Sementara mengenai pertanyaan Anda, diantara kesalahan yang umum terjadi saat
proses pengambilan darah adalah:
Tidak mencuci tangan sebelum dan setelah prosedur selesai dilakukan.
Tidak melindungi diri dengan sarung tangan selama prosedur dilakukan. Memilih pembuluh darah yang kecil, sulit dilihat atau yang berkelok- kelok. Sebaiknya pilih pembuluh darah yang berada pada lekukan siku. Lupa memasang tourniquet. Tidak menyuntik dengan derajat yang tepat. Suntikan paling baik dilakukan pada posisi 30 derajat atau kurang. Posisi bevel tidak dihadapkan ke atas. Menusuk terlalu dalam atau terlalu dekat permukaan. Bila suntikan pertama gagal, ubah arah tanpa mengeluarkan jarum. Tarik jarum sedikit, lalu ubah arah selama ujung jarum masih berada dalam tangan. Lupa melepas tourniquet setelah menemukan pembuluh darah. Tidak segera memasang kembali penutup jarum suntik setelah selesai mengambil darah. Tidak membolak balik vacutainer setelah memasukkan sampel darah. Segera setelah dimasukkan ke dalam tabung, tabung harus dibolak balikkan untuk mencegah pecahnya sel darah merah. Harap diperhatikan, membolak balik tidak sama dengan mengocok tabung sampel. Mengocok tabung sampel malah akan membuat sampel rusak. Tidak memberi nama pada tabung vacutainer.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam pengambilan
darah vena adalah :a)Menggunakan spuitdan jarum yang basah.b)Mengenakan ikatan pembendung terlalu lama atau terlalu keras, dapat mengakibatkan hemokonsentrasi. )Terjadinya bekuan dalam spuit karena lambatnya bekerja.d)Terjadinya bekuan dalam botol karena darah tidak tercampur merata dengan antikoagulan