Anda di halaman 1dari 15

Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel

Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)


Abstrak
            Sel sebagai unit fungsional kehidupan perlu untuk bereproduksi. Untuk memenuhi hal
tersebut maka sel melakukan pembelahan. Pembelahan sel dibagi menjadi pembelahan secara
mitosis dan meiosis.Proses mitosis menghasilkan dua sel anak dengan komposisi genetik yang
sama dengan induk sedangkan proses meiosis menghasilkan empat sel anak dengan komposisi
genetik yang berbeda/variasi dengan induk. Proses mitosis terjadi pada sel somatik sedangkan
proses meiosis pada sel gonad/kelamin. Pada praktikum digunakan ujung akar tumbuhan bawang
(Allium cepa L.) yang diamati tahapan pembelahan sel-sel nya. Jenis pembelahan yang akan
diamati berupa pembelahan mitosis karena pembelahan dilakukan pada sel-sel tubuh yang
terdapat pada jaringan meristematik seperti pada ujung akar bawang tersebut. Preparat ujung
akar bawang diberi HCl untuk melunakkan dinding sel sehingga mudah untuk dipejet
(squash).Untuk pewarnaan digunakan pewarna asetocarmin agar terlihat perbedaan antara
benang-benang kromatin/penyerap warna dan sitoplasma sel. Preparat yang telah jadi diamati
dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran tertentu agar didapatkan hasil yang jelas.Tahap
pembelahan pada mitosis terdiri dari profase, metafase, anafase dan telofase.Tiap tahapan
memiliki perbedaan berdasarkan posisi kromosom selama pembelahan. Pada proses mitosis tidak
terjadi proses pindah silang(crossing over) seperti yang terjadi pada proses meiosis sehingga gen
yang diturunkan oleh sel induk identik dengan gen pada sel anak.
Kata kunci: Anafase, Meiosis, Metafase, Mitosis, Profase, Sel gonad, Sel somatik, Telofase,
Ujung akar bawang (Allium cepa L.)
1.      Pendahuluan
            Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme tergantung dari perbanyakan
(reproduksi atau pembelahan) sel-sel penyusunnya.Sel sebagai unit fungsional dan struktural
mempunyai tanggung jawab dalam proses tersebut.Setiap kali pembelahan akan diikuti dengan
pembagian organel-organel dan kromosom dari sel induk (Sastrosumarjo,2006).
Organisme pada umumnya mengenal 3 macam reproduksi sel yaitu amitosis, mitosis dan
meiosis.Pembelahan secara amitosis hanya terjadi pada organisme prokariotik dan uniseluler
seperti Amoeba, bakteri dan ganggang. Pada pembelahan tersebut tidak tampak adanya
kromosom (Pratiwi,2003).Pembelahan sel secara Mitosis dan Meiosis pada umumnya
berlangsung pada organisme eukariotik dan multiseluler yang meliputi pembagian inti sel
(kariokinesis) dan pembagian sitoplasma (sitokinesis).Setiap kali pembelahan memiliki tahapan-
tahapan yang didasarkan  pada perubahan letak kromosom selama berlangsungnya proses
pembelahan. Setiap tahap pembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-
prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan pada kromosom tersebut
(Jai,2011).
Mitosis yaitu pembelahan sel induk menjadi sel-sel anak yang mempunyai kariotipe kromosom
yang identik dengan kariotipe kromosomal sel induknya. Pada dasarnya pembelahan ini terjadi
duplikasi kromosom longitudinal dan dibagikan ke sel anak. Proses pembelahan ini terjadi melalui
beberapa fase yaitu Profase yang ditandai dengan pemendekan benang-benang kromatin menjadi
kromosom. Sentriol membelah menjadi dua dan masing-masing bergerak bersama mikrotubul
menuju kutub masing-masing. Metafase ditandai dengan hilangnya membran inti (nukleus) dan
anak inti (nukleolus). Kromosom-kromosom berpindah kebidang equator sel tersebut, dimana
masing-masing kromosom membelah diri secara longitudinal untuk membentuk dua kromatid.
Anafase ditandai dengan saling memisahnya kromatid anak dan berpindah ke kutub-kutub sel yang
berhadapan, mengikuti arah kumparan mikrotubulus yang ditaik oleh sentromer. Telofase ditandai
dengan berpisahnya sel anak dengan sel induk, inti sel dan membran inti mulai muncul kembali
yang diikuti dengan sitokinesis. Interfase, yaitu fase sintesis zat-zat, pengumpulan energi, dan
replikasi kromatin (Shelby). Mitosis berfungsi dalam mempertahankan kromosom sel dimana
kromosom anak identik dengan kromosom induk dengan jumlah sel anak berjumlah dua,
pembentukan jaringan baru, perbaikan sel-sel yang rusak.
Meiosis dilakukan untuk untuk membagi dua jumlah kromosom dalam gamet, mengkompensasi
penggandaan yang terjadi pada fertilisasi (Campbell,2004). Pembelahan meiosis dilakukan
sebanyak dua kali secara berurutan yang disebut meiosis I dan meiosis II. Pembelahan ini
menghasilkan 4 sel anak dan masing-masing hanya mempunyai setengah dari jumlah kromosom
induknya (Campbell,2004). Secara umum, tahapan pembelahan meiosis hampir sama dengan
mitosis. Pada profase I terjadi proses pindah silang (crossing over) pada tetrad (kompleks empat
kromatid). Proses ini merupakan ciri khas dari meiosis. Tahap profase I memakan lebih dari 90%
waktu untuk meiosis (Campbell,2004). Pada tahap proses Profase II tidak terjadi lagi proses pindah
silang tetapi sel akan membelah seperti mitosis yang diakhiri dengan proses Sitokinesis
(Campbell,2004).Peristiwa meiosis dapat ditemui pada pembentukan sel-sel kelamin/gonad.
2.      ALAT dan Bahan
A. Alat
         Cawan petri
         Pemotong atau cutter 
         Penjepit/pinset
         Api bunsen
         Mikroskop
         Kaca obyek dan gelas penutup
         Kertas penutup/kertas buram
         Pipet
         Jarum 
B.  Bahan
         Akar bawang merah (tumbuh dalam air dan pasir)
         Larutan 8-Hydroxychnolin 0,002 M
         Larutan maserasin (HCl + asam asetat = 3 : 1)
         Aseto orcein/ aceto carmin
         CH3COOH 45%
3.      Langkah Kerja
a.       Umbi bawang merah dikecambahkan di air sampai tumbuh akar.
b.      Akar bawang merah dicuci sampai bersih.
c.       Ujung akar bawang merah dipotong dan dimasukkan ke dalam larutan 0,002
d.      M 8-Hydroxychincolin dan disimpan pada ruangan gelap dengan suhu 200 C selama 1 jam.
e.        Dilakukan fiksasi pada ujung akar bawang merah dengan menggunakan larutan 45% asam
asetat selama 10 menit dan kemudian dimaserasi dalam larutan maserasi HCl + asam asetat (3:1)
pada suhu 600C kurang lebih 2-3 menit.
f.       Diambil 1 cm bagian ujung akar bawang merah dengan menggunakan jarum besi. Bahan
diletakan di atas gelas preparat dan dihancurkan dengan ujung jarum dengan hati-hati
(Squashing),  kemudian ditetesi dengan aseto orcein/aseto carmin (larutan staining).
g.      Ditutup dengan gelas penutup (cover glass). Diusahakan agar tidak ada udara yang masuk, untuk
menghindari timbulnya gelembung-gelembung udara.
h.      Selanjutnya dilewatkan di atas nyala api Bunsen.
i.        Diamati preparat di bawah mikroskop
         Fase-fase yang terdapat pada preparat digambar.
          Dicatat pembesaran yang digunakan
         Dicari dan diamati fase-fase mitosis pada preparat yang dibuat, kemudian
         masing-masing fase tersebut digambar
4.      Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh dari pembuatan preparat akar bawang  merah (Allium
ascalonicum) memperlihatkan kumpulan beberapa sel yang  menunjukan aktivitas yang berbeda-
beda.  Dari gambar kumpulan sel yang ditemukan, beberapa aktivitas pembelahan sel yang
terlihat adalah:
Gambar Keterangan
Nama preparat : ujung akar bawang
Merah (Allium cepa L.)
Perbesaran             : 40 x 10
Jumlah kromosom : 16 buah
Keterangan            :
Dinding sel  Benang kromatid menebal
(Anonim.2010)
Profase
Nama preparat : ujung akar bawang
Merah (Allium cepa L.)
Perbesaran             : 40 x 10
Jumlah kromosom : 16 buah
Keterangan            :
 Sentromer, Kromosom bidang ekuator
(Anonim.2010)   Dinding Sel
Metafase
Nama preparat : ujung akar bawang
Merah (Allium cepa L.)
Perbesaran             : 40 x 10
Jumlah kromosom : 16 buah
Keterangan            :
 kromosom   Dinding Sel

(Anonim.2013)
Anafase
Nama preparat : ujung akar bawang
Merah (Allium cepa L.)
Perbesaran             : 40 x 10
Jumlah kromosom : 16 buah
Keterangan            :
 Dinding Sel Bidang/sekat pembelahan
(Anonim.2010)   kromosom
Telofase

5.      Pembahasan
Setiap sel penyusun suatu makhluk hidup berasal dari sel sebelumnya.  Tubuh makhluk hidup
dapat menjadi besar karena ada penambahan jumlah sel  didalam tubuhnya. Penambahan jumlah
sel tersebut berasal dari hasil reproduksi  sel.  Sel baru tersebut terbentuk dengan diawali oleh
pembelahan inti lebih dahulu yang dapat dilihat dari perubahan kedudukan
kromosomnya.  Ditinjau dari jumlah  kromosom pada sel baru, dibedakan dua tipe pembelahan
sel,  yaitu mitosis dan meiosis. Sel sebagai unit fungsional kehidupan memiliki kemampuan
memperbanyak diri (reproduksi); reproduksi sel berlangsung melalui pembelahan.  Pembelahan
sel pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel (kariokinesis) dan pembagian plasma
sel (sitokinesis) melalui tahapan pembelahan sel. Tahapan pembelahan didasarkan pada
perubahan letak (tingkah laku) kromosom selama pembelahan berlangsung. (Pratiwi, 2004).
Praktikum  kali ini  dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis  yang
terjadi  pada ujung akar bawang merah.  Alasan penggunaan akar pada praktikum kali ini adalah
antara lain karena akar merupakan salah satu jaringan  yang tersusun oleh sel-sel somatik, khusus
pada ujung akar bersifat meristematik.
Mitosis merupakan pembelahan sel yang umumnya terjadi pada sel-sel yang
hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh, dan sel-sel ini umunya terdapat pada ujung akar dan
ujung batang tumbuhan  (Ali, 2007).  Bawang  merah memiliki jumlah  kromosom 16 sehingga
mudah dihitung, ukuran kromosom besar sehingga mudah  diamati, telah diketahui rentang
waktu mitosisnya  (Listiawan, 2009),  suatu
hasil    penelitian menunjukkan   bahwa   rentang  waktu  mitosis   bawang  merah  berlangsung  
antara pukul 08.00-09.00 WIB dan  tahap prometafase  banyak   ditemukan pukul 08.15
WIB  (Swastika, 2009). Hal inilah yang melatarbelakangi  digunakannya akar bawang merah
pada praktikum pembelahan mitosis ini. Sebelum diamati, akar bawang merah dimasukkan ke
dalam larutan  0,002 M 8-Hydroxychinolin dan disimpan pada tempat gelap. Tujuan
pemberian  8-Hydroxychinolin adalah untuk meluruhkan organel sel. Selain itu juga
karena  sifatnya yang sangat peka terhadap cahaya (akan rusak jika terkena cahaya). 
Proses selanjutnya yaitu dilakukan  fiksasi  akar bawang  dengan asam  asetat yang
bertujuan menghentikan aktifitas pembelahan sel tersebut (melarutkan  tudung akar). Setelah itu
dimaserasi dengan menggunakan canpuran asam klorida 1N dengan asam asetat 45%
(perbandingan 3:1) yang bertujuan untuk melunakkan jaringan. Selanjutnya dilakukan
perwarnaan dengan arseno orcein  agar mudah dalam pengamatan.  Pemberian  aceto
carmin/aceno orcein  adalah  sebagai  pewarna, untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar
bawang sehingga  mudah untuk diamati. Tidak cukup dengan itu agar penyerapan warna lebih
cepat  maka perlu ditambahkan FeCl2, yang pada praktikum kemarin didapatkan dengan
mencacah akar bawang merang dengan menggunakan jarum berkarat.(Ali, 2007)
Sel akar bawang merah yang baru terbentuk berisi 16 kromosom yang 8 diantaranya
disumbangkan oleh bapak tumbuhan bawang, yaitu tumbuhan yang menyediakan gamet jantan.
Kromosom ini sering dinamai kromosom paternal. Sisanya yang 8 lagi disebut kromosom
maternal (Kimball,  1987). Berbagai  kejadian yang terdapat selama mitosis dibagi ke dalam
empat fase yang berurutan  yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.  Masa diantara
pembelahan-pembelahan disebut interfase.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PEMBELAHAN MITOSIS BAWANG MERAH

                                                                                            

Disusun oleh :

Nama                   :

NIM                     :

Rombongan         :

Asisten                 :

                            

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
2
I. PENDAHULUAN

A.     JUDUL PERCOBAAN               :

 Pengamatan Kromosom dan Mitosis pada Akar Bawang (Allium cepa)

B.     TUJUAN PERCOBAAN           :

1.      Mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada sel tumbuhan dan fungsinya.

2.      Mengetahui kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.

3.      Mengetahui fase-fase yang paling banyak dijumpai pada akar bawang (Allium cepa).

4.      Mengidenfikasi bagian mana pada akar bawang merah (Allium cepa) yang aktif  melakukan pembelahan mitosis.

5.      Mengetahui pengaruh waktu terhadap proses pembelahan mitosis.

II. PEMBAHASAN

A.     TINJAUAN TEOTORIS   :

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan.
Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas
dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom
yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa
kromosom merupakan alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut
hukum Mendel, sedangkan Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah susunan beraturan yang
mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan
satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang
disebut sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi
bidang (area) yang membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer. Selain itu, adanya perpanjangan arus pada
terminal dan material kromatin yang disebut satelit, dan sebagainya (Suprihati et.al., 2007).

Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena kromosom
merupakan alat pengangkutan bagi gen – gen yang akan dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya, dari
generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Pengamatan terhadap perilaku kromosom sama pentingnya dengan
mempelajari struktur kromosom. Perilaku atau aktivitas kromosom dapat terlihat dalam siklus sel, termasuk
didalamnya adalah pembelahan sel (mitosis atau meiosis). Analisis kromosom, baik mitosis maupun meiosis
merupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan untuk mempelajari kromosom

Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami
pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis (setjo,2004). Mitosis adalah pembelahan
duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi
bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme.mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase
metafase, anafase, dan telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal, mitosis terjadi dalam
sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung
batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari
suatu proses yang berputar dan terus menerus.

Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis
setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta
memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase.

 1.          Interfase

Inti sel Nampak keruh dan tampak benang- benang kromatin yang halus.

2.      Profase

Benang-benang kromatin memendek dan menebal.Terbentuklah kromosam. Tiap kromosom membelah dan
memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai menghilang

3.      Metaphase

Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya
gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula.Gelendong ini membentuk kutub-
kutub pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.

4.      Anafase

Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan.
Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid
tersebut menjadi kromosom baru.

5.      Telofase

Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel
tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.

Kromosom Bawang

Kromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan yang lainnya.Baik dari bentuk, jumlah, dan panjangnya.
Allium cepa memiliki jumlah kromosom 2n = 16 (Sastrosumarjo, 2006). Hal ini sangat membantu
dalam  mempelajari analisis mitosis pada tanaman, karena jumlahnya yang tidak terlalu banyak, memiliki ukuran
kromosom yang besar dan cukup mudah untuk dibuat preparatnya. Bawang merah (Allium ascalonicum L)
merupakan salah satu anggota dari familia Liliaceae.Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi
yang berlapis.Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga.Umbi terbentuk dari
pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk
umbi berlapis.Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu.Umbi bawang
merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. Bawang merah merupakan salah satu komoditas
sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif .Komoditas sayuran ini termasuk ke
dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat
tradisional.Bawang merah juga merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Jawa Tengah yang mempunyai
prospek cukup baik dalam pengembangan agribisnis.Hal ini dapat dilihat pada status usaha taninya, oleh petani
khususnya di daerah sentra produksi seperti di Kabupaten Brebes bawang merah telah lama diusahakan sebagai
usaha tani yang bersifat komersial.

Gusti, Alif. 2011. http://shaylife.blogspot.com/2011/03/pengamatan-kromosom-pada-mitosis-akar.html. Diakses


pada tanggal 30 Oktober 2011

B.     ALAT DAN BAHAN

·        

ALAT

1.Mikroskop perbesaran 1000 x1 buah

2.Gelas objek 1 buah

3.Gelas penutup 1 buah

4.Jarum preparat 1 buah

5.Cawan Petridis 1 buah

6.Pembakar Bunsen  1 buah

7.Gelas Piala 500 ml 1 buah

8.Tissue

9. Pisau Silet 1 buah

·         BAHAN

1.Akar Bawang Merah (Allium ascalonicum L) professional 1 buah

2.Larutan Indigocarmin secukupnya

3.Larutan Asam Klorida (HCL) secukupnya

4.Larutan Fenil Lakto Fenol secukupnya


V. PROSEDUR KERJA

1.Praktikan terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2.Praktikan merendam bawang pada air yang ditutupi kapas selama 2 – 3 hari.

Setelah 2-3 hari perendaman, praktikan memotong akar bawang tadi sampai sepanjang 1 cm merendam pada
asetokarmin dan HCL dengan perbandingan 9  :  1

3.Praktikan memanaskan preparat tersebut diatas api Bunsen atau lampu spirtus sampai menguap tetapi jangan
sampai mendidih

4.Praktikan memindahkan potongan akar bawang yang sudah dipanaskan ke gelas objek dan beri satu tetes
asetokarmin biarkan kurang lebih 30 menit

5.Praktikan menghisap kelebihan indigokarmine dengan kertas hisap (tissu)

6.Praktikan menetesi preparat tersebut dengan polienil alcohol disampingnya. Jangan kena preparat

7.Praktikan menutup dengan gelas penutup kemudian ditekan dengan menggunakan pensil sampai preparat pipih.

8.Praktikan mengamati dibawah mikroskop perbesaran 1000x dan membuat hasil praktikum sementara.

VI. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

Pengamatan Sel Bawang Merah

Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 45 maka diperoleh gambar seperti di
atas.

Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada ujung akar bawang
merah.Pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentangan 5 menit sebelum dan
sesudah pukul 24.00 WIB. (Margono, 1973), berdasarkan keterangan tersebut maka proses pemotongan akar
bawang merah (Allium cepa) dilakukan pada pukul 00.00.

Dengan dipotongnya akar bawang pada jam-jam tersebut sehingga diharapkan akan potongan akar yang
mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Namun praktikum ini tidak mungkin
melakukan pengamatan pada tengah malam.Sebelum mengamati sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop,
potongan-potongan akar tersebut harus memalui beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam alcohol 70%,
perendaman ini bertujuan untuk menyegarkan kembali sel-sel akar. Perlakuan berikutnya adalah perendaman dengan
HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena
dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat
lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat
melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Perlakuan berikutnya lagi adalah pemberian
acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna, sehingga jelas fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel
akar bawang sehingga mudah untuk diamati.

Pada sel akar bawang, pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu profase, anafase, metafase, dan
telofase.

o   Fase profase

Merupakan tahapan pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang cukup besar, setrta merupakan
permulaan dari mitosis yang ditandai dengan beberapa perubahan.Nukleolus mulai menghilang sedangkan
kromosomnya mulai timbul.Untaian kromosom yang semula meluas menjadi pilinan (heliks).Dengan demikian
untaian itu lebih pendek dan menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan ini, membrane nukleus mulai
menghilang(Crowder, 1993). Pembelahan kromosom membentuk kromatid.Selain itu sentriol juga ikut
membelah.Hampir semua sel yang Nampak pada preparat menunjukan tahapan profase.

Pada profase, ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom
yang terlihat tebal.Profase dimana tahapan pembelahan pertama, permulaan profase – profase kromosom menjadi
lebih pendek dan tebal.

Pada akhir profase mulai terbentuk benang – benang spindel/ gelendong inti pada masing – masing kutub sel, yang
letaknya berlawanan. Pada tahap ini yag terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom
dan mulai menduplikasi menjadi kromatid.

Ciri-cirinya:

·         Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.

·          Terlihat dua sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua.

·         Kromatid-kromatid dihubungkan oleh sentromer.

·         Nukleolus menjadi kabur dan hilang oleh sentromer.

·         Selaput inti mulai menghilang.

·         Benang gelendong mulai terbentuk

·         Kromosom mulai bergerak ke tengah atau equator dari sel.

o   Fase metafase

Tahapan metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit.Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada
satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap.Sentromer,
suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap
arah pembelahan kromosom selama pembelahan (Welsh dan Mogen 1991).

Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial (Fried, 2006).Pada tahapan
ini sedikit terlihat adanya gambaran benang – benang spindelnya.

Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-ciri fase ini adalah:

·         Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratus seperti kumparan.

·         Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang equator.

·         Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada
sentromer.

·         Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.

o   Fase anafase

Tahapan anafase membutuhkan waktu sekitar 3-15 menit.Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel
terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.Fried (2006)
menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer – sentromer masing – masing kromosom berpisah, sehingga
masing – masing kromatid kini berupa kromosom yang terpisah.Dengan dipandung oloeh serat gelendong yang
melekat padanya.Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya
digerakkan ke kutub yang berlawanan.Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula berlangsung pada
permulaan anafase.Benang – benang gelendong ini memendek sehingga belahan sentromer masing – masing
bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan membawa kromatid.

Ciri-cirinya:

·         Dua sister chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromernya tertarik
karena kontraksi dari benang gelendong.

·          Selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.

·         Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.

·         Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis.

·         Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.

o   Fase telofase

Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian).Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian)
dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).Telofase pada fase ini pembelahan telah selesai,
terbentuk lagi dinding inti, dan hal ini terlihat dalam praktikum. Sel telah terbagi menjadi dua sel anakan, masing –
masing memiliki inti yang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan induknya.

Tahapan telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit.Di tiap kutub terbentuk stel kromosom yang
identik.Serabut gelondong inti menghilang dan membran inti terbentuk kembali.Setelah terbentuk dua inti pada
kutub yang berlawanan aster menghilang dan terjadi penebalan sitoplasma yang diikuti pembagian sitoplasma
(sitokinesis).Sitokinesis ini di tandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel (pada tumbuhan)
dan pada hewan ditandai dengan melekuknya sel ke dalam.

Ciri-cirinya adalah:

·         Benang-benang gelendong hilang

·         Selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali

·         Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anakan.

·         Terjadi sitokinesis, semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak.

Ayu.2010. http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html. Diakses pada tanggal


29 Oktober 2011 

Pembahasan

Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap
didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase (Satrosumarjo, 2006). Kromosom pada
metafase mitotik mengalami kondensasi dan penebalan yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap ini dapat
diamati dengan lebih jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah panjang total dan letak sentromernya
diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan analisis kariotipe.

Pengamatan terhadap jumlah kromosom saat mitosis, sering timbul kesulitan karena kromosom tumpang tindih
antara yang satu dan yang lainnya dan kadang masih terlihat samar akibat kondensasi yang belum sempurna.
Kromosom dibedakan atas autosom (kromosom pada sel somatik) dan kromosom pada sel kelamin. Pembelahan sel
yang terjadi pada sel somatik disebut mitosis dan pembelahan yang terjadi pada sel kelamin disebut meiosis
menjelaskan bahwa mitosis merupakan pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana
terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metakinesis, metafase, anafase, dan telofase. Menurut
Suryo (2008) fase pada mitosis terdiri dari interfase, profase, metafase, anafase, dan  telofase.

Selama metafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel pada bidang equator.Pada
tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang spindel yang terpisah, dimana setiap kromatid
dilekatkan pada kutub-kutub spindel yang berbeda.  Kadang-kadang benang-benang spindel tidak
berasosiasi  dengan kromosom dan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub yang lain.  Pada saat
metafase, sentromer-sentromer diduplikasi dan setiap kromatid menjadi kromosom yang berdiri sendiri atau
independen.Penggunaan metode tanpa pra perlakuan (metode sederhana) mengakibatkan kromosom pada metafase
tidak dapat menyebar dengan baik, sehingga jumlah kromosom tidak dapat dihitung dengan tepat.

·         Sitokinesis
Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel
tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.

VII. KESIMPULAN

·         Tahap-tahap mitoisis pada sel tumbuhan:

o   Interfase

Interfase atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama karena pada tahap ini
berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan sintesis DNA.Maka sebenarnya kurang tepat juga jika
dikatan bahwa interfase merupakan fase istirahat, karena sebenarnya pada fase ini sel bekerja dengan sangat berat.

o   Profase

Benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk,
setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang
lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell.2008: 248)

o   Metaphase

Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit (Campbell.2008:
249). Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel.

o   Anafase

Anaphase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa menit
(Campbell.2008: 249). Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari
sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat
itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.

o   Telofase

Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel
tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.

·         Kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.

o   Profase : sel masih nampak seperti inti sel masih utuh dan terletak dibagian tengah sel

o   Metafase : biasanya letak kromosom berada di tengah bidang ekuator


o   Anafase : di mana terdapat celah sempit pada bagian tengah sel dimana kromosom terletak di bagian kutub sel

o   Telofase : dimana  pada telofase sudah nampak jelas pembagian sel menjadi dua dan terjadi pembelahan
sitoplasma (sitokinesis).

·         .Fase yang paling banyak dijumpai adalah fase profase.

·         Ujung akar yang terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik merupakan sel-selnya sangat aktif membelah.
Jadi bagian ujung akar yang paling aktif melakukan pembelahan adalah bagian meristem.

·         Praktikum kali ini, tidak semua preparat menunjukan tahapan-tahapan pembelahan mitosis secara lengkap.
Hal ini dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan mitosis.Rentang waktu
pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil penelitian ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan mitosis
akar bawang merah berlangsung antara pukul 08.00-09.00 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan antara profase
dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 08.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai