Anda di halaman 1dari 30

BADAN INFORMASI

GEOSPASIAL

PETUNJUK TEKNIS
PENJAMINAN KUALITAS
INFORMASI GEOSPASIAL

PUSAT PENGELOLAAN DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL


BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
TAHUN 2022
BADAN INFORMASI
GEOSPASIAL

PETUNJUK TEKNIS
PENJAMINAN KUALITAS
INFORMASI GEOSPASIAL

Penyusun
Ziyadatul Rofita, S.T.
Febriani Ayuningsih, S.T., M.Sc

Penyunting
Kepala Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial
Tim Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial

Layout dan Ilustrasi


Ziyadatul Rofita, S.T.

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL


Jl. Raya Jakarta - Bogor KM. 46
Cibinong, Jawa Barat 16911
Telp. 021-8753155 / Fax. 021-8753155
E-mail : info@big.go.id
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia yang tidak terhingga sehingga petunjuk
teknis ini dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.
Petunjuk teknis ini disusun dalam rangka mendukung penyediaan
sarana pembinaan penjaminan kualitas untuk Kementerian/
Lembaga/ Pemerintah Daerah dengan judul “Petunjuk Teknis
Penjaminan Kualitas Informasi Geospasial”.

Diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam


penyusunan petunjuk teknis, khususnya kepada tim Pusat
Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial, Badan
Informasi Geospasial. Diharapkan dengan adanya petunjuk teknis
ini dapat memberikan manfaat untuk mempermudah
pelaksanaan penjaminan kualitas di Kementerian/ Lembaga/
Pemerintah Daerah.

Demikian, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial


Daftar Isi
A. Istilah Penting
B. Ilustrasi Tata Kelola Data
C. Fase Pendefinisian Kualitas
1. Menentukan Spesifikasi Produk Data
2. Melakukan Kontrol Kualitas dan Evaluasi Kualitas
3. Membuat Metadata
4. Melakukan Penjaminan Kualitas
D. Daftar Pustaka
A. Istilah Penting

Data Geospasial
Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data tentang lokasi geografis,
dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang
berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi (UU Nomor 4, 2011)
Elemen Kualitas
Elemen Kualitas adalah komponen yang mendeskripsikan aspek khusus kualitas data
geografis yang telah dikelompokkan dalam kategori yang berbeda (SNI ISO 19157, 2015)
Informasi Geospasial
Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang sudah diolah
sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan
keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian
(UU Nomor 4, 2011)
Metadata
Data yang menjelaskan riwayat dan karakteristik Informasi Geospasial (Perpres 39,
2019)
Pembina Data
Pembina Data adalah Instansi Pusat yang diberi kewenangan melakukan pembinaan
terkait Data atau Instansi Daerah yang diberikan penugasan untuk melakukan
pembinaan terkait Data (Perpres 39, 2019)
Pengguna Data
Instansi Pusat, Instansi Daerah, perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum yang
menggunakan Data (Perpres 39, 2019)
Produsen Data
Unit pada Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang menghasilkan Data berdasarkan
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Perpres 39,
2019)
Standar Data
Standar yang mendasari Data tertentu (Perpres 39, 2019)
Walidata
Unit pada Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang melaksanakan kegiatan
pengumpulan, pemeriksaan, dan pengelolaan Data yang disampaikan oleh Produsen
Data, serta menyebarluaskan Data (Perpres 39, 2019)
B. Ilustrasi Tata Kelola Data

Gambar B.1 Tata Kelola Data

Gambar B.1 merupakan ilustrasi tata kelola data berdasarkan analisa dari beberapa
referensi yaitu SNI ISO 19110, 19115, 19157, 19158 dan SE Kepala BIG No 6 Tahun 2021.

