Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1dari 29 27 Februari 2017

BAB V
KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

A. Deskripsi singkat
Materi bab 5, memberikan pemahaman tentang konservasi sumber daya
alam dan lingkungan. Materi terdiri atas sumber daya alam dan lingkungan
dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan.

B. Capaian pembelajaran (sub CPMK)


Mahasiswa memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melaksanakan
pilar sumber daya alam dan lingkungan.

C. Isi Materi perkuliahan


Materi tentang konservasi sumber daya alam dan lingkungan, terdiri dari
sumber daya alam dan lingkungan dan konservasi sumber daya alam dan
lingkungan. Materi tersebut saling terkait antara satu dengan lainnya.
Secara berurutan dijelaskan sebagai berikut.

1. Sumberdaya alam dan Lingkungan


1.1. Pengertian Sumberdaya alam dan Lingkungan
Sumber daya adalah nilai potensi yang dimiliki oleh sutu materi atau
unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya bersifat fisik dan non fisik,
dan bersifat dapat berubah bentuk dan ada yang tidak dapat berubah
bentuknya. Sumber daya terdiri dari sumberdaya alam (sumber daya alam
hayati, sumber daya alam non hayati), sumberdaya manusia, sumberdaya
buatan (Hardati dkk, 2015; Retnoningsih dkk, 2018). Jadi sumber daya
alam adalah bagian dari sumber daya yang ada di lingkungan.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2dari 29 27 Februari 2017

Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas
sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non-hayati yang secara
keseluruhan membentuk suatu ekosistem (Anonim, 2009). Secara umum
dapat dikatakan bahwa sumber daya alam adalah segala sesuatu yang
bersumber dari alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
dan kelangsungan hidup mahkluk hidup termasuk di dalamnya manusia.
Ekosistem adalah setiap unit yang mencakup semua organisme yang
saling berinteraksi dengan lingkungannya sehingga terjadi aliran energi di
dalamnya (Odum, 1971). Aliran energi memegang peran penting dalam
suatu sistem ekosistem. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup (Anonim, 2009). Ekosistem dicirikan
dengan berlangsungnya pertukaran materi dan transformasi energi yang
sepenuhnya berlangsung di antara berbagai komponen dalam sistem
Ekosistem merupakan suatu kesatuan kehidupan terdiri dari unsur biotik,
abiotik, yang berinteraksi membentuk suatu sistem (Suryani dkk, 1987;
Retnoningsih dkk, 2018).
Lingkungan hidup adalah sistem kehidupan yang terdapat campur
tangan manusia terhadap tatanan ekosistem (Suryani dkk, 1987).
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan mahkluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lain (Anonim, 2009a).
Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu lingkungan hidup
alami, lingkungan hidup buatan atau binaan, dan lingkungan hidup sosial
atau manusia (Effendi, 2018).
Ilmu lingkungan disebut sebaga ekologi terapan (Soerjani dkk,
1987). Ekologi berasal dari kata oikos dan logos. Oikos bermakna

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 3dari 29 27 Februari 2017

hubungan makhluk hidup dan lingkungannya, sedangkan logos berarti


ilmu. Jadi, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan makhluk
hidup dan lingkungannya.
Berdasarkan pengertian sumber daya alam dan lingkungan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam merupakan unsur lingkungan
hidup. Sumber daya alam merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari lingkungan. Sumber daya alam menjadi salah satu unsur yang selalu
digunakan oleh sumber daya manusia untuk membuat sumber daya buatan
dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Salah satu contoh untuk
ilustrasi keterkaitan antara sumber daya lama dan lingkungan, adalah lahan
(salah satu bentuk sumber daya alam), digunakan oleh manusia untuk
tempat hidup. Lahan yang didalamnya ada tanah, digunakan untuk bahan
bangunan (dibuat oleh manusia) untuk dibuat menjadi batu bata, genting,
dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan membuat bangunan.
Sumber daya alam dan lingkungan memiliki keterkaitan yang saling
kait mengkait, memiliki keterkaitan yang tidak akan terpisahkan satu
dengan lainnya, seperti rantai. Lingkungn yang terdiri dari unsur umber
daya alam (SDA), sumber daya mansuia (SDM), dan sumber daya buatan
(SDB), (Suryani dkk, 1987; Effendi, 2018), masing-masing digambarkan
dalam lingkaran, sedangkan lingkungan itu sendiri digambarkan dalam
segitiga yang membingkai lingkaran-lingkarannya. Ilustrasi keterkaitan
antara sumber daya alam dan lingkungan dapat dijelaskan sebagai berikut
(Gb. 1).

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4dari 29 27 Februari 2017

SDM

SDA
SDB

Sumber: Suryani dkk, 1987; Effendi, 2018; dan Modifikasi 2020.


Gambar 1. Keterkaitan antara Sumber daya alam dan Lingkungan

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, sumber daya alam adalah


bagian yang tidak dapat terpisahkan dari lingkungan hidup dan ekosistem
merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Sumberdaya alam
sangat banyak jumlah dan jenisnya, dan semua dapat digunakan untuk
pemenuhan kehidupan manusia. Sehingga, untuk mempermudah cara
memahaminya, dibedakan menjadi beberapa kelompok atau jenisnya.

1.2. Pembagian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam memiliki multi makna, sumber daya alam memiliki
sifat, potensi, bentuk, dan jenis yang sangat bervariasi. Berdasarkan
sifatnya ada sumber daya alam terbarukan, tidak terbarukan, dan tidak
habis (Qur’an, 2017).
Berdasarkan sifatnya, sumber daya alam dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau terbarukan atau
reneweble dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atau tidak
terbarukan atau nonreneweble (MKU PLH, 2014; Qur’an, 2017;
Retnoningsih dkk, 2018; https://lmsspada.kemdikbud.go.id).

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 5dari 29 27 Februari 2017

a. Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui


Sumber daya alam dapat diperbaharui atau reneweble resourches
adalah bentuk sumber daya yang dalam waktu pendek dapat
berkurang tetapi dalam jangka panjang akan pulih kembali karena
proses alam (Rentoningsih dkk, 2018). Reneweble resourches
memiliki persyarakat: lingkungan yang yang terjaga, memungkinkan
pulihnya sumberdaya alam, dan pemanfaatan sumberdaya yang
terbaharui dalam jangka waktu tertentu harus ada pada kondisi untuk
pulih kembali.
Sumber daya yang dapat diperbaharuhi, merupakan sumber daya
alam yang dapat melakukan reproduksi dan regenerasi. digunakan,
seperti sumber daya alam hayati. Reproduksi dan regenerasi tetap
memiliki keterbatasan, pertumbuhannya relatif mengikuti Teori
Malthus dalam studi kependudukan. Oleh karena itu, pemanfaatan
SDA yang renewable harus sebijaksana mungkin. Dalam konteks ini:
the use of natural resources for the greatest good to greatest number
of people for the longest time (Mitchell dkk, 2003). Sumber daya alam
dapat diperbaharui, seperti hutan, perikanan, peternakan.
Penebangan hutan secara tidak terkendali di Kalimantan dan
Papua harus segera dihentikan. Hutan dibabat tidak menggunakan
konsep tebang pilih (Gb 2), dan dihanyutkan di sungai menuju muara
(Gb 3).

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 6dari 29 27 Februari 2017

Gambar 2 Gambar 3

Hutan merupakan wilayah yang ditumbhui dengan tumbuhan


lebat oleh pepohonan, dan tumbuhan lainnya. Hutan merupakan suatu
kumpulan tetumbuhan terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu
yang menempati daerah yang cukup luas (Rentoningsih dkk, 2018).
Hutan merupakan satu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
alam lingkungannya, yang satuu an yang lainnya tidak dapat
dipisahkan (Anonim, 1999a).
Luas hutan di Indonesia menjadi sumber daya alam yang sangat
penting, karena hutan memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi konservasi,
fungsi lindung, dna fungsi produksi. Luas hutan di Indonesia
berdaaarkan kawaan hutan dibedakan menajdi hutan konservasi, hutan
lindung dan hutan produksi. Hutan konervasi adalah kawasan hutan
dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan
lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah instrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah. Hutan produksi adalah kawasan hutan
yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan (Anonim,

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 7dari 29 27 Februari 2017

1999). Luas hutan pada kisaran 71,2 persen, dengan luas masing-
masing kawasan hutan pada posisi lebih dari 75 persen dari luas hutan.

Tabel 1. Luas Tutupan Lahan Di Indonesia


Kawasan Hutan Luas (persen)
Hutan konservasi 78,5
Hutan lindung 80,6
Hutan produksi terbatas 79,4
Hutan Produksi Tetap 58,3
Luas Hutan 71,2
Sumber: Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia,
2018.

b. Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui


Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atau unreneweble
resourches atau juga disebut dengan deposit resourches. Sumber daya
alam tidak dapat diperbaharui persediaannya tetap, secara fisik
persediaannya akan habis apabila digunakan, contohnya batu bara, minyak
bumi, gas alam. Selain itu, secara fisik persediaannya menurun tetapi dapat
digunakan kembali, contohnya logam dan karet.
Sumber daya alam yang tidak terbarukan merupakan sumber daya
yang tidak memiliki sifat regenerasi, seperti barang tambang batubara (Gb
4) dan pengangkutannya (Gb 5).

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 8dari 29 27 Februari 2017

Gambar 4 Gambar 5

c. Sumber Daya Alam Tidak Habis


Sumber daya alam yang masuk dalam kelompok perpetual atau
disebut dengan sumber daya alam yang tidak akan habis, yaitu
merupakan jenis sumber daya alam yang selalu ada dan keberadaanya
relatif konstan, meskipus sumber daya tersebut kita eksploitasi secara
besar-besaran. Sumber daya alam perseptual atau tidak akan habis,
dapat dibedakan menjadi dua (https://lmsspada.kemdikbud.go.id),
yaitu sumber daya alam yang persediaannya tidak terbatas dan tidak
terpengaruh oleh tindakan manusia. Contohnya adalah energi
matahari, energi pasang surut. Dan sumberdaya alam yang
persediaannya tidak terbatas, tetapi terpengaruh oleh tindakan
manusia. Contohnya adalah keindahan alam, bentang alam, ruang
angkasa, dan udara.
Sumber daya alam yang tidak habis keberadaaanya, karena ada
secara terus menerus karena proses alam, seperti sinar matahari dan
air. Sumber daya air mengikuti daur hidrologi (Gb 5) dengan
komposisi relatif tetap (Gb 6) (Soerjani dkk, 1987).

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 9dari 29 27 Februari 2017

SATELLITE MONITORING OF AGRICULTURAL DROUGHT

Vegetation Index KOMPOSISI AIR


Satellite Sensors

No Air Volume (km3) %


Agricultural 1 Air Asin 1.322.600.000 97,25
Drought
Biophysical Parameters

2 Air Tawar 37.400.000 2,75


Rain
Meteorological Evapo transpiration
Drought a.  Air Atmosfer 13.000 0,0035
b.  Air Permukaan 374.000 1,00
Infiltration & Hydrological
Percolation
Drought
Runoff
c.  Air Tanah 8.963.000 23,965
Runoff
Surface
Storage
d.  Salju (es) 28.050.000 75,00
Jumlah 1.360.000.000 100,00
Ground water
Storage

Gambar 6 Gambar 7

1.3. Sumber daya Buatan


Sumberdaya buatan adalah sumberdaya yang sengaja dibuat manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Retnoningsih dkk, 2018).
Sumberdaya buatan adalah hasil pengembangan dari sumberdaya alam
untuk meingkatkan kualitas dan/atau kemampuan daya dukung
sumberdaya alam tersebut. Sumberdaya buatan dari sumberdaya alam
hayati seperti sawah, waduk, embung, perkebunan tegalan (MKU PLH,
2014; Retnoningsih dkk, 2018). Selain itu, sumberdaya buatan yang
merupakan sarana prasaran suatu wilayah, seperti jalan, jembatan, dan
teknologi itu sendiri. Bentuk sumber daya buatan yang lain, seperti
pekarangan, embung.
Pekarangan adalah sebidang lahan yang berada di halaman sekitar
rumah, dan umumnya memiliki batas kepemilikan yang jelas. Batas
kepemilikan dibuat secara permanen dan ada yang tidak permanen. Batas
kepemilikan dengan pagar permanen umumnya terjadi pada pekarangan
yang beradan di daerahkota, sedangkan batas kepemilikan tidak permanen
dominan berada di desa. Pekarangan memiliki multi fungsi, yaitu fungsi
ekonomi, sosial, budaya, estetika. Fungsi ekonomi, yaitu pekarangan
ditanami digunakan untuk kegiatan yang mendatangkan penghasilan.
Fungsi sosial, pekarangan yang ditanami tanaman yang dapat diberikan

