DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
IMAM SAFI’I
NIM : 2022.1.25.1.01326
YASIR ABDULLAH
NIM : 2022.1.25.1.03185
FAKULTAS TARBIYAH
E-mail : staibbc.cirebon@gmail.com
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
C. TUJUAN..........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………..5
1. PENGERTIAN LINGKUNGAN........................................................................................................5
4. UNSUR PEMBENTUKAN BUDAYA...............................................................................................6
5. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN....................................................................................................7
6. BENTUK INTERAKSI LINGKUNGAN DAN BUDAYA DI INDONESIA...................................8
7. MANUSIA DAN LINGKUNGAN.....................................................................................................9
8. KESINAMBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN...............................................9
9. PERAN KEBUDAYAAN DALAM LINGKUNGAN......................................................................10
10. FUNGSI KEBUDAYAAN DALAM LINGKUNGAN..................................................................11
BAB III PENUTUP…………………………….………………………………………………………………...13
1. KESIMPULAN..................................................................................................................................13
2. SARAN..............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………….15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KEBUDAYAAN DAN LINGKUNGAN“
sebagai tugas dalam mata kuliah Pendidikan multikultural, yang turut serta membantu
terselesaikannya makalah ini. Saya menyadari bahwa pada pembuatan makalah ini dapat
ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya
menanti kritik dan saran pembaca makalah ini untuk kemudian dapat saya revisi dan saya
tulis dengan benar di masa yang selanjutnya, sebab saya menyadari bahwa tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif. Akhir kata, saya berharap makalah
sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang membaca. Saya pun memohon maaf
yang apabila dalam makalah ini terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan adalah keadaan sekitar dimana lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan
dan tingkah laku makhluk hidup disekitarnya. Secara singkat, lingkungan adalah tempat
ataupun media dimana makhluk hidup dapat mengembangkan diri dan berinteraksi. Menurut
UU Nomor 23 Tahun 1997 lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Pasal 1
ayat 1). Sedangkan, kebudayaan menurut Koentjaraningrat (2015: 11) bahwa kebudayaan
dari kata dasar budaya berasal dari bahasa sansakerta, yaitu buddhayah, yaitu bentuk jamak
dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Ia melanjutkan bahwa definisi budaya adalah
“daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta,
karsa, dan rasa itu sendiri.
Lingkungan dan kebudayaan sangat berkaitan erat dengan kehidupan sosial manusia.
Lingkungan menjadi wadah sekaligus tempat berkembang kebudayaan itu sendiri.
Lingkungan dapat mempengaruhi kebudayaan dan begitu pula sebaliknya. Dalam makalah
ini, pemakalah mengangkat topik interaksi budaya dan lingkungan serta manusia dengan
lingkungan itu sendiri. Ketiga hal ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Lingkungan
budaya mempengaruhi manusia untuk menciptakan dan mengembangkan berbagai hal
khususnya dalam teknologi dan ilmu pengetahuan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana Manusia dan lingkungan dapat mempengaruhi satu sama lain?
b. Apa saja unsur kebudayaan?
c. Apa saja bentuk interaksi budaya dengan lingkungan?
C. TUJUAN
Tujuan dari dibentuknya makalah ini adalah untuk menginformasi pembaca tentang
kebudayaan, lingkungan dan manusia. Makalah ini juga diharapkan dapat memberi pembaca
pengetahuan lebih lanjut tentang ketiga hal tersebut. Sekaligus, pemakalah mengharapkan
pembaca dapat ikut melestarikan kebudayaan dan lingkungan secara tidak langsung.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Secara umum pengertian lingkungan ialah suatu keadaan sekitar dimana dapat mempengaruhi
perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup. Lingkungan adalah keadaan sekitar yang
mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup itu sendiri. Segala sesuatu
yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan baik langsung
maupun tidak langsung. Menurut UU Nomor 23 Tahun 1997 lingkungan adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan
prilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain (Pasal 1 ayat 1). St. Munadjat Danusaputro menyebutkan bahwa
lingkungan adalah segala hal berupa benda dan kondisi, serta manusia dengan perbuatan dan
tingkah lakunya, yang berada di dalam ruang tempat manusia tinggal serta mempengaruhi
kesejahteraan hingga kelangsungan hidup dan jasad renik yang lain. Menurut S. J.
McNaughton dan Larry L. Wolf definisi lingkungan adalah seluruh faktor eksternal baik
yang bersifat biologis ataupun fisika, dimana faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung
terhadap kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, serta aktivitas reproduksi dari organisme.
2. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu: buddhayah. Seperti yang di
utarakan oleh Koentjaraningrat (2015: 11) bahwa kebudayaan dari kata dasar budaya
berasal dari bahasa sansakerta, yaitu buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti
“budi” atau “akal”. Ia melanjutkan bahwa definisi budaya adalah “daya budi” yang berupa
cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa itu
sendiri. Menurut J. Macionis kebudayaan adalah cara berpikir, cara bertindak, dan objek
material yang bersama-sama membentuk cara hidup manusia. Kebudaan meliputi apa yang
kita pikirkan, bagaimana kita bertindak, dan apa yang kita miliki. Koentjaraningrat
berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar. E. B.
Taylor juga berpendapat bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-
kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
5. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Makna tentang budaya dan kebudayaan tidak pernah lepas dari unsur-unsur kebudayaan
secara universal. Guru besar antropologi Universitas Indonesia Koentjaraningrat membagi
unsur kebudayaan universal ini menjadi tujuh bagian. Yakni:
a) Bahasa
Suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat
perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.
Ada dua bentuk bahasa yaitu lisan dan tulisan.
b) Sistem pengetahuan
Unsur ini berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat
peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam
sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama
manusia, tubuh manusia.
c) Sistemkemasyarakatan atau organisasi sosial
Dimaknai sebagai sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya.
Organisasi sosial meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem
kesatuan hidup, perkumpulan.
d) Sistem peralatan hidup dan teknologi
Teknologi di sini dimaknai sebagai jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para
anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam
hubungannya dengan pengumpulan bahan-bahan mentah, pemrosesan bahan-bahan itu untuk
dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan kebutuhan
lain yang berupa benda material. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan
fisik yang meliputi, alat-alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan
perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat-alat transportasi.
e) Sistem mata pencaharian
Hidup Ini merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang
dibutuhkan. Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok
tanam, peternakan, perikanan, dan perdagangan.
f) Sistem religi
Perpaduan antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal suci
dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem ini meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan
pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
g) Kesenian
Kesenian dapat dimaknai sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk
keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari imajinasi kreatif yang dapat memberikan
kepuasan batin bagi manusia. Pemetaan bentuk kesenian dapat terbagi menjadi tiga garis
besar, yaitu; seni rupa, seni suara dan seni tari.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Lingkungan, budaya serta manusia berkaitan erat dengan kehidupan. Ketiga hal ini menjadi
hal yang penting bagi kehidupan makhluk hidup khususnya manusia. Namun, tidak berarti
ketiga hal yang berkaitan erat ini tidak menemui masalah. Kepunahan budaya maupun
lingkungan menyebabkan berbagai masalah. modernitas dan keacuhan manusia dapat
menyebabkan lingkungan rusak dan terkikisnya budaya.
Dalam masyarakat adat, alam adalah suatu penghidupan yang berarti bagi mereka dengan
mempentingkan keselarasan antara umat manusia dan alam dibanding keserakahan yang
menggerus dan dapat merusak keduanya. Hubungan tersebut melahirkan hukum yang berdiri
didalam masyarakat adat seperti tradisi atau praktek yang mengilustrasikan ikatan alam
beserta isinya, sebagai tanggung jawab untuk dilestarikan ke generasi selanjutnya (Kanisius:
2015).
Sebagai contoh, dalam masyarakat adat Dayak, Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito
Timur, ketika akan melakukan pembukaan lahan perkebunan, membutuhkan proses dan
tahapan ritual yang panjang, mereka menyebutnya Ma’ayan atau disebut dengan ladang gulir
balik, dengan cara siklus menanam benih padi lokal yang dapat dinikmati satu tahun sekali,
lalu menidurkan ladang tersebut selama enam tahun dengan menanam tanaman keras seperti
buah buahan. Hal ini sangatlah bagus untuk dilakukan karena tidak harus membuka lahan lain
yang mengharuskan membabat habis pohon pohon yang ada di hutan (Dalidjo: 2020).
Namun dalam kenyataannya setiap perjalanan tidak slalu berjalan dengan baik, akan ada hal
yang bertolak belakang dengan hukum yang ada pada masyarakat adat. Bersifat
menghancurkan dan tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan kepentingan.
Seperti yang terjadi saat ini dilingkungan Indonesia yang terkenal dengan keragaman flora
dan faunanya memiliki konflik dengan manusia, tak terkecuali masyarakat adat yang
terdampak imbasnya. Di Kalimantan Timur, Kabupaten Paser, sebagai contoh terjadi
penanaman besar besaran perkebunan sawit yang digalakkan oleh pemerintah dengan
program PIT (Perkebunan Inti rakyat), dimana setiap perkebunan yang dimiliki rakyat harus
menanam Sawit sebagai komoditi kehidupan mereka. yang awal mula rakyat memiliki
penanaman yang beragam menjadi homogen dan bersifat merusak lingkungan sekitar.
Masyarakat adat yang sudah lama tinggal disana mulai kehilangan identitas diri, dikarenakan
modernitas yang merubah lingkungan, dan secara tidak langsung mereka kehilangan
pengetahuan dan keterampilan yang biasa mereka lakukan semenjak masih adanya hutan
lebat, yang bagi mereka hutan adalah perpustakaan (Dalidjo: 2020).
Dapat disimpulkan bagaimana pun akhir sebuah kisah kelak dimasa depan, manusia akan
tetap bergantung pada alam, dimana keseimbangan diperlukan untuk menunjang kebutuhan
yang akan datang di generasi selanjutnya, ketika mereka tidak harus lagi mengenal sesuatu
hanya lewat tulisan, namun juga realita di kehidupan nyata, jika dunia dan seisinya
sesunnguhnya ada.
2. SARAN
Sebagai manusia yang memerlukan lingkungan serta budaya, kita mestinya melestarikan
mereka agar ekosistem dapat tetep terjaga dan manusia tidak akan kehilangan identitas
dirinya. Sedari awal hingga saat ini, manusia sangat bergantung pada alam walaupun di masa
modern ini banyak peralatan maupun sumber daya buatan namun, alam menjadi factor utama.
Berbagai hal harus kita laksanakan agar mencegah bumi ini dari kepunahan alam dan
terkikisnya budaya.
DAFTAR PUSTAKA