Sensus penduduk merupakan suatu konsep georafi sosial yang jika dilihat dari sejarah
aktivitasnya, sensus penduduk merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan
terluas yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh duia yang dahlunya lebih
berorientasi untuk taksiran kekuatan militer dan perpajakan. Sensus juga dikembangkan
untuk mengumpulkan informasi mengenai perumahan, sektor manufaktur, pertanian
industri pertambangan, dan dunia bisnis.
Metode sensus Penduduk
Sensus Penduduk dengan Metode Householder. Pada metode Householder, pengisian
daftar pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan kepada penduduk atau
responden, sehingga penduduk diberi daftar pertanyaan untuk diisi dan akan diambil
kembali beberapa waktu kemudian. Metode semacam ini hanya dapat dilakukan pada
daerah yang tingkat pendidikan penduduknya relatif tinggi, karena mereka mampu
memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang diserahkan kepada mereka.
Sensus Penduduk dengan Metode Canvaser. Pada metode Canvaser, pengisian daftar
pertanyaan tentang data kependudukan dilakukan oleh petugas sensus dengan cara
mendatangi dan mewawancarai penduduk atau responden secara langsung. Petugas sensus
mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai daftar dan penduduk yang didatangi menjawab
secara lisan sesuai dengan keadaan atau kondisi yang sebenarnya.
Berdasarkan status tempat tinggal penduduknya,
sensus dapat dibedakan menjadi sensus de facto dan sensus de jure. sensus de jure dan sensus de
facto. Sensus de jure merupakan sensus penduduk yang didasarkan atas bukti hukum yang dimiliki
penduduk. Salah satu bukti hukum, yaitu adanya Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sensus defacto adalah
pencatatan penduduk yang dilakukan pada setiap orang yang ditemui petugas di suatu daerah, walaupun
orang yang ditemui bukan penduduk daerah yang bersangkutan. Contohnya, Ucok adalah seorang penduduk
yang secara sah bertempat tinggal dan menetap di Surabaya, tetapi ketika dilakukan sensus penduduk Ia
sedang berada di Medan. Oleh karena itu, oleh petugas dicatat sebagai penduduk Medan.
Manfaat sensus dengan mengumpulkan data-data sensus kependudukan seringkali digunakan sebagai
landasan alokasi atau pembagian wilayah administratif. Data sensus juga digunakan secara luas oleh
pemerintah di berbagai negara untuk mengadakan perencanaan dan pelaksanaan berbagai fungsi
pemerintah.
Tujuan Sensus Penduduk
1. Kelebihan:
a. Dianggap paling akurat
b. Lengkap cakupannya
c. Terbebas dari pengaruh kesalahan sampel (sampling error)
d. Dapat digunakan sebagai dasar perencanaan
e. Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk survai lain.
f. Data sensus penduduk dapat disajikan pada tingkat wilayah administrasi terkecil. Oleh karena itu data
sensus penduduk dapat mengisi kebutuhan statistik wilayah kecil (small area statistics) yang dirasakan
semakin urgen di era desentralisasi ini.
g. Berbeda dengan data yang dipeoleh dari sampel survei, data sensus penduduk terbebas dari kesalahan
sampling (sampling errors).
Kekurangan
a. Biaya sangat mahal (menyeluruh)
b. Sensus penduduk periode 10 tahunan, kemungkinan setelah beberapa
tahun sudah banyak perubahan; kelemahan umur, tanggal pernikahan, kapan
melahirkan sehingga hanya dapat menggambarkan perubahan yang terjadi
selama sepuluh tahun. Tidak dapat melihat perubahan yang terjadi dalam
waktu singkat misalnya 4 atau 5 tahun.
c. Sering terjadi content error, kesalahan dalam pencacahan dan jawaban
responden
d. Kemungkinan tidak semua tercacah
e. Kesulitan dalam mendata semua anggota populasi yang relevan.
f. Kelemahan dalam pelaporan umur
Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk meliputi kegiatan pencatatan dan pelaporan data
kependudukan yang terdiri dari kelahiran, perkawinan, perpindahan, dan
kematian penduduk serta statistik kependudukan lainnya yang dilakukan
mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat propinsi.