Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nim : B1D210004
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUBANG
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun tugas Ilmu Sosial
Budaya Dasar yang berjudul “ Mengenal Arti Lingkungan Hidup” ini dengan baik
serta tepat waktu.
Tugas ini saya buat untuk memberikan pengertian tentang apa itu
Lingkungan Hidup. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini bisa menaikkan
pengetahuan dan kepedulian terhadap Lingkungan Hidup. Kami menyadari kalau
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada
Bpk. Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar . Atas perhatian serta waktunya,
saya sampaikan banyak terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
M.Taufik Rijik S.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari Lingkungan Hidup
2. Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
3. Menjelaskan permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
4. Menjelaskan bagaimana pelestarian Lingkungan Hidup
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Lingkungan Hidup
1. Unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat
menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh,
dan berkembang biak. Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen,
dan pengurai.
2
2. Unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsure abiotik adalah tanah, air,
cuaca, angin, sinar matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.
3
2.4 Pentingnya Lingkungan Hidup Bagi Manusia
Wahana bagi keberlanjutan kehidupan lingkungan hidup merupakan
tempat berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk suatu jaringan
kehidupan.
1. Tempat Tinggal (Habitat) Lingkungan merupakan tempat tinggal semua
makhluk hidup dari mulai tingkat rendah sampai ke tingkat yang tinggi.
Masing-masing spesies membentuk kelompok, contohnya adalah
manusia beserta sesamanya membentuk satu kelompok pada suatu
daerah menjadi suatu masyarakat tertentu.
4
Permasalahan yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat
perhatian adalah masalah penduduk, pencemaran ( air, udara, dan tanah ),
dan energy.
1. Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena
meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin
berkembangnya sarana kesehatan sehingga mengurangi angka
kematian. Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini, banyak
para ahli baependapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang
dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai
di abad kedua puluh satu.
5
namun konsumsi air oleh manusia yang cenderung meningkat
merupakan ancaman yang perlu segera ditangani. Permasalahan air
tidak terbatas pada kelangkaan saja, melainkan juga limbah
buangan yang dihasilkan. Pembuangan limbah air oleh pabrik –
pabrik secara langsung ke sungai tanpa melalui pemprosesan yang
sempurna telah menyebabkan tanaman – tanaman produksi milik
petani menjadi layu bahkan dapat mematikan.
Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari
sumber air resapan. Logam – logam berat yang dihasilkan oleh
pabrik seperti cadmium, tembaga, nikel, seng, dan logam berat
lainnya mengumpul di tanah, merembes memasuki air tanah, untuk
kemudian mencemari cadangan air minum.
b. Pencemaran Udara
Gas – gas rumah kaca terutama yang dihasilkan oleh
pembakaran bahan – bahan fosil, pembakaran hutan, pertanian serta
peternakan terkumpul di atmosfer dan menyebabkan
terperangkapnya panas dari bumi. Selain itu kemajuan teknologi
transportasi juga berdampak terhadap lingkungan hidup.
Kendaraan bermotor adalah sumber utama pencemaran karbon
monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida. Motor – motor
penggerak termasuk diesel dan motor dua tack atau motor – motor
tua, sangat berperan dalam pencemaran. Kabut oksidator yang
terbentuk dengan bantuan sinar surya, semakin mewarnai
kehidupan kota – kota besar baik di negara – negara maju maupun
negara berkembang. Semua itu mengganggu kesehatan manusia
dan merusak tumbuhan, dan tanaman pangan.
c. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari
permasalahan pencemaran. Industri telah menciptakan plastik
sebagai alat pebungkus, kepraktisan telah menjadi mode bagi
kehidupan manusia modern, sehingga orang lebih senang membeli
6
makanan dengan bungkus plastik dari pada bungkus daun atau
kertas.
Sekarang sampah plastik dapat dijumpai dimana mana dan
menjadi masalah, karena dapat menyumbat selokan mengotori
sungai, mengganggu pemandangan karena menumpuk di tempat
pembuangan sampah. Bahkan sebagian ikut mengalir ke laut
meracuni ikan atau mengotori pantai.
Alangkah tidak sebandingnya keuntungan dan kemudahan
menggunakan plastik dengan kerugian yang ditimbulkannya.
Kantung plastik hanya digunakan beberapa hari atau bahkan jam
saja, tetapi setelah itu mengotori bumi berpuluh – puluh tahun
lamanya.
3. Energi
Dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar
batubara atau minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi
kenaikan harga minyak yang menyebabkan terjadinya krisis energi di
negara – negara yang tidak menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi
tersebut untuk kelangsungan industrinya, seperti Jepang, Jerman,
Belanda.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan,
misalnya dalam bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang,
tumpahan minyak dari instalasi pantai / lepas pantai dan dari kapal,
pencemaran udara oleh sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon
dioksia ketika batubara, minyak, atau gas dibakar. Pemakaian batubara
dan bahan bakar yang mengandung karbon menimbulkan permasalahan,
seperti gas hasil pembakaran batu bara, yaitu sulfur dioksida ( SO2 )
akan berdampak lokal maupun global. Di atmosfer SO2 bereaksi dengan
air dan menghasilkan asam sulfur yang membahayakan makhluk
tertentu. Hujan sulfur ( hujan asam ) akan mematikan makhluk air dan
tumbuh – tumbuhan.
7
2.6 Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda
Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup.
Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak- porandakan bumi
serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala Richteryang meratakan
kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena alam
yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Peristiwa
alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup
antara lain :
a. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut
bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak
gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung
berapi antara lain berupa:
Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
Gas yang mengandung racun
Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa
perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan
karena beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas
gunung berapi), tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan
lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat
memprediksi kan kapan terjadinya gempa.Oleh karena itu, bahaya
yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan
letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi
8
beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak
langsung, di antaranya :
Beberapa bangunan roboh
Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat goncangan
Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan
tsunami (gelombang pusat)
c. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang
bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara
yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di
kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa
terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas,
sampai si kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin
topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru
dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh
adanya gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa di
prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan
atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah,
dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
Merobohkan bangunan
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
Membahayakan penerbangan
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan
kapal
9
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan
suara) sebagai dampak adanya kawasan industry
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau
sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah
aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
c. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari
rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak
langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara
lain :
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
Perburuan liar
Merusak hutan bakau
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
Pembuangan sampah si sembarang tempat
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
10
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan
kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan
Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan
kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya
terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk
menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan
datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai
berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
11
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan
rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan
mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang
dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur
tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,
tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama
Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di
sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
12
lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga
menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung,
maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus.
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan
kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap
tanah yang semula gundul.
b) Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas,
salah satunya Oksigen. Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa
pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu
di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar
tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar
kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi
manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui
fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin
Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan
kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas
berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan industri yang aman
bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang
dapat merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan
untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di
berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa
dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
13
c) Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu
hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang
dapat dilakukan untuk melestarikan hutan
a) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b) Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c) Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d) Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan
hutan
d) Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan
dengan cara :
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman
bakau diarea sekitar pantai
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai
maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan
tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e) Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara
manusia, hewan tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu
mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam
kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal
yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah :
a. Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa
b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
iii