Anda di halaman 1dari 5

MITOSIS PADA AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


MITOSIS PADA AKAR BAWANG

Tanggal Praktikum : 14 November 2011

TUJUAN:
Memahami dan mengamati tahapan mitosis di bawah mikroskop.
Mengamati bentuk menghitung kromosom.

ALAT DAN BAHAN:


1. Preparat Awetan Akar Bawang.
2. Mikroskop.

DASAR TEORI:
Sel sebagai bagian kecil dari makhluk hidup mempunyai cirri-ciri hidup,salah
satuntya adalah reproduksi. Reproduksi sel dapat dilakukan dengan cara pembelahan
menjadi 2 atau lebih sel baru. Ada tiga macam pembelahan sel, yaitu amitosis,
mitosis dan meiosis. Mitosis adalah pembelahan sel menjadi 2 sel anak nucleus yang
diikuti oleh pembentukan duplikat kromosom sehingga sel anak memilikim jumlah
kromosom yang sama dengan sel induk.
Pembelaham mitosis terjadi pada sel hewan dan sel tumbuhan. Pembelahan ini akan
terjadi secara aktif pada saat perkembangan embrio, pertumbuhan , perbaikan sel-
sel yang rusak pada saat pergantian kulit. Empat fase yang terjadi pada peristiwa
mitosis yaitu: profase, metafase, anaphase, dan teofase. Periode antara telofase
akhir pada mitosis pertama dengan profase dan mitosis berikutnya dinamakan
interfase. Interfase ini memakan waktu yang lama di bandingkan denan fase mitosis.
Kromosom eukorio disusun oleh dua unsur uatama yaitu DNA dan protein histon.
Pada sel yang aktif kromosom berada dalam bentuk serat atau benang DNA yang
berasosiasi dengan protein histon yang tidak dapat di amati di bawah mikroskop
cahaya. Pada periode pembelahan sel (Mitosis) kromosom akan menebal dan
memendek . Proses penebalan ini dilakukan melalui penggulungan serat DNA dalam
beberapa tahap penggulungan maksimum akan terjadi pada metafase yang
menghasilkan gulungan dengan garis tengah 6000A.
TAHAPAN MITOSIS
Mitosis terbagi atas empat tahapan yaitu: profase, metafase, anafase, dan
telofase. Tahap sel di luar peride pembelaqhan disebut interfase yang peride
G1 (pertubahan sel 1), S ( sintesis DNA) dan G2 (pertumbuhan sel 2) pada daur sel.
Dalam pemngamatan mikroskopis tahapan-tahapan tersebut mempunyai cirri-ciri
khusus.

Interfase
Pada tahapan ini kromosom berupa benang-benang halus dan secara visual agak sulit
dilihat/tidak tampak, sel terlihat hanya terbagi atas inti dan sitoplasma.
Profase
Proses pembelahan sel yang terjadi pad tahapan ini terbagi atas tiga bagian yang
lebih kecil, yaitu:
Profase awal : proses penebalan kromosom mulai berlansung menghasilkan inti sel
yang berwarna .
Profase tengah : benang kromosom mulai terlihat nyata dengan ukuran yang masih
panjang.
Profse akhir : kromosom terlihat jelqas dalam bentuk sister kromatid dengan
ukuran yang masih panjang.
Metafase
Pada tahapan ini kromosom sudah memilin maksimum dan kromosom terlihat
menebal dan berada pada bidang ekuator inti sel. Pada tahapan ini jumlah
kromosom biasanya di hitung.
Anafase
Kromosom kembar (sister chromatid) dalam masing-masing kromatid berpisah dan
bermigrasi kearah kutub yang berlawanan.
Telofase
Kromosom yang telah berpisah berkumpul pada kutub yang berbeda, dan disusul oleh
terbentuknya dinding sel yang membentuk dua sel.
Tempat dan waktu pembelahan sel
Untuk memperoleh sel – sel dalam keadaanyang membelah, perlu diketahui
tempat dan waktu sel melakukan pembelahan, serta bagaimana cara pengambilan
contohnya. Pembelahan sel berlangsung pada jaringan yang merupakan titik tumbuh
atau jaringan merismatik, atau sel - sel induk gamet. Pada titik tumbuh, misal pada
ujung akar atau pucuk tanaman, terjadi pembelahan secara mitosis, yaitu : satu sel
akan membelah menjadi dua sel yang mempunyai kromosom yang identik dengan
kromosom sel sebelumnya. Pembelahan secara meiosis terjadi pada saat
pembentukan gamet yang terdapat pada bunga (pollen mother
ceel`s atau Megaspore mother cell`s). Diluar jaringan/ sel merismatik tersebut
pembelahan tidak akan terjadi dan sel akan berada pada keadaan yang tidak aktif
membelah dan kromosom terurai dalam bentuk benang DNA yang tidak tampak
dibawah mikroskop cahaya.
Pengambilan contoh dan pewarnaan
Untuk memperoleh sel – sel yang berada pada tahap – tahap pembelahan
(mitosis dan meiosis), pengambilan contoh jaringan atau sel yang sedang membelah
harus diberhentikan prosesnya. Penghentian dilakukan dengan memotong ujung akar
atau pucuk tanaman (untuk mitosis) dan merendamnya dalam larutan fiksatif,
kemudian dapat dilakukan pra perlakuan untuk lebih memendekkan kromosom,
sehingga diharapkan dapat lebih tebal dan mudah terlihat.
Dalam pengamatan mikroskopis, agar kromosom tampak jelas harus dilakukan
pewarnaan yang dapat membedakan dari bagian lainnya (pewarnaan selektif)
pewarnaan selektif ini dapat dilakukan dengan cara hanya mewarnai bahan yang
terdapat dalam kromosom, yaitu DNA. Pada sel eukariot bagian terbesar DNA
terdapat pada inti sel, lebih tepatnya pada kromosom. Meskipun DNA terdapat juga
pada sitoplasma, yaitu pada mitokondria dan kloroplas, tetapi jumlahnya hanya
sedikit sehingga tidak menghasilkan warna oleh pewarna seperti asam fuchin, aceto
carmin, atau aceto orcein.

