Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP LINGKUNGAN HIDUP

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2A:
FATHANA FAKHIRATUL M (P21118095)
WARDA (P21122007)
PRIDOLIN TUNDOON (P21122015)
PUTRI IHSAN AFIZHA (P21122019)
REGINA RAISYA TIARA (P21122057)
KELAS GIZI A

DOSEN PENGAMPU : Syamsuriwal, S.Pd.,M.Pd


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI GIZI
UNIVERSITAS TADULAKO

PALU, 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT, karena
tanpa rahmat dan ridho-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Konsep
Lingkungan Hidup” dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Syamsuriwal, S.Pd.,M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Kajian Lingkungan Hidup. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun. Akhir kata
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Palu, 12 September 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Lingkungan Hidup ............................................................................... 3
2.2 Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan .............................................................. 4
2.3 Hubungan Ekologi Dengan Ilmu-Ilmu Lain ........................................................ 5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat melihat banyak organisme hidup yang
berbeda di sekitar kita, termasuk tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan banyak organisme
hidup lainnya. Jika diperhatikan, dalam kehidupan, organisme akan selalu berinteraksi
dengan lingkungannya, baik yang hidup (biotik) maupun benda mati (abiotik). Interaksi
yang dimaksud adalah hubungan mutualistik, artinya organisme dalam kehidupannya
dipengaruhi oleh lingkungan, sebagaimana halnya lingkungan dalam keseimbangan alamnya
sangat dipengaruhi oleh makhluk. Hubungan antara organisme dan lingkungan disebut
ekologi (Salama dkk, 2022).

Kata ”ekologi” mula-mula diusulkan oleh biologiwan bangsa Jerman, Ernest Haeckel
dalam tahun 1869. Namun, versi lain menyebutkan bahwa Reiter adalah orang yang pertama
kali mengemukakan istilah tersebut. Pada tahun 1865 Reiter menggabungkan dua kata dari
bahasa Yunani yakni kata oikos dan logos. Kata pertama dari asal kata ekologi, yakni kata
oikos, berarti rumah tangga atau tempat tinggal dan kata keduanya berarti ilmu. Dari kedua
kata tersebut dapat diidentifikasi bahwa pengertian ekologi secara etimologi adalah ilmu
tentang kerumahtanggaan atau tempat tinggal dan yang hidup di dalamnya. Di samping itu,
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan ekologi sebagai ilmu tentang hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (Suhendra, 2013).

Ekologi mulai berkembang pesat sekitar tahun 1900 dan berkembang terus dengan
cepat sampai saat ini, apalagi disaat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan. Ekologi
merupakan cabang ilmu yang mendasar dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal
lain yang berkaitan dengan ekologi adalah istilah lingkungan. Lingkungan berarti semua
faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan,
pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme. Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata Lingkungan berarti daerah atau kawasan, dan yang termasuk di dalamnya.
(Suhendra, 2013).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari lingkungan hidup?
2. Mengapa ekologi sebagai dasar ilmu lingkungan?
3. Bagaimana hubungan ekologi dengan ilmu-ilmu lain?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari lingkungan hidup
2. Untuk mengetahui ekologi sebagai dasar ilmu lingkungan
3. Untuk mengetahui hubungan ekologi dengan ilmu-ilmu lain.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Hidup


Pengertian tentang lingkungan hidup manusia atau sering disebut lingkungan hidup,
sebenarnya berakar dari penerapan ekologi. Lingkungan hidup menjadi bagian penting
dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Lingkungan merupakan penelaahan terhadap sikap dan perilaku
manusia dengan tanggungjawab dan kewajibannya dalam mengelola lingkungan hidup.
Sikap dan perilaku ini sangat diperlukan sehingga memungkinkan kelangsungan peri
kehidupan secara keseluruhan serta kesejahteraan manusia dan mahluk hidup lainnya.

Lingkungan hidup merupakan gabungan kondisi fisik yang meliputi keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, tenaga surya, dan mineral serta flora dan fauna yang tumbuh di
darat dan di lautan, dengan institusi yang memasukkan kreativitas manusia sebagai
pengambilan keputusan tentang bagaimana memanfaatkan lingkungan fisik. Lingkungan
hidup juga dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan hidup menurut beberapa ahli diantaranya; menurut Emil Salim


mengatakan bahwa lingkungan hidup merupakan segala benda, kondisi, keadaan dan
pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia. Menurut St. Munajat Danusaputra mengatakan bahwa
ingkungan ialah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya,
yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup
serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Menurut Soedjono mengartikan bahwa
“lingkungan hidup” sebagai “ingkungan hidup jasmani atau fisik yang meliputi serta
mencakup segala unsur dan faktor fisik jasmaniah yang berada didalam alam.

Dalam Undang-Undang No 23 pada tahun 1997 yang menyebutkan bahwa lingkungan


hidup ialah suatu kesatuan ruang dengan seluruh benda, daya, keadaan, serta makhluk hidup
yang termasuk manusia dan segala perilakuknya yang bisa mempengaruhi segala
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang lainnya.

3
2.2 Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan (Environmetal Science) adalah ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan hidup. Ilmu lingkungan merupakan ilmu yang relative baru dibandingkan dengan
ilmu science lainnya. Ilmu ini berkembang mulai tahun 1960 dan digaungkan setelah
Konferensi Lingkungan Hidup di Srockholm, Swedia tahun 1972. Ilmu lingkungan berasal
dari kata ilmu yakni sebuah usaha untuk menggali suatu pengetahuan mengenai
bagaimanakah bumi beroperasi. Sedangkan, lingkungan sendiri memiliki pengertian seluruh
keadaan serta faktor eksternal (baik hidup ataupun tak hidup) yang memberikan pengaruh
pada seluruh organisme.

Ilmu lingkungan sebagai subjek multi-disiplin ilmu yang mengintegrasikan ilmu


hayati (khususnya biologi lingkungan atau ekologi), ilmu sains murni (matematika
lingkungan, fisika lingkungan, kimia lingkungan), ilmu teknik (teknik lingkungan,
pemodelan lingkungan, sistem manajemen lingkungan), dan ilmu sosial humaniora (hukum
lingkungan, sosial lingkungan. administrasi lingkungan, politik lingkungan, ekologi
manusia, komunikasi lingkungan, filsafat lingkungan, psikologi lingkungan, pembangunan
lingkungan, tata ruang lingkungan, dan sebagainya).

Ilmu lingkungan, dalam dalam lingkup yang spesifik merupakan ilmu terapan dari
ekologi, perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu terutama ekologi yang bertujuan
mempelajari dan memecahkan hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup
lainnya dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan
perpaduan kompleks dan asas berbagai ilmu yang bertujuan untuk memecahkan masalah-
masalah yang menyangkut hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan.

Ilmu lingkungan mengajarkan manusia sebagai pengelola lingkungan hidup dengan


arif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan tatanan lingkungan yang ada. Pada
kehidupan sehari-hari manusia selalu beradaptasi terhadap lingkungan secara langsung.
Lingkungan yang ada di sekitar manusia termasuk ke dalam ekosistem, yang terbentuk
karena adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang disebut ekologi.
Ekologi adalah dasar ilmu lingkungan yang mempelajari pola hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dan komponen yang ada di sekitarnya.
Keseimbangan dan keharmonisan lingkungan merupakan prinsip dari ekologi.

Dalam ekologi, peran biologi evolusi tidak dapat dilepaskan. Organisme dapat
bertahan hidup dan beradaptasi dengan keadaan lingkungan (habitat) di sekitarnya selama
beberapa generasi keturunannya, tentunya disebabkan adanya proses seleksi alam. Keadaan
adaptasi ini berlangsung selama waktu evolusioner (evolusionary time) yang beragam.
Kemampuan bertahan hidup (sintas) suatu organisme dan reproduksi diferensial individu-

4
individu yang mengarah ke tatanan waktu evolusi terjadi dalam waktu ekologi (ecological
time) tertentu, artinya bingkai waktu ini terjadi interaksi menit-ke-menit antara individu
dengan lingkungannya. Ekologi dan biologi evolusi dapat membantu memahami
kemunculan individu-individu yang resisten dengan pestisida dan berbagai masalah
lingkungan lainnya. Ekologi dapat menjelaskan juga bagaimana cara melestarikan dan
menjaga kelangsung kehidupan makhluk hidup di bumi.

Terkait dengan ilmu iingkungan, kemunculan ilmu lingkungan pada dasarnya sangat
dipengaruhi oleh perkembangan ekologi itu sendiri dari waktu ke waktu karena ekologi
merupakan ilmu yang mendasari atau dasar yang menjadi acuan dalam pengembangan ilmu
lingkungan. Pada ekologi dipelajari lingkungan yang lebih terbatas yang hanya melihat
interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang terjadi pada suatu ekosistem
(lingkungan terbatas yang masih murni atau masih alami) sehingga di dalamnya belum ada
campur tangan manusia. Pada ilmu lingkungan, sama dengan kejadian pada munculnya
ekologi yang awalnya hanya merupakan ilmu yang berkembang dari hanya sebagai
subdisiplin dari ilmu biologi. Namun, selanjutnya menjadi sebagai salah satu bidang
keilmuan esensial yang utuh, disiplin ilmu yang terintegrasi yang mengaitkan proses fisik
dan bilogis dan membentuk jembatan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial.

2.3 Hubungan Ekologi Dengan Ilmu-Ilmu Lain


Ekologi merupakan ilmu yang sangat kompleks karena mencakup banyak aspek
berbeda dalam mempelajari interaksi antar organisme dengan lingkungannya. Dalam
menjalankan fungsinya, ekologi tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling terkait dan
berkaitan erat dengan berbagai disiplin ilmu lainnya.

1. Hubungan ekologi dengan ilmu biologi


Biologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan organisme hidup. Hubungan antara
ekologi dan biologi sangat erat karena ekologi merupakan cabang dari biologi. Penelitian
ekologi berdasarkan pemahaman tentang biologi tubuh dan bagaimana organisme
berinteraksi dengan lingkungan alaminya. Pemahaman tentang proses kehidupan,
struktur organisme dan kelompok organisme membantu untuk memahami bagaimana
organisme hidup beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan yang berbeda. Misalnya,
pengertian keseimbangan antara predator dan mangsa, persaingan antarspesies dan
kelimpahan populasi bergantung pada prinsip biologis. Ekologi dan biologi saling
melengkapi dan memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan di bumi.

5
2. Hubungan ekologi dengan ilmu kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat zat, struktur atom, dan reaksi kimia.
Hubungan ekologi dengan kimia terkait dengan bagaimana proses kimia dalam
lingkungan mempengaruhi kehidupan organisme. Studi kimia lingkungan membantu
dalam memahami perubahan kualitas air, udara, dan tanah akibat polusi dan aktivitas
manusia. Kualitas air yang mempengaruhi kelimpahan dan keragaman organism akuatik
dipengaruhi oleh kandungan kimia dalam air, seperti tingkat pH, oksigen terlarut, dan
konsentrasi nutrien. Polusi kimia juga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
ekosistem dan menyebabkan kerusakan pada organisme hidup. Dalam studi ekologi,
pemahaman tentang kimia lingkungan menjadi penting untuk menganalisis dampak
manusia pada ekosistem dan untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah lingkungan.

3. Hubungan ekologi dengan geologi


Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi dan proses geologis yang membentuknya.
Hubungan antara ekologi dan geologi berkaitan dengan bagaimana struktur geologi dan
kondisi fisik lingkungan bumi mempengaruhi kehidupan biologis. Studi geologi
membantu dalam memahami sejarah perubahan lingkungan dan bagaimana hal ini
memengaruhi evolusi dan adaptasi organisme. Dengan pemahaman tentang geologi,
ekologi dapat memprediksi dampak dari perubahan geologis pada ekosistem dan
berkontribusi pada upaya konservasi dan pengelolaan lingkungan. Proses geologis
seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, dan perubahan iklim dapat mempengaruhi
ekosistem dan keberadaan makhluk hidup. Misalnya, formasi gunung, lembah, dan
sungai mempengaruhi distribusi dan migrasi makhluk hidup.

4. Hubungan ekologi dengan sosiologi dan antropologi


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat dan cara
manusia berinteraksi satu sama lain. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia
dalam hubungannya dengan budaya dan lingkungan sosialnya. Hubungan ekologi
dengan sosiologi dan antropologi terkait dengan bagaimana aktivitas manusia
mempengaruhi lingkungan dan ekosistem. Aktivitas manusia seperti urbanisasi,
pertanian, dan industry dapat menyebabkan perubahan dalam struktur ekosistem dan
kehilangan habitat alami bagi makhluk hidup. Studi tentang ekologi manusia juga
termasuk dalam sosiologi dan antropologi, yang memahami bagaimana manusia
berinteraksi dengan lingkungan dan bagaimana perubahan lingkungan mempengaruhi
masyarakat dan budaya. Dalam ekologi manusia, factor sosial, ekonomi, dan budaya
dipertimbangkan dalam memahami dampak manusia pada ekosistem dan bagaimana
upaya konservasi dan pengelolaan lingkungan dapat melibatkan partisipasi masyarakat

6
5. Hubungan ekologi dengan kependudukan
Penduduk adalah orang orang yang berada didalam suatu wilayah yang terikat oleh
aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus.
Ekologi kependudukan merupakan cabang ilmu ekologi mengenai struktur dan dinamika
populasi serta bagaimana populasi berhubungan dengan lingkungan. Selain itu, ekologi
kependudukan diartikan juga sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara populasi
dan lingkungan yang mencakup persoalan tentang daya dukung lingkungan, jumlah
optimum populasi, sebab mekanisme dan kontrol pertumbuhan populasi kecendrungan
penyebaran dan implikasi dari indikator-indikator populasi.

6. Hubungan ekologi dengan meteorologi dan klimatologi


Meteorologi dan klimatologi adalah ilmu yang mempelajari cuaca dan iklim. Hubungan
ekologi dengan meteorologi dan klimatologi sangat penting karena cuaca dan iklim
mempengaruhi kehidupan organisme. Perubahan iklim global, seperti pemanasan global,
mempengaruhi ekosistem dan distribusi makhluk hidup. Misalnya, perubahan suhu dan
pola curah hujan dapat menyebabkan perubahan dalam distribusi dan kelimpahan
spesies. Studi tentang iklim membantu dalam memahami bagaimana perubahan cuaca
dan iklim mempengaruhi keberlanjutan ekosistem dan bagaimana organism beradaptasi
dengan perubahan ini. Ekologi dan meteorologi dan klimatologi bekerja bersama untuk
memahami bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi ekosistem dan bagaimana
perubahan ekosistem dapat mempengaruhi iklim.

7. Hubungan ekologi dengan ekonomi lingkungan


Ekonomi lingkungan adalah cabang ekonomi yang mempertimbangkan nilai lingkungan
dan jasa ekosistem dalam pengambilan keputusan ekonomi. Hubungan ekologi dengan
ekonomi lingkungan terkait dengan bagaimana pemanfaatan sumberdaya alam dan
lingkungan mempengaruhi keberlanjutan ekosistem dan masa depan manusia. Dalam
ekonomi lingkungan, nilai lingkungan dihitung dan dimasukkan kedalam perhitungan
ekonomi untuk menilai dampak dari aktivitas manusia pada lingkungan. Misalnya,
penilaian ekonomi dapat dilakukan untuk memahami dampak dari pembangunan
infrastruktur pada lingkungan, atau untuk menilai manfaat dari konservasi alam bagi
masyarakat. Ekonomi lingkungan membantu dalam memahami bagaimana keputusan
ekonomi mempengaruhi lingkungan dan bagaimana upaya konservasi dan pengelolaan
lingkungan dapat dintegrasikan dalam kebijakan pembangunan.

7
BAB III
PENUTUP
2.4 Kesimpulan
Ekologi sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
(kondisi) alam sekitarnya. Hal lain yang berkaitan dengan ekologi adalah istilah lingkungan.
Lingkungan merupakan penelaahan terhadap sikap dan perilaku manusia dengan
tanggungjawab dan kewajibannya dalam mengelola lingkungan hidup. Ilmu lingkungan
adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Lingkungan hidup menjadi bagian
penting dalam kehidupan manusia. Ilmu lingkungan, dalam dalam lingkup yang spesifik
merupakan ilmu terapan dari ekologi, perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu terutama
ekologi yang bertujuan mempelajari dan memecahkan hubungan antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup lainnya dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam
menjalankan fungsinya, ekologi tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling terkait dan
berkaitan erat dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, yakni hubungan ekologi dengan
kependudukan, ilmu biologi, ilmu kimia, geologi, sosiologi, antropologi, meteorologi dan
klimatologi, ekonomi lingkungan, dan sebagainya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alpusari, M. (2013). Analisis Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Sekolah Dasar
Pekanbaru. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(2), 10-17.
Asri, H., Ardiansyah, M., & Bulotio, N. F. (2023). Ekologi Perairan. Sumatra Barat: Get Press
Indonesia.
Azhar, Z. (2017). Kajian Lingkungan dan Perencanaan Pembangunan. Padang: CV BERKAH
PRIMA.
Salama, S., Al Hakim, R. R., Samputri, S., Purnomo, T., Sinaga, J., Haris, R., dan Abduh, M. N.
(2022). Ilmu Lingkungan. Sumatra Barat: PT EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Suhendra, A. (2013). Menelisik Ekologis dalam al-Qur’an. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu
Ushuluddin, 14(1), 61-82.
Suning. (2021). Ekologi Lingkungan Perspektif Wilayah dan Kota. Surabaya: Scopindo Media
Pustaka
Utina, R., dan Baderan, D. W. K. (2015). Ekologi dan Lingkungan Hidup. Universitas Negeri
Gorontalo Press. Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai