Anda di halaman 1dari 31

BAB 9

ANTROPOSFER DAN
KEPENDUDUKAN

A. Antroposfer dan Pengumpulan Data Kependudukan

Antroposfer terdiri atas dua kata yaitu “antrop” (manusia)


dan “sphre” (lapisan). Antroposfer adalah cabang geografi
dengan objek kajiannya berupa keruangan manusia. Pemba-
hasan antroposfer menyangkut potensi atau kemampuan
penduduk serta permasalahan-permasalahan yang terkait
dengan penduduk seperti jumlah penduduk, kepadatan pen-
duduk, persebaran penduduk, migrasi, dan kualitas penduduk.
Data yang menyangkut penduduk dengan berbagai karak-
teristiknya merupakan salah satu data pokok yang amat
diperlukan untuk perencanaan di segala bidang. Misal: kebu-
tuhan akan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan,
dan lain sebagainya. Berikut merupakan cara yang dapat di-
gunakan untuk memperoleh data kependudukan:
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan,
penyusunan, pengolahan, dan penerbitan data yang bersifat
demografis, ekonomis, dan sosial dari suatu wilayah atau
negara tertentu dan dalam waktu tertentu.
a. Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dibe-
dakan menjadi:
1) Sensus de jure yaitu pencacahan jiwa yang
dilakukan di tempat penduduk tersebut tinggal
secara resmi.
219
2) Sensus de facto yaitu pencacahan jiwa di tempat
mereka ditemukan oleh petugas lapangan.
b. Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibeda-
kan menjadi:
1) Metode Canvasser yaitu pelaksanaan sensus di
mana petugas mendatangi tempat tinggal pen-
duduk dan mengisi daftar pertanyaan. Keung-
gulan metode ini, data yang diperoleh lebih ter-
jamin kelengkapannya dan penduduk sulit untuk
memalsukan data. Sedangkan, kekurangannya
adalah waktu yang diperlukan lebih lama karena
jumlah petugas yang terbatas dan wilayah yang
luas.
2) Metode Householder yaitu pelaksanaan sensus di
mana pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh
penduduk sendiri. Kelebihan cara ini adalah waktu
yang diperlukan lebih cepat karena petugas tidak
harus mendata satu per satu penduduk. Daftar
pertanyaan dapat dikirimkan atau dititipkan pada
aparat desa. Sedangkan, kekurangannya adalah
data yang diperoleh kurang terjamin kebenaran-
nya karena ada kemungkinan penduduk tidak
mengisi data sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Data sensus yang dikumpulkan meliputi karakteristik:
a. Demografi, yang dikumpulkan berupa: kelahiran, ke-
matian, migrasi, dan riwayat kelahiran dan kematian
anak dari wanita yang pernah kawin.
b. Ketenagakerjaan, yang dikumpulkan berupa: lapangan
usaha, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan.
c. Sosial budaya, yang dikumpulkan berupa: tingkat
pendidikan, kondisi tempat tinggal, dan kegiatan pen-
duduk lanjut usia.

220
Data-data dari sensus tersebut digunakan untuk peren-
canaan pembangunan di berbagai bidang. Hal tersebut
sangat berperan penting untuk mengetahui tingkat ke-
berhasilan pembangunan, baik di bidang kependudukan,
sosial budaya, dan ketenagakerjaan.
2. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan pencatatan yang terus
menerus mengenai kejadian vital yang dialami penduduk
berupa kelahiran, kematian, dan perpindahan.
3. Survei Penduduk
Survei penduduk merupakan pengumpulan data dari se-
bagian populasi yang pemilihan sampel atau responden­
nya dilakukan dengan metode statistik tertentu sehing-
ga tetap dapat melakukan pendugaan atas populasinya.
Survei dapat dilakukan kapan saja dan tidak dibatasi oleh
waktu. Pernyataan yang diajukan dapat memuat jenis
atau item yang amat rinci dan khusus. Contoh: Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS).

B. Komposisi Penduduk dan Piramida

Komposisi penduduk adalah pengelompokkan atau penyusunan


penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digu-
nakan yaitu kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan kerja, dan
rasio ketergantungan.
1. Piramida Penduduk
Piramida penduduk merupakan salah satu penyajian kom-
posisi penduduk dengan menggunakan diagram. Piramida
penduduk dapat menunjukkan:
a. Dasar piramida penduduk menujukkan jumlah pen-
duduk.