CARA KERJA :
Amati preparat pembelahan mitosis akar bawang di bawah mikroskop dengan
perbesaran 1000x
Gambar hasil pengamatan dan diberi keterangan gambar.

HASIL PENGAMATAN :
Mitosis Fase Profase Mitosis fase Metafase
http://ayosinauonline.blogspot.com/2010 http://ayosinauonline.blogspot.com/2010
/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html /05/praktikum-pembelahan-mitosis.html

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

Mitosis Fase Anafase Mitosis Fase Telofase

http://ayosinauonline.blogspot.com/2010 http://ayosinauonline.blogspot.com/2010
/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html /05/praktikum-pembelahan-mitosis.html

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :

PEMBAHASAN :
Pada pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu profase,
anafase, metafase, dan telofase.
Pada profase, ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai
tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal. Profase dimana tahapan
pembelahan pertama, permulaan profase – profase kromosom menjadi lebih pendek
dan tebal. Pada akhir profase mulai terbentuk benang – benang spindel/ gelendong
inti pada masing – masing kutub sel, yang letaknya berlawanan. (Suryo,1997). Pada
tahap ini yag terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom
dan mulai menduplikasi menjadi kromatid.
Ciri-cirinya:
Ø Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya
kromosom.
Ø Terlihat dua sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua.
Ø Kromatid-kromatid dihubungkan oleh sentromer.
Ø Nukleolus menjadi kabur dan hilang oleh sentromer.
Ø Selaput inti mulai menghilang.
Ø Benang gelendong mulai terbentuk
Ø Kromosom mulai bergerak ke tengah atau equator dari sel.
Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang
ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus
lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada
serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom
selama pembelahan (Welsh dan Mogen 1991). Metafase dicirikan oleh barisan
kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial (Fried, 2006). Pada tahapan
ini sedikit terlihat adanya gambaran benang – benang spindelnya. Pada tahap ini
kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-ciri fase ini adalah:
Ø Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratus
seperti kumparan.
Ø Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang equator.
Ø Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong
mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
Ø Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.
Metafase akhir
Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan
mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan
kromosom. Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer –
sentromer masing – masing kromosom berpisah, sehingga masing – masing kromatid
kini berupa kromosom yang terpisah. Dengan dipandung oloeh serat gelendong yang
melekat padanya. Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub,
sementara kromatid yang satunya digerakkan ke kutub yang berlawanan.
Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula berlangsung pada
permulaan anafase. Benang – benang gelendong ini memendek sehingga belahan
sentromer masing – masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan membawa
kromatid.
Ciri-cirinya:
Ø Dua sister chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong.
Ø Selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.
Ø Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.
Ø Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis.
Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.

Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua


bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). Pada telofase,
terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis
(pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). Telofase pada fase ini pembelahan telah
selesai, terbentuk lagi dinding inti, dan hal ini terlihat dalam praktikum. Sel telah
terbagi menjadi dua sel anakan, masing – masing memiliki inti yang mengandung 4
kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan induknya (Suryo, 1997).
Ciri-cirinya adalah
Ø benang-benang gelendong hilang
Ø selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali
Ø sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anakan.
Ø terjadi sitokinesis, semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah
ke dalam sel anak.
Pembelahan pada sel normal berbeda dengan pembelahan pada sel kanker. Sel
kanker ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel
tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan
langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat
yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan
kerusakan DNA, menyebabkan mutasidi gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Sel kanker memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dari sel normal. Ciri khas
sel kanker yang pertama adalah adanya sinyal pertumbuhan yang cukup dari sel itu
sendiri. Sel normal memerlukan sinyal pertumbuhan dari luar, sedangkan sel kanker
tidak. Sel kanker juga kurang peka terhadap sinyal penghambat pertumbuhan
sehingga pertumbuhannya tidak terkendali. Ciri lainnya adalah sel ini dapat
melakukan invasi dan metastasis, tidak terbatas replikasinya. Pertumbuhan dan
perbanyakan dari sel-sel normal diatur tepat sesuai dengan kebutuhan hidup suatu
individu. Pada sel normal, apabila beberapa sel setelah berkembang membentuk
jaringan baru, pertumbuhan akan terhenti. Akan tetapi pada sel-sel kanker sel-sel
akan berkemang terus menerus dan membentuk jaringan yang terdiri dari beberapa
lapis sel yang bertumpuk-tumpuk. (Suryo, 2005).

Anda mungkin juga menyukai