(Anonim.2013)
Anafase
Nama preparat : ujung akar bawang
Merah (Allium cepa L.)
Perbesaran : 40 x 10
Jumlah kromosom : 16 buah
Keterangan :
Dinding Sel Bidang/sekat pembelahan
(Anonim.2010) kromosom
Telofase
5. Pembahasan
Setiap sel penyusun suatu makhluk hidup berasal dari sel sebelumnya. Tubuh makhluk hidup
dapat menjadi besar karena ada penambahan jumlah sel didalam tubuhnya. Penambahan jumlah
sel tersebut berasal dari hasil reproduksi sel. Sel baru tersebut terbentuk dengan diawali oleh
pembelahan inti lebih dahulu yang dapat dilihat dari perubahan kedudukan
kromosomnya. Ditinjau dari jumlah kromosom pada sel baru, dibedakan dua tipe pembelahan
sel, yaitu mitosis dan meiosis. Sel sebagai unit fungsional kehidupan memiliki kemampuan
memperbanyak diri (reproduksi); reproduksi sel berlangsung melalui pembelahan. Pembelahan
sel pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel (kariokinesis) dan pembagian plasma
sel (sitokinesis) melalui tahapan pembelahan sel. Tahapan pembelahan didasarkan pada
perubahan letak (tingkah laku) kromosom selama pembelahan berlangsung. (Pratiwi, 2004).
Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis yang
terjadi pada ujung akar bawang merah. Alasan penggunaan akar pada praktikum kali ini adalah
antara lain karena akar merupakan salah satu jaringan yang tersusun oleh sel-sel somatik, khusus
pada ujung akar bersifat meristematik.
Mitosis merupakan pembelahan sel yang umumnya terjadi pada sel-sel yang
hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh, dan sel-sel ini umunya terdapat pada ujung akar dan
ujung batang tumbuhan (Ali, 2007). Bawang merah memiliki jumlah kromosom 16 sehingga
mudah dihitung, ukuran kromosom besar sehingga mudah diamati, telah diketahui rentang
waktu mitosisnya (Listiawan, 2009), suatu
hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang waktu mitosis bawang merah berlangsung
antara pukul 08.00-09.00 WIB dan tahap prometafase banyak ditemukan pukul 08.15
WIB (Swastika, 2009). Hal inilah yang melatarbelakangi digunakannya akar bawang merah
pada praktikum pembelahan mitosis ini. Sebelum diamati, akar bawang merah dimasukkan ke
dalam larutan 0,002 M 8-Hydroxychinolin dan disimpan pada tempat gelap. Tujuan
pemberian 8-Hydroxychinolin adalah untuk meluruhkan organel sel. Selain itu juga
karena sifatnya yang sangat peka terhadap cahaya (akan rusak jika terkena cahaya).
Proses selanjutnya yaitu dilakukan fiksasi akar bawang dengan asam asetat yang
bertujuan menghentikan aktifitas pembelahan sel tersebut (melarutkan tudung akar). Setelah itu
dimaserasi dengan menggunakan canpuran asam klorida 1N dengan asam asetat 45%
(perbandingan 3:1) yang bertujuan untuk melunakkan jaringan. Selanjutnya dilakukan
perwarnaan dengan arseno orcein agar mudah dalam pengamatan. Pemberian aceto
carmin/aceno orcein adalah sebagai pewarna, untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar
bawang sehingga mudah untuk diamati. Tidak cukup dengan itu agar penyerapan warna lebih
cepat maka perlu ditambahkan FeCl2, yang pada praktikum kemarin didapatkan dengan
mencacah akar bawang merang dengan menggunakan jarum berkarat.(Ali, 2007)
Sel akar bawang merah yang baru terbentuk berisi 16 kromosom yang 8 diantaranya
disumbangkan oleh bapak tumbuhan bawang, yaitu tumbuhan yang menyediakan gamet jantan.
Kromosom ini sering dinamai kromosom paternal. Sisanya yang 8 lagi disebut kromosom
maternal (Kimball, 1987). Berbagai kejadian yang terdapat selama mitosis dibagi ke dalam
empat fase yang berurutan yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Masa diantara
pembelahan-pembelahan disebut interfase.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
Disusun oleh :
Nama :
NIM :
Rombongan :
Asisten :
A. JUDUL PERCOBAAN :
B. TUJUAN PERCOBAAN :
2. Mengetahui kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.
3. Mengetahui fase-fase yang paling banyak dijumpai pada akar bawang (Allium cepa).
4. Mengidenfikasi bagian mana pada akar bawang merah (Allium cepa) yang aktif melakukan pembelahan mitosis.
II. PEMBAHASAN
A. TINJAUAN TEOTORIS :
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan.
Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas
dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom
yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa
kromosom merupakan alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut
hukum Mendel, sedangkan Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah susunan beraturan yang
mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan
satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang
disebut sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi
bidang (area) yang membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer. Selain itu, adanya perpanjangan arus pada
terminal dan material kromatin yang disebut satelit, dan sebagainya (Suprihati et.al., 2007).
Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena kromosom
merupakan alat pengangkutan bagi gen – gen yang akan dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya, dari
generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Pengamatan terhadap perilaku kromosom sama pentingnya dengan
mempelajari struktur kromosom. Perilaku atau aktivitas kromosom dapat terlihat dalam siklus sel, termasuk
didalamnya adalah pembelahan sel (mitosis atau meiosis). Analisis kromosom, baik mitosis maupun meiosis
merupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan untuk mempelajari kromosom
Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami
pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis (setjo,2004). Mitosis adalah pembelahan
duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi
bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme.mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase
metafase, anafase, dan telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal, mitosis terjadi dalam
sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung
batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari
suatu proses yang berputar dan terus menerus.
Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis
setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta
memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase.
1. Interfase
Inti sel Nampak keruh dan tampak benang- benang kromatin yang halus.
2. Profase
Benang-benang kromatin memendek dan menebal.Terbentuklah kromosam. Tiap kromosom membelah dan
memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai menghilang
3. Metaphase
Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya
gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula.Gelendong ini membentuk kutub-
kutub pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.
4. Anafase
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan.
Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid
tersebut menjadi kromosom baru.
5. Telofase
Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel
tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.
Kromosom Bawang
Kromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan yang lainnya.Baik dari bentuk, jumlah, dan panjangnya.
Allium cepa memiliki jumlah kromosom 2n = 16 (Sastrosumarjo, 2006). Hal ini sangat membantu
dalam mempelajari analisis mitosis pada tanaman, karena jumlahnya yang tidak terlalu banyak, memiliki ukuran
kromosom yang besar dan cukup mudah untuk dibuat preparatnya. Bawang merah (Allium ascalonicum L)
merupakan salah satu anggota dari familia Liliaceae.Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi
yang berlapis.Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga.Umbi terbentuk dari
pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk
umbi berlapis.Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu.Umbi bawang
merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. Bawang merah merupakan salah satu komoditas
sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif .Komoditas sayuran ini termasuk ke
dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat
tradisional.Bawang merah juga merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Jawa Tengah yang mempunyai
prospek cukup baik dalam pengembangan agribisnis.Hal ini dapat dilihat pada status usaha taninya, oleh petani
khususnya di daerah sentra produksi seperti di Kabupaten Brebes bawang merah telah lama diusahakan sebagai
usaha tani yang bersifat komersial.
·
ALAT
8.Tissue
· BAHAN
2.Praktikan merendam bawang pada air yang ditutupi kapas selama 2 – 3 hari.
