Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KELEMBAGAAN BUDAYA, EKONOMI POLITIK DALAM


MASYARAKAT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS SD

Dosen Pengampu : Galuh Kartika Dewi MP.d

Disusun Oleh :

1.Faiq Araya Ramadan (2386206001)


2.Faqihatul Kamila (2386206014)
3.Fitriya Oktaviana P (2386206026)
4.Ghietsa Ahsanty A (2386206027)
5.Izzatul Fauziyah (2386206004)
6.Kurrotu Aini (2386206006)
7.Petra Maranata (2284202025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR STKIP P


GRI SIDOARJO

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2

BAB I....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN................................................................................................................................3

A. Rumusan Masalah......................................................................................................................3

B. Tujuan..........................................................................................................................................3

BAB II..................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN...................................................................................................................................4

A. Pengertian Lembaga Ekonomi dan Budaya.............................................................................4

B. Bentuk Dinamika Interaksi Lingkungan Alam, Sosial, Budaya dan Ekonomi......................5

C. Sifat Dinamika Interaksi Lingkungan Alam, Sosial, Budaya dan Ekonomi..........................7

BAB III...............................................................................................................................................12

PENUTUP..........................................................................................................................................12

1. Kesimpulan................................................................................................................................12

Daftar Pustaka...................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas, maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa itu lembaga ekonomi dan budaya?


2. Apa saja bentuk dinamika interaksi lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi?
3. Apa saja sifat dinamika interaksi lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi?

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui lembaga ekonomi dan budaya


2. Untuk mengetahui bentuk dinamika interaksi lingkungan alam, sosial, budaya dan ek
onomi
3. Untuk mengetahui sifat dinamika interaksi lingkungan alam, sosial, budaya dan ekon
omi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Ekonomi dan Budaya

1. Pengertian Lembaga Ekonomi

Lembaga Ekonomi adalah pranata sosial yang memiliki kegiatan di bidang eko
nomi dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Dr Nurhadi, SP
dI, SESy, SH dalam buku Dasar dan Asas Transaksi Ekonomi Bisnis, lembaga ekono
mi dikatakan sebagai sebuah pranata karena mengandung seperangkat norma atau atur
an yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan.

Pengertian lembaga ekonomi menurut Paul Samuelson merupakan cara-cara y


ang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya guna memanfaatkan sumber-sumber ya
ng terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk kon
sumsi masyarakat.

Sedangkan menurut William Kornblum, pengertian lembaga ekonomi adalah s


ebuah institusi yang berfokus pada pokok bahasan dasar pasar yang meliputi pembagi
an kerja, interaksi antara pemerintah dan institusi ekonomi, serta perubahan pekerjaan
Dengan demikian, lembaga ekonomi berfokus untuk menyelesaikan masalah-masalah
terkait kegiatan ekonomi seperti masalah tentang cara produksi, pendistribusian, pelay
anan suatu jasa, dan kesempatan konsumsi barang/ jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Lembaga ekonomi juga berupaya untuk memberikan kesempatan bagi setiap orang ya
ng berkompeten untuk meraih posisi tertinggi dalam suatu perusahaan, misalnya menj
adi direktur. Kedudukan atau posisi tersebut akan berdampak pada peningkatan keseja
hteraan orang tersebut. Ada berbagai jenis lembaga ekonomi yang dapat dipilih untuk
meningkatkan kesejahteraan, di antaranya perusahaan, bank, bahkan pasar-pasar. Seca
ra umum, lembaga ekonomi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kelangs
ungan hidup masyarakatnya.

2. Pengertan Lembaga Budaya

Lembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperan dal
am pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, seni , lingkungan, dan pendidikan pada
masyarakat yang ada pada suatu daerah atau negara.Lembaga-lembaga kebudayaan ba
ik yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat (LSM), sanggar, atau paguyuban mer
upakan elemen lain yang dapat berperan serta dalam pelestarian seni dan budaya. Beri
kut ini beberapa lembaga budaya yang ada di Indonesia . Fungsi adalah kegunaan suat
u hal bagi hidup suatu masyarakat. Dalam hal ini yang dimaksud fungsi lembaga buda
ya adalah kegunaan lembaga budaya untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Fungsi
Lembaga Budaya Sejauh ini lembaga kebudayaan dipandang sebagai elemen masyara
kat yang relatif memiliki perhatian dan kepedulian terhadap eksistensi dan kelangsung
an seni dan budaya daerah. Dengan adanya lembaga budaya tersebut diharapkan seni
dan budaya baik seni dan budaya daerah maupun nasional akan tetap dapat lestari dan
berkembang.

B. Bentuk Dinamika Interaksi Lingkungan Alam, Sosial, Budaya dan Ekonomi

1. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam

Lingkungan alam (natural environment) merupakan lingkungan yang terbentu


k secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan alam mencakup semua b
enda hidup dan tidak hidup yang terjadi secara alamiah di bumi. Dapat berbentuk sun
gai, danau, laut, gunung, rawa, hutan dan lain-lain. Lingkungan alam terdiri atas komp
onen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang ada di lingkun
gan yang bukan makhluk hidup, sedangkan lingkungan biotik adalah segala benda hid
up yang ada di lingkungan Contoh lingkungan abiotik adalah batuan, tanah, air, udara,
suhu, hujan, dan energi matahari, sedangkan biotik yakni berbagai jenis tumbuhan dan
hewan. Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dengan lin
gkungan biotik atau sebaliknya. Contoh interaksi antara komponen abiotik dengan bio
tik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh
suatu daerah.

Pada awalnya manusia memanfaatkan alam hanya sebatas untuk memenuhi ke


butuhan dasarnya meliputi makan dan minum serta pakaian. Namun, saat ini manusia
mengolah sumber daya yang ada di alam untuk beragam kebutuhan atau sekedar mem
enuhi gaya hidupnya. Akibatnya, sebagian lingkungan alam telah mengalami kerusak
an seperti pencemaran air dan udara.

Pada masa awal keberadaan manusia, mereka cenderung selalu menyesuaikan


diri dengan lingkungan alamnya. Contohnya, manusia yang hidup di hutan pedalaman
akan berupaya tinggal di dekat sumber makanan berada karena belum berpikir membu
didayakannya.Pada masa sekarang manusia cenderung melakukan upaya mengambil s
umber daya alam dengan menggunakan bantuan teknologi. Dalam hal tertentu sampai
saat ini manusia juga beradaptasi dengan alam, misalnya manusia menyesuaikan wakt
u tanam dengan musim penghujan, waktu untuk berlayar menyesuaikan dengan keada
an cuaca, menghindari tinggal di daerah rawan bencana alam, dan lain-lain.Ilmu peng
etahuan dan teknologi telah membuat manusia lebih dominan dalam interaksinya deng
an alam.Manusia mampu membuka lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas.
2. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial

Manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan pa
sti akan membutuhkan orang lain. Bertemunya seseorang dengan orang lain atau kelo
mpok lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk
mencapai tujuan bersama. Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi sosia
l yang menjadi dasar proses sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara
orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan ke
lompok manusia. Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus secara timbal b
alik dilakukan oleh kedua belah pihak, artinya kedua belah pihak harus saling meresp
on. Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi sosial.
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didorong oleh beberapa faktor, antara lai
n imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Bertemunya seseorang dengan orang lain a
tau kelompok lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan seterusn
ya untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses intera
ksi sosial yang menjadi dasar proses sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubunga
n antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang peroranga
n dan kelompok manusia. Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus secara t
imbal balik dilakukan oleh kedua belah pihak, artinya kedua belah pihak harus saling
merespon. Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi
sosial. Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didorong oleh beberapa faktor, an
tara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.

3. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Budaya

Manusia hidup di dalam masyarakat. Artinya, seorang manusia akan hidup ber
sama orang lain, bisa bersama keluarga, teman-teman, tetangga, penduduk sedesa, pen
duduk sekota, atau dengan penduduk yang tinggal satu negara. Dalam kehidupan ber
masyarakat, seseorang harus dapat beradaptasi dengan lingkungan, termasuk dalam ha
l perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku di lingkun
gan tersebut. Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat merupakan
bagian dari kebudayaan. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang dimili
ki oleh suatu masyarakat

4. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi adalah faktor ekonomi yang memengaruhi jalannya usah


a atau kegiatan ekonomi.Kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik jika didukung
oleh sejumlah faktor yang mempengaruhi atau mendukungnya. Contohnya kebijakan
ekonomi pemerintah, pendapatan masyarakat, sumber daya ekonomi yang tersedia da
n sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan kegiatan ekonomi
berupa kegiatan jual beli atau perdagangan, kegiatan pengolahan sumber daya alam, p
enyediaan jasa dan lain-lain. Setiap hari manusia melakukan kegiatan untuk mempero
leh pendapatan dan memperoleh barang dan jasa dari hasil pendapatannya. Aktivitas t
ersebut dapat berlangsung jika lingkungan ekonomi mendukung aktivitasnya

C. Sifat Dinamika Interaksi Lingkungan Alam, Sosial, Budaya dan Ekonomi

1. Sifat Dinamika Manusia Dengan Lingkungan

Interaksi manusia dan lingkungannya berlangsung melalui dua cara. Pertama,


manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Kedua, manusia memiliki kemampuan untuk m
engubah lingkungan. Karakteristik interaksi tersebut berbeda antara satu daerah dan d
aerah lainnya atau satu masyarakat dan masyarakat lainnya. Pada masyarakat yang tra
disional, ada kecenderungan lingkungan lebih dominan dalam memengaruhi kehidupa
n seperti halnya dalam lingkungan masyarakat pedesaan. Sebaliknya, pada daerah yan
g masyarakatnya memiliki tingkat peradaban yang telah maju, manusia cenderung do
minan sehingga lingkungannya telah banyak berubah dari lingkungan alam menjadi li
ngkungan binaan hasil karya manusia, seperti halnya dalam lingkungan masyarakat pe
rkotaan. Demikian halnya interaksi antara komponen yang satu dan komponen lainny
a tidak dapat dipisahkan dan terus mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan ma
nusia.

Sebagai contoh, pada zaman dahulu ketika kehidupan manusia masih sangat se
derhana dan jumlahnya masih sedikit, mereka cenderung membangun interaksi yang h
armonis dengan alam. Manusia mengambil seperlunya dari alam, sekadar memenuhi k
ebutuhan dasarnya, terutama makanan. Untuk memenuhi kebutuhan akan daging, mer
eka lakukan dengan cara berburu.Buah-buahan mereka peroleh apa adanya dari yang
disediakan alam. Seiring dengan berkembangnya kebudayaan, manusia mulai menge
mbangkan peralatan untuk membantu mereka mengambil dan mengolah sumber daya
alam. Karena lebih mudah untuk mengambil dan mengolah sumber daya alam serta m
akin besarnya jumlah populasi manusia, volume sumber daya alam yang diambil terus
meningkat. Manusia tidak lagi hanya mengambil apa adanya dari alam, tetapi berupay
a membudidayakannya melalui aktivitas pertanian dan peternakan. Budi daya pertani
an atau peternakan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia
yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi.

Kebutuhan manusia juga makin beragam, tidak hanya berupa kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, dan rumah, tetapi juga beragam kebutuhan lainnya seperti k
endaraan, perhiasan, alat komunikasi, dan lain-lain. Kebutuhan dasar pun makin berag
am jenisnya. Jenis makanan makin bervariasi, begitu pula dengan pakaian. Rumah tid
ak hanya sekadar tempat berlindung dari panas dan hujan serta binatang buas, tetapi ju
ga menunjukkan status seseorang. Rumah dan perabotan menjadi sangat beragam jeni
snya. Akibatnya, sebagian sumber daya alam mengalami kelangkaan dan kerusakan.
2. Sifat Dinamika Interaksi Dengan Sosial

Interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat adalah bagian yang tidak terpi
sahkan dari aktivitas hidup. Interaksi yang baik akan menghasilkan komunikasi yang
baik, sehingga tercapainya kehidupan berkelompok atau kehidupan bermasyarakat ya
ng damai Interaksi sosial menurut Gillin adalah hubungan sosial yang dinamis, yang
menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok m
anusia. Dengan demikian, interaksi sosial adalah hubungan antara orang-perorangan,
orang dengan kelompok dan. kelompok dengan kelompok lain secara timbal balik dan
saling memengaruhi untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Soerjono Soekanto bah
wa suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syar
at yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Dua syarat yang dimaksud ialah, konta
k sosial dan komunikasi, kontak sosial adalah antara orang Jawa dan orang Mandar di
Kelurahan Taramanu Kecamatan Tutar. Dalam pemikiran Soerjono aksi individu atau
kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki makna bagi pelaku dan penerima, pene
rima mambalas aksi itu dengan reaksi. Lebih lanjut Soerjono menambahkan bahwa ko
ntak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antara orang-perorangan, antara
orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya, antara suatu kelo
mpok manusia dengan kelompok manusia yang lainnya.

Syarat kedua adalah adanya komunikasi Komunikasi. Komunikasi adalah syar


at utama terjadinya interaksi sosial, tanpa komunikasi interaksi sosial tidak akan terjad
i. Komunikasi sebagai proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap infor
masi, sikap, dan perilaku orang lain yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gera
k-gerik, atau sikap, perilaku dan perasaan-perasaan, sehingga seseorang membuat rea
ksi-reaksi terhadap informasi, sikap, dan perilaku tersebut berdasarkan pada pengalam
an yang pernah dialami.

Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komu
nikasi, yaitu sumber informasi (receiver), saluran (media), dan penerimaan informasi
(audience).Sumber informasi adalah seseorang atau institusi yang memiliki bahan info
rmasi (pemberitaaan)untuk disebarkan kepada masyarakat luas, Saluran adalah media
yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, berupa media interpe
rsonal yang digunakan secara tatap muka, maupun media massa yang digunakan untu
k khalayak umum. Sedangkan penerima pesan adalah perorang atau kelompok dan ma
syarakat yang menjadi sasaran informasi atau yang menerima informasi."

Menurut Gillin bahwa ada dua golongan proses sosial sebagai akibat dari inter
aksi sosial, yaitu; proses sosial asosiatif dan disasosiatif.

a. Proses Asosiatif
Proses sosial yang asosiatif adalah proses yang di dalam realitas sosial anggota-an
ggota masyarakatnya dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola kerja sama.
Harmoni sosial ini menciptakan kondisi sosial yang teratur atau disebut social order. Dala
m realitas sosial terdapat seperangkat tata aturan yang mengatur perilaku para anggotanya.
Jika anggota masyarakat dalam keadaan mematuhi tata aturan ini, maka pola-pola harmo
ni sosial yang mengarah pada kerja sama antaranggota masyarakat akan tercipta. Selanjut
nya harmoni sosial ini akan menghasilkan interaksi sosial, yaitu pola sosial para anggota
masyarakatnya dalam keadaan bersatu menjalankan kerja sama.

Adapun dalam proses-proses sosial yang asosiatif dibedakan menjadi;

1) Kerja sama
Kerja sama dapat dijumpai hampir dalam setiap kehidupan sosial mulai da
ri anak-anak hingga kehidupan keluarga, kelompok kekerabatan hingga ke dal
am komunitas sosial. Kerja sama dapat terjadi karena didorong oleh kesamaan
tujuan atau manfaat yang akan diperoleh dalam kelompok tersebut.
2) Akomodasi
Akomodasi merupakan upaya tujuan mencapai penyelesaian dari suatu per
tikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang bertikai yang mengarah pada kondi
si atau keadaan selesainya suatu konflik atau pertikaian tersebut.biasanya. ako
modasi diawali dengan upaya-upaya oleh pihak-pihak yang bertikai untuk sali
ng mengurangi sumber pertentangan di antara kedua bela pihak, sehingga inte
nsitas konflik mereda atau dapat diselesaikan. Akomodasi ini terjadi pada oran
g-orang atau kelompok-kelompok yang mau tidak mau harus bekerja sama, se
kalipun dalam kenyataannnya mereka masing-masing selalu memiliki paham y
ang berbeda dan bertentangan.
3) Asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya upaya-upay
a mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan ata
u antarkelompok sosial yang diikuti pula usaha-usaha untuk mencapai kesatua
n tindakan, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentinga
n bersama.

b. Proses Disasosiatif

Proses sosial disasosiatif merupakan proses perlawanan (oposisi) yang dilakukan o


leh individu-individu dan kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada suatu m
asyarakat. Oposisi diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau kelompok te
rtentu atau norma dan nilai yang dianggap tidak mendukung perubahan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan. Bentuk- bentuk proses disasosiatif adalah persaingan, ko
mpetisi, dan konflik.

1) Persaingan (competition) adalah proses sosial, individu atau kelompok- kelom


pok berjuang dan bersaing untuk mencari keuntungan pada bidang-bidang keh
idupan yang menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian pu
blik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, namun tanpa mempe
rgunakan ancaman atau kekerasan. Proses ini adalah proses sosial yang menga
ndung perjuangan untuk merebutkan tujuan-tujuan tertentu yang sifatnya terba
tas, yang semata-mata bermanfaat untuk mempertahankan suatu kelestarian

2) Kompetisi (Controvertion) adalah proses sosial yang berada antara persaingan


dan pertentangan atau pertikaian. Kontroversi adalah proses sosial terjadi pertenta
ngan pada tataran konsep dan wacana, sedangkan pertentangan atau pertikaian tela
h memasuki unsur-unsur kekerasan dalam proses sosialnya.

3) Konflik (Conflic) adalah proses sosial antara individu atapun kelompok menya
dari memiliki perbedaan-perbedaan, misalnya dalam ciri badaniah, emosi, unsur-
unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, prinsip, politik, ideologi, maupun kepentin
gan dengan pihak lain. Perbedaan ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yan
g ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian di mana pertikaian itu se
ndiri dapat menghasilkan ancaman dan kekerasan fisik. Konflik adalah suatu pros
es sosial yang berlangsung dengan melibatkan orang orang atau kelompok-kelom
pok yang saling menantang dengan ancaman dan kekerasan..

3. Sifat Dinamika Dengan Budaya

Manusia mempunyai salah satu sifat mendasar yaitu berubah atau melakukan p
erubahan. Perubahan tersebut tentu mempengaruhi cara-cara hidup manusia beserta m
asyarakat sekitarnya sehingga terjadilah perubahan kebudayaan atau yang disebut den
gan dinamika kebudayaan. Secara universal tidak ada kebudayaan yang tidak berubah,
tidak ada kebudayaan yang tidak adaptif terhadap bentuk perubahan. Hal ini yang men
yebabkan kebudayaan bersifat dinamis dan adaptif.

Kata dinamika mengandung nosi tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkemban


g dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan, mengikuti pengaruh
dan kondisi lingkungan di sekitarnya. Dapat dikatakan bahwa dinamika kebudayaan a
dalah cara kehidupan masyarakat yang selalu bergerak, berkembang dan menyesuaika
n diri dengan setiap keadaan. Dinamika dan adaptasi budaya berlangsung karena adan
ya perubahan-perubahan yang melingkupi kehidupan manusia secara antropologis mel
alui proses belajar kebudayaan sendiri (yakni internalisasi, sosialisasi, dan enkulturas
i), proses pengenalan kebudayaan asing (seperti akulturasi dan asimilasi), evolusi dan
difusi kebudayaan, dan proses inovasi atau penemuan kebudayaan baru. Evolusi kebu
dayaan merupakan proses perkembangan kebudayaan umat manusia pada umumnya d
ari bentuk-bentuk kebudayaan yang sederhana, hingga bentuk-bentuk yang makin lam
a makin kompleks.

4. Sifat Dinamika dengan Ekonomi


Dalam era globalisasi yang terus berkembang, hubungan antara sifat dinamika
dengan ekonomi menjadi semakin penting. Dinamika, dalam konteks ini, merujuk
pada perubahan dan pergerakan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan
manusia, termasuk di dalamnya ekonomi.

Sifat dinamika merujuk pada perubahan dan pergerakan yang terjadi dalam
berbagai aspek kehidupan manusia. Sifat dinamika mencakup berbagai aspek, seperti
sosial, politik, teknologi, dan budaya. Dalam konteks ini, sifat dinamika
mencerminkan kemampuan suatu sistem untuk beradaptasi dan mengubah diri dalam
merespons perubahan yang terjadi di sekitarnya. hubungan yang kompleks antara sifat
dinamika dengan ekonomi. Hubungan ini melibatkan interaksi dan saling
mempengaruhi antara perubahan sosial, politik, teknologi, dan budaya dengan
kegiatan ekonomi.

Sifat dinamika dengan ekonomi memiliki hubungan yang kompleks dan saling
mempengaruhi. Perubahan yang terjadi dalam aspek sosial, politik, teknologi, dan
budaya dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi dan sebaliknya. Penting bagi suatu
negara dan dunia bisnis untuk mengelola hubungan ini dengan baik guna mencapai
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan sosial yang lebih baik.
Dalam menghadapi perubahan yang terus berlangsung, adaptasi dan inovasi menjadi
kunci untuk sukses.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Lembaga ekonomi adalah sebuah institusi yang berfokus pada pokok bahasan
dasar pasar yang meliputi pembagian kerja, interaksi antara pemerintah dan institusi e
konomi, serta perubahan pekerjaan. Dengan demikian, lembaga ekonomi berfokus unt
uk menyelesaikan masalah-masalah terkait kegiatan ekonomi seperti masalah tentang
cara produksi, pendistribusian, pelayanan suatu jasa, dan kesempatan konsumsi baran
g/ jasa yang dibutuhkan masyarakat.

Lembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperan dal
am pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, seni ,lingkungan, dan pendidikan pada
masyarakat yang ada pada suatu daerah atau negara. Lembaga Budaya Sejauh ini lem
baga kebudayaan dipandang sebagai elemen masyarakat yang relatif memiliki perhati
an dan kepedulian terhadap eksistensi dan kelangsungan seni dan budaya daerah.

Interaksi adalah suatu bentuk hubungan timbal balik antara individu dengan i
ndividu, individu dan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Interaksi manusi
a tidak sebatas dengan individu dan kelompok, melainkan mencakup interaksi manusi
a dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi. Lingkungan hidup manusia te
rdiri atas lingkungan alam, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi.

Sifat Dinamika Interaksi Lingkungan Alam, Sosial, Budaya, dan Ekonomi,


dapat mengerti bahwa keterkaitan kompleks antara unsur-unsur tersebut memiliki
implikasi mendalam terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan manusia. Interaksi
lingkungan alam, aspek sosial, nilai budaya, dan dinamika ekonomi saling
mempengaruhi, membentuk suatu sistem yang memerlukan pemahaman holistik.
Karena itu perlunya pendekatan yang holistik juga dan kolaboratif dalam mengatasi
tantangan lingkungan. Kebijakan yang mencakup dimensi lingkungan, sosial, budaya,
dan ekonomi secara seimbang dapat menjadi landasan bagi masyarakat yang
berkelanjutan dan harmonis dengan alam.
Daftar Pustaka

Pranadji, T. (2009). Penguatan kelembagaan dalam perspektif sosio budaya bangsa: Suatu u
paya revitalisasi adat istiadat dalam penyelenggaraan pemerintahan. In Forum Penelitian Agro Ekono
mi (Vol. 27, No. 1, pp. 61-72).

Jaya, W. K. (2021). Ekonomi Kelembagaan dan Desentralisasi. UGM PRESS.

Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai