Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN PEMBELAHAN SEL TUMBUHAN MITOSIS DAN MIOSIS

Prapasta puji anggara


Mahasiswa Program Studi Agroteknologi
Fakultas pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi
Frafastafujianggara@gmail.com

Wa : 081364358788

Abstrak.
Tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas biokimia tanaman, kemudian agar pembaca
mengetahui perbedaan pembelahan mitosis dan meosis. Mitosis dan meoisis sangat
penting dalam pemuliaan tanaman dan bioteknologi tanaman. Mitosis merupakan dasar
dalam pembiakan vegetatif tanaman sedangkan meiosis merupakan dasar munculnya
keragaman.

Pendahuluan.
Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10% dari
siklus sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase
terdiri dari periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain terjadi pembentukan
senyawasenyawa untuk replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga
sel tumbuh membesar, dan kemudian sel memasuki periode S yaitu fase terjadinya proses
replikasi DNA. Setelah DNA bereplikasi, sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala
keperluan untuk pemisahan kromosom, dan selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan
inti (M) serta pembelahan sitoplasma (C). Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki
pertumbuhan sel baru (G1).

Mitosis
Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh
(meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam
empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi
pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada
hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada
membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah. Profase. Pada
awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan dua
sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi berlawanan
dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan
membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel hewan,
mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada saat bersamaan,
kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada
interfase. Dua kromatid identek tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang
spindel terlihat memanjang dari sentromer. Metafase. Masing-masing sentromer
mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor dihubungkan ke satu sentrosom
oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke bagian tengah inti
membentuk keping metafase (metaphasic plate) . Anafase. Masing-masing kromatid
memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing kromosom membentuk sentromer.
Masing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-masing .
Telofase. Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya
telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat
dengan pewarna histologi. Tahap berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan
kromosom tidak terlihat (membentuk kromatin; difuse). Keadaan seperti ini merupakan
karakteristik dari interfase. Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua anak
inti Sitokinesis. Selama fase akhir pembelahan mitosis, muncul lekukan membran sel dan
lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel anak. Sitokinesis
terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan myosin .
Mitosis terdiri atas 4 fase yang terjadi secara berurutan yaitu: 1.Profase Memasuki
profase kromatin mengalami kondensasi membentuk kromosom. Kromosom cepat
memendek dan menjadi lebih tebal. Tiap kromosom terdiri atas 2 kromatid yang
dihubungkan oleh sebuah sentromer. Selama profase, nukleolus dan membran inti
menghilang. Mendekati akhir profase terbentuklah spindel. Pada akhir profase,
kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang ekuator dari sel. 2. Metafase Kedua
kromatid dalam satu kromosom (sering disebut kromatid kakak beradik) masih
dihubungkan oleh satu sentromer dan terletak di bidang ekuator sel. 3. Anafase Kedua
kromatid kakak beradik memisahkan diri dan masing-masing bvergerak sebagai
kromosom anakan menuju ke kutub dari spindel yang berlawanan letaknya. Proses ini
didahului oleh membelahnya sentromer menjadi dua bagian. Fase ini menyelesaikan
pembagian jumlah kromosom secara kuantitatif sama ke dalam sel anakan. Kecuali itu
juga berlangsung pembagian bahan genetik secara kualitatif sama. 4. Telofase Datangnya
kromosom anakan di kutub spindel merupakan tanda dimulainya telofase. Terbentuknya
membran inti baru, anak inti baru dan menghilangnya spindel terjadi selama fase ini.
Dengan terbentuknya dua buah inti baru, maka di tengah sel terbentuk dinding yang baru.
Berlangsunglah sitokinesis (pembelahan sel).

Fase-Fase Perubahan Mitosis


Pembelahan mitosis berkesinambungan yang terdiri atas empat fase pembelahan.
Yakni, profase, metafase, anafase, dan telofase.

Tetapi, sebelum keempat fase ini dimulai, ada yang namanya fase pendahuluan atau
interfase. Interfase ini merupakan persiapan pembelahan.

 Fase Interfase

Pada interfase, terjadi persiapan dan penimbunan energi oleh sel untuk melakukan


pembelahan dalam waktu yang sangat lama.

Selama interfase, inti sel / nukleus dan anak inti sel (nukleolus) tampak terlihat jelas.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase gap pertama, fase sintesis, dan fase gap
kedua. 

 Fase Profase
Pada tahap profase, terjadi perubahan pada nukleus dan sitoplasma. Di dalam nukleus,
benang-benang kromatin menebal dan memendek membentuk kromosom.

Tiap lengan kromosom, berganda membentuk dua kromatid (kromatid kembar) yang
terikat pada sentromer.

elama profase, nukleolus dan membran nukleus menghilang. Mendekati akhir profase,
terbentuklah spindel (gelendong pembelahan yang terdiri atas mikrotubula dan protein).

Dengan berakhirnya profase, kromosom-kromosom yang dobel dan memanjang itu


menempatkan diri di bidang ekuator dari sel.

 Fase Metafase

Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-


benang spindel.

Kemudian, pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan


membentuk lempeng metafase. 

 Fase Anafase

Fase pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang kemudian membentuk kromosom


baru. 

Masing-masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel menuju kutub yang


berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan sama dengan
jumlah kromosom yang menuju ke kutub lainnya.

 Fase Telofase

Pada fase ini terjadi peristiwa kromosom berubah menjadi benang kromatin, membran
inti dan nukleolus terbentuk kembali dan terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma)
sehingga dihasilkan dua sel yang identik dengan sel semula.

