GEOSPASIAL
PETUNJUK TEKNIS
PENJAMINAN KUALITAS
INFORMASI GEOSPASIAL
PETUNJUK TEKNIS
PENJAMINAN KUALITAS
INFORMASI GEOSPASIAL
Penyusun
Ziyadatul Rofita, S.T.
Febriani Ayuningsih, S.T., M.Sc
Penyunting
Kepala Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial
Tim Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial
Data Geospasial
Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data tentang lokasi geografis,
dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang
berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi (UU Nomor 4, 2011)
Elemen Kualitas
Elemen Kualitas adalah komponen yang mendeskripsikan aspek khusus kualitas data
geografis yang telah dikelompokkan dalam kategori yang berbeda (SNI ISO 19157, 2015)
Informasi Geospasial
Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang sudah diolah
sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan
keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian
(UU Nomor 4, 2011)
Metadata
Data yang menjelaskan riwayat dan karakteristik Informasi Geospasial (Perpres 39,
2019)
Pembina Data
Pembina Data adalah Instansi Pusat yang diberi kewenangan melakukan pembinaan
terkait Data atau Instansi Daerah yang diberikan penugasan untuk melakukan
pembinaan terkait Data (Perpres 39, 2019)
Pengguna Data
Instansi Pusat, Instansi Daerah, perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum yang
menggunakan Data (Perpres 39, 2019)
Produsen Data
Unit pada Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang menghasilkan Data berdasarkan
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Perpres 39,
2019)
Standar Data
Standar yang mendasari Data tertentu (Perpres 39, 2019)
Walidata
Unit pada Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang melaksanakan kegiatan
pengumpulan, pemeriksaan, dan pengelolaan Data yang disampaikan oleh Produsen
Data, serta menyebarluaskan Data (Perpres 39, 2019)
B. Ilustrasi Tata Kelola Data
Gambar B.1 merupakan ilustrasi tata kelola data berdasarkan analisa dari beberapa
referensi yaitu SNI ISO 19110, 19115, 19157, 19158 dan SE Kepala BIG No 6 Tahun 2021.
Dokumentasi
Fase Target Kualitas Metode Level
Kualitas
Investigasi
Sebelum Spesifikasi Mendefinisikan Feature type
kebutuhan
Produksi -> model kualitas prasyarat kualitas (unsur)
pengguna
Memenuhi spesifikasi
Basis data
dan menyimpan hasil Feature
Produksi -> tahap Inspeksi
kualitas yang instance
pengolahan
memenuhi expektasi
Mengukur
Pelaporan
Setelah Poduksi Metadata conformance dengan Dataset
evaluasi
kualitas
Sumber : Guidelines for Implementing the ISO 19100 Geographic Information Quality Standards in National Mapping
and Cadastral Agencies
Pada masing-masing fase seperti yang tertera pada Tabel C.1 ada beberapa tahapan
yang harus dilakuakan setiap fasenya agar dapat memenuhi Data dan Informasi
Geospasial yang berkualitas serta dapat dibagi-pakaikan. Tahapan-tahapan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan spesifikasi produk data
3. Membuat metadata
Sesuai dengan yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019
tentang SDI, standar data terdiri dari Konsep, Definisi, Klasifikasi, Ukuran dan Satuan.
Dalam menyusun sebuah standar produk dan/atau data, diperlukan sebuah standar yang
mengatur konten apa saja yang harus dimuat oleh standar data tersebut. Dalam hal ini
digunakanlah SNI ISO 19131:2014 yang mengatur tentang spesifikasi produk dan data.
Dalam Surat Edaran Kepala BIG No. 6 Tahun 2021 tentang Pedoman Standar Data dan
Struktur dan Format Baku Metadata Spasial dijelaskan bahwa standar dan atau
spesifikasi data dan informasi geospasial memuat 12 elemen sesuai dengan SNI ISO
19131:2014 yang diuraikan sebagai berikut :
Berupa deskripsi umum tentang data yang dibuat, informasi tentang penanggung jawab
pembuat data serta tujuan dari pembuatan data geospasial.
Lingkup spesifikasi menggambarkan jenis atau data geospasial yang dibuat. Sebagai
contoh tipe data yang dibangun dapat berupa dataset geospasial, model, unsur atau fitur,
data berupa dokumen, sistem dan perangkat lunak, dan tipe data lainnya. Lingkup
spesifikasi juga menyebutkan level hierarki data, misalnya level jangkauan geografis atau
administrasi data yang dibuat.
Berikut adalah Kategori/Klasifikasi Topik Data Spasial berdasarkan SNI ISO 8843-1:2019
1. Pertanian/peternakan 12. Air di darat
11. Intelijen
1.4 Pemerolehan data
Berisi informasi tentang cara, metode, dan atau tahapan-tahapan teknis tentang cara
pemerolehan data. Informasi tersebut dapat ditulis lengkap pada standar data ini atau
mengacu pada pedoman pemerolehan data yang disepakati.
Isi data mencerminkan informasi utama dari sebuah data. Setiap data memiliki karakteristik
isi yang khas dan unik yang dapat dibedakan dengan data lain. Sebagai contoh data
geospasial tentang penggunaan lahan maka isi dari data tersebut adalah informasi tematik
tentang berbagai macam tipe penggunaan lahan.
Sistem referensi spasial yang digunakan dalam produk data wajib mengacu pada Sistem
Referensi Spasial Indonesia (SRGI).
Spesifikasi produk data harus mengidentifikasi persyaratan kualitas data untuk produk data
dengan memasukkan pernyataan mengenai tingkat kualitas yang dapat diterima dan
indikator kualitas. Elemen kualitas untuk mengukur kualitas yang dapat digunakan yaitu
kelengkapan, konsistensi logis, akurasi posisi, akurasi temporal, dan akurasi tematik.
Masing-masing tipe data memiliki karakteristik data yang khas sehingga perlu dilakukan
penyusunan desain kualitas data dengan tahapan sebagai berikut :
Konsep pengukuran dasar kualitas data dalam ISO 19157:2013 dimaksudkan untuk
menghindari pengertian berulang pada konsep yang sama. Prinsip kategori pengukuran
dasar kualitas data dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
Pengukuran dasar kualitas data melalui perhitungan kesalahan atau perhitungan item
yang benar.
Pengukuran dasar kualitas data menggunakan metode statistik. Pengukuran kualitas
dapat dilakukan dalam dimensi yang berbeda, tergantung pada dimensi kualitas yang
diukur.
Pengukuran dasar kualitas data pada metode yang berbeda dari perhitungan kesalahan
atau perhitungan nilai yang benar dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Pengukuran Perhitungan Kualitas Data
Tingkat item yang benar Angka dari item benar yang berhubungan 0.9811 real
Catatan 1 : tingkat kesalahan bisa juga di presentasikan dengan persentase atau dengan rasio. Unit nilai dalam
hasil kuantitatif dapat digunakan untuk merinci hasil yang dipresentasikan dalam rasio atau persentase.
Catatan 2 : tingkat item yang benar bisa juga di presentasikan dengan rasio atau persentase. Nilai unit dalam hasil
kuantitatif yang dapat digunakan untuk merinci bahwa hasilnya dapat dipresentasikan dalam rasio atau persentase
Contoh: Gunakan angka dari item yang dapat ditemukan di dunia nyata.
Metode evaluasi kualitas data pada ISO 19157:2013 menjelaskan prosedur dan metode yang
diterapkan agar didapatkan hasil kualitas pada data geografis. Metode evaluasi kualitas data
diterapkan dalam setiap pengukuran kualitas data. Metode evaluasi kualitas digunakan
untuk menjelaskan dokumen referensi dan metodologi yang digunakan dalam penerapan
pengukuran kualitas data yang telah ditentukan oleh lingkup kualitas data.
Jenis-Jenis Metode Evaluasi Kualitas :
Internal Eksternal
Membandingkan secara
Proses evaluasi
langsung data yang ada
menggunakan data itu
dengan keadaan sebenarnya
sendiri
di lapangan
Tidak
Melakukan evaluasi dataset berdasarkan
Langsung pengetahuan umum (evaluasi bersifat subjektif)
Evaluasi kualitas data dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan terhadap sampel data
atau keseluruhan data (populasi). Adapun jenis-jenis strategi penentuan sampel dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
Metode
No Elemen Sub-Elemen PendekatanEvaluasi
Sampling
1 Commission Evaluasi Internal Data Populasi
Completeness
2 Omission Evaluasi Internal Data Populasi
3 Conceptual Consistency Evaluasi Internal Data Populasi
4 Logical Domain Consistency Evaluasi Internal Data Populasi
5 Consistency Format Consistency Evaluasi Internal Data Populasi
6 Topological Consistency Evaluasi Internal Data Populasi
Positional Absolute Or External
7 Lapangan Verifikasi Sampel
Accuracy Accuracy
8 Classification Correctness Evaluasi Internal Data Sampel
Non-Quantitative Attribute
9 Thematic Evaluasi Internal Data Sampel
Correctness
Accuracy
Quantitative Attribute
10 - -
Accuracy
Accuracy Of A Time
11 - -
Measurement
Temporal
12 Accuracy Temporal Consistency - -
13 Temporal Validity Evaluasi Internal Data Populasi
Tabel 1.2 merupakan contoh cara merumuskan evaluasi kualitas berdasarkan jenis dari
elemen kualitas data beserta sub-elemennya. Masing-masing elemen harus ditentukan
metode evaluasinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk memudahkan
proses evaluasi maka terlebih dahulu harus menentukan strategi penentuan sampel
seperti pada Gambar 1.2.
Pengiriman produk data merupakan cara atau format pengiriman produk dari produsen
data kepada walidata serta informasi cara pengiriman data dari walidata kepada pengguna.
Beberapa informasi tentang format pengiriman antara lain nama format data, versi format
data (tanggal, nomor, dan yang terkait), nama subset, profil atau spesifikasi format, struktur
file pengiriman, bahasa yang digunakan dalam dataset, nama lengkap standar pengkodean
karakter yang digunakan.
1.9 Metadata
Metadata merupakan informasi dalam bentuk struktur dan format yang baku untuk
menggambarkan data, menjelaskan data, serta memudahkan pencarian, penggunaan, dan
pengelolaan informasi data. Metadata dibahas secara lengkap pada SNI 8843-1:2019
tentang Profil Metadata Spasial Indonesia.
Pemeliharaan data berisi informasi tentang cara data disimpan/dipelihara dan waktu
pembaharuan data.
1.11 Penyajian
Penyajian merupakan penggambaran secara visual tentang data yang dapat dibaca dan
terinformasikan kepada pengguna, dikenal juga dengan istilah simbol. Simbol ini diterapkan
terhadap masing-masing unsur yang ada pada isi dan struktur data. Hubungan antara
simbol dan unsurnya dimuat dalam sebuah katalog simbol. Tata cara pembuatan katalog
simbol dibahas secara lengkap pada SNI ISO 19117.
Informasi bagian ini dapat memasukkan aspek lain dari produk data yang belum diatur
bagian bagian tahapan tersebut di atas. Informasi ini bisa berupa persyaratan personil,
peralatan, ataupun satuan harga pembuatan data.
CATATAN :
Hasil penentuan spesifikasi produk data yang mencakup 12 elemen tersebut
kemudian dijadikan sebagai dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Produksi
Fase saat produksi merupakan kegiatan kontrol kualitas
dan evaluasi kualitas pada tahapan pengumpulan data
geospasial dan pengolahan data geospasial/informasi
geospasial yang dikerjakan oleh Produsen Data
2. Melakukan Kontrol Kualitas dan
Evaluasi Kualitas
Pada SE Kepala BIG No. 6 Tahun 2021 juga dijelaskan bahwa penyelenggara IG harus
melakukan kontrol kualitas dan evaluasi kualitas untuk memastikan bahwa produk data
yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi produk data yang sudah ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Kontrol kualitas/quality control (QC) dilaksanakan dengan
mengevaluasi proses pengumpulan DG dan pengolahan DG dan IG, serta produk IG.
Dokumen kontrol kualitas merupakan kumpulan formulir yang memuat dokumentasi
proses produksi dan dokumentasi evaluasi kualitas.
EVALUASI
KUALITAS
KONTROL
PROSES KUALITAS
PRODUKSI
Kontrol kualitas dan evaluasi kualitas dilakukan terhadap tahapan proses produksi, produk
antara (contoh : data hasil digitasi) dan produk akhir. Hasil kontrol kualitas dan evaluasi
kualitas didokumentasikan ke dalam formulir kualitas. Saat membuat formulir kualitas
harus memasukkan komponen berikut ini :
3. Nama produk data (produk awal, produk antara, dan/atau profuk akhir)
https://kugi.ina-sdi.or.id/
Informasi kualitas yang ada di dalam metadata akan membantu Pengguna Data untuk
mengetahui kualitas dari data yang diperolehnya. Informasi yang diperoleh Produsen
Data dari hasil kontrol kualitas dan evaluasi kualitas dimasukkan ke dalam tag metadata
<gmd:dataQualityInfo>. Berikut adalah contoh isiannya :
<gmd:dataQualityInfo>
<gmd:DQ_DataQuality>
<gmd:scope>
<gmd:report>
<gmd:lineage>
</gmd:DQ_DataQuality>
</gmd:dataQualityInfo>
Gambar 3.2 Contoh Informasi Kualitas Data
(Scope)
ELEMEN
KUALITAS
KERANGKA
ACUAN KONTROL
SHP KERJA KUALITAS
Pada tahap ini dilakukan penambahan informasi hasil penjaminan kualitas ke dalam
metadata oleh walidata. Hasil penjaminan kualitas akan menjadi informasi penting
dalam elemen metadata terkait penggunaan/usability berdasarkan kelas penggunaan
dari hasil penjaminan kualitas. Informasi tersebut ditambahkan ke dalam metadata
Identification Information - Resource Specific Usage - MD_Usage dengan isian
seperti pada Gambar 4.3 di bawah ini.
Gambar 4.3 Contoh informasi hasil penjaminan kualitas dalam Metadata
Setelah dilakukan proses penjaminan kualitas maka data dan informasi geospasial sudah
siap untuk disebarluaskan. DG dan IG tersebut sudah dilengkapi metadata yang memiliki
informasi kualitas, hasil penjaminan kualitas, dan ditambahkan informasi terkait distribusi
data oleh walidata. Seperti pada Gambar B-1 data dan metadata yang sudah lengkap
kemudian disebarluaskan melalui sistem informasi yang terintegrasi dalam jaringan
informasi geospasial nasional dan terhubung ke penghubung simpul jaringan yaitu
geoportal sehingga dapat dimanfaatkan oleh Pengguna Data secara umum.
Gambar 4.4 Contoh Formulir Penjaminan Kualitas Lembar 1
BADAN INFORMASI
GEOSPASIAL