Penjaminan Kualitas (QA)


kegiatan dengan sistem yang direncanakan dengan prosedur peninjauan terhadap proses dan standar kualitas
terhadap produk data/informasi geospasial yang dilakukan oleh personel yang tidak terlibat langsung dalam
proses kompilasi/pengembangan data dan informasi

Kontrol Kualitas (QC) Supervisi


suatu sistem kegiatan teknis rutin, untuk mengukur dan pengawasan mengandung unsur-
mengontrol kualitas produk data/informasi geospasial unsur penyediaan pengetahuan,
pada saat sedang dikembangkan membantu mengatur tugas,
meningkatkan motivasi, dan
memantau aktivitas dan hasil.
Evaluasi Kualitas (QE)
kerangka prosedural untuk mengevaluasi kualitas
data/informasi geospasial untuk melihat konsistensi
data/informasi tersebut dengan prinsip-prinsip kualitas
data geospasial

Gambar B.2 Ruang Lingkup Tata Kelola Data


(Sumber : Riqqi, 2016)
C. Fase Pendefinisian Kualitas
Kualitas dapat memiliki interpretasi yang berbeda tergantung proses produksi dan
penggunaan referensi data. Pada Tabel C.1 di jelaskan bahwa ada 3 fase berbeda dari
kumpulan data referensi (sebelum produksi, produksi dan setelah produksi, dokumentasi
kualitas, sasaran kualitas, metode dan level kualitas). Sesuai dengan ISO 19100 bahwa
standar kualitas dapat digunakan untuk menentukan dan melaporkan kualitas data.

Tabel C.1 Fase Pendefinisian Kualitas Data

Dokumentasi
Fase Target Kualitas Metode Level
Kualitas

Investigasi
Sebelum Spesifikasi Mendefinisikan Feature type
kebutuhan
Produksi -> model kualitas prasyarat kualitas (unsur)
pengguna

Memenuhi spesifikasi
Basis data
dan menyimpan hasil Feature
Produksi -> tahap Inspeksi
kualitas yang instance
pengolahan
memenuhi expektasi

Mengukur
Pelaporan
Setelah Poduksi Metadata conformance dengan Dataset
evaluasi
kualitas

Sumber : Guidelines for Implementing the ISO 19100 Geographic Information Quality Standards in National Mapping
and Cadastral Agencies

Pada masing-masing fase seperti yang tertera pada Tabel C.1 ada beberapa tahapan
yang harus dilakuakan setiap fasenya agar dapat memenuhi Data dan Informasi
Geospasial yang berkualitas serta dapat dibagi-pakaikan. Tahapan-tahapan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan spesifikasi produk data

2. Melakukan kontrol kualitas dan evaluasi kualitas

3. Membuat metadata

4. Melakukan penjaminan kualitas


Sebelum Produksi
Fase sebelum produksi merupakan tahap perencanaan
yang dikerjakan oleh Produsen Data dengan melibatkan
Walidata
1. Menentukan Spesifikasi
Produk Data
Dalam Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI) disebutkan bahwa
SDI harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip bahwa data yang di hasilkan oleh
Produsen Data harus memenuhi Standar Data, Metadata, Interoperabilitas Data, dan
menggunakan Kode Referensi dan/atau Data Induk. Standar Data sebagaimana dimaksud
di atas terdiri atas konsep, definisi, klasifikasi, ukuran dan satuan.

Sesuai dengan yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019
tentang SDI, standar data terdiri dari Konsep, Definisi, Klasifikasi, Ukuran dan Satuan.
Dalam menyusun sebuah standar produk dan/atau data, diperlukan sebuah standar yang
mengatur konten apa saja yang harus dimuat oleh standar data tersebut. Dalam hal ini
digunakanlah SNI ISO 19131:2014 yang mengatur tentang spesifikasi produk dan data.
Dalam Surat Edaran Kepala BIG No. 6 Tahun 2021 tentang Pedoman Standar Data dan
Struktur dan Format Baku Metadata Spasial dijelaskan bahwa standar dan atau
spesifikasi data dan informasi geospasial memuat 12 elemen sesuai dengan SNI ISO
19131:2014 yang diuraikan sebagai berikut :

1. Gambaran Umum 7. Kualitas Data

2. Ruang Lingkup 8. Pengiriman Produk

3. Identifikasi Produk Data 9. Metadata

4. Pemerolehan data 10. Pemeliharaan Data

5. Isi dan Struktur Data 11. Penyajian

6. Sistem Referensi Spasial 12. Informasi Tambahan


1.1 Gambaran Umum

Berupa deskripsi umum tentang data yang dibuat, informasi tentang penanggung jawab
pembuat data serta tujuan dari pembuatan data geospasial.