MEIOSIS
Meiosis merupakan pembelahan sel yang spesifik karena berlangsung di waktu
pembentukan gamet-gamet saja. Pada pembelahan ini kromosom diparoh dari keadaan
diploid (2n) menjadi haploid (n). Pada proses fertilisasi terjadilah persatuan gamet-gamet
haploid, sehingga terciptalah zigot yang diploid. Keterangan genetik memisah secara
teratur ke dalam gamet-gamet. Dalam keturunan akan tercampur keterangan genetik yang
berasal dari masing-masing induk. 1. Profase I Perbedaan penting antara mitosis dan
meiosis terutama pada profase. Profase 1 dibedakan menjadi beberapa stadia yaitu: a.
Leptonema Kromatin dari inti sel induk nampak seperti benang-benang panjang yang
halus dan melingkar-lingkar. b. Zygonema Benang-benang kromatin berubah bentuknya
dan menjadi batang-batang kromosom. Masing-masing kromosom mencari pasangannya
sendiri yang sama dan sebangun atau yang serupa (kromosom homolog). Proses
berpasangan ini disebut sinapsis. c. Pachynema Benang-benang kromosom menjadi lebih
tebal dan jelas. Tiap benang tampak dobel. Masing-masing kromosom dari sepasang
kromosom homolog terdiri dari dua kromatid. Pada profase mitosis, kromosom-
kromosom terpisah dan tidak saling berhubungan. Dalam profase I meiosis, kromosom-
kromosom homolog berpasangan sebagai bivalen, dan inilah yang dijumpai sebagai
haploid. Pachynema merupakan stadia yang sangat penting yaitu pindah silang (crossing
over). Proses ini akan nampak jelas pada fase berikutnya. d. Diplonema Fase ini ditandai
dengan mulai memisahnya kromatid-kromatid yang semula berpasangan membentuk
bivalen. Memisahnya kromatid-kromatid paling kuat terjadi pada bagian sentromer. Akan
tetapi bagian-bagian tertentu dari kromosom homolog tetap berdekatan dan bagian ini
disebut kiasma, karena pada tiap kiasma kromatid kromatid-kromatid yang yang
menjauhkan diri itun tampak bersilang. Di tempat persilangan (kiasma) itu kromatid-
kromatid tak serupa (nonsister chromatids) putus. Ujung-ujung dari kromatid yang putus
tadi bersambungan secara resiprok. Proses penukaran segmen-segmen kromatid tak
serupa dari pasangan kromosom homolog beserta gen-gen yang berangkai secara resiprok
dinamakan pindah silang. e. Diakinesis Kromosom-kromosom menjadi lebih pendek.
Stadium ini diakhiri dengan menghilangnya membran inti, nukleolus, dan terbentuknya
spindel.
Fase Profase I
Terbagi menjadi 5 subfase, yaitu:
1. Leptonema: Benang-benang kromatin memendek dan menebal, dan
mudah menyerap zat warna serta membentuk kromosom
mengalami Kondensasi.
2. Zigonema: Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah kutub
yang berlawanan dan kromosom homolog saling berpasangan (Sinapsis).
3. Pakinema: Terjadi duplikasi kromosom.
4. Diplonema: Kromosom homolog saling menjauhi, terjadi pelekatan
berbentuk X yang disebut Kiasma dan merupakan tempat
terjadinya Crossing Over.
5. Diakenesis: Terbentuk benang-benang spindel, dua sentriol sampai pada
kutub yang berlawanan, membran inti dan nukleus menghilang.
Fase Metafase I
Pasangan kromosom homolog berderet di daerah ekuator. Sentromer menuju
kutub dan mengeluarkan benang-benang spindel.
Fase Anafase I
Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Benang
spindel dan seluruh isi sel memanjang ke arah kutub.
Fase Telofase I
Masing-masing kromosom homolog telah mencapai kutub sel yang berlawanan.
Pada tahapan ini diikuti sitokinesis dan interfase singkat yang langsung ke
proses meiosis II.
2. Pembelahan II atau Meiosis II
Fase-fase dalam tahap pembelahan meiosis II meliputi:
Fase Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan
dan dihubungkan oleh benang gelendong.
Fase Metafase II
Belum terjadi pembelahan. Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid
berkelompok dua-dua.
Fase Anafase II
Kromosom menempel pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh
benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan
sentromer terbelah.
Fase Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin.
Bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk kembali, dan sekat
pemisah semakin jelas sehingga terjadi dua sel anakan.
Pada manusia dan hewan, meiosis terjadi di dalam gonad. Pada tumbuhan,
meiosis terjadi pada anthers dan ovaries dan menghasiklan meiospor yang
perlahan terdiferensiasi menjadi sel gamet juga.
KESIMPULAN.
Perbedaan Pembelahan Mitosis dan
Meiosis
Pembelasan Sel Mitosis:
1. Berlangsung pada sel somatik/sel tubuh.
2. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.
3. Terjadi satu kali pembelahan.
4. Pembelahan satu dengan pembelahan setelahnya diselingi Fase
Interfase.
5. Jumlah kromosom sel anak sama dengan induk dan sifatnya sama
dengan induk.
6. Sel anak mampu membelah lagi
7. Dapat terjadi pada organisme usia muda, dewasa, ataupun usia tua.
Pembelahan Sel Meiosis:
1. Berlangsung pada organ reproduksi.
2. Menghasilkan 4 buah sel anakan.
3. Terjadi 2 kali pembelahan yatu Meosis I atau Meiosis II
4. Antara pembelahan Meiosis I dengan Meiosis II tidak ada Fase Interfase
5. Jumlah kromosom sel anak separuh dari jumlah kromosom sel induk.
6. Sel anak tak mampu membelah lagi.
7. Terjadi pada organisme dewasa.

Daftar pustaka.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132049753/pendidikan/kul.mitosis_0.pdf
https://saintif.com/perbedaan-mitosis-dan-meiosis/ .
file:///C:/Users/komp%201/Downloads/MITOSIS%20DAN%20MEIOSIS.pdf

Anda mungkin juga menyukai