Anda di halaman 1dari 7

09/09/2020

SUMBER MIKROBA
• Sumber alami : tanah, air, udara, tanaman/hewan, limbah, dll
• Lembaga koleksi kultur

TAHAPAN IDENTIFIKASI MIKROBA ISOLASI


• Isolasi kultur : kegiatan pemisahan suatu kultur mikroba dari
• Pemisahan suatu kultur mikroba dari campuran campuran biakan mikroba di alam  sel individu terpisah
biakan untuk memperoleh kultur murni
ISOLASI

• Untuk
memperole • Sebelum mengisolasi, harus diketahui :
h galur
SELEKSI
dengan - mikroba apa yang akan diisolasi
kinerja
terbaik - habitat
 menentukan sampel apa yang akan diambil dari alam , lokasi
• Dengan menggunakan
metode yang sesuai
IDENTIFIKASI
• Untuk mengetahui
nama (klasifikasi) dan media apa yang akan digunakan
mikroba tersebut

1
09/09/2020

METODE PENGAMBILAN SAMPEL TEKNIK ISOLASI KULTUR MURNI


Sampel berupa padatan (tanah, serpihan batu, kayu, dll) : 1. Penggoresan (Streak-plate) & Penyebaran (Spread-plate)
 Diambil dengan menggunakan spatula atau pinset steril
 Penyimpanan menggunakan kantong plastik steril 2. Penuangan (Pour-plate)
3. Kultur yang Diperkaya (Enrichment Culture)
Sampel berupa cairan atau semi cair (air, lumpur, dll) :
 Diambil menggunakan pipet steril
4. Pengenceran Berseri (Serial-dilution)
 Penyimpanan contoh menggunakan botol atau tabung polipropilen steril 5. Isolasi Sel Tunggal

Sampel segera dibawa ke laboratorium


(bila jarak jauh, gunakan es batu pada wadah penyimpanan)

Sampel biasanya segera dipakai atau disimpan pada suhu dingin (kulkas)

1. Teknik Penggoresan (Streak-plate) &


Cara Penggoresan Kultur
Penyebaran (Spread-plate) Goresan langsung Goresan radian (untuk
(untuk mengkultur mikroba) mengkultur mikroba)
1.Goresan Langsung
2.Goresan Kuadran
3.Goresan Radian
Penggoresan /
Pengenceran Penyebaran KULTUR
berseri dengan pada media Penggoresan MURNI
SAMPEL
larutan garam agar  koloni berulang (1 SEL = 1
fisiologis tumbuh KOLONI)
menyebar

Goresan kuadran (isolasi koloni tunggal untuk


mempelajari mikroba)
http://www.studentsguide.in/microbiology/microbiology-tools-techniques/special-methods-of-isolation-of-pure-
culture.html

2
09/09/2020

2. Teknik Penuangan (Pour-plate)


Teknik Penyebaran (Spread-plate)
• Teknik ini merupakan • Prinsip : pengenceran sampel
prosedur rutin untuk isolasi dengan media agar cair dalam
bakteri & menggunakan tabung reaksi, sehingga
peralatan yang sederhana distribusi sampel merata 
• Kelemahan : hanya sejumlah dituang ke cawan petri &
kecil sampel yang dapat dibiarkan mengeras pada suhu
digunakan/disebarkan pada ruang, lalu diinokulasi
media
• Dua sel dapat bergabung
membentuk satu koloni
http://www.studentsguide.in/microbiology/microbiology-tools-techniques/special-methods-of-
isolation-of-pure-culture.html

4. Teknik Pengenceran Berseri


3. Kultur Diperkaya (Enrichment Culture)
(Serial-dilution)
• Untuk mengisolasi bakteri yang mempunyai sifat fisiologis yang khusus • Digunakan jika mikroba
(jumlah kecil & tumbuh lambat) dlm kultur campuran
terdapat dalam jumlah
lebih besar dari pada
• Prinsip : menggunakan komposisi media dan kondisi inkubasi tertentu, mikroba lain.
sehingga yang tumbuh hanya bakteri tertentu
Contoh : S. lactis dalam
susu asam
• Dengan tingkat
pengenceran tinggi,
sampel hanya
mengandung 1 galur
mikroba
• Perlu dicek kemurnian
kultur

