Pengetahuan
Lingkungan
Konsep Lingkungan Hidup dan
Ekosistem
01
Teknik Teknik Industri 200511001 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Abstract Kompetensi
Modul ini membahas mengenai Mahasiswa mampu menjelaskan
komponen ekosistem, berkelanjutan mengenai konsep ekosistem serta
sumberdaya dan kualitas lingkungan. relevansinya dengan lingkungan
Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah gabungan semua hal di sekitar kita yang mempengaruhi hidup kita. Suhu
udara yang panas dan lembab membuat kita gerah, sebaliknya suhu udara yang amat dingin
membuat kita menggigil. Bukan hanya suhu, kua litas udara yang lain, misalnya kandungan
gas dan partikel juga mempengaruhi hidup kita. Udara yang berbau busuk dan berdebu
mengganggu kenyamanan hidup kita. Jadi udara merupakan salah satu unsur lingkungan bagi
kita. Air juga merupakan komponen lingkungan kita karena kualitas dan kuantitas air
mempengaruhi hidup kita. Air yang bersih dapat menjadi minuman yang menyehatkan,
sebaliknya air yang kotor dapat mendatangkan penyakit. Di dalam UndangUndang tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu UU no 32 tahun 2009, diberikan
pengertian tentang lingkungan hidup sebagai berikut:
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Orang awam sering menyamakan istilah
lingkungan dengan istilah eko sistem. Ini kurang tepat, meskipun tidak sepenuhnya salah.
Ekosistem adalah gabungan antara komunitas biologi (yaitu kumpulan makhluk hidup
berbagai jenis) dengan lingkungan abiotiknya (benda tidak hidup) yang di dalamnya terjadi
interaksi antar komponennya. Ada banyak tipe ekosistem, antara lain hutan dan danau. Di
dalam hutan ada komunitas biologi yaitu tumbuhan, hewan dan organisme lainnya dan
lingkungan abiotik berupa udara, air dan tanah, di mana antar tumbuhan, hewan, udara, tanah
dan air terjadi interaksi.
Lingkungan kita memang merupakan sebuah ekosistem, karena di dalam lingkungan di
sekitar kita terdapat kumpulan makhluk hidup (termasuk manusia) dan bendabenda tak hidup
yang saling berinteraksi, tetapi istilah lingkungan tidak identik dengan ekosistem.
Lingkungan kita adalah semua unsur dan faktor di luar diri kita, sedangkan ekosistem di
mana kita hidup mencakup diri (tubuh) kita, sebagai salah satu komponen hayatinya. Selain
itu, di dalam lingkungan juga terkandung interaksi sosial, budaya, dan hukum, yang tidak
termasuk dalam ekosistem. Kita dapat menggambarkan bahwa lingkungan kita aman, bersih
dan menyenangkan, tetapi kita tidak dapat menggambarkan ekosistem dengan kata sifat
aman, bersih dan menyenangkan. Ekosistem tidak dideskripsikan berdasarkan perasaan
manusia. Dalam ekosistem, tumbuhan dan hewanhewan yang mati dan tergele tak di tanah
merupakan fenomena alam yang selalu terjadi, tetapi jika seresah dan bangkai berada di
lingkungan (sekitar) manusia, maka manusia mengang gapnya sebagai kotoran yang harus
disingkirkan.
Berbagai konsep ekosistem pada dasarnya sudah mulai dirintis oleh beberapa pakar ekologi.
Pada tahun 1877, Karl Mobius (Jerman) menggunakan istilah biocoenosis. Kemudian pada
tahun 1887, S.A.Forbes (Amerika) menggunakan istilah mikrokosmos. Di Rusia pada
mulanya lebih banyak digunakan istilah biocoenosis, ataupun geobiocoenosis. Istilah
ekosistem mula-mula diperkenalkan oleh seorang pakar ekologi dari Inggris, A.G.Tansley,
pada tahun 1935. Pada akhirnya istilah ekosistem lebih banyak digunakan dan dapat diterima
secara luas sampai sekarang.
Pengertian dari ekosistem atau arti ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk
karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dari
pengertian kata ekosistem tadi, diketahui bahwa di dalam ekosistem itu sendiri terdapat
komponen komponen biotik (hidup) dan juga komponen komponen abiotik (tidak hidup)
yang berlangsung dalam suatu ekosistem.
Komponen berupa abiotik dan komponen berupa biotik dalam ekosistem ini saling
mempengaruhi antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, sebagai contoh
hubungan komponen ini yaitu hubungan antara air yang merupakan komponen berupa abiotik
dan hewan yang merupakan komponen berupa biotik. Interaksi antara komponen makhluk
hidup (biotik) dan komponen tidak hidup (abiotik) ini akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan dalam ekosistem.
1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup
(nonhayati), yang meliputi komponen fisik dan komponen kimia pada suatu
ekosistem. Contoh dari komponen berupa abiotik dalam ekosistem ini seperti tanah,
air, matahari, udara, dan energi.
1. Ekosistem alamiah
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan
dari manusia, oleh karena itu disebut sebagai ekosistem Alamiah. Macam-macam
contohnya ekosistem ini adalah ekosistem laut dan sungai. Pada ekosistem alami ini,
dibagi lagi menjadi 2 macam berdasarkan lingkungannya, yaitu ekosistem lingkungan air
dan ekosistem lingkungan darat.
a) Ekosistem Air
Ekosistem ini juga sering di sebut sebagai ekosistem akuatik, dimana ciri khas ekosistem
ini adalah adanya komponen abiotik berupa air. Sebagai contoh macam ekosistem
aquatik ini adalah:
Ekosistem dari air tawar.
Ekosistem ini memiliki beberapa ciri khusus jika dilihat dari penyusun abiotiknya.
Ciri ekosistem di daerah ini yaitu memiliki penetrasi dari cahaya yang kurang, variasi
suhunya tidak begitu mencolok, serta sangat terpengaruh oleh kondisi cuaca dan
iklim. Beberapa contoh tumbuhan yang hidup di ekosistem ini diantaranya ganggang
Pencemaran Ekosistem
Agroekosistem
Evolusi Pertanian
Sebelum munculnya budidaya pertanian, manusia memenuhi kebutuhan makannya dengan
berburu hewan dan mencari buah-buahan, daun dan bagian tumbuhan lain yang dapat
dimakan. Zaman ini disebut zaman berburu dan mengumpulkan (hunting and gathering).
Pada saat itu, jumlah manusia relatif sedikit karena ketersediaan pangan terbatas dan
kehidupan nomaden, berpindah-pindah mencari makan, menghambat terbentuknya komunitas
yang besar.
Kirakira 10.000 tahun yang lalu lahirlah evolusi pertanian. Ada yang menyebutnya sebagai
revolusi pertanian, karena dengan lahirnya pertanian dampaknya terhadap peradaban manusia
sangat besar. Namun istilah evolusi mungkin lebih tepat karena perubahan dari budaya
Daftar Pustaka