221
b. Badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan
menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan pen-
duduk perempuan.
c. Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan.
d. Angka ketergantungan /DR.
e. Angkatan kerja.
f. Tingkat kelahiran dan kematian, jika alas ­ piramida
menggambarkan kelahiran sedangkan puncak p­ iramida
menggambarkan kematian.
Kegunaan piramida penduduk:
a. Diperoleh gambaran mengenai sejarah perkemban-
gan penduduk masa lalu dan masa datang.
b. Mengetahui struktur umur penduduk dan implikasinya
terhadap kebutuhan infrastruktur pelayanan.
c. Potensi tenaga kerja dan menyiapkan lapangan kerja.
Macam-macam piramida penduduk:
a. Piramida Ekspansif
Disebut juga dengan piramida penduduk muda yang
berbentuk limas. Menggambarkan angka kelahiran
tinggi dan angka kematian rendah. Terdapat di nega-
ra berkembang seperti Indonesia, Malaysia, dan India.
Ciri-cirinya:
1) Sebagian besar penduduk berada pada kelompok
penduduk muda.
2) Kelompok usia tua jumlahnya sedikit.
3) Tingkat kelahiran bayi tinggi.
4) Pertumbuhan penduduk tinggi.
b. Piramida Stasioner
Disebut juga dengan piramida penduduk dewasa yang
berbentuk granat. Menggambarkan angka kelahiran
dan kematian yang seimbang. Terdapat di negara
maju seperti Jepang dan Singapura.

222
Ciri-ciri:
1) Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama.
2) Tingkat kelahiran dan kematian rendah.
3) Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
c. Piramida Konstruktif
Disebut juga dengan piramida penduduk tua yang ber-
bentuk batu nisan. Menggambarkan tingkat kelahiran
yang rendah dan tingkat kematian yang tinggi, sehingga
pertumbuhan penduduknya rendah. Contoh: Jerman,
Swiss, dan Belgia.
Ciri-ciri:
1) Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit.
2) Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan
tingkat kematian.
3) Pertumbuhan penduduk terus berkurang.
2. Faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk
a. Faktor geografis
Iklim, kesuburan tanah, ketersediaan air bersih, relief
atau topografi, dan lapangan pekerjaan.
b. Faktor biologi
Memenuhi kebutuhan hidup.
c. Faktor budaya
Adat, keturunan, keke­rabatan, dan suku.
d. Faktor teknologi
Kemajuan teknologi dapat merekayasa wilayah se-
cara fisik dan ekonomi. Wilayah yang kering dan tan-
dus menjadi wilayah dengan pendapatan tinggi. Contoh:
dae­rah Gangnam di Korea Selatan dan Singa­pura dengan
wilayah kecil namun pendapatan perkapitanya sangat
tinggi sehingga memicu orang melakukan perpindahan
dari titik A ke titik B.

223
3. Indikator kualitas manusia
Indikator dari IPM atau indeks pembangunan manusia adalah:
a. Usia harapan hidup
b. Angka melek huruf
c. Tingkat partisipasi penduduk dalam pendidikan
d. Pendapatan per kapita

4. Pencacahan penduduk
Sensus penduduk (menyeluruh), survei (sampling), registrasi
penduduk (disdukcapil atau dinas penduduk dan catatan sipil
berdasarkan orang yang datang mendaftarkan untuk akta
kelahiran dan kematian).

C. Dinamika dan Perhitungan Penduduk

Faktor yang memengaruhi terjadinya dinamika kependudukan


adalah faktor alami yaitu kelahiran dan kematian, serta faktor
nonalami yaitu migrasi.
1. Kelahiran
a. Faktor yang mendukung (pronatalitas)
1) Menikah di usia muda.
2) Anggapan banyak anak banyak rezeki.
3) Keinginan memiliki anak dengan jenis kelamin ter-
tentu.
4) Adanya tunjangan untuk anak.
b. Faktor yang menghambat (antinatalitas)
1) Adanya peraturan batasan usia menikah.
2) Program Keluarga Berencana (KB).
3) Banyaknya perempuan yang berpendidikan tinggi
dan lebih mementingkan untuk berkarier.
4) Adanya pembatasan tunjangan anak, terutama
bagi pegawai negeri.

