KD 3.4 : Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk kepada
keturunannya
Tujuan Pembelajaran :
Petunjuk :
Pelajarilah materi tentang proses pembelahan sel , kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Pada tahap interfase terdiri dari tiga tahap seperti pada gambar di bawah ini, jelaskan ketiga
fase tersebut!
a. Growth 1 (G1)
Fase G1 merupakan bagian pertama dari interfase. Fase ini dimulai segera setelah sel
mengalami pembelahan sel atau mitosis. Pada fase ini sel secara metabolik aktif dan
mengalami pertumbuhan.
b. Sintesis (S)
S adalah kepanjangan dari sintesis dan ciri utama dalam fase ini adalah sintesis DNA.
Genom sel pada fase ini akan direplikasi sehingga menghasilkan salinan baru untuk
proses pembelahan sel.
c. Growth 2 (G2)
Pada fase G2, sel kembali mengalami pertumbuhan sel meliputi sintesis berbagai
macam protein dan organel. Selain itu, mikrotubul juga mulai tersusun dan pada fase ini
juga dilakukan pengecekan kerusakan DNA. Kerusakan ini terutama dijalankan oleh
protein p53 yang penjelasannya secara rinci dapat disimak di bagian bawah dari artikel
ini.
a. Jelaskan perubahan kromosom yang terjadi pada fase profase, metaphase, anaphase,
dan telofase!
Profase : Pada fase ini, kromosom dapat dilihat menggunakan mikroskop. Selanjutnya, nukleolus
menghilang dan terjadi duplikasi kromosom (kromosom membelah dan memanjang)
menghasilkan 2 kromosom anakan yang disebut kromatid . Kedua kromatid tersebut bersifat
identik sehingga disebut kromatid kembar (sister chromatid ), yang bersatu atau dihubungkan
oleh sentromer pada lekukan kromosom. Sentromer merupakan bagian kromosom yang
menyempit, tampak lebih terang dan membagi kromosom menjadi 2 lengan. Pada akhir profase,
di dalam sitoplasma mulai terbentuk gelendong pembelahan ( spindel ) yang berasal dari
mikrotubulus. Mikrotubulus tersebut memanjang, seolah-olah mendorong dua sentrosom di
sepanjang permukaan inti sel (nukleus). Akibatnya, sentrosom saling menjauh.
Metaphase : Tahap awal metafase (prometafase) ditandai dengan semakin memadatnya
kromosom (kromosom ini terdiri dari 2 kromatid) dan terpecahnya membran inti (membran
nukleus). Hal ini menyebab-kan mikrotubulus dapat menembus inti sel dan melekat pada
struktur khusus di daerah sentromer setiap kromatid, disebut kinetokor . Oleh karena itu,
kinetokor ini berfungsi sebagai tempat bergantung bagi kromosom. Sebagian mikrotubulus yang
melekat pada kinetokor disebut mikro-tubulus kinetokor, sedangkan mikrotubulus yang tidak
memperoleh kinetokor disebut mikrotubulus non kinetokor. Sementara itu, mikrotubulus non
kinetokor berinteraksi dengan mikrotubulus lain dari kutub sel yang berlawanan. Pada
metafase,kromosom tampak jelas.Pada tahap metafase sesungguhnya, sentrosom telah berada
pada kutub sel. Dinding inti sel menghilang. Sementara itu, kromosom me-nempatkan diri pada
bidang pembelahan yang disebut bidang metafase. Bidang ini merupakan bidang khayal yang
terletak tepat di tengah sel, seperti garis katulistiwa bumi sehingga disebut juga bidang ekuator.
Pada bidang ini, sentromer dari seluruh kromosom terletak pada satu baris yang tegak lurus
dengan gelendong pembelahan. Kinetokor pada setiap kromatid menghadap pada kutub yang
berlainan. Dengan letak kromosom berada di bidang pembelahan, maka pembagian jumlah
informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru, benar-benar rata dan sama
jumlahnya.
Anaphase : Tahap anafase ditandai dengan berpisahnya kromatid saudara pada bagian
sentromer kromosom. Gerak kromatid ini disebabkan tarikan benang mikrotubulus yang berasal
dari sentriol pada kutub sel. Kalian telah mengetahui bahwa mikrotubulus melekat pada
sentromer. Hal ini menyebabkan sentromer tertarik terlebih dahulu. Akibatnya, sentromer
berada di depan dan bagian lengan kromatid berada di belakang. Struktur ini seperti huruf V.
Gerakan ini menempuh jarak sekitar 1μm (10-6 meter) tiap menit. Pada saat bersamaan,
mikrotubulus non kinetokor semakin memanjang sehingga jarak kedua kutub sel semakin jauh.
Selanjutnya, masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan dan berfungsi
sebagai kromosom lengkap, dengan sifat keturunan yang sama (identik). Untuk menjalankan
tugasnya ini, mikrotubulus telah mengalami peruraian pada bagian kinetokornya.
Telofase : Pada tahap telofase ini, inti sel anakan terbentuk kembali dari fragmen-fragmen
nukleus. Bentuk selnya memanjang akibat peran mikrotubulus non kinetokor. Benang-benang
kromatin mulai longgar. Dengan demikian, fase kariokinesis yang menghasilkan dua inti sel anak
yang identik secara genetik telah berakhir, namun dua inti sel masih berada dalam satu sel. Agar
kedua inti terpisah menjadi sel baru, perlu adanya pembelahan sitoplasma yang disebut
sitokinesis. Sitokinesis terjadi, segera setelah telofase selesai. Pada fase sitokinesis terjadi
pembelahan sitoplasma diikuti pembentukan sekat sel baru, sehingga terbentuk dua sel anakan.
Pada sel hewan, sitokinesis ditandai dengan pembentukan alur pembelahan melalui pelekukan
permukaan sel di sekitar bekas bidang ekuator. Di sepanjang alur melingkar, terdapat mikrofi
lamen yang terdiri dari protein aktin dan miosin. Protein tersebut berperan dalam kontraksi otot
atau pergerakan sel yang lain. Kontraksi ini semakin ke dalam sehingga menjepit sel dan
membagi isi sel menjadi 2 bagian yang sama.
b. Mengapa interfase tidak tepat jika disebut fase istirahat pada pembelahan sel?
Interfase merupakan perubahan dikarenakan sel-sel yang menyusun tubuh kita juga
berkembang dan memperbanyak diri, sehingga secara kuantitas jumlah sel pasti akan
bertambah banyak, yang menyebabkan tubuh makhluk hidup pasti akan bertambah
besar. Oleh karena itu tidak tepat dengan fase istirahat.
c. Tuliskan bagian-bagian yang menyusun inti sel (nucleus) pada tahap interfase!
Saat pembelahan sel khususnya tahapan interfase, nukleus tersusun atas membran inti,
anak inti (nukleolus), benang-benang kromatin, dan cairan inti (nukleoplasma).
Pada tahap leptoten kromatin berubah menjadi kromosom yang mengalami kondensasi
dan terlihat sebagai benang tunggal yang panjang. Pada beberapa organisme,
kromosom tersebut mengandung bentukan seperti manik- manik, yang merupakan
daerah kromosom yang menyerap warna dengan kuat, yaitu kromomer.
Pada tahap zigoten, sentrosom membelah menjudi kemudian bergerak menuju kutub
yang berlawanan. Kromosom homolog yang berani dari garnet kedua orang tua
termasuk bagian kromomer saling berdekatan dan berpasangan, atau disebut
melakukan sinapsis.
Pada tahap pakiten, tiap kromosom melakukan penggandaan atau replikasi menjadi dua
kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu dan belum membelah, Tiap
kromosom yang berpasangan mengandung empat kromatid disebut tetrad atau bivalen
Pada tahap diploten kromosom homolog terlihat saling menjauhi. Saat kromosom
homolog menjauh, terjadi perlekatan berbentuk X pada suatu tempat tertentu di
kromosom yang disebut kiasma (jamak; kiasmata). Kiasma merupakan bentuk
persilangan dua dari empat kromatid suatu kromosom dengan pasangan kromosom
homolognya. Kiasma juga merupakan tempat terjadinya peristiwa pinfoh silang (cwssing
over) pada kromosom. Peristiwa pindah silang merupakan salah satu penyumbang
keanekaragaman individu makhluk hidup. Karena adanya peristiwa tersebut sel gamet
yang terbentuk sama sekali tidak identik dengan susunan kromosom sel induknya.
Pada tahap diakinesis terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan dua sentriol
(hasil pembelahan) ke arah kutub yang berlawanan. Diakinesis diakhiri dengan
menghilangnya nukleolus dan membran nukleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang
ekuator.
e. Bagaimana terjadinya proses pindah silang
Pada tahap diploten kromosom homolog terlihat saling menjauhi. Saat kromosom
homolog menjauh, terjadi perlekatan berbentuk X pada suatu tempat tertentu di
kromosom yang disebut kiasma (jamak : kiasmata). Kiasma merupakan bentuk
persilangan dua dari empat kromatid suatu kromosom dengan pasangan kromosom
homolognya. Kiasma juga merupakan tempat terjadinya peristiwa pindah silang
(crossing over) pada kromosom. Peristiwa pindah silang merupakan salah satu
penyumbang keanekaragaman individu makhluk hidup. Karena adanya peristiwa
tersebut sel gamet yang terbrntuk sama sekali tidak identik dengan susunan kromosom
sel induknya.
f. Jelaskan perbedaan profase I dan profase II
Profase I:
Pada profase 1 meiosis, kromosom membelah menjadi kromatid. Hasil dari profase 1
adalah terbentuk 2 sel anakan, dengan setiap sel bersifat diploid (memiliki 2 set lengkap
kromosom)
Profase II:
Pada profase 2 meiosis, kromatid akan terputus menjadi kromos. Hasil dari profase 1
adalah terbentuk 4 sel anakan, dengan setiap sel bersifat haploid (memiliki hanya 1 set
lengkap kromosom)
Karena gamet bersifat haploid (n) sedangkan sel pada manusia dewasa bersifat diploid
(2n), untuk menghasilkan hamet saat gametogenesis ini diperlukan pembelahan sel
yang merubah jumlah kromosom, yaitu melalui meiosis.
Meiosis adalah pembelahan sel yang mengurangi jumlah kromosom menjadi separuh,
dan menghasilkan 4 (empat) sel hasil pembelahan yang bersipat haploid. Ini berbeda
dengan mitosis, yang melakukan pembelahan yang menghasilkan 2 (dua) sel anakan
dengan jumlah kromosom yang sama dengan sel induk.
5. Lengkapi tabel berikut, isilah dengan kalimat singkat dan jelas!
Perbandingan Motisis Dan Meiosis
9. Jelaskan perbedaan dan persamaan gametogenesis pada sel hewan/sel manusia dengan sel
tumbuhan!
Perbedaan: Pada hewan dan manusia, gametogenesis terjadi pada testis dan ovarium,
sedangkan pada tumbuhan terjadi pada putik dan benang sari.
Persamaan: sama-sama menghasilkan individu baru.