3
09/09/2020

Micromanipulator

5. Teknik Isolasi Sel Tunggal


a. Metode Mikromanipulator
• Menggunakan alat mikromanipulator yang digabung dengan mikroskop
untuk mengambil suatu sel mikroba tunggal dari sampel
• Dengan mikromanipulator, operator dapat mengontrol gerakan mikropipet
(tabung kapiler) di bawah lensa obyek, sehingga dapat diambil sel tunggal
& dipindahkan ke dalam tabung dan selanjutnya dipindahkan ke media
yang sesuai
• Lebih cepat, namun kelemahannya :
- alat mahal
- operator harus terampil

http://eatingforaquadrillion.blogspot.com/2011/07/how-to-get-single-cell.html

b. Metode Kapiler
PEMBUKTIAN KEMURNIAN KULTUR
-Beberapa tetes media yang mengandung mikroba, ditempatkan pada
penutup gelas obyek steril menggunakan pipet kapiler steril.
-Dengan menggunakan mikroskop, cari tetesan yang mengandung hanya
Setelah diasumsikan berhasil mengisolasi kultur murni  perlu dilakukan
1 mikroba. Tetesan tersebut dipindahkan dengan pipet kapiler steril ke pengujian dengan kriteria sebagai berikut :
media segar  mikroba tunggal yang berada pada tetesan mulai berbiak
untuk menghasilkan kultur murni.
1.Mikroba tampak mirip secara mikroskopis dan menunjukkan hasil
pewarnaan yang sama
2.Pada saat ditanam pada agar cawan, semua koloni menunjukkan
kesamaan
3.Hasil penggoresan dll seragam
4.Beberapa koloni isolat mempunyai penampakan/karakteristik identik,
contoh memfermentasi gula yang sama dll

4
09/09/2020

SELEKSI IDENTIFIKASI
Tujuan : mendapatkan galur dengan kinerja terbaik Metode untuk identifikasi mikroba adalah dengan menggunakan ciri/karakteristik :
 - tidak menghasilkan produk sampingan yang tidak 1. Morfologis
dikehendaki
- peningkatan kemampuan penggunaan sumber C Pengamatan ukuran, bentuk dan susunan sel, adanya flagela, kapsul atau spora
dengan bantuan mikroskop, baik dengan pewarnaan maupun tidak
dan N yang murah  penurunan biaya produksi
2. Nutrisional
- perubahan morfologi sel menjadi bentuk yang
Penentuan senyawa kimia dan kondisi fisik khusus (suhu, cahaya, gas) yang
lebih mudah dipisahkan dari produk diperlukan untuk pertumbuhan mikroba
3. Kultural
Pendekatan genetika untuk memperbaiki kualitas mikroba :
Penentuan tampilan pertumbuhan pada berbagai macam media, baik cair maupun
1. Mutasi padat (bentuk koloni, permukaan koloni, tepi koloni, warna, dll)
2. Rekombinasi

Karakteristik Morfologis Bentuk dan Susunan Sel

Sel
Bakteri

Aspergillus E. coli

Streptomyces Penicillium http://content.answers.com/main/content/img/elsevier/dental/f0396-02.jpg

5
09/09/2020

Karakteristik Kultural 4. Metabolik


Identifikasi & pengukuran perubahan kimiawi yang dilakukan mikroba  contoh
kemampuan mikroba untuk mengubah karbohidrat menjadi asam organik; gula menjadi
asam dan gas, dll)
Contoh : E. coli dapat memfermentasi laktosa, sedangkan
Salmonella typhi tidak dapat memfermentasi laktosa
5. Susunan Kimiawi
Penentuan susunan kimiawi berbagai komponen sel (dinding sel, nukleus, membran, dll)
6. Susunan Antigen (Serologi)
Penelaahan sifat antigen – antibodi yang khas
* Antigen : substansi (sel mikroba) yang menstimulasi produksi antibodi saat diinjeksikan
ke hewan
7. Patogenik
Penentuan potensi suatu mikroba untuk menimbulkan penyakit
8. Genetik
Kultur pada Agar Miring Kajian berdasarkan untaian DNA mikroba menggunakan DNA Probe