224
c. Perhitungan jumlah kelahiran
Perhitungan jumlah kelahiran bayi menggunakan 2
cara, yaitu:
1) Angka kelahiran kasar (CBR)
Yaitu jumlah kelahiran bayi tiap 1.000 penduduk.
B
CBR = × K
P
Keterangan:
B = kelahiran
P = jumlah penduduk
K = konstanta (1.000 penduduk)
2) Angka kelahiran khusus (ASFR)
Yaitu jumlah kelahiran bayi tiap 1.000 wanita usia
subur (15 - 45 tahun).
Bx
ASFR = ×K
Px
Keterangan:
ASFR = Angka kelahiran menurut kelompok
umur x tahun
Bx = Jumlah kelahiran dari wanita kelompok
umur x tahun selama setahun
Px = Jumlah penduduk wanita kelompok
umur x tahun
2. Kematian
a. Faktor yang mendukung (promortalitas)
1) Kurangnya kesadaran masyarakat akan penting­
nya kesehatan.
2) Fasilitas kesehatan tidak memadai.
3) Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas.
4) Terjadinya bencana alam.
5) Terjadinya peperangan.

225
b. Faktor yang menghambat (antimortalitas)
1) Fasilitas kesehatan memadai.
2) Lingkungan yang bersih dan teratur.
3) Ajaran agama yang melarang bunuh diri.
4) Tingkat kesehatan yang tinggi.
c. Perhitungan jumlah kematian
1) Angka kematian kasar
Yaitu jumlah kematian penduduk tiap 1.000 pen-
duduk.
D
CDR = × K
P
Keterangan:
CDR = Angka kematian kasar
D = Jumlah kematian dalam setahun
P = Jumlah penduduk
2) Angka kematian bayi
Yaitu jumlah kematian bayi tiap 1.000 bayi yang
lahir dan hidup.

IMR = D 0 × K
B
Keterangan:
IMR = Angka kematian bayi
D0 = Jumlah kematian bayi yang berumur < 1 tahun
B = Jumlah kelahiran per tahun
Berdasarkan jumlah kematian bayi, IMR dapat dike-
lompokkan sebagai berikut:
- IMR < 35 jiwa per 1.000 kelahiran, berarti angka
kematian bayi rendah.
- IMR 35–75 jiwa per 1.000 kelahiran, berarti ang-
ka kematian bayi sedang.

226
- IMR 75–125 jiwa per 1.000 kelahiran, berarti angka
kematian bayi tinggi.
- IMR > 125 jiwa per 1.000 kelahiran, berarti angka
kematian bayi sangat tinggi.
3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat
ke tempat lain.
a. Jenis migrasi berdasarkan tujuannya
1) Migrasi tetap, meliputi: urbanisasi dan transmigrasi
(bedol desa, swakarya, dan umum.
2) Migrasi sementara, meliputi: penglaju/ commuter.
b. Jenis migrasi berdasarkan batas wilayah
1) Migrasi domestik
2) Migrasi internasional
c. Perhitungan angka migrasi
1) Angka migrasi masuk
I
IM = × K
P
IM = angka migrasi
I = Imigrasi
P = Populasi penduduk
K= konstanta (1.000 penduduk)
2) Angka migrasi keluar
E
EM = × K
P
EM = angka migrasi
E = Imigrasi
K = konstanta (1.000 penduduk)
P = Populasi penduduk

227
3) Angka migrasi neto
I−E
MN = ×K
P
IM = Migrasi neto
E = jumlah emigrasi
I = jumlah imigrasi
K = konstanta (1.000 penduduk)
P = Populasi penduduk
Berikut ini beberapa istilah dalam migrasi:
a. Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari negara lain ke
suatu negara dengan tujuan untuk menetap.
b. Emigrasi yaitu perpindahan penduduk atau keluarnya
penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan
tujuan untuk menetap.
c. Remigrasi yaitu kembalinya penduduk dari suatu ne-
gara ke negara asalnya.
d. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk yang
diprakarsai dan diselenggarakan oleh pemerintah dari
daerah yang padat penduduknya ke daerah yang be-
lum padat penduduknya.
e. Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa
ke kota.
f. Ruralisasi yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke dae-
rah asalnya.
g. Commuter yaitu orang yang tinggal di desa, tetapi
bekerja di kota sehingga setiap hari pergi dan pulang
dari desa menuju kota (penglaju).

228
D. Rasio Ketergantungan, Jenis Kelamin, dan Pertum-
buhan Penduduk

1. Rasio Ketergantungan
a. Perbandingan antara jumlah penduduk usia nonpro-
duktif (0 − 14 tahun dan > 65 tahun) dibandingkan
dengan jumlah penduduk usia produktif (15 − 64 ta-
hun).
b. Jika angka ketergantungan pada tahun n ­adalah 30
− 40 persen, maka rata-rata semua berusia produk-
tif sehingga bonus demografi terjadi pada tahun n
tersebut (Kartomo Wirosuhardjo, 2000).
c. Rumus mencari DR (rasio ketergantungan):
P(0 −14)+P>65
DR = × 100
P(15−64)

2. Rasio jenis kelamin


Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan antara
banyaknya jumlah penduduk laki-laki dengan banyaknya
jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Dinyatakan dalam banyak penduduk laki-
laki per 100 orang perempuan.
L
sex ratio = × 100
P
Keterangan:
L = jumlah penduduk laki-laki
P = jumlah penduduk perempuan

229
3. Rasio pertumbuhan penduduk
L −M
r= × 100%
1000
Keterangan:
L = jumlah yang lahir
M = jumlah yang mati

E. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk


dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk menunjukkan
jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2.
1. Kepadatan penduduk umum (Aritmatik)
Adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati
wilayah per km2.
2. Kepadatan penduduk agraris
Adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang ber-
mata pencaharian sebagai petani dengan luas lahan per-
tanian di suatu daerah.
3. Kepadatan penduduk fisiografis
Adalah perbandingan antara seluruh jumlah penduduk di
suatu wilayah dengan luas lahan pertanian.

F. Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk merupakan perhitungan jumlah penduduk


(menurut komposisi umur dan jenis kelamin) di masa yang
akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan
fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

230
Fungsi dari proyeksi penduduk yaitu:
a. Penyedian bahan pangan.
b. Penyediaan berbagai macam fasilitas, seperti fasi­
litas
kesehatan, pendidikan, dan layanan publik.
c. Mengestimasi jumlah lapangan pekerjaan yang harus
disediakan di masa yang akan datang.
1. Laju pertumbuhan geometris
Pertumbuhan penduduk bertahap dengan memperhitungkan
penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode.
Pt = P0 + (1+ R)n
Keterangan:
Pt = banyaknya penduduk pada akhir tahun
Po = banyaknya penduduk pada awal tahun
r = angka pertumbuhan penduduk per tahun (%)
n = jangka waktu
2. Laju pertumbuhan eksponensial
Pt = P0 × er.n
Keterangan:
Pt = banyaknya penduduk pada akhir tahun
P0 = banyaknya penduduk pada awal tahun
e = angka eksponensial (2,718)
r = angka pertumbuhan penduduk per tahun (%)
n = jangka waktu
Usaha pengendalian pertumbuhan laju penduduk dapat
dilakukan dengan cara seperti memperpanjang usia sekolah,
mengadakan program transmigrasi, serta menciptakan
lapangan kerja sehingga waktu lebih banyak untuk bekerja.

231
CONTOH SOAL
1. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Ciri-ciri piramida penduduk ekspansif adalah tingkat ....
A. kelahiran dan kematian sama-sama tinggi
B. kematian tinggi dan kelahiran rendah
C. kelahiran tinggi dan kematian rendah
D. kelahiran dan kematian sama-sama rendah
E. kelairan dan kematian sama
PEMBAHASAN CERDIK:
Piramida penduduk ekspansif dicirikan sebagian besar
penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Suatu
wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan
angka kematian yang rendah sehingga me­ngalami per-
tumbuhan penduduk yang cepat. Hal seperti ini banyak
terjadi di negara-negara berkembang.
Jawaban: C

2. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Angka kematian bayi di suatu negara menunjukkan
tingkat kualitas penduduk yang terkait dengan aspek ....
A. tingkat pendidikan keluarga
B. tingkat pemenuhan gizi keluarga
C. tingkat kesejahteraan keluarga
D. tingkat melek huruf keluarga
E. tingkat pravelensi penyakit
PEMBAHASAN CERDIK:
Angka kematian bayi di suatu negara menunjukkan
tingkat kualitas penduduk yang terkait dengan aspek

232
tingkat pemenuhan gizi keluarga. Semakin rendah pe-
menuhan gizi keluarga semakin tinggi resiko kematian
bayi dalam suatu wilayah, begitu sebaliknya jika pe-
menuhan gizi keluarga terpenuhi maka resiko kematian
terhadap bayi akan semakin berkurang.
Jawaban: B

3. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019

Umur (tahun) Jumlah penduduk


0 -14 65.435
15 – 64 163.984
>64 6.491

Berdasarkan data penduduk di atas, angka beban ke­


tergantungannya adalah ....
A. 43,9 D. 42,9
B. 42,8 E. 43,6
C. 43,7
PEMBAHASAN CERDIK:
umur tidak produktif
DR = × 100
umur produktf

=
(0 − 14th + > 64th ) × 100
(15 − 64th )
=
(65.435 + 6.491) × 100
(163.984)
= 43, 86 ( 43, 9 )

Jawaban: A

233
4. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Ketidakmerataan persebaran penduduk antarwilayah
di Indonesia dapat dilakukan dengan menerapkan kon-
sep lokasi relatif.
SEBAB
Hasil kajian kependudukan tidak dapat menunjukkan
secara pasti jumlah dan konsentrasi penduduk di In-
donesia.

PEMBAHASAN CERDIK:
Ketidakmerataan persebaran penduduk antarwilayah
di Indonesia dapat diterapkan dengan konsep pola dan
aglomerasi karena persebaran tersebut dapat dilihat
dari jumlah dan konsentrasi penduduk yang dipengaruhi
oleh relief, aksesibilitas, dan fasilitas umum.
Jawaban: E

5. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Salah satu faktor yang menyebabkan Myanmar mem-
punyai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah di
Asia Tenggara adalah rendahnya ....
A. harapan hidup
B. kualitas kesehatan
C. kualitas pendidikan
D. tingkat pendapatan
E. jumlah usia produktif
PEMBAHASAN CERDIK:
Dalam buku Pembangunan Manusia Berbasis Gender
disebutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
merupakan salah satu indeks yang mengukur tentang

234
tingkat pembangunan manusia yang diukur dari tiga in-
dikator, yaitu kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
IPM antarnegara ASEAN menunjukkan disparitas yang
cukup tinggi sejak tahun 1990. Selama dua dekade IPM
Myanmar tetap menjadi negara dengan IPM terkecil
di kawasan ASEAN hal ini dikarenakan adanya ketim-
pangan pendapatan penduduk yang tinggi di negara
tersebut, sebagian besar penguasaan ekonomi pada
kelompok yang didukung militer ditambah konflik etnis
yang berkepanjangan menyebabkan IPM Myanmar paling
rendah di Asean.
Jawaban: D

235
LATIHAN SOAL
1. SOAL
1. UM UGM 2018
Dalam pandangan geografi, mobilitas penduduk yang
terjadi antar wilayah di Indonesia juga dipandang se-
bagai akibat dari perbedaan potensi antar wilayah.
SEBAB
Proses mobilitas penduduk akan mengalir dan wilayah
yang mempunyai nilai kefaedahan wilayah (place utility)
lebih tinggi menuju wilayah yang memiliki nilai kefaedahan
lebih rendah.
2. SOAL
1. SBMPTN 2018
Penduduk yang bertempat tinggal di wilayah pedesaan sekitar
kota umumnya berprofesi sebagai pekerja komuter karena ….
A. terjangkaunya jarak tempuh
B. kemajuan pembangunan kota
C. kemiskinan penduduk desa
D. perbedaan tingkat pendidikan
E. murahnya biaya hidup di desa

3. SOAL
1. SBMPTN 2018
Faktor yang menyebabkan tingginya angka perkawinan
dini di beberapa wilayah pedesaan Indonesia adalah .…
(1) rendahnya tingkat pendidikan
(2) pengaruh budaya setempat
(3) tingginya tekanan ekonomi
(4) eratnya hubungan kekerabatan

4. SOAL
1. SBMPTN 2017
Variasi kepadatan penduduk antarkabupaten di Pulau
Jawa atau Kalimantan disebabkan oleh ....

236
A. perkembangan ekonomi
B. pertumbuhan penduduk
C. perbedaan luas wilayah
D. rasio gini penduduk
E. mobilitas penduduk
5. SOAL
1. SBMPTN 2017
Faktor demografis yang menentukan kemenangan
­dalam pemilihan kepala daerah adalah ….
A. besarnya jumlah penduduk
B. rendahnya tingkat pendidikan penduduk
C. tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
D. tingginya jumlah usia produktif
E. rendahnya tingkat migrasi penduduk
6. SOAL
1. SIMAK UI 2015
Selama periode 1975–1995, pelaksanaan program Ke-
luarga Berencana (KB) di Indonesia, terutama Jawa
dan Bali, berhasil dengan baik. Keberhasilan tersebut
berdampak terhadap ....
A. penurunan jumlah murid SD tiap sekolah
B. perubahan mata pencaharian penduduk pedesaan
C. peningkatan pendapatan penduduk pedesaan
D. perubahan komposisi penduduk menurut jenis kelamin
E. peningkatan migrasi masuk ke wilayah perkotaan
7. SOAL
1. SBMPTN 2015
Pada tahun 2050 diperkirakan Indonesia berada pada
akhir masa transisi demografi, yaitu penduduk stabil
pada tingkat rendah. Faktor yang paling berpengaruh
terhadap kondisi tersebut adalah ....
A. peningkatan penggunaan kontrasepsi, kesehatan,
pendidikan
B. modernisasi, pembangunan, dan perhatian pemerintah

