Anda di halaman 1dari 8

BAB VI

Sumber Data Kependudukan

A. Definisi Sumber Data


Sumber data merupakan data statistik yang dikeluarkan oleh instansi resmi,
pemerintahan, dan juga badan swasta ataupun perorangan dengan beragam bentuk,
grafik, angka, tabel, dan data statistik lainnya. Untuk sumber data kependudukannya
sendiri diterbitkan oleh badan resmi pemerintah yaitu BPS (Badan pusat statistik)
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh BPS antara lain :
1. Data Primer: Data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung.
2. Data Sekunder: Data yang diambil dari berbagai sumber resmi
lainnya.

B. Pentingnya Sumber Data


Keberadaan sumber data sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi
kependudukan yang terjadi ditingkat negara, provinsi, maupun kabupaten. Tanpa
adanya sumber data kependudukan yang memadai, Keberhasilan atau kegagalan
pembangunan di bidang kependudukan tidak akan dapat diketahui.
Dalam membuat analisis kependudukan yang merupakan bagian yang sangat penting
dalam Ilmu Kependudukan, maka sumber data menjadi hal yang sangat penting dalam
melakukan analisis tersebut. Data dan informasi kependudukan digunakan untuk
membuatkebijakan dan perencanaan pembangunan di berbagai bidang seperti di
bidang sosial, ekonomi,politik, budaya, lingkungan, dan hukum.

C. Sumber-Sumber Data Kependudukan


Sumber data kependudukan terdiri dari sensus penduduk, survei penduduk dan
registrasi penduduk.

1. Sensus Penduduk
Dari semua sumber data demografi, sensus merupakan sumber data yang
sangat penting dan menyeluruh karena dengan data sensus penduduk akan
diperoleh informasi yang sangat akurat dan berguna bagi berbagai kebijakan
pemerintah.
Macam-macam sensus dapat dibagi beberapa hal:
Berdasarkan tujuan: ada sensus Penduduk,sensus perumahan, sensus Pertanian,
sensus Pendidikan, sensus industri dan sebagainya.
Berdasarkan tempatnya: dibagi menjadi 2 macam yaitu :
 sensus de facto
 sensus de yure

a. Sensus de facto:
Adalah penghitungan jumlah penduduk yang dilakukan terhadap semua penduduk yang
pada saat dilakukan pencatatan terdapat di daerah pencatatan.
Kelemahan/kesulitannya : adanya tauris-tauris yang masuk dan adanya orang yang
berpindah-pindah sehingga tidak memperoleh data yang sebenarnya.
Keuntungannya : pelaksanaannya mudah dan sederhana.
b. Sensus de yure:
Adalah cara perhitungan jumlah penduduk yang berdasarkan tempat tinggal yang tetap
dari tiap-tiap penduduk.
Kelemahan/kesulitannya: apabila ada seseorang yang mempunyai dua tempat tinggal,
sehingga menyulitkan dalam pelaksanaan sensus.
Keuntungannya: akan diperoleh data yang lebih baik atau dara yang sebenarnya,
apabila dilaksanakan denan sebaik-baiknya dan benar-benar memegang definisinya.

Berdasarkan methode penyampaiannya kita mengenal 2 macam sensus, yaitu :


Methode House holder
Methode canvasser

- Methode House Holder.


Yaitu cara pelaksanaan sensus diman daftar pertanyaan di kirim atau diantar oleh
petugas sensus yang kemudian diisi sendiri oleh penduduk ( kepala rumah
tangga )yang bersangkutan.
Cara ini akan berhasil apabila seluruh penduduk sudah dapat membaca dan menulis.
Sebaliknya bagi negara yang sedang brkembang akan mengalami kesulitan.
- Methode Cenvasser :
Yaitu npelaksanaan sensus denan cara Petugas sensus datang kerumah-rumah
pendudk menerangkan langsung kepada penduduk sesuai dengan daftar yang sudah
disiapkan. Penduduk hanya cukup menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh petugas. Cara ini tepat untuk negara-negara yang sedang berkembang, yang pada
umumnya penduduk belum semuanya dapat membaca dan menulis.