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 10dari 29 27 Februari 2017

kepada orang lain, seperti membagi hasil panen, meminjamkan halaman


untuk keperluan orang lain. Fungsi budaya, yaitu pekarangan menjadi
suatu bentuk manifestasi budaya setempat lokal dan mencerminkan
pemiliknya. Fungsi estetika, pekarangan ditanami berbagai jenis tanaman
hias, tanaman buah-buahan. Secara umum, pekarangan merupakan tempat
habitat berbagai jenis satwa, sebagai sumber papan, sandang, pangan,
sumber tambahan penghasilan, dan tempat .ruang terbuka hijau bagi
lingkungan sekitar.
Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air persediaan untuk
berbagai kebutuhan (Retnoningsih dkk, 2018). Waduk ada dua jenis, yaitu
waduk alami dan waduk buatan. Waduk buatan dibangun dengan cara
membuat bendungan yang dialiri air sampai waduk tersebut penuh terisi
air. Waduk dibangun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi,
rekreasi, sumber energi, pengendali banjir dan perikanan.
Waduk buatan yang ada di Indonesia antara lain adalah waduk
Wonogiri di Wonogiri Jawa Tengah, Waduk Kedungombo, di Kabupaten
Boyolai, dan Purwodadi Provinsi Jawa Tengah, Waduk Sempor di
Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah, dan masih banyak waduk
yang dibuat di berbagai wilayah.
Embung merupakan sebuah waduk kecil berukuran mikro, dalam
bahasa jawa disebut dengan kedung yang dibangun secara permanen, dan
lokasinya di lahan pertanian (small farm reservoir) yang memiliki
multifungsi, serta dibangun untuk digunakan sebagai pengendali kelebihan
air ketika musim penghujan dan menjadi sumber air irigasi pada musim
kemarau (Karepowan, 2015). Embung memiliki multi fungsi, selain untuk
menyimpan air, secara ekonomi meningkatkan pendapatan petani pada
waktu musim kemarau. Pada desa wisata, embung memiliki fungsi daya
tarik wisata, menjadi destinasi wisata.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 11dari 29 27 Februari 2017

Bentuk embung, salah satunya berada di halaman gedung Fakultas


Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Embung ini memiliki multi
fungsi, selain digunakan untuk menyimpan air pada musim penghujan,
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman sekitar pada musim
kemarau.
Keanegaragaman sumber daya alam dan lingkungan di Indoensia
sangat tinggi, dan kompleks dibanding yang ada di dunia. Taksiran jumlah
beberapa sumberdaya alam dan lingkungan seperti di Tabel 4. Berdasarkan
Tabel 4, keanekaragaman di Indonesia memiliki proporsional tinggi,
minimal pada 13 jenis mahkluk hidup yang ada di Dunia ada di Indonesia.
Jumlah jenis yang banyak (lebih dari 20 persen) adalah pada jenis reptil,
ikan, dan serangga. Walaupun demikian, sumber daya alam dan
lingkungan tetap harus dikonservasi (dikelola, dimanfaatkan, dilestarikan),
baik sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati.

Tabel 4. Taksiran Jumlah Jenis Kelompok Utama Mahkluk Hidup


Nama Dunia Indonesia Persentase
Hewan 4.000. 300 7,50
menyusui
Burung 8.900 1.500 16,85
Reptil 8.000 2.000 25,00
Amphibi 6.000 1.000 16,67
Ikan 38.000 8.500 22,37
Keong 120.000 20.000 16,67
Serangga 1.250.000 250.000 20,07
Tumbuhan 300.000 25.000 8,33
Biji
Paku-pakuan 13.000 1.250 9,62

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 12dari 29 27 Februari 2017

Lumut 16.000 1.500 9,38


Gangang 21.000 1.300 6,19
Jamur 100.000 12.000 12,00
Bakteri dan 2.700 300 11,11
Gangang Biru
Sumber: Sastrapraja, 1979.

Sumber daya alam jumlahnya sangat terbatas, sedangkan manusia


yang menggunakan sumber daya alam jumlahnya tidak terbatas, sehingga
terjadi ketidak seimbangan di antara keduanya. Konservasi sumber daya
alam menjadi salah satu bagian yang harus dilakukan bagi semua orang.

2. Sumber daya Manusia


Sumberdaya manusia adalah bagian dari sumber daya alam, seperti
yang telah dijelaskan dalam (MKU PLH, 2014; Retnoningsih dkk, 2018),
bahwa sumber daya alam diartikan sebagai unsur lingkungan hidup yang
terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan
membentuk ekosistem. Dengan demikian semua komponen alam termasuk
manusia merupakan sumber daya alam. Sehingga sumber daya manusia
adalah unsur lingkungan hidup.
Sumber daya manusia merupakan komponen sumber daya alam
penting untuk dijelaskan, karena menentukan unsur yang lainnya. Sumber
daya manusia dalam arti makro adalah jumlah penduduk usia produktif
yang ada di sutu wilayah, sedangkan secara mikro memiliki pengertian
sempit yaitu pada individu yang bekerja pada sebuah institusi. Hasibuan
(2012) memberikan pengertian sumberdaya manusia merupakan
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.
Kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya pikir dan daya fisiknya.
Peralatan yang handal tanpa peran aktif manusia tidak memiliki arti apa-

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 13dari 29 27 Februari 2017

apa. Sumberdaya manusia memerlukan ruang untuk bertempat tinggal,


bertindak, beraktivitas. Sumber daya manusia jumlahnya sangat dinamis,
sementara sumberdaya alam relarif stabil.
Jumlah sumber daya manusia dapat dikaji dari jumlah dan kualitas
penduduk. Jumlah penduduk di dunia, semakin banyak, pada tahun 1800
jumlah penduduk dunia belum ada 1 milyar, yaitu 902 milyar. Pada tahun
1900 jumlah penduduk menjadi 1.623 milyar. Jumlah penduduk dunia
awal abad 21, tepatnya pada tahun 2001 jumlahnya 6.194 milyar jiwa, dan
selama 19 tahun, yaitu pada tahun 2019, jumlahnya mencapai 7,713 milyar
jiwa. Jumlah penduduk tersebut distribusinya timpang, di benua Asia pada
tahun 2015, jumlahnya mencapai 41.1 persen dari jumlah penduduk dunia
(PRB, 2019). Demikian juga dengan disribusi penduduk di Indoensia,
jumlah penduduk di Pulau Jawa lebih dari separo dari jumlah penduduk
Indoensia.

