Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang
Kasus ini 4 ini ditulis oleh tim Telaah Kurikulum dan Buku Teks, bersumber dari artikel Luthfia
Putri Kinanti dan Sudirman dan Fitrianis, artikel ini kemudian di sarikan di Prodi Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang, sebagai bahan diskusi di dalam kelas,
dan tidak dirancang untuk menggambarkan pelaksanaan dan implementasi pembelajaran dan
pemilihan buku teks di lapangan.
Dilarang menggandakan dan menyebar luaskan tanpa izin tertulis dari Jurusan Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang. Untuk pemesanan dan izin
penggandaan harap menghubungi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Barat, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp.
(0751) 445089. Fax. (0751) 447366
Hak cipta ©2021 Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Padang
ANALISIS KELAYAKAN ISI MATERI
DALAM BUKU TEKS Di KELAS XI SMA NEGERI DI
KOTA BANDUNG
A. Pendahluan
tersaji disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan guru.b) Keterkinian Fitur,
Contoh, dan Rujukan Pada indikator ini tak terlepas dari materi yang digunakan, artinya fitur,
contoh dan rujukan merupakan tambahan untuk menjelaskan materi yang tersaji. Tiga
indikator yang digunakan menggambarkan fenomena saat ini. Rujukan yang baik dan layak
digunakan adalah rujukan yang lima tahun terakhir untuk buku teks. c) Penalaran (Reasoning)
Dengan adanya penalaran mengasah daya ingat dan tingkat pemahaman peserta didik mengenai
materi yang sudah dipelajari. Tujuannnya adalah agar peserta didik mampu membuat
kesimpulan dari materi yang sudah dijelaskan. Cara yang tepat untuk melatih penalaran siswa
dibantu dengan uraian, contoh, tugas, pertanyaan atau soal latihan yang sesuai dengan
materi yang tertera dalam buku teks. d) Pemecahan Masalah (Problem Solving) Buku teks
yang berkualitas harus mampu menyajikan suatu permasalahan disertai dengan strategi dan
latihan pemecahan masalah. Untuk melatih pemecahan masalah, sebelumnya peserta didik
harus mampu memahami masalah yang terjadi, merancang strategi pemecahan masalah,
menguji coba strategi, mencari solusi dan menafsirkan solusi yang diperoleh. e) Keterkaitan
Antara Konsep Keterkaitan antar konsep dibuktikan dengan uraian atau contoh yang
tersaji didalam buku teks. Tujuannya untuk membantu peserta didik mengkontruksi
pengetahuan yang baru dan utuh. Serta konsep ini berkaitan dengan mata pelajaran sosiologi. f)
Komunikasi (Writeand Talk) Materi yang tersaji dalam buku teks baiknya menghadirkan
contoh latihan untuk mengemukakan gagasan peserta didik berkaitan dengan
materi yang sudah dipelajari, baik secara tertulis maupun secara lisan. g) Penerapan (Aplikasi)
Pengetahuan yang sudah disampaikan oleh guru hendaknya dapat bermanfaat dan
diaplikasikan dalan kehidupan sehari-hari siswa. Acuannya berasal dari contoh atau soal yang
berkaitan dengan konsep dalam kehidupan nyata. h) Kemenarikan Materi Untuk menarik minat
belajar siswa hendaknya buku teks dapat menyajikan uraian, strategi gambar, foto, sketsa,
cerita sejarah, contoh atau soal-soal yang menarik sehingga peserta didik memiliki motivasi
untuk mempelajari lebih dalam. i) Mendorong Untuk Mencari Informasi Lebih Dalam
Dalam point ini peserta didik dituntut untuk mampu menggali lebih dalam lagi materi yang
dipelajari dengan mencari informasi dengan sumber yang berbeda. j) Materi Pengayaan Materi
pengayaan merupakan materi yang menunjang atau materi yang memperkaya materi
pokok.
Kasus ini ditulis oleh Elvi Rahmi dari Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Padang, sebagai bahan diskusi di dalam kelas, dan tidak dirancang untuk
menggambarkan penanganan dari situasi pembelajaran dan pendidikan efektif atau tidak efektif.
Dilarang menggandakan dan menyebarluaskan tanpa izin tertulis dari Jurusan Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang. Untuk pemesanan dan izin
penggandaan harap menghubungi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Barat, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp.
(0751) 445089. Fax. (0751) 447366
Hak cipta ©2021 Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang
Kondisi Implementasi K13 di SMPN 31 Padang
Teaching Note
Ringkasan Kasus
Kasus 4a :
Beberapa waktu lalu publik dikejutkan oleh terbitnya buku pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Dalam buku itu, Yerusalem ditulis sebagai ibu kota Israel. Buku yang dimaksud
yakni buku standar elektronik IPS kelas 6 SD/MI terbitan Depdiknas 2008. Materi serupa juga
terdapat di buku IPS kelas 6 SD/MI terbitan Yudhistira dan Intan Pariwara. Persoalan ini
menjadi sorotan karena status Yerusalem sebagai ibu kota Israel hanya diakui oleh Amerika
Serikat dan segelintir negara lain, baru-baru ini. Mayoritas negara di dunia menolak hal itu."Ini
sangat memprihatinkan karena buku tersebut lolos penilaian perbukuan dalam program BSE
(buku sekolah elektronik) oleh pusat perbukuan Kemendikbud," lanjut Satriwan. Lihat
juga:Naskah Ujian Aliyah di Jombang Diduga Ulas Jihad dan Khilafah Satriwan lalu
memaparkan kasus lain yang mencerminkan lemahnya pengawasan Kemendikbud terkait konten
buku pelajaran., ada beberapa buku pelajaran yang memuat konten berisi ajaran radikalisme dan
kekerasan.
