Anda di halaman 1dari 6

Christiawan Eka Arianto et al, Pengaruh Jumlah Penduduk dan Angka Pengangguran .....

Pengaruh Jumlah Penduduk dan Angka Pengangguran Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi Kabupaten Jember

The Influence Of The Population and Unemployment To Economic Growth Jember


District

Christiawan Eka Arianto, Sonny Sumarsono, M. Adenan


Jurusan Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: christiawan.eka@gmail.com

Abstrak
Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah tolak ukur dalam mengetahui seberapa maju dan berkembangnya suatu wilayah.
Tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jumlah penduduk dan angka pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data Time Series dengan menggunakan metode analisis regresi linear
berganda. Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu pada uji parsial (uji t) diketahui bahwa jumlah
penduduk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pengangguran memiliki
pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember.

Kata Kunci: Jumlah Penduduk, Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi.

Abstract
The economic growth is an indicator to find out a development of a region and how advanced it is. The indicator level of
economic growth is strongly influenced by internal as well as external factors. This research aims to determine the influence of
the population figures and unemployment on economic growth in jember district. The data used in this research were secondary
data in the form of time series data by using multiple linear regression analysis. From the analysis conducted, it can be
concluded by the experiment partial (t test) that the number of residents have a positive influence and significant on economic
growth. While unemployment have a positive influence but not significantly to economic growth jember district.

Keywords: Population, economic growth, and unemployment.

Pendahuluan Domestik Regional Bruto (PDRB) wilayah atau daerah


tersebut. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator
Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan
kerjasama antara pemerintah daerah dengan masyarakat dalam ekonomi yang terjadi pada suatu negara.
mengelola potensi sumber daya alam yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan dengan sektor swasta dalam menciptakan Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perubahan tingkat
lapangan kerja baru serta untung merangsang pertumbuhan kegiatan ekonomi yang berlangsung dari tahun ke tahun
ekonomi di dalam wilayah tersebut. Salah satu tujuan (Sukirno, 1994). Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan
pembangunan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ekonomi harus membandingkan pendapatan dari berbagai
dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tentu akan dapat tahun yang dihitung berdasarkan indeks harga konstan dan
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Indikator penting indeks harga berlaku. Sehingga perubahan dalam nilai
untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah atau daerah pendapatan hanya disebabkan oleh suatu perubahan dalam
dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk tingkat pertumbuhan ekonomi. Suatu perekonomian dapat

Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015


Christiawan Eka Arianto et al, Pengaruh Jumlah Penduduk dan Angka Pengangguran ..... 2

dikatakan telah mengalami suatu perubahan dalam berbagai faktor, salah satunya dalah kemajuan teknologi yang
perkembangannya apabila terjadi peningkatan kegiatan membantu masyarakat dalam pengetahuan dan informasi yang
ekonomi yang dapat dicapai dari masa sebelumnya. Menurut dapat mendorong adanya lahan bisnis di kalangan masyarakat.
Arsyad (2004), pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai Melihat perkembangan pembangunan di masing-masing
kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah kenaikan itu daerah. Kabupaten Jember adalah salah satu kabupaten dengan
lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Khususnya dalam
atau apakah perubahan struktur eknomi terjadi atau tidak. beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu
disokong oleh sembilan sektor yang ada di Kabupaten Jember.
Dalam teori pertumbuhan menurut Kuznet sebelum era
Selama sepuluh tahun terakhir pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan, kegiatan ekonomi para penduduk terpusat dari
Kabupaten Jember terus mengalami kenaikan, pada tahun 2003
sektor primer yang bersifat ekstraktif yaitu pertanian,
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember sebesar 4,01%,
perikanan dan pertambangan. Proses pertumbuhan ekonomi
tahun 2004 sebesar 4,66%, tahun 2005 sebesar 5,31%, tahun
sejak saat itu ditandai oleh diversifikasi kegiatan sektoral
2006 sebesar 5,7%, tahun 2007 sebesar 5,98%, tahun 2008
dengan bertumbuhnya berbagai ragam dan jenis industri
sebesar 6,04%, tahun 2009 sebesar 5,55%, tahun 2010 sebesar
(Djojohadikusumo, 2004:55). Pertumbuhan ekonomi pada
6,05%, tahun 2011 sebesar 7%, tahun 2012 sebesar 7,21%,
Kabupaten Jember pada tahun-tahun sebelumnya ditunjang
sehingga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember bisa
oleh sektor primer khususnya sektor pertanian. Sektor
dikatakan mengalami ascending economic growth trend atau
pertanian sebagai sektor unggulan primer memegang peranan
trend pertumbuhan yang terus meningkat.
penting dalam perekonomian Kabupaten Jember. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya masyarakat Kabupaten Jember yang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah
berprofesi sebagai petani. Selain itu sektor pertanian juga penduduk dan pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi
menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuha ekonomi kabupaten jember.
pada setiap tahunnya. Seiring dengan berjalannya waktu,
peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember tidak
lagi ditopang oleh sektor pertanian melainkan juga dari sektor
lain. Prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember Metode Penelitian
bahwa terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi pada tahun
2013. Hal ini disebabkan karena tingkat pertumbuhan ekonomi Waktu dan Tempat Penelitian
Kabupaten Jember tahun 2012 cukup tinggi yaitu mencapai Penelitian ini menjadikan Kabupaten Jember sebagai obyek
7% bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yaitu penelitian dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang mengalami
sebesar 6%. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini juga peningkatan pada tiap tahunnya peningkatan tersebut
ditandai dengan meningkatnya peroduktivitas sektor memberikan dampak yang besar terhadap pembangunan
perdagangan, hotel dan restoran. ekonomi Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan pada
Dalam sebuah proses pembangunan juga melibatkan tahun 2014
pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh beberpa perubahan.
Perubahan-perubahan itu antara lain mencakup tentang Jenis dan Sumber Data
perubahan struktur ekonomi (dari pertanian ke industri atau Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
jasa) dan perubahan kelembagaan, baik melalui regulasi sekunder yang diperoleh dengan cara menyalin data yang
maupun reformasi kelembagaan itu sendiri (Kuncoro, 2006). berasal dari berbagai buku atau laporan yang diterbitkan oleh
Namun dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan ekonomi Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember serta studi
juga tidak lepas dari adanya campur tangan pemerintah. literatur atau kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian
Pemerintah telah melakukan kebijakan-kebijakan dalam ini. Dalam hal memperoleh pendekatan permasalahan
mendorong keberhasilan pertumbuhan khususnya di bdang digunakan data tahunan yang berupa deret berkala (time series)
ekonomi. Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi selama periode tahun 2000-2012.
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian pendapatan Metode Analisis Data
masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional, dan
melalui pergeseran struktur kegiatan ekonomi dari sektor Penelitian ini menggunakan analisis data regresi linier
primer ke sektor sekunder dan tersier (Widodo, 2006). berganda (Multiple Regression Model) dengan menggunakan
uji asumsi klasik (Ordinary Least Square). Regresi linier
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember dapat terus berganda digunakan karena dalam penelitian ini mencakup dari
menanjak, dengan dibantu oleh komoditas lainnya, yang saat dua variabel (termasuk variabel Y), dimana dalam regresi
ini pertumbuhannya terus meningkat, seperti sektor linier berganda variabel terikat Y tergantung pada dua atau
perdagangan, perhotelan dan restoran. Diperkirakan, lebih variabel bebas (Surpranto, 1995:48). Model
pertumbuhan ekonomi tahun 2013 ini lebih tinggi ekonometrika persamaan regresi linier berganda dalam
dibandingkan tahun lalu. Hal ini tentu saja didukung oleh penelitian ini yaitu (Gujarati, 1997:91):

Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015


Christiawan Eka Arianto et al, Pengaruh Jumlah Penduduk dan Angka Pengangguran ..... 3

melakukan pengujian ini digunakan white test. Kriteria


EG = b0 + b1POP + b2UN + e pengujiannya adalah dengan cara membandingkan nilai
probabilitasnya, dimana apabila nilai probabilitas
dimana :
Obs*Rsquared > α (5%), maka persamaan tersebut tidak
EG = Pertumbuhan ekonomi;
mengalami masalah heteroskedastisitas.
POP = Variabel jumlah penduduk;
UN = Variabel pengangguran; c. Uji autokorelasi digunakan untuk melihat hubungan yang
β0 = Konstanta; terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian
β1 = Besarnya pengaruh jumlah penduduk terhadap pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu. Untuk
mendeteksi adanya autokorelasi dengan menggunakan
pertumbuhan ekonomi; Breucsh - Godfrey Test yaitu dengan membandingkan nilai
β2 = Besarnya pengaruh pengangguran terhadap
probabilitasnya dimana apabila nilai probabilitas R2 > α
pertumbuhan ekonomi; (5%) maka tidak terjadi masalah autokorelasi.
e = Variabel pengganggu.
d. Uji normalitas digunakan untuk melihat kenormalan
Model Analisis Data variabel pengganggu. Melalui Jarque-berra test, kriteria
pengujiannya adalah menghitung nilai Chi-square. Apabila
Metode yang digunakan mengetahui besarnya pengaruh jumlah
nilai J-B hitung < nilai X2 tabel atau nilai probabilitas J-
penduduk dan pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi
Bhitung > nilai probabilitas α=5% maka residualnya
Kabupaten Jember adalah metode Ordinary Least Square
(OLS). Melalui metode OLS ini maka akan memberikan hasil berdistribusi normal.
regresi yang baik tentang pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen (Nachrowi &Usman, 2006:11). Hasil Penelitian
1. Metode Analisis Ordinary Least Square (OLS)
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui Hasil Analisis Data
pengaruh investasi dan tenaga kerja pertumbuhan PDRB
Analisis regresi linear berganda berkaitan dengan studi
sektor industri pengolahan di Jawa Timur. Dengan
ketergantungan suatu variabel terikat pada satu atau lebih
menggunakan metode kuadarat terkecil (OLS) yang bertujuan
variabel bebas dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
untuk mencari tingkat kesalahan kuadrat minimum. Dalam
besaar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil
melakukan analisis regresi linier berganda digunakan uji
analisis regresi linear berganda dengan menggunakan Eviews 6
statistik yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
antara variabel bebas yaitu jumlah penduduk dan
independen terhadap variabel dependen dimana pengujian
pengangguran terhadap variabel terikat yaitu pertumbuhan
dilakukan baik secara serentak (uji F), parsial (uji t) dan uji
ekonomi pada Kabupaten Jember.
determinasi berganda (R2). Selanjutnya dari pengujian tersebut
ditentukan hipotesis mana yang diterima/ditolak. Uji F ( simultan )
2. Uji Asumsi Klasik Pengujian koefisien regresi secara simultan atau serentak dari
Setelah melakukan pengujian dengan metode OLS, selajutnya variabel bebas yaitu jumlah penduduk dan pengangguran
perlu dilakukan penujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik terhadap variabel terikat pertumbuhan ekonomi menggunakan
bertujuan untuk menghasilkan estimasi yang BLUE (Best Uji F atau F test. Uji F dilakukan dengan membandingkan
Linier Unbiased Estimator) yaitu penaksiran yang linier, tidak perobabilitas Fhitung dengan tingkan signifikan sebesar α = 5%.
bias dan mempunyai varian yang minimum. Uji ini meliputi uji
multikolinieritas, uji lineritas, uji heteroskedastisitas, uji Apabila probabilitas Fhitung lebih kecil dari tingkat signifikan
autokorelasi dan uji normalitas. sebesar α = 5% berarti secara bersama-sama variabel jumlah
penduduk dan pengangguran berpengaruh signifikan terhadap
a. Uji multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan
variabel pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Jember.
diantara variabel-variabel independent dalm model regresi.
Multikolinieritas diduga terjadi jika nilai R2 tinggi dan nilai Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh Fhitung sebesar
t semua variabel independent tidak signifikan dan nilai F 7.014017, dengan nilai probabilitas sebesar 0.012486. maka
tinggi. Batas terjadinya korelasi antar-variabel adalah tidak tingkat probabilitas lebih besar dari tingkat signifikan α = 5%,
lebih dari 0.80 dengan tujuan untuk melihat apakah maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa variabel
terdapat hubungan linear antara beberapa atau semua jumlah penduduk dan pengangguran berpengaruh secara
variabel independent dari model regresi. simultan atau serentak terhadap pertumbuhan ekonomi
b. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah Kabupaten Jember.
faktor gangguan memiliki varians yang sama atau varians
konstan. Kondisi varian yang tidak konstan atau tidak Uji t (Parsial)
homogen disebut heteroskedastisitas. Dimana untuk

Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015


Christiawan Eka Arianto et al, Pengaruh Jumlah Penduduk dan Angka Pengangguran ..... 4

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh terjadinya banyak pengangguran. Kontrol akan peningkatan
pengaruh masing-masing variabel bebas secara individual jumlah penduduk sangat perlu dilakukan untuk menunjang
dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam regresi kesejahteran masyarakat. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang
pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Jember diperoleh hasil semakin meningkat akan mengurangi pengangguran. Hal
sebagai berikut: tersebut akan dapat mengatasi permasalahan tingkat
pengangguran yang selama ini belum dapat terpecahkan
a. Pada variabel jumlah penduduk diketahui nilai t hitung
selama ini.
sebesar 3.431764, dengan tingkat probabilitas 0.0064,
maka tingkat probabilitas lebih kecil dari derajat Hasil analisis menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi
probabilitas 5%. Artinya bahwa variabel jumlah penduduk dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan pengangguran. Jumlah
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi penduduk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Kabupaten Jember; pertumbuhan ekonomi. Apabila terjadi perubahan jumlah
penduduk maka akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
b. Pada variabel pengangguran diketahui nilai t hitung
Kabupaten Jember. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk terus
sebesar 0.575722, dengan tingkat probabilitas 0.5775,
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
maka tingkat probabilitas lebih besar dari derajat
probabilitas 5%. Artinya bahwa veriabel pengangguran Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Adam Smith yang
tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan menyatakan bahwa manusia merupakan faktor produksi utama
ekonomi Kabupaten Jember. yang menentukan kemakmuran bangsa. Adam Smith juga
melihat bahwa alokasi sumber daya manusia adalah pemula
Koefisien Determinasi (R2) pertumbuhan ekonomi. Adam Smith beranggapan bahwa
pertumbuhan ekonomi bertumpu pada adanya pertumbuhan
Analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya penduduk. Dengan adanya pertumbuhan penduduk maka akan
kontribusi sumbangan variabel bebas (jumlah penduduk dan terdapat pertambahan output dan pertambahan hasil.
pengangguran) terhadap variasi perubahan naik atau turunnya
variabel terikat (pertumbuhan ekonomi) adalah dengan Dalam teorinya Malthus juga menyatakan bahwa
menggunakan koefisien determinasi berganda (R 2). Koefisien perkembangan perekonomian suatu negara ditentukan dengan
adanya pertambahan jumlah penduduk. Karena dengan
determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
bertambhanya jumlah penduduk secara otomatis jumlah
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
permintaan terhadap barang dan jasa akan bertambah. Selain
independen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu.
itu, perkembangan ekonomi suatu negara juga memerlukan
Nilai R2 yang kecil berarti bahwa kemampuan variabel- kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus.
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti Berdasarkan uji t masing-masing varibel maka dapat diketahui
variabel-variabel independen memberikan hampir semua bahwa jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember. Hal tersebut
dependen. dikarenakan tinggi rendahnya jumlah penduduk dipengaruhi
oleh tingkat pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi
Hasil regresi linear berganda menunjukkan pengaruh jumlah tinggi maka akan dapat mengurangi tingkat pengangguran.
penduduk dan pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi Jumlah penduduk yang tinggi namun diikuti dengan
pada Kabupaten Jember diperoleh nilai R2 sebesar 0.583819. semberdaya manusia yang mumpuni juga akan mampu
Hal ini menunjukkan pengaruh variabel jumlah penduduk dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan
pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar masyarakat.
58,3819%, sedangkan 41,619% dipengaruhi oleh faktor lain
dan kesalahan pengganggu (error terms) di luar variable Pengangguran memberikan pengaruh yang positif namun tidak
jumlah penduduk dan pengangguran. signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember.
Jika pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember terus meningkat
maka akan menambah permintaan akan barang dan jasa akhir
Pembahasan dalam seluruh unit ekonomi akan meningkat pula. Peningkatan
barang dan jasa pada suatu daerah secara tidak langsung akan
Jumlah penduduk di dunia dari tahun ke tahun mengalami membuka kesempatan kerja baru pada Kabupaten Jember. Hal
peningkatan termasuk juga di indonesia. Penyebab ini mengidentifikasikan bahwa tinggi rendahnya pengangguran
pertambahan penduduk yang utama karena adanya kelahiran. tergantung terhadap tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi
Tingkat kelahiran yang tidak dapat dikontrol akan suatu daerah, khususnya Kabupaten Jember. Dalam hal ini
menyebabkan dampak yang kurang baik. Jumlah penduduk dapat dikatakan bahwa tingginya tingkat pengangguran karena
yang besar akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. kurang adanya penyerapan tenaga kerja seperti pada sektor
Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan pariwisata. Sektor pariwisata tidak memerlukan banyak tenaga
peningkatan jumlah penduduk maka akan menyebabkan

Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015


Christiawan Eka Arianto et al, Pengaruh Jumlah Penduduk dan Angka Pengangguran ..... 5

kerja untuk menarik minat pengunjung, pengunjung akan pertumbuhan ekonomi tersebut tidak diimbangi dengan
tertarik dan datang karena keindahan tempat wisata tersebut. penurunan tingkat pengangguran.
Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pada saat naiknya pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan
Amri Amir (2007). Berdasarkan hasil penelitian tingkat naiknya jumlah pengangguran, alasan yang lain yaitu dimana
pengangguran yang relatif tinggi terbukti memberi dampak pertumbuhan ekonomi itu ditandai dengan banyak berdirinya
terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi indonesia. perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja. Namun
Indonesia sebagaimana umumnya seperti negara-negara yang sebaliknya, beberapa faktor yang menyebabkan angka
sedang berkembang lainnya dengan pertumbuhan penduduk pengangguran naik, diantaranya pertumbuhan ekonomi lebih
yang relatif tinggi akan berdampak buruh terhadap dipengaruhi industri padat modal dan banyak menggunakan
perekonomian. Hal ini disebabkan karena di negara-negara teknologi. Itu tidak banyak menyerap tenaga kerja karena lebih
berkembang kapitalnya terbatas dan teknologi yang digunakan mengandalkan tenaga mesin dan teknologi. Dalam hal ini
masih rendah malah justru jumlah penduduknya yang dapat diketahui bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi sangat
melimpah. dipengaruhi oleh modal (capital insentive). Dengan tingginya
modal maka pertumbuhan yang terjadi akan semakin cepat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Hukum Okun (Mankiw,
2003). Yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang Salah satu cara dalam memperoleh modal adalah dengan
negatif antara pengangguran dan PDB riil. Ketika terjadi melakukan investasi. Investasi dalam peralatan modal tidak
penurunan pengangguran sebesar 1 persen maka akan saja meningkatkan produksi tetapi juga kesempatan kerja.
meningkatkan pertumbuhan ekonomi hampir 2 persen. Pembentukan modal menghasilkan kemajuan teknik yang
Menurut Samuelson (1992) Hukum Okun merupakan kaitan menunjang tercapainya ekonomi produksi skala luas dan
antara gerakan yang mengukur dampak dari siklus PDB meningkatkan spesialisasi. Pembentukan modal memberikan
dengan penganggguran, yang diungkapkan dengan Arthur mesin, alat dan perlengkapan bagi tenaga kerja yang semakin
Okun. Kaidah ini menyatakan bahwa bila PDB aktual turun 2 meningkat. Kenaikkan laju pembentukan modal menaikkan
persen dibanding PDB potensial, tingkat pengangguran akan tingkat pendapatan nasional. Proses pembentukan modal
meningkat sebesar 1 persen. tersebut membantu menaikkan output yang pada gilirannya
menaikkan laju dan tingkat pendapatan nasional. Jadi dengan
Hasil empiris menunjukkan bahwa Hukum Okun berlaku untuk
kenaikkan laju dan tingkat pendapatan nasional tergantung
perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan tingkat
pada kenaikan laju pembentukan modal (Jhingan, 2010).
pertumbuhan ekonomi sangat berkaitan erat dengan tingkat
pengangguran. Jika pertumbuhan ekonomi tinggi maka dakan
dapat meningkatkan permintaan agregat yang nantinya akan Penutup
meningkatkan inflasi. Dengan adanya inflasi maka akan dapat
menyerap tenaga kerja dan akan dapat mengurangi tingginya
tingkat pengangguran. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu tolak ukur dalam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
mengidentifikasi apakah suatu daerah berkembang atau tidak, pengaruh dari variabel jumlah penduduk dan pengangguran
perkembangan di setiap daerah ini berbeda-beda, ada yang terhadap variabel pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember.
cepat ada yang lambat. Hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil
tinggi rendahnya sumberdaya manusia maupun sumberdaya kesimpulan sebagai berikut:
alam yang dimiliki oleh daerah tersebut. Pertumbuhan jumlah
penduduk yang cepat tanpa diimbangai dengan pertumbuhan 1. Jumlah penduduk berpengaruh positif dan memiliki
ekonomi maka akan memberikan hasil yang negatif yaitu hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
meningkatnya jumlah pengangguran. Bila pemerintah terus Kabupaten Jember. Setiap peningkatan pertumbuhan
memberikan pelatihan untuk meningkatkan sumberdaya penduduk akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
manusia mungkin hal ini akan berbeda. Apabila meningkatnya 2. Pengangguran berpengaruh positif tidak signifikan
jumlah penduduk namun penduduk tersebut memiliki terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember.
kemampuan dalam intelektual maupun kreatifitas maka akan Semakin naik pengangguran maka akan semakin tinggi
membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah pertumbuhan ekonomi yang terjadi, walaupun tidak
tersebut. signifikan pengangguran akan meningkatkan pertumbuhan
Dalam konteks Indonesia, ternyata pada saat naiknya ekonomi, yang berarti bahwa pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi, maka akan menyebabkan naiknya sangat dipengaruhi oleh modal (capital insentive).
tingkat pengangguran. Dengan alasan tersebut, yaitu bahwa
naiknya pertumbuhan ekonomi tidak dinikmati oleh seluruh Saran
lapisan masyarakat. Penyebaran yang tidak merata dari Berdasarkan pembahasan dan merumuskan kesimpulan dari
hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran

Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015


Christiawan Eka Arianto et al, Pengaruh Jumlah Penduduk dan Angka Pengangguran ..... 6

yang terkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk Mankiw, N. Gregory (2003). Teori Makroekonomi.
dijadikan masukan dan pertimbangan, adapun saran-saran yang Terjemahan Imam Nurmawan. Jakarta: PT. Gelora
dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai Aksara Pratama.
berikut:
Nachrowi, D. & Usman, H. 2006. Pendekatan Populer dan
1. Jumlah penduduk berpengaruh positif dan memiliki
Praktis: Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan
hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan
Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
ekonomi Kabupaten Jember. Setiap peningkatan
Ekonomi Universitas Indonesia.
pertumbuhan penduduk akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. hal ini dikarenakan penduduk merupakan faktor
Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta:
utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Raja Grafindo Persada.
2. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan, Aplikasi
hendaknya pertumbuhan penduduk dipercepat baik dalam Komputer, Era Desantralisasi Daerah. Yogyakarta :
kulitas maupun kunantitasnya untuk menaikkan UPP STIM YKPN.
pertumbuhan ekonomi. Percepatan pertumbuhan ekonomi
dapat dilakukan dengan cara meningkatkan migrasi
masuk maupun secara alamiah (kelahiran).

Ucapan Terima Kasih

Pada akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada


semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan dan
mendukung penelitian ini. Terima kasih kepada ibu Fivien
Muslihatinningsih, S.E, M.Si. yang telah memeriksa ketepatan
penulisan artikel ini, memberikan masukan dan menyediakan
waktu dalam pemeriksaan artikel ini.

Daftar Pustaka

Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan dan


Perencanaan Pembangunan. Edisi keempat.
Yogyakarta. STIE YKPN.

Djojohadikusumo, Sumitro. 2007. Analisis Pertumbuhan


Sektor-Sektor Pertanian Kawasan Timut Indonesia
Sebelum dan Pada Awal Otonomi Daerah. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.

Gujarati, Damonar. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta : PT.


Erlangga.

Jhingan, M.L. 2010. Ekonomi Pembangunan dan


Perencanaan. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad. 2006. Ekonomi Pembangunan: Teori,


Masalah dan Kebijakan. Edisi ke empat, Yogyakarta :
YKPN AMP UPP.

Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015

Anda mungkin juga menyukai