Anda di halaman 1dari 19

KEPALA

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Yth. 1. Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian


2. Gubernur/Bupati/Walikota

SURAT EDARAN
NOMOR 6 TAHUN 2021

TENTANG
PEDOMAN STANDAR DATA DAN STRUKTUR DAN FORMAT BAKU METADATA
SPASIAL

A. UMUM
Satu Data Indonesia adalah kebijakan tata kelola Data pemerintah untuk menghasilkan
data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertangungjawabkan, serta mudah
diakses dan dibagipakaikan antar Instansi Pusat dan Instansi Daerah melalui
pemenuhan Standar Data, Metadata, Interoperabilitas Data, dan menggunakan Kode
Referensi dan Data Induk. Pada Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang
Satu Data Indonesia Pasal 6 ayat 1 dan Pasal 13, disebutkan bahwa Standar Data yang
berlaku lintas Instansi Pusat dan/atau Instansi Daerah ditetapkan oleh Pembina Data
Tingkat Pusat, serta, Pembina Data tingkat pusat mempunyai tugas menetapkan
Standar Data dan menetapkan struktur yang baku dan format yang baku dari Metadata
yang berlaku lintas Instansi Pusat dan/atau Instansi Daerah.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Memberikan pedoman penyelenggaraan data geospasial dalam Satu Data Indonesia
di tingkat pusat dan daerah

C. RUANG LINGKUP
Surat Edaran ini berisi tentang pedoman standar data dan struktur dan format baku
metadata geospasial bagi penyelenggaraan Satu Data Indonesia

D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Informasi
Geospasial
4. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia

E. ISI EDARAN
Pedoman standar data dan struktur dan format baku metadata terdiri dari:
1. Standar data disusun berdasarkan SNI ISO 19131:2014 tentang Spesifikasi
Produk Data
2. Penyelenggaraan metadata sesuai SNI 8843-1:2019 tentang Profil Metadata
Spasial Indonesia
3. Interoperabilitas data sesuai Katalog Unsur Geografi Indonesia dan format data
terbuka

F. PENUTUP
Surat edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan pada tanggal 23 Juli 2021


KEPALA
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

(ditandatangani secara elektronik)

MUH ARIS MARFAI


BAB 1. PENDAHULUAN

Pedoman Teknis Tata Kelola Data Geospasial dalam rangka Satu Data Indonesia (SDI)
merupakan panduan terkait Standar Data, Metadata, dan Interoperabilitas Data Geospasial.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, maka
untuk mendapatkan pengambilan keputusan yang berkualitas, diperlukan Data Geospasial yang
berkualitas. Oleh karena itu, untuk menghasilkan data geospasial berkualitas, harus diterapkan
pinsip Satu Data Indonesia. Data Geospasial yang dihasilkan harus memenuhi Standar Data,
Metadata, Interoperabilitas, Kode Referensi dan/atau Data Induk serta disimpan, diamankan
dan disebarluaskan sesuai prinsip Satu Data Indonesia.
Buku pedoman ini ditujukan pada Penyelenggara Informasi Geospasial (IG) agar dapat
memenuhi Data dan Informasi Geospasial yang berkualitas serta dapat dibagi-pakaikan.
Tahapan bagi penyelenggara IG yang sesuai dengan kaidah Satu Data Indonesia adalah sebagai
berikut: :
1. Menyusun standar data dalam bentuk Spesifikasi Produk Data
2. Menghasilkan Produk Data dan Metadata
3. Melakukan Pemeriksaan Data
4. Memenuhi Interoperabilitas Data

Tahapan bagi Penyelenggara IG


1.1.1 Menyusun Standar Data
Dalam penyelenggaraan IG, penyelenggara IG harus menyusun standar data dalam bentuk
spesifikasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penyusunan spesifikasi produk ini
harus sesuai dengan standar yang berlaku yaitu SNI ISO 19131:2014 tentang Spesifikasi Produk
Data.
1.1.2 Menghasilkan Produk Data
Langkah yang dilakukan oleh penyelenggara IG untuk menghasilkan produk data yang sesuai
dengan spesifikasi produk data adalah sebagai berikut:
• melakukan pengumpulan data
Dalam proses menghasilkan produk data, penyelenggara IG harus melakukan proses
pengumpulan data sesuai dengan ketentuan yang telah tercantum dalam spesifikasi
produk agar produk data yang kelak didapatkan sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan.
• melakukan pengolahan data
Data atau dataset yang sudah terkumpul dari tahap sebelumnya kemudian diolah
menjadi produk data dengan memperhatikan spesifikasi produknya. Proses
pengolahan ini akan berkaitan dengan proses selanjutnya itu kontrol kualitas /
quality control (QC) dan evaluasi kualitas / quality evaluation (QE)
• melakukan kontrol kualitas dan evaluasi kualitas
Penyelenggara IG harus melakukan kontrol kualitas dan evaluasi kualitas untuk
memastikan bahwa produk data yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi produk
data yang sudah ditetapkan. kontrol kualitas dilaksanakan dengan mengevaluasi
proses pengumpulan DG dan pengolahan DG dan IG, serta produk IG. Dokumen
kontrol kualitas yang dihasilkan memuat dokumentasi proses produksi dan
dokumentasi evaluasi kualitas.

