Anda di halaman 1dari 18

2.

1 Jenis – Jenis Alat

2.1.1 Gelas Kimia
2.1.2 Labu Erlenmeyer
2.1.3  Gelas Ukur
2.1.4 Pipet
2.1.5 Buret
2.1.6 Tabung Reaksi
2.1.7 Kaca Arloji
2.1.8  Corong
2.1.9 Cawan
2.1.10 Mortar dan Pastle
2.1.11 Spatula
2.1.12 Batang Pengaduk
2.1.13 Kawat Kasa
2.1.14 Kaki Tiga
2.1.15 Labu Ukur
2.1.16 Termometer
2.1.17 Tabung Sentrifuse
2.1.18 Penjepit Cawan Krus
2.1.19 Pipa U
2.1.20 Pipa Kapiler
2.1.21 Plat Tetes

2.1.22 Rak Tabung reaksi       

2.2 Mekanisme Alat – alat


2.2.1 Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan
cairan.
2.2.2 Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin  kecil dengan skala sepanjang
dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan  memanaskan larutan, menampung filtrate hasil 
penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.

2.2.3 Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan 
tingkat  ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
2.2.4 Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi
untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat (pipet seukuran), mengukur dan
memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk
mengambil cairan dalam skala kecil (pipet tetes ).
2.2.5 Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
2.1.6 Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan
panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi
kimia dalam skala kecil.

2.1.7 Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas
kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator.
2.1.8  Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai,
terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk menyaring campuran
kimia.
2.1.9 Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk menguapkan larutan.
2.1.10 Mortar  dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan  padatan.
2.1.11 Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau
alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk
mengaduk larutan.

2.1.12 Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas
kimia.
2.1.13 Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang
berasal dari suatu pembatas.
2.1.14 Kaki Tiga
Besi  penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam  pemanasan.
2.1.15 Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena
panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan.
2.1.16 Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu
ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang berbeda,
misalnya thermometer celcius, Fahrenheit dan Kelvin. (Anonim, 2012)

2.1.17 Tabung Sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung
bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk
memisahkan larutan dan endapan. ( Anonim,2012)
2.1.18 Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan krus saat
dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan pada saat pembakaran di atas
Bunsen.
2.1.19 Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U berfungsi
sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung – gelembung gas atau
tidak. ( Anonim, 2012 )
2.1.20 Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi sebagai
alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawa. (Anonim, 2012).

2.1.21 Plat Tetes


Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan cembung berfungsi
untuk menampung objek sampel.
2.1.22 Rak Tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi berfungsi
sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.

III ALAT DAN METODE PERCOBAAN


Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat yang digunakan, dan (2) Metoda
percobaan.  

3.1 Alat yang Digunakan


Alat yang digunakan dalam percobaan pengenalan peralatan laboratorium adalah
gelas kimia, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet, buret, tabung reaksi, kaca arloji, corong,
cawan, Mortar dan Pastle, spatula, batang pengaduk, kawat kasa, kaki tiga, labu ukur,
termometer, tabung sentrifuse, penjepit cawan krus, pipa U, pipa kapiler, plat tetes, dan rak
tabung reaksi. 
3.2 Metode Percobaan

3.2.1 Gelas Kimia


Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Simpan larutan didalamnya.
3.2.2 Labu Erlenmeyer
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu
erlenmeyernya.
3.2.3 Gelas Ukur
Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan
volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.
3.2.4 Pipet
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kertas
isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu longgarkan.
3.2.5 Buret
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang
pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah
bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa
apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
3.2.6 Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua
DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

3.2.7 Kaca Arloji


Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap,
kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau
letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
3.2.8 Corong
Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke
dalam mulut corong.
3.2.9 Cawan
Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan
atau uapkan ke dalam oven.
3.2.10 Mortar dan Pastle
Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang
(mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).

3.2.11 Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat
menyimpan bahan seperti kaca arloji.
3.2.12 Batang pengaduk
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
3.2.13 Kawat Kasa
Letakkan kawat kasa di atas Bunsen  dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat
gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
3.2.14 Kaki Tiga
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
3.2.15 Labu Ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain  lap.
Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas
isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk
melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
3.2.16 Termometer
Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu
perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.
3.2.17 Tabung Sentrifuse
Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke dalam tabung
sentrifuse. Lalu dimasukkan ke alat sentifugase.
3.2.18 Penjepit Cawan Krus
Cara menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh penjepit cawan.
3.2.19 Pipa U
Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan dianalisis adanya gas
dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai pipa U.
3.2.20 Pipa Kapiler
Cara menggunakan pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah dengan klem dan statif.
Lalu larutan atau senyawa yang akan ditentukan titik lelehnya dimasukkan ke dalam pipa kapiler.
Lalu thermometer dicelupkan  ke dalam larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan  di
bagian bawah pipa kapiler. Disediakan juga stopwatch untuk menghitung waktu saat senyawa
meleleh. Catat hasilnya.
3.2.21 Plat Tetes
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu plat tetes dengan tissue.
Kemudian teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
3.2.22 Rak Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada
dalam rak tabung reaksi.
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan (2)
Pembahasan.
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Percobaan Alat – alat di Laboratorium
Gambar dan Nama Alat Fungsi
         Untuk mengukur volume yang tidak
1.      Gelas kimia
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
         Menampung zat kimia
         Memanaskan cairan
         Media pemanasan cairan

         Untuk menyimpan dan memanaskan


larutan
         Menampung filtrat hasil pemyaringan
2.      
         Menampung titran (larutan yang
dititrasi) pada proses titrasi

Labu
Erlenmeyer
Untuk mengukur volume larutan yang
3.      Gelas Ukur tidak memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi dalam jumlah tertentu

         Pipet seukuran : digunakan untuk


mengambil cailran dalam jumlah tertentu
4.       secara tepat, bagian tengahnya
menggelembung.
Pipet          Pipet berukuran : berupa pipa kurus
dengan skala disepanjang dindingnya.
Berguna untuk memindahkan larutan
dengan volume tertentu secara tepat
         Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat
dari plastik atau kaca dengan ujung
bawahnya meruncing serta ujung atasnya
ditutupi karet. Berguna untuk mengambil
cairan dalam skala tetesan kecil
Untuk mengeluarkan larutan dengan
5.      Buret volume tertentu, digunakan untuk titrasi.

         Sebagai tempat untuk mereaksikan


bahan kimia
         Untuk melakukan reaksi kimia dalam
skala kecil

6.       Tabung
Reaksi

         Sebagai penutup gelas kimia saat


7.      
memanaskan sampel
         Tempat saat menimbang bahan kimia
Cawan
         Tempat untuk mengeringkan padatan
dalam desikator

Untuk menyaring campuran kimia


8.      
Corong
Digunakan untuk menguapkan larutan
9.      
Cawan

Digunakan untuk menghancurkan


padatan dan mencampurkan padatan
10.  

Mortar  dan Pastle

         Untuk mengambil bahan kimia yang


11.   Spatula berbentuk padatan
         Dipakai untuk mengaduk larutan

Digunakan sebagai alas dalam


penyebaran panas yang berasal dari suatu
12.   pembakar
Kawat Kasa
Digunakan untuk mengaduk cairan di
13.  Batang Pengaduk dalam gelas kimia

Digunakan untuk menahan kawat kasa


14.  Kaki Tiga dalam pemanasan

Untuk membuat larutan dengan


15.  Labu Ukur konsentrasi tertentu dan mengencerkan
larutan
Untuk mengukur suhu atau perubahan
16.  Termometer suhu suatu larutan

Sebagai tabung/perantara untuk


memisahkan endapan dan larutan

17.   Tabung Sentrifusi

Untuk menjepit cawan krus saat


18.  Penjepit Cawan Krus dikeluarkan dari tanur pengabuan pada
saat pembak untuk memegang cawan
pada saat pembakaran di atas bunsen

Untuk menganalisis apakah suatu larutan


terdapat gelembung atau tidak

19.   Pipa U

Untuk menentukan titik leleh atau titik


lebur suatu senyawa

20.   Pipa Kapiler

Untuk menyimpan sampel objek

21.  
Plat
Tetes
Digunakan untuk menyimpan tabung
22.  Rak Tabung Reaksi reaksi dalam jumlah banyak agar terlihat
lebih rapih.

(Sumber, Risma Sri Ayu, Kelompok F, Meja 3, 2012)

4.2 Pembahasan
1. Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan
cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Simpan larutan didalamnya.

2. Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin  kecil dengan skala sepanjang
dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan  memanaskan Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu
dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil 
penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
3. Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan 
tingkat  ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
4. Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi
untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet seukuran), mengukur dan
memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk
mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu larutan
dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan
volume dengan melihat meniscus ke bawah.
5. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara
menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang
ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak.
Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada
gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
6. Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan
panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi
kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi
dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan
direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
7. Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas
kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu
dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup
gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
8.  Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti grlas bertangkai,
terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk menyaring campuran
kimia. Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke dalam
mulut corong
9. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.Masukkan bahan atau
larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven
10. Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan  padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke
dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).

11. Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau
alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk
mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian
letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
12. Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas
kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
13. Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang
berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawatkasa di atas Bunsen  dengan disangga kaki tiga. Lalu
diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan
14. Kaki Tiga
Besi  penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam  pemanasan. Cara
menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
15. Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena
panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan
dengan kain  lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat
dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu
dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu
homogenkan.
16. Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu
ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang berbeda,
misalnya thermometer celcius, Fahrenheit dan Kelvin. Cara menggunakannya yaitu termometer
dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi
17. Tabung Sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung
bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk
memisahkan larutan dan endapan. Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga
dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan kea lat sentifugase.
18. Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan krus saat
dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan pada saat pembakaran di atas
Bunsen. Cara menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh penjepit cawan.
19. Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U berfungsi
sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung – gelembung gas atau
tidak. Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan dianalisis adanya gas
dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai pipa U.
20. Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi sebagai
alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawa. Cara menggunakan pipa kapiler
adalah pipa kapiler disanggah dengan klem dan statif. Lalu larutan atau senyawa yang akan
ditentukan titik lelehnya dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Lalu thermometer dicelupkan  ke
dalam larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan  di bagian bawah pipa kapiler.
Disediakan jugastopwatch untuk menghitung waktu saat senyawa meleleh. Catat hasilnya.
21.  Plat Tetes
Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan cembung berfungsi
untuk menampung objek sampel. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu plat
tetes dengan tissue. Kemudian teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
22 Rak Tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi
berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan
tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.

Anda mungkin juga menyukai