Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Biolokus:

p-ISSN: 2621-3702
Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi dan Biologi
e-ISSN: 2621-7538
Volume 3, Nomor 2, 2020

MISKONSEPSI MATERI BIOLOGI SMA DAN HUBUNGANNYA DENGAN


PEMAHAMAN SISWA
Nafisha Vebiola Irani 1, Zulyusri Zulyusri 1, Rahmawati Darussyamsu 1*
1 Universitas Negeri Padang

* rahmabio@fmipa.unp.ac.id

ABSTRAK
Miskonsepsi merupakan konsep-konsep yang tidak relevan dengan pemahaman ilmiah yang
diterima oleh para ahli di bidang yang bersangkutan dan dapat menimbulkan kesulitan bagi
siswa dalam memahami suatu materi. Rata-rata semua buku Biologi yang digunakan sebagai
sumber belajar oleh guru dan siswa di berbagai SMA memiliki miskonsepsi dengan persentase
yang beragam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hasil analisis miskonsepsi buku
Biologi dari 10 artikel dan prosiding yang direduksi dari 49 sumber relevan, serta hubungannya
dengan pemahaman materi siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah meta-analisis dengan
metode penelitian literatur reviewmelalui studi pustaka dengan menggunakan beberapa sumber
data seperti artikel di jurnal elektronik dan buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
buku Biologi SMA yang diteliti oleh peneliti dalam artikel sumber memiliki miskonsepsi yang
cenderung menyebabkan pengetahuan siswa menjadi tidak berkembang.
Kata Kunci: Buku Biologi, Miskonsepsi, Pemahaman Siswa

ABSTRACT

Misconception is concepts that are not relevant to scientific understanding received by experts in
the field concerned and can cause difficulties for students in understanding a material. On the
average all biology books used as learning resources by teachers and students in high school have
misconceptions with varying percentages. The purpose of this study is to review the results of the
biology book misconception analysisfrom 10 articlesand proceeding which reduce from 49
relevant sources, and their relationship with students' understanding to the material. The type of
the research is the meta-analysis with the research method used is literature review, through
literature study use several data sources such as articles in electronic journals and books. The
results showed that all high school biology books examined by researchers in the source article
have misconceptions that are likely to cause student understanding to be undeveloped.
Keywords: Biology Books, Misconception, Student Understanding

PENDAHULUAN diterbitkan oleh berbagai macam penerbit dari


Bahan ajar merupakan salah satu indikator pengarang yang berbeda, termasuk buku
penting yang menunjang proses belajar- Biologi yang digunakan di berbagai Sekolah
mengajar. Semakin banyak bahan ajar, semakin Menengah Atas (SMA). Buku teks pelajaran
tinggi pula kualitas pembelajaran (Arsanti, biasanya berisi uraian materi dan dilengkapi
2018). Salah satu bahan ajar yang bisa dipakai dengan soal-soal latihan untuk melatih peserta
sebagai sumber belajar adalah buku teks didik belajar mandiri baik di dalam kelas
pelajaran. Buku teks pelajaran mengandung maupun di luar kelas (Rahmawati, 2015).
kompo-nen materi yang runtut serta disusun Keberadaan buku teks akan membuat
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan peserta didik berpotensi untuk mampu
kebutuhan siswa (Muslich, 2010). menggali seluruh informasi pada suatu materi
Buku teks pelajaran merupakan acuan sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Hal
wajib oleh pendidik dan peserta didik dalam ini sejalan dengan pernyataan Wakil Menteri
proses pembelajaran. Buku sebagai salah satu Pendidikan dan Kebudayaan RI (2014) yang
sumber informasi utama dalam pembelajaran menyatakan bahwa buku teks yang memenuhi

348
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)

standar mengandung materi yang sesuai Miskonsepsi akan memper-sulit siswa


dengan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar memahami materi baru yang diajarkan guru
(KD) dan silabus serta bertujuan untuk nya di kelas (Ramadhani, 2016). Faktanya,
menghasilkan siswa yang aktif. Siswa juga dapat kebanyakan tenaga pengajar tidak menganalisis
menanyakan materi yang belum dimengerti bahkan tidak mengetahui miskonsepsi buku
kepada guru bidang studi. (Suwartini, 2018). yang akan digunakan sebagai acuan belajar di
Beredarnya beberapa buku acuan dalam kelas, sehingga akan berimbas pada pembel-
pembelajaran mengharuskan guru untuk lebih ajaran dan pemahaman materi pada suatu
selektif dalam hal memilih buku acuan belajar konsep (Duda, 2020).
di kelas, karena buku yang diterbitkan memiliki Dalam beberapa artikel yang dijadikan
cara pemaparan muatan isi yang berbeda. peneliti sebagai sumber, ditemukan fakta
Keadaan tersebut disebabkan oleh adanya pola bahwa masih terdapat persentase miskon-sepsi
pemikiran, pengalaman, dan gaya penyampaian pada buku Biologi yang dianalisis oleh peneliti
dari penulis yang berbeda, hal ini juga akan pada artikel tersebut. Hasil penelitian ini
memicu cara pemaparan konsep yang berbeda menunjukkan bahwa analisis pada buku Biologi
pada buku yang ditulis. Konsep adalah memang penting dilakukan agar dapat dijadikan
informasi dasar yang wajib dimiliki oleh semua referensi mengenai seberapa besar miskonsepsi
peserta didik untuk dapat merumuskan pada suatu buku Biologi, dengan harapan tidak
berbagai macam prinsip sesuai dengan terdapat lagi peserta didik dan guru yang
pamahaman nya.Seseorang bisa saja mengalami kesalahan pemahaman konsep pada
menemukan konsep dari berbagai peristiwa materi Biologi yang dipelajari, sehingga
atau pengalaman pribadinya, dan sewaktu- kedudukan buku sebagai sumber informasi
waktu bisa saja berubah seiring perkembangan materi berupa media pembel-ajaran, bisa
ilmu pengetahuan. disampaikan sebagaimana mestinya oleh guru-
Materi biologi memiliki banyak konsep guru yang ada di SMA.
yang harus dipahami, sehingga penguasaan
konsep sangat penting untuk dimiliki oleh METODE
setiap peserta didik.Penguasaan konsep adalah Penelitian ini dilakukan dengan metode
kemampuan peserta didik dalam memahami literatur review, melalui studi pustaka dengan
materi pembelajaran serta pengaplikasiannya menggunakan berbagai sumber data seperti
dalam kehidupan sehari-hari (Astuti, 2017). artikel atau prosiding di jurnal elektronik, buku
Banyaknya konsep pada materi biologi dan cara dan website yang akuntabel.Referensi yang telah
penyampaian materi yang berbeda oleh masing- diperoleh diolah menggunakan tiga tahapan,
masing penulis buku merupakan faktor-faktor yaitu: 1) Analisis deskriptif, yakni
yang memicu munculnya miskonsepsi. mengumpulkan dan menganalisis data; 2)
Miskonsepsi atau salah konsep merujuk pada Analisis isi, yakni memanfaatkan prosedur
suatu konsep yang tidak sesuai dengan tertentu untuk dapat menarik kesimpulan; dan
pengertian sebenarnya yang dikemukakan oleh 3) Analisis kritis, yakni mengkritisi fakta-fakta
para ahli di bidangnya. Miskonsepsi akan yang telah ditemukan selama studi kepustakaan,
menghalangi peserta didik dalam memahami serta menyikapi makna dari suatu fenomena
suatu materi. Miskonsepsi merupakan konsep secara ilmiah.
yang tidak relevan dengan pendapat para pakar Peneliti menggunakan keyword
dibidangnya (Ramadhan, 2016), dan “Miskonsepsi Materi Biologi” untuk menelusuri
merupakan suatu kendala yang rumit serta data pendukung dari jurnal elektronik terkait
tidak boleh diabaikan, hal ini dilakukan agar judul penelitian pada situs Google Cendekia. Dari
proses penerimaan pengetahuan pada peserta penelusuran dengan menggunakan kata kunci
didik tidak terhambat (Siswana dkk., 2017). “Miskonsepsi Materi Biologi” didapatkan 49

349
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)

artikel yang membahas analisis miskonsepsi tertinggi terdapat pada materi sistem gerak
materi Biologi. Dari 49 artikel ini lalu dipilih 10 yaitu 27%.
artikel atau prosiding yang khusus membahas Tabel 2. Jabaran Jumlah Miskonsepsi Konsep pada Buku
tentang analisis miskonsepsi dalam buku Biologi Teks Pelajaran Biologi Kelas XI
pada tingkat SMA kelas X, XI dan XII yang Jumlah
relevan dengan kebutuhan peneliti. Ana-lisis No Materi Miskonsep Persentase
si Konsep (%)
pada penelitian ini dilakukan dengan
1 Sel 7 9
membandingkan besarnya persentase 2 Struktur Dan Fungsi 13 16
miskonsepsi pada buku Biologi yang diana-lisis Jaringan Tumbuhan
pada sumber data untuk memberi informasi 3 Struktur Dan Fungsi 18 23
kepada pembaca tentang hubungan miskonsepsi Jaringan Hewan
pada buku Biologi dengan pemahaman siswa 4 Sistem Gerak 22 27
5 Sistem Sirkulasi 20 25
terhadap materi pembelajaran.
Jumlah Total 80 100%
(Sumber: Fajriana, dkk, 2016)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian hasil penelitian diperoleh dari Tabel 3. Jabaran Jumlah Miskonsepsi pada Buku Ajar
sumber data yang relevan dengan analisis Biologi Kelas XII di SMA Negeri Se-Kota Binjai
miskonsepsi buku Biologi kelas X, XI dan XII.
Aspek Penilaian
Data pada artikel sumber dimuat dengan PB
1 2 3 4 5
Jum %
langkah me-review lalu menyim-pulkan intisari A 0 1 4 0 1 6 26,09
dari hasil analisis miskon-sepsi pada buku B 2 1 3 0 0 6 26,09
Biologi yang diteliti oleh peneliti artikel sumber, C 0 1 5 0 0 6 26,09
D 0 1 1 0 0 2 8,69
kemudian dipapar-kan ulang oleh peneliti E 0 0 3 0 0 3 13,04
dengan cara deskriptif kualitatif. Data hasil Jum 2 4 16 0 1 23 100
analisis miskonsepsi buku Biologi dapat dilihat
sebagai berikut: (Sumber: Agustina dkk., 2016)
Keterangan:
Tabel 1. Persentase Konsep Benar dan Miskonsepsi pada PB= pokok bahasan
Buku Biologi SMA Kelas X
A = Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Buku Teks Persentase Konsep Persentase
B = Metabolisme
SMA Benar Miskonsepsi
C = Hereditas
A 74,55 % 25,45 %
D = Evolusi
B 81,1 % 18,9 %
C 76,54 % 23,46 % E = Bioteknologi
(Sumber: Dwijayantidkk., 2016)
Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi Kelas
Menurut Zulfiani, dkk., (2014: 138) dalam XII di SMA Negeri Se-Kota Binjai terdapat di 5
Dwijayanti, dkk (2016), besaran persentase materi dengan persentase miskonsepsi
miskonsepsi pada rentang 0% - 30% masih terendah terdapat pada materi evolusi yaitu
termasuk dalam kelompok miskonsepsi dengan sebesar 8,69%.
persentase rendah. Hasil analisis miskonsepsi Tabel 4. Persentase Kebenaran Konsep dan Miskonsepsi
pada Tabel 1 memberi informasi bahwa Buku Teks A, B, Dan C (Skala 100%)
persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada No. Buku Teks Persentase Persentase
Kebenaran Miskonsepsi
buku A yaitu sebesar 25,45%. Konsep
Dari Tabel 2 dapat kita simpulkan bahwa 1 A 89,5 10,5
setiap materi pada buku teks pelajaran Biologi 2 B 75,8 24,2
kelas XI semester 1 yang digunakan siswa 3 C 74,3 25,7
SMAN di Kota Banda Aceh memiliki materi yang (Sumber: Nugroho, 2016)

mengalami salah konsep dan miskonsepsi Tiga buku teks Biologi SMA kelas XI
Kurikulum 2013 yang beredar di Kota

350
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)

Yogyakarta semuanya memiliki persentase Tabel 7. Jabaran Miskonsepsi pada Buku Biologi A dan B
miskonsepsi. Miskonsepsi tertinggi terda-pat Kode Jumlah Jumlah Persentase
Buku Konsep Miskonsepsi Miskonsepsi (%)
pada buku C yaitu sebesar 25,7%.
A 40 12 26,67
Tabel 5. Persentase Hasil Analisis Buku X dan Y B 32 5 11,11
Kode buku Total/ (Sumber: Hajiyah dan Harahap, 2018)
Jumlah miskonsepsi
No persentase
pada kategori X Y
(%) Data hasil analisis miskonsepsi Buku
1 Kesalahan 2 2 4/20 Biologi pada tabel 7 menjelaskan bahwa
Identifikasi terdapat jumlah miskonsepsi yang cukup besar
2 Cakupan terlalu luas 0 2 2/10 pada buku A yakni 26,67%, sedangkan
3 Penyederhanaan 3 6 9/45
miskonsepsi materi pada buku B memiliki
berlebihan
persentase 11,11%. Artinya, masih terdapat
4 Konsep dan istilah 0 1 1/5
telah kuno miskonsepsi pada buku teks pelajaran yang
5 Konsep dipersempit 1 3 4/20 digunakan siswa sebagai acuan belajar.
Jumlah 6 14 25/100
(Sumber: Handoko dan Sipahutar, 2016) Tabel 8. Akumulasi Kategori Miskonsepsi pada 3 Buku
Biologi
Pada Tabel 5 hasil penelitian terhadap 2 Buku
OS MI UG OG OCT
buku Biologi SMA kelas X yaitu buku berbasis Ajar
A 3 4 1 2 0
KTSP 2006 dan K13 yang digunakan di sekolah
B 2 2 2 0 0
Kota Tebing Tinggi tahun pelajaran 2014-2015 C 1 3 0 1 0
ditemukan 20 miskonsepsi yang dikategorikan Keterangan:
pada 5 kelompok kategori miskonsepsi yaitu OS= Oversimplification, MI= Misidentification, UG=
Misidentifications (Kesalahan Identifikasi) Undergeneralization, OG= Overgeneralization, OCT=
Obsolete Concepts and Terms (Pribadi, 2018).
sebesar 20%, Overgeneralizations (Cakup-an
Terlalu Luas) sebesar 10%, Oversimpli-fications
Jumlah seluruh konsep dari ketiga buku
(Penyederhanaan Berlebihan) sebesar 45%,
Biologi yang dianalisis berjumlah 21 konsep.
Obsolote Concepts and Terms (Konsep dan
Sehingga, dari tabel diatas disimpulkan bahwa
Istilah Telah Kuno) sebesar 5%, dan
persentase miskonsepsi tertinggi adalah
Undergeneralizations (Konsep Dipersempit)
kategori misidentifications, yaitu sebanyak
sebesar 20%.
42,86% atau 9 dari 21 konsep.

Tabel 6. Persentase Miskonsepsi dan Kebenaran Konsep Tabel 9. Persentase Miskonsepsi dan Konsep yang Benar
pada 3 Buku Biologi pada 3 Buku Biologi
Persentase Persentase Konsep Benar
Buku Teks Miskonsepsi (%)
No Buku Kebenaran Kebenaran (%)
Konsep (%) Buku (%) A 82,10 17,90
1 A 91,4 8,6 B 81,01 18,99
2 B 92,4 7,6 C 85,50 14,50
3 C 92,3 7,7 (Sumber: Suranti dkk., 2017)
(Sumber: Azulianingsih, 2018)
Hasil analisis miskosepsi yang dilakukan
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa ketiga
Suranti dkk., (2017) menemukan bahwa
buku Biologi yang dianalisis mengalami
terdapat miskonsepsi pada ketiga buku yang
miskonsepsi dengan persentase yang beragam.
dianalisis. miskonsepsi paling besar terdapat
Persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada
pada buku B yaitu sebanyak 18,99% (15 dari 79
buku A, yaitu sebanyak 8,6 %.
konsep), disusul oleh buku A sebanyak 17,90%
(29 dari 162 konsep dan paling sedikit terdapat

351
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)

pada buku C sebanyak 14,50% (19 dari 131 misidentification (kesalahan identifi-kasi), (2)
materi). overgeneralizations (konsep yang dibuat terlalu
general dari konsep awal), (3)
Tabel 10. Persentase Miskonsepsi dan Konsep yang Benar
oversimplifications (terlalu menyederhana-kan
pada 3 Buku Biologi
suatu konsep atau mekanisme), (4) obsolete
Buku Teks Konsep Benar (%) Miskonsepsi (%)
concept and terms (konsep dan istilah pada
A 92,8 6,2
konsep buku tersebut sudah kuno atau tidak
B 95 5
digunakan lagi dengan perkembangan ilmu
C 89 11
(Sumber: Chairunnisa, 2018)
biologi saat ini); dan (5) undergeneralizations
(konsep yang terlalu dikhususkan) (Agustina
Pada tabel 10 dapat kita simpulkan bahwa dkk., 2016). Klasifikasi ini bertujuan
terdapat miskonsepsi pada ketiga buku yang mempermudah pembaca untuk mengetahui dan
dianalisis, dengan persentase miskonsepsi yang mengerti kategori miskonsepsi yang terdapat
kecil yakni sebanyak 6,2% (pada buku A), 5% pada buku Biologi yang di analisis.
(pada buku B) dan 11% (pada buku C). Konsep memiliki urgensi yang penting
Dari 10 tabel yang telah dijabarkan, dapat dalam mempelajari ilmu sains, maupun dalam
kita amati bahwa semua buku Biologi yang kehidupan. Dengan memahami konsep, peserta
digunakan di tingkat SMA mengalami didik akan mampu mengaitkan antara konsep-
miskonsepsi dan memiliki persentase konsep yang dipelajari pada materi sebelumnya
miskonsepsi yang berbeda-beda. Perbedaan dengan materi yang sedang di pelajari. Konsep
persentase miskonsepsi ini diduga peneliti merupakan kerangka berpikir. Konsep akan
berasal dari perbedaan cara pandang dan dapat menghasilkan mental yang kuat pada
penyampaian materi dari penulis satu dengan peserta didik untuk merumuskan berbagai
penulis lainnya, sehingga memperbesar macam prinsip, oleh karena itu pemahaman
kemungkinan perbedaan diksi yang memicu konsep adalah muara dari proses pembelajaran
munculnya miskonsepsi pada buku Biologi yang peserta didik di sekolah (Aziza, 2019).
ditulis. Kemungkinan lain yang menyebabkan Berdasarkan kegu-naan konsep tersebut tentu
perbedaan persentase miskonsepsi adalah saja sangat disayangkan jika terdapat
konsep yang dimiliki seseorang didapatkan miskonsepsi pada sebuah buku pegangan
dengan cara yang berbeda-beda. Miskon-sepsi peserta didik mengingat banyaknya kegunaan
merujuk pada suatu konsep yang tidak relevan dari konsep itu sendiri. Salah satu penyebab
dengan pemahaman ilmiah yang diterima para rendahnya hasil belajar peserta didik adalah
ahli dalam bidang-bidang yang bersangkutan terjadinya miskonsepsi terhadap konsep-
(Suparno, 2013). Miskonsepsi juga dapat konsep esensial yang berdampak pada
diartikan sebagai kesalahpa-haman konsep terganggunya pemahaman peserta didik pada
yang dipahami peserta didik dengan konsep konsep tertentu. Hal-hal lain yang dapat
sebenarnya yang diyakini dan diterapkan oleh menyebabkan terjadinya miskonsepsi pada
para ahli. Miskonsepsi adalah suatu kekeliruan peserta didik misalnya buku pegangan peserta
dalam memahami konsep dan tidak sesuai didik, prakonsepsi yang salah, kondisi siswa dan
dengan pendapat ahli. Konsep didapatkan dari reasoning yang kurang lengkap (Astuti, 2016).
abstraksi yang didasarkan pengalam-an. Miskonsepsi pada peserta didik juga akan
Pengalaman yang dimiliki setiap orang semakin parah jika seorang guru belum berhasil
beragam, oleh karena itu kemungkinan konsep dan belum mampu mengutarakan hubungan
yang dibentuk juga bervariasi. antar konsep pada materi pembelajaran dengan
Peneliti menemukan pada beberapa artikel baik dan benar (Fauziah dkk., 2019).
sumber, miskonsepsi juga dikelom- pokkan Menurut peneliti, apapun tipe miskonsepsi
kedalam beberapa kategori yaitu (1) nya dan seberapa pun kecil persentase nya,

352
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)

kesalahan ini tentu saja akan berdampak buruk Menurut A’yun (2018), miskonsepsi
bagi siswa. Miskonsepsi pada siswa perlu di dapat menghambat proses penerimaan dan
deteksi oleh guru sejak dini sehingga guru dapat asimilasi pengetahuan baru yang berguna untuk
menentukan pembelajaran remediasi yang memperkuat pemahaman siswa, sehingga akan
harus dilakukan dalam pembelajaran di kelas menghalangi keber-hasilan siswa dalam
agar siswa akan lebih paham mengenai memahami suatu materi. Kesulitan ini dapat
materiyang dipelajari sesuai dengan indikator membuat mereka gagal memahami konsep
pencapaian kompetensi materi yang harus baru, akibatnya pengetahuan siswa tidak
dicapai nya (Suwarto, 2013). Definisi berkembang. Miskonsepsi yang dialami siswa
miskonsepsi juga dapat diartikan sebagai dapat menyesatkan siswa dalam memahami
konsep yang sebenarnya menyimpang dari hal-hal yang bersifat ilmiah sesuai dengan
konsep yang ditemukan para ahli dan dapat penelitian para ahli sebelumnya. Hal ini sesuai
menyesatkan siswa dalam memahami yang dikatakan Dahar (2011), miskonsepsi
fenomena ilmiah dan eksplanasi ilmiah dalam ditemukan sebagai penghambat sehingga perlu
kehidupan, namun sudah terlanjur kuat dan diusahakan untuk mengubahnya. Miskon-sepsi
stabil melekat pada pemahaman siswa (Muna, yang menghambat tersebut harus di identifikasi
2015). terlebih dahulu oleh guru atau dosen supaya
Miskonsepsi perlu segera diatasi agar guru dapat diubah. Apabila konsep salah yang
tidak mengalami kesulitan untuk mengubah dipahami peserta didik tidak dibenahi
atau membenarkan konsep yang salah yang secepatnya, maka akan banyak materi yang
dipahami oleh siswa sebelumnya (Dayanti dkk., tidak dipahami peserta didik secara utuh,
2019). Miskon-sepsi yang terdapat pada buku peserta didik tidak bisa menghubungkan
biologi pegangan peserta didik di sekolah dapat konsep satu dengan konsep lainnya dalam
menyulitkan siswa menghubungkan suatu pembelajaran biologi sehingga akan berimbas
konsep dengan konsep lainnya. Hal ini juga pada hasil belajar peserta didik (Putra dkk.,
didukung oleh Rahayu (2016), miskonsepsi 2016). Siswa yang tidak paham konsep akibat
akan mempengaruhi proses penerimaan miskonsepsi tidak akan bisa mengaitkan konsep
pengetahuan-pengetahuan baru pada peserta satu dengan konsep lainnya yang terdapat pada
didik selama proses pembelajaran. bukupelajaran Biologi SMA yang umumnya
Terjadinya miskonsepsi pada peserta konsepnya bersifat abstrak. Siswa yang
didik dapat dikatakan sebagai suatu malpraktik mengalami miskonsepsi otomatis akan sulit
dalam dunia pendidikan karena kesalahan mema-hami dan memaknai konsep serta ilmu
pemahaman konsep yang dialami oleh siswa biologi secara utuh, karena konsep yang
akan berlaku sampai akhir masa belajarnya. dipahami siswa dari awal sudah salah akibat
Semakin tinggi persentase miskonsepsi, maka mempelajari buku biologi SMA yang
akan semakin besar pula kemungkinan siswa mengandung miskonsepsi (Dahar, 2011).
untuk sulit memahami materi-materi Sebelum memulai pembelajaran, guru
selanjutnya karena materi biologi yang satu seharusnya mengantisipasi agar tidak terjadi
dengan materi biologi yang lainnya saling miskonsepsi pada peserta didik supaya guru
berkaitan. Buku yang memiliki bisa berhasil menanamkan konsep yang benar
miskonsepsipada materi nya dapat menghalangi pada semua materi ajar yang dipelajari (Faizah,
peserta didik untuk mengin-tegrasikan antara 2016), namun ketika ingin menganalisis
pengetahuan yang baru di terima nya dengan miskonsepsi yang terdapat pada suatu materi
materi yang diterima sebelumnya. Ditambah seorang guru tetap harus teliti dalam
lagi, miskonsepsi pada suatu materi juga dapat membedakan mana peserta didik yang
mengakibatkan miskonsepsi pada konsep mengalami miskonsepsi atau memang tidak
lainnya (Khairaty, 2018). tahu konsep sama sekali.

353
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)

PENUTUP Astuti, F., Redjeki, T., & Nurhayati, D. (2016).


Analisis miskonsepsi buku Biologi sudah Identifikasi Miskonsepsi dan Penyebabnya
banyak diteliti. Hasil studi literatur dengan pada Siswa Kelas XI MIA SMAN Sukoharjo
Tahun Pelajaran 2015/2016 pada Materi
kategori “buku Biologi SMA” melalui metode
Pokok Stoikiomteri. Jurnal Pendidikan Kimia
“literatur review”, menun-jukkan bahwa semua (JPK), 5(2), 10-17.
sampel buku Biologi yang digunakan sebagai
buku sumber belajar di SMA memiliki Azulianingsih, V. (2018). Analisis Miskonsepsi
miskonsepsi dengan persentase yang berbeda- Materi Archaebacteria dan Eubacteria dalam
beda. Adanya miskonsepsi ini akan berdampak Buku Teks Biologi SMA Kelas X di Kabupaten
Banyumas. Jurnal Prodi Pendidikan Biologi,
buruk bagi siswa karena miskonsepsi
7(6), 435-440.
merupakan penghambat bagi proses pene-
rimaan dan asimilasi pengetahuan baru Chairunnisa, S. (2018). Analisis Miskonsepsi
sehingga akan menghalangi keberhasilan siswa. Sistem Pernapasan pada Buku Teks Biologi
Siswa yang mengalami miskonsepsi juga akan SMA Kelas XI di Kabupaten Banyumas. Jurnal
sulit memahami dan memaknai konsep serta Prodi Pendidikan Biologi, 7(4), 294-300.
ilmu biologi secara utuh karena konsep yang
Dahar, R. W. (2011). Teori-Teori Belajar dan
dipahami siswa dari awal sudah salah akibat Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
mempelajari buku biologi SMA (sebagai salah
satu sumber pembelajaran di kelas) Dayanti, P., Sugiatno & Nursangaji, A. (2019).
mengandung miskonsepsi. Kesulitan ini dapat Miskonsepsi Siswa Dikaji dari Gaya Kognitif
membuat mereka gagal memahami konsep baru, dalam Materi Jajargenjang di Sekolah
akibatnya pengetahuan siswa menjadi tidak Menengah Pertama. Jurnal Untan, 8(9), 1-9.
berkembang. Berdasarkan hal tersebut Duda, H.J., Wahyuni, R.E., & Setyawan A.E.
sebaiknya setiap buku Biologi yang akan (2020). Mengidentifikasi Miskonsepsi
digunakan sebagai buku sumber belajar bagi Mahasiswa Pendidikan Biologi pada Konsep
siswa maupun guru di analisis konsep-konsep Bioteknologi Hewan. Bioeduscience, 4(1), 97-
nya terlebih dahulu untuk memini-malisir 105.
terdapatnya miskonsepsi pada buku tersebut.
Dwijayanti, A, Umniyaite, S & Rakhmawati, A.
(2016). Analisis Miskonsepsi Archaebacteria
REFERENSI dan Eubacteria dalam Buku Biologi SMA Kelas
A’yun, Q., Harjito & Nuswowati, M. (2018). X di Kabupaten Sleman. Jurnal Pendidikan
Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Tes Biologi, 5(8), 32-42.
Diagnostic Multiple Choice Berbantuan CRI
(Certainty of Response Index). Jurnal Inovasi Faizah, K. (2016). Miskonsepsi dalam
Pendidikan Kimia, 12(1), 2108-2117. Pembealajaran IPA. Jurnal Darussalam: Jurnal
Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum
Agustina, R, Sipahutar, H & Harahap, F. Islam. 8(1), 115-128.
(2016).Analisis Miskonsepsi pada Buku Ajar
Biologi SMA Kelas XII. Jurnal Pendidikan Fajriana, N, Abdullah & Safrida.(2016). Analisis
Biologi, 5 (2), 113-118. Miskonsepsi Buku Teks Pelajaran Biologi
Kelas XI Semester 1 SMAN di Kota Banda
Arsanti, M. (2018).Pengembangan Bahan Ajar Aceh. Jurnal Biotik, 4(1), 60-65.
Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Fauziah, A., Darussyamsu, R., & Fitri, R. (2019).
Mahasiswa Prodi PBSI, FKIP, UNISSULA. Identifikasi Miskonsepsi Materi Dasar-Dasar
Jurnal Kredo, 1(2), 71-90. Teori Evolusi pada Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Negeri
Astuti, L.S. (2017). Penguasaan Konsep IPA Padang. Bioeducation Journal, 3(1), 9-16.
Ditinjau dari Konsep Diri dan Minat Belajar
Siswa. Jurnal Formatif, 7(1), 40-48.

354
Nafisha Vebiola Irani et al., Miskonsepsi Materi Biologi SMA dan Hubungannya Dengan Pemahaman Siswa
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi Vol.3 (2)

Handoko, R & Sipahutar, H. (2016). Analisis Rahmawati, G. (2015). Buku Teks Pelajaran
Miskonsepsi pada Buku Teks Biologi SMA Sebagai Sumber Belajar Peserta didik di
Kelas X Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Perpustakaan Sekolah Di SMAN 3 Bandung.
Pendidikan 2006 dan Kurikulum 2013 di Kota Jurnal EduLib. 5(105), 102-113.
Tebing Tinggi. Jurnal Pelita Pendidikan,. 4(1),
39-47. Ramadhan, N.A. (2016). Identifikasi Miskonsepsi
Sistem Saraf Manusia dalam Buku Teks
Hajiyah, Harahap, P. (2018). Analisis Biologi SMA di Kota Yogyakarta. Jurnal
Miskonsepsi Buku Pelajaran Biologi Kelas XII Pendidikan Biologi, 5 (6), 37-45.
pada Materi Genetika di SMA Negeri Se-
Kecamatan Medan Kota. Prosiding Seminar Ramadhani, R., Hasanuddin, M.D & Asiah. (2016).
Nasional Biologi dan Pembelajarannya. Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep
Medan, 12 Oktober 2018. Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA SMA
Unggul Ali Hasjmy Kabupaten Aceh Besar.
Khairaty, N.I., Taiyeh, A.M., & Hartati. (2018). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi,
Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Materi 1(1), 1-9.
Sistem Peredarah Darah dengan
Menggunakan Three-Tier In Class X MIPA 1 Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan
SMA Negeri 1 Bontonompo. Jurnal Nalar Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT.
Pendidikan, 6(1), 7-13. Grasindo Anggota Ikapi.

Muna, I.A. (2015). Identifikasi Miskonsepsi Suranti, T., Suratsih, Henuhili, V. (2017).
Mahasiswa Pgmi Pada Konsep Hukum Miskonsepsi Materi Genetika dalam Buku
Newton Menggunakan Certainly Of Response Biologi SMA Kelas XII yang ditulis
Index (CRI). Jurnal Cendekia, 13(2), 309-322. Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kabupaten
Kulon Progo. Jurnal Prodi Pendidikan Biologi,
Muslich, M. (2010). Text Book Writing. Jakarta: 6(2), 47-64.
Ar-Ruzz Media.
Wamendikbud RI. (2014). Konsep dan
Nugroho, F.A. (2016). Identifikasi Miskonsepsi Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Sistem Pencernaan Manusia pada Buku Teks Kemendikbud.
Biologi SMA Kurikulum 2013 Di Kota
Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Biologi. 5(5),
13-21.

Pribadi, A.P. (2018). Analisis Miskonsepsi pada


Konsep Sistem Kekebalan Tubuh dalam Buku
Ajar Biologi SMA di Yogyakarta. Jurnal Prodi
Pendidikan Biologi, 7(2), 160-167.

Putra, I.E., Adlim & Halim, A. (2016). Analisis


Miskonsepsi dan Upaya Remediasi
Pembelajaran Listrik Dinamis dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Lectora
Inspire dan PhET Simulation Di SMAN Unggul
Tunas Bangsa. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia, 4(2), 13-19.

Rahayu, B. (2016). Analisis Deskriptif Miskonsepsi


Siswa SMA pada Materi Sistem Saraf Manusia
Menggunakan Teknik Certainty Response
Index. Seminar Nasional Pendidikan dan
Saintek. ISSN 2557-533X

355

Anda mungkin juga menyukai