237
C. perubahan pola pikir, keadaan geografis, modernisasi
D. keadaan geografis, perhatian pemerintah, pemba­ngunan
E. perhatian pemerintah, keadaan geografis, kemajuan iptek

8. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Konsep esensial geografi yang digunakan untuk men-
jelaskan fenomena urbanisasi adalah ….
A. segregasi D. distribusi
B. integrasi E. polarisasi
C. interaksi

9. SOAL
1. SBMPTN 2015
Urbanisasi terjadi karena kekuatan faktor penarik di
pedesaan dan pendorong di perkotaan.
SEBAB
Keterbatasan lapangan pekerjaan di pedesaan menjadi
faktor pendorong utama penduduk pergi ke kota.

10. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Karena Deden di Jakarta sudah lama menetap lebih
dari 1 tahun dan ia sudah merubah alamat KTP sesuai
domisilinya di Jakarta, maka Deden disebut sebagai ....
A. migran D. transmigran
B. sirkuler E. imigran
C. komuter

11. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Peran penting jumlah dan kepadatan penduduk dalam
indikator kondisi lingkungan di suatu wilayah adalah
­sebagai ....
A. salah satu penciri kualitas perkembangan wilayah
B. rasio ketergantungan pendudu terhadap lahan
C. penentu kompleksitas permasalahan lingkungan
D. indikator kesimbangan penduduk
E. dasar perhitungan potensi sumberdaya manusia
238
12. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Hubungan antara penduduk dan kerusakan lingkungan
menurut perspektif Malthus adalah ....
A. kerusakan lingkungan bukan karena tekanan pen-
duduk
B. pertumbuhan penduduk dipandang sebagai penye-
bab utama kerusakan lingkungan
C. kemiskinan dan kesenjangan sumber daya alam
penyebab kerusakan lingkungan
D. persebaran penduduk sebagai faktor yang memper-
buruk kondisi lingkungan
E. kesalahan pengelolaan sumber daya alam menye-
babkan kerusakan lingkungan

13. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Peta topografi skala 1 : 50.000 tahun 1960 patut digu-
nakan sebagai dasar perencanaan pembangunan kota
Kalimantan Tengah.
SEBAB
Pertumbuhan penduduk Kalimantan Tengah tergolong
kecil.

14. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Angka III seperti gambar menunjukkan proses transisi
penduduk, di mana ....

60
50
40
30
20
10

I II III IV

239
A. kelahiran dan kematian tinggi
B. kelahiran dan kematian menurun
C. kelahiran dan kematian tetap
D. kematian dan kelahiran rendah
E. kelahiran tinggi dan kematian rendah

15. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Perhatikan piramida penduduk berikut!

Pernyataan yang tepat mengenai piramida penduduk


tersebut adalah ....
A. kejadian bayi lahir mati meningkat
B. angka ketergantungan usia lansia tinggi
C. jumlah penduduk usia sekolah melimpah
D. jumlah laki-laki dan perempuan sama banyak
E. umur penduduk mempengaruhi jumlah penduduk

240
PEMBAHASAN BAB 9
1. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Pernyataan benar, karena terjadinya mobilitas pen-
duduk disebabkan potensi antar daerah yaang berbe-
da-beda.
Alasan benar, karena mobilitas penduduk akan tinggi
jika suatu daerah mempunyai nilai kefaedahan (memi-
liki banyak keuntungan). Contoh: Pulau Jawa memiliki
banyak ke­untungan dari segi geografis, infrastruktur,
maupun pelayanan sehingga banyak penduduk yang
berpindah ke Jawa.
Jawaban: A

2. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Banyaknya penduduk desa yang berprofesi sebagai
komuter adalah karena aksesibilitas yang lancar serta
jarak tempuh yang dekat dan terjangkau.
Jawaban: A

3. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Tingginya angka pernikahan usia dini di b ­ eberapa wilayah
perdesaan Indonesia antara lain k­ arena rendahnya t­ ingkat
pendidikan, pengaruh budaya s­ etempat, t­ ingginya tekanan
ekonomi, dan eratnya hubungan kekerabatan.
Jawaban: E