Tabel 5. Jumlah Penduduk di Indonesia


Aspek Penduduk Tahun
1961 1971 1980 1990 2000 2010 2015
Jumlah (jiwa) 60,3 110,2 147,5 179,4 205,1 237,6 255,18
Pertumbuhan (%) - 2,5 2,3 1,97 1,47 1,49 1,43
Kepadatan 47 62 77 93 207 124 134
(jiwa/km2)
Distribusi:
Pulau Jawa 65,0 63,8 61,9 60,0 59,1 57,1 56,83
Luar Pulau Jawa 35,0 36,2 38,1 40,0 30,9 30,9 43,17
Komposisi Umur (%)
0-14 - - 40,82 36,65 30,60 25,70 22,01
15-64 - - 55,83 59,59 64,85 68,90 69,49

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 14dari 29 27 Februari 2017

65+ - - 3,25 3,76 4,55 5,40 8,50


Kualitas
Rerata lama sekolah - - - - - 7,47 7,60
eo - - - - - 68,70 70,80
IPM - - - - - 70,59 70,18
Sumber: BPS, 2017 dalam Retnoningsih, 2018; dan BPS, 2015.

Di Indonesia, jumlah penduduk tersebut, menunjukkan jumlah


yang meningkat, jumlah penduduk berhubungan dengan ruang yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada tahun 1961,
jumlah penduduk 60,3 juta jiwa, dan 55 tahun kemudian, yaitu tahun 2015,
jumlah penduduk menjadi 255,18 juta jiwa. Selama kurun waktu tersebut,
pulau jawa selalu ditempati oleh sebagian besar penduduk Indonesia,
padahal luas Pulau Jawa sekitar 7 persen dari luas wilayah Indonesia.
Walaupun persentsenya menurun (65 persen menjadi 56,83 persen, jumlah
absolutnya tetap semakin banyak). Pada skala global, Benua Asia jumlah
penduduk paling padat, dan pada skala nasional, Indonesia, Pulau Jawa
menjadi salah satu pulau terbanyak dan terpadat penduduknya, dengan luas
wilayah kurang dari 7 persen dari luas wilayah Indonesia.
Sumber daya alam jumlahnya sangat terbatas, sedangkan manusia
yang menggunakan sumber daya alam jumlahnya tidak terbatas, sehingga
terjadi ketidak seimbangan di antara keduanya. Konservasi sumber daya
alam menjadi salah satu bagian yang harus dilakukan bagi semua orang.
Konservasi sumber daya alam dilakukan berdasarkan jenisnya.

2. Konservasi Sumber daya Alam dan Lingkungan


Konservasi berasal dari kata conservation, dari suku kata con
(together) dan servare (to keep, to save), yang diartikan sebagai upaya
memelihara milik kita (to keep, to save what we have), dan menggunakan

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 15dari 29 27 Februari 2017

miliki tersebut secara bijaksana (wise use) (Wibowo dkk, 2017;


Retnoningsih dkk, 2018). Secara harfiah, konservasi mengandung makna
terkait dengan sumebr daya alam diartikan sebagai suatu the preservation,
management, ancare of natural and cultural resources, artinya suatu
pelestarian pengelolaan dan perawatan sumber-sumber daya alam dan
kultural. Selain itu, konservasi juga mengandung tiga makna, yaitu
preservasi atau preservation atau pelestarian sumber daya alam.
Konservasi juga bermakna pemanfaatan sumber daya alam, dengan
penggunaan secara nalar atau intellect utillization. Selain itu, konservasi
bermakna penggunaan sumber daya alam secara bijak (wise use). Tiga kata
kunci dalam upaya konservasi, yaitu perlindungan, pengawetan, dan
pemanfaatan secara lestari (Wibowo dkk, 2017).
Konservasi mengandung makna pengawetan, menuju ke arah
perbaikan. Selain itu, konservasi berarti upaya pengelolaan sumber daya
alam secara bijaksana dengan berpedoman pada azas kelestarian.
Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualiats nilai
serta keanekaragamannya (Anonim, 2009a).
Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya
alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya (Anonim, 1990).
Konservasi sumber daya alam hayati dilakukan bertujuan untuk berbagai
kepentingan dengan menitik beratkan pada terwujudnya kelestarian
sumber daya alam hayati serta kesemibangan ekosistemnya, sehingga
dapat mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu
kehidupan manusia. Kebutuhan manusia menjadi hal utama, tetapi tidak
noleh meninggalkan terwujudnya kelestariannya.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 16dari 29 27 Februari 2017

Konservasi sumber daya alam hayati menjadi tanggung jawab


bersama, semua pihak, para pihak, dan multi pihak. Pihak yang terlibat
seperti milasnya dari unsur pemerintah yang menjadi inisiator regulator,
dan masyarakat yang menjadi evaluator motivator dans ekaligus
penggunanya. Secara umum kegiatan konservasi menjadi tanggung jawab
bersama untuk keperluan bersama, generasi sekarang, dan generasi yang
akan datang.
Bentuk konservasi sumber daya alam dan lingkungan dapat dijelaskan
menjadi dua, yaitu konservasi sumber daya alam hayati, konservasi
sumber daya alam non hayati. Konservasi sumber daya alam hayati,
merupakan suatu kegiatan pengelolaan terhadap sumber daya lama hayati
yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya (Anonim, 1990).
Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan
berdasarkan pada pelestarian kemampuan dan pemanfaatan sumber daya
alam hayati dalam ekosistemnya secara serasi dan seimbang. Pelaksanaan
konservasi sumber daya alam hayati dapat dilakukan dengan cara in-situ
dan ek-situ (Novita, ; Anonim, 2016; Citasari, 2018). Cara in-situ adalah
pengawetan tumbuhan dan satwa dilakukan di dalam habitat asal aslinya,
tanpa membawa ke luar dari habitat. Bentuk konservasi in situ dapat
dilakukan seperti kawasan suaka alam, cagar alam, suaka margasatwa dan
kawasan pelestarian alam seperti taman nasioanl, taman hutan raya, dan
taman wisata alam. Sedangkan cara ek-situ adalah pengawetan tumbuhan
dan satwa yang dilakukan dengan membawa atau dilakukan diluar lokasi
asal habitatnya. Konservasi ek situ, dapat dilakukan oleh lembaga
konservasi, seperti kebun raya, arbetrum, kebun binaang, taman safari, dan
tempat penyimpanan benih dan sperma satwa.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 17dari 29 27 Februari 2017

Pelakasaan konservasi juga dapat dilakukan dengan cara


penganekaragaman hayati, yaitu keanekaragaman hayati tingkat Gen,
keanekaragaman hayati tingkat jenis, dan keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem, dengan cara menanam berbagai jenis tanaman. Pilihan dari
berbagai pelaksanaan konservasi sangat tergantung dari jenisnya.
Misalnya, di Indonesai ada 25 jenis satwa prioritas yang termasuk dalam
kategori harus dikonservasi, yaitu Hariamu Sumatra, Macan Tutul Jawa,
Gajah Sumatera, Badak, Banteng, Owa, Orangutan, Monyet Hitam
Sulawesi, Bekantan, Komodo, Jalak, Maleo, Babi Rusa, Rusa Bawean,
Anoa, Kanguru Pohon, Cenderawasih, Elang, Kakatua, Surili, Tarsius,
Julang Sumba, Nuri Kepala Hitam, Cepuk Rinjani, Penyu (KLHK, tanpa
tahun).
Bentuk lain dari konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya adalah dengan membuat dan menetapkan beberapa hal di
suatu kawasan, seperti kawasan suaka alam, cagar alam, suaka marga
satwa, cagar bisofer, kawasan pelestarian alam, taman nasional, taman
hutan raya, dan taman wisata alam (Anonim, 1990; Hardati dkk, 2015,
Hardati dkk, 2016, Retnoningsih dkk, 2018). Cara tersebut dilakukan
karena memiliki multi fungsi, baik fungsi ekologi, lingkungan sosial
ekonomi dan budaya.
Pelaksanaan konservasi sumber daya alam hayati bertujuan untuk
mendukung kehidupan manusia dalam keberlangsungan kehidupannya.
Kegiatan konservasi sumber daya alam (hayati dan non hayati) menjadi
tanggung jawab bersama, para pihak, antara pemerintah menjadi regulator
dan inisiator, masyarakat luas yang menjadi inisiator, subyek dan
obyeknya. Mahasiswa merupakan salah satu dari bagian tersebut, menjadi
memiliki tanggung jawab dalam implementasi pendidikan konservasi
sumber daya alam hayati tersebut.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 18dari 29 27 Februari 2017

Unsur lingkungan yang harus dikonservasi selain sumber daya alam


hayati juga sumber daya alam non hayati. Unsur tersebut adalah tanah air
dan udara, kondisi tanah dan air yang sngat mendesak untuk dilakukan
konservasi. Tanah dan air merupakan jenis sumber daya alam yang tidak
terbarakukandan mudah terdegradasi fungsinya, karena posisi geografis
dan akibat penggunan yang tidak sesuai dengan fungsi, peruntukan, dan
kemampuan sehingga perlu dilindungi, dipulihkan, ditingkatkan, dan
dipelihara, melalui konservasi tanah dan air.
Konservasi sumber daya alam non hayati merupakan suatu
pengelolaan terhadap semua unsur sumber daya alam non hayati. Sumber
daya alam non hayati yang dimaksud adalah tanah dan air dan udara.
Konservasi sumber daya alam tanah dan air, merupakan upaya
perlindungan, pemulihan, peningkatan, dan pemelihraan fungsi tanah pada
lahan sesuai dengan kemampuan dan peruntukan lahan untuk mendukung
pembangunan yang berkelanjutan dan kehidupan yang lestari (Anonim,
2014).
Konservasi sumber daya alam non hayati (tanah dan air) dapat
dilaksanakan dengan berbagai cara. Secara umum dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu cara vegetatif, cara mekanik, dan cara kimiawi (seta,
1987). Sedangkan Roni (2015), mengelompokkan menjadi 4, yaitu
vegetatif, mekainik, kimiawi, dan fisik. Cara konservasi terhadap sumber
daya alam non hayati (tanah dan air) menjadi satu, karena keduanya
(tanah dan air) saling berkaitan, artinya pada saat mekalukan konservasi
terhadap tanah juga sekallgus mekalukan konservasi terhadap sumber daya
air, dan sebaliknya.
Konservasi sumber daya alam non hayati (tanah dan air) dengan cara
vegetatif, adalah pengelolaan tanaman dengan berbagai cara dilakukan
dengan cara menanam tanaman di bagian yang dikonservasi. Jenis
tanaman dipilih sesuai dengan kondisinya. Misalnya, lahan miring dengan

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 19dari 29 27 Februari 2017

cara menurut garis kontur atau memotong arah lereng, terassering atau
sengkedan. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan cara multiple croping
atau pertanaman berganda, seperti intercroping atau tumpang sari, yaitu
menanam di sebidang lahan dengan berbagai jenis tanaman, cara memilih
jenis tanaman harus selektif (Seta, 1987; Roni, 2015).
Konsevasi sumber daya alam non hayati (tanah dan air) dengan cara
metode teknik adalah kegiatan konservasi yang dilakukan dengan cara
mengubah bentuk fisik lahan. Cara konservasi dengan metode teknik dapat
dilakukan dengan cara pengaturan sistem pengolahan tanah, pembuatan
teras, pembuatan saluran pembuangan air, dan pembuatan bendungan
pengendali. Cara konservasi dengan sistem pengolahan tanah dapat
dilakukan dengan cara pengolahan tanah mengikuti garis kontur,
pemberian mulsa. Cara konservasi teknik dengan pembuatan teras dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu teras daftar atau level terrace, teras
kridit atau ridge terrace, teras guludan atau contour terrace, dan teras
bangku atau bench terrace (Seta, 1987). Metode teknik dapat dilakukan
dengan pemanenan air hujan dengan embung, pembuatan teras pada lahan
dengan lereng yang curam (Roni, 2015),
Konservasi sumber daya alam non hayati (tanah dan air) dengan cara
kimiawi adalah cara konservasi dengan menggunakan zat kimiawi. Cara
konservasi kimiawi dilakukan pada lahan yang dapat dilakukan dengan
cara vegetatif dan mekanik. Konserservasi secara kimiawi dilakukan
dengan menyemprotkan zat kimia ke tanah yang dikonservasi. Zat kimia
yang biasa digunakan adalah polyvinyl acetate, polyacrylamide, polyvinyl
pyrrolidone, polyvinyl alcohol, polyurethane, polythyleneglycol, latex.
(Seta, 1987). Selanjutnya, dijelaskan bahwa penggunaan dengan bahan
kimia ini harus sangat hati-hati, karena apabila penggunaannya
sembarangan akan membahayakan mahkluk hidup lainnya. Teknik
konservasi tanah secara kimiawi dimaksudkan adalah semua kegiatan

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 20dari 29 27 Februari 2017

penggunaan bahan-bahan kimia baik ayng berifat organik dan anorganik


ke dalam tanah. Teknik konservasi kimiawi jarang digunakan dan
dilakukan, karena keterbatasan akses modal, sulit pengadaannya, dan
hasilnya tidak jauh brbeda dengan cara lainnya (Roni, 2015).
Konservasi sumber daya alam non hayati (tanah dan air) memiliki asas
partisipatif, keterpaduan, kesinambungan, keadilan, kemanfaatan, kearifan
lokal, dan kelestarian (Anonim, 2009a). Semua pihak harus mendukung
dan berpihak pada asas tersebut, karena terwujudan konservasi sumber
daya alam dan lingkungan, menjadi tanggung jawab bersama para pihak.
Berdasarkan uraian tersebtu, konservasi sumber daya alam dan
lingkungan, terdiri atas sumber daya alam hayati dan non hayati.
Konservasi sumber daya alam hayati dengan berbagai unsur di dalamnya,
dapat dilakukan dengan cara in-situ dan ex-situ. Konservasi sumber daya
alam non hayati yang didalamnya ada unsur tanah, air dan udara, dapat
dilakukan dengan cara mekanik, vegetatif, dan kimiawi (Tabel 6).

Tabel 6. Konservasi Sumber daya Alam dan Lingkungan


Aspek Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Sumber daya alam hayati Sumber daya alam non hayati
daya alam
dan
lingkungan
Unsur Berbagai jenis tumbuhan Tanah, air, udara
sumber dan hewan dan
daya alam mikroorganisme
dan
lingkungan
Konservasi In situ dan eksitu Mekanik, vegetatif, kimiawi

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 21dari 29 27 Februari 2017

sumber In situ: kawasan suaka Mekanik: terasering


daya alam alam, cagar alam, suaka Vegetatif: menanam pohon
dan margasatwa dan kawasan
lingkungan pelestarian alam seperti
taman nasioanl, taman
hutan raya, dan taman
wisata alam
Eks situ: kebun raya, Kimiawi: menggunakan zat
arbetrum, kebun binatang, kimia
taman safari, dan tempat
penyimpanan benih dan
sperma satwa.
Sumber: Seta, 1987; Roni, 2015, Rangkuman Analisis, 2020 .

Konservasi sumber daya alam dan lingkungan yang dilaksanakan


Universitas Negeri Semarang, dalam rangka memberikan kontribusi terhadap
konservasi secara umum, dengan mewujudkan visi UNNES berwawasan
konservasi dan bereputasi internasional. Dalam rangka mewujudkan visi
UNNES tersebut, ditetapkan tekad yang kuat dan program-program kegiatan
berkelanjutan untuk mempertahankan nilai-nilai karakter unggul menjadi
bangsa yang bermartabat dengan kemampuan daya saing tinggi. Milestone
menjadi Kampus Berperadaban Unggul 2040. Dalam mewujudkan milestone
tersebut, dilakukan dengan beberapa tahapan. Pada periode 2016-2020
melestarikan mengkaji dan menerangkan nilai konservasi di lingkungan
UNNES. Kemudian dilanjutkan tahun 2021-2025, dengan wilayah lebih luas,
yaitu ke masyarakat. Selanjutnya, pada tahun 2026-2030, mengembangkan
nilai dan karakter konservasi dalam menghadapi perkembangan ipteks.
Program berlanjut pada tahun 2031-2035, yaitu mempertahankan nilai dan
karakter konservasi sejalan dengan perkembangan iptek. Periode tahun 2035-

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 22dari 29 27 Februari 2017

2044 mengembangkan nilai dan karakter konservasi baru yang sesuai dengan
perkembangan nilai sosial bangsa Indonesia (Retnoningsih, 2019).
Program yang telah disusun tersebut, pada Pilar sumber daya alam dan
lingkungan, menyesuaikan milestone, yaitu mewujudkan kampus Hijau
Mandiri 2040. Program tersebut dilaksanakan dengan beberapa tahap (sesuai
dengan tahapan milestone), yaitu pada tahun 2016-2020 eksplorasi SDH
Indonesia wilayah Barat, inisiasi UNNES, minimum waste, membuat standar
clean energy, green metrict. Pada tahun 2021-2025 eksplorasi SDH Indonesia
wilayah tengah, swakelola mengolah 50 persen sampah, pembentukan
konsursium penelitian konservasi, masterplan ramah lingkungan, green
metrict. Pada tahun 2025-2030 pengembangan pusat unggulan inovasi
berwawasan swakelola mengolah 60 persen sampah menjadi barang
fungsional, green metrict. Selanjutnya pada tahun 2030-2035 penggunaan
energi non fosil diperkenalkan di luar UNNES, swakelola pengelolaan 80
persen sampah, STP berorientasi pembangunan keberlajutan, green metric.
Dan pada tahun 2035-2040 energi non fossil buatan UNNES dipakai secara
secara nasional, minimum waste, STP berorientasi penyelamatan bumi, green
metric (Retnoningsh dkk, 2019).
Program tersebut, disinkronkan dengan rencana aksi yang direncanakan
melalui berbagai kegiatan. Kegiatan etrsebut ntara lain, adalah
keanekaragaman hayati (Kehati) UNNES, arsitektur hijau dan sistem
transportasi internal, pengelolaan limbah, energi bersih, dan kebijakan nir
kertas (Wibowo dkk, 2017). Keenam rencana aksi kegiatan tersebut sudah
dijelaskan secara rinci tentang tujuan, program, indikator, dan indikaasi
wilayahnya, dirinci dalam rencana aksi pengelolaan keanekaragaman hayati,
rencana aksi arsitektur hijau dan transportasi internal, rencana aksi
pengelolaan limbah, rencana aksi kebijakan nir kertas, dan rencana aksi
energi terbarukan (Wibowo dkk, 2017).

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 23dari 29 27 Februari 2017

Keanekaragaman hayati (kehati) memiliki 4 tujuan, pertama untuk


membentuk kualitas anggota masyarakat yang peduli terhadap pelestarian,
pengawetan, dan pemanfaatan kehati. Kedua, mengembangkan iptek dan
kearifan lokal dalam mendukung pelestarian pengawetan dan pemanfaatan
kehati secara berkelanjutan. Ketiga, optimalisasi sarana dan prasarana terkait
pelestarian, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari kehati di UNNES,
dan kermpat adalah meminimalkan laju kerusakan kehati melalui program
rehabilitasi. Rencana aksi arsitektur hijau dan transportasi internal, dengan
tujuan peningkatan pemahaman konsep, menmebangkan iptek, optimalisasi
sarana prasarana dalam mendukung arsitektur hijau dan tarnsportasi internal.
Rencana aksi pengelolaan limbah dengan tujuan peningkatan pemahaman
konsep, mengembangkan iptek dan kearifan lokal, dan optimalisasi
pengelolaan limbah. Rencana aksi kebijakan nir kertas tujuannya adalah
peningkatan pemahaman konsep, penyusunan kerangka kebijakan prioritas
pengembangan penelitian dengan fokus kebijakan nir kertas, dan optimalisasi
kebijakan nir kertas. Rencana aksi energi bersih terbarukan dengan tujuan
membentuk kualitas manusia yang peduli terhadap konservasi energi,
penyusunan kerangkakebijakan prioritas pengembangan penelitian dengan
fokus sumber energi dan pemanfaatan snergi secara berkelanjutan, dan
optimalisasi sarana dan prasarana terkait energi bersih dan terbarukan
(Wibowo dkk, 2017).

D. Rangkuman
Sumber daya adalah semua potensi yng ada di suatu wilayah kawasan
ekosistem tertentu, baik yang berupa dan belum terwujud, yang dapat
digunakan untuk pemenuhn kebutuhan hajad hidup secara berkelanjutan.
Sumber daya alam dan lingkungan adalah unsur lingkungan hidup yang
memiliki berbagai dimensi kelebihan dan keterbatasan. Sumber daya alam
dan lingkungan keadaannya tidak tak terbatas, sementara keberadaannya

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 24dari 29 27 Februari 2017

digunakan untuk kelangsungan hidup manusia yang jumlahnya semakin


bertambah banyak, mendekati 7,713 milyar dan diprediksikan menjadi
10,9 millyar pada tahun 2100.
Sumber daya alam jumlahnya sangat terbatas, sedangkan manusia
yang menggunakan sumber daya alam jumlahnya tidak terbatas, sehingga
terjadi ketidak seimbangan di antara keduanya. Konservasi sumber daya
alam dan lingkungan menjadi salah satu bagian yang harus dilakukan bagi
semua orang.
Universitas Negeri Searang (UNNES) berkontribusi melalui visi
Universitas berwawasan konservasi bereputasi internasional. Tiga pilar
konservasi UNNES adalah konservasi nilai dan karakter, konservasi seni
dan budaya, dan konservaai sumber daya alam dan lingkungan.

E. Pertanyaan/Diskusi/Tugas
E.1. Latihan
1. Sebutkan pengertian sumber daya alam
2. Jelaskan perbedaan antara sumber daya alam perpetual dan reneweble.
3. Jelaskan pengertin konservasi sumber daya alam dan lingkungan
4. Jelaskan apa perbedaan antara waduk dan embung.
5. Sebutkan pilar konservasi sumber daya alam dan lingkungan UNNES.

E.2. Pembentukan sikap


Kutipan dari berita (https://news.detik.com/berita/d-3974450/masalah-
ri-di-masa-depan-sda-menipis-manusianya-tidak-terbatas), bagaimana
sikap saudara terhadap pernyataan berikut.
“ ....... dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menghadapi
fenomena berupa kesenjangan sumber daya alam yang menipis, bersamaan
dengan meningkatnya sumber daya manusia yang relatif tak terbatas.
"Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan menghadapi hukum
kelangkaan. Terjadi kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dan ketersediaan sumber daya alam yang terbatas. Faktanya, hari

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 25dari 29 27 Februari 2017

ini pun kita sudah berada dalam persaingan, bahkan peperangan perebutan
sumber daya alam antarnegara," ....

E.3. Tugas
1. Berikan suatu resume dari literasi konservasi sumber daya alam
dan lingkungan (satu alenia), hasil resume diskusikan dengan cara
virtual dalam rombel masing-masing.
2. Identifikasi sumber daya alam (berdasarkan kelompoknya) yang
ada di sekitar tempat tinggal saudara, buat dalam catatan (tabel)
maksimal satu halaman, dilengkapi dengan gambar atau video,
diskusikan el secara virtual.
Contoh tabel identifikasi sumber daya alam
No Sumber daya alam
Perpetual Dapat Tidak dapat
diperbaharui diperbaharui
1
2
3

3. Idenfifikasi secara langsung (di sekitar tempat tinggal) atau secara


tidak langsung (melalui web), salah satu dari beberapa bentuk
kawasan konservasi sumber daya alam hayati. Berikan pendapat
dari hasil tersebut, dalam bentuk kaimat satu alenia, dan
disiskusikan dalam kelas atau rombel.
4. Identifikasi bentuk konservasi sumber daya alam dan lingkungan
yang ada di sekitar tempat tinggal saudara, analisis, bagaimana
pendapat saudara, dan apa yang akan dan sudah saudara lakukan..
5. Indentifikasi beberapa peraturan rektor Universitas Negeri
Semarang yang terkait dengan pilar konservasi sumber daya alam

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 26dari 29 27 Februari 2017

dan lingkungan. Buatlan reume secara sederhana. Diskusikan


dengan teman di kelas atau romel.
6. Berikan kesimpulan dari hasil literasi dsikusi pada materi bab ini,
dan dikumpulkan kepada dosen pengampu menjadi nilai dari bab
ini.
7. Sudara mahasiswa Universitas Negeri Semarang, apa cita-cita dan
harapan setelah menjadi sarjana terkait dengan visi universitas
negeri semarang?

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 27dari 29 27 Februari 2017

Daftar Pustaka

Anonim. 1990. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi


Sumber daya Alam Hayati dan ekosistemnya.
ksdae.menlhk.go.id/assets/uploads/1990-UU-05-Hayati-
ekosistem.pdf.
Anonim. 1999. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan. Jakarta.
Anonim. 2014. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2014 Tentang Tanah dan air. https://www.kemhan.go.id/ppid/wp-
content/uploads/sites/2/2016/11/UU-37-Tahun-2014.pdf.
Anonim. 2016. Indonesian Biodeversity. Strategy and Action plan 2015-
2020. Jakarta. Kerjasama Bappenas, KLHK, LIPI.
Anonim. 2009a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-
pendukung/djprl/PERATURAN/UU%20 lingkungan%20Hidup.pdf.
Anonim. 2009b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2009
Tentang Perikanan.
http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_45.pdf.
Anonim, 2009c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta.
http://pusvetma.ditjenpkh.pertanian.go.id/upload/regulasi/1592648320
.1.%20UU%2018%202009.pdf.
BPS. 2016. Penduduk indonesia Hasil Survai Penduduk antar Sensus
(SUPAS 2015). Jakarta. BPS.
Chitasari, N, Edo Dwi Praptono, Endah Hidayati, Habil Maqdum Faruq,
Trisnadi Widyaleksono Catur Prutanto, Dwi Ratri Mitha Isnadina,
Febri Eko. Kupu-kupu di Kawasan Konservasi In-situ PT
Pembangkit Jawa Bali Unit Bisnis Jasa O dan M PLTU Rembang.
Jurnal Stigma 11 (i) 71-76, April 2018.
Christanto, D. Modul Konservasi Sumber daya alam dan lingkungan.
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/PWKL4220-M1.pdf.
Effendi, R, Hana Salsabila, Abdul Malik. 2018. Pemahaman Tentang
Lingkungan Berkelanjutan. Jurnal. Available online through
http://ejournal.undip.ac.id.hph/modul. ISSN (p) 0833-2877 (E) 2598-
327X.
Hardati, P., Dewi Liesnoor Setyowati, Saratri Wilonoyudho, Nana Kariada
Tri Mastuti, Asep Purwo Yudi Utomo. 2015. Pendidikan Kosnervasi.
Semarang. Magnum.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 28dari 29 27 Februari 2017

Hardati, P., Dewi Liesnoor Setyowati, Saratri Wilonoyudho, Nana


Kariada Tri Mastuti, Asep Purwo Yudi Utomo 2016. Buku Ajar
Pendidikan Kosnervasi. Semarang . UNNES Press.
Hasibuan, M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta. Bumi Aksara.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
2018. Status Hutan dan kehutanan Indonesia 2018. Jakarta. KLHK
RI.
Karepowan, R, Lingkan Kawet, Fuad Halim. 2015. Perencanaan Hidrolis
Embung Desa Touliang Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa
Sulawesi Utara. Jurnal Sipil Statisk. Vo. 3 No.6 Juni 2015.
Mitchell, B., Setiawan, B. Dan Rahmi, D.H. 2003. Pengelolaan
Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta. Gadjah Mada University
Press.
Novita, N.K., dan I Gst. Ngr. Tanpa tahun. Parikesit Widiatedja. Bentuk-
bentuk dan Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam di
Indoensia. Dalam ojs.unud.ac.id.
Odum, E. 1971. Fundamental of Ecology. Philadelphia: W.B. Sounder
Company
Poejirahayou, Erny. Konservasi Sumber Daya Alam untuk Kehidupan
Yang lebih Baik (meminimalisir dampak pencemaran lingkungan).
Ejurnal.unisri.ac.id..
Population Report Bureau. 2019. World Population Data Sheet. PRB.
http.www.prb.org.
Qur’an, A.A. 2017. Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan
Berkelanjutan Prspektif Islam. Jurnal El Jizya (Jurnal Ekonomi
Islam). Vol. 5 No. 1, Januari-Juni 2017.
Retnoningsi, A., Saratri Wilonoyudho, Dewi Liesnoor Setyowati, Puji
Hardati, Nana Kariada Tri Mastuti, Margareta Rahayuningsih, Eko
Handoyo, Tommy Yuniawan, Hendi Pratama, Asep Purwo Yudho
Utomo. 2018. Pendidikan Konservasi Tiga Pilar. Semarang. UNNES
Press.
Retnoningsi, A., Asep Purwo Yudho Utomo, Khoirudin Fathoni, Budi
Prasetyo, Ekiyardi, Yuniawan Prima Nanda, Eli Dwi Astuti, Chusna
Adzanin Therawati. 2019. Konservasi Berkelanjutan Kampus UNNES
2019. http://konservasi.unnes.ac.id/sustainability.
Roni, N.G.K. 2015. Modul Bahan Ajar Konservasi Tanha dan Air. Dalam
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/bf0ac9c83b7
f48178b541e094438d210.pdf.
Sastrapradja, 1979. Jenis Tumbuhan di Indonesia. Bogor : Lembaga
Biologi Nasional LIPI.
Seta, Ananto kusumo. 1987. Konservasi Sumberdaya Tanah dan Air.
Jakarta. Kalam Mulia.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 29dari 29 27 Februari 2017

Soerjani, M., Ahmad, R., dan Munir, R. 2017. Lingkungan: Sumberdaya


Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta. UI-Press.
Team MKU-PLH. 2014. Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup.
Dalam http://konservasi.unnes.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/
Buku-Ajar-PLH-2014_Feb.pdf
Wibowo, M.E., Hardi Suyitno, Amin Retnoningsih, Eko Handoyo,
Margareta Rahayuningsih, Tommi Yuniawan, Hendi Pratama,
Sunawan, Ahmad Syaifudin, Agung Yulianto, Surahmat. 2017. Tiga
Pilar Konservasi. Penopang Rumah Ilmu Pengembang Peradaban
Unggul. Semarang. UNNES Press.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES

Anda mungkin juga menyukai