Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Buku merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Buku


pelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang memberikan andil yang cukup besar
dalam upaya memperluas kesempatan memperoleh pendidikan. Selain itu, buku teks
pelajaran juga mendorong peningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Oleh karena
itu, buku dalam sistem pendidikan berfungsi sebagai salah satu referensi dan sumber
belajar terpenting bagi pembelajaran siswa (Apriliana dkk, 2013, hlm.1).
Meskipun mempunyai berperan sebagai bahan ajar, tidak semua buku teks
mempunyai kualitas dan kelayakan isi yang tinggi. Antara buku teks satu dengan yang lain
mempunyai kualitas berbeda sehingga guru harus bisa memilih buku yang baik. Kualitas
buku dapat dilihat dari kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik bagi siswa,
dapat dipahami, menstimulasi keaktifan siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai
perbedaan individu dan memantapkan nilai atau karakter (Ikhwandi dkk, 2015, hlm.117).
oleh karena itu pemilihan buku teks tersebut memicu berbagai permasalahan baru.
Beberapa permasalahan buku ajar yaitu dimulai dari ketersediaan buku
tekspelajaran, harga yang melambung tinggi, hingga kualitas buku teks pelajaran yang
tentunya harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku pada masa sekarang ini.
Adanya berbagai permasalahan tersebut akhirnya mendorong pemerintah untuk
memunculkan berbagai macam solusi. Salah satunya adalah dengan pengadaan buku teks
pelajaran yang dapat disebarluaskan kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Pada tahun 2008, pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 2 tahun 2008 Tentang Buku, berupaya untuk memfasilitasi penyediaan
buku bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik. Hal ini dilakukan dengan cara
membeli hak cipta beberapa buku teks pelajaran yang sebelumnya telah diseleksi untuk
selanjutnya disebarluaskan. Untuk memudahkan penyebarluasan, buku-buku tersebut
disajikan dalam bentukbuku elektronik (e-book) dalam format PDF (Portable Document
Format) dengan nama Buku Sekolah Elektronik (BSE) (Apriliana dkk, 2013, hlm.2).
Pada Kurikulum 2013, pemerintah menyediakan buku pegangan masing-masing
bagi guru dan siswa untuk semua mata pelajaran dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah
menengah atas dan kejuruan. Buku pegangan tersebut dianggap telah memenuhi standar
dan menjadi buku wajib sumber belajar di sekolah. Namun ada beberapa aspek dari buku

1
pegangan guru dan siswa yang perlu ditelaah dan dianalisa (Ikhwandi dkk, 2015, hlm.118).
Salah satunya adalah analisa kualitas kelayakan buku.
Buku teks pelajaran yang berkualitas dapat ditinjau dari adanya kelayakan
penggunaan buku. Secara umum, sebelum buku ajar atau teks digunakan oleh peserta
didik, buku tersebut dinilai kelayakannya terlebih dahulu oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Namun, realita yang ada dalam dunia pendidikan, ternyata buku ajar
yang masih mengalami permasalahan terkait konten (Nisyak, 2015, hlm.2). Berbagai
permasalahan yang muncul akibat kurang layaknya sebuah buku membuat penulis
mengkaji ulang kelayakan dari buku sekolah elektronik (BSE) yang banyak digunakan
sebagai buku ajar diberbagai sekolah di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana kelayakan isi buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi kelas X SMA
kurikulum 2013 pada bab bakteri ?
2. Bagaimana kelayakan kebahasaan pada buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi
kelas X SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri?
3. Bagaimana kelayakan penyajian pada buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi
kelas X SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri ?
4. Bagiamana kelayakan kegrafikaan buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi kelas
X SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diperoleh tujuan sebagai berikut:
1. Menganalisis kelayakan isi buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi kelas X
SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri.
2. Menganalisis kelayakan kebahasaan pada buku sekolah elektronik mata pelajaran
biologi kelas X SMA kurikulum 2013.
3. Menganalisis kelayakan penyajian pada buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi
kelas X SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri.
4. Menganalisis kelayakan kegrafikaan buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi
kelas X SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buku Teks


Istilah buku teks sering disamakan dengan istilah buku pelajaran. Buku teks
mempunyai padanan dengan textbook yang diterjemahkan menjadi buku teks atau
buku pelajaran. Ada pula yang menggabungkan menjadi buku teks pelajaran karena
digunakan pada pelajaran tertentu. Pada kurikulum 2013, buku teks ini disebut dengan
istilah buku siswa (Wakhidah dan Setiawan, 2014, hlm.5). Buku teks adalah buku
acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan
tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan,
ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan
kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku teks berperan
sebagai buku sumber, memberi petunjuk kegiatan, memberi motivasi, memberi
pertanyaan-pertanyaan, menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman
kehidupan sehari-hari. Buku teks yang baik harus memiliki kebenaran isi, penggunaan
bahasa dan keterbacaan yang baik, serta penyajian yang sistematis (Widhiastuti, 2009,
hlm.1). Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat diketahui bahwa buku teks merupakan
buku acuan wajib peserta didik yang digunakan pada pembelajaran di tingkat satuan
pendidikan tertentu.

2.2 Kriteria Kelayakan Buku Teks


Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) kriteria buku ajar yang baik
adalah buku yang telah memenuhi 4 aspek standar kelayakan yaitu kelayakan isi atau
konten, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kegrafikaan. Buku ajar yang baik
juga seharusnya dapat menarik minat dan motivasi para pembacanya dalam hal ini siswa
untuk membaca dan mempelajari, buku ajar yang baik juga adalah buku yang berisi
banyak informasi baik itu mengenai pengetahuan dan teknologi, mengenai lingkungan
alam sekitar dan informasi-informasi lainnya yang tentunya disajikan dengan
menyesuaikan tingkat berpikir siswa sehingga mudah untuk dipahami (Ashri dan
Hasanah, 2016, hlm 3).
Kompoenen penilaian kelayakan harus disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran, perkembangan anak dan kebutuhan masyarakat.

3
Kelengkapan materi dan life skills. Keluasan materi untuk maju dan berkembang serta
keberagaman nilai-nilai sosial yang ada pada masyarakat sekitar. Komponen penilaian
kebahasaan meliputi indikator keterbacaan, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta logika berbahasa (Utari, 2014, hlm.6).
Komponen penyajian meliputi teknik sistematika penyajian yang meliputi keruntutan
materi dalam penyajan serta pembelajaran. Komponen kegrafikaan meliputi indikator
ukuran atau format buku, desain dan kualitas kertas dan tampilan buku (Utari, 2014,
hlm.6).

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis isi (content analysis). Penelitian
deskriptif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian pada
suatu periode tertentu (Wakhidah dan Setiawan, 2014, hlm.5). Melalui penelitian ini,
peneliti bermaksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana, berapa banyak, dan
sejauh mana kelayakan buku sekolah elektronik mata pelajaran Biologi kelas X kurikulum
2013 bab Bakteri.
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah buku sekolah elektronik biologi kelas X kurikulum
2013 edisi revisi karangan Subardi, Nuryani dan Pramono yang diterbitkan pada tahun
2009. Sedangkan materi yang dianalisis adalah materi pada bab Bakteri. Pemilihan Sample
didasarkan pada purposive sampling. Metode purposive sampling adalah salah satu teknik
sampling non-random yang menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan
ciri-ciri khusus sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian (Sugiyono, 2009).
Alasan Pemilihan buku tersebut sebagai objek analisis adalah buku sekolah elekronik
merupakan buku yang direkomendasikan oleh pemerintah dan banyak digunakan oleh
sekolah-sekolah di Indonesia karena bisa diakses seacra gratis di Internet. Sedangkan,
pemilihan materi bakteri berdasarkan karakteristik materi yang banyak menimbulkan
miskonsepsi yang sudah dibuktikan pada hasil penelitian sebelumnya (Dwiyanti dkk, 2016,
hlm 4).

3.3 Instrumen Analisis


Instrumen yang digunakan dalam analisis buku sekolah elektronik biologi kelas X
kurikulum 2013 adalah instrumen analisis berdasarkan kelayakan buku yang dilihat dari 4
komponen kelayakan, yakni:
1. Kalayakan isi buku yang dilihat dari aspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar
dan tujuan, keakuratan materi dan kesesuaian materi pembelajaran.
2. Kelayakan penyajian yang dilihat dari aspek penyajian pembelajaran dan kelengkapan
penyajian
3. Kelayakan kebahasaan yang dilihat dari aspek kesesuaian dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan komunikatif.

5
4. Kelayakan kegrafikaan yang dilihat dari aspek tata letak isi buku, ilustrasi (Gambar,
foto, diagram) sesuai dengan pengertian ilustrasi dan EBI (ejaan bahasa Indonesia),
tipografi isi .

3.4 Analisis Data


Pengumpulan data dilakukan secara kualitatitif dan kuantitatif. Kualitatif terlihat pada
proses pengumpulan data berupa penjelasan dan catatan analisis instrumen atau rubrik
kelayakan buku sedangkan kuantitatif terlihat pada pada hasil analisis data berupa
perhitungan.
Instrumen yang digunakan dalam analisis fakta adalah daftar ceklis (checklist). Bentuk
penilaian dalam analisis isi ini menggunakan skala bertingkat (rating scales) yang diadopsi
dari skala Likert yaitu angka 1-4 denga kriteria yang dijelaskan oleh tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Skala Penilaian Akurasi


Kriteria Sko
No Aspek Keterangan
Kelayakan r
1. Kesesuaian 4
materi dengan Jika keempat kriteria terpenuhi
kompetensi
dasar tujuan 3 Jika tiga dari empat kriteria terpenuhi
1. Kelayakan isi 2. Keakuratan
materi 2 Jika dua dari empat kriteria terpenuhi
3. Kesesuaian
materi 1 Jika hanya satu kriteria terpenuhi
pembelajaran
1. Tata letak isi 4 Jika keempat kriteria terpenuhi
buku
Kelayakan 3 Jika tiga dari empat kriteria terpenuhi
2. 2. Kesesuaian
kegrafikaan ilustrasi 2 Jika dua dari empat kriteria terpenuhi
3. Tipografi isi
1 Jika hanya satu kriteria terpenuhi
1. Kesesuaian 4 Jika keempat kriteria terpenuhi
dengan tingkat
3 Jika tiga dari empat kriteria terpenuhi
Kelayakan perkembangan
3. peserta didik 2
kebahasaan Jika dua dari empat kriteria terpenuhi
2. Komunikatif
1 Jika hanya satu kriteria terpenuhi
1. Penyajian 4 Jika keempat kriteria terpenuhi
pembelajaran
3 Jika tiga dari empat kriteria terpenuhi
4. Kelayakan 2. Kelengkapan
penyajian penyajian 2 Jika dua dari empat kriteria terpenuhi
1 Jika hanya satu kriteria terpenuhi

6
3.4.2 Interpretasi data hasil perhitungan
Interpretasi dan perhitungan skor hasil analisis dilakukan pada masing-masing
aspek dalam 4 komponen yakni kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan
dan kelayakan kegrafikaan. Cara menginterpretasikan data hasil analisis tersebut sebagai
berikut:

P ( % )=
∑ q ×100 %
∑r
Keterangan:
P (%) = Skor presentase yang diperoleh, dalam hal ini adalah persentase tiap aspek
kelayakan isi bahan ajar.
∑q = Jumlah skor seluruh item yang diperoleh berdasarkan analisis
∑r = Jumlah skor maksimal kriteria penilaian

Dengan kriteria pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Kategori Penskoran

Skor Kriteria
81,25 < % ≤ 100 Sangat Layak
62,50 < % ≤ 81,25 Layak
43,75 < % ≤ 62,50 Cukup Layak
% ≤ 43,75 Kurang layak
(Modifikasi dari Nisa, 2015, hlm. 37)

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis


Hasil analisis kelayakan buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi SMA kelas
X dibedakan menjadi empat bagian yakni hasil analisis kelayakan isi, kelayakan penyajian,
kelayakan kebahasaan dan kelayakan kegrafikaan. Berdasarkan hasil analisis didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kelayakan BSE Matapelajaran Biologi SMA Kelas X Bab Bakteri
No Kalayakan yang Dinilai Persentase Kategori
.
1. Kalayakan isi 70% Layak
2. Kelayakan penyajian 87,5% Sangat Layak
3. Kalayakan Kebahasaan 95,85 % Sangat Layak
4. Kelayakan Kegrafikaan 66,67% Layak
Total Persentase Kelayakan Buku 80.01 % Layak

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tingkat kelayakan buku sekolah elektronik
sebesar 80%, sehingga masuk dalam kategori layak. Hasil masing-masing analisis
kelayakan adalah sebagai berikut:

1. Hasil Analisis Kelayakan Isi


Kelayakan isi ditinjau dari aspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran, keakuratan materi dan kesesuaian materi pembelajaran. Berdasarkan hasil
analisis diperoleh nilai skor dan persentase pada masing-masing subaspek sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kelayakan Isi BSE Biologi Kelas X SMA Bab Bakteri
Bobot skor
No. Aspek yang dinilai Subaspek yang Persentase Kategori
diperoleh
1. Kesesuaian materi Kesesuai
dengan Kompetensi materi dengan 3 75% Layak
dasar dan tujuan Kompetensi
dasar
Persentase Kesesuaian Materi 75% Layak
Keakuratan
Fakta dan 4 100% Sangat Layak
2. Keakuratan Materi Konsep
Keakuratan 1 25% Kurang Layak
Ilustrasi

8
Persentase keakuratan materi 52,5 % Cukup Layak
Kontekstual 4 100% Sangat Layak
Kesesuaian
3. Keterkinian
Materi Pembelajaran 2 50% Cukup Layak
fitur, contoh
dan rujukan
Persentase Kesesuaian Materi Pembelajaran 65% Layak
Total Persentase Kelayakan Isi 70% Layak

2. Hasil Analisis Kelayakan Penyajian


Kelayakan penyajian yang ditinjau dari aspek penyajian pembelajaran dan kelengkapan
penyajian. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai skor dan persentase pada masing-
masing subaspek sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Analisis Kelayakan Penyajian BSE Biologi Kelas X SMA Bab Bakteri
Bobot skor
No. Aspek yang dinilai Subaspek yang Persentase Kategori
diperoleh
Berpusat Pada Sangat Layak
4 100%
peserta didik
Mengembangkan
Penyajian keterampilan 4 100% Sangat Layak
1. proses
pembelajaran
Memperhatikan
aspek keselamatan Sangat Layak
4 100%
kerja dan
kejelasan prosedur
Persentase Penyajian Pembelajaran 100% Sangat Layak
Pendahuluan 2 50% Cukup Layak
Daftar Isi 4 100% Sangat Layak
Kelengkapan Glosarium 4 100% Sangat Layak
2.
penyajian Daftar Pustaka 2 50% Cukup Layak
Peta Konsep 3 75% Layak
Evaluasi 3 75% Layak
Persentase Kelengkapan Penyajian 75% Layak
Total Persentase Kelayakan Penyajian 87,5% Sangat Layak

3. Hasil Analisis Kelayakan Kebahasaan


Kelayakan kebahasaan ditinjau dari aspek kesesuaian dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan komunikatif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai skor dan
persentase pada masing-masing subaspek sebagai berikut:

9
Tabel 4.4 Hasil Analisis Kelayakan Kebahasaan BSE Biologi X SMA Bab Bakteri
Bobot skor
No. Aspek yang dinilai Subaspek yang Persentase Kategori
diperoleh
Kesesuaian Kesesuaian dengan 100%
tingkat perkembangan 4 Sangat Layak
Dengan Tingkat
1. berpikir
Perkembangan Kesesuaian dengan 100%
tingkat perkembangan 4 Sangat Layak
Peserta Didik
sosial -emosional
Persentase Kesesuaian dengan Perkembangan Peserta Didik 100% Sangat Layak
Keterpahaman pesan 3 75% Layak
Ketepatan tata bahasa
2. Komunikatif 4 100% Sangat Layak
dan ejaan
Kebakuan istilah dan
4 100% Sangat Layak
simbol
Persentase Komunikatif 91,7 % Sangat Layak
Total Persentase Kelayakan Kebahasaan 95,85 % Sangat Layak

4. Hasil Analisis Kelayakan Kegrafikaan


Kelayakan kegrafikaan ditinjau dari aspek tata letak isi buku, ilustrasi (Gambar, foto,
diagram) sesuai dengan pengertian ilustrasi dan EBI (ejaan bahasa Indonesia), tipografi isi.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai skor dan persentase pada masing-masing
subaspek sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kegrafikaan BSE Biologi Kelas X SMA Bab Bakteri
Bobot
Aspek yang
No. Subaspek skor yang Persentase Kategori
dinilai
diperoleh
Keharmonisa
n dan
ketepatan 3 75% Layak
1. Tata letak isi buku meletakan
elemen
Konsistensi
3 75% Layak
tata letak
Persentase Tata Letak Isi Buku 75% Layak
Ilustrasi (Gambar, Memudahkan
2 50% Cukup Layak
foto, diagram) pemahaman
2. Sesuai dengan Menimbulkan
pengertian daya tarik 0 0% Kurang Layak
ilustrasi pada EBI
Persentase Kelayakan Ilustrasi 25% Kurang Layak
3. Tipografi Isi Buku Sederhana 4 100% Sangat Layak

10
Mudah dibaca 4 100% Sangat Layak
Konsistensi
Tipografi Isi 4 100% Sangat Layak
Buku
Persentase Tipografi Isi Buku 100% Sangat Layak
Persentase Kelayakan Kegrafikaan 66,67% Layak

4.2 Pembahasan
Penelitian dilakukan untuk menganalisis kelayakan buku sekolah elektronik biologi
kelas X kurikulum 2013 edisi revisi karangan Subardi, Nuryani dan Pramono yang
diterbitkan pada tahun 2009. Materi yang dianalisis adalah materi pada bab Bakteri.
Analisis kelayakan buku tersebut perlu dilakukan karena buku sekolah elekronik
merupakan buku yang direkomendasikan oleh pemerintah dan banyak digunakan oleh
sekolah-sekolah di Indonesia karena bisa diakses seacra gratis di Internet. Sedangkan,
pemilihan materi bakteri berdasarkan karakteristik materi yang banyak menimbulkan
miskonsepsi yang sudah dibuktikan pada hasil penelitian sebelumnya.
Analisis kelayakan buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi kurikulum 2013
SMA kelas X dilakukan dengan menganalisis 4 komponen yakni kelayakan isi, kelayakan
penyajian dan kelayakan kegrafikaan. Hasil dari keempat analisis tersebut diinterpretasikan
oleh grafik dibawah ini:

Hasil Analisis Kelayakan Buku BSE Biologi Kurikulum


2013 Kelas x Materi Bakteri
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

kelayakan isi kelayakan penyajan kelayakan kebahasaan kelayakan kegrafikaan

Grafik 4..1 Hasil kelayakan buku sekolah elektronik biologi kelas X kurikulum 2013 Bab
Bakteri
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kelayakan kebahasaan merupakan
komponen yang memiliki hasil yang tertinggi yakni sebesar 95,85%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa komponen bahasa dalam buku sekolah elektronik biologi kurikulum

11
2013 kelas X SMA pada bab bakteri dalam sisi kebahasaan sudah sangat layak digunakan
sebagai media pembelajaran kelas X SMA kurikulum 2013. Kemudian tingkat kedua
adalah kelayakan penyajian sebesar 87,5%. Bentuk penyajian ditinjau dari aspek penyajan
pembelajaran dan kelengkapan penyajian pada buku tersebut sudah termasuk layak
digunakan untuk media pembelajaran kelas X SMA materi bakteri. Pada komponen
kelayakan isi dan kegrafikaan didapatkan persentase sebesar berturut-turut yakni 70% dan
66,6%. Hasil tersebut sedikit berbeda dengan hasil pada komponen kebahasaan dan
penyajian. Pada komponen kelayakan isi dan kegrafikaan didapatkan hasil yang lebih
rendah. Hal tersebut dikarenakan beberapa kategori pada subaspek kelayakan isi dan
kegrafikaan belum terpenuhi sehingga persentase yang dihasilkan cenderung lebih kecil
dibandingkan dengan kelayakan kebahasaan dan kelayakan penyajian.
Rendahnya penilaian kelayakan isi pada buku tersebut disebabkan oleh subaspek
kesesuaian materi dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang belum terpenuhi
dengan baik. Hal tersebut dikarenkan faktor buku sekolah elektronik mata pelajaran
biologi Kurikulum 2013 SMA kelas X pada bab bakteri hanya menyajikan pada
kompetensi kognitif saja. Oleh karena itu, subaspek kelayakan materi dengan kompetensi
dasar 4.4 atau pada aspek afektif dan psikomotorik belum terpenuhi. Rendahnya penyajian
buku dalam kompetensi 4.4 atau aspek afektif dan psikomotorik tersebut dapat dipenuhi
oleh guru di dalam pembelajaran dengan menggunakan penambahan LKS berbasis metode
praktikum atau metode lain yang mengaktifkan ranah afektif dan psikomotorik siswa
sehingga kekurangan buku pada kedua ranah tersebut bisa tertutupi dalam pembelajaran.
Komponen kelayakan kegrafikaan buku sekolah elektronik juga termasuk lebih
rendah dibandingkan dengan hasil kelayakan kebahasaan dan kegrafikaan. Hal tersebut
dikarenakan faktor subaspek ilustrasi dan gambar pada buku belum terpenuhi. Buku hanya
menyajikan satu gambar mengenai pembelahan biner pada bakteri dengan tampilan yang
kurang jelas dan tidak menambah pemahaman pembaca terhadap materi pada buku.
Kekurangan bku pada subaspek ilustrasi dan gambar dapat dipenuhi oleh guru dengan
menggunakan gambar atau video dari internet yang dapat menambah pemahaman siswa
dalam pembelajaran.
Jika ditinjau dari semua komponen, maka akan didapatkan rerata analisis kelayakan
buku sekolah elektronik mata pelajaran biologi Kurikulum 2013 SMA kelas X sebesar
80,01 % yang berarti buku dalam kategori layak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa buku
sekolah elektronik pada materi tersebut sudah layak digunakan sebagai buku teks pada

12
pembelajaran di SMA kelas X materi bakteri. Deskripsi mendalam mengenai kelayakan
pada masing-masing komponen dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kalayakan Isi
Komponen kelayakan isi buku dianalisis pada aspek kesesuaian materi degan
kompetensi dasar dan tujuan, keakuratan materi serta kesesuaian materi pembelajaran.
Pada masing-masing aspek tersebut dibagi kembali menjadi beberapa subaspek sehingga
didapatkan nilai persentase hasil analisis yang sesuai dengan keadaan buku yang
sebenarnya.

Hasil Analisis Kelayakan isi


100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

kesesuaian materi dengan KD keakuratan materi kesesuaian materi pembelajaran

Grafik 4.2. Hasil Analisis Kelayakan Isi

Pada aspek kesesuaian dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran dinilai
dari subaspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar dan tujuan didapatkan
prosesntase sebesar 75% artinya termasuk dalam kategori layak. Terdapat satu poin pada
subaspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar dan tujuan yang belum terpenuhi
yakni tujuan pembelajaran belum sesuai dengan kompetensi dasar 4.4 yang berisi tentang
menyajikan data ciri-ciri dan peran Archaebacteria serta Eubacteria berdasarkan hasil
pengamatan dalam bentuk laporan tertulis. Tujuan pembelajaran pada buku hanya memuat
isi kompetensi dasar 3.3 yakni mendekripsikan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria
serta pernanannya pada siswa yang lebih dominan pada aspek kognitif saja. Meskipun pada
bagian materi buku terdapat kegiatan pengamatan Rhyzobium. Namun, tujuan
pembelajaran tidak difokuskan pada kegiatan keterampilan siswa dalam bentuk praktikum

13
tetapi penekanan buku lebih kepada aspek kognitif. Rendahnya kelayakan buku dalam
kompetensi 4.4 atau aspek afektif dan psikomotorik tersebut dapat dipenuhi oleh guru di
dalam pembelajaran dengan menggunakan penambahan LKS berbasis metode praktikum
atau metode lain yang mengaktifkan ranah afektif dan psikomotorik siswa sehingga
kekurangan buku pada kedua ranah tersebut bisa tertutupi dalam pembelajaran
Pada aspek keakuratan materi didapatkan hasil persentase sebesar 52,5 % dan
termasuk dalam kategori cukup layak. Hal tersebut dikarenakan poin pada subaspek
keaakratan ilustrasi belum terpenuhi pada subaspek bentuk dan ukuran ilstrasi yang
proporsional. Pada buku sekolah elektronik biologi kelas X SMA kurikulum 2013 materi
bakteri tidak banyak memuat gambar ilustrasi. Ilustrasi gambar ditampilkan dalam bentuk
gambar animasi macam-macam bentuk bakteri dan gambar real pembelahan biner pada
bakteri. Gambar yang disajikan tidak menambah pemahaman siswa karena ukuran bakteri
yang tidak diperbesar serta tampilan gambar yang kurang menarik dan berwarna hitam
putih. Oleh karena itu, pada buku tersebut sangat perlu untuk ditambah dengan gambar
ilustrasi yang dapat menambah pemahaman siswa pada materi bakteri yang cenderung
abstrak dan tidak dapat diamati tanpa bantuan mikroskop.
Pada aspek kesesuaian materi pembelajaran dinilai dari dua subaspek yakni
kontekstualitas dan keterkinian fitus. Pada subaspek kontekstualitas didapatkan persentase
sebesar 100% atau dalam kategori sangat layak. Pada materi pembelajaran yang disajikan
dalam buku banyak menjelaskan peranan bakteri dama kehidupan sehari-hari dan beberapa
contoh bakteri pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari, sehingga hasil persentase
pada subsaspek ini sangat tinggi dan dalam kategori sangat layak. Sedangkan pada aspek
keterkinan fitur, contoh dan rujukan didapatkan hasil persentase sebesar 50% atau dalam
kategori cukup layak. Hasil yang rendah tersebut disebabkan oleh dua poin yang belum
terpenuhi pada subaspek ini yakni rujukan lima tahun terakhir dan ilustrasi berbasis
website atau bersumber dari internet. Buku sekolah elektronik tersebut menggunakan
rujukan yang lebih dari 15 tahun terakhir dan buku terbaru yang ditunjukkan pada daftar
pustaka buku sekolah elektronik tersebut pada tahun 2002 serta tidak ada sumber rujukan
yang berasal dari website. Ketidak terikinian sumber menyebabkan beberapa contoh
dalam materi bakteri bukan menjelaskan fenomena terbaru, akan tetapi menjelaskan
fenomena umum yang sudah banyak diketahui. Contohnya didalam buku tersebut
dijelaskan contoh peranan bakteri yang sudah sangat umum dan dikenal masyarakat sejak
berabad-abad yang lalu seperti bakteri pada ragi roti. Namun, buku tersebut tidak
menjelaskan bagaimana peranan bakteri yang baru pada teknologi rekayasa genetika datau

14
bioteknologi. Ketidak terkinian sumber menyebabkan informasi yang ada pada buku
kurang bisa mengikuti penemuan-penemuan terbaru. Buku yang digunakan oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran seharusnya mengungkapkan fakta terbaru untuk
menambah wawasan yang berkembang saat ini dan mengembangkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa. Oleh karena itu, seharusnya buku rujukan yang digunakan peserta
didik seharusnya memiliki rujukan pustaka paling tidak 5 tahun terakhir. Kekurangan pada
buku sekolah elektronik tersebut dapat dipenuhi dengan merujuk beberapa website terbaru
mengenai rekayasa genetika dan bioteknologi yang memanfaatkan bakteri pada
pembelajaran.

2. Kelayakan Penyajian
Hasil analisis kelayakan penyajian buku sekolah elektronik biologi kelas X SMA
materi bakteri didapatkan persentase sebesar 87,5% dan termasuk dalam kategori sangat
layak. Hsil tersebut menunjukkan bahwa komponen penyajian buku sudah sangat layak
digunakan sebagai media pembelajaran biologi kelas X SMA kurikulum 2013 pada materi
bakteri. Komponen kelayakan penyajian dianalisis berdasarkan aspek penyajian
pembelajaran dan kelengkapan penyajian.

Hasil Analisis Komponen Kelayakan Penyajian


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Penyajian Pembelajaran Kelayakan penyajian

Grafik 4.3 . Hasil Analisis Kelayakan Penyajian

Pada aspek penyajian pembelajarana didapatkan hasil persentase sebesar 100% atau
dalam kategori sangat layak. Buku tersebut sudah memenuhi poin penyajian pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik, pengembangan keterampilan proses peserta didik serta
keselamatan dan kejalasan prosedur dalam materi pembelajaran. Beberapa subaspek
tersebut sudah sangat terpenuhi dalam metari bakteri di dalam buku. Sedangkan, pada
aspek kelengkapan penyajian didapatkan persentase sebesar 75% atau dalam kategori
15
layak. Persentase yang lebih rendah ini diakibatkan pada poin daftar pustaka tidak
terpenuhi dengan baik. Persentase yang rendah diakibatkan oleh penggunaan daftar
rujukan buku yang lebih dari 15 tahun terakhir. Oleh karena itu, seharusnya buku rujukan
yang digunakan peserta didik seharusnya memiliki rujukan pustaka paling tidak 5 tahun
terakhir.

3. Kelayakan Kebahasaan
Hasil analisis kelayakan kebahasaan pada buku sekolah elektronik biologi kelas X
SMA materi bakteri didapatkan persentase hasil analisis sebesar 95,85 % yang artinya bku
sekolah elektronik tersebut sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran biologi
kelas X SMA pada materi bakteri. Penilaian kelayakan kebahasaan dianalisis dari aspek
kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan peserta didik dan tingkat komunikatif
bahasa.

Hasil Analisis Kelayakan Kebahasaan


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Kesesuaian dengan pekembangan pembaca Komunikatif

Grafik 4.3.. Hasil Analisis Kelayakan Kebahasaan

Pada aspek kesesuaian materi dengan perkembangan peserta didik dibagi menjadi
dua subaspek yakni kesesuaian dengan tingkat berpikir siswa dan kesesuaian dengan
perkembangan sosial-emosional siswa. Pada aspek ini diapatkan persentase sempurna
yakni sebesar 100% atau dalam kategori sangat layak karena semua poin terpenuhi.
Bahasa yang digunakan oleh buku tersebut adalah bahasa sehari-hari dan sesuai dengan
perkembangan anak sekolah menengah atas kelas X yang berada pada rentang usia 15-17
tahun. Hal tersebut terbukti dengan adanya contoh soal yang diberikan oleh buku pada
materi bakteri merupakan mennayakan beberapa bakteri yang banyak ditemui pada
kehidupan anak sehari-hari dan bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan anak

16
usia 15-17 tahun yang sudah banyak berinteraksi dengan lingkungan pada kesehariannya.
Sedangkan pada aspek tingkat komunikatif buku didapatkan hasil persentase sebesar
91,7% dalam kategori sangat layak. Terdapat beberapa pertanyaan penuntun pada awal bab
dan subbab yang membuat bahasa dalam buku tersebut sangat interaktif dan komunikatif.
Bahasa yang digunakan sudah menggunakan tata ejaan bahasa Indonesia yang tepat.
Simbol yang ada pada buku sudah sesuai dengan kaidah ilmiah yang ditetapkan.
Penggunaan bahasa yang ringan dan mengulas contoh berdasarkan kehidupan sehari-hari
membuat poin pada aspek ini terpenuhi dengan baik. Hanya pada poin materi yang
disajikan memberikan contoh yang terkini dan sesuai dengan perkembangan IPTEK tidak
terpenuhi dengan baik. Hal tersebut dikarenakan banyaknya contoh merupakan contoh
yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat dan bukan merupakan contoh aplikasi
peranan bakteri yang terbaru.

3. Kelayakan Kegrafikaan
Hasil analisis kelayakan kegrafikaan buku sekolah elektronik biologi kelas X SMA
materi bakteri didapatkan persentase sebesar 66,5% dan termasuk dalam kategori layak.
Komponen penyajian buku masih layak digunakan sebagai media pembelajaran biologi
kelas X SMA kurikulum 2013. Komponen kelayakan kegrafikaan dianalisis berdasarkan
aspek tata letak isi buku, ilustrasi dan tipografi isi buku.

Hasil Analisis Kelayakan Kegrafikaan Buku


100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

Tata Letak Isi Buku kelayakan Ilustrasi Tipografi Isi buku

Grafik 4.4 Hasil Analisis Kelayakan Kegrafikaan

17
Pada aspek tata letak buku dinilai dari aspek keharmonisan dan ketapatan peletakan
elemen buku serta konsistensi tata letak buku. Pada kedua subaspek tersebut diperoleh
persentase sebesar 75% atau dalam kategori layak. Hal tersebut dikarenakan satu poin pada
aspek ketepatan peletakan elemen buku belum terpenuhi yakni pada kategori penempatan
ilustrasi dan penempatan keterangan pada tabel dan gambar. Pada buku tersebut hanya
memuat satu gambar berupa pembelahan biner pada bakteri dan tidak ditambah dengan
keterangan yang memperjelas gambar tersebut. Sedangkan pada aspek kelayakan ilustrasi
isi buku didapatkan nilai presentase sebesar 25% atau dalam kategori kurang layak.
Buku tersebut hanya memuat satu ilustrasi yang mengambarkan pembelahan biner
pada bakteri yang ditampilkan dalam warna hitam putih. Hal tersebut menyebabkan hasil
persentrase pada analisis subaspek menimbulkan daya tarik buku mendapatkan hasil 0%
atau tidak layak. Kekurangan buku pada ilustrasi gambar tersebut dapat dipenuhi dengan
menggunakan rujukan gambar atau video pada internet yang menambah pemahaman siswa
dalam pembelajaran.
Pada aspek tipografi isi buku didapatkan hasil persentase sebesar 100 %. Hal
tersebut berarti tipografi isi buku kategori sangat layak dan semua poin pada subaspek
kesederhanaan, mudah dibaca dan konsistensi tipografi isi buku sudah terpenuhi. Pada
aspek kegrafikaan ini buku tersebut sudah memenuhi beberapa kriteria yang sangat
mendukung kelayakan buku ketika digunakan debagai media pembelajaran siswa kelas X
SMA materi bakteri.

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tingkat kelayakan buku sekolah elektronik mata pelajaran
biologi kelas X SMA kurikulum 2013 pada bab bakteri didapatkan persentase kelayakan
sebesar 80,01% yang berarti buku layak digunakan sebagai buku acuan siswa dalam
pembelajaran. Hasil analisis kelayakan buku tersebut dibagi menjadi 4 komponen yakni:
1. Analisis kelayakan isi dengan penilaian pada aspek kesesuaian materi dengan
kompetensi dasar dan tujuan, keakuratan materi dan kesesuaian materi pembelajaran
didapatkan hasil persentase sebesar 70% atau dalam kategori layak.
2. Analisis kelayakan penyajian dengan penilaian pada aspek penyajian pembelajaran dan
kelengkapan penyajian didapatkan hasil persentase sebesar 87,5% atau dalam kategori
sangat layak.
3. Analisis kelayakan kebahasaan dengan penilaian pada aspek aspek kesesuaian dengan
tingkat perkembangan peserta didik dan komunikatif didapatkan hasil persentase
sebesar 95,85% atau dalam kategori sangat layak.
4. Analisis kelayakan kegrafikaan dengan penilaian pada aspek aspek tata letak isi buku,
ilustrasi (Gambar, foto, diagram) sesuai dengan pengertian ilustrasi dan EBI (Ejaan
Bahasa Indonesia), tipografi isi didapatkan hasil persentase sebesar 66,67% atau dalam
kategori layak.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis kelayakan buku sekolah eletronik matapelajaran biologi
kelas X kurikulum 2013 bab bakteri dapat diketahui bahwa terdapat beberapa aspek yang
belum terpenuhi dengan baik, sehingga guru sebaiknya menggunakan buku lain sebagai
buku rujukan kedua siswa yang akan menutupi kekurangan pada beberapa aspek buku
sekolah elekronik tersebut.

19
DAFTAR PUSTAKA

Apriliana, L., Bima, A., Eka, P. (2013). Analisis Kesinambungan Materi Biologi pada
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Jenjang SD,SMP, dan SMA. Sebuah Studi Deskriptif
Kualitatif. Prodising Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013.
Ashri, N dan Hasanah, L. (2016). Uji Keterpahaman dan Kelayakan IPA Terpadu. Jurnal
Edusains Vol.8 No.2

Dwiyanti, A., Umniyantic, S., Rakhmawati, A. (2016). Analisis Miskonsepsi


Archaebacteria Dan Eubacteria dalam Buku Biologi SMA Kelas X di Kabupaten
Sleman. Jurnal Pendidikan Biologi Vol.5 No.8.
Ikhwandi., Dafik., Suciati. (2015). Telaah Kesesuaian Buku Guru Matematika Kelas X
Kurikulum 2013 Berdasarkan Pendekatan Saintifik. Jurnal Pancaran Vol.1 No.1.
Nisa, Q. M. (2015). Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Siswa Kelas IV SD/MI Tema Peduli
Terhadap Makhluk Hidup Kurikulum 2013. (Skripsi). Program Studi Ilmu
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Walisongo,
Semarang.
Nisak, Shofiyatun. (2015). Analisis Kelayakan Isi dan Bahasa Buku Ajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas Tujuh (VII)
Penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Skripsi. Universitas Islam Negri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Subardi., Nuryani., Shiddiq, P. (2009). Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Utari, L. (2014). Analisis Pendekatan Konstekstual dalam Buku Teks Biologi Tingkat
SMP/MTS kelas VIII. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wakhidah, H dan Setiawan, D. (2014). Analisis Kelayakan Buku Teks Pelajaran


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII Kurikulum 2013. PPs
Universitas Negeri Medan.
Widhiastuti, A. (2009). Analisis Kelayakan Buku Teks Pelajaran Biologi SMA/MA Kelas
XII Terbitan Esis untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran Ditinjau dari
Komponen Kelayakan Isi, Komponen Kebahasaan, dan Komponen Penyajian .Skripsi.
Universitas Negeri Malang.

20

Anda mungkin juga menyukai