Anda di halaman 1dari 7

T.

Nugroho : Analisis Kimia, Mineral dan Slfat Fisika Tanah

ANALISIS K1MIA, MINERAL DAN SIFAT FISIKA TANAH LIAT


DESA KELACI TABANAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN BAKU KERAMIK

Totok Nugroho
Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselin Bali-BPPT

ABSTRAK
Perkembangan industri pariwisata di Bali membuka peluang bagi usaha kerajinan tangan dan industri kecil lainnya. Salah
satu industri untuk meningkatkan produksi tersebut adalah industri keramik, yang mana ditunjukkan dari banyaknya
cinderamatayang diminati wisatawan selama berkunjung ke Bali. Karena itu, eksploitasi dari bahan lokal perlu diteliti dan
dikembangkan. Salah satu bahan lokal tersebut adalah lempung Kelaci dari daerah Tabanan. Berbagai macam uji telah
dilakukan yang melibatkan analisis kimia, mineral dan fisika. Hasil menunjukkan bahwa lempung dari Kelaci dapat
digunakan sebagai bahan lokal untuk membuat keramik, perkakas batu dan perkakas tahan asam.
Kata kunci: Lempung Desa Kelaci

ABSTRACT
The development of tourism industry in Bali is open opportunityfor the expansion of handicraft and othersmall industries.
One of the industries that increasing its production is ceramics industry, which is showed from more souvenir stuffs
demanded by tourist during their visit to Bali. Specific design also supports the increase of demand. The dependence of raw
material outside Bali is a constraint for development of ceramics industry in Bali. Therefore, the exploitation local raw
materials need to be searched and assed. One of local raw material is Kelaci Clay, Tabanan Regency. Various testing had
been carried out including chemical, mineraland physicalanalysis. The resultshowed that clayfrom Kelaci could be used
as a raw materialfor making tile, stoneware and acid proof ware.
Kata kunci: Kelaci Clay

PENDAHULUAN mata sebagai kenangan dan bukti bahwa wisatawan


tersebut telah mengunjungi Bali. Sehingga hal ini
Latar Belakang
merupakan pasar yang sangat potensial.
Pariwisata merupakan sektor pembangunan yang Rumman Masalah
memberikan kontribusi terbesar bagi pemasukan dae¬ Namun demikian para perajin keramik di Bali ma-
rah Bali. Hampir sebagian besar masyarakat Bali terli- sih menghadapi kendala di dalam penyediaan bahan
bat dalam sektor ini. Peranan sektor pariwisata terns baku. Hal ini dikarenakan para perajin tersebut ma-
berkembang sejalan dengan berkurangnya peran mi- sih menggunakan bahan baku dari luar Bali. Penga-
nyak sebagai penghasil devisa serta kecenderungan ruh dari ketergantungan tersebut menyebabkan bia-
meningkatnya industri pariwisata secara konsisten. ya produksi keramik di Bali menjadi lebih besar, se¬
Meskipun dilanda badai krisis temyata tidak menurun- hingga harga produknya menjadi lebih mahal diban-
kan minat seseorang untuk melakukan perjalanan wi- dingkan daerah lain di Indonesia dan Jika teijadi
sata ke Bah. Hal ini didukung pula dengan potensi Ba¬ permasalahan yang berkaitan dengan komposisi
li dalam bidang pariwisata yang meliputi: budaya, se¬ massa tanah yang dibeli, maka masalah tersebut
ni, keindahan alam serta ditunjang pula dengan sarana menjadi tidak dapat dipecahkan.
yang memadai. Tujuan Penelitian
Dampak yang langsung diterima dari perkembangan Menganalisa sifat kimia dan sifat fisika tanah liat
industri pariwisata tersebut adalah meningkatnya si- desa Kelaci dan mengaplikasikan tanah desa terse¬
klus kegiatan perekonomian di Bali. Salah satu di an- but sebagai salah satu bahan keramik. Hasil peneli¬
taranya adalah industri kerajinan keramik. Hal ini di¬ tian ini diharapkan akan mengurangi ketergantu¬
tunjukkan dengan makin meningkatnya permintaan ngan kebutuhan bahan baku keramik dari luar Bali.
akan kebutuhan barang-barang keperluan alat makan Untuk itu perlu dilaksanakan kegiatan penelitian
dan minum di hotel seluruh Bali serta barang cindera- yang memanfaatkan bahan galian yang ada di Pulau
No. Artikel : 001/2002 (JKSA, Kimia Fisik) 15
T. Nugroho : Anattsis Kimia, Mineral dan Sifat Fisika Tanah

Bali guna mengurangi ketergantungan bahan dari luar. METODE


Salah satu bahan yang diteliti untuk dimanfaatkan se- Adapun metode yang digunakan dalam penelitian
bagai bahan keramik adalah tanah liat dari Desa Kela¬ ini adalah :
ci, Kabupaten Tabanan sebagai bahan raga keramik.
Analisis Sifat Kimia Tanah
STUDI PUSTAKA Analisis Oksida-Oksida Kimia
Kondisi geologi Indonesia pada dasamya dapat dibe- Komposisi kimia dari contoh tanah liat Kelaci di-
dakan menjadi tiga bagian yaitu Indonesia Bagian Ba¬ analisis secara kuantitatif dengan metode konvensi-
rat, Timur dan daerah jalur gunung api. Geologi di In¬ onal secara basah. Prosedur Analisis oksida-oksida
donesia bagian barat yaitu Sumatera, Jawa dan Kali¬ kimia dilakukan sesuai dengan Standar Industri In¬
mantan bagian barat yang merupakan bagian paparan donesia No. 0454-81 tentang “Cara Uji Kimia Un¬
Sunda yang dibangun oleh batuan plutonik yang ber- tuk Lempung dan Felspar Metode Basah”. Adapun
sifat asam, seperti granit dan rhyolit. Indone-sia bagian kandungan senyawa yang dianalisis adalah : S1O2,
timur dan Sulawesi merupakan daerah transisi akibat A1203, Fe203, Ti02, CaO, MgO, K20, NaA S03,
benturan lempeng Asia dan lempeng Pasifik.(3) C02 dan Hilang Pijar.
Batuan yang terdapat di daerah ini umumnya berupa Analisis Mineral
batuan basa hingga ultra basa dan metamorf. Sedang- Analisis mineral adalah untuk menentukan jenis mi¬
kan daerah jalur gunung api berada sejajar dengan zo¬ neral, bentuk mineral, jumlah relatif, kristalinitas
na penunjaman lempeng Australia-Samudera Hindia dari tanah liat yang diuji.
yang memanjang sari Sumatera, Jawa, Bali, Sumbawa Analisis Mineral dilakukan dengan menggunakan:
dan membelok ke utara melalui Sulawesi karena akti-
Difraksi Sinar - X
fitas gunung api yang masih aktif, geologi di jalur ini
umumnya didominasi oleh batuan vulkanik. Sehingga Bahan dan Peralatan
batuan tersebut banyak mengandung mineral maffic. X-Ray Diffractometer merek Phillips, Ayakan 100
mesh, Ethylene glyco, Mortar penggiling
Hal ini mengakibatkan sebagian besar tanah di Bali
berwama kecoklatan atau gelap, karena kadar kompo- Persiapan bahan meliputi :
nen oksida besi (Fe203) relatif tinggi. Tanah liat yang Mengeringkan sampel pada suhu kamar kemudian
mengandung oksida besi antara 9-10% bilamana diba- menghaluskannya dengan mortar penggiling setelah
kar pada suhu sekitar 900°C akan berwama merah.(2) itu disaring dengan ayakan 100 mesh. Hasil dari
Lokasi Oaerah Penelitian ayakan tersebut dicetak pada tempat sampel.
Lokasi daerah yang diteliti adalah di Banjar Bangah, Untuk mineral Haloisil/Montmorillonit dilakukan
pemisahan dengan cara memisahkan butiran <2 mm
Desa Kelaci, Kecamatan Margarana, Kabupaten Taba¬
dengan menggunakan elektrolit Na2HP04, sedang-
nan, Propinsi Bali yang beijarak 30km dengan mele-
kan untuk montmorillonit dengan mencampur ethy¬
wati jalan kelas III, 5 km jalan kelas IV serta 0,35 km
jalan setapak dari ibukota Propinsi Denpasar. Peneliti¬ lene glycol selanjutnya memanaskan pada suhu
an dilaksanakan selama 1 hari. 60°C selama 1 jam atau dengan cara membakar
contoh asli pada suhu 540°C.
Ketebalan top soil mencapai ± 20 meter. Jenis batuan
yang ada berupa tuff endapan lahar gunung Bujan Bra- Karakterisasi :
tan dan Gunung Batur. Morfologi daerah setempat Melakukan pengukuran sudut 20 (2°- 65°) dengan
adalah berbukit rendah. Kedalaman air tanah 0.5 meter cara scanning, kondisi operasi sumber sinar Cu2aK,
dan air permukaan terdapat banyak sungai kecil. Pro¬ Filter Ni, Slit 170.3/1, Daya 1000 Watt, Tegangan
ses pembentukannya merupakan hasil pemadatan batu- 1 800 Volt dengan perbesaran 32 X, percepatan ker-
an-batuan volkanik dari Gunung Senggayang, yang tas 20 mm/menit. Identifikasi difraktogram yang di-
merupakan blok bukit dengan ketinggian ± 25 m yang hasilkan dengan cara menghitung sudut 20 dan
ditutupi oleh soil. membandingkan dengan Standar Hanawal (ASTM).

No. Artikel : 001/2002 (JKSA, Kimia Fisik) 16


T. Nugroho ; Anallsfs KJmia, Mineral dan Sifat Fisika Tanah

Infrared Spectrofotometri Mengeringkan contoh pada oven pengering pada


Alat dan Bahan 100-110°C kemudian menghaluskan sampel hingga
Ayakan 100 mesh, Infra Red Spectrometer, Hirolik 100% lolos ayakan 100 mesh.
Press, KBr Pengujian
Persiapan bahan meliputi :
Menimbang piknometer kosong dan minyak tanah
Mengeringkan sampel pada suhu kamar kemudian
yang telah dimasukkan ke dalam piknometer, kemu¬
menghaluskan sampel tersebut hingga 1 00% lolos aya¬
dian memasukkan sampel dengan berat tertentu dan
kan 200mesh. Menambahkan 20 bagian KJBr dan men¬ menimbang lagi. Menghitung berat jenis sampel
campumya hingga homogen. Setelah itu membentuk-
Analisis Besar Butir
nya dalam bentuk pellet dengan menggunakan hidrolik
press bertekanan 15 ton force. Analisis Besar Butir Dengan Ayakan Standar
Analisis pengukuran : (Cara Kering)
Menentukan parameter pengukuran berupa penguku¬ Alat
ran jumlah bilangan gelombang, dengan kondisi ope- Ayakan Standar, Palu Kayu, Neraca, Larutan
rasi skala transmisi 50, respon medium, wave number Na2C03 10%
4000-200 cm'1 serta rate recording mode, doublebeam Persiapan bahan mcliputi :
auto smooth
Mengeringkan contoh dengan sinar matahari dan
Karakterisasi :
contoh dengan palu kayu. Mencampur contoh hing¬
Identifikasi spektrogram yang dihasilkan dengan pern-
ga homogen selanjutnya melakukan pemisahan de¬
banding Spektrogram Standar (Finger Print).
ngan cara kuartering.
Analisis Sifat Fisika Tanah
Analisis sifat-sifat fisika tanah dilakukan dengan me¬ Analisis / pengujian, meliputi :
nentukan: berat jenis, kadar air, ukuran besar butir dan Menimbang contoh seberat ± 1 00 gram kemudian
distribusi butiran serta jenis mineral. Ukuran besar bu¬ menambah 10 ml .larutan NajCOj 10% dan menam-
tir dilakukan secara kering dan basah. Pengujian berat bahkan air secukupnya selanjutnya mendidihkan se-
jenis, kadar air dan kekerasan dilakukan secara kon- lama ±1 jam selanjutnya menyaringkan dengan aya¬
vensional. Prosedur Analisis sifat fisika tanah adalah kan 0,063 mm sisa di atas ayakan dikeringkan da¬
sebagai berikut : lam oven pengering pada suhu 105-110°C selama
Kadar Air 4-5 jam.Hasil pengeringan diayak dengan ayakan
Bahan dan Alat : standar selama ± 15 menit, susunan ayakan dengan
Neraca, Oven Pengering garis tengah lubang adalah sebagai berikut. 2,000
Persiapan mm, 1,000 mm, 0ÿ212 mm, 0,063 mm sisa di atas
Mengambil contoh seberat 1 00 gram dan memasukkan masing-masing fraksi ayakan di timbang. Hasil me-
dalam wadah tertutup nunjukkan persentase masing-masing butiran di atas
Pengujian ayakan tersebut.
Menimbang ±10 gram dalam botol timbangan yang Analisis Butir Dengan Metode Andreasen (Cara
telah diketahui beratnya, kemudian mengeringkannya Basah)
dalam oven pengering pada suhu 105-1 10°C, selama Alat dan Bahan
4-5 jam. Selanjutnya menimbang kembali dan menghi¬ Neraca, Palu Kayu, Larutan Na2C03 10%, Air su-
tung kadar aimya. ling, Pipet Andreasen
Berat Jenis Persiapan bahan meliputi :
Alat dan Bahan Mengeringkan contoh dengan sinar matahari kemu¬
C dian contoh dengan palu setelah itu mencampumya
Oven Pengering, Ayakan 1 00 Mesh, Piknometer
hingga homogen dan pencampuran contoh hingga
Persiapan bahan meliputi :
homogen dan melakukan kuartering.
No. Artikel : 001/2002 (JKSA, Kimia Fisik) 17
T. Nugroho : Analisis KJmia, Mineral dan Sifat Flsika Tanah

Analisis / pengujian meliputi : ....


Menimbang contoh dengan tepat ±10 gram, mema- MlWt

sukkan ke dalam gelas piala kemudian menambah as ,


4.
C.
t.
r
«*» ulr
M(ut PIUMHW MU
Kntu ptMtuun b«U.
dMUno

±100 ml air suling, 2 ml larutan Na2COa 1 N dan 2ml


Q4
larutan NaOH 1 N. Mendidihkannya selama 15 menit, .2

kemudian menyaring dengan ayakan 0,210 mm sisa 03

contoh di atas ayakan dikeringkan dan tentukan berat- 02

nya, sedang fitratnya dimasukkan dalam tabung An¬ 0,1

dreasen. Menambahkan air suling dalam filtrat hingga


volumenya mencapai batas tabung Andreasen tersebut.
Mengisap larutan dalam tabung, pada waktu yang se-
Gambar : Diagram Avgustinik
suai dengan hasil perhitungan men urut hukum Stokes
untuk besar butir 20 mm dan 2 mm. Mengeringkan ha¬ Hasil Analisa Sifat Fisika
sil pengisapan pada suhu 105-110°C selama 4-5 jam Hasil Analisa Kadar Air dan Berat Jenis
kemudian menimbangnya. Menghitung persentase be¬ Berat Jenis Tanah Liat Desa Kelaci dengan kode
sar butimya dan dievaluasi dengan diagram Winkler sampel MGR 1/AB diperoleh sebesar 2.30 gr/cm3
HASIL PENELITIAN dan besamya kadar air 1 9.87%.
Hasil Analisa Sifat Kimia Hasil Analisa Butir Dengan Metode Andreasen
Tabel 2 Hasil analisis butir dengan metode Andreasen
Hasil Analisa Kandungan Oksida Kimia
Kode Sampel Analisis Butiran (% Berat)
Hasil dan Analisis kimia dengan menggunakan Meto- MGR 1/AB >0,210 mm 35.45
de Basah (Metode Konvensional seperti terlihat pada 0,210-0,020 mm 24.29
Tabel 1) Tampak bahwa kandungan oksida besi hanya
berkisar 4 %, kandungan mineral logam berat sangat
0,020 - 0,002 mm
< 0,002 mm _ 26.86
13.40

berpengaruh terhadap wama tanah baik pada kondisi PEMBAHASAN 3

sebelum dan sesudah dibakar. Pembahasan Hasii Analisa Sifat Kimia


Tabel 1 Hasil Analisa Oksida-Oksida Kimia Hasil analisa sifat kimia dengan cara pengujian kan¬
Unsur Persentase dungan oksida-oksida kimia, analisa mineral de¬
Sampel MGR1/AB ngan cara Diffaksi sinar-X dan Infra Red Spectrofo-
Si02 48.29
A1203 21.04 tometri dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah
Fe203 4.83 persentase kandungan mineral dengan Metode Ana¬
Ti02 0.30
CaO 4.10 lisis Rasional.
MgO 1.82 Pengertian Analisis Rasional yaitu dengan cara me-
K20 0.90
N820 4.09 ngasumsikan jenis-jenis mineral yang terkandung
SO, 1.16 dalam bahan yang bersangkutan mempunyai rumus
co2
HP 13,47 kimia tertentu, dan jumlah persentase oksida-oksida
menurut analisa kimia merupakan komposisi mine¬
Jumlah 99.99
ral-mineral tersebut. Persentase masing-masing mi¬
Hasil Analisa Mineral Dengan Difraksi Sinar-X neral-mineral dapat dilihat pada Tabel 6.
Komposisi mineral sampel MGR I/AB terdiri dari: Ha- Tabel 6 Perkiraan Jumlah Kandungan Mineral Menurut
loisit (meta dan hidrat), Albit, Anortit, Kalsit, Tridimit, Analisa Rasional
Kristobalit Kode Komposisi Mineral Perkiraan Jumlah
Sampel Persentase Mineral
Hasil Analisa Mineral Dengan Infra Red Spectrofoto- MGR Haloisit (meta & hidrat) 21
?
metri. Komposisi mineral sampel MGR 1/AB terdiri 11/AB Albit 35
Anortit 16
dari : Haloisit, Feldspar, Kuarsa. Tridimit / Kristobalit 8
No. Artikel : 001/2002 (JKSA, Kimia Fisik) 18
T. Nugroho : Analisis Kknla, Mineral dan Slfat Fisika Tanah

Dari komposisi mineral yang ada tanah liat Kelaci me- Dari hasil analisis besar butir dengan metode
rupakan lempung berwama coklat dengan komposisi Andreasen dapat dievaluasi bahwa tanah liat dari
haloisit/montmorillonit, feldspar dan silika. Desa Kelaci adalah lempung yang tidak plastis
Sedangkan dari komposisi kimia dapat dievaluasi de¬ dengan kekuatan kering rendah.
ngan menggunakan diagram Avgustinik (Gambar), Dari hasil pengujian bakaran suhu 1400°C menun¬
bahwa perbandingan antara AI2O3 SiCb dan un-tuk Z jukkan tanah tersebut bersifat padat dan lebur de¬
R2O + RO + Fe203. Dapat disimpulkan bahwa untuk ngan wama hasil pembakaran coklat sampai coklat
Tanah Desa Kelaci dengan kode sampel MGR I/AB tua kotor. Hasil pengujian pada suhu 1150°C wama
terletak pada daerah 4. Hasil evaluasi tersebut menun- sampel coklat muda dan abu-abu tua dan dapat di¬
jukkan bahwa tanah liat Desa Kelaci adalah lempung gunakan untuk pembuatan gerabah halus keras/sto-
yang dapat digunakan untuk pembuatan genteng. neware dengan peresapan air : < 2%.
Dari hasil analisa dengan diffaksi sinar-x menunjuk- KESIMPULAN
kan bahwa mineral dominan adalah halloisit baik meta a. Usaha pemanfaatan kandungan lokal untuk me-
maupun hidrat atau secara keseluruhan adalah mineral ngurangi ketergantungan bahan baku keramik
lempung yang fungsinya dalam massa raga keramik dari luar Bah telah diteliti dan diamati berdasar
sebagai pengikat atau pengisi. Terdapat pula mineral sifat fisika, kimia dan kandungan miaeralnya
feldspar (dalam hal ini albit dan anortit) yang fungsi¬
b. Hasil penelitian dan pengembangan tersebut pa¬
nya dalam bodi keramik sebagai pelebur. Hasil dari
ling tidak telah memberikan gambaran bahwa di
analisa mineral dengan difraksi sinar -X perlu pula di-
Pulau Bali sendiri sebenamya ada beberapa ba¬
korelasikan dengan hasil analisa mineral dengan infra
han yang mampu untuk dimanfaatkan sebagai
red spectrofotometri Dari komposisi mineral yang ada
bahan baku keramik. Untuk itu perlu dikem-
f tanah liat Desa Kelaci merupakan lempung berwama
bangkan usaha-usaha pemanfaatan :candungan
coklat dengan mineral dominan haloisit dan feldspar.
lokal selain Tanah Desa Kelaci.
- Hasil analisa mineral dengan menggunakan infra red c. Tanah hat desa Kelaci termasuk sebagai kelom-
spectrofotometri menunjukkan hasil yang sama de¬
pok lempung berwama merah dengan kompo¬
ngan analisa mineral dengan menggunakan difraksi si¬
sisi. halosit dan felspar yang kemungkinan
nar-x. Hasil analisis mineral dengan menggunakan In¬
dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk bata
fra Red Spectrofotometri bertujuan untuk sebagai ko- dan genteng.
reksi terhadap kandungan mineral organik Dari kom¬
UCAPAN IE RIMA KASIH
posisi mineral yang ada tanah hat Desa Kelaci meru¬
pakan lempung berwama ccoklat yang banyak me- Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
ngandung haloisit dan felspar. Balai Besar Industri Keramik Bandung yang telah
membantu pelaksanaan penelitian ini.
Pemba hasan Analisa Sifat Fisika
Berdasarkan hasil pengujian berat jenis menunjukkan DAFTARPUSTAKA
angka 2.30 gr/cm3 dan 2,45. Hasil ini menunjukkan 1. Alexeyev, V.,(1969) “Quantitative Analysis”,
Translated from Russian, MIR Publisher, Moscow, p.
angka yang sedikit menyimpang jika kita bandingkan 152-156.
dengan berat jenis mineral dominan 2.60 gr/cm3 de¬ 2. Anonymous,( 1985) "Ceramic Engineering”, Nagoya
ngan mineral dominan albit untuk MGR I/AB dan International Training Center-J1CA, Japan, p. 148-
151.
2,45. Hal ini disebabkan bahan yang diuji merupakan 3, Clews,FH,( \955)”Heavy Clay Technology”, The
campuran dari beberapa mineral. British Ceramic Research Association, Stoke on
Hasil yang diperoleh dari analisa butir menunjukkan Trent, p 382-384,.
4. Herman, S,( 1961)”C<?ra/w/c Physical and Chemical
berdasarkan kadar fraksi < 0,063 mm dengan ayakan
c Fundamentals ”, London, Butterworths, p.33, 79, 324.
standar diperoleh kadar sebesar > 70% berarti bahan 5. SII 0654-82, Kaolin Sebagai Bahan Baku Barang

untuk tanda sampel MGR I/AB. _


tersebut dapat dikatagorikan sebagai bahan lempung

No. Artikel : 001/2002 (JKSA, Kimia Fisik)


Keramik Halus, Departemen Perindustrian.

19
T. Nugrnho : Analisis Kimia, Mineral dan Sifat Fisika Tanah
i
6 SII. 1145-84, Feldspar Untuk Pembuatan Badan
Keramik Halus, Depaitemen Perindustrian.
7. SIL0454-81, Cara Uji Kimia Untuk Lentpung Dan
Feldspar Metoda Basah, Departemen Perindustrian
8. Singer, F., and Sonja, S., “Industrial Ceramics”,
Publikasi I, Chapman and Hall, London, 1963.
9 Sukandar, A ,( \916) ''Diktat Geologi Struktur
Indonesia", Departemen Teknik Geologi Institut
Teknologi Bandung, hal 23-31 dan 97 - 102.

No. Artikel : 001/2002 (JKSA, Kimia Fisik) 20


T. Nugroho : Analisis Kimia, Mineral dan Sifat Fisika Tanah
i

Hasil Analisa Bakaran Tanah Kelaci Pada Pancang Seger 14 (Suhu 1400”C).
Tabel 3 Hasil Analisa Bakaran Tanah Kelaci Pada Pancang Seger 14 (Suhu 1400°C)
lamia font oh Pori-Pori Mas a Gelas Gelembung Homogcnitaa Keterangan Warns
Warns Leburan
MGR I/A -H-t-f- +++ ++++ Coklai
MGR1/B +++ + ++++ Coklat kemerahan
Hasil Analisa Peresapan Air dan Susut Jumlah Pada Suhu 1 000°C, 1 050°C dan 1 1 50°C
Tabel 4 Hasil Analisa Peresapan Air dan Susut Jumlah Pada Suhu 1 000°C, 1050°C dan 1 1 50°C
Kode Sampel : MGR I / AB
Suhu 1000‘C Suhu 1050“C 1150*C
PA Susut Jumlah Warna PA 1 _
Susut Jumlah ! Warna P.A f Susut Jumlah } Warna
4.24 6.25 Coklat kemcrnhan Berubah bentuk berwama coklat tua Lcbur berwama coklat tua, mcnggelas
4.2.5Hasil Analisa Butir Dengan Ayakan Standar (Metode Kering)
Kode Sampel : MGR 1/AB
Tabel 5. Hasil Analisis Butir Dengan Ayakan Standar (Metode Kering)
% Pemerian Komposisi Batuau
Warna Kering Analisa Butiran berat Mineral Jml 4> maks Ket
butiran (mm)
Hitam keabu-abuan > 2,000 mm 3.15 Tuf 9 S4 Kcrikil = 3.15 %
Kuarsa + 3 So Pasir = 26.45 %
Lanau / Lempung - 70.40%
2,000- 1,000 mm 2.10 Tuf
Kuarsa +
Amfibol +
Bahan Organik ++
i
1,000-0,212 mm 14.66 Tuf
Bahan Oiganik ++
Kuarsa ++
Magnetit ++
Amphibol +

0,212 - 0,063 mm 9.69 Kuarsa


Bahan Organik +++
Magnetit
Limonit +
Olivin +

< 0,063 mm 70.40

P*

No. Art ike1 : 001/2002 (JKSA, Kimia Fisik) 21

Anda mungkin juga menyukai