PEMELIHARAAN DAN PENGAWETAN KULTUR PEMELIHARAAN DAN PENGAWETAN KULTUR


MURNI MURNI
Tujuan : 2. Pelapisan Kultur dgn Minyak Mineral
menjaga sampai periode tertentu mikroba tetap dalam kondisi hidup (viable), mencegah - Permukaan agar miring atau media cair dilapisi dengan minyak
terjadinya perubahan genetik & tidak terkontaminasi mineral steril (parafin) +/- 0,5 inci
 harus mampu melestarikan karakteristik spesies mikroba selama diawetkan - Keuntungan : dapat memindahkan sebagian mikroba di bawah permukaan
Cara : minyak mineral dg jarum Ose, lalu diinokulasi ke media segar dengan tetap
1. Pemindahan Secara Periodik mempertahankan kultur awal
- Kultur mikroba secara periodik dipindahkan ke media baru/segar, contoh : media - Lapisan parafin menjadikan kondisi anaerob dan mencegah pengeringan
agar miring medium
- Komposisi media & suhu serta interval waktu pemindahan harus tepat dan disimpan
pada suhu dingin (5 °C) mikroba dorman  pengawetan dapat beberapa
 murah & mudah, tapi tidak cocok untuk penyimpanan jangka panjang tahun
 bakteri 2-3 minggu, fungi 3-4 minggu

6
09/09/2020

PEMELIHARAAN DAN PENGAWETAN KULTUR PEMELIHARAAN DAN PENGAWETAN KULTUR


MURNI MURNI
3. Liofilisasi  Pengeringan Beku (freeze drying) 4. Penyimpanan pada Suhu Sangat Rendah (Cryopreservation)
- Sel mikroba dikering-bekukan & aktivitas metabolisme stop (dorman)  efektif untuk - Menggunakan nitrogen cair (sekitar -156 sampai-1960C)
bakteri (dapat tetap hidup & tidak berubah selama bertahun-tahun
Cara : - Sel dibekukan dengan diberi bahan pelindung beku (gliserol atau dimetil
sulfoksida)  mencegah pembentukkan kristal es & meningkatkan ketahanan
* media berisi senyawa pelindung/penstabil : susu, serum, natrium glutamat, dll hidup sel mikroba
* suspensi mikroba (±0,2 ml) ditempatkan dalam ampul (vial) kaca
- Contoh beku disimpan dalam lemari pendingin nitrogen cair
* Perendalam dalam es kering + alkohol (-780C)  beku
* Ampul dihubungkan dengan kondensor & pompa vakum  kering (sublimasi)
- Cocok untuk kapang
* Ampul ditutup dengan melelehkan ampul kaca tersebut dalam keadaan vakum  - Kelebihan :
penyimpanan pada suhu 40 C hampir sama dgn liofilisasi & kultur yg tidak dapat diawetkan dengan liofilisasi,
- Keuntungan : Cocok untuk penyimpanan jangka panjang (tahunan) & kemungkinan dapat dengan cara ini
perubahan kecil & Wadah penyimpanan kecil

PEMELIHARAAN DAN PENGAWETAN KULTUR


MURNI
5. Penyimpanan pada Tanah Steril
- Diterapkan untuk penyimpanan spora bakteri, actinomycetes dan kapang
- Suspensi 5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 g bubuk tanah
steril (campuran pasir halus dan tanah liat 1:1)
- Dibiarkan pada suhu kamar selama 10 hari sampai
kering  disimpan pada lemari es
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai