Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Majalah Biore (Biologi
Reproduksi) submateri kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi sebagai
sumber belajar mandiri siswa SMA/MA dan mengetahui kualitas Majalah Biore
(Biologi Reproduksi) sebagai sumber belajar mandiri. Penelitian ini termasuk
penelitian pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation dan Evaluation) tetapi dibatasi pada tahap ADDE. Instrumen
penilaian produk dan respon siswa berupa lembar angket yang terdiri komponen
kelayakan isi/materi, penyajian, dan keterbacaan. Produk dinilai dan dilakukan
validasi oleh ahli materi dan ahli media serta dinilai oleh peer reviewer. Uji terbatas
dilakukan penilaian keterbacaan produk oleh guru biologi dan siswa kelas XI. Data
kualitatif yang diperoleh dari hasil penilaian dikonversi menjadi skor kuantitatif.
Kualitas produk menurut penilaian ahli materi, ahli media, peer reviewer, guru
biologi dan siswa masing-masing mendapatkan kategori sangat baik (B), sangat baik
(B), sangat baik (SB), sangat baik (SB), dan baik (B) dengan persentase keidealan
masing-masing yaitu 90%, 98,67%, 94,33%, 90,48% dan 80%. Dengan demikian,
majalah Biore (Biologi Reproduksi) layak dan dapat digunakan sebagai sumber
belajar mandiri untuk siswa SMA/MA kelas XI.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini perkembangan dunia pendidikan semakin pesat, berbagai macam
pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan. Berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi
pembelajaran, maupun pelengkapan sarana serta prasarana pendidikan
diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru dituntut untuk
membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat
belajar secara optimal baik dalam belajar mandiri maupun dalam pembelajaran
di kelas.
Kelancaran keberlangsungan pelaksanaan pembelajaran memerlukan
kesiapan dari semua aspek diantaranya kesiapan guru, kesiapan siswa, beserta
perangkat pembelajaran yang didalamnya terdapat sumber belajar atau bahan
ajar. Menurut Trianto (2010: 88) keberhasilan pembelajaran sangat bergantung
pada penggunaan sumber belajar maupun media belajar yang dipilih. Sumber
belajar dan bahan ajar yang sesuai dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan yang diamanatkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dimana pada pembelajaran memerlukan perangkat pembelajaran yang tepat.
1
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
2
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
b. Setelah data terkumpul, skor rata-rata setiap aspek dihitung dengan rumus:
X
X Keterangan : X = skor rata-rata tiap aspek
n n = jumlah penilai
X = jumlah skor
3
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
4
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
pada Kelainan dan Penyakit berisi tentang beberapa kelainan dan penyakit pada
sistem reproduksi.
Hasil penelitian yang kedua adalah kualitas majalah Biore berdasarkan
penilaian reviewer I yang terdiri dari 1 ahli materi, 1 ahli media, 5 orang
mahasiswa pendidikan biologi dan reviewer II yang terdiri dari 1 guru biologi
dan 15 orang siswa MAN Yogyakarta III. Berikut ini disajikan rekapitulasi
penilaian dari ahli materi, ahli media, peer reviewer, guru dan siswa pada tabel
berikut:
Tabel 1. Rekapitulasi Penilaian dari reviewer.
Kelayakan Isi Kebahasaan Penyajian Kebermanfaatan
% Nilai % Nilai % Nilai % Nilai
Ahli Materi 90 SB - - - - - -
Ahli Media - - - - 98,67 SB - -
Peer reviewer 90,85 SB 95 SB 97,14 SB - -
Guru Biologi 91,43 SB 100 SB 80 B - -
Siswa - - 80,65 B 80,15 B 78,67 B
Rata-rata tiap 90,76 SB 91,88 SB 88,99 SB 78,67 B
aspek
Total rata-rata 87,58 (SB)
a. Hasil penilaian majalah Biore oleh ahli materi, ahli media, peer reviewer
dan guru.
Kualitas majalah Biore diperoleh dari persentase kriteria penilaian.
Persentase penilaian, yaitu sangat baik (SB), dari penilaian reviewer (ahli
materi, ahli media, peer reviewer dan guru) ditampilkan pada Gambar 1
sebagai berikut:
120
Persentase Penilaian
100
80
60
Kelayakan Materi/Isi
40
20 Kebahasaan
0 Penyajian
Ahli Ahli Media Peer Guru
Materi Reviewer
Reviewer
Gambar 1. Diagram Hasil Penilaian Majalah Biore oleh Ahli Materi, Ahli
Media, Peer Reviewer dan Guru
5
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
81
80.5
Persentase Penilaian
80
79.5 Penyajian
79 Kebahasaan
78.5 Kebermanfaatan
78
77.5
Siswa
2. Pembahasan
Penelitian pengembangan majalah Biore yang dilakukan menggunakan
model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and
Evaluation)akan tetapi dibatasi pada ADDE (Analysis, Design, Development, and
Evaluation). Penelitian ini terbatas pada penyusunan majalah Biore dan sampai
uji keterbacaannya saja. Tahap pengembangan majalah Biore yang pertama
adalah analisis (Analysis). Pada tahap ini ada beberapa analisis yang dilakukan
yaitu analisis kompetensi, analisis karakteristiksiswa dan analisis instruksional.
Tahap pengembangan majalah Biore yang kedua adalah perencanaan (Design).
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun kerangka struktur
majalah, penentuan sistematika atau urutan penyajian materi. Majalah Biore
terdiri atas delapan rubrik yang terdiri atas Sesisi (Sekilas tentang Sistem
Reproduksi), BioEdu, Mitos, Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi,
Kajian Islam, Kisah Nabi, Komik, Find Word!, TTS.
Tahap yang dilakukan setelah desain majalah Biore disusun adalah
pengembangan atau pembuatan produk (Development). Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini yakni pra penulisan dan penyuntingan. Pada kegiatan pra penulisan
dilakukan dengan mengumpulkan referensi/sumber pustaka dari berbagai
sumber. Penulisan draf majalah Biore sesuai dengan kerangka yang telah disusun.
Kegiatan berikutnya yaitu penyuntingan (review dan edit) oleh dosen
pembimbing, ahli materi, ahli media, peer reviewer seingga diperoleh perbaikan
atau revisi. Hal ini dilakukan untuk memperoleh masukan guna penyempurnaan
produk. Revisi dilakukan seperlunya dan dilakukan sesuai masukan dari
penyuntingan.
Tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi (Evaluation). Hasil revisi
diujicobakan secara terbatas pada guru biologi dan 15 siswa MAN Yogyakarta
III. Penilaian guru dan siswa sebagai calon pengguna majalah Biore dievaluasi.
Tahap evaluasi tidak hanya dilakukan di akhir penelitian saja, tetapi dilakukan
pada setiap tahap penelitian yaitu pada tahap Analysis, Design, dan Development.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam penelitian pengembangan
majalah Biore ini. Selain kendala biaya karena proses pencetakan majalah Biore
membutuhkan biaya yang besar untuk mendapatkan hasil cetak yang baik dan
kendala waktu karena pembuatan dan penilaian produk membutuhkan waktu
yang relatif lama, peneliti juga menghadapi kendala dalam menyusun layout
karena layout merupakan unsur penting dalam menyusun majalah dan merupakan
bagian tersulit karena terbatasnya kemampuan peneliti dalam bidang desain
khususnya mendesain tampilan dalam majalah Biore.
6
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
Hal yang sama dinyatakan dalam hasil seminar yang dilakukan oleh Betty
Gama, dkk (2011: 213) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa kendala yang
biasanya dihadapi dalam menyusun majalah, seperti;
a. Kendala dalam teknik penulisan materi. Teknik penulisan materi merupakan
salah satu unsur dalam menyusun majalah dan memerlukan keterampilan
menulis agar materi yang disajikan lebih menarik.
b. Kendala teknik layout yang merupakan bagian tersulit dalam penerbitan
majalah karena hasilnya turut menentukan karakter dan kualitas majalah
tersebut.
Peneliti berusaha untuk mengatasi kendala yang ada diantaranya, dengan
memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk melakukan penilaian, belajar dan
meminta bantuan kepada orang yang lebih memahami desain tampilan, serta
mengedit kembali sesuai dengan masukan-masukan yang telah diberikan.
Kualitas majalah Biore untuk siswa SMA/MA kelas XI diukur dengan
menggunakan instrumen penilaian berupa angket tentang kualitas majalah Biore.
Penilaian kulaitas majalah terdiri dari komponen kelayakan materi/isi,
kebahasaan dan penyajian. Instrumen yang digunakan oleh para reviewer
berbeda. Instrumen penilaian ahli materi dikhususkan pada komponen kelayakan
materi/isi. Instrumen penilaian ahli media dikhususkan pada komponen
penyajian. Instrumen penilaian peer reviewer dan guru adalah komponen
kelayakan materi/isi, kebahasaan dan penyajian. Namun demikian, ada kriteria
penilaian untuk ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan guru yang terdiri dari
SB (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), K (Kurang), dan SK (Sangat Kurang).
1) Komponen Kelayakan Materi/Isi
Komponen kelayakan materi yang dinilai oleh ahli materi termasuk
kategoriSangat Baik (SB) dengan persentase sebesar 90%. Penilaian
menurut peer reviewer untuk komponen kelayakan materi/isi adalah 90,85%
yaitu penilaian dengan kriteria Sangat Baik (SB).Penilaian menurut guru
biologi untuk komponen kelayakan materi/isi adalah 91,43% yaitu penilaian
dengan kriteria Sangat Baik (SB).
Berdasarkan penilaian tersebut, majalah yang disusun cukup sesuai
dengan indikator yang ada karena materi yang tercantum di dalam majalah
berasal dari berbagai sumber yang relevan. Materi dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari misalnya mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat
tentang menstruasi dan kelainan serta penyakit pada sistem
reproduksi.Materi memiliki kualitas yang cukup baik dilihat dari segi
materi/isi yaitu dalam hal cakupan dan akurasi materi, kemutakhiran materi
dan contoh-contoh yang disajikan, penggunaan notasi, simbol dan satuan
sudah baik.
Hal tersebut didukung oleh Nur (2012) yang menyatakan bahwa untuk
memilih buku teks pelajaran perlu mempertimbangkan isi buku mencakup
ketepatan konsep, keaktualan informasi, kesesuaian contoh, dan keluasan
serta kedalaman materi.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) kelayakan isi
dalam menilai kriteria kualitas penulisan buku teksmeliputi beberapa aspek
yaitu:
a) Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD).Buku teks yang baik seharusnya berisi materi yang
mendukung tercapainya SK (Standar Kompetensi) dan KD
(Kompetensi Dasar) dari mata pelajaran tersebut.Selanjutnya materi
yang disajikan sesuai dengan tingkat pendidikan siswa.
7
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
8
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
9
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
d. Majalah Biore ini juga selain berisi kajian keilmuan juga dikaitkan dengan
kajian keislaman.
Menurut M. Ali dalam Asfuriyah (2015: 741) beberapa kelebihan majalah
biologi sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut;
a. Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.
Meskipun pada akhirnya semua siswa diharapkan dapat menguasai topik
yang disajikan,
b. Siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis melalui pengulangan
materi yang disajikan,
c. Perpaduan teks dan gambar dapat menambah daya tarik dan memperlancar
pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, yakni verbal dan
visual,
d. Berisi informasi yang bersifat aplikatif sesuai dengan perkembangan dan
temuan-temuan baru, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi
siswa.
Selain memiliki kelebihan, majalah ini juga memiliki keterbatasan
diantaranya: a) Majalah Biore hanya membahas materi kelainan dan penyakit
pada sistem reproduksi saja, b) isi majalah Biore ini masih terdapat pemenggalan
imbuhan, kalimat, atau kata yang kurang tepat.
C. KESIMPULAN
1. Majalah Biore untuk siswa SMA/MA kelas XI dapat dikembangkan dengan
menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
and Evaluation).
2. Kualitas majalah Biore yang telah dikembangkan berdasarkan hasil penilaian tiap
aspek oleh ahli materi, ahli media, peer reviewer, guru dan siswa telah memenuhi
kriteria kualitas majalah yang baik dan layak digunakan dalam pembelajaran
biologi.
10
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyanto, Elvinaro dan Erdinaya, Lukiati Komala. 2005. Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Gama, Betty. 2011. Diklat Jurnalistik dan Motivasi Mengelola Majalah Sekolah Mediasi
pada OSIS SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo. Seminar Hasil Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat. LPPM Univet Bantara Sukoharjo.
H. M. Abdul Hamid, MA dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang
Press.
Kasrina, dkk. 2012. Ragam Jenis Mikroalga di Air Tawar Kelurahan Bentiring Permai Kota
Bengkulu sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi SMA. Jurnal Exacta. vol.
10: 36-44.
Nur, F. 2012. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Sains Kelas V SD pada
Pokok Bahasan Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. Jurnal Penelitian
Pendidikan. vol. 13 no.1: 67-78.
Padmo, Dewi, Tian Belawati, dan Purwanto. 2004. Peningkatan Kualitas Belajar Melalui
Teknologi Pembelajaran.Jakarta: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pendidikan.
Sukardjo, dan Lis Permana Sari. 2008. Penilaian Hasil Belajar Kimia. Yogyakarta: UNY.
Sutiman, dan Eli Rohaeti. 2007. Teknologi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: UNY.
11
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016
“Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif
di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
Tim Penyusun Kamus Besar BahasaIndonesia. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Yulianto, Eko dan Eli R. 2013. Pengembangan Majalah Kimia untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas X SMA N 1 Mlati. Jurnal
Pendidikan Sains. Universitas Muhammadiyah Semarang. vol. 1 no.1.
12