p-ISSN: 2621-3702
Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi dan Biologi
e-ISSN: 2621-7538
Volume 3, Nomor 2, 2020
* rahmabio@fmipa.unp.ac.id
ABSTRAK
Miskonsepsi merupakan konsep-konsep yang tidak relevan dengan pemahaman ilmiah yang
diterima oleh para ahli di bidang yang bersangkutan dan dapat menimbulkan kesulitan bagi
siswa dalam memahami suatu materi. Rata-rata semua buku Biologi yang digunakan sebagai
sumber belajar oleh guru dan siswa di berbagai SMA memiliki miskonsepsi dengan persentase
yang beragam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hasil analisis miskonsepsi buku
Biologi dari 10 artikel dan prosiding yang direduksi dari 49 sumber relevan, serta hubungannya
dengan pemahaman materi siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah meta-analisis dengan
metode penelitian literatur reviewmelalui studi pustaka dengan menggunakan beberapa sumber
data seperti artikel di jurnal elektronik dan buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
buku Biologi SMA yang diteliti oleh peneliti dalam artikel sumber memiliki miskonsepsi yang
cenderung menyebabkan pengetahuan siswa menjadi tidak berkembang.
Kata Kunci: Buku Biologi, Miskonsepsi, Pemahaman Siswa
ABSTRACT
Misconception is concepts that are not relevant to scientific understanding received by experts in
the field concerned and can cause difficulties for students in understanding a material. On the
average all biology books used as learning resources by teachers and students in high school have
misconceptions with varying percentages. The purpose of this study is to review the results of the
biology book misconception analysisfrom 10 articlesand proceeding which reduce from 49
relevant sources, and their relationship with students' understanding to the material. The type of
the research is the meta-analysis with the research method used is literature review, through
literature study use several data sources such as articles in electronic journals and books. The
results showed that all high school biology books examined by researchers in the source article
have misconceptions that are likely to cause student understanding to be undeveloped.
Keywords: Biology Books, Misconception, Student Understanding
348
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)
349
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)
artikel yang membahas analisis miskonsepsi tertinggi terdapat pada materi sistem gerak
materi Biologi. Dari 49 artikel ini lalu dipilih 10 yaitu 27%.
artikel atau prosiding yang khusus membahas Tabel 2. Jabaran Jumlah Miskonsepsi Konsep pada Buku
tentang analisis miskonsepsi dalam buku Biologi Teks Pelajaran Biologi Kelas XI
pada tingkat SMA kelas X, XI dan XII yang Jumlah
relevan dengan kebutuhan peneliti. Ana-lisis No Materi Miskonsep Persentase
si Konsep (%)
pada penelitian ini dilakukan dengan
1 Sel 7 9
membandingkan besarnya persentase 2 Struktur Dan Fungsi 13 16
miskonsepsi pada buku Biologi yang diana-lisis Jaringan Tumbuhan
pada sumber data untuk memberi informasi 3 Struktur Dan Fungsi 18 23
kepada pembaca tentang hubungan miskonsepsi Jaringan Hewan
pada buku Biologi dengan pemahaman siswa 4 Sistem Gerak 22 27
5 Sistem Sirkulasi 20 25
terhadap materi pembelajaran.
Jumlah Total 80 100%
(Sumber: Fajriana, dkk, 2016)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian hasil penelitian diperoleh dari Tabel 3. Jabaran Jumlah Miskonsepsi pada Buku Ajar
sumber data yang relevan dengan analisis Biologi Kelas XII di SMA Negeri Se-Kota Binjai
miskonsepsi buku Biologi kelas X, XI dan XII.
Aspek Penilaian
Data pada artikel sumber dimuat dengan PB
1 2 3 4 5
Jum %
langkah me-review lalu menyim-pulkan intisari A 0 1 4 0 1 6 26,09
dari hasil analisis miskon-sepsi pada buku B 2 1 3 0 0 6 26,09
Biologi yang diteliti oleh peneliti artikel sumber, C 0 1 5 0 0 6 26,09
D 0 1 1 0 0 2 8,69
kemudian dipapar-kan ulang oleh peneliti E 0 0 3 0 0 3 13,04
dengan cara deskriptif kualitatif. Data hasil Jum 2 4 16 0 1 23 100
analisis miskonsepsi buku Biologi dapat dilihat
sebagai berikut: (Sumber: Agustina dkk., 2016)
Keterangan:
Tabel 1. Persentase Konsep Benar dan Miskonsepsi pada PB= pokok bahasan
Buku Biologi SMA Kelas X
A = Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Buku Teks Persentase Konsep Persentase
B = Metabolisme
SMA Benar Miskonsepsi
C = Hereditas
A 74,55 % 25,45 %
D = Evolusi
B 81,1 % 18,9 %
C 76,54 % 23,46 % E = Bioteknologi
(Sumber: Dwijayantidkk., 2016)
Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi Kelas
Menurut Zulfiani, dkk., (2014: 138) dalam XII di SMA Negeri Se-Kota Binjai terdapat di 5
Dwijayanti, dkk (2016), besaran persentase materi dengan persentase miskonsepsi
miskonsepsi pada rentang 0% - 30% masih terendah terdapat pada materi evolusi yaitu
termasuk dalam kelompok miskonsepsi dengan sebesar 8,69%.
persentase rendah. Hasil analisis miskonsepsi Tabel 4. Persentase Kebenaran Konsep dan Miskonsepsi
pada Tabel 1 memberi informasi bahwa Buku Teks A, B, Dan C (Skala 100%)
persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada No. Buku Teks Persentase Persentase
Kebenaran Miskonsepsi
buku A yaitu sebesar 25,45%. Konsep
Dari Tabel 2 dapat kita simpulkan bahwa 1 A 89,5 10,5
setiap materi pada buku teks pelajaran Biologi 2 B 75,8 24,2
kelas XI semester 1 yang digunakan siswa 3 C 74,3 25,7
SMAN di Kota Banda Aceh memiliki materi yang (Sumber: Nugroho, 2016)
mengalami salah konsep dan miskonsepsi Tiga buku teks Biologi SMA kelas XI
Kurikulum 2013 yang beredar di Kota
350
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)
Yogyakarta semuanya memiliki persentase Tabel 7. Jabaran Miskonsepsi pada Buku Biologi A dan B
miskonsepsi. Miskonsepsi tertinggi terda-pat Kode Jumlah Jumlah Persentase
Buku Konsep Miskonsepsi Miskonsepsi (%)
pada buku C yaitu sebesar 25,7%.
A 40 12 26,67
Tabel 5. Persentase Hasil Analisis Buku X dan Y B 32 5 11,11
Kode buku Total/ (Sumber: Hajiyah dan Harahap, 2018)
Jumlah miskonsepsi
No persentase
pada kategori X Y
(%) Data hasil analisis miskonsepsi Buku
1 Kesalahan 2 2 4/20 Biologi pada tabel 7 menjelaskan bahwa
Identifikasi terdapat jumlah miskonsepsi yang cukup besar
2 Cakupan terlalu luas 0 2 2/10 pada buku A yakni 26,67%, sedangkan
3 Penyederhanaan 3 6 9/45
miskonsepsi materi pada buku B memiliki
berlebihan
persentase 11,11%. Artinya, masih terdapat
4 Konsep dan istilah 0 1 1/5
telah kuno miskonsepsi pada buku teks pelajaran yang
5 Konsep dipersempit 1 3 4/20 digunakan siswa sebagai acuan belajar.
Jumlah 6 14 25/100
(Sumber: Handoko dan Sipahutar, 2016) Tabel 8. Akumulasi Kategori Miskonsepsi pada 3 Buku
Biologi
Pada Tabel 5 hasil penelitian terhadap 2 Buku
OS MI UG OG OCT
buku Biologi SMA kelas X yaitu buku berbasis Ajar
A 3 4 1 2 0
KTSP 2006 dan K13 yang digunakan di sekolah
B 2 2 2 0 0
Kota Tebing Tinggi tahun pelajaran 2014-2015 C 1 3 0 1 0
ditemukan 20 miskonsepsi yang dikategorikan Keterangan:
pada 5 kelompok kategori miskonsepsi yaitu OS= Oversimplification, MI= Misidentification, UG=
Misidentifications (Kesalahan Identifikasi) Undergeneralization, OG= Overgeneralization, OCT=
Obsolete Concepts and Terms (Pribadi, 2018).
sebesar 20%, Overgeneralizations (Cakup-an
Terlalu Luas) sebesar 10%, Oversimpli-fications
Jumlah seluruh konsep dari ketiga buku
(Penyederhanaan Berlebihan) sebesar 45%,
Biologi yang dianalisis berjumlah 21 konsep.
Obsolote Concepts and Terms (Konsep dan
Sehingga, dari tabel diatas disimpulkan bahwa
Istilah Telah Kuno) sebesar 5%, dan
persentase miskonsepsi tertinggi adalah
Undergeneralizations (Konsep Dipersempit)
kategori misidentifications, yaitu sebanyak
sebesar 20%.
42,86% atau 9 dari 21 konsep.
Tabel 6. Persentase Miskonsepsi dan Kebenaran Konsep Tabel 9. Persentase Miskonsepsi dan Konsep yang Benar
pada 3 Buku Biologi pada 3 Buku Biologi
Persentase Persentase Konsep Benar
Buku Teks Miskonsepsi (%)
No Buku Kebenaran Kebenaran (%)
Konsep (%) Buku (%) A 82,10 17,90
1 A 91,4 8,6 B 81,01 18,99
2 B 92,4 7,6 C 85,50 14,50
3 C 92,3 7,7 (Sumber: Suranti dkk., 2017)
(Sumber: Azulianingsih, 2018)
Hasil analisis miskosepsi yang dilakukan
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa ketiga
Suranti dkk., (2017) menemukan bahwa
buku Biologi yang dianalisis mengalami
terdapat miskonsepsi pada ketiga buku yang
miskonsepsi dengan persentase yang beragam.
dianalisis. miskonsepsi paling besar terdapat
Persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada
pada buku B yaitu sebanyak 18,99% (15 dari 79
buku A, yaitu sebanyak 8,6 %.
konsep), disusul oleh buku A sebanyak 17,90%
(29 dari 162 konsep dan paling sedikit terdapat
351
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)
pada buku C sebanyak 14,50% (19 dari 131 misidentification (kesalahan identifi-kasi), (2)
materi). overgeneralizations (konsep yang dibuat terlalu
general dari konsep awal), (3)
Tabel 10. Persentase Miskonsepsi dan Konsep yang Benar
oversimplifications (terlalu menyederhana-kan
pada 3 Buku Biologi
suatu konsep atau mekanisme), (4) obsolete
Buku Teks Konsep Benar (%) Miskonsepsi (%)
concept and terms (konsep dan istilah pada
A 92,8 6,2
konsep buku tersebut sudah kuno atau tidak
B 95 5
digunakan lagi dengan perkembangan ilmu
C 89 11
(Sumber: Chairunnisa, 2018)
biologi saat ini); dan (5) undergeneralizations
(konsep yang terlalu dikhususkan) (Agustina
Pada tabel 10 dapat kita simpulkan bahwa dkk., 2016). Klasifikasi ini bertujuan
terdapat miskonsepsi pada ketiga buku yang mempermudah pembaca untuk mengetahui dan
dianalisis, dengan persentase miskonsepsi yang mengerti kategori miskonsepsi yang terdapat
kecil yakni sebanyak 6,2% (pada buku A), 5% pada buku Biologi yang di analisis.
(pada buku B) dan 11% (pada buku C). Konsep memiliki urgensi yang penting
Dari 10 tabel yang telah dijabarkan, dapat dalam mempelajari ilmu sains, maupun dalam
kita amati bahwa semua buku Biologi yang kehidupan. Dengan memahami konsep, peserta
digunakan di tingkat SMA mengalami didik akan mampu mengaitkan antara konsep-
miskonsepsi dan memiliki persentase konsep yang dipelajari pada materi sebelumnya
miskonsepsi yang berbeda-beda. Perbedaan dengan materi yang sedang di pelajari. Konsep
persentase miskonsepsi ini diduga peneliti merupakan kerangka berpikir. Konsep akan
berasal dari perbedaan cara pandang dan dapat menghasilkan mental yang kuat pada
penyampaian materi dari penulis satu dengan peserta didik untuk merumuskan berbagai
penulis lainnya, sehingga memperbesar macam prinsip, oleh karena itu pemahaman
kemungkinan perbedaan diksi yang memicu konsep adalah muara dari proses pembelajaran
munculnya miskonsepsi pada buku Biologi yang peserta didik di sekolah (Aziza, 2019).
ditulis. Kemungkinan lain yang menyebabkan Berdasarkan kegu-naan konsep tersebut tentu
perbedaan persentase miskonsepsi adalah saja sangat disayangkan jika terdapat
konsep yang dimiliki seseorang didapatkan miskonsepsi pada sebuah buku pegangan
dengan cara yang berbeda-beda. Miskon-sepsi peserta didik mengingat banyaknya kegunaan
merujuk pada suatu konsep yang tidak relevan dari konsep itu sendiri. Salah satu penyebab
dengan pemahaman ilmiah yang diterima para rendahnya hasil belajar peserta didik adalah
ahli dalam bidang-bidang yang bersangkutan terjadinya miskonsepsi terhadap konsep-
(Suparno, 2013). Miskonsepsi juga dapat konsep esensial yang berdampak pada
diartikan sebagai kesalahpa-haman konsep terganggunya pemahaman peserta didik pada
yang dipahami peserta didik dengan konsep konsep tertentu. Hal-hal lain yang dapat
sebenarnya yang diyakini dan diterapkan oleh menyebabkan terjadinya miskonsepsi pada
para ahli. Miskonsepsi adalah suatu kekeliruan peserta didik misalnya buku pegangan peserta
dalam memahami konsep dan tidak sesuai didik, prakonsepsi yang salah, kondisi siswa dan
dengan pendapat ahli. Konsep didapatkan dari reasoning yang kurang lengkap (Astuti, 2016).
abstraksi yang didasarkan pengalam-an. Miskonsepsi pada peserta didik juga akan
Pengalaman yang dimiliki setiap orang semakin parah jika seorang guru belum berhasil
beragam, oleh karena itu kemungkinan konsep dan belum mampu mengutarakan hubungan
yang dibentuk juga bervariasi. antar konsep pada materi pembelajaran dengan
Peneliti menemukan pada beberapa artikel baik dan benar (Fauziah dkk., 2019).
sumber, miskonsepsi juga dikelom- pokkan Menurut peneliti, apapun tipe miskonsepsi
kedalam beberapa kategori yaitu (1) nya dan seberapa pun kecil persentase nya,
352
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)
kesalahan ini tentu saja akan berdampak buruk Menurut A’yun (2018), miskonsepsi
bagi siswa. Miskonsepsi pada siswa perlu di dapat menghambat proses penerimaan dan
deteksi oleh guru sejak dini sehingga guru dapat asimilasi pengetahuan baru yang berguna untuk
menentukan pembelajaran remediasi yang memperkuat pemahaman siswa, sehingga akan
harus dilakukan dalam pembelajaran di kelas menghalangi keber-hasilan siswa dalam
agar siswa akan lebih paham mengenai memahami suatu materi. Kesulitan ini dapat
materiyang dipelajari sesuai dengan indikator membuat mereka gagal memahami konsep
pencapaian kompetensi materi yang harus baru, akibatnya pengetahuan siswa tidak
dicapai nya (Suwarto, 2013). Definisi berkembang. Miskonsepsi yang dialami siswa
miskonsepsi juga dapat diartikan sebagai dapat menyesatkan siswa dalam memahami
konsep yang sebenarnya menyimpang dari hal-hal yang bersifat ilmiah sesuai dengan
konsep yang ditemukan para ahli dan dapat penelitian para ahli sebelumnya. Hal ini sesuai
menyesatkan siswa dalam memahami yang dikatakan Dahar (2011), miskonsepsi
fenomena ilmiah dan eksplanasi ilmiah dalam ditemukan sebagai penghambat sehingga perlu
kehidupan, namun sudah terlanjur kuat dan diusahakan untuk mengubahnya. Miskon-sepsi
stabil melekat pada pemahaman siswa (Muna, yang menghambat tersebut harus di identifikasi
2015). terlebih dahulu oleh guru atau dosen supaya
Miskonsepsi perlu segera diatasi agar guru dapat diubah. Apabila konsep salah yang
tidak mengalami kesulitan untuk mengubah dipahami peserta didik tidak dibenahi
atau membenarkan konsep yang salah yang secepatnya, maka akan banyak materi yang
dipahami oleh siswa sebelumnya (Dayanti dkk., tidak dipahami peserta didik secara utuh,
2019). Miskon-sepsi yang terdapat pada buku peserta didik tidak bisa menghubungkan
biologi pegangan peserta didik di sekolah dapat konsep satu dengan konsep lainnya dalam
menyulitkan siswa menghubungkan suatu pembelajaran biologi sehingga akan berimbas
konsep dengan konsep lainnya. Hal ini juga pada hasil belajar peserta didik (Putra dkk.,
didukung oleh Rahayu (2016), miskonsepsi 2016). Siswa yang tidak paham konsep akibat
akan mempengaruhi proses penerimaan miskonsepsi tidak akan bisa mengaitkan konsep
pengetahuan-pengetahuan baru pada peserta satu dengan konsep lainnya yang terdapat pada
didik selama proses pembelajaran. bukupelajaran Biologi SMA yang umumnya
Terjadinya miskonsepsi pada peserta konsepnya bersifat abstrak. Siswa yang
didik dapat dikatakan sebagai suatu malpraktik mengalami miskonsepsi otomatis akan sulit
dalam dunia pendidikan karena kesalahan mema-hami dan memaknai konsep serta ilmu
pemahaman konsep yang dialami oleh siswa biologi secara utuh, karena konsep yang
akan berlaku sampai akhir masa belajarnya. dipahami siswa dari awal sudah salah akibat
Semakin tinggi persentase miskonsepsi, maka mempelajari buku biologi SMA yang
akan semakin besar pula kemungkinan siswa mengandung miskonsepsi (Dahar, 2011).
untuk sulit memahami materi-materi Sebelum memulai pembelajaran, guru
selanjutnya karena materi biologi yang satu seharusnya mengantisipasi agar tidak terjadi
dengan materi biologi yang lainnya saling miskonsepsi pada peserta didik supaya guru
berkaitan. Buku yang memiliki bisa berhasil menanamkan konsep yang benar
miskonsepsipada materi nya dapat menghalangi pada semua materi ajar yang dipelajari (Faizah,
peserta didik untuk mengin-tegrasikan antara 2016), namun ketika ingin menganalisis
pengetahuan yang baru di terima nya dengan miskonsepsi yang terdapat pada suatu materi
materi yang diterima sebelumnya. Ditambah seorang guru tetap harus teliti dalam
lagi, miskonsepsi pada suatu materi juga dapat membedakan mana peserta didik yang
mengakibatkan miskonsepsi pada konsep mengalami miskonsepsi atau memang tidak
lainnya (Khairaty, 2018). tahu konsep sama sekali.
353
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)
354
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)
Handoko, R & Sipahutar, H. (2016). Analisis Rahmawati, G. (2015). Buku Teks Pelajaran
Miskonsepsi pada Buku Teks Biologi SMA Sebagai Sumber Belajar Peserta didik di
Kelas X Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Perpustakaan Sekolah Di SMAN 3 Bandung.
Pendidikan 2006 dan Kurikulum 2013 di Kota Jurnal EduLib. 5(105), 102-113.
Tebing Tinggi. Jurnal Pelita Pendidikan,. 4(1),
39-47. Ramadhan, N.A. (2016). Identifikasi Miskonsepsi
Sistem Saraf Manusia dalam Buku Teks
Hajiyah, Harahap, P. (2018). Analisis Biologi SMA di Kota Yogyakarta. Jurnal
Miskonsepsi Buku Pelajaran Biologi Kelas XII Pendidikan Biologi, 5 (6), 37-45.
pada Materi Genetika di SMA Negeri Se-
Kecamatan Medan Kota. Prosiding Seminar Ramadhani, R., Hasanuddin, M.D & Asiah. (2016).
Nasional Biologi dan Pembelajarannya. Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep
Medan, 12 Oktober 2018. Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA SMA
Unggul Ali Hasjmy Kabupaten Aceh Besar.
Khairaty, N.I., Taiyeh, A.M., & Hartati. (2018). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi,
Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Materi 1(1), 1-9.
Sistem Peredarah Darah dengan
Menggunakan Three-Tier In Class X MIPA 1 Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan
SMA Negeri 1 Bontonompo. Jurnal Nalar Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT.
Pendidikan, 6(1), 7-13. Grasindo Anggota Ikapi.
Muna, I.A. (2015). Identifikasi Miskonsepsi Suranti, T., Suratsih, Henuhili, V. (2017).
Mahasiswa Pgmi Pada Konsep Hukum Miskonsepsi Materi Genetika dalam Buku
Newton Menggunakan Certainly Of Response Biologi SMA Kelas XII yang ditulis
Index (CRI). Jurnal Cendekia, 13(2), 309-322. Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kabupaten
Kulon Progo. Jurnal Prodi Pendidikan Biologi,
Muslich, M. (2010). Text Book Writing. Jakarta: 6(2), 47-64.
Ar-Ruzz Media.
Wamendikbud RI. (2014). Konsep dan
Nugroho, F.A. (2016). Identifikasi Miskonsepsi Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Sistem Pencernaan Manusia pada Buku Teks Kemendikbud.
Biologi SMA Kurikulum 2013 Di Kota
Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Biologi. 5(5),
13-21.
355