Subjek dan Objek dari kasus ini adalah Buku IPS kelas 6 SD/MI Kasus ini berhubungan
dengan materi MK Telaah Kurikulum dan Buku Teks dan Mk hal ini dibahas pada pertemuan 9
terkait buku teks.
Ringkasan Kasus 4b
Pada Juli 2013, dunia pendidikan pernah heboh lantaran muncul cerita porno yang
diselipkan dalam buku pelajaran anak Sekolah Dasar (SD). Buku ini pertama diketahui di daerah
Bogor, Jawa Barat. Buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk anak SD itu ternyata meresahkan
orangtua murid. Buku itu telah tersebar di dua sekolah, SDN Polisi dan SDN Gunung Gede.
Dalam buku itu, tepatnya di halaman 57-60 terdapat sebuah cerita dengan judul 'Anak
Gembala dan Induk Srigala'. Cerita itu mengisahkan tentang seorang pria yang masuk ke sebuah
warung remang-remang lengkap dengan kisah perjalanan seksnya dengan seorang perempuan.
Dalam naskah itu juga terdapat sejumlah kalimat yang tidak pantas dibaca oleh anak-anak
usia 11-12 tahun.Salah satu kutipan naskah dalam cerita tersebut antara lain, ".... Dari tempat
hina di dunia ini, warung remang-remang tempat dia menjajakan badan ... Jakunnya bergerak
turun naik melihat kemolekan perempuan itu. Akhirnya terjadilah peristiwa yang merenggut
kegadisannya, sekaligus menimbulkan tumbuhnya janin di perutnya..."
Subjek dan Objek dari kasus ini adalah Buku Bahasa Indonesia kelas 6 SD/MI Kasus ini
berhubungan dengan materi MK Telaah Kurikulum dan Buku Teks dan Mk hal ini dibahas pada
pertemuan 9 terkait buku teks.
Ringkasan Kasus 4c
Pada November 2013, buku paket atau buku lembar kerja siswa berbau seks menyebar
di Kabupaten Tangerang.Tepatnya, LKS untuk kelas 5 SD. Hal itu terungkap, setelah salah
seorang wali murid dari SDN 2 Kampung Melayu, Kecamatan Teluknaga melaporkan ke Dewan
Pendidikan Kabupaten (DPK) Tangerang. LKS dengan 64 halaman yang dianggap porno
tersebut yakni LKS Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk siswa kelas 5 SD/MI
semester 1.
Di halaman 50 dan 53 pada bab 5 menjelaskan budaya hidup sehat. Pada pendalaman
materi membahas materi menjaga kesehatan alat kelamin dan bentuk-bentuk pelecehan
seksual.Dalam pembahasan bentuk pelecehan seksual tersebut ada kata-kata menyebutkan alat
kelamin dan bagian sensitif secara vulgar. "Ini yang menjadi persoalan, maksudnya melakukan
pendidikan kesehatan. Namun yang terjadi menginspirasi karakter destruktif," ujar Eny Suhaeni,
Ketua DPK Tangerang, Senin (25/11).
Subjek dan Objek dari kasus ini adalah Buku LKS Mapel Penjaskes kelas 5 SD/MI
Kasus ini berhubungan dengan materi MK Telaah Kurikulum dan Buku Teks dan Mk hal ini
dibahas pada pertemuan 9 terkait buku teks.
.Tujuan Pengajaran :
Objek dari ketiga kasus diatas adalah . Kasus ini berhubungan dengan materi MK Telaah
Kurikulum dan Buku Teks yaitu K13 yang dibahas pada minggu 9. Tujuan dari pembahasan
Kasus ini agar mahasiswa melihat dan memahami secara nyata masalah yang akan dterjadi
dalam penmilihan buku teks baik buku pegangan utama maupun pendukung yang ada di
lapangan
Alternatif Pertanyaan :
1. Apa seharusnya pertimbangan utama dalam Pemilihan buku Teks?
2. Bagaimana fungsi guru dalam memutuskan buku teks yang digunakan?
3. Bagaimana fungsi pengawasan dan review yang harus dilakukan pusat perbukuan untuk
menentukans ebuah buku layak edar?
4. Bagaimana peran yang diharapkan dari guru dan orangtua, saat menemukan buku teks yang
tidak layak?
5. Apa alternatif solusi dari banyaknya permasalahan terkait penentuan buku teks ini?
Story Board
Identifikasi Permasalahan Bagaimana peran yang dibutuhkan dari semua stakeholder
pendidikan agar proses seleksi dan penggunaaan buku yang
layak di sekolah bisa terlaksana dengan baik
Banyaknya buku Yang tidak Menganalisis bentuk review, pengawasan yang harus
layak edar dilakukan oleh pihak yang terkait dan guru sebelum
memutuskan buku yang akan digunakan
Solusi yang ditawarkan Menyusun solusi dalam bentuk proses seleksi terkait
pemilihan buku yang layak baik dari sisi isi materi,
kelayakan bahasa maupun secara grafika..