Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH ISBD

DOSEN : Mustakim S.pd

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8 KELAS 1 C PAI

- MUH. IZUL ISLAM NIM : 105191107322


- NUR AIN NIM : 105191107722
- MUH. FAUZAN MUBARAQ ILHAM NIM : 105191107022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAM ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022 – 2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “ Manusia dan Lingkungan ” dapat
kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca tentang bagaimana haki Manusia dan lingkungan . Begitu pula
atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga
makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun
melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami,
Bapak Rustono, M.Hum., dan Ibu Nike Widya Kusumastuti, S.S., M.A., dan juga kepada
teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang
sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II : ISI...............................................................................................................................3
A. Pengertian Hakikat dan Makna Lingkungan Bagi Manusia ...........................................3
B. Problematika Lingkunagn Sosial Yang dihadapi Masyarakat.........................................6
C. Problematika Lingkungan Hidup yang Dihadapapi Masyarakat.....................................7
BAB III : PENUTUP...............................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia tinggal dan hidup dalam lingkungannya. Mereka berinteraksi dengan


komponen lingkungan fisik, baik biotik (hewan dan tumbuhan) maupun dengan komponen
abiotik (tanah, air, batuan dan lain-lain). Manusia juga melakukan interaksi dengan sesamanya
atau lingkungan sosialnya dan mengembangkan nilai dan norma untuk mengatur interaksi
tersebut. Dari interaksi tersebut, manusia menghasilkan kebudayaan dalam berbagai bentuk
seperti bahasa, teknologi dan lain-lain.

Pada awalnya, ketika manusia belum mengenal teknologi, hubungan manusia dengan
komponen lingkungan lainnya masih berjalan secara harmonis. Selain jumlahnya masih sedikit,
mereka juga tidak berlebihan dalam mengambil sumberdaya alam, sehingga tidak
menimbulkan kerusakan yang berarti. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, dan
meningkatnya jumlah serta kebutuhan manusia, mereka cenderung eksploitatif atau mengambil
sumberdaya alam secara berlebihan.

Akibat dari perilaku tersebut, lingkungan mengalami perubahan. Bahan-bahan


pencemar sisa aktivitas manusia mencemari lingkungan perairan, udara dan daratan. Kerusakan
tersebut pada akhirrnya berdampak buruk pada manusia, diantaranya adalah berkembangnya
penyakit, bencana alam, dan lain lain.

1
B. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang yang telah kami paparkan diatas, maka kami merumuskan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yakni :

1. Apakah Hakikat dan Makna Lingkungan?


2. Apakah Makna Lingkungan bagi Manusia?
3. Jelaskan Kaitan antara Lingkungan Manusia dan Kesejahteraan?
4. Apa saja Problematika Lingkungan Sosial yang dihadapi masyarakat?

C. Tujuan
Dari Pemaparan Rumusan masalah diatas maka kami menentukan tujuan
pemakalahan ini sebagai berikut:

1. Mengetahui apa itu pengertian hakikat dan makna lingkungan.


2. Mengetahui apa itu problematika lingkungan sosial yang dihadapi masyarakat.
3. Mengetahui macam-macam hakikat lingkungan.
4. Mengetahui apa saja dampak lingkungan yang di hadapi masyarakat.

2
BAB
II ISI

A. Hakikat dan Makna Lingkungan


Masyarakat dan lingkungan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat
Perilaku dan tindakan manusia dalam kehidupan keseharian berpengaruh pada kualitas
lingkungan dimana iatinggal. Berkaitan dengan masyarakat yang tidak bisa dilepaskan
dari lingkungan, perspektif sosiologis tidak dapat dipungkiri menjadi sangat penting
dalam kajian tentang lingkungan. Selain bersinggungan dengan kondisi geografis,
biologis, teknologi, maupun ekonomi, kajian lingkungan tidak dapat dilepaskan dari
fenomenasosial budaya sebuah masyarakat. Inilah mengapa kajian lingkungan selalu
menjadi kajian yang interdisipliner. Adorno menyatakan bahwa semua teori tentang
kemajuan sejak masa pencerahan menafsirkan sejarah sebagai proses yang melibatkan
manusia dan alam dalam suatu pertetangan satu sama lain. Sejarah dipandang sebagai
pembebasan manusia dari cengkeraman alam. Manusia pada kenyatannya hanya dapat
membebaskan diri dari alam dengan cara menaklukka nalam kepadanya. Manusia
mengatasi ketergantungan dari alam dicapai dengan penguasaan yang
terorganisir(Bertens 1983:189-190). Lebih lanjut dikemukakan oleh Adorno bahwa
bertentangan dengan harapannya, manusia yang ingin membebaskan diri dengan
menguasai alam justru pada jaman ini menjadi objek dari penguasaan itu. Alih-alih
memberikan emansipasi (pembebasan) bagi manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi
telah menjadikan manusia sebagai objek dari penguasaannya sendiri(Bertens
1983:191).Kritik ini diteruskan oleh Herbert Marcuse yang menyatakan manusia modern
sebagai manusia berdimensi satu (one dimensional man).

Menurut Marcuse, manusia adalah makhluk yang menurut kodratnya mendambakan


kebahagiaan dan berhak jugaatas kebahagiaan. Perwujudan kebahagiaan sama
sekalitergantung pada pemuasan kebutuhan-kebutuhannya yang sebenarnya dan untuk
pertama kalinya dalamsejarah, jaman modern ini mempunyai kemungkinan obyektif
untuk merealisasikan pemuasan ini, antara lai nkarena pekerjaan berkat otomatisasi
sudah hampir tidaklagi bersifat menghinakan martabat manusia.Hal ini adalah ciri khas
yang menonjol dalam masyarakat industri modern, yaitu peranan ilmupengetahuan dan
teknologi. Rasionalitas dalam jamankita ini adalah rasionalitas teknologis. Segala sesuatu
dipandang dan dihargai sejauh dapat dikuasai,digunakan, diperalat, dimanipulasikan, dan

3
ditangani.Dalam pandangan teknologis, instrumentalisasi merupakan suatu istilah kunci.
Mula-mula cara berpikirdan bertindak ini hanya dipraktekkan dalam hubungandengan
alam saja, tetapi lama kelamaan diterapkan jugapada manusia dan seluruh lapangan
sosial.Bukan saja benda-benda, alam dan mesin-mesin diperalat, dan dimanipulasikan,
tetapi hal yang sama berlangsung juga diseluruh wilayah politik, sosial, dankultural.
Manusia dan masyarakat tidak terkecuali merupakan dari penguasaan dan manipulasi
teknologis(Bertens 1983:193).

Hampir setiap bangsa menempatkan lingkungan sebagai bahasa bersama dalam mata
rantai politik yang menghubungkan sebuah bangsa dengan komunitas global.
Lingkungan dengannya, telah menjadi ideologi humanisme di antara bangsa komunitas
dan individudari sembarang ras, ideologi, kebudayaan dan tingkat anekonomi. Ia menjadi
titik episentrum paling netral palingkuat, tetapi sekaligus paling subyektif dari
masyarakatmanusia. Di dalam isu lingkungan melekat kepentingansubyektif makluk
manusia: masa depan bersama daribukan saja sebuah bangsa tetapi setiap komunitas dan
inividu .

Di Indonesia segala kekayaan alam termasuktanah, sumberdaya hayati dan air


dikuasai oleh negaraseperti yang diatur dalam UUD 1945. Sangat jelasbahwa pemerintah
mewakili negara, bertangung jawab menjamin semua kekayaan alam tersebut
dikeloladengan baik dengan menjamin kekayaan yang dihasilkan dapat digunakan sebaik
baiknya untukmeningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.Setelah konstitusi,
peraturan paling penting yang berkaitan dengan pengelolaan dan distribusi
manfaatsumber daya alam yaitu TAP MPR IX tahun 2001 tentangPembaruan Agraria
dan Pengelolaan Sumber Daya Alam.Secara umum, hal ini dapat dilihat sebagai sebuah

Pencapaian dan pernyataan eksplisit MPR, dimana yangpaling penting dan dibutuhkan
pemerintah untukmemiliki komitmen terhadap pembaruan pengelolaansumber daya alam
dan pembaruan agraria.Hal ini mengharuskan negara untuk mengkaji,mencabut dan
merevisi semua peraturan perundang-undangan mengenai tanah dan sumber-sumber
agrariadan pada saat yang sama menyelesaikan konflikagrarian yang ada saat ini secara
adil dan lestari.UUPA No 5 tahun 1960 dan UU Kehutanan no 41tahun 1999 merupakan
dua perundang-undanganpaling penting yang dalam perundangan hirarkiperundangan
tanah dan sumber daya alam mendudukiurutan kedua setelah Konstitusi.Kedua aturan
tersebut secara langsung mengatur pengelolaan dan distribuís sumber daya alam. Kondisi
4
pengelolaan sumber daya alam di Indonesia saat ini sangat beragam.Di beberapa tempat
terdapat komunitas masyarakat yang menanam hutan produktif disekitartempat tingla
mereka dengan tanaman buah-buahan, kopi, coklat dan dicampur dengan tanaman kayu-
kayuan yang dikenal dengan. Hutan seperti ini menyediakan banyak jasa lingkungan,
menyerupai hutan alam Namun dengan sedikit lebih rendah dalam kandungan
keanekaragaman hayatinya dibandingkan dengan hutan alam. Masalah lingkungan hidup
merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh semua manusia yang ada dimuka bumi
dewasa ini.

Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang kompleks dan harus
diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner. Industrialisasi merupakan
keberhasilan pembangunan untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi, akan tetapi
industrialisasi juga mengandung resiko lingkungan, yang memberi resiko pula pada
kehidupan manusia

Persoalan lingkungan adalah bukan persoalanteknis dan bilogis semata, tapi menjadi
persoalan sosial yang harus didekati dengan kajian sosial-budaya masyarakat. Dengan
kajian sosiologi lingkungan, permasalahan lingkungan dapat dikaji secara lebih
komperensif.

Apa pun penjelasan ideologisnya, merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara
sengaja intervation.

dan terencana dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik dari kondisi kehidupan
sebelumnya. Kondisi kehidupan yang lebih baik sepertiapa yang diinginkan dalam proses
perubahan itu, katayang tidak pernah absen dari telinga setiap warga negara adalah
kehidupan masyarakat yang sejahtera. Oleh sebab itu, perdebatan tentangnya
berkembang menjadi perdebatan ideologis tentang bagaimana cara pencapaian perubahan
dan hasil dari proses perubahan itu sendiri, yang berhubungan dengan kualitas kehidupan
manusia. Kalau perubahan yang diharapkan lebih baik itu adalah sejahtera sebagai
sebuah kondisi yang dapat dirasakan oleh masyarakat,pertanyaan tentangnya adalah
berdasarkan basis apa hidup sejahtera itu diletakkan, apakah sejahtera itu ditunjukkan
oleh basis individu atau basis komunitas,atau bahkan keduanya (Goodin, 1988:363,
Fitzpatrick,2001:11).Rasa aman sekurangnya menjadi salah satuindikator yang
menjadikan seseorang merasa sejahtera hidupnya. Singkat kata, di level mana
kesejahteraan ituhendak diletakkan dalam sebuah keputusan politik,apakah hendak
5
diletakkan pada kebijakan masyarakat (communitariann police) atau kebijakan negara
(publicand social policy. Artinya, rasa hidup sejahtera ituhendak dipikirkan atas
konseptualisasi masyarakat itu.

Sendiri sesuai dengan lingkungan sekitarnya, atau rasahidup sejahtera itu ditentukan
oleh keputusan politiknegara yang indikatornya pun ditentukan oleh negara.Bisa saja
terjadi, apa yang dirasakan oleh negara bahwa masyarakat kurang sejahtera oleh
karenanya perlu intervensi program dan proyek pembangunan,akan tetapi apa yang
dirasakan masyarakat bisa berbeda kebutuhannya. Misalnya masyarakat membutuhkan
rasaaman dimana negara diharapkan mampu menjamin ketenteraman, tidak sering terjadi
pencurian ternak peliharaannya, akan tetapi intervensi pembangunan justru menawarkan
kredit ternak dengan bunga yang rendah.Masyarakat mengartikan sejahtera
sangatkualitatif, yakni ada jaminan kemanan untuk mengamankan harta sapi mereka
sehingga hidupnyatenang, akan tetapi negara justru sebaliknya, yaknipertambahan ternak
sapi mereka yang diperoleh secarakredit sebagai indikasi semakin sejahtera hidup
mereka. Sejahtera ditangkap sebagaimana memahami kemiskinan, yang diartikan karena
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan.Pertanyaannya, apakah ketidak sejahteraan
masyarakat itu identik dengan kemiskinan? Kelihatannyaada asumsi menyamakan
keduanya, meskipunkemiskinan itu dapat merupakan salah satu indikasi
ketidaksejahteraan. Akhir dari semua jawaban ini adalah peningkatan pendapatan
perkapita, meskipun indikasi mutakhir tidak hanya dilihat pendapatan perkapita,
melainkan juga terpenuhinya kebutuhan hidup minimum seperti kemampuan mengakses
fasilitas kesehatan, pendidikan dan pemenuhan nutrisi

6
B. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL YANG DI HADAPI
MASYAKAT

Berkembangnya kehidupan masyarakat disisi lain memunculkan suatu problematika


sendiri. Perubahan sosial merupakan konsekuensi logis dari adanya saling pengaruh
mempengaruhi saat interaksi sosial terjadi dalam lingkungan sosial budaya masyarakat.

Problema-problema sosial timbul dari kekurangan dalam diri manusia atau kelompok manusia
yang bersumber dari faktor ekonomi, biologis, psikologis, dan kebudayaan. Setiap masyarakat
memiliki Norma-norma yang menyangkut kesejahteraan, kebendaan, kesehatan, dan
penyesuaian diri.

Maka problem sosial dapat di klasifikasikan sebagai berikut :


- Problem sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran
- Problem sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
- Problem sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
- Problem sosial karena kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan remaja,
kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.

Dan isu-isu penting dalam persoalan lintas budaya dan bangsa, isu tentang lingkungan di
antaranya :
1. Kekurangan Pangan.
2. Kekurangan Sumber Air Bersih.
3. Polusi atau Pencemaran.
4. Perubahan Iklim.
Dan isu-isu tentang kemanusiaan di antaranya :
1. Kemiskinan.
2. Konflik atau Perang.
3. Wabah Penyakit.
4. Kelestarian Lingkungan Hidup.

Manusia hidup berkaitan dengan lingkungan, baik lingkungan fisik (alam dan buatan) maupun
lingkungan sosial. Dan Hakekat makna lingkungan bagi manusia pada mulanya, manusia selalu
mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia menyesuaikan dirinya
dengan lingkunganya.
7
Karena lingkungan adalah suatu media dimana makhluk itu tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan makhluk hidup
yang menempatinya. Kemudian kalau kita berbicara mengenai hubungan lingkungan dengan
kesejahteraan, bahwasanya lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia
dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup.

C. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN HIDUP YANG DIHADAPI


MASYARAKAT

.
Masalah lingkungan hidup di Indonesia dan dunia beserta penyebabnya. Jika berbagai
permasalahan lingkungan ini tidak dicari solusi, maka keberlanjutan kehidupan manusia di
bumi akan mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan alam menjadi sumber pemenuhan segala
kebutuhan hidup manusia, yaitu penyedia udara, air, makanan, obat-obatan, estetika, dan
lainnya. Kerusakan alam berarti sama dengan daya dukung kehidupan manusia.

Permasalahan lingkungan hidup dan penyebabnya yang kita hadapi saat ini secara lengkap
adalah sebagai berikut:

A. Polusi

Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau pencemaran lingkungan hidup.
Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun agar dapat normal kembali. Sektor
Industri dan asap kendaraan bermotor adalah sumber pencemaran utama. Logam berat, nitrat
dan plastik beracun bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada. Sementara polusi
air disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan. Dilain pihak,
pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang dikeluarkan oleh industri dan
pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar fosil; pencemaran tanah terutama disebabkan
oleh limbah industri yang merusak unsur hara dan zat nutrisi di tanah yang penting bagi
tumbuhan.

B. Perubahan Iklim

8
Perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim seperti pemanasan global adalah hasil
dari praktik manusia seperti emisi gas rumah kaca. Pemanasan global menyebabkan
meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub
dan kenaikan permukaan air laut. Ia juga mengubah pola alami musim dan curah hujan seperti
banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan. Akibat perubahan cuaca tersebut, produksi
pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan
akibat terjadinya musim kering berkepanjangan.

C. Populasi

Kelebihan populasi. Populasi planet ini mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan karena
menghadapi kekurangan sumber daya seperti air, bahan bakar dan makanan. Ledakan populasi
di negara-negara maju dan berkembang yang terus menyebabkan semakin langkanya sumber
daya. Pertanian intensif yang bertujuan untuk meningkatkan produksi makanan dengan
menggunakan pestisida justru pada akhirnya menimbulkan masalah baru. Kerusakan itu berupa
menurunnya kualitas tanah dan kesehatan manusia.

D. Penipisan Sumber Daya Alam

Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab menciptakan
pemanasan global dan perubahan iklim. Secara global, mulai banyak fihak yang mulai beralih
menggunakan sumber daya terbarukan, seperti listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga
matahari, yang diterapkan oleh negara maju. Walaupun dalam jangka pendek, instalasi
peralatan fasilitas teknologi ramah lingkungan ini akan terlihat cukup mahal, tetapi dalam
jangka panjang akan sangat murah dibandingkan penggunaan energi fosil dan tidak terbarukan.

E. Pembuangan Limbah

Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan limbah. Hal ini terutama
limbah plastik dan sampah perkotaan seperti di Kali Ciliwung di Jakarta atau kota-kota di
Indonesia. Selain limbah rumah tangga, limbah dari sektor industri yang sering dibuang ke
sungai juga menyebabkan ikan-ikan mati dan hancurnya ekosistem sungai. Padahal sungai-
sungai ini penting bagi ekonomi masyarakat dan penting untuk memasok sumber makanan bagi
masyarakat. Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran laut di indonesia

9
dan merusak ekosistem laut, sumber perikanan. Tidak kalah penting adalah pembuangan
limbah nuklir. Pembuangan limbah nuklir memiliki bahaya kesehatan yang luar biasa, terutama
akibat radiasi. Plastik, makanan cepat saji, kemasan dan limbah elektronik murah mengancam
kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup
yang mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar

F. Kepunahan Keanekaragaman Hayati

Aktivitas manusia yang menyebabkan kepunahan spesies dan habitat serta hilangnya
keanekaragaman hayati. Aktifitas perburuan satwa yang tidak berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhan protein manusia, seperti perburuan telur penyu atau kura-kura indonesia yang
menyebabkan kura-kura sungai punah. Punahnya spesies berarti punahnya sumber pemenuhan
kebutuhan hidup manusia. Ekosistem, yang menempuh waktu jutaan tahun untuk stabil dan
mendukung kehidupan manusia, kini berada dalam bahaya bila ada populasi spesies yang
punah atau hilang. Keseimbangan ekosistem terganggu. Kerusakan terumbu karang di berbagai
lautan, yang mendukung kehidupan laut yang kaya, menyebabkan ketersediaan ikan di lautan
berkurang. Padahal populasi manusia semakin b

G. Deforestasi atau Penggundulan Hutan

Persoalan lingkungan yang tidak kalah penting adalah deforestasi. Pembukaan hutan untuk
pengembangan sektor perkebunan, terutama sawit, menyebabkan pelepasan karbon ke bumi
sehingga meningkatkan perubahan suhu bumi. Hutan yang sesungguhnya berperan menyerap
racun karbon dioksida hasil pencemaran, kemudian mengubahnya menjadi oksigen, membantu
menciptakan hujan, menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk mendukung
bagi kehidupan manudia, hancur digantikan tanaman monokulutur. Padahal tanaman
monokultur tidak akan mampu berperan seperti hutan di dalam mendukung pemenuhan
kebutuhan hidup manusia.

H. Fenomena Pengasaman Laut

Ini adalah dampak langsung dari produksi berlebihan gas Karbon Dioksida (CO2). Dua
puluh lima persen gas CO2 yang dihasilkan oleh manusia. Keasaman laut telah meningkat
1
0
dalam 250 tahun terakhir. Pada tahun 2100, mungkin meningkat sekitar 150%. Demikian
menurut situs global change. Dampak utama adalah pada punahnya kerang dan plankton,
sumber makanan ikan. Jika ikan kehilangan makanan, apa yang akan terjadi pada manusia?

I. Penipisan Lapisan Ozon

Lapisan ozon merupakan lapisan perlindungan yang tak terlihat yang menutupi planet bumi,
melindungi kita dari radiasi sinar matahari yang berbahaya. Penipisan lapisan Ozon
diperkirakan disebabkan oleh polusi yang disebabkan oleh gas Klorin dan Bromida yang
ditemukan di Chloro-floro karbon (CFC). Setelah gas beracun mencapai atmosfer bagian atas,
mereka menyebabkan lubang di lapisan ozon, yang terbesar berada di atas Antartika. CFC kini
dilarang di banyak industri dan produk konsumen. Lapisan ozon penting bagi manusia karena
mencegah radiasi Ultraviolet (UV) yang berbahaya jika mencapai bumi. Ini wajib menjadi
perhatian.

J. Hujan Asam

Hujan asam terjadi karena adanya polutan tertentu di atmosfer. Hujan asam dapat disebabkan
karena pembakaran bahan bakar fosil atau akibat meletusnya gunung berapi atau membusuknya
vegetasi yang melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer. Hujan asam
merupakan permasalahan lingkungan yang dapat memiliki efek serius pada kesehatan manusia,
satwa liar dan spesies air.

K. Rekayasa Genetika

Produk makanan, peternakan, pertanian saat ini benyak dihasilkan oleh teknologi rekayasa
genetika atau modifikasi genetik. Modifikasi genetik makanan menggunakan bioteknologi
disebut rekayasa genetika. Modifikasi genetik dari hasil makanan, secara umum, akan
1
1
meningkatkan racun dan resiko penyakit bagi menusia. Genetika tanaman atau satwa yang
dimodifikasi dapat menyebabkan masalah serius bagi kesehatan manusia serta keseimbangan
ekosistem.

Kelemahan lain adalah bahwa peningkatan penggunaan racun untuk membuat tanaman
tahan terhadap gangguan serangga atau hama dapat menyebabkan organisme yang dihasilkan
menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotik. Dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi
rekayasa genetik maka ini menjadi masalah penting. Cara terbaik dan murah adalah kembali ke
teknologi atau produk organik yaitu tidak menggunakan racun kimia dalam produksi pertanian
atau peternakan sehingga manusia memiliki asupan makanan dan zat gizi yang se

1
2
PENUTUP

A . Kesimpulan

Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan. Hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi selalu terjadi antara manusia dan lingkungan di dalam setiap melakukan
aktivitasnya, manusia mempengaruhi lingkungan dan begitupun sebaliknya, manusia juga
dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan alam
atau lingkungan, begitupula dengan alam yang membutuhkan manusia untuk mengelolanya.
Namun, krisis lingkungan yang terjadi saat ini sangat berkaitan dengan cara manusia dalam
mengelola alam. Meluasnya degradasi kualitas maupun kuantitas sumber daya alam di berbagai
belahan dunia, berdampak negatif bagi ekosistem dan mengancam kualitas kehidupan manusia
secara global.

1
3
DAFTAR PUSTAKA

likodra. 2012. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.


Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Arsyad, Sitanala. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB .
Asdak, Chay. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Sleman Dalam Angka.
Yogyakarta: BPS.
Badan Standarisasi Nasional. 2010. Klasifikasi Penutup Lahan. Jakarta:
BSN.
Buringh, P. 1993. Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah Tropika
dan Subtropika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Darmawijaya, M. Isa. 1997. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
D. Foth, Henry. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Hariyono, Paulus. 2010. Perencanaan Pembangunan Kota Dan
Perubahan Paradigma. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Junun, dan Ratih. 2008. Evaluasi Potensi Degradasi Lahan Dengan
Menggunakan Analisa Kemampuan Lahan Dan Tekanan Penduduk
Terhadap Lahan Pertanian di Kokap Kabupaten Kulonprogo.
Jurnal Forum Geografi. Vol 22, no.1, Juli, pp. 1-12.
Lakitan, Benyamin. 2005. Dasar – Dasar Klimatologi. Jakarta: Divisi
Buku Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo Persada.
LAPAN. 2015. Pedoman Pengolahan Data Penginderaan Jauh Landsat 8.
Jakarta: PUSFATJA.
Muta’ali, Lutfi. 2012. Daya Dukung Lingkungan Untuk Perencaanaan
Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas
Geografi Universitas Gadjah Mada.

1
4

Anda mungkin juga menyukai