Anda di halaman 1dari 43

PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL

DAN PERAN IG DI ERA IR 4.0


Rachman Rifai
Kepala
Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan IG

Diskusi online 26-09-2020


Perkumpulan Ahli Informasi Geospasial Indonesia
SISTEMATIKA PAPARAN

• PUSAT PPIG BIG


• KEBIJAKAN OPEN DATA DAN DATASHARING LEWAT JIGN
• KEBIJAKAN SATU PETA DAN SATU DATA INDONESIA
• Big DATA SPASIAL
• PERAN DAN MANFAAT IG
PUSAT PENGELOLAAN DAN PENYEBARLUASAN IG BIG
PENYELENGGARAAN INFORMASI GEOSPASIAL BIG

STANDAR

PENGAMANAN

PENYIMPANAN

SERVER

CLIENT

JARINGAN

DISTRIBUSI

INTEGRASI

MULTIMEDIA

SISTEM
PENGELOLAAN
SISTEM
PENGELOLAAN
KUALITAS
Pengelolaan IG Terpadu

Pemetaan Partisipatif

PRODUSEN DATA WALI DATA


KEBIJAKAN OPEN DATA DAN DATA SHARING MELALUI
JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL
Sejarah Pengelolaan Data Informasi Geospasial di Indonesia

Aspek Kebijakan & Regulasi

Perpress 85/2007 UU No. 4/2011 Perpress 27/2014 Perpress 9/2016 Perpress 39/2019
Deklarasi NSDI tentang JDSN tentang IG tentang JIGN tentang PKSP tentang SDI
Forum SIGNAS Sekretariat NSDI

1980 -
1990 1991 1997 2000 2002 2007 2010 2011 2013 2014 2016 2019

Fitur Katalog Pembangunan


Pembangunan Data Center
Proyek Pemetaan
Inisiasi pembangunan Metadata Geoportal Nasional
Digital (MREP, LREP,
RePPPRoT Basisdata Geospasial https://tanahair.Indonesia.go.id

Metadata
Spesifikasi Data

Sumber : Putra T.Y.D, 2019


TOPOLOGI DATASHARING JIGN
Data Publik

Ina-Geoportal
internet

External Producers/Users
Data Government Kebijakan Satu Peta/KSP Internal Producers/Users
Penghubung Simpul Jaringan

Ina-SDI Network
WAN

Data Unit Kliring SJ Unit Kliring SJ Unit Kliring SJ


Internal/Konfidensial (K/L) (Prov) (Kab/Kota)
Kebijakan Satu Peta/KSP

Kebijakan Satu Peta/KSP


LAN/WAN LAN/WAN LAN/WAN

Unit Prod Unit Prod Unit Prod


SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD
Data Data Data
SARANA PENYEBARLUASAN IG

Jaringan Informasi Geopasial Nasional


Perpres No. 27/2014: JIGN

Koneksi Simpul Jaringan

TARGET CONNECTED TO DO
Infrastruktur SJ Jumlah SJ
K/L 57 29 28
Cloud 153
Prov. 34 34 0
Mandiri 87
Kab./Kota 514 177 337
Total 240
PPIDS 34 23 11
Ina-GeoPortal : Jaringan Informasi Geospasial Nasional http://tanahair.indonesia.go.id
STATISTIK PEMANFAATAN INA-GEOPORTAL
Statistik Download Peta RBI per Unsur Tahun 2019
25000

20000

15000

10000

5000

0
Skala 25K Skala 50K

Batas Wilayah Hidrografi Hipsografi Geologi Jumlah user yang berkunjung sejak
Transportasi Lingkungan Terbangun Vegetasi Batimetri 12 November 2015 s/d Mei 2020 adalah
Toponimi Tanah Utilitas 3.102.411 dari seluruh dunia.

Tahun 2017 2018 2019 Mei-2020 Total


Jumlah Dload 46,893 244,312 339,800 134,988 765,993
Asumsi 6nlp/wil 140,679,000,000 732,936,000,000 1,019,400,000,000 404,964,000,000 2,297,979,000,000
Status Ketersediaaan Peta Dasar (RBI)

1 : 5.000
1 : 10.000
1 : 25.000
1 : 50.000
1 : 250.000
API Data/Services

Basemap 1:5K

Contoh service batas wilayah NKRI :


http://portal.ina-sdi.or.id/arcgis/rest/services//Batas_Wilayah/Batas_Wilayah_50K/MapServer
KEBIJAKAN SATU PETA DAN SATU DATA INDONESIA
Contoh Kasus
Tumpang Tindih Perijinan Multi Sektor
Peta Rupabumi Indonesia

Izin Sektor Minerba

Izin Sektor Kehutanan

Izin Sektor Pertanahan

Tanah Grogot

Sumber : 1. Peta Dasar RBI Indonesia Skala 1 : 50.000 digeneralisasi


2. Peta Pemanfaatan Kawasan Hutan, KLHK
3. Peta konsesi pertambangan, Kementerian ESDM
4. Peta Hak Atas Tanah, Kementerian ATR/BPN
OVERVIEW KEBIJAKAN SATU PETA
Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000
PERPRES • Pasal 8
NO. 9 TAHUN 2016 Walidata IGT… mempunyai tugas: …b. mengelola dan memberikan akses berbagi data IGT melalui Jaringan IGN

TARGET
TUJUAN KEBIJAKAN SATU PETA PENCAPAIAN
19 K/L Walidata:

1
STANDAR
REFERENSI
BASIS DATA
GEO-PORTAL
19
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
MANFAAT KEBIJAKAN SATU PETA

Sebagai acuan untuk: Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota di 34 Provinsi:


▪ Acuan perbaikan data spasial
▪ Akurasi perencanaan tata ruang
▪ Akurasi dalam penyusunan kebijakan PRODUK
dan pengambilan keputusan

34 85
KEBIJAKAN
SATU PETA
KEGIATAN UTAMA KEBIJAKAN SATU PETA
PROVINSI PETA TEMATIK
Kompilasi Integrasi Sinkronisasi

Kebijakan Satu Peta merupakan upaya perwujudan satu peta yang akuran dan akuntabel, sebagai acuan bersama dalam perencanaan pembangunan
dan pemanfaatan ruang. Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta berkoordinasi di internal Kemenko Perekonomian dan lintas sektor, serta melibatkan Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota di 34 provinsi.
Sumber : Sekretariat PKSP 16
KEBIJAKAN SATU PETA (KSP)
Alamat :
https :// Portalksp.ina-sdi.or.id

Atau lewat link di ina geoportal :


tanahair.Indonesia.go.id

85 Peta Tematik, dibagi dalam 7 grup :


o Batas Wilayah
o Perijinan dan Pertanahan
o Perencanaan Ruang
o Kawasan Khusus dan Transmigrasi
o Sarana dan Prasarana
o Kehutanan
o Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Hasil Kompilasi dan Integrasi Peta Tematik

Capaian Kompilasi Capaian Integrasi

Hasil Kompilasi telah diintegrasi terhadap peta dasar.

99%
Telah
terintegrasi Telah Telah

74
terintegrasi terintegrasi
(84 dari 85
peta tematik) dari 80 peta
80 67
99%
Telah
dari 83 IGT dari 77 peta
telah terintegrasi
Telah

terkompilasi. 81 terintegrasi

dari 84 peta 66
dari 78 peta
Telah
terintegrasi

1% (1 peta tematik) 74
belum tersedia: dari 79 peta

Telah
Keterangan : terintegrasi

- Peta Batas Administrasi Pelaksanaan Integrasi sejak 2016 73


Desa/Kelurahan Pelaksanaan Integrasi sejak 2017 dari 79 peta

Pelaksanaan Integrasi sejak 2018

Peta tematik hasil Kompilasi dan Integrasi tersebut telah dapat diakses oleh seluruh K/L/P melalui
Geoportal Kebijakan Satu Peta yang telah diluncurkan oleh Bapak Presiden pada Desember 2018.

© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2019


1
8
Data IGT Terintegrasi disimpan di Ina-Geoportal BIG

Saat ini belum dapat diakses publik.