1.2 Ruang Lingkup

Lingkup spesifikasi menggambarkan jenis atau data geospasial yang dibuat. Sebagai
contoh tipe data yang dibangun dapat berupa dataset geospasial, model, unsur atau fitur,
data berupa dokumen, sistem dan perangkat lunak, dan tipe data lainnya. Lingkup
spesifikasi juga menyebutkan level hierarki data, misalnya level jangkauan geografis atau
administrasi data yang dibuat.

1.3 Identifikasi Produk Data


Informasi yang ditampilkan untuk mengidentifikasi produk data yaitu judul, judul alternatif,
abstrak atau narasi singkat tentang isi data, kategori topik, deskripsi geografis,
representasi spasial (vektor/raster/lainnya), resolusi spasial, dan informasi tambahan
sesuai dengan karakteristik data yang dibuat.

Berikut adalah Kategori/Klasifikasi Topik Data Spasial berdasarkan SNI ISO 8843-1:2019
1. Pertanian/peternakan 12. Air di darat

2. Biota 13. Lokasi

3. Batas wilayah 14. Lautan

4. Klimatologi, Meteorologi 15. Perencanaan/kadaster

5. Ekonomi 16. Penyajian

6. Elevasi 17. Konstruksi/struktur

7. Lingkungan 18. Transportasi

8. Geoinformasi 19. Utilitas/komunikasi

9. Kesehatan 20. Ekstra terestrial

10. Citra satelit/basemap 21. Bencana

11. Intelijen
1.4 Pemerolehan data

Berisi informasi tentang cara, metode, dan atau tahapan-tahapan teknis tentang cara
pemerolehan data. Informasi tersebut dapat ditulis lengkap pada standar data ini atau
mengacu pada pedoman pemerolehan data yang disepakati.

1.5 Isi dan Struktur Data

Isi data mencerminkan informasi utama dari sebuah data. Setiap data memiliki karakteristik
isi yang khas dan unik yang dapat dibedakan dengan data lain. Sebagai contoh data
geospasial tentang penggunaan lahan maka isi dari data tersebut adalah informasi tematik
tentang berbagai macam tipe penggunaan lahan.

1.6 Sistem Referensi Spasial

Sistem referensi spasial yang digunakan dalam produk data wajib mengacu pada Sistem
Referensi Spasial Indonesia (SRGI).

1.7 Kualitas Data

Spesifikasi produk data harus mengidentifikasi persyaratan kualitas data untuk produk data
dengan memasukkan pernyataan mengenai tingkat kualitas yang dapat diterima dan
indikator kualitas. Elemen kualitas untuk mengukur kualitas yang dapat digunakan yaitu
kelengkapan, konsistensi logis, akurasi posisi, akurasi temporal, dan akurasi tematik.
Masing-masing tipe data memiliki karakteristik data yang khas sehingga perlu dilakukan
penyusunan desain kualitas data dengan tahapan sebagai berikut :

Step 1. Menentukan elemen kualitas dan cakupannya

Step 2. Menentukan ukuran dan satuan kualitas

Step 3. Menentukan metode evaluasi


Step 1 - Menentukan elemen kualitas dan cakupannya

Gambar 1.1 Diagram


Elemen Kualitas Data

( Sumber : ISO 19157:2013 )

Step 2 - Menentukan ukuran dan satuan kualitas

Konsep pengukuran dasar kualitas data dalam ISO 19157:2013 dimaksudkan untuk
menghindari pengertian berulang pada konsep yang sama. Prinsip kategori pengukuran
dasar kualitas data dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
Pengukuran dasar kualitas data melalui perhitungan kesalahan atau perhitungan item
yang benar.
Pengukuran dasar kualitas data menggunakan metode statistik. Pengukuran kualitas
dapat dilakukan dalam dimensi yang berbeda, tergantung pada dimensi kualitas yang
diukur.
Pengukuran dasar kualitas data pada metode yang berbeda dari perhitungan kesalahan
atau perhitungan nilai yang benar dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Pengukuran Perhitungan Kualitas Data

Nama ukuran dasar


Definisi Contoh Tipe nilai kualitas data
kualitas data

Boolean (akan bernilai


Salah
Indikator kesalahan Indikator yang itemnya salah Salah jika itemnya tidak
(false)
tepat)

Benar Boolean (akan bernilai


Indikator kebenaran Indikator yang itemnya benar
(true) Benar jika itemnya tepat)

Angka total dari item yang tunduk pada


Jumlah kesalahan 11 Integer
tipe kesalahan yang spesifik

Angka total yang bebas dari kesalahan


Jumlah item benar 571 integer
dengan tipe yang spesifik

Angka dari kekeliruan item yang


Tingkat eror berhubungan dengan total angka dari item 0.0189 real
yang seharusnya ada

Tingkat item yang benar Angka dari item benar yang berhubungan 0.9811 real

Catatan 1 : tingkat kesalahan bisa juga di presentasikan dengan persentase atau dengan rasio. Unit nilai dalam
hasil kuantitatif dapat digunakan untuk merinci hasil yang dipresentasikan dalam rasio atau persentase.
Catatan 2 : tingkat item yang benar bisa juga di presentasikan dengan rasio atau persentase. Nilai unit dalam hasil
kuantitatif yang dapat digunakan untuk merinci bahwa hasilnya dapat dipresentasikan dalam rasio atau persentase

Contoh: Gunakan angka dari item yang dapat ditemukan di dunia nyata.

(Sumber: ISO 19157:2013 dalam Dokumen Kajian 2015)

Step 3 - Menentukan metode evaluasi

Metode evaluasi kualitas data pada ISO 19157:2013 menjelaskan prosedur dan metode yang
diterapkan agar didapatkan hasil kualitas pada data geografis. Metode evaluasi kualitas data
diterapkan dalam setiap pengukuran kualitas data. Metode evaluasi kualitas digunakan
untuk menjelaskan dokumen referensi dan metodologi yang digunakan dalam penerapan
pengukuran kualitas data yang telah ditentukan oleh lingkup kualitas data.
Jenis-Jenis Metode Evaluasi Kualitas :

Inspeksi/pemeriksaan item yang ada di dalam


Langsung dataset

Internal Eksternal

Membandingkan secara
Proses evaluasi
langsung data yang ada
menggunakan data itu
dengan keadaan sebenarnya
sendiri
di lapangan

Tidak
Melakukan evaluasi dataset berdasarkan
Langsung pengetahuan umum (evaluasi bersifat subjektif)

Evaluasi kualitas data dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan terhadap sampel data
atau keseluruhan data (populasi). Adapun jenis-jenis strategi penentuan sampel dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Jenis-Jenis Strategi Pengambilan Sampel :

Gambar 1.2 Diagram


Strategi Pengambilan Sampel
(Sumber: ISO 19157:2013 dalam Dokumen Kajian 2015)
Tabel 1.2 Desain Penentuan Evaluasi Kualitas

Metode
No Elemen  Sub-Elemen  Pendekatan Evaluasi
Sampling
1 Commission  Evaluasi Internal Data  Populasi 
Completeness
2  Omission  Evaluasi Internal Data Populasi 
3 Conceptual Consistency  Evaluasi Internal Data Populasi 
4  Logical Domain Consistency  Evaluasi Internal Data Populasi 
5  Consistency Format Consistency  Evaluasi Internal Data Populasi 
6  Topological Consistency  Evaluasi Internal Data Populasi 
Positional Absolute Or External
7  Lapangan Verifikasi  Sampel 
Accuracy  Accuracy 
8 Classification Correctness  Evaluasi Internal Data Sampel 
Non-Quantitative Attribute
9  Thematic Evaluasi Internal Data Sampel 
Correctness 
Accuracy
Quantitative Attribute
10  -  - 
Accuracy 
Accuracy Of A Time
11 -  - 
Measurement 
Temporal
12  Accuracy Temporal Consistency  -  - 
13  Temporal Validity  Evaluasi Internal Data  Populasi 

Tabel 1.2 merupakan contoh cara merumuskan evaluasi kualitas berdasarkan jenis dari
elemen kualitas data beserta sub-elemennya. Masing-masing elemen harus ditentukan
metode evaluasinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk memudahkan
proses evaluasi maka terlebih dahulu harus menentukan strategi penentuan sampel
seperti pada Gambar 1.2.

1.8 Pengiriman Produk

Pengiriman produk data merupakan cara atau format pengiriman produk dari produsen
data kepada walidata serta informasi cara pengiriman data dari walidata kepada pengguna.
Beberapa informasi tentang format pengiriman antara lain nama format data, versi format
data (tanggal, nomor, dan yang terkait), nama subset, profil atau spesifikasi format, struktur
file pengiriman, bahasa yang digunakan dalam dataset, nama lengkap standar pengkodean
karakter yang digunakan.
1.9 Metadata

Metadata merupakan informasi dalam bentuk struktur dan format yang baku untuk
menggambarkan data, menjelaskan data, serta memudahkan pencarian, penggunaan, dan
pengelolaan informasi data. Metadata dibahas secara lengkap pada SNI 8843-1:2019
tentang Profil Metadata Spasial Indonesia.

1.10 Pemeliharaan Data

Pemeliharaan data berisi informasi tentang cara data disimpan/dipelihara dan waktu
pembaharuan data.

1.11 Penyajian
Penyajian merupakan penggambaran secara visual tentang data yang dapat dibaca dan
terinformasikan kepada pengguna, dikenal juga dengan istilah simbol. Simbol ini diterapkan
terhadap masing-masing unsur yang ada pada isi dan struktur data. Hubungan antara
simbol dan unsurnya dimuat dalam sebuah katalog simbol. Tata cara pembuatan katalog
simbol dibahas secara lengkap pada SNI ISO 19117.

1.12 Informasi Tambahan

Informasi bagian ini dapat memasukkan aspek lain dari produk data yang belum diatur
bagian bagian tahapan tersebut di atas. Informasi ini bisa berupa persyaratan personil,
peralatan, ataupun satuan harga pembuatan data.

CATATAN :
Hasil penentuan spesifikasi produk data yang mencakup 12 elemen tersebut
kemudian dijadikan sebagai dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Produksi
Fase saat produksi merupakan kegiatan kontrol kualitas
dan evaluasi kualitas pada tahapan pengumpulan data
geospasial dan pengolahan data geospasial/informasi
geospasial yang dikerjakan oleh Produsen Data
2. Melakukan Kontrol Kualitas dan
Evaluasi Kualitas
Pada SE Kepala BIG No. 6 Tahun 2021 juga dijelaskan bahwa penyelenggara IG harus
melakukan kontrol kualitas dan evaluasi kualitas untuk memastikan bahwa produk data
yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi produk data yang sudah ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Kontrol kualitas/quality control (QC) dilaksanakan dengan
mengevaluasi proses pengumpulan DG dan pengolahan DG dan IG, serta produk IG.
Dokumen kontrol kualitas merupakan kumpulan formulir yang memuat dokumentasi
proses produksi dan dokumentasi evaluasi kualitas.

EVALUASI
KUALITAS

KONTROL
PROSES KUALITAS
PRODUKSI

Gambar 2.1 Dokumentasi Gambar 2.2


Proses Produksi dan Evaluasi Kualitas Dokumen QC

Kontrol kualitas dan evaluasi kualitas dilakukan terhadap tahapan proses produksi, produk
antara (contoh : data hasil digitasi) dan produk akhir. Hasil kontrol kualitas dan evaluasi
kualitas didokumentasikan ke dalam formulir kualitas. Saat membuat formulir kualitas
harus memasukkan komponen berikut ini :

1. Nomor formulir kualitas

2. Nama atau judul proyek

3. Nama produk data (produk awal, produk antara, dan/atau profuk akhir)

4. Tanggal pelaksanaan kontrol kualitas/evaluasi kualitas

5. Ukuran dan satuan kualitas produk (parameter dan syarat kualitas)

6. Hasil pengukuran kualitas (nilai pengukuran)

7. Hasil evaluasi (conformance/keterangan lolos atau tidak lolos)

8. Pelaksana kontrol kualitas/evaluasi kualitas

9. Penanggung jawab kontrol kualitas/evaluasi kualitas


Gambar 2.3 Contoh Formulir Kontrol Kualitas (QC)

(Sumber: SIPENTAS-IG BIG, 2018)


Gambar 2.4 Contoh Formulir Evaluasi Kualitas (QE)

(Sumber: SIPENTAS-IG BIG, 2017)


3. Membuat Metadata
Hasil kontrol kualitas dan evaluasi kualitas kemudian didokumentasikan ke dalam
metadata sesuai dengan standar baku SNI 8843-1:2019 tentang Profil Metadata Spasial
Indonesia (ProMSI) yang merupakan adopsi dan modifikasi dari ISO 19115. Metadata
yang dibuat oleh produsen data memuat informasi yang digunakan sebagai identifikasi
maupun pencarian terkait produk data yang dihasilkan sesuai dengan standar data
dan/atau spesifikasi produk tersebut.

Gambar 3.1 disamping adalah tampilan awal


software CatMDEdit yang digunakan untuk
membantu proses pengisian metadata. Untuk
mempelajari tutorial pengisian metadata
dapat mengunjungi link berikut :

https://kugi.ina-sdi.or.id/

Pada link tersebut terdapat dua sarana


pembelajaran baik modul maupun video.
Gambar 3.1 Video
Tutorial Pengisian Metadata

Informasi kualitas yang ada di dalam metadata akan membantu Pengguna Data untuk
mengetahui kualitas dari data yang diperolehnya. Informasi yang diperoleh Produsen
Data dari hasil kontrol kualitas dan evaluasi kualitas dimasukkan ke dalam tag metadata
<gmd:dataQualityInfo>. Berikut adalah contoh isiannya :

<gmd:dataQualityInfo>
<gmd:DQ_DataQuality>
<gmd:scope>
<gmd:report>
<gmd:lineage>
</gmd:DQ_DataQuality>
</gmd:dataQualityInfo>
Gambar 3.2 Contoh Informasi Kualitas Data
(Scope)

Gambar 3.3 Contoh Informasi Kualitas Data


(Report)

Gambar 3.4 Contoh Informasi Kualitas Data


(Lineage)
Setelah Produksi
Fase setelah produksi merupakan tahap pemeriksaan data
yang dikerjakan oleh Walidata dengan melibatkan
Produsen Data
4. Melakukan Penjaminan
Kualitas (QA)
Dalam SE Kepala BIG Nomor 6 Tahun 2021 disebutkan bahwa pemeriksaan data atau
penjaminan kualitas/quality assurance (QA) dilakukan untuk menjamin produk data yang
dihasilkan sesuai dengan spesifikasi produk data, dilengkapi metadata, dan memenuhi
kaidah interoperabilitas data yang sudah dibuat melalui proses penjaminan kualitas.
Hasil penjaminan kualitas didokumentasikan ke dalam metadata untuk dapat diketahui
oleh pengguna.