Kesulitan-kesulitan sensus
Kesulitan yang biasa dialami oleh petugas sensus antara lain :
• Sifat responden yang tertutup yaitu responden kadan-kadang tidak mau memberikan
keterangan seperti yang di harapkan. Hal ini disebabkan karena responden tidak/belum
mengetahui manfaat sensus. Disamping itu kadang-kadang pertanyaannya memang
tidak akan dijawab oleh responden dengan tepat, karena responden tidak tau persis
atau sudah lupa, misalnya : perkiraan tentang umur, kejadian-kejadian yang sudah
lampau.
• Adanya fungsi rangkap atau kedudukan yang tidak jelas. Kadang-kadang responden
sukar untuk memberikan jawaban tentang status pekerjaan responden sukar
membedakan pekerjaan pokok dan pekerjaan sambilan, karena anggarpan responden
pekerjaan itu sama-sama penting

Syarat-Syarat Sensus Penduduk


Di dalam sensus, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya sebagai
berikut.
1) Semua Orang atau Bersifat Mandiri
Informasi demografi harus mencakup semua orang atau mandiri yang ada di dalam
suatu wilayah tertentu. Baik itu yang bersumber dari anggota masyarakat atau anggota
keluarga.
2) Waktu
Sensus dilakukan secara periodik pada saat yang telah ditentukan.Waktu pelaksanaan
secara serentak.
3) Wilayah Tertentu
Cakupan sensus dan ruang lingkup sensus, meliputi wilayah tertentu secara rata di
setiap wilayahnya.

Pelaksanaan Sensus Penduduk di Indonesia


Sensus Penduduk (SP) di Indonesia pertama kali di ambil di tahun 1815 pada masa
pemerintahan Thomas Stanford Bingley Raffles dan selama kurun waktu 115 tahun
dilakukan sebanyak 10 kali sensus penduduk. Hanya tiga periode Sensus Penduduk
yang pelaksanaannya dinilai baik yaitu pada tahun 1905, 1920, dan 1930. Sedangkan
dari ketiga periode ini, hanya SP 1930 yang kualitas datanya cukup baik dan banyak
digunakan sebagai referensi dalam analisis kependudukan di Indonesia. Setelah
Indonesia merdeka, sensus penduduk telah dilaksanakan sebanyak enam kali, yaitu
tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Sedangkan Sensus Penduduk 2020
yang baru dilaksanakan tahun lalu menjadi pelaksanaan sensus penduduk di Indonesia
yang ke tujuh.
Tidak ada ketentuan khusus untuk jadwal pelaksanaan Sensus Penduduk di Indonesia,
sebagai rangkuman berikut daftar jadwal pelaksanaan Sensus Penduduk yang telah
dilakukan di Indonesia.

Sensus penduduk 1961


SP 1961 merupakan sensus pertama kali setelah Indonesia merdeka. Jumlah provinsi
yang masuk ke dalam pencacahan adalah sebanyak 21 provinsi. Penghitungan jumlah
penduduk dikonsentrasikan pada tingkat provinsi dan kabupaten dimana jumlah
kabupaten adalah sebanyak 261 kabupaten dan kotapradja. Berdasarkan SP 1961
jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 97.085.348 orang dengan jumlah laki-laki
47.880.614 orang dan jumlah perempuan 49.204.734 orang. Variabel kependudukan
yang disensus adalah jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, rasio jumlah
perempuan dibandingkan laki-laki, dan kepadatan penduduk tingkat provinsi.
Sensus penduduk 1971
Jumlah provinsi yang masuk dalam SP 1971 telah bertambah dari SP 1961 menjadi 26
provinsi. Berdasarkan SP 1961 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar
119.232.499 orang, dimana jumlah ini mencakup warganegara Indonesia dan
warganegara asing. Variabel kependudukan yang disensus adalah jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kewarganegaraan, serta kepadatan penduduk
tingkat provinsi.
Sensus penduduk 1980
Variabel kependudukan yang dihitung dalam SP 1980 bertambah secara signifikan jika
dibandingkan dengan sensus penduduk sebelumnya, dimana di SP 1980 terdapat 20
variabel kependudukan yang dilaporkan. Dalam SP 1980 juga terdapat informasi
mengenai kenaikan jumlah penduduk dari tahun 1930 sampai dengan 1980.
Berdasarkan SP 1980 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 147.490.298 orang
dengan jumlah laki-laki 73.332.544 orang dan jumlah perempuan 74.157.754 orang.
Sensus Penduduk 1990
Berdasarkan SP 1990 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 179.194.223 orang
dengan jumlah laki-laki 89.362.103 orang dan jumlah perempuan 89.832.120 orang.
Jumlah provinsi yang masuk dalam sensus penduduk 1990 berjumlah 27 provinsi
dengan variabel kependudukan yang dihitung cukup kompleks.
Sensus Penduduk 2000
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia
pada tanggal 30 Juni 2000 adalah 206.264.595 orang. Rata-rata laju pertumbuhan
penduduk Indonesia per tahun selama periode 1990-2000 adalah sebesar 1,49 persen.
Jumlah provinsi yang masuk dalam sensus penduduk 2000 berjumlah 30 provinsi.
Sensus Penduduk 2010
Berdasarkan SP 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 237.641.326 orang
dengan jumlah laki-laki 119.630.913 orang dan jumlah perempuan 118.010.413 orang.
Adapun data dan informasi yang disampaikan mencakup karakteristik demografi dan
sosial ekonomi penduduk, antara lain meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
suku bangsa, bahasa, kewarganegaraan, ketenagakerjaan, fertilitas, mortalitas, migrasi,
dan fasilitas perumahan.

2. Registrasi Penduduk
Berbeda dengan sensus penduduk, registrasi penduduk hanya mencatat kejadian-
kejadian kependudukan yang terjadi setiap saat, seperti kelahiran, kematian,
perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal, atau perubahan pekerjaan.
Perbedaannya dengan sensus penduduk, adalah pada sensus lebih bersifat aktif,
sedangkan pada registrasi penduduk lebih bersifat pasif, mesalnya jika ada seorang ibu
yang melahirkan, maka suami atau kerabatnya akan melaporkannya ke kantor
kelurahan setempat.

Kelebihan dan kelemahan registrasi


Kelebihan:
 Dapat diketahui perubahan penduduk setiap waktu.
 Biaya lebih murah.
Kekurangan :

 Informasi yang diterima hanya singkat saja atau tidak lengkap


 Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan dan juga harus tergantung oleh
sistem
 Yang didata hanya penduduk yang benar-benar sebagai warga setempat (de
jure)
 Keberlanjutan sangat dibutuhkan untuk kevalidan data

3. Survei Penduduk
Survei penduduk digunakan untuk mengetahui sifat dan perilaku penduduk secra lebih
mendalam. Dalam survei penduduk ini lebih bersifat terbatas dan informasi yang
dikumpulkan lebih luas dan lengkap. Biasanya survei penduduk ini dilaksanakan
dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus.
Tipe-Tipe Survei
Berdasarkan tipenya, survei demografi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
kelompok, sebagai berikut.
1) Survei bertahap tunggal
Survei ini adalah survei yang bertujuan untuk menjaring data berbagai peristiwa
demografis seperti mortalitas, fertilitas, dan migrasi dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada penduduk yang
bersangkutan.
2) Survei bertahap ganda
Survei ini dilakukan oleh petugas pencacah jiwa di lapangan dengan melakukan
pendataan kepada responden tertentu berulang-ulang untuk mencatat berbagai
peristiwa demografi yang terjadi,
seperti mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Pendataan tersebut dilaksanakan dalam kurun
waktu tertentu.
3) Survei bertipe kombinasi
Survei ini mengombinasikan kedua metode survei, survei bertahap tunggal dan survei
bertahap ganda.
Kelebihan dan Kekurangan Survei
Kelebihan
1) Menghemat biaya.
2) Pertanyaan dalam survai dapat lebih mendetail dan spesifik.
3) Dilaksanakan pada saat diperlukan.
4) Hasil lebih cepat didapat dan lebih intensif.

Kekurangan
1) Memiliki sampling error.
2) Data umumnya sangat khusus, sehingga datanya tidak dapat
dipakai untuk keperluan lain.
3) Daerah/cakupan wilayahnya terbatas.

Perbedaan Registrasi dengan Sensus dan Survei


 Sensus adalah suatu langkah untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan
data kependudukan secara keseluruhan.
 Registrasi adalah pencatatan terus menerus atas kejadian-kejadian penting yang
dialami oleh penduduk berupa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.
 Survei adalah suatu cara untuk memperoleh data kependudukan tidak dengan
menghitung seluruh responden di suatu daerah, tetapi dengan mengambil
sampel.

Perbedaan antara sensus, survei dan pendaftaran:


 Cakupan populasi:
Sensus: jumlah penduduk
Survei: bagian dari populasi

 Waktu pelaksanaan:
Sensus: umumnya setiap 10 tahun
Survei: umumnya setiap 5 tahun, tergantung biaya.
 Sensus dan survei:
Memberikan gambaran tentang keadaan penduduk pada suatu waktu tertentu.

Registrasi
 Mengetahui perubahan penduduk yang terjadi secara dinamis.
 Penduduk dituntut aktif untuk melapor kepada petugas setiap perubahan yang
terjadi.
 Registrasi dicatat oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai