Persebaran penduduk mengacu pada merata tidaknya penduduk yang mendiami suatu
wilayah berdasarkan luas wilayah yang tersedia dengan jumlah penduduk yang menempati
wilayah tersebut. Persebaran penduduk menurut wilayah geografis digunakan untuk mengetahui
tingkat pemerataan, kepadatan dan daya dukung penduduk terhadap suatu wilayah.
1. Sensus Penduduk
a. Sensus penduduk dengan cara de facto dilakukan terhadap setiap orang yang berada dalam
wilayah sensus.
b. Sensus penduduk dengan cara de jure dilakukan pada penduduk yang benar-benar bertempat
tinggal dalam wilayah sensus.
Ada dua metode yang biasa dilakukan dalam sensus penduduk. Kedua metode itu ada;ah
sebagai berikut.
a. Metode house holder. Dengan metode ini sensus dilakukan dengan mengirim daftar
pertanyaan yang harus di isi sendiri oleh setiap kepala keluarga.
b. Metode canvasse atau metode wawancara langsung. Dengan metode ini, petugas sensus
langsung datang ke rumah penduduk, mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat
jawabannya.
2. Regitrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan kumpulan berbagai keterangan tertulis dari kejadian
penting yang dialami oleh penduduk, seperti data perkawinan, perceraian, perpindahan
penduduk, dan kejadian-kejadian penring lainnya.
3. Survei
Tujuan utama pengolahan data kependudukan adalah menghasilkan table statistik yang
berisi hasil registrasi penduduk, sensus, dan survey kependudukan. Tahap pengolahan data
sangat menentukan seberapa jauh tingkat keakuratan dan ketepatan data statistik yang dihasilkan.
Ada dua tahapan kegiatan pengolahan data kependudukan. Kedua tahapan itu adalah
sebagai berikut.
a) Pendekatan kohor atau kelompok. Analisis dengan pendekatan kohor berkaitan dengan
kuantitas dan waktu terjadinya peristiwa demografis untuk anggota kohor, yang sangat
berguna untuk mempelajari kehidupan individu dan implikasinya bagi masyarakat.
b) Pendekatan waktu. Analisi dengan pendekatan waktu menyelidiki dan secara jelas
menunjukkan kejadian demografis dan perubahannya dalam satu atau beberapa periode waktu
tertentu, yang menjadi kepentingan pembuat kebijakan, dan masyarakat. Analisis dengan
pendekatan waktu menaruh perhatian terhadap data kependudukan.
Data Kependudukan
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin menjadi bagian karakteristik
dasar kependudukan. Semua aspek kehidupan individu atau masyarakat, sikap sosail, aktivitas
ekonomi, kecenderungan politik dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Komposisi menurut
umur dapar di klasifikasikan menjadi tiga kelompok berikut.
Komposisi penduduk menurut umur menjadi dasar untuk menghitung rasio ketergantungan
(dependency ratio). Rasio ketergantungan merupakan perbandingan jumlah penduduk umur 0-14
tahun, yang ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas (keduanya disebut dengan bukan
angkatan kerja) dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja).
Semakin tinggi presentase rasio ketergantungan, semakin tinggi pula beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif
dan tidak produktif lagi. Berikut rumus untuk menghitung rasio ketergantungan.
RK =P(0−14 ) + P¿¿ ¿
Keterangan:
RK : rasio ketergantungan
P(0-14) : usia belum produktif (kelompok umur <14 tahun)
Selain komposisi penduduk berdasarkan usia, ada juga komposisi penduduk berdasarkan
jenis kelamin. Rasio jenis kelamin adalah jumlah perempuan perseribu laki-laki di suatu wilayah.
Studi tentang rasio jenis kelamin dalam suata populasi penting karena hal-hal berikut.
a. Analisis rasio jenis kelamin dapat membantu dalam menarik beberapa kesimpulan tentang
pertumbuhan penduduk.
b. Analisis rasio jenis kelamin dapat memproyeksikan persediaan tenaga kerja dan tingkat
natalitas.
Untuk menghitung rasio jenis kelamin, rumus berikut dapat digunakan.
L
RJK = ×100
P
Keterangan:
4. Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah grafik khusus yang digunakan untuk menampilkan komposisi
jenis kelamin dan umur dari suatu populasi atau kelompok. Ada di bagian piramida, yakni bagian
disebelah kiri menyajikan data laki-laki. Bagian disebelah kanan menyajikan data perempuan.
Sumbu vertical menunjukkan interval umur 5 tahunan, ditampilkan dari yang termuda di bawah
berurutan hungga yang lebih tua diatasnya.
Sementara itu, piramida penduduk tipe stasioner menggambarkan angka natalitas yang
hampir sama dengan angka mortalitas. Dinamika penduduknya cenderung tetap dimana jumlah
penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Pertumbuhan penduduknya kecil. Piramida ini
berbentuk gunung atau segi empat. Pyramid stasioner mirip dengan piramida konstruktif. Pada
piramida stasioner, semua kohor kira kira berukuran sama, kecuali yang tertua.