Melakukan penjaminan kualitas

Penjaminan kualitas dilakukan dengan melakukan evaluasi IG disertai metadata. Evaluasi


dilaksanakan berdasarkan kerangka acuan kerja, dokumen kontrol kualitas, dan
dokumen elemen kualitas yang diilustrasikan seperti pada Gambar 4.1 dan Gambar
4.2. Dokumen penjaminan kualitas DG dan IG memuat keterangan mengenai telah
terjaminnya kualitas DG dan IG.

ELEMEN
KUALITAS

KERANGKA
ACUAN KONTROL
SHP KERJA KUALITAS

Gambar 4.1 Data Utama Gambar 4.2 Data Pendukung


(IG dan Metadata) (KAK, Dokumen QC dan Dokumen Elemen
Kualitas)

Melengkapi metadata dengan hasil penjaminan kualitas

Pada tahap ini dilakukan penambahan informasi hasil penjaminan kualitas ke dalam
metadata oleh walidata. Hasil penjaminan kualitas akan menjadi informasi penting
dalam elemen metadata terkait penggunaan/usability berdasarkan kelas penggunaan
dari hasil penjaminan kualitas. Informasi tersebut ditambahkan ke dalam metadata
Identification Information - Resource Specific Usage - MD_Usage dengan isian
seperti pada Gambar 4.3 di bawah ini.
Gambar 4.3 Contoh informasi hasil penjaminan kualitas dalam Metadata

Setelah dilakukan proses penjaminan kualitas maka data dan informasi geospasial sudah
siap untuk disebarluaskan. DG dan IG tersebut sudah dilengkapi metadata yang memiliki
informasi kualitas, hasil penjaminan kualitas, dan ditambahkan informasi terkait distribusi
data oleh walidata. Seperti pada Gambar B-1 data dan metadata yang sudah lengkap
kemudian disebarluaskan melalui sistem informasi yang terintegrasi dalam jaringan
informasi geospasial nasional dan terhubung ke penghubung simpul jaringan yaitu
geoportal sehingga dapat dimanfaatkan oleh Pengguna Data secara umum.
Gambar 4.4 Contoh Formulir Penjaminan Kualitas Lembar 1

(Sumber: SIPENTAS-IG BIG, 2018)


Gambar 4.5 Contoh Formulir Penjaminan Kualitas Lembar 2
(Sumber: SIPENTAS-IG BIG, 2018)
Gambar 4.6 Contoh Formulir Penjaminan Kualitas Lembar 3

(Sumber: SIPENTAS-IG BIG, 2018)


D. Daftar Pustaka
Dokumen hasil kajian penjaminan kualitas tahun 2015
Guidelines for Implementing the ISO 19100 Geographic Information Quality Standards in
National Mapping and Cadastral Agencies
ISO 19110:2005 Geographic information – Methodology for Feature Cataloguing
ISO 19115:2003 Geographic Information - Metadata
ISO 19157:2013 Geographic Information - Data quality
ISO 19158:2012 Quality Assurance of Data Supply
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
Riqqi, A. 2016. Kualitas Data Geospasial dalam Penyelenggaraan Kebijakan Satu Peta.
FIT ISI CGISE.
Sistem Informasi Penjaminan Kualitas Informasi Geospasial (SIPENTAS-IG) Badan
Informasi Geospasial
Surat Edaran Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 6 Tahun 2021 tentang
Pedoman Standar Data dan Struktur dan Format Baku Metadata Spasial
SNI 8843-1:2019 Profil Metadata Spasial Indonesia (ProMSI)
SNI ISO 19131:2014 Spesifikasi Produk Data
SNI ISO 19157:2015 Informasi Geografis - Kualitas Data
"Menjadi penggerak utama penyelenggaraan informasi geospasial yang berhasil guna
dan berdaya guna dalam mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, mandiri dan
berkepribadian berlandaskan gotong-royong" - Visi BIG

BADAN INFORMASI
GEOSPASIAL

Anda mungkin juga menyukai