21040112140047
REVIEW PENGEMBANGAN DAN PENATAAN RUANG
A. Perencanaan
Di dalam Undang Undang (UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruaang) ruang adalah
wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai
satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya. Di Indonesia ruang tersebut diatur, ditata, serta direncanakan agar tidak
menimbulkan masalah untuk generasi sekarang dan juga generasi mendatang. Berdasarkan beberapa
definisi yang dibuat oleh Dror dan J.Nehru dalam mengungkapkan definisi perencanaan, dapat
dinyatakan bahwa perencanaan berarti memilih serta mengalokasikan sumber daya, berorientasi
terhada alat, berhubungan dengan masa depan, serta merupakan kegiatan yang kontinyu atau
berulang-ulang.
Menurut Diana Conyers dan Peter Hills, perencanaan merupakan suatu proses yang terus
menerus melibatkan keputusan atau pilihan penggunaan sumber daya yang ada, dengan alat guna
mencapai tujuan tertentu di waktu yang akan datang. Kurang lebih, defini perencanaan dapat
digambarkan oleh gambar berikut:
Pengalokasian
sumber daya yang
ada
Dilakukan secara
kontinyu atau
berulang-ulang
Menentukan dan
membuat pilihan
Perencanaan
Dilakukan dengan
mempertimbangkan
masa depa
B. Pembangunan
Michael P. Todaro dalam bukunya Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga mengemukakan
bahwa, Pembangunan (Development) merupakan proses menuju perbaikan taraf kehidupan
masyarakat secara menyeluruh dan bersifat dinamis. Pada dasarnya proses pembangunan merupakan
suatu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang lebih baik dengan berkembang, terdapat
rangkaian kegiatan/aktivitas yang dilakukan, didasarkan pada suatu rencana yang berumuara pada
suatu tujuan yang lebih baik.
Di seluruh dunia, isu urbanisasi atau perkembangan daerah desa menjadi perkotaan telah
menjadi isu strategis yang perlu direncakan oleh pihak-pihak terkait karena efek negatif dari
urbanisasi, diantaranya adalah meningkatnya permukiman kumuh (Slum Area), meningkatnya tingkat
pengangguran (Unemployment), dan meningkatnya daerah-daerah liar (Squatter Area). Dengan
pertumbuhan suatu kota yang tumbuh secara pesat dan tidak didasari dengan tujuan yang
mengedepankan keseimbangan dan generasi mendatang maka diperlukanlah perencanaan wilayah
(Regional Planning) yang merencanakan keseimbangan antara daerah desa (Rural Area) dengan
daerah perkotaan (Urban Area).
Urban Planning
C. Tata Ruang
Negara Indonesia telah memahami isu perencanaan wilayah dan kota sejak kemerdekaannya,
hal ini dapat ditandai dengan disahkanya undang undang penataan ruang pertama yaitu UU nomor 2
tahun 1992 tentang penataan ruang yang diperbaharui di tahun 2007 menjadi UU nomo 26 tahun
2007 tentang penataan ruang. Undang-undang tersebut digunakan oleh Indonesia agar setiap wilayah
yang ada di dalam Negara di Indonesia dapat merencanakan wilayahnya masing-masing sesuai dengan
sistem pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, maupun kelurahan dengan tujuan untuk
melakukan keseimbangan pembangunan serta kelestarian lingkungan hidup.
Tata Ruang merupakan lingkungan fisik yang mempunyai hubungan fungsional antar berbagai
macam obyek dan manusia yang terpisah dalam ruang-ruang tertentu (Rapoport, 1980). Konsep Tata
Ruang tidak hanya wawasan spasial, tetapi menyangkut pula aspek-aspek non spasial atau a-spasial
(Foley, 1964). Struktur fisik sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non fisik, seperti organisasi
fungsional, pola sosial budaya dan nilai kehidupan komunitas (Wheaton, 1974).
Secara umum, pengertian penataan ruang yang dipegang oleh Negara Indonesia merupakan
penataan ruang yang bertujuan untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development) yang artinya merupkanan pembangunan dengan pemanfaatan ruang yang berwawasan
lingkungan dan ruang yang berkualitas melalui pemanfaatan sumber daya alam yang untuk menjadi
kawasan lindung dan budidaya yang mengedepakan generasi mendatang. Pada dasarnya proses pada
penataan ruang merupakan perencanaan, pemanfaatan pengendalian.
Dengan berbagai macam masalah ataupun isu terkait penataan ruang yang disebabkan oleh
pertumbuhan ekonomi dan penduduk kota secara pesat, fungsi dan peran dari UU nomor 27, tahun
2007, tentang Penataan Ruang untuk memadukan berbagai aturan penataan ruang yang bersifat
sektoral, menjadi suatu kesatuan yang saling terkait dengan keperluan semua sektor dan memelihara
fungsi lingkungan hidup.