PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
pegangan guru dan siswa yang perlu ditelaah dan dianalisa (Ikhwandi dkk, 2015, hlm.118).
Salah satunya adalah analisa kualitas kelayakan buku.
Buku teks pelajaran yang berkualitas dapat ditinjau dari adanya kelayakan
penggunaan buku. Secara umum, sebelum buku ajar atau teks digunakan oleh peserta
didik, buku tersebut dinilai kelayakannya terlebih dahulu oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Namun, realita yang ada dalam dunia pendidikan, ternyata buku ajar
yang masih mengalami permasalahan terkait konten (Nisyak, 2015, hlm.2). Berbagai
permasalahan yang muncul akibat kurang layaknya sebuah buku membuat penulis
mengkaji ulang kelayakan dari buku sekolah elektronik (BSE) yang banyak digunakan
sebagai buku ajar diberbagai sekolah di Indonesia.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diperoleh tujuan sebagai berikut:
1. Menganalisis kelayakan isi buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi kelas X
SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri.
2. Menganalisis kelayakan kebahasaan pada buku sekolah elektronik mata pelajaran
biologi kelas X SMA kurikulum 2013.
3. Menganalisis kelayakan penyajian pada buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi
kelas X SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri.
4. Menganalisis kelayakan kegrafikaan buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi
kelas X SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Kelengkapan materi dan life skills. Keluasan materi untuk maju dan berkembang serta
keberagaman nilai-nilai sosial yang ada pada masyarakat sekitar. Komponen penilaian
kebahasaan meliputi indikator keterbacaan, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta logika berbahasa (Utari, 2014, hlm.6).
Komponen penyajian meliputi teknik sistematika penyajian yang meliputi keruntutan
materi dalam penyajan serta pembelajaran. Komponen kegrafikaan meliputi indikator
ukuran atau format buku, desain dan kualitas kertas dan tampilan buku (Utari, 2014,
hlm.6).
4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
5
4. Kelayakan kegrafikaan yang dilihat dari aspek tata letak isi buku, ilustrasi (Gambar,
foto, diagram) sesuai dengan pengertian ilustrasi dan EBI (ejaan bahasa Indonesia),
tipografi isi .
6
3.4.2 Interpretasi data hasil perhitungan
Interpretasi dan perhitungan skor hasil analisis dilakukan pada masing-masing
aspek dalam 4 komponen yakni kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan
dan kelayakan kegrafikaan. Cara menginterpretasikan data hasil analisis tersebut sebagai
berikut:
P ( % )=
∑ q ×100 %
∑r
Keterangan:
P (%) = Skor presentase yang diperoleh, dalam hal ini adalah persentase tiap aspek
kelayakan isi bahan ajar.
∑q = Jumlah skor seluruh item yang diperoleh berdasarkan analisis
∑r = Jumlah skor maksimal kriteria penilaian
Skor Kriteria
81,25 < % ≤ 100 Sangat Layak
62,50 < % ≤ 81,25 Layak
43,75 < % ≤ 62,50 Cukup Layak
% ≤ 43,75 Kurang layak
(Modifikasi dari Nisa, 2015, hlm. 37)
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tingkat kelayakan buku sekolah elektronik
sebesar 80%, sehingga masuk dalam kategori layak. Hasil masing-masing analisis
kelayakan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Analisis Kelayakan Isi BSE Biologi Kelas X SMA Bab Bakteri
Bobot skor
No. Aspek yang dinilai Subaspek yang Persentase Kategori
diperoleh
1. Kesesuaian materi Kesesuai
dengan Kompetensi materi dengan 3 75% Layak
dasar dan tujuan Kompetensi
dasar
Persentase Kesesuaian Materi 75% Layak
Keakuratan
Fakta dan 4 100% Sangat Layak
2. Keakuratan Materi Konsep
Keakuratan 1 25% Kurang Layak
Ilustrasi
8
Persentase keakuratan materi 52,5 % Cukup Layak
Kontekstual 4 100% Sangat Layak
Kesesuaian
3. Keterkinian
Materi Pembelajaran 2 50% Cukup Layak
fitur, contoh
dan rujukan
Persentase Kesesuaian Materi Pembelajaran 65% Layak
Total Persentase Kelayakan Isi 70% Layak
Tabel 4.3 Hasil Analisis Kelayakan Penyajian BSE Biologi Kelas X SMA Bab Bakteri
Bobot skor
No. Aspek yang dinilai Subaspek yang Persentase Kategori
diperoleh
Berpusat Pada Sangat Layak
4 100%
peserta didik
Mengembangkan
Penyajian keterampilan 4 100% Sangat Layak
1. proses
pembelajaran
Memperhatikan
aspek keselamatan Sangat Layak
4 100%
kerja dan
kejelasan prosedur
Persentase Penyajian Pembelajaran 100% Sangat Layak
Pendahuluan 2 50% Cukup Layak
Daftar Isi 4 100% Sangat Layak
Kelengkapan Glosarium 4 100% Sangat Layak
2.
penyajian Daftar Pustaka 2 50% Cukup Layak
Peta Konsep 3 75% Layak
Evaluasi 3 75% Layak
Persentase Kelengkapan Penyajian 75% Layak
Total Persentase Kelayakan Penyajian 87,5% Sangat Layak
9
Tabel 4.4 Hasil Analisis Kelayakan Kebahasaan BSE Biologi X SMA Bab Bakteri
Bobot skor
No. Aspek yang dinilai Subaspek yang Persentase Kategori
diperoleh
Kesesuaian Kesesuaian dengan 100%
tingkat perkembangan 4 Sangat Layak
Dengan Tingkat
1. berpikir
Perkembangan Kesesuaian dengan 100%
tingkat perkembangan 4 Sangat Layak
Peserta Didik
sosial -emosional
Persentase Kesesuaian dengan Perkembangan Peserta Didik 100% Sangat Layak
Keterpahaman pesan 3 75% Layak
Ketepatan tata bahasa
2. Komunikatif 4 100% Sangat Layak
dan ejaan
Kebakuan istilah dan
4 100% Sangat Layak
simbol
Persentase Komunikatif 91,7 % Sangat Layak
Total Persentase Kelayakan Kebahasaan 95,85 % Sangat Layak
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kegrafikaan BSE Biologi Kelas X SMA Bab Bakteri
Bobot
Aspek yang
No. Subaspek skor yang Persentase Kategori
dinilai
diperoleh
Keharmonisa
n dan
ketepatan 3 75% Layak
1. Tata letak isi buku meletakan
elemen
Konsistensi
3 75% Layak
tata letak
Persentase Tata Letak Isi Buku 75% Layak
Ilustrasi (Gambar, Memudahkan
2 50% Cukup Layak
foto, diagram) pemahaman
2. Sesuai dengan Menimbulkan
pengertian daya tarik 0 0% Kurang Layak
ilustrasi pada EBI
Persentase Kelayakan Ilustrasi 25% Kurang Layak
3. Tipografi Isi Buku Sederhana 4 100% Sangat Layak
10
Mudah dibaca 4 100% Sangat Layak
Konsistensi
Tipografi Isi 4 100% Sangat Layak
Buku
Persentase Tipografi Isi Buku 100% Sangat Layak
Persentase Kelayakan Kegrafikaan 66,67% Layak
4.2 Pembahasan
Penelitian dilakukan untuk menganalisis kelayakan buku sekolah elektronik biologi
kelas X kurikulum 2013 edisi revisi karangan Subardi, Nuryani dan Pramono yang
diterbitkan pada tahun 2009. Materi yang dianalisis adalah materi pada bab Bakteri.
Analisis kelayakan buku tersebut perlu dilakukan karena buku sekolah elekronik
merupakan buku yang direkomendasikan oleh pemerintah dan banyak digunakan oleh
sekolah-sekolah di Indonesia karena bisa diakses seacra gratis di Internet. Sedangkan,
pemilihan materi bakteri berdasarkan karakteristik materi yang banyak menimbulkan
miskonsepsi yang sudah dibuktikan pada hasil penelitian sebelumnya.
Analisis kelayakan buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi kurikulum 2013
SMA kelas X dilakukan dengan menganalisis 4 komponen yakni kelayakan isi, kelayakan
penyajian dan kelayakan kegrafikaan. Hasil dari keempat analisis tersebut diinterpretasikan
oleh grafik dibawah ini:
Grafik 4..1 Hasil kelayakan buku sekolah elektronik biologi kelas X kurikulum 2013 Bab
Bakteri
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kelayakan kebahasaan merupakan
komponen yang memiliki hasil yang tertinggi yakni sebesar 95,85%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa komponen bahasa dalam buku sekolah elektronik biologi kurikulum
11
2013 kelas X SMA pada bab bakteri dalam sisi kebahasaan sudah sangat layak digunakan
sebagai media pembelajaran kelas X SMA kurikulum 2013. Kemudian tingkat kedua
adalah kelayakan penyajian sebesar 87,5%. Bentuk penyajian ditinjau dari aspek penyajan
pembelajaran dan kelengkapan penyajian pada buku tersebut sudah termasuk layak
digunakan untuk media pembelajaran kelas X SMA materi bakteri. Pada komponen
kelayakan isi dan kegrafikaan didapatkan persentase sebesar berturut-turut yakni 70% dan
66,6%. Hasil tersebut sedikit berbeda dengan hasil pada komponen kebahasaan dan
penyajian. Pada komponen kelayakan isi dan kegrafikaan didapatkan hasil yang lebih
rendah. Hal tersebut dikarenakan beberapa kategori pada subaspek kelayakan isi dan
kegrafikaan belum terpenuhi sehingga persentase yang dihasilkan cenderung lebih kecil
dibandingkan dengan kelayakan kebahasaan dan kelayakan penyajian.
Rendahnya penilaian kelayakan isi pada buku tersebut disebabkan oleh subaspek
kesesuaian materi dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang belum terpenuhi
dengan baik. Hal tersebut dikarenkan faktor buku sekolah elektronik mata pelajaran
biologi Kurikulum 2013 SMA kelas X pada bab bakteri hanya menyajikan pada
kompetensi kognitif saja. Oleh karena itu, subaspek kelayakan materi dengan kompetensi
dasar 4.4 atau pada aspek afektif dan psikomotorik belum terpenuhi. Rendahnya penyajian
buku dalam kompetensi 4.4 atau aspek afektif dan psikomotorik tersebut dapat dipenuhi
oleh guru di dalam pembelajaran dengan menggunakan penambahan LKS berbasis metode
praktikum atau metode lain yang mengaktifkan ranah afektif dan psikomotorik siswa
sehingga kekurangan buku pada kedua ranah tersebut bisa tertutupi dalam pembelajaran.
Komponen kelayakan kegrafikaan buku sekolah elektronik juga termasuk lebih
rendah dibandingkan dengan hasil kelayakan kebahasaan dan kegrafikaan. Hal tersebut
dikarenakan faktor subaspek ilustrasi dan gambar pada buku belum terpenuhi. Buku hanya
menyajikan satu gambar mengenai pembelahan biner pada bakteri dengan tampilan yang
kurang jelas dan tidak menambah pemahaman pembaca terhadap materi pada buku.
Kekurangan bku pada subaspek ilustrasi dan gambar dapat dipenuhi oleh guru dengan
menggunakan gambar atau video dari internet yang dapat menambah pemahaman siswa
dalam pembelajaran.
Jika ditinjau dari semua komponen, maka akan didapatkan rerata analisis kelayakan
buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi Kurikulum 2013 SMA kelas X sebesar
80,01 % yang berarti buku dalam kategori layak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa buku
sekolah elektronik pada materi tersebut sudah layak digunakan sebagai buku teks pada
12
pembelajaran di SMA kelas X materi bakteri. Deskripsi mendalam mengenai kelayakan
pada masing-masing komponen dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kalayakan Isi
Komponen kelayakan isi buku dianalisis pada aspek kesesuaian materi degan
kompetensi dasar dan tujuan, keakuratan materi serta kesesuaian materi pembelajaran.
Pada masing-masing aspek tersebut dibagi kembali menjadi beberapa subaspek sehingga
didapatkan nilai persentase hasil analisis yang sesuai dengan keadaan buku yang
sebenarnya.
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pada aspek kesesuaian dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran dinilai
dari subaspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar dan tujuan didapatkan
prosesntase sebesar 75% artinya termasuk dalam kategori layak. Terdapat satu poin pada
subaspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar dan tujuan yang belum terpenuhi
yakni tujuan pembelajaran belum sesuai dengan kompetensi dasar 4.4 yang berisi tentang
menyajikan data ciri-ciri dan peran Archaebacteria serta Eubacteria berdasarkan hasil
pengamatan dalam bentuk laporan tertulis. Tujuan pembelajaran pada buku hanya memuat
isi kompetensi dasar 3.3 yakni mendekripsikan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria
serta pernanannya pada siswa yang lebih dominan pada aspek kognitif saja. Meskipun pada
bagian materi buku terdapat kegiatan pengamatan Rhyzobium. Namun, tujuan
pembelajaran tidak difokuskan pada kegiatan keterampilan siswa dalam bentuk praktikum
13
tetapi penekanan buku lebih kepada aspek kognitif. Rendahnya kelayakan buku dalam
kompetensi 4.4 atau aspek afektif dan psikomotorik tersebut dapat dipenuhi oleh guru di
dalam pembelajaran dengan menggunakan penambahan LKS berbasis metode praktikum
atau metode lain yang mengaktifkan ranah afektif dan psikomotorik siswa sehingga
kekurangan buku pada kedua ranah tersebut bisa tertutupi dalam pembelajaran
Pada aspek keakuratan materi didapatkan hasil persentase sebesar 52,5 % dan
termasuk dalam kategori cukup layak. Hal tersebut dikarenakan poin pada subaspek
keaakratan ilustrasi belum terpenuhi pada subaspek bentuk dan ukuran ilstrasi yang
proporsional. Pada buku sekolah elektronik biologi kelas X SMA kurikulum 2013 materi
bakteri tidak banyak memuat gambar ilustrasi. Ilustrasi gambar ditampilkan dalam bentuk
gambar animasi macam-macam bentuk bakteri dan gambar real pembelahan biner pada
bakteri. Gambar yang disajikan tidak menambah pemahaman siswa karena ukuran bakteri
yang tidak diperbesar serta tampilan gambar yang kurang menarik dan berwarna hitam
putih. Oleh karena itu, pada buku tersebut sangat perlu untuk ditambah dengan gambar
ilustrasi yang dapat menambah pemahaman siswa pada materi bakteri yang cenderung
abstrak dan tidak dapat diamati tanpa bantuan mikroskop.
Pada aspek kesesuaian materi pembelajaran dinilai dari dua subaspek yakni
kontekstualitas dan keterkinian fitus. Pada subaspek kontekstualitas didapatkan persentase
sebesar 100% atau dalam kategori sangat layak. Pada materi pembelajaran yang disajikan
dalam buku banyak menjelaskan peranan bakteri dama kehidupan sehari-hari dan beberapa
contoh bakteri pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari, sehingga hasil persentase
pada subsaspek ini sangat tinggi dan dalam kategori sangat layak. Sedangkan pada aspek
keterkinan fitur, contoh dan rujukan didapatkan hasil persentase sebesar 50% atau dalam
kategori cukup layak. Hasil yang rendah tersebut disebabkan oleh dua poin yang belum
terpenuhi pada subaspek ini yakni rujukan lima tahun terakhir dan ilustrasi berbasis
website atau bersumber dari internet. Buku sekolah elektronik tersebut menggunakan
rujukan yang lebih dari 15 tahun terakhir dan buku terbaru yang ditunjukkan pada daftar
pustaka buku sekolah elektronik tersebut pada tahun 2002 serta tidak ada sumber rujukan
yang berasal dari website. Ketidak terikinian sumber menyebabkan beberapa contoh
dalam materi bakteri bukan menjelaskan fenomena terbaru, akan tetapi menjelaskan
fenomena umum yang sudah banyak diketahui. Contohnya didalam buku tersebut
dijelaskan contoh peranan bakteri yang sudah sangat umum dan dikenal masyarakat sejak
berabad-abad yang lalu seperti bakteri pada ragi roti. Namun, buku tersebut tidak
menjelaskan bagaimana peranan bakteri yang baru pada teknologi rekayasa genetika datau
14
bioteknologi. Ketidak terkinian sumber menyebabkan informasi yang ada pada buku
kurang bisa mengikuti penemuan-penemuan terbaru. Buku yang digunakan oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran seharusnya mengungkapkan fakta terbaru untuk
menambah wawasan yang berkembang saat ini dan mengembangkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa. Oleh karena itu, seharusnya buku rujukan yang digunakan peserta
didik seharusnya memiliki rujukan pustaka paling tidak 5 tahun terakhir. Kekurangan pada
buku sekolah elektronik tersebut dapat dipenuhi dengan merujuk beberapa website terbaru
mengenai rekayasa genetika dan bioteknologi yang memanfaatkan bakteri pada
pembelajaran.
2. Kelayakan Penyajian
Hasil analisis kelayakan penyajian buku sekolah elektronik biologi kelas X SMA
materi bakteri didapatkan persentase sebesar 87,5% dan termasuk dalam kategori sangat
layak. Hsil tersebut menunjukkan bahwa komponen penyajian buku sudah sangat layak
digunakan sebagai media pembelajaran biologi kelas X SMA kurikulum 2013 pada materi
bakteri. Komponen kelayakan penyajian dianalisis berdasarkan aspek penyajian
pembelajaran dan kelengkapan penyajian.
Pada aspek penyajian pembelajarana didapatkan hasil persentase sebesar 100% atau
dalam kategori sangat layak. Buku tersebut sudah memenuhi poin penyajian pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik, pengembangan keterampilan proses peserta didik serta
keselamatan dan kejalasan prosedur dalam materi pembelajaran. Beberapa subaspek
tersebut sudah sangat terpenuhi dalam metari bakteri di dalam buku. Sedangkan, pada
aspek kelengkapan penyajian didapatkan persentase sebesar 75% atau dalam kategori
15
layak. Persentase yang lebih rendah ini diakibatkan pada poin daftar pustaka tidak
terpenuhi dengan baik. Persentase yang rendah diakibatkan oleh penggunaan daftar
rujukan buku yang lebih dari 15 tahun terakhir. Oleh karena itu, seharusnya buku rujukan
yang digunakan peserta didik seharusnya memiliki rujukan pustaka paling tidak 5 tahun
terakhir.
3. Kelayakan Kebahasaan
Hasil analisis kelayakan kebahasaan pada buku sekolah elektronik biologi kelas X
SMA materi bakteri didapatkan persentase hasil analisis sebesar 95,85 % yang artinya bku
sekolah elektronik tersebut sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran biologi
kelas X SMA pada materi bakteri. Penilaian kelayakan kebahasaan dianalisis dari aspek
kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan peserta didik dan tingkat komunikatif
bahasa.
Pada aspek kesesuaian materi dengan perkembangan peserta didik dibagi menjadi
dua subaspek yakni kesesuaian dengan tingkat berpikir siswa dan kesesuaian dengan
perkembangan sosial-emosional siswa. Pada aspek ini diapatkan persentase sempurna
yakni sebesar 100% atau dalam kategori sangat layak karena semua poin terpenuhi.
Bahasa yang digunakan oleh buku tersebut adalah bahasa sehari-hari dan sesuai dengan
perkembangan anak sekolah menengah atas kelas X yang berada pada rentang usia 15-17
tahun. Hal tersebut terbukti dengan adanya contoh soal yang diberikan oleh buku pada
materi bakteri merupakan mennayakan beberapa bakteri yang banyak ditemui pada
kehidupan anak sehari-hari dan bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan anak
16
usia 15-17 tahun yang sudah banyak berinteraksi dengan lingkungan pada kesehariannya.
Sedangkan pada aspek tingkat komunikatif buku didapatkan hasil persentase sebesar
91,7% dalam kategori sangat layak. Terdapat beberapa pertanyaan penuntun pada awal bab
dan subbab yang membuat bahasa dalam buku tersebut sangat interaktif dan komunikatif.
Bahasa yang digunakan sudah menggunakan tata ejaan bahasa Indonesia yang tepat.
Simbol yang ada pada buku sudah sesuai dengan kaidah ilmiah yang ditetapkan.
Penggunaan bahasa yang ringan dan mengulas contoh berdasarkan kehidupan sehari-hari
membuat poin pada aspek ini terpenuhi dengan baik. Hanya pada poin materi yang
disajikan memberikan contoh yang terkini dan sesuai dengan perkembangan IPTEK tidak
terpenuhi dengan baik. Hal tersebut dikarenakan banyaknya contoh merupakan contoh
yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat dan bukan merupakan contoh aplikasi
peranan bakteri yang terbaru.
3. Kelayakan Kegrafikaan
Hasil analisis kelayakan kegrafikaan buku sekolah elektronik biologi kelas X SMA
materi bakteri didapatkan persentase sebesar 66,5% dan termasuk dalam kategori layak.
Komponen penyajian buku masih layak digunakan sebagai media pembelajaran biologi
kelas X SMA kurikulum 2013. Komponen kelayakan kegrafikaan dianalisis berdasarkan
aspek tata letak isi buku, ilustrasi dan tipografi isi buku.
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
17
Pada aspek tata letak buku dinilai dari aspek keharmonisan dan ketapatan peletakan
elemen buku serta konsistensi tata letak buku. Pada kedua subaspek tersebut diperoleh
persentase sebesar 75% atau dalam kategori layak. Hal tersebut dikarenakan satu poin pada
aspek ketepatan peletakan elemen buku belum terpenuhi yakni pada kategori penempatan
ilustrasi dan penempatan keterangan pada tabel dan gambar. Pada buku tersebut hanya
memuat satu gambar berupa pembelahan biner pada bakteri dan tidak ditambah dengan
keterangan yang memperjelas gambar tersebut. Sedangkan pada aspek kelayakan ilustrasi
isi buku didapatkan nilai presentase sebesar 25% atau dalam kategori kurang layak.
Buku tersebut hanya memuat satu ilustrasi yang mengambarkan pembelahan biner
pada bakteri yang ditampilkan dalam warna hitam putih. Hal tersebut menyebabkan hasil
persentrase pada analisis subaspek menimbulkan daya tarik buku mendapatkan hasil 0%
atau tidak layak. Kekurangan buku pada ilustrasi gambar tersebut dapat dipenuhi dengan
menggunakan rujukan gambar atau video pada internet yang menambah pemahaman siswa
dalam pembelajaran.
Pada aspek tipografi isi buku didapatkan hasil persentase sebesar 100 %. Hal
tersebut berarti tipografi isi buku kategori sangat layak dan semua poin pada subaspek
kesederhanaan, mudah dibaca dan konsistensi tipografi isi buku sudah terpenuhi. Pada
aspek kegrafikaan ini buku tersebut sudah memenuhi beberapa kriteria yang sangat
mendukung kelayakan buku ketika digunakan debagai media pembelajaran siswa kelas X
SMA materi bakteri.
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tingkat kelayakan buku sekolah elektronik mata pelajaran
biologi kelas X SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri didapatkan persentase kelayakan
sebesar 80,01% yang berarti buku layak digunakan sebagai buku acuan siswa dalam
pembelajaran. Hasil analisis kelayakan buku tersebut dibagi menjadi 4 komponen yakni:
1. Analisis kelayakan isi dengan penilaian pada aspek kesesuaian materi dengan
kompetensi dasar dan tujuan, keakuratan materi dan kesesuaian materi pembelajaran
didapatkan hasil persentase sebesar 70% atau dalam kategori layak.
2. Analisis kelayakan penyajian dengan penilaian pada aspek penyajian pembelajaran dan
kelengkapan penyajian didapatkan hasil persentase sebesar 87,5% atau dalam kategori
sangat layak.
3. Analisis kelayakan kebahasaan dengan penilaian pada aspek aspek kesesuaian dengan
tingkat perkembangan peserta didik dan komunikatif didapatkan hasil persentase
sebesar 95,85% atau dalam kategori sangat layak.
4. Analisis kelayakan kegrafikaan dengan penilaian pada aspek aspek tata letak isi buku,
ilustrasi (Gambar, foto, diagram) sesuai dengan pengertian ilustrasi dan EBI (Ejaan
Bahasa Indonesia), tipografi isi didapatkan hasil persentase sebesar 66,67% atau dalam
kategori layak.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis kelayakan buku sekolah eletronik matapelajaran biologi
kelas X kurikulum 2013 bab bakteri dapat diketahui bahwa terdapat beberapa aspek yang
belum terpenuhi dengan baik, sehingga guru sebaiknya menggunakan buku lain sebagai
buku rujukan kedua siswa yang akan menutupi kekurangan pada beberapa aspek buku
sekolah elekronik tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
Apriliana, L., Bima, A., Eka, P. (2013). Analisis Kesinambungan Materi Biologi pada
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Jenjang SD,SMP, dan SMA. Sebuah Studi Deskriptif
Kualitatif. Prodising Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013.
Ashri, N dan Hasanah, L. (2016). Uji Keterpahaman dan Kelayakan IPA Terpadu. Jurnal
Edusains Vol.8 No.2
20