• melakukan penyimpanan
Tahap penyimpanan adalah tahap dimana produk data hasil pengumpulan yang
telah diolah dan dilakukan kontrol kualitas dan evaluasi kualitas disimpan dalam
media penyimpanan yang sudah disiapkan yang sesuai dengan standar struktur
penyimpanan yang berlaku.
• Membuat metadata
Produk data yang sudah disimpan kemudian dibuatkan metadata sesuai dengan
standar baku SNI 8843-1:2019 tentang Profil Metadata Spasial Indonesia (ProMSI)
yang merupakan adopsi dan modifikasi dari ISO 19115. Metadata yang dibuat oleh
produsen data memuat informasi yang digunakan sebagai identifikasi maupun
pencarian terkait produk data yang dihasilkan sesuai dengan standar data dan/atau
spesifikasi produk tersebut.
1.1.3 Melakukan Pemeriksaan data
Pemeriksaan data atau penjaminan kualitas / quality assurance (QA) dilakukan untuk menjamin
produk data yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi produk data, dilengkapi metadata, dan
memenuhi kaidah interoperabilitas data yang sudah dibuat melalui proses penjaminan kualitas.
Hasil penjaminan kualitas dituangkan dalam metadata untuk dapat diketahui oleh pengguna.
• Melakukan Penjaminan Kualitas
Penjaminan kualitas dilakukan dengan melakukan evaluasi IG disertai metadata,
Evaluasi dilaksanakan berdasarkan kerangka acuan kerja, dokumen kontrol kualitas,
dan dokumen elemen kualitas. Penjaminan kualitas DG dan IG memuat keterangan
mengenai telah terjaminnya kualitas DG dan IG.
• Melengkapi metadata dengan hasil penjaminan kualitas
Pada tahap ini dilakukan penambahan informasi hasil penjaminan kualitas kedalam
metadata oleh walidata, hasil penjaminan kualitas akan menjadi informasi dalam
elemen metadata terkait Penggunaan / Usability berdasarkan kelas penggunaan
berdasarkan hasil penjaminan kualitas.
1.1.4 Memenuhi Interoperabilitas Data
Interoperabilitas data merupakan kemampuan data untuk dibagipakaikan antar sistem
elektronik yang berinteraksi. Tahapan ini dilakukan agar produk data yang dilengkapi metadata
dapat dimanfaatkan oleh pengguna IG.
• Menyebarluaskan produk data
Pada tahap ini data dan informasi geospasial sudah siap untuk disebarluaskan,
dimana DG dan IG sudah dilakukan kontrol kualitas dan evaluasi kualitas, sudah
dilakukan penjaminan kualitas, serta dilengkapi metadata yang memiliki informasi
kualitas dan hasil penjaminan kualitas. Penyebarluasan DG dan IG dilakukan melalui
sistem informasi yang terintegrasi dalam jaringan informasi geospasial nasional
(JIGN) dan terhubung ke penghubung simpul jaringan.
• Melengkapi metadata dengan informasi distribusi
Pada tahap ini, metadata yang sudah berisi informasi kualitas dan hasil penjaminan
kualitas ditambahkan informasi terkait distribusi data oleh walidata yang terdiri
dari distribusi data secara online melalui sistem informasi atau pilihan lain yang
tersedia sebagai bentuk distribusi produk data dan metadata ke pengguna.
• Menyebarluaskan metadata
Metadata yang sudah lengkap dengan informasi identifikasi data, konten, informasi
kualitas, hasil penjaminan kualitas dan informasi terkait distribusi kemudian
disebarluaskan melalui sistem informasi yang terintegrasi dalam jaringan informasi
geospasial nasional dan terhubung ke penghubung simpul jaringan.
BAB 2. STANDAR DATA

Sesuai dengan yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu
Data Indonesia (SDI), standar data terdiri dari Konsep, Definisi, Klasifikasi, Ukuran dan Satuan.
Dalam menyusun sebuah standar produk dan/atau data, diperlukan sebuah standar yang
mengatur konten apa saja yang harus dimuat oleh standar data tersebut. Dalam hal ini
digunakanlah SNI ISO 19131:2014 yang mengatur tentang spesifikasi produk dan data. SNI ISO
19131: 2014 tentang Spesifikasi Produk Data dapat diakses melalui tautan berikut
https://pesta.bsn.go.id/produk/detail/10135-sniiso191312014 . Standar dan atau spesifikasi
data dan informasi geospasial memuat 12 elemen yang diuraikan sebagai berikut.

Gambaran Umum
Berupa deskripsi umum tentang data yang dibuat, informasi tentang penanggung jawab
pembuat data serta tujuan dari pembuatan data geospasial.

Ruang Lingkup Spesifikasi


Lingkup spesifikasi menggambarkan jenis atau data geospasial yang dibuat. Sebagai
contoh tipe data yang dibangun dapat berupa dataset geospasial, model, unsur atau fitur,
data berupa dokumen, sistem dan perangkat lunak, dan tipe data lainnya. Lingkup
spesifikasi juga menyebutkan level hierarki data, misalnya level jangkauan geografis
atau administrasi data yang dibuat.

Identifikasi Produk Data


Informasi yang ditampilkan untuk mengidentifikasi produk data yaitu judul, judul
alternatif. abstrak atau narasi singkat tentang isi data, kategori topik (lihat tabel di
bawah), deskripsi geografis, representasi spasial (vektor,raster, dsb), resolusi spasial,
dan informasi tambahan sesuai dengan karakteristik data yang dibuat.
Tabel 1 Kategori/Klasifikasi Topik data spasial berdasarkan SNI ISO 8843-1:2019.
NO KLASIFIKASI NO KLASIFIKASI NO KLASIFIKASI
1 Pertanian/peternakan 8 Geoinformasi 15 Perencanaan/kadaster
2 Biota 9 Kesehatan 16 Sosial masyarakat
3 Batas wilayah 10 Citra 17 Kontruksi/struktur
satelit/basemap
4 Klimatologi, 11 Intelijen 18 Transportasi
Meteorologi
5 Ekonomi 12 Air di darat 19 Utilitas/komunikasi
6 Elevasi 13 Lokasi 20 Ekstra terestrial
7 Lingkungan 14 Lautan 21 Bencana

Pemerolehan Data
Berisi informasi tentang cara, metode, dan atau tahapan-tahapan teknis tentang cara
pemerolehan data. Informasi tersebut dapat ditulis lengkap pada standar data ini atau
mengacu pada pedoman pemerolehan data yang disepakati.

Isi dan Struktur Data


Isi data mencerminkan informasi utama dari sebuah data. Setiap data memiliki
karakteristik isi yang khas dan unik yang dapat dibedakan dengan data lain. Sebagai
contoh data geospasial tentang penggunaan lahan maka isi dari data tersebut adalah
informasi tematik tentang berbagai macam tipe penggunaan lahan. Contoh lain misalnya
tentang data mangrove pada skala 1:5.000 maka isi data tersebut berupa informasi
tutupan tajuk. Dalam SNI ISO 19131, isi dan struktur data dapat digambarkan dalam
skema aplikasi dan katalog unsur. Skema aplikasi dibahas secara lengkap pada SNI ISO
19109 sedangkan katalog unsur dibahas lengkap pada SNI ISO 19110.

Sistem Referensi
Sistem referensi spasial yang digunakan dalam produk data wajib mengacu pada Sistem
Referensi Spasial Indonesia (SRGI).

Kualitas Data
Spesifikasi produk data harus mengidentifikasi persyaratan kualitas data untuk produk
data dengan memasukkan pernyataan mengenai tingkat kualitas yang dapat diterima
dan indikator kualitas. Elemen kualitas untuk mengukur kualitas yang dapat digunakan
yaitu kelengkapan, konsistensi logis, akurasi posisi, akurasi temporal, dan akurasi
tematik. Masing-masing tipe data memiliki karakteristik data yang khas sehingga
pemilihan penggunaan elemen kualitas dapat disesuaikan. Kualitas data dibahas secara
lengkap pada SNI ISO 19157.

Pengiriman Produk Data


Pengiriman produk data merupakan cara atau format pengiriman produk dari produsen
data kepada wali data serta informasi cara pengiriman data dari wali data kepada
pengguna. Beberapa informasi tentang format pengiriman antara lain nama format data,
versi format data (tanggal, nomor, dan yang terkait), nama subset, profil atau spesifikasi
format, struktur file pengiriman, bahasa yang digunakan dalam dataset, nama lengkap
standar pengkodean karakter yang digunakan.
Metadata
Metadata merupakan informasi dalam bentuk struktur dan format yang baku untuk
menggambarkan data, menjelaskan data, serta memudahkan pencarian, penggunaan,
dan pengelolaan informasi data. Metadata dibahas secara lengkap pada SNI 8843-
1:2019 tentang Profil Metadata Spasial Indonesia.

Pemeliharaan Data
Pemeliharaan data berisi informasi tentang cara data disimpan/dipelihara dan waktu
pembaharuan data.

Penyajian
Penyajian merupakan penggambaran secara visual tentang data yang dapat dibaca dan
terinformasikan kepada pengguna, dikenal juga dengan istilah simbol. Simbol ini
diterapkan terhadap masing-masing unsur yang ada pada isi dan struktur data.
Hubungan antara simbol dan unsurnya dimuat dalam sebuah katalog simbol. Tata cara
pembuatan katalog simbol dibahas secara lengkap pada SNI ISO 19117.

Informasi Tambahan
Informasi bagian ini dapat memasukkan aspek lain dari produk data yang belum diatur
bagian bagian tahapan tersebut di atas. Informasi ini bisa berupa persyaratan personil,
peralatan, ataupun satuan harga pembuatan data.
BAB 3. MANAJEMEN KUALITAS

3.1.1 Kontrol Kualitas


Berdasarkan SNI ISO 19157 tentang Informasi Geografis - Kualitas Data, proses Kontrol Kualitas
pada tahapan pengumpulan DG, dan pengolahan DG dan IG dilaksanakan dengan mengevaluasi
proses pengumpulan DG dan pengolahan DG dan IG, serta produk IG. Evaluasi dilaksanakan
berdasarkan kerangka acuan kerja dan dokumen elemen kualitas. Dokumen Elemen Kualitas
mengacu pada Standar Nasional Indonesia dan spesifikasi lain yang telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kontrol kualitas dilaksanakan oleh penyelenggara IG sesuai dengan persyaratan kualitas data
yang ada dalam sebuah spesifikasi produk data. Hasil kontrol kualitas pada tahap pengumpulan
DG, dan pengolahan DG dan IG berupa:
 IG disertai Metadata;
 Dokumen kontrol kualitas.

Dokumen kontrol kualitas adalah dokumen yang memuat:


 Dokumentasi proses produksi; dan
 Dokumentasi Evaluasi Kualitas.

Hasil kontrol kualitas kemudian diserahkan kepada Walidata untuk dilakukan penjaminan
kualitas. Hasil kontrol kualitas harus dilengkapi dengan:
 Kerangka Acuan Kerja; dan
 Dokumen Elemen Kualitas.

3.1.2 Evaluasi Kualitas


Evaluasi Kualitas dilakukan pada suatu data geospasial sesuai dengan tujuannya masing-masing,
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kontrol kualitas. Berikut ini adalah langkah-langkah
proses dalam evaluasi kualitas
• menentukan unit atau satuan dari kualitas data;
• menentukan ukuran kualitas dari suatu data; dan
• menentukan prosedur untuk mengevaluasi kualitas data.

Prosedur evaluasi kualitas diaplikasikan pada tahap produksi/menghasilkan produk data yang
di mulai dari proses pengumpulan data hingga data diolah menjadi produk data. Dari beberapa
poin diatas, kemudian dilanjutkan dengan menentukan output dari evaluasi kualitas data
dengan melihat tingkat kesesuaiannya (conformance level).
Dalam SNI ISO 19157 metode evaluasi kualitas dibagi kedalam dua kelas yaitu evaluasi
langsung (Direct) dan evaluasi tidak langsung (Indirect). Untuk evaluasi langsung dilakukan
dengan cara membandingkan dengan informasi acuan internal maupun eksternal, sedangkan
evaluasi tidak langsung dilakukan dengan cara menyimpulkan atau memperkirakan kulitas
suatu data menggunakan informasi tentang data itu sendiri seperti riwayat data.
Dalam melakukan evaluasi kualitas terdapat elemen-elemen kualitas yang harus diperhatikan.
Elemen kualitas data adalah sebuah komponen yang mendeskrisikan suatu aspek khusus
kualitas data geografi yang telah dikelompokan dalam kategori yang berbeda. Daftar elemen
kualitas IG yang dapat diaplikasikan sesuai dengan ISO 19157 adalah sebagai berikut:
• Completeness (Kelengkapan)
Kelengkapan didefinisikan sebagai keberadaan dan ketidakadaan fitur–fitur, atribut dan
hubungan-hubungannya. Kelengkapan terdiri atas dua elemen kualitas data antara lain
• Commission (Komisi): kelebihan data yang ada dalam sebuah dataset;
• Omission (Omisi): Ketiadaan data dari suatu dataset
• Logical Consistency (Konsistensi Logis)

