PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap Negara didunia. Baik Negara maju maupun Negara berkembang. Setiap
salah satu Negara yang sedang berkembang pun tak luput dari permasalahan
di Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemerintah untuk
daerah akan lebih baik mencapai target apabila didalamnya terdapat potensi
yang dimiliki daerah tersebut. Seperti sumber daya manusia atau sumber daya
alam.
dualistis seperti yang terdapat pada tesis yang dikemukakan oleh boeke yakni
perkebunann, dan perindustrian besar) yang memiliki ciri padat modal dengan
hinga sekarang masih menganut sifat dualistis dimana perusahaan asing dan
perusahaan nasional, industri kecil dan industri besar, perkebunan besar dan
pembangunan yang merata (Wijaya 2006). Salah satu indikator yang menjadi
berbagai macam fasilitas umum disuatu daerah antara lain adanya gedung
sekolah, tempat ibadah, gedung rumah sakit, akses jalan raya, jalan kereta api
pada suatu daerah serta prosesnya akan saling berkaitan yang kemudian akan
berjalan secara terus menurus setiap tahunnya adalah kondisi yang paling utama
setiap tahunnya. Hal ini dapat diperoleh dengan adanya peningkatan barang dan
jasa atau PDRB setiap tahunnya. Pada dasarnya, pembangunan ekonomi daerah
masyarakat dan potensi daerah yang ada akan meningkat secara maksimal. Oleh
karena itu PDRB merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk
dilakukan oleh daerah tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi yang baik dapat
tersebut mampu untuk mengidentifikasi setiap potensi yang ada pada sektor-
tentang kebijakan otonomi daerah. Tidak lain dan tidak bukan, tujuan
merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
setempat.
dapat tumbuh dengan cepat apabila dipengaruhi oleh adanya sektor yang
Analisis yang diperoleh dari PDRB merupakan salah satu alat untuk mengukur
Sumatra. Jambi adalah salah salah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang
nama ibu kotanya sama dengan nama provinsinya setelah Bengkulu dan
dilakukan Provinsi Jambi salah satunya adalah isu tentang tingginya tingkat
dari kebijakan pembangunan ekonomi Provinsi Jambi adalah deviasi dari tujuan
8
7
6
5
4
3
2
1
0
2012 2013 2014 2015 2016
GAMBAR 1.1
Laju Pertumbuhan Ekonomi Jambi Tahun 2012-2016 (persen)
Jambi tahun 2012-2016 yang sangat berfluktuatif. Pada tahun 2012, laju
mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi sebesar 6,84 persen. Pada
tahun 2014 justru pertumbuhan ekonomi di Jambi mengalami kenaikan sebesar
7,35 persen. Selanjutnya pada tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi di jambi
Pada tahun berikutnya mengalami kenaikan sebesar 4,37 persen. Ada beberapa
dan laki-laki sebesar 133.017 dengan total jumlah penduduk sebesar 260.631
jiwa pada tahun 2015. Kabupaten Batang Hari sebagai salah satu daerah
ekonomi yang ada secara optimal yang kemudian dapat digunakan untuk
sebesar 38.37 persen. Kemudian pada tahun 2014 meningkat menjadi sebesar
40.09 persen dan kembali meningkat menjadi 40.10 persen pada tahun 2015.
Pada tahun 2016 sektor ini mengalami penurunan kembali menjadi sebesar
40.09 persen. Meskipun nilai yang diperoleh mengalami naik turun, tetapi
16.07 persen pada tahun 2013. Tahun 2014, 2015, dan 2016, sektor
memberikan kontribusi sebesar 12.78 persen dan pada tahun 2016 sebesar
12.36 persen. Kontribusi terkecil ada pada sektor pengadaan listrik dan gas,
dimana setiap tahun pada sektor ini tidak mengalami peningkatan, angkanya
selalu tetap namun kontribusinya sangat kecil, yaitu sebesar 0.04 persen pada
10
0
2012 2013 2014 2015 2016
GAMBAR 1.2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Batang Hari
Tahun 2012-2016 (persen)
pada tahun 2012 sebesar 9,54 persen kemudian menurun pada tahun 2013
sebesar 6,48 persen kembali mengalami peningkatan menjadi 7,56 persen pada
tahun 2014. Tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batang Hari
kenaikan pada tahun 2016 sebesar 4,55 persen. Kenaikan atau penurunan pada
efektif dalam bidang usaha antara lain naiknya harga bahan bakar minyak
(BBM), tingginya tingkat suku bunga bank, serta disebabkan oleh kondisi
belakang pada penelitian ini adalah dimana akan terjadi peningkatan pada
tersebut. Maka dari itu agar kebutuhan ekonomi tersebut dapat terpenuhi perlu
luas, maka dalam penelitian ini peneliti memberi batasan masalah pada
Batang Hari sebagai indikator yang dilihat dari nilai Produk Domestik Reginal
Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan berdasarkan
1. Sektor apakah yang memiliki potensi sebagai sektor basis serta yang
Share?
Klassen Typology?
analisis SWOT?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
Klassen Typology.
SWOT.
D. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini penulis berharap hasil yang diperoleh dapat memberikan
1. Bagi Penulis
2. Bagi Akademisi