241
4. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Variasi kepadatan antardaerah di Pulau Jawa atau
­Kalimantan disebabkan oleh pertumbuhan ­penduduk. Mo-
bilitas penduduk yang berlangsung adalah ­urbanisasi. Di
mana di Pulau Jawa banyak masyarakat yang ­berurbanisasi
menuju kota besar seperti Jakarta, ­Surabaya, Semarang,
dan lain-lain. Hal ini dikarenakan terdapat fasilitas pen-
dukung kebutuhan dan ketersediaan lapangan kerja.
Jawaban: B

5. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Faktor demografis yang menentukan adalah t­ingginya
jumlah usia produktif. Usia produktif adalah umur
­15-45, yaitu usia tersebut adalah usia yang dianggap
bisa menghasilkan barang dan jasa atau usia kerja.
Usia 17 ­tahun merupakan usia para pemuda-pemudi
mendapat­kan KTP atau dapat dikatakan sebagai pemi-
lih pemula. Dengan semakin banyak usia produktif be-
rarti semakin banyak pemilih atau penyumbang suara.
Jawaban: D

6. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk
me-ngurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf
hidup rakyat dan bangsa. Keberhasilan program
KB tahun 1975-1995 berdampak pada penurunan
jumlah murid SD tiap sekolah sebab jumlah kelahiran
berkurang sehingga jumlah anak usia masuk sekolah
pun berkurang.
Jawaban: A

242
7. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Transisi demografi adalah kondisi di mana keadaan
penduduk yang meliputi kelahiran dan kematian
­berangsur-angsur menurun dan sampai pada tahap akhir
rendah. Transisi demografi mengarah pada keadaan zero
population growth (prosentase pertumbuhan penduduk
0%). Sehingga digambarkan p ­ iramida penduduknya ber-
bentuk kotak/granan/­ stationer. Kondisi demikian ada-
lah pada tahap kondisi suatu d ­ aerah/­negara telah maju.
Negara telah ­mampu menekan angka jumlah penduduk
melalui langkah-­langkah seperti program KB, menekan
jumlah kematian melalui peningkatan fasilitas kesehatan
dan peningkatan p ­ engetahuan dan pendidikan.
Fase transisi demografi:
60

50
40

30

20

10
I II III IV
Transisi demografi/penduduk memiliki fase, yaitu:
Fase I, kelahiran dan kematian tinggi
Fase II, kelahiran tinggi dan kematian menurun
Fase III, kelahiran dan kematian menurun
Fase IV, kematian dan kelahiran rendah
Jawaban: A

243
8. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Konsep esensial geografi meliputi:
a. Lokasi = letak obyek, meliputi lokasi absolute dan
lokasi relatif
b. Interaksi, yang menjelaskan feno­mena urbanisasi
c. Jarak, yang bisa ditempuh
d. Morfologi (bentuk muka bumi)
e. Aglomerasi (pengelompokkan kegi­at­an)
f. Nilai guna (manfaat dari wilayah)
g. Diferensiasi area (perbedaan wilayah yang khas)
h. Keterkaitan ruang (hubungan antar gejala geosfer)
i. Keterjangkauan (yang bisa ditempuh)
j. Pola (pola pemukiman)
Jawaban: C

9. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Pernyataan (1) SALAH
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota atau urbanisasi juga bisa diartikan sebagai ber-
ubahnya keadaan budaya yang bersifat tradisional
(desa) menjadi modern (kota). Terdapat faktor pen-
dorong dan penarik terjadinya perpindahan penduduk
(urbanisasi). Faktor pendorong berasal dari desa, di an-
taranya: lapangan pekerjaan terbatas, upah tenaga kerja
rendah, lahan pertanian semakin sempit, dan fasilitas
kurang memadai. Sedangkan faktor penarik beras-
al dari kota, di antaranya: lapangan kerja di kota leb-
ih banyak dan bervariasi, kesempatan mendapatkan
pendapatan yang lebih baik, kesempatan mendapatkan
pendidikan yang lebih baik, tersedianya berbagai jenis

244
fasilitas seperti fasilitas pendidikan, perumahan, keseha-
tan, penerangan, hidup dan transportasi, dan hiburan.
Pernyataan (2) BENAR
Yang menjadi faktor p­ endorong utama dalam kegiatan
urbanisasi adalah keterbatasan lapangan pekerjaan di
desa. Jenis lapangan pekerjaan di desa hanya homogen
(hanya pada bidang pertanian) sementara sekarang
rente ekonomi sektor pertanian semakin rendah jika
dibandingkan sektor non­pertanian.
Jawaban: D

10. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Mobilitas penduduk berdasarkan waktu:
• Migrasi (migran): menetap, mengganti KTP sesuai
daerah tujuan
• Sirkulasi (sirkuler): di daerah tujuan dalam waktu
>24 jam sampai <6 bulan
• Komutasi (komuter): di daerah tujuan <24 jam
Jawaban: A
11. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Jumlah penduduk yang semakin bertambah s­ ementara
luas wilayah yang statis akan memunculkan suatu
permasalahan lingkungan. Penduduk ­
­ membutuhkan
ruang (untuk tempat tinggal, lahan bertani untuk
­produksi pangan, industri, pasar ataupun untuk f­ asilitas
pelayanan lain). Semakin bertambahnya jumlah pen-
­
duduk maka semakin bertambah pula kebutuhan akan
ruang tersebut. Sementara jumlah ruang tidak mampu
lagi menampung kebutuhan/ kegiatan penduduk yang

245
semakin bertambah. Ruang dan lingkungan memiliki
daya dukung dan daya tampung yang terbatas. Jika
daya dukung dan daya tampung lingkungan dipaksa
untuk memenuhi semua kebutuhan manusia yang
semakin bertambah maka akan terjadi kerusakan/
masalah pada lingkungan.
Jawaban: C
12. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai
penduduk adalah Thomas Robert Malthus yang hidup
pada tahun 1776-1824. Dalam edisi pertamanya Essay
on Population tahun 1798, Malthus mengemukakan dua
pokok pendapatnya, yaitu:
1) bahan makanan adalah penting untuk kehidupan
­manusia
2) nafsu manusia tak dapat ditahan
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk
jauh lebih cepat dari bahan makanan. A ­ kibatnya pada
suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar a­ntara
penduduk dan kebutuhan hidup. Dengan semakin ber-
tambahnya jumlah penduduk, maka akan ­mendorong ma-
nusia untuk memenuhi kebutuhannya melalui ­eksploitasi
lingkungan secara besar-besaran, sehingga menyebabkan
kerusakan lingkungan.
Jawaban: B

246
13. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Pernyataan salah.
Kegiatan penelitian/ ilmiah/ pembangunan yang meng­­
gunakan peta sebagai penunjuk lokasi memiliki batas
kemakluman waktu sebesar H−2, yaitu maksimal 2
tahun yang lalu dari tahun kegiatan penelitian/ ilmiah/
pembangunan dilakukan. Misalnya dilakukan penelitian/
ilmiah/ pembangunan tahun 2016, maka boleh meng-
gunakan peta pada tahun 2015 dan 2014.
Alasan salah.
Berdasarkan data, pertumbuhan penduduk Kalimantan
Tengah pada tahun pada tahun 2010 sebesar 2.212.089
kemudian pada tahun 2017 meningkat menjadi sebesar
2.604.274. Prosentase pertumbuhan penduduknya
mencapai angka 17,8%. Adapun penggolongan pertum-
buhan penduduk termasuk cepat, bila pertumbuhan 2%
lebih dari jumlah penduduk tiap tahun. Pertumbuhan pen-
duduk termasuk sedang, bila pertumbuhan itu antara
1% – 2%. Pertumbuhan penduduk termasuk lambat,
bila pertumbuhan itu antara 1% atau kurang.
Jawaban: E

14. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Transisi deografi/penduduk memiliki fase, yaitu
Fase I, kelahiran dan kematian tinggi
Fase II, kelahiran tinggi dan kematian menurun
Fase III, kelahiran dan kematian menurun
Fase IV, kematian dan kelahiran rendah
Jawaban: B

247
15. PEMBAHASAN
1. CERDIK:
Piramida penduduk pada gambar disebut piramida penduduk
tua (konstruktif) di mana angka ketergantungan usia lansia
tinggi, sedangkan jumlah penduduk usia muda relatif sedikit.
Jawaban: B

248
1. Group Belajar UTBK GRATIS)
Via Telegram, Quis Setiap Hari, Drilling Soal Ribuan, Full
Pembahasan Gratis. Link Group: t.me/theking_utbk

2. Instagram Soal dan Info Tryout UTBK


@theking.education
@video.trik_tpa_tps
@pakarjurusan.ptn

3. DOWNLOAD BANK SOAL


www.edupower.id
www.theking-education.id

4. TOKO ONLINE ORIGINAL


SHOPEE, nama toko: forumedukasiocial

5. Katalog Buku
www.bukuedukasi.com

WA Layanan Pembaca:
0878-397-50005

Anda mungkin juga menyukai