Protokol berbagi-pakai diatur lewat
Permenko Ekonomi
PROGRES PERCEPATAN KEBIJAKAN SATU PETA
Percepatan KSP 2
Undang-Undang
Undang-Undang
Nomor14Tahun
Republik Pelaksanaan Kompilasi data Integrasi data IGT
Undang-Undang Nomor 4 Tahun2011 IndonesiaNomor
2008 tentang InformasiGeospasial melalui proses koreksi
Keterbukaan
tentang Informasi Geospasial 23 Tahun 2014
Pemerintahan
Kebijakan Satu Thematik (IGT) dan verifikasi
Informasi Publik
Daerah Peta (KSP) 1
Penyusunan
Sinkronisasi dan rekomendasi dan
Tujuan: percepatan
penyelarasan antar data fasilitasipermasalahan
Peraturan Peraturan PeraturanPresiden Peraturan pelaksanaan pembangunan
PaketKebijakan IGTyang terintegrasi IGT
Pemerintah PresidenRepublik Republik Indonesia MenteriDalam nasional yang mengacu pada
Pemerintah
Nomor 61 Tahun Indonesia Nomor Nomor 9 tahun NegeriNomor8 satu referensi geospasial, satu
No.VIII-2015 Jaringan Informasi Geospasial Nasional/Daerah
2010 Pelaksanaan 27 tahun 2014 2016Percepatan Tahun 2014 standar, satu basis data, dan
Percepatan
Undang-undang Jaringan Informasi Pelaksanaan SistemInformasi
pelaksanaan satu geoportal
Nomor 14 Tahun Geospasial Kebijakan Satu Pembangunan
Satu Peta
2008 Nasional Peta Daerah
Fungsi: a. acuan data IGT

Kelembagaan

Teknologi
(Informasi Geospasial Tematik)

Standa
SDM
Huku
pada masing-masing sektor;
dan b. acuan perencanaan

m
Revisi

r
pemanfaatan ruangskala
Perpres RI
Nomor 9 tahun luas yang terintegrasi dalam
2016Percepatan dokumen Rencana Tata
Pelaksanaan Ruang.
Kebijakan Satu
Peta

Revisi
SIMPUL JARINGAN
Revisi perpres PKSP :
- Cakupan PKSP diperluas
- K/L yang terlibat ditambah
- Peta kemaritiman
- Peta kebencanaan
- Peta ekonomi dan keuangan
- Memperkuat mekanisme sinkronisasi Menduk u n g Terc apainya SDG
- Pokja 3 → datasharing
Konsep Satu Data Indonesia
Satu Data Indenesia adalah kebijakan tata kelola Data pemerintah untuk menghasilkan data
yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan
dibagipakaikan antar instansi Pusat dan Instansi Daerah nelalui pemenuhan standard Data,
Metadata, Interoperabilitas Data, dan menggunkan Kode Referensi dan Data Induk

Produsen Data dan Metadata

dibagipakaikan
Pengguna Data

Mudah diakses
Portal Satu Data Indonesia
Pemerintah
▪ Kementerian
Walidata Akurat, Mutakhir & Terpadu ▪ Lembaga
▪ Provinsi
▪ Kota/Kabupaten

Pembina Data Standard dan Metadata


Pengguna Data
Publik
• perseorangan,
Kode Referensi dan data Induk • kelompok orang,
Catatan: atau
Dalam hal Geospasial adalah Sistem • badan hkum
Referensi Geospasial Indonesia dan
Peta Dasar
INTEROPERABILITAS DATA

KODE REFERENSI

KODE KUGI NAMA WILAYAH OBJEK PAJAK

AA01040080 DKI Jakarta ..


SATU DATA
AA01040080 Jawa Barat ..
AA01040080 Jawa Timur …
KATALOG
… …
UNSUR
GEOGRAFI … …
INDONESIA

SATU PETA
TEMATIK/
KODE
KODE KUGI STATISTIK/
REFERENSI
KEUANGAN
INTEGRASI DATA SPASIAL, STATISTIK, KEUANGAN, DATA LAIN

Informasi Geospasial Dasar Statistik

KODE
GEOMETRI NAMA OBJEK POSITIF HARIAN POSITIF KUMULATIF MENINGGAL
REFERENSI

AREA 1 DKI Jakarta 104 7870 524


SESUAI KEWENANGAN

AREA 2 Jawa Barat

AREA 3
LINK OPEN
… DATA

AREA N

WALIDATA WALIDATA
BIG KEMENKES
TEKNOLOGI DATA TERBUKA

STAR DESCRIPTION
★ make your stuff available on the Web (whatever format) under an open license1
★★ make it available as structured data (e.g., Excel instead of image scan of a table)2
★★★ make it available in a non-proprietary open format (e.g., CSV instead of Excel)3
★★★★ use URIs to denote things, so that people can point at your stuff4
★★★★★ link your data to other data to provide context5

Interoperabilitas Data harus


disimpan dalam format terbuka
yang dapat dibaca sistem elektronik.
(Perpres SDI Pasal 9)
INTEGRASI ANTARA JIGN DENGAN SDI

PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN SATU PETA


Perpress No. 9 tahun 2016 tentang pelaksanaan KSP

Kompilasi Integrasi Sinkronisasi

PENYELENGGARAAN IG Pengguna
UU No. 4 tahun 2011 tentang IG

Perpress No. 27 tahun 2014


Penyimpanan Penyebarluasan tentang Jaringan IG Nasional
Pengolahan DG &
Pengumpulan DG dan Pengamanan DG & IG Penggunaan IG
IG
DG & IG
Jaringan Informasi
Geospasial Nasional

Perencanaan Pengumpulan Penyebarluasan


Pemeriksaan Data
Data Data Data
Data
Data Spasial
1. Produksi data oleh produsen Statistik
2. Penyerahan data dari Produsen ke Walidata Portal Satu Data Indonesia
PENYELENGGARAAN SATU DATA Integrasi
Perpress No. 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
SUPER APLIKASI SATU DATA INDONESIA
PROVINSI SEKRETARIAT SDI KABUPATEN
Produsen Produsen
Data Walidata Walidata Data

API - URI API - URI


Pusat Pusat
Produsen Data Data Produsen
Data Data

SUPER APPS
INTEGRASI ANTAR LINKED DATA SPASIAL,
KABUPATEN STATISTIK, KEUANGAN LEMBAGA
Produsen Produsen
Data Walidata Walidata Data
GOLD
Pusat Pusat
Produsen Data API - URI API - URI API - URI Data Produsen
Data Data
KOTA
Produsen
Data
Pusat
Keterangan :
Data
• GOLD : Geospatial Open Linked Data Produsen
• API – URI : Data Walidata
Big DATA SPASIAL
Big Data untuk Mendukung IDSN

• Pengolahan data dan metadata yang berbeda struktur


• KUGI, data pada simpul jaringan
• Sensor: Pasang surut, CORS
• Penyajian data spasial
• Data Tiling
• Geocoded Address: proses mengambil teks input, dan
mengembalikan lokasi garis lintang/ bujur di permukaan bumi untuk
tempat itu
• Integrasi data spasial dan data statistik (Perpres 39/2019)
Tantangan Big Data di BIG
http://informationcatalyst.com/vision-experience/big-data-value/

Vol-2016 Growth
No Jenis
[TB] [TB/yr]

Pertumbuhan Data/IG BIG, 2017


1 Raster 525 130
2 Vektor 135 37
3 Dokumen 15 3
4 Database 370 20
5 Lainnya 209 38
1,254 228
Multi scale Multi sensor Simpul Jaringan Pemetaan Partisipatif
Metadata, REST, WMS
Geospatial Data

Akses data:
Big Data
• image tiling [service] Analytics
• Analytics: Interpretasi data/IG dari simpul jaringan
[unstructured data] untuk:
• Identifikasi tema
• Klasifikasi tema
• Query/searching
• Analisis spasial: multi parameter analysis dan kesesuaian
lahan
Data and Technological Issues on NSDI
• Semantic Web/Linked Data
“Created Once, Efficient Cost-
• Web Architecture used Many sharing, Avoid
Times” Redundancy
• Spatial data on the web standards
• 3D Data and services
• Big Data Cooperative
Coordinated,
Sustainable
Data Providers
Development
• Internet of Things (IoT)
NSDI?
• AI/ML/DL
• Blockchain Fase Kematangan Big Data Organisasi model TDWI

Assesment di BIG : Pre adoption – early adoption

Draft Kajian NSDI Review, UGM 2020.


Next step : Pengembangan Aplikasi Geospasial berbasiskan IOT, Bigdata dan AI

Pengembangan Data Analytics


o Pengembangan sistem Big Data Lake berbasis open source dan Data Warehouse.
o Pengembangan teknologi Internet of Things: akses sensor IoT berbasis Sensor Observation
Service/SOS.
o Pengembangan teknologi Geospatial Artificial Intelligence: Sistem Search Engine berbasis AI
dan Web Semantik.
o Pembangunan GeoSPARQL EndPoint untuk mendukung Linked of Data (LOD) dan Spatial
Query.
o Fitur access-view data/map service (2D,3D,Sensor/IoT)
o Fitur Analisis Spasial (Vektor dan Raster)
o Fitur Citizen sensing, sentiment analysis, location estimation dan hotspot detection
o Penerapan Teknologi GeoAI : Analisis citra raster menggunakan semantic segmentation,
instance segmentation dan image classification.
PERAN DAN MANFAAT IG
Informasi Geospasial Untuk Pembangunan Nasional

Pembangunan Nasional di Berbagai Sektor


(Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan, Evaluasi, Pengendalian)

Kebijakan Satu Peta

Informasi Geospasial Tematik: Informasi Geospasial Dasar:


Berbagai Peta Tematik Peta Dasar (RBI, LPI dan LLN)
• Multi-Tema, Multi-Produsen, Multi-Kualitas
• Harusnya mengacu pada Peta Dasar yang sama
Data Geospasial
(eg. Foto, Lidar, IfSAR, Citra Satelit)
+
Sistem Referensi Geospasial Jaring Kontrol Geodesi Nasional
Indonesia, SRGI 2013 (JKHN, JKVN, JKGN)
Presentasi Ka BIG, 2020.
Peran Data dan Informasi Geospasial Dalam Perencanaan Pembangunan
Arahan Basis Dasar Pendekatan Tujuan
Indikator
Pembangunan Data Perencanaan Kewilayahan Nasional

RPJPN Sistem Perkotaan Berkurangnya Gini Rasio


Nasional Indeks Williamson
2005-2025 Kesenjangan
1. Pengurangan Informasi Perencanaan Kawasan Cepat Antar Wilayah Indeks Theil

Geospasial Ruang Tumbuh


Kesenjangan Tumbuhnya
Antar Wilayah Kawasan Khusus Pusat-pusat
2. Pengembangan Kawasan Perbatasan Pertumbuhan Jumlah Pusat
Pusat-pusat berbasis Pertumbuhan
Data Pengelolaan Daerah Tertinggal
Pertumbuhan Keunggulan
berbasis
Statistik Pertanahan
Konektivitas
Kawasan Rawan Potensi
Keunggulan Bencana Wilayah,
Potensi Wilayah khususnya
3. Pemerataan Pengembangan
di KTI
Ekonomi Lokal
Pelayanan
Sosial Dasar Perdesaan Meratanya
Pelayanan
IPM
Model Spasial Sosial Dasar di
NAWACITA Dinamis Skenario & Strategi Seluruh
Pengembangan Wilayah
KABINET KERJA Pulau-Pulau Besar dan Wilayah
(Ref: Deputi Pembangunan Regional, Bappenas, 2017) Provinsi (Buku III RPJMN) Indonesia

Desentralisasi dan Otonomi Daerah


Beragam
Aplikasi
Geospasial

Ref: Geospatial Media and Communications (2018)


Informasi Geospasial
dan Era Industri 4.0
Lokasi, Koordinat, Variabel Geometrik,
Peta (Dasar dan Tematik), GIS, Basis Data,
Geoportal, dll → Geospatial Big Data

https://www.ibtimes.co.uk/mind-gap-industry-4-0-future-manufacturing-1665243
https://blog.boschindia.com/iot/industry-4-0-digitisation-of-manufacturing/

Presentasi Ka BIG, 2020.


Manfaat Teknologi 4.0 Untuk Aplikasi Geospasial

Akuisisi Data Autonomous


High Definition Surveying
✓ Berbasis Dijital
Peremajaan Peta ✓ 3-Dimensi
✓ Bisa dalam ruang
Pemetaan Partisipatif ✓ Real-time
✓ Lebih Cepat
Pemetaan Dalam Ruang
✓ Lebih Mudah
Analisa Dinamika Spasial ✓ Lebih Kontinyu
✓ Cakupan Area
Integrasi Data Spasial, Data Variatif
Statistik dan Data Lainnya ✓ Lebih Efektif
https://medium.com Analisa Data Terintegrasi ✓ Lebih Efisien

Berbagi-pakai Data
Presentasi Ka BIG, 2020.
BADAN INFORMASI PEMERINTAH PROVINSI
GEOSPASIAL JAWA TENGAH

SISTEM INFORMASI
GEOSPASIAL DESA

Data Kependudukan : Kepadatan Penduduk

Desa Mandiri : Desa Pesisir Tangguh

Desa Mandiri : Desa Wisata


Perumusan 9 Kriteria Desa Mandiri
Tangguh One Village One Pesisir Mandiri PNPM
INDIKATOR Siaga Aktif Mandiri Pangan Vokasi Wisata
Bencana Product Tangguh Energi Mandiri

Kementerian/ Kelautan & Berbagai


Kesehatan BNPB Pertanian UMKM Pendidikan Pariwisata ESDM
Sektor Perikanan Sektor
Dasar Hukum Kepmenkes No PerKa BNPB Permentan No - - Permenpar No. Permen KP No -
564 Th 2006 & No 1 Th 2012 15/Permentan/HK.1 KM.18/HM.001/M 7 Th 2012 & No
Kepmenkes No 40/4/2015 KP/2011 10 Th 2014
1529 Th 2010

Kriteria 8 Kriteria Desa 60 Indikator 13 Indikator Produk Unggulan - Wisata Unggulan 50 Indikator > 60%
Siaga Aktif Kemisikinan Desa Desa kebutuhan
energi
Klasifikasi/ • Belum • Pratama • Persiapan • Keunggulan • Inisiasi • Alam • Rendah
Tahapan Digarap • Madya • Penumbuhan Sektor • Kursus & • Buatan • Sedang
• Pratama • Utama • Pengembangan Ekonomi: Pelatihan • Budaya • Tinggi
• Madya • Kemandirian - Pendapatan • Usaha ----------------
• Purnama Strategi dan Serapan • Kemandirian • Layak
• Mandiri Tenaga Kerja • Andalan
• Unggulan
MODEL NILAI MODEL PROFIL / MODEL PROFIL /
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
SIG DESA TERENDAH SKORING 1 FORMULA SKORING 2 FORMULA

Informasi Geospasial
▪ Peta Batas Desa
BIG ▪ Peta Citra
▪ Peta Sarana Prasarana
▪ Peta Penutup Lahan &
Desa OPD Prov/Kab/Kota
Pengunaan Lahan

Visualisasi Spasial
Data Dasar Verifikasi Data Kriteria (SIG Desa)

Sektoral
(K/L)
https://covid19.big.go.id/

Dashboard Storymap

Lab. COVID Ketahanan Pangan Resiko Covid Jakarta

Petakan Disampaikan
Petakan Kapasitas yang Petakan
Petakan lewat Peta
Penyebarannya Dimiliki Kerentanan Populasi
Kejadiannya
(Map the spread) (Map of vulnerable) (communicate w maps)
(Map the cases) (Map capacity)
Hasil Analisis – Rujukan menghadapi New Normal
Hazard Vulnerability Analysis atau analisis bahaya kerentanan
pandemik COVID-19 dibangun menggunakan parameter diantaranya
cluster suspect positif, titik-titik pusat keramaian, sebaran hub
transportasi, sektor ekonomi yang masih berjalan, usia rentan, serta
kepadatan penduduk.
Analisis spasial kerentanan bahaya tersebut, menunjukkan setidaknya
86% wilayah lahan terbangun di Kabupaten Bogor saat ini berisiko
sebagai wilayah terdampak pandemik COVID-19.

Analisis spasial kapasitas jangkauan area layanan, dilakukan dengan


melihat seberapa jauh masyarakat dapat menjangkau RS rujukan
COVID-19 dalam waktu tempuh 30 menit dan daya tampung ruang
isolasi serta tenaga medis RS terkait.

Melalui analisis ini didapatkan sekitar 65% lahan terbangun di seluruh


wilayah Kabupaten Bogor masih belum tercover oleh jangkauan
fasilitas kesehatan rujukan COVID-19.
Pemanfaatan Hasil Analisis

Analisis_Jangkauan_RS_Covid19

Standart_Deviation_Ellips
Analisis_Risiko_Jabodetabek

▪ Hasil Analisis disimpan dalam bentuk servis (Arcgis Rest Service)


▪ User dapat mengakses dan memanfaatkan
▪ Alamat Service : https://portal.ina-sdi.or.id/gis/rest/services/COVID19
TERIMA KASIH
6.490°S 106.849°E

KERJA 5 As (KERAS, CERDAS, TUNTAS, MAWAS,


43
IKHLAS)

Anda mungkin juga menyukai