• Conseptual Consistency (Konsistensi Konseptual): kepatuhan pada aturan-aturan


skema konseptual
• Domain Consistency (Konsistensi Domain):
• Format Consistency (Konsistensi Format):
• Topological Consistency (Konsistensi Topologis):
• Positional Accuracy (Akurasi Posisi)

• Absolute External Positional Accuracy (Akurasi Posisi Absolut atau External)


• Gridded Data Positional Accuracy (Akurasi Posisi Data Grid)
• Relative Internal Positional Accuracy (Akurasi Posisi Relatif atau Internal)
• Thematic Accuracy (Akurasi Tematik)

• Thematic Classification Correctness (Kebenaran Klasifikasi Tematik)


• Non Qualitative Attribute Accuracy (Kebenaran Atribut Non-Kuantitatif)
• Quantitative Attribute Accuracy (Akurasi Atribut Kuantitatif)
• Temporal Accuracy (Akurasi temporal)

• Accuracy of a Time Measurement (Akurasi Waktu Pengukuran)


• Temporal Consistency (Konsistensi Temporal)
• Temporal Validity (Validitas Temporal)
• Usability (Elemen Pemanfaatan)

3.1.3 Penjaminan Kualitas


Penjaminan kualitas oleh Walidata dilakukan melalui evaluasi IG disertai Metadata dimana
Penjaminan kualitas harus melibatkan Produsen Data. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan
kerangka acuan kerja, dokumen kontrol kualitas, dan dokumen elemen kualitas. Dokumen
kontrol kualitas dan dokumen evaluasi kualitas dihasilkan pada tahan kontrol kualitas yang
tidak terpisah dengan evaluasi kualitas. Hasil penjaminan kualitas berupa:
 IG disertai Metadata;
 Dokumen Penjaminan Kualitas.

Dokumen penjaminan kualitas memuat keterangan mengenai telah terjaminnya kualitas IG. IG
yang sudah dilakukan penjaminan kualitas dilengkapi metadata yang berisi mengenai hasil
penjaminan kualitas. Tujuannya adalah agar pengguna IG dapat mengetahui kualitas data yang
didapatkannya.
BAB 4. METADATA

Sekilas Metadata
Metadata merupakan informasi dalam bentuk struktur dan format yang baku untuk
menggambarkan data, menjelaskan data, serta memudahkan pencarian, penggunaan, dan
pengelolaan informasi data. Metadata dibahas secara lengkap pada SNI 8843-1:2019 tentang
Profil Metadata Spasial Indonesia. SNI 8843-1:2019 tentang Profil Metadata Spasial Indonesia
(ProMSI) dapat diperoleh pada tautan berikut https://pesta.bsn.go.id/produk/detail/12561-
8843-12019.
14 elemen utama yang terkandung dalam spesifikasi produk data bersesuaian dengan kelas
informasi dalam metadata sehingga berbagai informasi terkait spesifikasi dari produk data yang
dihasilkan dapat dijelaskan secara baik dalam metadata. Berikut ini adalah penjelasan singkat
terkait berbagai kelas informasi yang ada dalam metadata dan kaitannya dengan berbagai
elemen spesifikasi produk data.

4.1.1 Informasi Metadata (MD_Metadata)


Informasi metadata berisi mengenai identifikasi untuk metadata itu sendiri yang terdiri
dari beberapa informasi seperti Identifier Metadata, kontak untuk metadata, ruang
lingkup metadata, batasan metadata, Bahasa metadata dan informasi pemutakhiran
untuk metadata.

4.1.2 Informasi Identifikasi (MD_IdentificationInformation)


Informasi Identifikasi berfungsi sebagai informasi untuk mengidentifikasi sumber daya
atau yang dalam hal ini merupakan produk data secara unik. Informasi identifikasi juga
mengagregasikan beberapa kelas informasi dalam rangka membantu identifikasi
produk data. Kelas informasi yang tekandung melalui agregasi dalam informasi
identifikasi antara lain mencakup:
• MD_Usage (Penggunaan)
• MD_Format (Format)
• MD_MaintenanceInformation (Informasi Pemeliharaan)
• MD_Constraints (Inforamasi Batasan)
• MD_Keywords (Kata Kunci)
• MD_Resolution (Resolusi spasial)
• MD_DataIdentification (Identifikasi Data)
Dengan adanya agregasi informasi dari berbagai kelas, maka informasi terkait produk
data seperti nama produk data, deskripsi, tujuan, kontak, kategori topik, cakupan data,
representasi spasial, sistem referensi, ruang lingkup pemutakhiran dan beberapa
informasi lain dapat diakomodir oleh MD_IdentificationInformation. Adapun dengan
banyaknya informasi yang dapat diakomodir, maka identifikasi produk data yang
terdapat pada spesifikasi produk dapat dituangkan didalamnya termasuk salah satunya
Kategori/Klasifikasi Topik dalam spesifikasi produk data.

