Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta


Mata pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XII/1
Topik : Hukum Mendel dan Penyimpangan Semu
Alokasi Waktu : 6 JP (3 pertemuan X 2 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen
dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk
hidup
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
3.5. Memahami pola-pola Hukum Mendel
4.5. Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Meyakini keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang pewarisan sifat pada makhluk
hidup
1.1.2. Menunjukkan sikap kagum terhadap pola pikir ilmiah dalam mengamati fenomena pewarisan
sifat pada makhluk hidup
2.1.1. Menunjukkan sikap berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi
2.1.2. Menunjukkan sikap ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen
Pertemuan 1
3.5.1. Menjelaskan Hukum Mendel I
3.5.2. Menghitung perbandingan fenotip dan genotip persilangan monohibrid
3.5.3. Menjelaskan Hukum Mendel II
3.5.4. Menghitung perbandingan fenotip dan genotip persilangan dihibrid
Pertemuan 2
3.5.5. Menjelaskan pengertian epistasis dan hipostasis
3.5.6. Menentukan perbandingan fenotip pada epistasis dan hipostasis
3.5.7. Menjelaskan pengertian kriptomeri
3.5.8. Menentukan perbandingan fenotip pada kriptomeri
3.5.9. Mengidentifikasi peristiwa polimeri
3.5.10. Menganalisis peristiwa polimeri
3.5.11. Menjelaskan tentang gen-gen komplementer
3.5.12. Mendeskripsikan peristiwa atavisme ( interaksi beberapa pasang alel)

43
Pertemuan 3
4.5.1. Menggunakan pengetahuannya tentang pola pewarisan sifat untuk memecahkan kehidupan
sehari-hari
4.5.2. Mendemonstrasikan pola pewarisan sifat pada persilangan monohibrid
4.5.3. Membuat laporan fenomena yang terkait dengan penyimpangan semu hukum mendel
4.5.4. Mendesain model / charta untuk mensimulasi adanya peristiwa polimeri
4.5.5. Mendesain model / charta untuk mensimulasi adanya gen-gen komplementer
4.5.5. Mempresentasikan model/charta atau poster untuk mensimulasi peristiwa atavisme
D. Materi Pelajaran
I. HUKUM-HUKUM HEREDITAS
Hereditas adalah sifat-sifat menurun yang terdapat di dalam gen dalam kromosomsetiap
organisme. Ahliyang meneliti tentang sifat-sifat menurun adalah Mendell. Mendell Melakukan
percobaan denganmenggunakan kacang ercis .Penggunaan kcang ercis / kapri (/ Pisum sativum)
dengan alasan :
1. Kacang kapri memiliki banyak varietas (warna bunga, bentuk biji, warna biji,
mengadakan penyerbukan sendiri, dalam setiap bunganya terdapat serbuk sari dan kepala putik)
dan mempunyai sifat-sifat yang mencolok.
2. Spesies mudah diperoleh
3. Murah biaya pemeliharaan.
4. Dapat melakukan penyerbukan sendiri (autogami) dan dapat disilangkan
( allogami)
5. Reproduksi cepat.
6. Berumur pendek.
7. Keturunannya banyak.
II. Hukum pewarisan sifat Mendel
1. Hukum Mendel I
Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan (segregasi) alel secara bebas dari diploid
(2n) menjadi haploid (n). Misalnya :
AA  Gamet A Aa  Gamet A
 Gamet A  Gamet a
2. Hukum Mendel II
Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas akan
bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang berbeda.
Misalnya :
AA >< Aa
A  A AA
 a Aa
III.ISTILAH-ISTILAH DALAM GENETIKA
1. P (parental) adalah individu tetua (orang tua).
2. F1 (filial 1) adalah keturunan pertama.
3. F2 (filial 2) adalah keturunan kedua.
4. Gen A adalah gen atau alel dominant.
5. Gen a adalah gen atau alel resesif.
6. Alel adalah bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus (tempat) tertentu atau
disebut juga gen yang menyebabkan sifat alternatif pada satu sifat fisik tertentu, misalnya:
warna kulit gen A : normal; gen a : albino dan selalu dituliskan dengan notasi huruf yang
sama, dibedakan dengan huruf kapital (A) atau kecil (a) tergantung sifat dari hubungan antar
alel tersebut.
Alel letal : alel yang menyebabkan individu yang membawanya tidak bisa bertahan hidup.
Macam alel dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) alel letal resesif : menyebabkan kematian pada individu homozygot
2) alel letal dominan : menyebabkan kematian pada individu homozygot, mis: warna bulu
pada tikus, sifat creeper pada ayam, dan Brachydactily pada manusia.
3) Gen dominan adalah gen yang menutupi ekspresi alelnya.
4) Gen resesif adalah gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi alelnya.
5) Homozigot adalah zigot yang mempunyai pasangan alel yang sama, misalnya AA, aa,
BB, bb.
6) Heterozigot adalah zigot yang mempunyai pasangan alel yang berlainan, misalnya Aa,
Bb, Cc.
7) Fenotip adalah ekspresi gen yang langsung dapat diamati sebagai suatu sifat pada suatu
individu (fisik atau biokimiawi).

44
8) Genotip adalah susunan genetik yang mendasari pemunculan suatu sifat.
9) Gamet adalah sel kelamin hasil pembelahan miosis yang mengandung kromoson
setengah dari induknya.
10) Gen adalah pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom dan
dilambangkan dengan huruf, misalnya bentuk bulat lambang gennya adalah B.
Sedangkan bentuk kisut dilambangkan dengan huruf b.

IV. RUMUS MENGHITUNG GAMET DAN RASIO FENOTIP


1. Rumus Menghitung Gamet
Untuk memudahkan perbandingan macam gamet, jumlah macam genotip dsb dapat
menggunakan rumus-rumus berikut :
Banyaknya Banyaknya
Jumlah Jumlah
Jumlah macam Kemungkinan kombinasi kombinasi
sifat kemungkinan
gamet fenotip F2 yang yang persis F1
beda genotip
homozygot
1 2 2 3 2 2
2 4 4 9 4 4
3 8 8 27 8 8
4 16 16 81 16 16
N 2n 2n 3n 2n 2n

Misalnya :
Hitunglah macam gamet dan jumlah gamet dari genotip MMNn !
a. Jumlah sifat beda = 1 sehingga jumlah gametnya 21 = 2
b. Macam genotip
N MN

n Mn

2. Menghitung Perbandingan Fenotip F2


Menggunakan rumus Segitiga Pascal
Kemungkina Jumlah Rasio Fenotip
Jumlah sifat yang
n macam macam F2
berbeda
fenotip fenotip
1 (monohibrida) 1 1 2 1.31 : 1.30 = 3 : 1
2 (dihibrida) 1 2 1 4 1.32 : 2.31 : 1.30 = 9 : 3 : 3: 1
3(trihibrida) 1 3 3 1 8 1.33 : 3.32 : 3.31 : 1.30 = 27 : 9 : 9 : 9: 3 : 3 : 3 : 1
1.34:4.33: 6.32:4.31: 1.30 = 81 : 27 : 27 : 27 : 27 :
4 (tetrahibrida) 1 4 6 4 1 16 9:9:9:9:9:9:9:3:3:3:3:1
5 (pentahibrida) 1 5 10 10 5 1 32 1. 35:5. 34: 10. 33:10.32:5. 31: 1.30
I. MACAM-MACAM PERSILANGAN
1. Persilangan Monohibrida
Persilangan monohibrida adalah persilangan persilangan dengan satu sifat beda. Dibedakan
menjadi enam macam interaksi alel yang menyimpang dari Hukum Mendell, yaitu :
a. Dominansi sempurna
Persilangan Monohibrid untuk sifat tinggi tanaman
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet D d

F1 : Tinggi
Dd
Menyerbuk sendiri (Dd x Dd)

F2 :

♀ D D

45
D DD(tinggi) Dd(tinggi)
d Dd(tinggi) Dd(pendek)

Rasio fenotip = tinggi : pendek =3:1


Rasio genotip = DD : Dd : dd = 1 : 2 : 1

b. Dominansi tidak sempurna


Alel dominan tidak dapat menutupi alel resesif sepenuhnya. Misalnya :

Gambar 6. Contoh persilangan dominansi tidak sempurna

c. Kodominan
Dua alel suatu gen yang menghasilkan produk berbeda dengan alel satu tidak dipengaruhi
alel lain. Misalnya :

Gambar 7. Contoh persilangan kodominan

d. Alel Ganda
Alela ganda adalah suatu seri alela yang mempengaruhi organ yang sama dan menempati
lokus yang sama. Fenomena adanya tiga atau lebih alel dari suatu gen. Misalnya : warna
bulu pada kelinci (C > c ch > c h > c = normal > chinchilla > himalaya > albino). Sehingga
macam genotipnya adalah :

Gambar 8. Contoh persilangan alel ganda

Misalnya : persilangan antara kelinci Albino dengan kelinci normal menghasilkan keturunan
kelinci normal heterozigot. Keturunan disilangkan dengan sesamanya. Perhatikan
persilangan di bawah ini :
P1  CC (normal) >< cc (albino)
G  C c
F1  Cc (normal)
P2  Cc >< Cc

G  C C

c c
F2  CC = kelinci normal (hitam)
 Cc = kelinci normal

46
 cc = kelinci albino (putih)

e. Alel letal resesif


Alel yang dalam keadaan homozigot resesif dapat menyebabkan kematian. Misalnya : albino
pada tumbuhan

P  Gg >< Gg
tanaman hijau tanaman hijau
F1  1GG : 2Gg : 1gg (1 tanaman albino mati).
f. Alel letal dominan
Alel yang dalam keadaan homozigot dominan dapat menyebabkan kematian. Misalnya :
ayam jambul.
P  Crcr >< Crcr
ayam jambul ayam jambul
F1  1CrCr : 2Crcr : 1crcr
mati ayam jambul ayam normal

2. Persilangan Back Cross (Silang Balik)


Persilangan back cross adalah persilangan antara F1 dengan salah satu induknyayang
homozigot dominan (recurent) atau dengan individu resesif homozigot untuk mendapatkan sifat
unggul dan kualitas baik. Misalnya :
P  Bb >< BB
G  B B
b
F1  BB = bulat
Bb = bulat
Jadi rasio fenotip bulat = 100%, sedangkan rasio genotipnya BB : Bb = 1 : 1
3. Persilangan Test ( Uji Silang)
Persilangan test adalah persilangan antara F1 dengan induknya yang double resesif homozigot
yang bertujuan untuk melihat individu bersifat homozigot atau heterozigot (individu bersifat
dominan atau resesif). Misalnya:
P  Bb >< bb
G  B b
b
F1  Bb = bulat
bb = kisut
Jadi rasio fenotip bulat : kisut = 1 : 1, sedangkan rasio genotip Bb : bb = 1 : 1
4. Persilangan Dihibrida
Persilangan dihibrida adalah persilangan dengan dua sifat beda. Persilangan dihibrida terdiri
dari :
a. Dihibrida dominan penuh
Misalnya pada penyilangan galur murni kapri bulat kuning dengan keriput hijau
menghasilkan keturunan 100% bulat kuning dan pada F2 diperoleh keturunan :
1. bulat kuning = 9
2. bulat hijau = 3
3. keriput kuning = 3
4. keriput hijau = 1
P1  bulat kuning X keriput hijau
(BBKK) (bbkk)
G  BK bk
F1  bulat kuning
(BbKk)
F1  100% bulat kuning
P2  bulat kuning X bulat kuning
(BbKk) (BbKk)
G  BK BK
Bk Bk
bK bK
bk bk

F2 
♂ BK Bk bK Bk

47

BBKK BBKk BbKK BbKk
BK (bulat kuning) (bulat kuning) (bulat kuning) (bulat kuning)
BBKk BBkk BbKk Bbkk
Bk (bulat kuning) (bulat hijau) (bulat kuning) (bulat hijau)
BbKK BbKk bbKK bbKk
bK (bulat kuning) (bulat kuning) (keriput kuning) (keriput kuning)
BbKk Bbkk bbKk Bbkk
Bk (bulat kuning) (bulat hijau) (keriput kuning) (keriput hijau)

Rasio fenotip yang dihasilkan pada persilangan dihibrida dominan penuh adalah 9 : 3 : 3 : 1.
Rasio genotip yang dihasilkan pada persilangan dihibrida dominan penuh adalah :
a. BB f. BBkk
KK g. Bbkk
b. BB h. bbKK
Kk i. bbKk
c. Bb
KK
d. Bb
Kk
e. bbk
k
b. Test cross dihibrida
Adalah persilangan antara F1 dengan salah satu induknya yang double resesif homozigot,
misalnya :
P  bulat kuning X keriput hijau
(BbKk) (bbkk)
G  BK
Bk bk
bK bk
F2 

Bk Rasio Fenotip

BK BbKk Bulat kuning = 1
Bk Bbkk Bulat hijau = 1
bK bbKk Keriput kuning = 1
bk Bbkk Keriput hijau = 1
I. PENGERTIAN PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDELL.
Penyimpangan semu hukum Mendel adalah perbandingan fenotip dari persilangan monohybrid dan
dihibrid yang seolah-olah tidak mengikuti pola 3 : 1 atau pola 9:3:3:1. pola tersebut dapat berupa
9 : 3 : (3 + 1), (9 + 3) : 3 : 1 atau 9 : (3 + 3 +1).

II. PENYEBAB PENYIMPANGAN .


Hal ini disebabkan interaksi antargen yang dapat menyebabkan perbandingan fenotip yang
menyimpang dari hukum Mendel.
Bentuk interaksi antargen yang menyebabkan penyimpangan semu hukum Mendel dapat berupa
atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer.
Bentuk interaksi antargen yang menyebabkan penyimpangan semu hukum Mendel dapat berupa
atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer.
1. Atavisme
Atavisme adalah saling mempengaruhi dua macam gen yangbukan alela. Bila ada pasanga gen yang
bukan alelnya berinteraksi dan pengaruhnya sama kuat, pada bagian tubuh yang sama untuk
menimbulkan satu sifat. Munculnya fenotif pada jengger (pial) pada ayam disebabkan oleh dua
macam gen yang bukan alelanya.

48
Gambar 1.
(a) R.P. (walnut) (b) R.pp. (rose) (c) rr.P. (pea/biji) (d) rr.pp. (tunggal/bilah)

Macam genotip yang terdapat pada ayam yaitu:


a. Ayam walnut ( ayam sumpel) : RRPP, RRPp, RrPp, RrPP
b. Ayam rose ( ayam bergerigi ) : RRpp , Rrpp.
c. Ayam pea ( ayam biji / ayam kacang : rrPP, rrPp.
d. Ayam single ( ayam bilah /ayam tunggal) : rrpp.

Munculnya suatu sifat sebagai akibat interaksi dari beberapa gen. Tipe walnut merupakan hasil
interaksi dari dua gen yang berdiri sendiri, tipe single merupakan hasil interaksi dua gen resesif.
Misalnya: ayam berpijal biji dikawinkan dengan ayam berpial ros, F1-nya berpial walnut.
P1  RRpp >< rrPP
rose pea
F1  RrPp = 100% walnut
P2  RrPp >< RrPp
F2 

Rasio fenotip 2 = walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1 dari persilangan diatas


terdapat penyimpangan pada F1 tidak menyerupai salah satu induknya yaitu tidak bergerigi
dan tidak berbiji. Ayam berpial sumpel merupakan hasil interaksi duafaktor dominan yang
berdiri sendiri dan sifat pial bilah sebagai hasil interaksi dua faktor resesif.

2. Polimeri
Polimeri adalah persilangan beberapa sifatbeda yang berdiri sendiri yang mempengaruhi
bagian yang berlainan dari suayu individu. Interaksi kumulatif (kerjasama yang saling
menambah) merupakan banyak gen yang bekerja sama secara kumulatif untuk mutu atau
ukuran satu sifat. Macam polimeri, yaitu polimeri dihibrida (misalnya pada persilangan
gandum/haver berbiji merah dengan gandum berbiji putih) dan polimeri trihibrida. Contoh
polimeri yang lainnya adalah pada pewarisan warna kulit Bila sifat merah pada biji gadum
disebabkan oleh dua pasang gen polymer yaitu gen M1 dan M2, persilangan gadum merah
dengan gandum putih akan menghasilkan fenotif merah, tetapi tidak semerah induknya.
a. Polimeri dihibrida
Persilangan dua sifat beda yang dilakukan oleh Nelson Ehle untuk membuktikan
polimeri dapat digambarkan pada diagram dibawah ini :

49
Rasio fenotip= merah : putih= 15 : 1

b. Polimeri trihibrida
Bila sifat beda ada tiga disebut dengan polimeri trihibrida, misalnya :
P1  M 1M 1M 2M 2M 3M 3 >< m1m1m2m2m3m3
biji merah gelap biji putih
F1  M1m1M2m2M3m3 = 100% biji merah sedang
P2  M1m1M2m2M3m3 >< M1m1M2m2M3m3
F2 

♂ M1M2M M1M2 m1M2 m1m2 m1m2


M1m2M3 M1m2m3 m1M2m3
♀ 3 m3 M3 M3 m3
M1
M1M1M M1M1 M 1M 1 M1 M1 M1 m1 M1 m1 M1 m1
m1M2
M1M2 2M2M3 M2M2 M2 m2 M2 m2 M2 M2 M2 M2 M2 m2
m2M3
M3 M3 M3m3 M3 M3 M3 m3 M3 M3 M3 m3 M3 M3
m3
M1 M1 M1 M1 M1
M1 M1m1
M1M2 M1M2 M 1M 2 m1M2 M1m1M2 m1M2
M1M2 M1M2 M2 m 2
M2m3 M2m3 m2m3 M2 M2 m3m3 m2m3
m3 m2m3 m3 M3m3
M3 m3 M3 M3m3 m3
M1 M1 M1
M1M1M M1M1 M 1M 1m 2 M1m1 M1m1M2
M1m2 m1m2 m1m2
M1m2 2m2M3 M2m2 m2M3 M2m2 m 2 M3
m2M3 m2M3 m M3
M3 M3 M3 m 3 M3 M3 M3 m3
m3 M3 m3
M1 M1
M1M1M M1M1 M 1M 1m 2 M1 M1m1
M1m1M2 m1m2 m1m2
M1m2 2m2 M2m2 m2 M1m2 M2m2
m2m3 m3 m2 m2m3
m3 M3m3 m3 m3 M 3m 3 m2m3 m3 M3m3
M3m3 m3
M1m1 m1 m1 m1 m1
M1m1M2 M1m1M2 M1m1M2
M2 m1M2 m 1M 2 m1M2 m1M2
m1M2 M2M3 m2M3 m2M3
M2M3 M2M3 M2M3 m2M3 m2M3
M3 M3 M3 m3
m3 M3 m3 M3 m3
M1m1 m1 m1 m1
M1m1M2 M1m1M2 m1m1M2
M2 M1m1M2 m1M2 m1M2 m1M2
m1M2 M2 m2 M2m3
M2m3 m2m3 m3 M2 m2 m2m3
m3 M3m3 M 3m 3 m3
m3 M3m3 M3m3 m3
m1m1 m1m1
M1m1M2 M1m1 M1m1m2 M1m1m2 m1m1 m1m1M2
m2 m2
m1m2 m 2M 3 M2m2 m2M3 m2M3 M2m2 m 2M 3
m2M3 m2M3
M3 M3 M3 m 3 M3 m3 M3 M3 m3
M3 m3
m1m1
M1m1M2 M1m1 M1m1m2 m1m1 m1m1
M1m1m2 m1m1M2 m2
m1m2 m2 M2m2 m2 M2m2 m2 m2
m2m3 m3 m2m3 m3 m2m3
m3 M3m3 m3 m3 M 3m 3 M3m3 M3m3
m3
Rasio fenotip = merah : putih = 63 : 1

c. Polimeri pada pewarisan warna kulit manusia


Polimeri pada warna kulit menurut ahli yang bernama Davenport dipengaruhi oleh dua
pasang gen. Gen A dan gen B yang mengandung pigmen dan mempunyai alela a, b
(putih). Macam-macam fenotip dan genotif dibedakan menjadi :
No Genotif Fenotif
1 AABB Hitam (negro)

50
2. AABb, AaBB, aABB Mulato gelap (coklat tua / negroid)
3. AAbb, AaBb, aaBB Mulato sedang (sawo matang)
4. Aabb, aaBb Mulato cerah
5. Aabb Caucasoid (putih)

Misalnya :
P1  Negro >< Caucasoid

AABB aabb

G1  AB ab

F1  AaBb. (mulato sedang./ sawo matang)

P2  AaBb >< AaBb

G2  AB AB
Ab Ab
aB aB
ab ab

F2 

♀ AB Ab aB ab

AABB AABb AaBB AaBb


AB
AABb AAbb AaBb Aabb
Ab
AaBB AaBb aaBB aaBb
aB
Ab AaBb Aabb aaBb Aabb
Perbandingan fenotip = negro : mulato : putih = 1: 14 : 1
Selain Davenport, ahli lain yang mengemukan tentang pewarisan warna kulit adalah
Dobehansky .Ahli ini berpendapat bahwa pewarisanwarna kulit manusia disebabkan
oleh tiga pasang gen : P1P2P3 yangmengandung pigmen dan mempunyai alel : p1p2p3
yang berwarna putih. Macam genotif dan fenotif adalah :
No Genotif Fenotif
.
1. P1P1P2P2P3P3 Negro

2. P1p1P2p2P3p3 Mulato

3. P1p1p2p2p3p3 Caucosoid ( putih ).

Misalnya : perkawinan antara mulato heterozygote dengan mulato heterozigot


menghasilkan keturunan negro : mulato : caucosoid (putih) =
1 : 62 : 1

3. Kriptomeri
Gen dominan yang tersembunyi apabila berdiri sendiri dimana fenotipnya baru diketahui
bila bertemu dengan gen dominan lain yang tertentu. Bunga warna merah disebabkan oleh
adanya pigmen anthocyanin dalam lingkungan plasma sel yang bersifat asam sedangkan
dalam lingkungan basa akan memberikan warna ungu. Misalnya : Linaria maroccana merah
disilangkan dengan yang berbunga putih. F1 berbunga ungu karea anthocyanin merah
bertemu dengan basa yang berasal dari parental yang putih. Perhatikan persilangan
kriptomeri di bawah ini.

51
Rasio fenotip = ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4

4. Epistasis dan hipostasis


a. Epistasis (gen yang mempengaruhi / menghalangi)
 Epistasis dominan merupakan gen dengan alel dominan menutupi
kerja gen lain. Contoh : epistasis dominan pada labu. Jika labu putih (PPKK)
disilangkan dengan labu hijau (ppkk), akan dihasilkan F1 labu putih heterozigot
(PpKk). Namun perkawinan sesama F1 akan menghasilkan F2 dengan perbandingan
putih : kuning : hijau = 12 : 3 : 1.
 Epistasis resesif merupakan gen dengan alel homozigot resesif
mempengaruhi gen lain. Contoh : jika dilakukan persilangan antara tikus hitam
(HHaa) dengan tikus putih (hhAA) akan menghasilkan keturunan F1 100% tikus
warna abu-abu agouti (HhAa). Hasil perkawinan sesama F1 menghasilkan keturunan
F2 dengan komposisi warna abu-abu agouti : hitam : putih = 9 : 3 : 4.
 Epistasis gen dominan rangkap : peristiwa dua gen dominan atau lebih
yang bekerja untuk munculnya satu fenotip tunggal. Contoh : persilangan antara
tanaman berbiji segitiga dengan tanaman berbiji membulat.
P1  AABB >< aabb
biji segitiga biji membulat
F1  100% biji segitiga (AaBb)
P2  AaBb >< AaBb
F2 

Rasio genotif = biji segitiga : biji membulat = 15 : 1


b. Hipostasis
 Hipostatis adalah gen yang dipengaruhi / dihalangi.

5. Komplementer
Interaksi beberapa gen yang saling melengkapi. Misalnya : persilangan bunga
Lathyrus odoratus warna putih (CCpp) dengan warna putih (ccPP) menghasilkan
perbandingan fenotip warna ungu : putih = 9 : 7. Coba perhatikan persilangan dibawah ini:
Contoh gen komplementer yang lainnya adalah pewarisan karakter normal pada bisu tuli
danwarna rambut pada manusia .Pada penderita bisu tuli ditentukan oleh 2 gen dominan yang
saling berkomplementer yaitu : D dan E . Sedangkanwarna rambut ditentukanoleh gen E dan
K
Macam macam genotif dan fenotif pada bisu tuli , yaitu :
NO FENOTIF GENOTIF
1. Normal DDEE ,DdEE, DDEe, DdEe
2. Bisu tuli Ddee,Ddee
3. Bisu tuli ddEE , ddEe
4. Bisu tuli Ddee
Macam macam genotif dan fenotif pada warna rambut .
NO FENOTIF GENOTIF
1. Hitam . EEKK, EeKK, EEKk, EeKk
2. Putih Eekk ,Eekk
3. Putih eeKK , eeKk
4. Putih Eekk

52
Contoh perkawinan :
Perkawinan antara normal heterozigot untuk karakter bisu tuli dengan sesamanya. Bila gen D
komplemen terhadap E. Buatlah diagram persilangan dan hitunglah perbandingan fenotif!
Jawab:Perbandingan fenotif = normal dan bisu tuli adalah 9 : 7.

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab 10 menit
salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas
untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga
diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta
didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang adanya variasi
pada makhluk hidup sekalipun mereka kembar.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai. .
Kegiatan Inti Fase 1.  Peserta didik mengamati variasi ciri teman sekelas
(Model DL) Stimulating/ (bentuk hidung, bentuk rambut, cuping telinga, 10 Menit
Pemberian kemampuan menggulung lidah), guru
rangsangan. menambahkan gambar bervariasi pada penurunan
sifat pada tanaman.
 Guru membimbing peserta didik untuk dapat
mengidentifikasi masalah yang muncul dari
keberagaman yang ditemuai.
Fase 2. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik 10 menit
Problem untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
statemen pertanyaan terkait pewarisan sifat. Pertanyaan yang
(pertanyaan/ide diharapkan; bagaimana cara pewarisan sifat sehingga
ntifikasi dapat dihasilkan keturunan yang bervariasi?
masalah)
Fase 3. Data  Peserta didik mengumpulkan informasi yang 15 menit
collection relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah
(pengumpulan diidentifikasi melalui kegiatan studi literatur.
data)  Guru membantu dengan mendemonstrasikan
pembentukan gamet menggunakan 2 kertas
berwarna sebagai ganti kancing genetika untuk
memahami hukum Mendel I dan perbandingan
fenotip pada perkawinan monohibrid.
Fase 4. Data Dengan menggunakan LK yang telah disediakan, 15 menit
processing peserta didik mendiskusikan pengertian gamet,
(pengolahan alel, mekanisme pembentukan gamet, fenotip,
data) genotip, serta perbandingan fenotip F2 pada
perkawinan monohibrid.
Fase 5. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya 10 menit
Verification dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
(pembuktian) data-data atau teori pada buku sumber.

Fase 6. Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan 10 menit


Generalization tentang pewarisan sifat menurut Mendel I dan II.
(menarik
kesimpulan/
generalisasi)
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan 10 menit
untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi
yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi

53
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya yaitu mengumpulkan
informasi tentang penyimpangan semu hukum
Mendel.

Pertemuan 2
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan  Guru memberi salam dan peserta didik menjawab 5 menit
salam dari guru.
 Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas
untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga
diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
 Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta
didik menjawab pertanyaan guru.
 Guru memberi apersepsi tentang adanya
perubahan dalam pewarisan sifat, misalnya pada
bunga Linaria, pada cengger ayam.
 Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1  Peserta didik diajak untuk mengenali masalah 10 menit
(Model PBL) Orientasi yang ada disekitar lingkungannya.
peserta didik  Peserta didik menyebutkan berbagai masalah yang
kepada masalah ada di lingkungannya, sesuai indikator pencapaian
kompetensi.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah
yang dipilih.
 Peserta didik diharapkan menampilkan masalah-
masalah tentang perubahan pada pewarisan sifat
(penyimpangan hukum Mendel).
Fase 2  Peserta didik membagi diri menjadi 5 kelompok, 10 menit
Mengorganisas diberi nama sesuai jenis penyimpangan yang
ikan peserta terjadi (kelompok atavisme, epistasis, kriptomeri,
didik komplementer, polimeri)
 Guru membimbing peserta didik tentang hal-hal
yang perlu diselesaikan.
 Peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Fase 3 Peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang 10 menit
Membimbing sesuai, dengan studi pustaka dan mengerjakan LK
penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
individu dan masalah.
kelompok
Fase 4 Peserta didik merencanakan dan menyiapkan 30 menit
Mengembangk laporan, dan berbagi tugas dengan teman untuk
an dan presentasi.
menyajikan
hasil karya
Fase 5 Bersama Guru, peserta didik mengevaluasi hasil 15 menit
Menganalisa belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta
dan kelompok presentasi hasil kerja.
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah

54
Kegiatan a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk 10 menit
Penutup dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang
diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya yaitu mengerjakan soal-soal
hereditas menurut Mendel serta persiapan bahan
praktikum genetika.

Pertemuan 3.
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab 10 menit
salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas
untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga
diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta
didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang peristiwa
penyimpangan semu pada beberapa jenis makhluk
hidup di sekeliling kita.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan indikator
pencapaian kompetensi.
Kegiatan Inti Fase 1. Guru membimbing peserta didik menentukan sumber
(Model PjBL) Penentuan masalah utama yang menyebabkan penyimpangan 10 Menit
pertanyaan tersebut.
mendasar
Fase 2. Peserta didik diminta merencanakan proyek 10 menit
Mendesain membuat baling-baling genetika dan bagan hasil
Perencanaan simulasi proses persilangan pada beberapa
Proyek penyimpangan.
Peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki”
atas proyek tersebut.
Peserta membuat aturan penyelesaian proyek.
1. Dilakukan secara berkelompok
2. Waktu kegiatan
3. sistematika laporan
Fase 3. Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas 15 menit
Menyusun penyelesaian proyek.
Jadwal Waktu Rencana Kegiatan
10 menit Penyusunan rancangan
30 menit Simulasi persilangan
10 menit Penyusunan laporan
5 menit Persiapan presentasi
Fase 4. Guru menggunakan rubrik memonitor aktivitas yang 15 menit
Memonitor penting dari peserta didik selama menyelesaikan
peserta didik proyek.
dan kemajuan
proyek
Fase 5.  Guru menilai rancangan tugas pembuatan 10 menit
Menguji Hasil, baling-baling genetika, proses simulasi sesuai
rancangan, memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan penyimpangan semu
dalam pewarisan sifat.
 Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan.

55
Fase 6.  Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta 10 menit
Mengevaluasi didik melakukan refleksi terhadap aktivitas
Pengalaman selama melakukan tugas proyek.
 Perwakilan peserta didik diminta untuk
mengungkapkan pengalamanya selama
menyelesaikan proyek.
 Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan
suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab
permasalahan yang diajukan pada tahap pertama
pembelajaran.
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk 10 menit
dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang
diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya ; Ulangan KD hereditas
menurut Mendel dan Penyimpangan semu.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1.Teknik penilaian
Aspek Teknik Bentuk Instrumen
No
1 Sikap Observasi kegiatan diskusi Lembar observasi
Penilaian antar teman Format penilaian
Observasi sikap Jurnal guru
2 Pengetahuan Tes tertulis Soal Pilihan Ganda
dan uraian
Observasi kegiatan diskusi Lembar observasi
3 Keterampilan Penilaian presentasi & Format penilaian
Laporan

2. Instrumen penilaian
1). Penilaian sikap;
a). Lembar observasi kegiatan diskusi
No Nama Berani Santun Rasa Komunikatif Modus Predikat
Ingin tahu sikap
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

b). Format penilaian antar peserta didik


Daftar Penilaian Antar Peserta Didik
Topik/Sub. Topik : Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanggal Penilaian : ……………………
Nama peserta didik yang dinilai : …………………...
Nama Penilai : …………………..

56
Petunjuk;
-Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi!
-Berilah tanda (v) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatanmu!
-Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu!

Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan
Ya Tidak
1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain
3 Menyampaikan pendapat dengan jelas
4 Mau menerima pendapat teman
5 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
6 Menyanggah pendapat teman dengan sopan
7 Mau mengakui kalau pendapatnya salah
8 Menerima kesepakatan hasil diskusi
Catatan
a. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (No.1, 3, 4, 6, 7, dan 8) dan ada
yang negatif (No 2 dan 5). Pemberian skor untuk perilaku/sikap yang positif: Ya = 2,
Tidak = 1. Untuk perilaku/sikap yang negatif adalah sebaliknya yaitu Tidak = 2, dan Ya
= 1.
b. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian mengenai perilaku/sikap
dalam berdiskusi yang dilakukan oleh sesama peserta didik menggunakan format
berikut;
Skor perilaku/sikap nomor Juml Skor Kode
No Nama Pengamat skor sikap nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 ......
2 ......
3 .......
Dst
Keterangan:
1. Jumlah skor maksimal = 16
2. Skor sikap = (Jumlah skor perolehan x2)/8. Skor sikap ditulis dengan dua desimal.
Rentang skor sikap: 2.00 – 4.00.
3. Kode nilai:
4.00 = A (Sangat baik), 3.25 – 3.75 = B (Baik), 2.25 – 3.75 = C (Cukup),
2.00 – 2.75 = D (Kurang)

c). Format Jurnal


Jurnal
Nama Peserta didik : .........
Kelas : ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran
biologi
N Hari/Tanggal Kejadian Tindak lanjut
o

2). Penilaian pengetahuan ; soal pilihan ganda dan uraian


a). Soal Tes Tertulis Pilihan Ganda
Petunjuk;
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E
dengan benar!
1. Individu bergenotip AABbccDd merupakan individu dengan jumlah sifat beda … .
a. monohibrid b. dihibrid c. trihibrid d. tetrahibrid e. Polihibrid
2. Jika suatu individu bergenotip AAbbCc, maka jumlah gamet yang mungkin terbentuk ada … .

57
a. 2 b. 3 c. 4 d. 6 e. 16
3. Persilangan ercis bentuk buah bulat dominan galur murni dengan ercis bentuk buah kisut galur
murni akan menghasilkan F1 ... .
a. semua bulat c. 1/2 keturunannya galur murni e. bulat, kisut = 3 : 1
b. semua kisut d. 1/4 keturunannya galur murni
4. Apabila rambut lurus adalah sifat resesif, maka dari perkawinan dua orangtua yang keduanya
berambut keriting heterozigotik kemungkinan anak-anaknya adalah … .
a. semua berambut keriting d. 75% berambut keriting, 25 % lurus
b. 25% keriting, 75% berambut lurus e. semua berambut lurus
c. 50% berambut keriting dan 50% berambut lurus
5. Disilangkan tanaman jeruk berukuran besar rasa asam dengan tanaman jeruk berukuran kecil rasa
manis. Masing-masing pasangan sifat merupakan turunan galur murni. Bila ukuran besar dan rasa
asam dominan terhadap ukuran kecil dan rasa manis, maka rumusan genotif yang sesuai untuk
kedua induk adalah … .
a. BBAA X bbaa c. BbAa X BbAa e. BBaa X bbAA
b. Bbaa X Bbaa d. bbAA X bbAA
6. Persilangan dihibrid tanaman ercis biji bulat warna hijau (BBHh) dengan ercis biji keriput warna
hijau (bbHh) menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip bulat : hijau … .
a. 3 : 1 b. 1 : 2 : 1 c. 9 : 3 : 3 : 1 d. 12 : 3 : 1 e. 9 : 3 : 4
7. Pada pohon mangga, M membawa sifat rasa manis dan alelnya m membawa sifat rasa asam. B
membawa sifat buah besar dan b membawa sifat buah kecil. Untuk mendapatkan sifat yang baik
dilakukan persilangan tanaman mangga berbuah dan manis heterozigot sesamanya dan diperoleh
320 bakal tanaman. Banyaknya bakal tanaman yang berbuah asam dan besar adalah ... . (UN 2015)
a. 20 b. 60 c. 120 d. 150 e. 180
8. Pada ercis (Pisum sativum) bentuk biji bulat (B) dominan terhadap bentuk biji kisut (b) sedangkan
bunga warna ungu (M) dominan terhadap bunga putih (m). Tanaman ercis bentuk biji bulat ungu
(BbMm) yang melakukan penyerbukan sendiri menghasilkan 80 batang keturunan. Berapa batang
keturunan diharapkan yang bentuk biji bulat bunga warna putih ?
a. 60 b. 45 c. 30 d. 15 e. 5
9. Tanaman ercis memiliki sifat biji bulat (B), biji keriput (b), batang tinggi (R), dan batang pendek
(r). Jika tanaman ercis biji bulat batang tinggi heterozigot disilangkan dengan ercis biji bulat
(heterozigot) batang pendek, keturunan yang bersifat biji bulat batang pendek adalah sebanyak … .
a. 6,25 % b. 12,5 % c. 37,5 % d. 42,5 % e. 50 %
10. Persilangan tanaman batang tinggi buah manis (TTMM) dengan tanaman batang rendah buah asam
(ttmm) menghasilkan keturunan tanaman batang tinggi buah manis semua. Pada generasi
berikutnya yang berasal dari persilangan F1 dengan sesamanya, dihasilkan keturunan tanaman
batang tinggi buah manis 46,25%, tanaman tinggi buah asam 18,75%, tanaman rendah buah manis
18,75% dan tanaman rendah buah asam 6,25%. Dapat diduga parentalnya adalah ... .
a. TTMM x TTMM c. TTMM x ttmm e. TtMm x TtMm
b. TTMM x TtMm d. TtMm x TTmm
11. Pada tanaman semangka bentuk buah bulat (B) dominan terhadap buah lonjong (b) dan warna kulit
buah hijau (H) dominan terhadap kulit buah bergaris-garis. Tanaman semangka bentuk buah bulat
warna hijau heterozigot (BbHh) melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan keturunan
sebanyak 320 batang. Berapa batang keturunan yang berfenotip bentuk buah bulat kulit bergaris-
garis?
a. 20 b. 40 c. 60 d. 120 e. 180
12. Jeruk berbuah banyak (B) rasa masam (m) disilangkan dengan jeruk berbuah sedikit (b) rasa manis
(M) diperoleh keturunan yang semuanya berbuah banyak rasa manis heterozigot untuk kedua sifat.
Dari generasi F2 yang paling baik untuk bibit adalah yang bergenotip ... .
a. BBMM b. BBmm c. BbMm d. bbMM e. Bbmm
13. Pada persilangan antara tanaman padi bulir besar umur panjang dengan bulir kecil umur pendek
diperoleh semua F1 bersifat bulir besar umur panjang. Kemudian sesama keturunan F 1 dikawinkan.
Berapa kemungkinan munculnya individu genotip F 2 yang homozigot dominan (AABB) jika
keturunan F2 berjumlah 640? (UN 2015)
a. 40 b. 80 c. 120 d. 160 e. 360
14. Sapi jantan berbulu hitam kasar disilangkan dengan betina berbulu putih halus, diketahui hitam
dominan terhadap putih dan kasar dominan terhadap halus. Keturunan yang dihasilkan
menunjukkan perbandingan 1/4 hitam halus, 1/4 putih halus, 1/4 putih kasar 1/4 hitam kasar. Maka
kemungkinan genotip kedua induknya adalah
a. HHKK dan hhkk c. HhKk dan hhkk e. HHkk dan Hhkk
b. HhKk dan HhKk d. HHKk dan HHKk
15. Peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel muncul dalam bentuk ... .

58
a. Kriptomeri jika terdapat beberapa pasang gen yang mempengaruhi sifat yang sama,
perbandingan F2 = 15 : 1
b. Polimeri jika ekspresi dua pasang gen dominan saling melengkapi, perbandingan F 2 = 9 : 3 : 4
c. Epistasis hipostasis jika suatu gen dominan ekspresinya bergantung pada gen dominan lain,
perbandingan F2 = 9 : 7
d. Komplementer jika suatu gen dominan ekspresinya menutupi gen dominan lain, perbandingan
F2 = 12 : 3 : 1
e. Atavisme jika ekspresi suatu gen dominan akan dipengaruhi adanya suatu gen dominan lain,
perbandingan F2 = 9 : 3 : 3 : 1
16. Ayam berpial walnut (RrPp) bila disilangkan dengan ayam berpial pea (rrPP), maka keturunannya
yang berpial pea adalah … .
a. 100 % b. 75 % c. 50 % d. 25 % e. 0 %
17. Persilangan antara ayam walnut (RrPp) dengan ayam berpial rose (Rrpp), kemungkinan akan
memperoleh keturunan berpial walnut : rose : pea : single dengan perbandingan ... .
a. 12 : 3 : 3 : 1 c. 3 : 3 : 1 : 1 e. 1 : 1 : 1 : 1
b. 3 : 1 : 3 : 1 d. 4 : 2 : 1 : 1
18. Perhatikan bagan persilangan berikut!
P1 : Pial biji (pea) x Pial walnut
rrPP RrPp

F1 : Pial walnut dan pial biji (pea)


Apabila ayam pial biji homozigot hasil F 1 disilangkan dengan pial biji P 1 (parental), kemungkinan
hasil persilangan pada F2 adalah ... . (UN 2015)
a. 6,25% pial rose c. 56,25% pial walnut e. 100% pial biji
b. 18,75% pial walnut d. 75% pial biji
19. Pada gandum faktor (H) hitam dominan terhadap (h) putih sedangkan faktor (K) kuning dominan
terhadap (k) putih. Faktor (H) hitam dominan terhadap (K) kuning. Jika gandum hitam (HhKk)
disilang dengan gandum kuning (hhKk) maka rasio fenotip keturunan hitam, kuning dan putih
adalah ... .
a. 12 : 3 : 1 b. 9 : 3 : 4 c. 6 : 1 : 1 d. 4 : 3 : 1 e. 4 : 2 : 2
20. Pada gandum faktor (H) hitam dominan terhadap (h) putih sedangkan faktor (K) kuning dominan
terhadap (k) putih. Faktor (H) hitam dominan terhadap (K) kuning. Jika gandum hitam (HhKk)
disilang dengan gandum kuning (hhKk) maka rasio fenotip keturunan hitam, kuning dan putih
adalah ... .
b. 12 : 3 : 1 b. 9 : 3 : 4 c. 6 : 1 : 1 d. 4 : 3 : 1 e. 4 : 2 : 2
21. Tanaman kedelai berkulit hitam (HhKk) disilangkan dengan kulit hitam (Hhkk). Jika gen H=hitam
epistasis terhadap gen K=kuning, perbandingan fenotip hitam : kuning : putih yang muncul pada
keturunannya adalah … .
a. 1 : 3 : 4 b. 2 : 2 : 1 c. 3 : 1 : 4 d. 4 : 3 : 1 e. 6 : 1 : 1
22. Disilangkan gandum berbiji hitam dengan gandum berbiji kuning, diperoleh keturunan dengan
rasio 2 hitam : 2 kuning. Kemungkinan genotip kedua parental tersebut adalah
a. HHKk x hhKk c. HhKK x hhKk e. HHKK x hhKK
b. HhKk x hhKk d. HHKK x hhKk
23. Pada bunga Lathyrus odorotus gen C dan gen P merupakan gen komplementer. Apabila gen C
bertemu gen P akan menghasilkan bunga warna ungu. Bunga Lathyrus odorotus warna putih
(CCpp) disilangkan dengan bunga warna putih (ccPP), kemudian F1 disilangkan sesamanya maka
akan dihasilkan perbandingan fenotip sebagai berikut ... .
a. Ungu : Putih = 12 : 4 d. Ungu : Putih = 7 : 9
b. Ungu : Putih = 9 : 7 e. Ungu : Putih = 15 : 1
c. Ungu : Putih = 1 : 15
24. Disilangkan antara tanaman bunga Lathyrus odorotus bunga putih (Ccpp) dengan tanaman bunga
warna putih (ccPp). Jika gen C dan gen P merupakan gen komplementer, dimana apabila gen C
bertemu gen P akan menghasilkan bunga warna ungu, maka akan dihasilkan perbandingan fenotip
sebagai berikut ... .
a. Ungu : Putih = 7 : 9 d. Ungu : Putih = 3 : 1
b. Ungu : Putih = 9 : 7 e. Ungu : Putih = 15 : 1
c. Ungu : Putih = 1 : 3
25. Pada persilangan dengan dua sifat beda antara tanaman Linaria maroccana AAbb (Merah) dengan
tanaman aaBB (Putih) didapatkan keturunan F1 semua berbunga ungu (AaBb). Jika F1 disilangkan
dengan sesamanya, maka F2 berupa tanaman berbunga warna putih dengan genotip aaBb sebanyak
….
a. 6,25% b. 12,50% c. 18,50% d. 25% e. 50%

59
26. Pada persilangan dengan sifat kriptomeri antara tanaman AAbb (Merah) dengan tanaman aaBB
(Putih) didapatkan keturunan F1 semua berbunga ungu (AaBb). Jika F 1 disilangkan dengan
sesamanya, maka F2 berupa tanaman berbunga warna putih dengan genotip aaBB sebanyak … .
a. 6,25% b. 12,50% c. 18,50% d. 25% e. 50%
27. Disilangkan tanaman Linaria maroccana berbunga merah (AAbb) disilangkan dengan Linaria
maroccana berbunga putih (aaBb). Jika A = ada antosianin dan a = tidak ada antosianin, B =
lingkungan basa dan b = lingkungan asam, maka keturunan yang berbunga ungu sebanyak … .
a. 100% b. 50% c. 37,5% d. 25% e. 12,5%
28. Pada tanaman air Linaria maroccana :
Gen A = membentuk antosianin dominan terhadap gen a = tidak membentuk antosianin Gen B =
bereaksi basa (ungu) dominan terhadap gen b = bereaksi asam (merah). Tanaman berbunga ungu
(AaBb) disilangkan dengan tanaman bunga merah (Aabb). Ratio fenotip keturunannya adalah ... .
a. ungu : merah = 3 : 1 d. ungu : merah : putih = 4 : 2 : 2
b. ungu : merah : Putih = 9 : 3 : 4 e. ungu : putih = 9 : 7
c. ungu : merah : putih : 3 : 3 : 2
29. Pada persilangan tanaman dengan sifat kriptomeri antara tanaman berbunga ungu (AABb) dengan
tanaman merah (Aabb), akan menghasilkan perbandingan keturunan tanaman dengan warna
bunga ... .
a. Ungu : Merah : Putih = 9 : 3 : 4 d. Ungu : Merah = 15 : 1
b. Ungu : Merah : Putih = 12 : 3 : 1 e. Ungu : Merah = 3 : 1
c. Ungu : Merah = 9 : 7
30. Perhatikan diagram di bawah ini!
P1 : ♂ M1M1M2M2 (merah) x ♀ m1m1m2m2 (putih)
G : M 1M 2 m1m2

F1 : M1m1M2m2 (merah)
Dari hasil persilangan sesama keturunan F 1 persentase munculnya warna putih pada keturunan F 2
adalah ... . (UN 2015)
a. 93,75 % b. 75 % c. 25 % d. 18,17 % e. 6,25 %

Jawablah dengan ringkas dan jelas


1. Bibir sumbing pada manusia ditentukan oleh gen resesif h, sedangkan alelnya dominan H
menentukan bibir normal. Sedangkan gen A menentukan kulit berpigmen (normal), alelnya resesif a
menyebabkan tidak berpigmen (albino). Jika pasangan suami istri normal memiliki anak perempuan
berkulit normal bibir sumbing dan anak laki-laki albino bibir normal. Tentukan genotip kedua
orangtuanya!
2. Jelaskan apa yang dimaksud penyimpangan semu hukum Mendell berikut dan perbandingan fenotip
F2 nya:
a. Atavisme
b. Epistasis dan hipostasis
c. Kriptomeri
d. Polimeri
e. Gen komplementer
3. Suatu tanaman dihibrid menghasilkan keturunan yang memiliki perbandingan fenotip 12 : 3 : 1.
Bagaimanakah perbandingan fenotip tanaman tersebut jika disilangkan dengan tanaman homozigot
resesif (di testcross)?
4. Pada suatu tanaman kacang-kacangan, gen C dan P sangat diperlukan untuk pembentukan bunga
warna ungu. Apabila salah satu dari gen tersebut atau keduanya dalam kondisi resesif, maka bunga
akan berwarna putih. Tentukan perbandingan fenotip dari keturunan yang berasal dari persilangan
berikut:
a. Ccpp x ccPp
b. CcPp x CcPp
c. CcPp x ccpp
5. Pada tanaman air Linaria maroccana : Gen A = membentuk antosianin dominan terhadap gen a=
tidak membentuk antosianin. Gen B = bereaksi basa (ungu) dominan terhadap gen b = bereaksi asam
(merah). Tentukan perbandingan fenotip dari keturunan yang berasal dari persilangan berikut:
a. Tanaman berbunga ungu (AaBb) disilangkan dengan tanaman bunga merah (Aabb).
b. Tanaman berbunga ungu (AaBb) disilangkan dengan tanaman bunga putih (aabb).
c. Tanaman berbunga putih (aaBb) disilangkan dengan tanaman bunga merah (aabb).

Pedoman penilaian;

60
I. Pilihan ganda skor maksimal 30
II Soal Uraian skor maksimal 50
Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1

c). Lembar Observasi Pengetahuan saat Diskusi


Pernyataan
Skor
Pengungkapa Ketepatan
Kebenaran yang
No Nama n gagasan menggunakan
Konsep dicapai
orisinil istilah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )
Pedoman penilaian;
Skor jawaban ya = 2, tidak = 1
Nilai= (skor yang dicapai/6)X3+1

3). Penilaian keterampilan; format penilaian


a). Format penilaian presentasi
Kelompok Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Siswa Materi Penggunaan Keterampilan skor
presentasi Media dalam
mengemukakan
pendapat

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam =3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam =1
Keterampilandalam Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan pendapat Terampil mengemukaan pendapat =3
Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

b). Format Penilaian Laporan/Tugas


No Nama Ketepatan Waktu Ketepatan Ketepatan Skor yg Nilai
pengumpulan materi sistematika dicapai
tugas

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Ketepatan Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas Pengumpulan terlambat 1 hari = 3

61
Pengumpulan terlambat 2 hari = 2
Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat =4
Materi yang disusun tepat =3
Materi yang disusun kurang tepat =2
Materi yang disusun tidak tepat =1
Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat =4
Format laporan tepat =3
Format laporan kurang tepat = 2
Format laporan tidak tepat =1

Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Peserta didik yang nilai ulangan harian kurang dari 2,67 segera tutorial sebaya (dengan siswa
yang nilainya lebih dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, jam 14.00 remedial pembelajaran
dan remedial tes di ruang Laboratorium Biologi.
b. Peserta didik yang nilai ulangan harianlebih dari 2,67 segera memberi tutorial (kepada siswa
yang nilainya kurang dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, 14.00 mengambil tugas pengayaan
di ruang laboratorium Biologi.

4. Kunci dan Pedoman Penskoran(tertulis di bawah lembar observasi/format penilaian)

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : Gambar- gambar penyimpangan semu pada hewan dan tumbuhan,
komputer/laptop, LCD
2. Bahan : LKS
3. Sumber Belajar: Bacaan yang relevan dari internet, Campbell,N.A.,J.B.Reece, dan
L.G.Mitchell.2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Alih Bahasa: Rahayu Lestari. Jakarta.
Erlangga., Sulistyowati Endah. 2015. Biologi XII. Klaten: Intan Pariwara, Irnaningtyas, 2013.
Biologi XII, Jakarta: Erlangga.

Surakarta, 1 Juli 2015


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Biologi
SMA …………..

………………………………. ……………………………….
NIP. NIP.

62

Anda mungkin juga menyukai