Latar belakang
menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil
pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan
berkembang dengan baik. Pertumbuhan ekonomi belum dapat dikatakan berhasil jika
beban sosial semakin berat, distribusi pendapatan tidak merata, jumlah penduduk di
jelas sebagai ketidak mampuan dalam ekonomi, tetapi juga kegagalan untuk memenuhi hak
hak
dasar dan perlakuan khusus bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalankan
ek
makanan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, air bersih, tanah, sumber daya
alam, lingkungan hidup, dan keputusan untuk berpartisipasi dalam sosial politik. Ada b
anyak
dampak buruk yang ditimbulkan oleh kemiskinan, selain berkembangnya berbagai masalah
sosial, kemiskinan juga dapat mempengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara. Kemiskinan
yang tinggi akan membuat anggaran yang besar untuk mendapatkan pembangunan ekono
mi,
sehingga secara tidak langsung akan menghambat jalannya perekonomian. Masyarakat miskin
multiplier
Utami
020
kemiskinan merupakan suatu kondisi di mana seorang individu atau keluarga tidak dapat
beradaptasi dengan masalah yang signifikan. Indonesia adalah negara yang sarat dengan paradoks,
bangsa ini adalah bangsa yang subur dan memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun
sebagian besar penduduknya tergolong miskin. Pada dasarnya, kemajuan pembangunan adalah
kemajuan kegiatan dengan memanfaatkan semua potensi sebagai modal besar yang kokoh dan
layak melalui rencana pemanfaatan untuk bekerja pada peningkatan kesejahteraannya.
Perluasan direncanakan untuk membangun pendapatan yang tidak dapat dipisahkan dari
pencapaian pembangunan ekonomi dan yang dicapai dengan memperkirakan tingkat pembangunan
ekonomi di suatu domain (Aludhori2017).Timbulnya kemiskinan antara lain disebabkan oleh
keterbelakangan manusia dan sumber daya alam. Produktivitas sumber daya alam sangat
bergantung pada batas produktif manusia. Jika banyak orang miskin dan tidak cukup terdidik, itu
akan menyebabkan tidak adanya keterampilan, pengetahuan, dan kewirausahaan yang kemudian
akan menyebabkan sumber daya alam yang tersedia tidak berkembang, dibiarkan, atau bahkan
disalahgunakan. Faktor lain yang kemiskinan adalah kekurangan SDM. Dengan asumsi individu
tidak memiliki kapasitas, mereka tidak akan mendapatkan pemasukan/pendapatan yang
menyebabkan daya beli mereka berkurang sehingga mereka terjebak ke dalam lingkaran
kemiskinan. Ini akan mempengaruhi pembangunan ekonomi di suatu daerah dan suatu negara
(Prasentyoningrum, Sukmawati2018)
Kehadiran individu yang miskin di suatu tempat tidak akan membawa perbaikan pada
suatu daerah sehingga harus digentaskan. Pengentasan kemiskinan telah menjadi ujian besar
yang dalam pembangunan, karena pembangunan tidak terletak pada pendapatan yang didapat
oleh suatu daerah, tetapi pada upaya pemenuhan kebutuhan individu itu sendiri (Meriyanti
dasar hidup atau kebutuhan dasar minimum, terutama sandang, pangan, papan, dan kesehatan
Pembangunan dalam perspektif yang saat ini sedang dilakukan adalah pembangunan
terkait ekonomi yang diantisipasi oleh pembangunan manusia dilihat dari tingkat kualitas
kehidupan manusia di setiap negara. Pembangunan manusia adalah salah satu upaya yang
dapat diperoleh untuk mendapatkan kemajuan di berbagai bidang. Salah satu tolok ukur yang
digunakan dalam melihat gagasan kehidupan manusia adalah IPM (Mirza 2011). IPM juga
digunakan untuk mengelompokkan apakah suatu negara diakui sebagai negara maju, negara
berkembang atau negara terbelakang. Ini adalah tolok ukur untuk memutuskan pengaruh
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah penanda yang digunakan untuk melihat
produktivitas lingkungan, IPM rendah maka kemampuan lingkungan juga menjadi rendah.
Rendahnya efisiensi kerja masyawarah lokal akan menambah kuantitas masyarakat yang tidak
IPM adalah salah satu penanda untuk menentukan pertumbuhan peningkatan ekonomi
yang mempengaruhi tingkat fisik dan non-fisik masyarakat, terutama kesehatan, kesejahteraan,
tingkat sekolah dan indikator ekonomi. Dengan demikian, manusia adalah kekayaan pure
negara. Ekspansi nyata dan tidak nyata dalam SDM menunjukkan peningkatan batas
fundamental masyarakat. Pembangunan ekonomi dan peningkatan manusia saling terkait dan
menambah satu sama lain. Tingkat kemajuan manusia yang signifikan sangat menentukan
pembangunan ekonomi, terlepas dari apakah itu dikaitkan dengan teknologi, inovasi maupun
komponen kualitas individu. IPM diselesaikan berdasarkan data yang dapat menggambarkan
angka harapan hidup, rata – rata lama sekoalah, dan daya beli masyarakat terhadap berbagai
IPM memiliki beberapa manfaat sebagai fitur dari ekonomi, yaitu penanda penting
untuk mengukur pencapaian dengan tujuan akhir membangun kualitas manusia, dapat
menentukan posisi dan tingkat pembangunan suatu daerah atau Negara. Bagi Indonesia IPM
merupakan data penting karena tidak terlepas dari sejauh mana pelaksanaan kinerja
pemerintah. Keterkaitan antara IPM dengan pembangunan juga merupakan tolak ukur dimana
pembangunan merupakan perubahan dari kondisi tertentu ke kondisi yang lebih baik.
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, setiap perubahan yang menuju kondisi yang lebih
baik dapat diartikan sebagai semacam pembangunan (Garnella, Wahid, Yulindawati 2020).
memiliki potensi pasar yang cukup besar dilihat dari sisi input tenaga kerja. Jumlah
penduduk yang besar dapat menggerakkan pasar dari sudut permintaan melalui
multiplier effect karena adanya aggregat demand yang tinggi. Sebagai sumber tenaga
kerja, jumlah penduduk yang besar dapat menjadi penggerak perekonomian dari sisi
perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan adanya lapangan pekerjaan
yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang cenderung kecil persentasenya.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan lapangan kerja
adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Besarnya nilai TPT memberikan indikasi
besarnya penduduk usia kerja yang termasuk dalam pengangguran. Menurut Badan
Pusat Statistik (BPS) Indonesia (2016), pengangguran terbuka yaitu terdiri dari
usaha dan mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan serta mereka yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum
selama tahun 2011-2015 terjadi pada tahun 2011 sebesar 7,48%, kemudian menurun
sampai 6,13% pada tahun 2012, namun pada tahun 2015 mengalami peningkatan
menjadi 6,18%.
Pulau Jawa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan sebagai pusat kawasan
tingginya tingkat pengangguran. Hal ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi sektor
industri di Pulau Jawa yang mampu menyumbang sebesar 58% terhadap PDB
nasional. Selain itu, sektor industri di Pulau Jawa mampu menjadi leading sector
dengan kontribusi sebesar 29,87% terhadap PDRB. Sedangkan wilayah lain masih
belum bisa berkontribusi banyak, seperti Pulau Sumatera dan Kalimantan hanya
berkontribusi 24% dan 9% (BPS Indonesia, 2016). Berbeda halnya dengan pulau-
pulau lain yang berada di wilayah tengah dan timur Indonesia, meskipun wilayah dan
2004).
dkk, 2017).
lalu. Kegiatan tersebut termasuk pola kegiatan pekerja tak dibayar yang
c. Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih)
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di provinsi Maluku (Pattimahu 2016). Sedangkan penelitian Ni
ketut (2016) menyatakan pengangguran
(Endrayani dan Dewi, 2016). Dalam penelitian yang akan diambil sebuah
hipoteisis yaitu:
kemiskinan
Kemiskinan
Keterangan
PDRB
PGRN = Pengangguran
KMSKN = Kemiskinan
β = koefisien jalur
pengangguran di Indonesia?
BAB II
LANDASAN TEORI