4.1.3 Informasi Batasan (MD_Constraints)


Informasi Batasan berfungsi sebagai informasi mengenai batasan-batasan termasuk
batasan hukum dan batasan keamanan yang berkaitan dengan sumber daya yang dalam
hal ini merupakan produk data. Informasi Batasan terdiri atas informasi:
• MD_Constraints (Batasan secara umum)
• MD_LegalConstraints (Batasan Hukum) dan/atau
• MD_SecurityConstraints (Batasan Keamanan)

4.1.4 Informasi garis silsilah (LI_Lineage)


Informasi Garis Silsilah berfungsi sebagai informasi mengenai sumber dan proses
produksi yang digunakan dalam memproduksi sumber daya yang dalam hal ini
merupakan produk data. Informasi Garis Silsilah terdiri atas agregasi beberapa kelas
antara lain sebagai berikut:
• LI_Source
• LI_ProcessStep

4.1.5 Informasi pemeliharaan (MD_MaintenanceInformation)


Informasi pemeliharaan memuat informasi yang berkaitan dengan ruang lingkup dan
frekuensi pemeliharaan sumber daya yang dalam hal ini adalah produk data. Selain
informasi pemeliharaan terkait produk data, MD_MaintenanceInformation juga
digunakan untuk memuat informasi pemeliharaan metadata mengenai produk itu
sendiri. Sehingga MD_MaintenanceInformation menjadi tempat dimana informasi
pemeliharaan data berdasarkan spesifikasi produk data berada.

4.1.6 Informasi representasi spasial (MD_SpatialRepresentation)


Informasi Representasi Spasial memuat informasi yang berkaitan dengan mekanisme
yang digunakan untuk memodelkan fenomena dunia nyata dalam sistem informasi
digital. Sehingga Informasi Representasi Spasial dapat ditetapkan sebagai:
• MD_VectorSpatialRepresentation atau (Representasi Spasial Vektor)
• MD_GridSpatialRepresentation (Representasi Spasial Grid)
Dalam hal ini MD_GridSpatialRepresentation dapat ditetapkan lebih lanjut lagi
sebagai:
• MD_Georectified atau
• MD_Georeferencable

4.1.7 Informasi sistem referensi (MD_ReferenceSystem)


Informasi sistem referensi berfungsi untuk mengidentifikasi referensi spasial, temporal
dan parametric yang digunakan oleh sumber daya atau yang dalam hal ini merupakan
produk data. Sebagai mana yang dicantumkan dalam spesifikasi produk, salah satu poin
dari spesifikasi produk adalah referensi spasial yang digunakan oleh produk data.
Sehingga informasi referensi spasial berdasarkan produk data dicantumkan dalam
MD_ReferenceSystem ini.

4.1.8 Informasi konten (MD_ContentInformation)


Informasi Konten merupakan isi dan struktur dari sebuah produk data. Informasi
konten dapat diidentifikasi dengan mengutip katalog unsur geografi terkait atau
mendeskripsikan cakupan konten produk data. Katalog unsur mengacu pada Katalog
Unsur Geografi Indonesia yang disusun berdasarkan SNI ISO 19110:2015 tentang
Informasi geografis - Metodologi penyusunan katalog unsur geografi.
Dalam MD_ContentInformation, katalog unsur dijelaskan dalam bentuk
MD_FeatureCatalogueDescription dan MD_FeatureCatalogue. Sehingga
MD_ContentInformation digunakan sebagai kelas informasi untuk menjelaskan isi dan
struktur data dari sebuah produk data.

4.1.9 Informasi katalog portrayal (MD_PortrayalCatalogueReference)


Informasi katalog portrayal berfungsi untuk mengidentifikasi penggunaan katalog
portrayal dimana katalog portrayal atau yang sering dikenal dengan katalog simbol
digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana sumber daya yang dalam hal ini produk
data disajikan untuk visualisasi manusia. MD_PortrayalCatalogueReference dapat
menjelaskan katalog simbol yang digunakan dalam elemen penyajian yang ada pada
spesifikasi produk data