Setelah 2-3 hari perendaman, praktikan memotong akar bawang tadi sampai sepanjang 1 cm merendam pada
asetokarmin dan HCL dengan perbandingan 9 : 1
3.Praktikan memanaskan preparat tersebut diatas api Bunsen atau lampu spirtus sampai menguap tetapi jangan
sampai mendidih
4.Praktikan memindahkan potongan akar bawang yang sudah dipanaskan ke gelas objek dan beri satu tetes
asetokarmin biarkan kurang lebih 30 menit
6.Praktikan menetesi preparat tersebut dengan polienil alcohol disampingnya. Jangan kena preparat
7.Praktikan menutup dengan gelas penutup kemudian ditekan dengan menggunakan pensil sampai preparat pipih.
8.Praktikan mengamati dibawah mikroskop perbesaran 1000x dan membuat hasil praktikum sementara.
Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 45 maka diperoleh gambar seperti di
atas.
Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada ujung akar bawang
merah.Pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentangan 5 menit sebelum dan
sesudah pukul 24.00 WIB. (Margono, 1973), berdasarkan keterangan tersebut maka proses pemotongan akar
bawang merah (Allium cepa) dilakukan pada pukul 00.00.
Dengan dipotongnya akar bawang pada jam-jam tersebut sehingga diharapkan akan potongan akar yang
mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Namun praktikum ini tidak mungkin
melakukan pengamatan pada tengah malam.Sebelum mengamati sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop,
potongan-potongan akar tersebut harus memalui beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam alcohol 70%,
perendaman ini bertujuan untuk menyegarkan kembali sel-sel akar. Perlakuan berikutnya adalah perendaman dengan
HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena
dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat
lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat
melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Perlakuan berikutnya lagi adalah pemberian
acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna, sehingga jelas fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel
akar bawang sehingga mudah untuk diamati.
Pada sel akar bawang, pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu profase, anafase, metafase, dan
telofase.
o Fase profase
Merupakan tahapan pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang cukup besar, setrta merupakan
permulaan dari mitosis yang ditandai dengan beberapa perubahan.Nukleolus mulai menghilang sedangkan
kromosomnya mulai timbul.Untaian kromosom yang semula meluas menjadi pilinan (heliks).Dengan demikian
untaian itu lebih pendek dan menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan ini, membrane nukleus mulai
menghilang(Crowder, 1993). Pembelahan kromosom membentuk kromatid.Selain itu sentriol juga ikut
membelah.Hampir semua sel yang Nampak pada preparat menunjukan tahapan profase.
Pada profase, ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom
yang terlihat tebal.Profase dimana tahapan pembelahan pertama, permulaan profase – profase kromosom menjadi
lebih pendek dan tebal.
Pada akhir profase mulai terbentuk benang – benang spindel/ gelendong inti pada masing – masing kutub sel, yang
letaknya berlawanan. Pada tahap ini yag terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom
dan mulai menduplikasi menjadi kromatid.
Ciri-cirinya:
· Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.
o Fase metafase
Tahapan metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit.Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada
satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap.Sentromer,
suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap
arah pembelahan kromosom selama pembelahan (Welsh dan Mogen 1991).
Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial (Fried, 2006).Pada tahapan
ini sedikit terlihat adanya gambaran benang – benang spindelnya.
Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-ciri fase ini adalah:
· Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratus seperti kumparan.
· Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada
sentromer.
o Fase anafase
Tahapan anafase membutuhkan waktu sekitar 3-15 menit.Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel
terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.Fried (2006)
menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer – sentromer masing – masing kromosom berpisah, sehingga
masing – masing kromatid kini berupa kromosom yang terpisah.Dengan dipandung oloeh serat gelendong yang
melekat padanya.Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya
digerakkan ke kutub yang berlawanan.Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula berlangsung pada
permulaan anafase.Benang – benang gelendong ini memendek sehingga belahan sentromer masing – masing
bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan membawa kromatid.
Ciri-cirinya:
· Dua sister chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromernya tertarik
karena kontraksi dari benang gelendong.
· Selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.
· Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
o Fase telofase
Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian).Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian)
dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).Telofase pada fase ini pembelahan telah selesai,
terbentuk lagi dinding inti, dan hal ini terlihat dalam praktikum. Sel telah terbagi menjadi dua sel anakan, masing –
masing memiliki inti yang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan induknya.
Tahapan telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit.Di tiap kutub terbentuk stel kromosom yang
identik.Serabut gelondong inti menghilang dan membran inti terbentuk kembali.Setelah terbentuk dua inti pada
kutub yang berlawanan aster menghilang dan terjadi penebalan sitoplasma yang diikuti pembagian sitoplasma
(sitokinesis).Sitokinesis ini di tandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel (pada tumbuhan)
dan pada hewan ditandai dengan melekuknya sel ke dalam.
Ciri-cirinya adalah:
· Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anakan.
· Terjadi sitokinesis, semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak.
Pembahasan
Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap
didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase (Satrosumarjo, 2006). Kromosom pada
metafase mitotik mengalami kondensasi dan penebalan yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap ini dapat
diamati dengan lebih jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah panjang total dan letak sentromernya
diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan analisis kariotipe.
Pengamatan terhadap jumlah kromosom saat mitosis, sering timbul kesulitan karena kromosom tumpang tindih
antara yang satu dan yang lainnya dan kadang masih terlihat samar akibat kondensasi yang belum sempurna.
Kromosom dibedakan atas autosom (kromosom pada sel somatik) dan kromosom pada sel kelamin. Pembelahan sel
yang terjadi pada sel somatik disebut mitosis dan pembelahan yang terjadi pada sel kelamin disebut meiosis
menjelaskan bahwa mitosis merupakan pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana
terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metakinesis, metafase, anafase, dan telofase. Menurut
Suryo (2008) fase pada mitosis terdiri dari interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.
Selama metafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel pada bidang equator.Pada
tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang spindel yang terpisah, dimana setiap kromatid
dilekatkan pada kutub-kutub spindel yang berbeda. Kadang-kadang benang-benang spindel tidak
berasosiasi dengan kromosom dan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub yang lain. Pada saat
metafase, sentromer-sentromer diduplikasi dan setiap kromatid menjadi kromosom yang berdiri sendiri atau
independen.Penggunaan metode tanpa pra perlakuan (metode sederhana) mengakibatkan kromosom pada metafase
tidak dapat menyebar dengan baik, sehingga jumlah kromosom tidak dapat dihitung dengan tepat.
· Sitokinesis
Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel
tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.
VII. KESIMPULAN
o Interfase
Interfase atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama karena pada tahap ini
berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan sintesis DNA.Maka sebenarnya kurang tepat juga jika
dikatan bahwa interfase merupakan fase istirahat, karena sebenarnya pada fase ini sel bekerja dengan sangat berat.
o Profase
Benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk,
setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang
lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell.2008: 248)
o Metaphase
Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit (Campbell.2008:
249). Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
o Anafase
Anaphase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa menit
(Campbell.2008: 249). Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari
sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat
itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
o Telofase
Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel
tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.
· Kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.
o Profase : sel masih nampak seperti inti sel masih utuh dan terletak dibagian tengah sel
o Telofase : dimana pada telofase sudah nampak jelas pembagian sel menjadi dua dan terjadi pembelahan
sitoplasma (sitokinesis).
· Ujung akar yang terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik merupakan sel-selnya sangat aktif membelah.
Jadi bagian ujung akar yang paling aktif melakukan pembelahan adalah bagian meristem.
· Praktikum kali ini, tidak semua preparat menunjukan tahapan-tahapan pembelahan mitosis secara lengkap.
Hal ini dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan mitosis.Rentang waktu
pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil penelitian ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan mitosis
akar bawang merah berlangsung antara pukul 08.00-09.00 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan antara profase
dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 08.15 WIB.