Anda di halaman 1dari 16

BUDAYA DAN LINGKUNGAN

MAKALAH KELOMPOK

Diajukan untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Pendidikan Multikultural

Pada semester VI (Enam) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Dosen Pengampu : Ulil Azmi, S.Pd., M.Pd.I

Disusun Oleh :

Kelompok II (Dua)

Nur Alya Febriani :1211020276

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI MANAJEMAN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT KH. AHMAD SANUSI (INKHAS) SUKABUMI

2024 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan Taufik dan Hidayah-Nya. Sholawat beserta sakam semoga
senantiasa tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW, yang
telah membawa risalahnya kepada umatnya. Berkat Rahmat dan karunianya yang
terpancar bagi umat-Nya, maka segala macam halangan dan hambatan yang
senantiasa merintangi dapat teratasi sehingga dengan terbukanya pintu kelancaran
kami dapat menyelesaikan tugas yang berbentuk Makalah pada Mata Kuliah
Pendidikan Multikultural yang berjudul ”Budaya Dan Lingkungan”

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada Bapak sebagai Ulil Azmi, S.Pd., M.Pd.I Dosen Pengampu yang
telah memberikan tugas dan pengalaman berharga dan bantuan pemikiran rekan
mahasiswa sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu, kendati penulis
telah berusaha semaksimal mungkin untuk Menyusun makalah ini kami tetap
menyadari bahwa sebagai manusia tentunya tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan termasuk dalam penyusunan makalah ini, baik dari Teknik
penyusunan maupun dari segala pembahasan yang menyebabkan makalah kami
susun ini jauh dari kriteria sempurna. Semoga Allah SWT. Senantiasa
memberikan Rahmat dan hidayah-Nya kepada kami agar kedepannya dapat
Menyusun makalah dengan lebih baik lagi.

Sukabumi, 20 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 5

BAB II

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

A. Pengertian Budaya dan Lingkungan ............................................................ 6

B. Unsur Pembentukan Budaya ........................................................................ 8

C. Peran Kebudayaan dalam Lingkungan....................................................... 10

D. Fungsi Kebudayaan dalam Lingkungan ..................................................... 11

BAB III

PENUTUPAN ....................................................................................................... 14

Kesimpulan ....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan adalah keadaan sekitar dimana lingkungan dapat
mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup
disekitarnya. Secara singkat, lingkungan adalah tempat ataupun media
dimana makhluk hidup dapat mengembangkan diri dan berinteraksi.
Menurut UU Nomor 23 Tahun 1997 lingkungan adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia
dan prilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Pasal 1 ayat 1).
Sedangkan, kebudayaan menurut Koentjaraningrat bahwa kebudayaan dari
kata dasar budaya berasal dari bahasa sansakerta, yaitu buddhayah, yaitu
bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau "akal". Ia melanjutkan
bahwa definisi budaya adalah "daya budi" yang berupa cipta, karsa dan rasa,
sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa itu sendiri.1
Lingkungan dan kebudayaan sangat berkaitan erat dengan kehidupan
sosial manusia. Lingkungan menjadi wadah sekaligus tempat berkembang
kebudayaan itu sendiri. Lingkungan dapat mempengaruhi kebudayaan dan
begitu pula sebaliknya. Dalam makalah ini, pemakalah mengangkat topik
interaksi budaya dan lingkungan serta manusia dengan lingkungan itu
sendiri. Ketiga hal ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Lingkungan
budaya mempengaruhi manusia untuk menciptakan dan mengembangkan
berbagai hal khususnya dalam teknologi dan ilmu pengetahuan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Budaya dan Lingkungan ?


2. Apa saja Unsur Pembentukan Budaya ?

1
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta. 2015

4
3. Bagaimana Unsur-Unsur Budaya ?
4. Bagaimana Peran Kebudayaan dalam Lingkungan ?
5. Apa Fungsi Kebudayaan dalam Lingkungan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami Apa yang dimaksud dengan Budaya


dan Lingkungan ?
2. Untuk mengidentifikasi Apa saja Unsur Pembentukan Budaya ?
3. Untuk menganalisis Bagaimana Unsur-Unsur Budaya ?
4. Untuk memahami Bagaimana Peran Kebudayaan dalam Lingkungan ?
5. Untuk mengidentifkasi Apa Fungsi Kebudayaan dalam Lingkungan ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya dan Lingkungan


1. Lingkungan
Secara umum pengertian lingkungan ialah suatu keadaan sekitar
dimana dapat mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk
hidup. Lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi
perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup itu sendiri. Segala.
sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan
kehidupan baik langsung maupun tidak langsung. Menurut UU Nomor
23 Tahun 1997 lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain (Pasal 1 ayat 1).
St. Munadjat Danusaputro menyebutkan bahwa lingkungan adalah
segala hal berupa benda dan kondisi, serta manusia dengan perbuatan
dan tingkah lakunya, yang berada di dalam ruang tempat manusia
tinggal serta mempengaruhi kesejahteraan hingga kelangsungan hidup
dan jasad renik yang lain.
Menurut S. J. McNaughton dan Larry L. Wolf definisi lingkungan
adalah seluruh faktor eksternal baik yang bersifat biologis ataupun
fisika, dimana faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung terhadap
kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, serta aktivitas reproduksi dari
organisme.
2. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu:
buddhayah. Seperti yang di utarakan oleh Koentjaraningrat (2015: 11)
bahwa kebudayaan dari kata dasar budaya berasal dari bahasa
sansakerta, yaitu buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang

6
berarti "budi" atau "akal". Ia melanjutkan bahwa definisi budaya adalah
"daya budi" yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan
adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa itu sendiri.
Menurut J. Macionis kebudayaan adalah cara berpikir, cara
bertindak, dan objek material yang bersama-sama membentuk cara
hidup manusia. Kebudaan meliputi apa yang kita pikirkan, bagaimana
kita bertindak, dan apa yang kita miliki. Koentjaraningrat berpendapat
bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki
manusia dengan belajar.
E. B. Taylor juga berpendapat bahwa kebudayaan adalah kompleks
yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan, serta kebiasaan-
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
3. Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya adalah seperangkat keyakinan, praktik,
kebiasaan, dan perilaku yang dianggap umum bagi semua orang yang
hidup dalam populasi tertentu. Lingkungan budaya dapat membentuk
cara setiap orang berkembang, mempengaruhi ideologi dan kepribadian.
Lingkungan budaya ditentukan oleh kulminasi beragam aspek budaya
yang berpengaruh pada pilihan dan perilaku pribadi. Keyakinan atau
kepercayaan terhadap suatu agama adalah pondasi yang penting dari
lingkungan budaya tertentu. Keluarga dan hubungan dalam keluarga
juga menjadi faktor tambahan yang menentukan lingkungan budaya.
Seperti agama dan keluarga, bahasa adalah unsur terpenting ketiga dari
lingkungan budaya. Di luar komponen- komponen ini, sistem
pendidikan dan sosial memengaruhi struktur lingkungan budaya. Sistem
sosial dapat menentukan kebiasaan yang penting bagi wilayah tertentu,
sementara pendidikan dapat menentukan jenis ideologi apa yang
dibagikan secara publik.

7
Menurut environment.fi lingkungan budaya adalah sumber daya
budaya, sosial dan ekonomi yang luar biasa. Lingkungan budaya
memberikan keunggulan unik untuk wilayah dan tempat, berfungsi
sebagai dasar pengembangan komunitas lokal dan menciptakan peluang
bisnis. Lingkungan budaya adalah lingkungan yang dibentuk oleh
aktivitas manusia, seperti lanskap budaya di pedesaan, hutan, daerah
kota dan kota, struktur arkeologi di tanah atau air, konstruksi dan
lingkungan yang dibangun dari berbagai zaman, bersama dengan
jembatan, jalan, saluran listrik dan industri dan daerah pelabuhan.
Disebutkan bahwa di satu sisi, lingkungan budaya adalah sumber daya
yang tidak terbarukan, di sisi lain, mereka berada dalam keadaan
pembaruan dan pembangunan yang konstan. Ketika mengubah dan
mengembangkan lingkungan budaya yang berharga atau menciptakan
lingkungan budaya baru atau bagian-bagiannya, nilai-nilai lingkungan.
yang ada adalah titik awal yang baik. Apa yang hilang sekali dalam
lingkungan budaya, akan tetap hilang selamanya.

B. Unsur Pembentukan Budaya


Unsur pembentukan kebudayaan yaitu sebuah ilmu yang ditinjau dari
antropologi aspek penciptaan budaya oleh manusia. Tinjauan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan sampai sejauh apakah
terlahirnya sebuah kebudayaan dari manusiawi Pembentukan budaya dapat
dibagi menjadi:
a. Fase Instinctive
Fase dimana dorongan pembentukan budaya itu semata mata timbul
dari naluri
b. Fase Indrawi
Fase pembentukan budaya yang didorong oleh hasil pengindraan
manusia pada alam sekitar
c. Fase Akal

8
Fase dimana manusia membentuk budayanya dengan jalan
menggunakan kekuatan pikirannya serta imajinasinya, sehingga
mampu menciptakan budaya.
d. Fase Religi
Bimbingan wahyu, intuisi atau bisikan yang dirasakan datangnya dari
Maha Pencipta, sehingga memberikan dorongan-dorongan bagi
manusia untuk melengkapi hasil budayanya dengan nilai- nilai
keagamaan.

Unsur-Unsur Kebudayaan.
Makna tentang budaya dan kebudayaan tidak pernah lepas dari unsur-
unsur kebudayaan secara universal. Guru besar antropologi Universitas
Indonesia Koentjaraningrat membagi unsur kebudayaan universal ini menjadi
tujuh bagian. Yakni:
1. Bahasa
Suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus
menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasikan kebudayaan. Ada dua bentuk bahasa yaitu lisan dan
tulisan.
2. Sistem pengetahuan
Unsur ini berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya
dan sifat-sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi
ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang
dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia, tubuh
manusia.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
Dimaknai sebagai sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu
dengan sesamanya. Organisasi sosial meliputi: kekerabatan, asosiasi dan
perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi

9
Teknologi di sini dimaknai sebagai jumlah keseluruhan teknik yang
dimiliki oleh para anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara
bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan-
bahan mentah, pemrosesan bahan- bahan itu untuk dibuat menjadi alat
kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan
kebutuhan lain yang berupa benda material. Unsur teknologi yang paling
menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat-alat produksi,
senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat
berlindung dan perumahan serta alat-alat transportasi.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Ini merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan
jasa yang dibutuhkan. Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan
mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan
perdagangan.
6. Sistem religi
Perpaduan antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan
dengan hal-hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem ini meliputi,
sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi
keagamaan, dan upacara keagamaan.
7. Kesenian
Kesenian dapat dimaknai sebagai segala hasrat manusia terhadap
keindahan. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari
imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia.
Pemetaan bentuk kesenian dapat terbagi menjadi tiga garis besar, yaitu,
seni rupa, seni suara dan seni tari.

C. Peran Kebudayaan dalam Lingkungan


Budaya memiliki peran aktif dalam lingkungan karena budaya dan
lingkungan saling berkaitan erat dan saling membutuhkan satu sama lain.
Kebudayaan satu ruang lingkup daerah dapat mempengaruhi bagaimana
lingkungan itu dapat dikatakan sebagai lingkungan yang baik maupun

10
buruk. Budaya berkaitan dengan komunikasi lingkungan dimana
komunikasi ini bertujuan untuk mengajak dan mempersuasi masyarakat agar
lebih peka dan paham mengenai isu lingkungan. Dari budaya, kita juga
dapat menyebarkan hal-hal yang menjadi konsentrasi lingkungan seperti
masalah ataupun keadaaan yang buruk tentang lingkungan tersebut. Budaya
dapat menjadi hal konservatif bagi lingkungan dimana budaya dapat
membuat suatu lingkungan menjadi lebih baik apabila budaya yang akan
diaplikasikan dapat memberi dampak positif bagi lingkungan. Budaya juga
dapat menjadi sarana pragmatis dan konstitutif dan dapat memberikan
pemahaman mengenai lingkungan kepada masyarakat. Budaya juga dapat
menjadi identitas lingkungan itu sendiri. Dari budaya, lingkungan dapat
menjadi lebih baik maupun buruk bergantung dari hal itu.
Peran lain dari budaya bagi lingkungan adalah untuk memahami tentang
pelestarian lingkungan. Pelestarian lingkungan dapat dikemas ke dalam
budaya agar tindak tersebut dapat lebih menarik dan dapat mendapatkan
respon yang tentunya baik dari dalam masyarakat karena masyarakat sangat
lekat dengan nilai-nilai kebudyaan dan masyarakat masih percaya serta
berpegang teguh nilai-nilai yang berkaitan dengan budaya. Pengemasan
pelestarian lingkungan dan budaya akan menjadi hal yang efektif untuk
mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pelestarian lingkungan. Tidak
hanya mengajak tetapi dapat memelihara dan merawat lingkungan melalui
budaya. Nilai-nilai budaya yang erat dengan masyarakat akan membuat
masyarakat lebih menyadari bahwa melestarikan lingkungan dan budaya
adalah hal yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama.

D. Fungsi Kebudayaan dalam Lingkungan


Seperti yang dijelaskan sebelumnya pengaruh antara Kebudayaan sosial
yang ada pada masyarakat sangat bergantung sekali dengan lingkungannya,
sehingga membentuk suatu kesinambungan yang unik dan memiliki arti
mendalam bagi yang mengalaminya. Ada beberapa fungsi yang dapat
membentuk kebudayaan terhadap lingkungan, sebagaimana dalam jumal

11
yang diterbitkan oleh Dinus.ac.id, kebudayaan tersebut melahirkan suatu
korelasi dimana berfungsi sebagai sistem pengetahuan, nilai, pandangan
hidup, dan kepercayaan.
a. Sistem Pengetahuan:
Keterpengaruhan sosial budaya Indonesia terhadap lingkungan sangat
berperan penting dalam pembentukan suatu sistem pengetahuan,
dengan melalui pengalaman yang ada pada lingkungan manusia dapat
mengolah lingkungan tersebut ke dalam ranah budaya dan membentuk
identitas atau karakter yang melekat pada budaya sosial masyarakat
tertentu. Sebagai contoh umumnya sistem pengetahuan yang berada di
masyarakat budaya Jawa, Indonesia. Dalam penanggalan masyarakat
Jawa sangat dipengaruhi oleh corak budaya Buddha, Hindu, dan Islam
yang dalam penanggalan tersebut memiliki dua sistem yaitu melalui
penanggalan matahari dan bulan yang biasa digunakan untuk
mengetahui kapan petani dapat bercocok tanam.
b. Nilai:
Kebudayaan juga melahirkan suatu nilai yang berfungsi membentuk
tatanan manusia yang memiliki kegunaan yang baik dan berdampak
positif terhadap lingkungan. Nilai dapat dikatakan berguna bila
berharga dan bersifat kebenaran, estetika, bermoral dan etik, serta
religiusitas. Sebagai contoh umumnya, masyarakat global
mempercayai bila terus menerus membudayakan sesuatu yang dapat
merusak lingkungan, mengakibatkan manusia itu sendiri atau makhluk
hidup lainnya kehilangan habitat. Sehingga muncul suatu nilai yang
baik dimana masyarakat tidak boleh merusak lingkungan, dengan tidak
membuang sampah sembarangan, membeli produk yang merusak
lingkungan, atau menggunakan suatu energi yang berlebihan.
c. Pandangan Hidup:
Pandangan hidup adalah nilai nilai yang terkandung pada diri
masyarakat yang membantu memecahkan permasalahan yang ada
pada lingkungannya. Sehingga pedoman yang dianut oleh masyarakat

12
tersebut bersifat memperkuat karakter bangsa dan nilai yang dianutnya.
Pandangan hidup ini sangat berpengaruh terhadap lingkungan karena
masyarakat yang dapat menentukan bentuk lingkungan yang
ditinggalinya. Sebagai contoh umumnya ketika masyarakat tradisional
beralih ke modern akan mengalami suatu lonjakan budaya dimana tarik
ulur yang dihadapi masyarakat tradisional ditentukan pandangan hidup
personal, dengan mempertahankan atau melepaskan pedoman hidup
yang dimilikinya, sehingga lingkungan tersebut ikut andil akan
mengalami perubahan jikalau memilih untuk melepaskan pedoman
lama.
d. Kepercayaan:
Kepercayaan adalah suatu naluri yang dimiliki oleh manusia terhadap
suatu dimensi tertinggi yang tercipta dalam benak manusia, tidak
kesempurnaan dan kelemahan manusia lah yang mendasari imajinasi
akan adanya kekuatan yang melebihi mereka dan satu satunya yang
dapat menyelesaikan masalah tertentu yang manusia sendin tidak dapat
mengatasinya. Dari suatu kepercayaan masyarakat dapat melindungi
atau membentuk lingkungan yang ditinggalinya.

Sehingga fungsi yang dijabarkan tersebut memberikan suatu makna


bahwasannya budaya terhadap lingkungan tidak dapat dipisahkan karena
tarik ulur itulah yang melahirkan berbagai sistem yang dapat menciptakan
lingkungan yang diimpikan oleh umat manusia. Di mulai dari sebuah
pengalaman hingga membentuk persepsi yang melekat pada sosial budaya
masyarakat pada umumnya.

13
BAB III

PENUTUPAN

Kesimpulan

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan hasil karya


manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan
belajar. Lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan
dan tingkah laku makhluk hidup itu sendiri. Segala. sesuatu yang ada disekitar
manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan baik langsung maupun
tidak langsung. Sedangkan Lingkungan budaya adalah seperangkat keyakinan,
praktik, kebiasaan, dan perilaku yang dianggap umum bagi semua orang yang
hidup dalam populasi tertentu.

Unsur pembentukan kebudayaan yaitu sebuah ilmu yang ditinjau dari


antropologi aspek penciptaan budaya oleh manusia. Tinjauan ini dimaksudkan
untuk mendapatkan keterangan sampai sejauh apakah terlahirnya sebuah
kebudayaan dari manusiawi. Makna tentang budaya dan kebudayaan tidak pernah
lepas dari unsur- unsur kebudayaan secara universal membagi unsur kebudayaan
universal ini menjadi tujuh bagian. Yakni: Bahasa, Sistem pengetahuan, Sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial, Sistem peralatan hidup dan teknologi ,
Sistem mata pencaharian hidup , Sistem religi, Kesenian.

Budaya memiliki peran aktif dalam lingkungan karena budaya dan


lingkungan saling berkaitan erat dan saling membutuhkan satu sama lain.
Kebudayaan satu ruang lingkup daerah dapat mempengaruhi bagaimana
lingkungan itu dapat dikatakan sebagai lingkungan yang baik maupun buruk.

Pengaruh antara Kebudayaan sosial yang ada pada masyarakat sangat


bergantung sekali dengan lingkungannya, sehingga membentuk suatu
kesinambungan yang unik dan memiliki arti mendalam bagi yang mengalaminya.
Ada beberapa fungsi yang dapat membentuk kebudayaan terhadap lingkungan,

14
kebudayaan tersebut melahirkan suatu korelasi dimana berfungsi sebagai sistem
pengetahuan, nilai, pandangan hidup, dan kepercayaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dalidjo, Nurdiyansah. 2020. Rumah di Tanah Rempah. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka

Diamond, Jared. 2013. Guns, Germs, and Steel: Rangkuman Riwayat


Masyarakat Manusia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia

Dinus.ac.id, 30 November 2020, "Bab II, Manusia dan Kebudayaan",

Era.id, 02 April2018, "Mengenal 7 Unsur Kebudayaan Universal",

Harari, Yuval. 2017. Sapiens Riwayat Singkat Umat Manusia. Jakarta:


Kepustakaan Populer Gramedia

Kanisius, Pretus. Juni 25 2015. "Hubungan Erat Alam dan Budaya dalam
Masyarakat".

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka


Cipta.

16

Anda mungkin juga menyukai