4.1.10 Informasi distribusi (MD_Distribution)


Informasi Distribusi berfungsi untuk memberikan informasi tentang opsi atau pilihan-
pilihan yang ada untuk memperoleh sumber daya yang dalam hal ini merupakan produk
data. Informasi distribusi terdiri atas agregat beberapa kelas lain seperti informasi
distributor, informasi format (MD_Format) dan Informasi Digital Transfer Options
(MD_DigitalTransferOptions). Sehingga pengiriman produk data dan pemerolehan data
yang tercantum pada spesifikasi produk dijelaskan dalam metadata melalui
MD_Distribution.
4.1.11 Informasi ekstensi metadata (MD_MetadataExtensionInformation)
Informasi ekstensi metadata digunakan sebagai informasi untuk kelas informasi
tambahan yang dibutuhkan oleh pengguna. Jika pengguna merasa terdapat kelas
informasi yang harus ditambahkan namun tidak terakomodir oleh kelas informasi lain
maka pengguna dapat memanfaatkan MD_MetadataExtensionInformation.
MD_MetadataExtensionInformation juga dapat digunakan sebagai sarana
menyampaikan informasi yang dapat berguna untuk untuk identifikasi terkait informasi
tambahan aspek lain dari produk data yang belum pada elemen-elemen dalam
spesifikasi produk.

4.1.12 Informasi skema aplikasi (MD_ApplicationSchemaInformation)


Informasi Skema Aplikasi adalah informasi yang dapat menggambarkan skema aplikasi
yang digunakan untuk mendefinisikan sumber daya/produk data. Dalam SNI 8843-
1:2019 dijelaskan bahwa skema aplikasi adalah model dan/atau kamus data yang
mewakili sumber daya/produk data. Skema aplikasi berkaitan dengan elemen isi dan
struktur data pada spesifikasi produk, sehingga MD_ApplicationSchemaInformation
dapat digunakan untuk menggambarkan skema aplikasi yang kaitanya dengan isi dari
suatu produk data. Skema aplikasi dibahas secara lengkap pada SNI ISO 19109.

4.1.13 Informasi metadata layanan


Informasi metadata layanan digunakan untuk mengidentifikasi services produk data
yang berupa tautan untuk mengakses produk data melalui metadata. Selain itu
informasi metadata layanan juga menggambarkan operasi yang terdapat dalam service
tersebut termasuk identifikasi mengenai data yang sudah tercakup dalam
MD_DataIdentification.

4.1.14 Kualitas Data (DQ_DataQuality)


DQ_DataQuality dalam metadata berfungsi menampilkan informasi terkait kualitas dan
elemen-elemen kualitas sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SNI ISO 19157
tentang kualitas data. DQ_DataQuality memberikan informasi kualitas terkait sumber
daya yang dalam hal ini merupakan produk data. DQ_DataQuality mengidentifikasi
informasi kualitas dengan memasukkan pernyataan evaluasi kualitas sesuai dengan
elemen kualitasnya beserta dengan ruang lingkup informasi kualitas terhadap datanya.
Sehingga kualitas data sebagaimana yang disyaratkan dalam spesifikasi produk diisi
pada DQ_DataQuality. Sebagaimana penjelasan standar data dalam dokumen ini,
masing-masing tipe data memiliki karakteristik data yang khas sehingga pemilihan
penggunaan elemen kualitas dapat disesuaikan. Berikut ini adalah elemen kualitas
beserta sub-elemen kualitas yang dibahas secara lengkap pada ISO 19157:
• Completeness (Kelengkapan)
• Completeness Commission
• Completeness Omission
• Logical Consistency (Konsistensi Logis)
• Conseptual Consistency
• Domain Consistency
• Format Consistency
• Topological Consistency
• Positional Accuracy (Akurasi Posisi)
• Absolute External Positional Accuracy
• Gridded Data Positional Accuracy
• Relative Internal Positional Accuracy
• Thematic Accuracy (Akurasi tematik)
• Thematic Classification Correctness
• Non Qualitative Attribute Accuracy
• Quantitative Attribute Accuracy
• Temporal Accuracy (Akurasi temporal)
• Accuracy of a Time Measurement
• Temporal Consistency
• Temporal Validity
BAB 5. INTEROPERABILITAS

Interoperabilitas Data Geospasial


Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 mengamanatkan bahwa data harus memenuhi
kaidah interoperabilitas. Untuk memenuhi kaidah Interoperabilitas Data, maka Data harus:
a. konsisten dalam sintak/bentuk, struktur/skema/komposisi penyajian, dan semantik/
artikulasi keterbacaan; dan
b. disimpan dalam format terbuka yang dapat dibaca sistem elektronik.
Agar data konsisten secara sintak/bentuk, struktur/skema/komposisi penyajian, dan semantik/
artikulasi keterbacaan maka produk data harus memenuhi kesesuaian struktur Katalog unsur
geografi Indonesia (KUGI). KUGI disusun berdasarkan SNI ISO 19110. SNI ISO 19110 dapat
diperoleh melalui https://pesta.bsn.go.id/produk/detail/9864-sniiso191102015.
Unsur geografi merupakan fenomena dunia nyata yang dikaitkan dengan lokasi relatif terhadap
bumi, tentang data yang dikumpulkan, dipelihara, dan disebarluaskan. KUGI adalah pemberian
kode dan struktur kode; penetapan tipe; operasi; atribut; asosiasi; dan aturan-aturan
pendokumentasian atas unsur yang direpresentasikan dalam data geografis agar data geografis
menjadi informasi yang berguna.
Tujuan penyusunan katalog unsur geografi adalah untuk mempermudah pertukaran data dan
pemanfaatan informasi geografis digital antar pemangku kepentingan. Katalog unsur geografi
meningkatkan diseminasi, berbagi-pakai, dan pemanfaatan data geografis melalui sebuah
pemahaman yang lebih baik akan isi dan makna dari data tersebut. Jika antara penyedia dan
pengguna data geospasial memiliki suatu pemahaman yang sama akan fenomena dunia nyata
yang direpresentasikan oleh data geografis maka pengguna akan dapat menilai kesesuaian data
yang tersedia dengan kebutuhannya (fit for purpose). KUGI dapat diakses melalui laman
https://kugi.ina-sdi.or.id/
Mengkatalogkan spesifikasi produk data ke dalam KUGI
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa spesifikasi produk data memiliki beberapa
elemen yang salah satunya menrupakan elemen isi dan struktur data. Struktur suatu
produk data yang sudah sesuai spesifikasi produk data dikatalogkan ke dalam KUGI
dengan memenuhi persyaratan umum yang ditentukan oleh standar seperti:
• Format nama: setiap tipe, atribut, asosiasi antar, peran asosiasi antar dan
operasi yang dapat diterapkan pada seluruh tipe Unsur Geografis harus
teridentifikasi menggunakan nama yang unik.
• Format definisi: definisi dari tipe, atribut, nilai yang terdapat pada atribut,
asosiasi antar, peran asosiasi antar dan operasi yang dapat diterapkan pada
Unsur Geografis harus dinyatakan dalam bahasa natural. Definisi kemudian
dituangkan dalam katalog.
• Persyaratan untuk tipe Unsur Geografis: setiap tipe Unsur Geografis harus atau
dengan kode alfanumerik yang unik.
• Persyaratan untuk operasi yang dapat diterapkan pada Unsur Geografis: Jika
terdapat operasi yang dapat diterapkan pada Unsur Geografis, harus
teridentifikasi dan didefinisikan untuk setiap tipe Unsur Geografis.
• Persyaratan untuk atribut Unsur Geografis: setiap atribut yang terdapat pada
Unsur Geografis, harus teridentifikasi dan didefinisikan untuk setiap tipe Unsur
Geografis.
• Persyaratan untuk nilai yang terdapat pada atribut Unsur Geografis: setiap nilai
yang ada pada atribut Unsur Geografis, harus diberi label untuk setiap atribut
Unsur Geografis.
• Asosiasi antar Unsur Geografis: Jika terdapat asosiasi antar unsur geografis,
harus diberi nama dan didefinisikan.
• Persyaratan untuk peran asosiasi: Jika terdapat peran asosiasi, maka peran
asosiasi tersebut harus diberi nama dan didefinisikan.
• Proses untuk mengkatalogkan ke dalam KUGI dapat dilihat pada tautan https://kugi.ina-
sdi.or.id/tentang .
Penyebarluasan melalui Services
Produk Data yang sudah siap untuk dipublikasikan beserta metadatanya, diserbaluaskan
dengan menggunakan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam menyebarluaskan data dan metadatanya, keduanya harus memenuhi format terbuka
yang dapat diakses di berbagai sistem informasi yang sesuai dengan interoperabilitas yang baik
antar sistem. Dalam hal format terbuka untuk data dan metadata geospasial mengacu pada
standar standar Open Geospatial Consortium (OGC).
5.3.1 Data Services
Proses menyebarluaskan data yang sesuai dengan format data terbuka standar OGC,
menggunakan services yang terdiri dari beberapa jenis services dengan fungsi yang berbeda.
Adapun services tersebut sebagai berikut:
• WMS (Web Map Services)
• WFS (Web Feature Services)
• WMTS (Web Map Tile Serives)
• WCS (Web Coverage Services)
5.3.2 Metadata Services
Salah satu kebutuhan yang perlu diperhatikan dengan adanya Jaringan Informasi Geospasial
Nasional, maupun Satu Data Indonesia, yaitu pencarian yang cepat terkait data maupun
metadata geospasial. Mengacu pada standar OGC, format terbuka untuk metadata services
adalah Content Services for Web (CSW). Sehingga penyebarluasan metadata melalui sistem
informasi dapat dilakukan dengan menggunakan CSW.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai