Anda di halaman 1dari 18

MEMAHAMI PENGERTIAN KARAKTERISTIK

DAN POTENSI PESERTA DIDIK


MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata kuliah Ilmu Pendidikan
Program Studi Agama Islam
Dosen Pengampu:
Andini Novianti, M.Pd

Disusun Oleh :
Nadilla Ruslaini 1211030274
S. Habibah Nurul Mukti 1211030283

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SYAMSUL ‘ULUM
GUNUNG PUYUH SUKABUMI
TAHUN AKADEMIK 2022-202
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT
yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, maghfiroh serta hidayah-Nya,
sehingga pada akhirnya dapat menyelesaikan penulisan makalah ilmu
Pendidikan.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw. yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keIslaman, sehingga dapat menjadi
bekal petunjuk bagi hidup dankehidupan kita di dunia yang selanjutnya di
akhirat.
Suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi penulis atas
terselesaikannya penulisan makalah ini. Yang mana dalam makalah ini akan
memudahkan pembaca memahami persoalan memahami pengertian,
karakteristik dan potensi peserta didik. Walaupun demikian, penulis
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karenanya, penulis
mengharapkan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Sebagai penutup, penulis berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat yang besar bagi pembaca, khususnya bagi akademisi ataupun
semua insan dalam rangka menambah keilmuan dan mewujudkan cita-cita
mulia untuk membentuk Negara yang menegakkan keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Sukabumi, 11 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................3
A. Pengertian Peserta Didik ..............................................................3
B. Karakteristik Peserta Didik ........................................................3
C. Potensi Peserta Didik ...................................................................7
BAB III PENUTUP ...................................................................................14
A. Kesimpulan ....................................................................................14
B. Saran ..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu komponen dalam unsur pendidikan ialah adanya peserta


didik. Karena seorang tidak akan bisa disebut sebagai pendidik jika tidak
ada peserta didik yang dididiknya. Dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya sebagai seorang peserta didik, pastinya ia memiliki
sebuah potensi yang akan berkembang suatu saat nanti, baik potensi secara
akademik (pelajaran) maupun potensi non-akademik (bukan pelajaran).
Keanekaragaman sifat (karakter), golongan, lingkungan dan kekuatan
berfikir dari individu tersebut (sebagai peserta didik) kadang dapat menjadi
suatu hambatan bagi pendidik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
oleh peserta didiknya. Dimana sebagai seorang pengajar harus mampu
mengarahkan dan mengembangkan potensi anak didiknya, baik secara
akademik maupun membekalinya dengan moral/akhlak yang baik, agar
potensinya tidak disalahgunakan oleh peserta didik tersebut saat dia besar
kelak.
Disinilah peran penting seorang pendidik, dimana ia harus bisa
mengembangkan potensi anak didiknya yang memiliki karakter-karakter
yang berbeda, mungkin dengan cara ia masuk pada dunia anak didiknya
demi mengetahui bagaimana karakter setiap individu yang diajarnya.
Sehingga nantinya anak didik diharapkan tersebut menjadi generasi yang
maju, ulet, juara, rajin dan berbudi luhur demi memajukan perkembangan
kehidupan bangsa.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang disebutkan sebelumnya, penulis


membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan individu sebagai peserta didik?

2. Bagaimana karakteristik individu sebagai peserta didik?

3. Apakah ciri pertumbuhan dan perkembangan individu sebagai

peserta didik?

4. Apakah perbedaan perkembangan peserta didik?

C. Tujuan

Berdasarkan uraian rumusan masalah yang disebutkan sebelumnya,


penulisan makalah ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Pembaca mampu memahami maksud individu sebagai peserta didik

2. Pembaca mengerti karakteristik individu sebagai peserta didik

3. Pembaca mampu menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan

individu sebagai peserta didik

4. Pembaca mampu menjelaskan perbedaan perkembangan peserta

didik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peserta Didik

Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila ia telah


memasuki usia sekolah. Usia 4 sampai 6 tahun di taman kanak-kanak. Usia
6 atau 7 tahun di sekolah dasar. Usia 13 sampai 16 di sekolah menengah
pertama dan usia 16 sampai 19 tahun di sekolah menengah atas. Jadi peserta
didik adalah anak, individu yang tergolong dan tercatat sebagai siswa di
dalam satuan pendidikan.

B. Karakteristik Peserta Didik

Sebagai seorang individu pasti memiliki sifat bawaan ( heredity ) dan


karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan sekitar dia berada.
Menurut ahli psikologi, kepribadian seseorang terbentuk oleh perpaduan
faktor pembawaan dan lingkungan sekitarnya.
Karakteristik peserta didik yang bersifat biologis biasanya cenderung
lebih bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor
psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan
lingkungan dia menetap.

Misalnya seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis
keluarga, yaitu garis keluarga ayah dan garis keluarga ibu. Sejak terjadinya
pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru itu secara

berkesinambungan, dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor lingkungan


yang merasangsang pertumbuhan dan perkembangannya. Masing-masing
perangsang tersebut, baik secara terpisah atau terpadu dengan rangsangan
yang lain, semuanya membantu perkembangan potensi-potensi biologis
demi terbentuknya tingkah laku manusia yang dibawa sejak lahir. Hal itu
akhirnya membentuk suatu pola karakteristik tingkah laku yang dapat
mewujudkan seseorang sebagai individu yang berkarakteristik yang berbeda
dngan individu-individu lain ( karena faktor lingkungan dan rangsangan ).

3
Adapun gambaran umum karakter peserta didik antara lain sebagai
berikut :
1.1 Anak didik adalah subjek

Maksudnya yaitu pribadi yang memiliki kedirisendirian, dan


kebebasan dalam mewujudkan dirinya sendiri untuk mencapai
kedewasaaannya. Jadi, tidak dibenarkan jika anak didik sebagai
“objek”, maksudnya sebagai sasaran yang dapat diperlakukan dan
dibentuk dengan semena-mena oleh pendidiknya.
1.2 Anak didik sedang berkembang

Setiap anak didik memiliki perkembangan, dalam setiap proses


perkembangan tersebut terdapat tahapan-tahapannya. Oleh karena itu
setiap anak didik yang berada dalam tahap perkembangan tertentu
menuntut perlakuan tertentu pula dari orang dewasa terhadapnya.
1.3 Anak didik hidup dalam “dunia” tertentu

Setiap anak didik hidup dalam “dunia” nya sesuai tahap

perkembangannya, jenis kelaminnya, dan lain-lain. Anak didik harus

diperlakukan sesuai dengan keanakannya atau sesuai dengan


dunianya. Sebagai contoh adalah kehidupan anak SD berbeda dengan
anak, SMP atau SMA. Oleh karena itu perlakuan pendidik terhadap
anak SD, SMP dan SMA berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan
masanya.
1.4 Anak didik hidup dalam lingkungan tertentu

Anak didik adalah subjek yang berasal dari keluarga dengan latar
belakang lingkungan alam dan sosial budaya tertentu.oleh karena itu,
anak didik akan memiliki karakteristik tertentu yang berbeda – beda
sebagai akibat pengaruh lingkungan dimana ia dibesarkan atau
dididik. Dalam praktek pendidikan, pendidik perlu memeperhatikan
dan memperlakukan anak didik dalam konteks lingkungan dan sosial
budayanya.

4
1.5 Anak didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa Setiap
anak memiliki kekurangan dan kelebihan tertentu.dalam perjalanan
hidupnya, anak masih memerlukan perlindungan, anak masih perlu
belajar berbagai pengetahuan, perlu latihan dan keterampilan, anak
belum tahu mana yang benar dan salah, yang baik dan tidak baik, serta
bagaimana mengantisipasi kebutuhan dimasa depannya. Dibalik
kebebasannya untuk mewujudkan dirinya sendiri dalam rangka
mencapai kedewasaan, anak masih memerlukan bantuan orang
dewasa.
1.6 Anak didik memiliki potensi dan dinamika

Bantuan orang dewasa berupa pendidikan agar anak didik menjadi


dewasa akan mungkin dicapai oleh anak didik. Hal ini disebabkan
anak didik memiliki potensi untuk menjadi manusia dewasa dan
memiliki dinamika, yaitu aktif sedang berkembang dan
mengembangkan diri, serta aktif dalam menghadapi lingkungannya
dalam upaya mencapai kedewasaan.

Faktor Penentu Karakter Peserta Didik

Secara umum faktor penentu karakter seorang peserta didik dapat


dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor intern ( dari dalam diri ) dan
faktor extern ( dari luar dirinya ). Atau dalam dunia psikologi, karakter
peserta didik terdiri dari faktor faktor keturunan ( pembawaan ) dan
faktor lingkungan ( pengalaman ).
Ada tiga aliran yang mendefinisikan beberapa faktor penentu
karakter peserta didik. Yaitu aliran Nativisme menyatakan
perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak lahir, sedangkan aliran
Empirisme menyatakan perkembangan pribadi
dibentuk oleh

lingkungan hidupnya. Aliran yang menyatakan bahwa kedua faktor itu


secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap karakter seseorang
adalah aliran Konvergensi.

5
Aspek Perbedaan Karakter Peserta Didik
Setiap peserta didik yang belajar suatu, pasti memiliki karakteristik
( sifat ) yang berbeda-beda, tidak terkecuali kembar siam pun pasti
memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini contoh aspek-aspek
perbedaan jenis karakter peserta didik tersebut :

• Aspek emosional/kemauan.

Aspek tentang emosi peserta didik. Semisal biasanya anak


tersebut mudah marah karena lingkungan keluarganya yang
keluarga preman.

• Aspek sosial psikologis.

Aspek tentang psikologis peserta didik. Semisal biasanya anak


tersebut nilainya bagus saat sekolah, lama kelamaan nilainya
menurun diakibatkan perpecahan orang tua dirumahnya.

• Aspek sosial budaya.

Aspek tentang hubungan peserta didik dengan lingkungan


sekitar. Semisal saat ia setingkat SLTA biasanya anak tersebut
setelah pulang langsung bermain hingga sore bersama
temantemannya, namun setelah lulus SLTA ia sudah tidak
pernah lagi untuk komunikasi dengan temanny karena
kesibukannya
bekerja pada suatu perusahaan.

• Kemampuan intelektual terpadu secara integratif terhadap

faktor lingkungan.

Aspek tentang kecerdasan peserta didik yang dapat diperoleh


mudah dilingkungannya. Semisal awalnya anak didik tersebut
tinggal didesa dan tidak mengerti istilah-istilah pembelajaran
dikota. Kemudian ia pindah sekolah dikota dan sekarang sudah
mengerti istilah pembelajaran dikota.

6
Karakteristik tersebut diatas bersifat khusus, dengan kata lain tidak
dapat disamakan dengan individu-individu lainnya. Seseorang peserta
didk juga memerlukan sebuah pengakuan dari pihak lain ( orang lain )
tentang kemampuannya. Semisal karakter peserta didik yang memiliki
intelektual tinggi mendapat piala juara I sekolahnya, kemudian ingin
memiliki piagam penghargaan sebagai tanda jika ia memiliki kapasitas
sebagai juara. Sehingga, dengan adanya penghargaan mengenai karakter
yang dia miliki tersebut, ia akan selalu berkeinginan untuk
mempertahankannya.
Pengaruh Karakter Peserta Didik pada Lingkungan
Keadaan kehidupan sekarang dipengaruhi oleh keadaan
sebelumnya, dan kondisi yang akan datang banyak ditentukan oleh
kehidupan pada saat ini. Jika lsejak awal perkembangannya, kehidupan
pribadi itu terbentuk secara terpadu dan harmonis, tingkah laku yang
merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik pula.
C. Potensi Peserta Didik
Pertumbuhan Fisik Peserta Didik
Pertumbuhan secara fisik peserta didik meliputi :

a. Pertumbuhan sebelum lahir

Masa sebelum lahir merupakan masa pertumbuhan dan


perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena masa itu
merupakn awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya
jaringan-jaringan saraf ya ng membentuk sistem yang lengkap.

b. Pertumbuhan setelah lahir

Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan


dari pertumbuhan sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia
berlangsung hingga dewasa. Pertumbuhan fisik manusia berbeda
dengan pertumbuhan fisik hewan. Pada hewan, setelah dilahirkan,
dalam kurun waktu yang singkat ia dapat berjalan mengikuti

7
induknya. Hal itu tidak terjadi pada manusia. Bayi ketika
dilahirkan, respon atau rangsangan dari luar dilakukan secara
refleks.

Pada saat lahir, bayi hanya mampu menggerakkan tangannya secara


reflektif ke arah kepalanya. Setelah umur 3 bulan, ia mulai mampu
berguling, pada umur 5 bulan ia mulai telungkup, merangkak pada
umur 7 bulan. Pola dan urutan pertumbuhan dan perkembangan
fungsi fisik diikuti oleh perkembangan kemampuan mental dan
sosialnya.

Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung


dapat mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung,
pertumbuhan fisik akan menentukan keterampilan anak dalam
bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan
fungsi fisik akan mempengaruhi cara anak itu memandang dirinya
sendiri dan memandang orang lain.
Tahap perkembangan berlangsung secara berurutan, terus
menerus, tetap. Berlaku secara terus umum dalam suatu tempo dan
irama perkembangan sesuai dengan irama masing-masing individu.
Gejala kelambatan perkembangan dapat dilihat pada:
1. Jika pertumbuhan fisik jauh tertingal dengan bayi lain tanpa
sebab khusus, maka dapat diupahami fisiknya tergangu.
2. Jika kemampuan berbicara terlambat dibanding dengan anak
lain pada masa perkembangan, diperkirakan fungsi fisiknya
mengalami hambatan

Pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan anak:

1. Pada masa anak (umur SD) terjadi proses perkembangan yang


cepat. Hal ini dapat kita lihat pada tahun
pertama,pertumbuhannya akan terlihat begitu cepat.
2. Kesan pertama/tanggapan awal akan berpengaruh lama dalam
perkembangan anak. Ada ungkapan, kecil teranja-anja besar

8
terbawa-bawa, belajar diwaktu kecil bagai mengukir di atas
batu, belajar sesudah dewasa bagai mengukir di atas air.
Ungkapan ini menunjukkan bahwa apa yang diperoleh pertama
akan menentukan perkembangan selanjutnya.

3. Sesuatu yang kompleks dapat dianalisis dari yang sederhana.


Contoh kalimat yang panjang mesti terdiri dari kalimat yang
pendek.

Perkembangan pada Peserta Didik

Perkembangan peserta didik antara lain :

a. Perkembangan intelek

Intelek atau daya pikir seseorang berkembang sejalan dengan


pertumbuhan syaraf otaknya. Karena daya pikir menunjukkan
fungsi otak, kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir
dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik.
b. Perkembangan emosi

Emosi atau perasaan merupakan salah satu potensi kejiwaan yang


khas dimiliki manusia. Keinginan untuk segera memenuhi
kebutuhan, terutama kebutuhan primer, merupakan hal yang wajar
bagi tiap individu. Emosi ini merupakan perasaan yang disertai
oleh perubahan atau perilaku fisik. Misalnya, perasaan marah
ditunjukkan oleh reaksi teriakan dengan suara keras. Orang yang
sedang bergembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar
sepuasnya.

c. Perkembangan sosial

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, setiap individu


tidak dapat berdiri sendiri, tetapi memerlukan bantuan lainnya. Ia
memerlukan teman. Pada umumnya, setiasp anak akan lebih
tertarik kepada teman sebaya yang sama jenis kelaminnya.

9
Anakanak itu kemudian akan membentuk kelompok sebaya sebagai
dunianya, memahami dunianya, dan dunia pergaulan yang lebih
luas.

d. Perkembangan bahasa fungsi pokok bahasa adalah sebagai alat


komunikasi atau sarana pergaulan dengan sesamanya. Bahasa
sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda,
gerak, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran dan
perasaqan kepada orang lain.

Berbicara adalah bahasa lisan. Dalam perkembangan awalnya, bayi


menyampaikan isi piiran atau perasaannya dengan menangis,
tersenyum atau ocehan. Perkembangan lebih lanjut, yang telah
berusia 6-9 tahun, ia mulai berkomunikasi dengan satu kata atau
dua kata, seperti maem, mama, mimi, dan sebagainya.
e. Bakat khusus

Bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu

yang memerlukan rangsangan atau latihan agar berkembang dengan


baik.
f. Sikap, nilai, dan moral

Bloom (Woofolk dan Nicolich, 1984:390) mengemukakan bahwa

tujuan akhir proses belajar, yaitu penguasaan pengetahuan


(kognitif), penguasaan nilai dan sikap (efektif), dan penguasaan
keterampilan (psikomotorik).

Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik menurut usia

1. Perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24


bulan. Masa ini adalah masa ynng sangat bergantung kepada orang
tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai
misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
2. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan
yang

10
berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun,
kadangkadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka
belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang
keterampilanketerampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk
bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk
bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu
SD menandai
berakhirnya fase ini.

3. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan


yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama
dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak
menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan
berhitung. Secara formal mereka mulai memastiki dunia yang lebih
luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian
pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
4. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi
dari masa anak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira
umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22
tahun. Remaja mengalami perubahan-penibahan fisik yang sangat
cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan,
berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya
payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan
suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan
pencarian identifas diri. Pemikirannya Iebih logis, abstrak dan
idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar

keluarga.

Pada saat ini para ahli tidak lagi berpendapat bahwa


perubahanperubahan akan berakhir pada fase ini. Mereka
mengatakan bahwa
perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat.

11
Perkembangan Yang Tidak Sesuai Pada Peserta Didik

Pada dasarnya, setiap individu/peserta didik pasti mengalami


perkembangan pemikiran. Bahkan kadang ada beberapa peserta didik
yang dapat dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan, atau
juga percepatan perkembangan. Ada banyak faktor mengapa
individuindividu tersebut mengalami keterlambatan atau percepatan
perkembangan. Yaitu :

• Keterlambatan perkembangan

Dalam keterlambatan perkembangan ini dapat dikarenakan


faktor intern maupun extern. Dimana contoh dari intern ialah
semisal dalam kandungan bayi yang dikandung terkena
goncangan, yang mengakibatkan beberapa syaraf yang tidak
bekerja. Sehingga ketika lahir ia menderita tuna rungu, karena
penyakitnya tersebut ia menjadi kesulitan berkomunikasi yang
mengakibatkan sulitnya berkembang. Sedangkan contoh untuk
yang extern ialah ketika ia berada dimasyarakat, ia kesulitan
berkomunikasi karena menderita tuna rungu, ketika ada
acara/event ia tidak dapat mengikuti karena ia menderita
kelainan. Sehingga ia mengalami keterlambatan
perkembangan.

• Percepatan perkembangan

Terjadinya percepatan perkembangan ini juga dapat

disebabkan oleh faktor intern dan extern. Misal faktor intern


ialah lingkungan keluarga yang tidak perduli dengan agama
sehingga ia mudah terjerumus pada hal yang negatif, sejalan
dengan itu kadang peserta didik yang berada dilingkungan
intern seperti itu pemikirannya sudah mencapai pemikiran
dewasa. Untuk faktor extern pastinya ketika peserta didik
tersebut salah bergaul mengakibatkan peserta didik tersebut
mencoba-coba hal yang negatif, sehingga pemikirannyapun

12
cenderung kearah pemikiran orang dewasa.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seorang peserta didik ialah anak dalam usia sekolah yang belajar pada
instansti formal ataupun non formal. Dimana ia nanti akan dibimbing oleh
pengajar, yang mana pengajar tersebut nantinya juga akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut. Disamping pengaruh
pengajar pada saat itu, pastinya individu-individu tersebut memiliki karakter
(sifat) yang berbeda-beda. Dimana karakter tersebut terbentuk dari bawaan
(lingkungan intern) ataupun lingkungan extern (masyarakat luas).

Setiap individu pasti mengalami pertumbuhan (perubahan fisik) dan


perkembangan (perubahan pemikiran), sehingga pasti setiap individu
mengalaminya. Terdapat perbedaan perkembangan pada individu yang dikatakan
peserta didik. Misalnya yaitu perbedaan perkembangan dari segi emosional,
kemampuan berbahasa, bakat, dan yang lainnya. Namun kadangkala terdapat
individu yang mengalami proses perkembangan tersebut tidak pada waktunya.
Kelainan tersebut tidak dapat langsung berubah, namun pasti terdapat faktorfaktor
yang mempengaruhi perkembanganny, yaitu faktor intern maupun extern.
Misalkan contoh kasus seorang anak yang meniru kelakuan orang dewasa, dimana
sebenarnya anak tersebut bukan saatnya mengerti hal tersebut.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun sudah berusaha memaparkan
dan menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin. Tapi tidak menutup
kemungkinan adanya kekeliruan dalam penyusunannya, baik dari segi materi,
maupun penyusunannya , oleh karena itu penyusun mengharapkan pembaca untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya dan harapan bagi penyusun semoga makalah
ini dapat member manfaat dalam proses pembelajaran pengelolaan pendidikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Enung Fatimah. 2006. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV

Pustaka Setia

http://nasuprawoto.wordpress.com/2012/08/15/karakteristik-peserta-didik/

http://diaryapipah.blogspot.com/2011/10/penelitian-karakteristik-
pesertadidik.html
http://onnyrudianto.wordpress.com/2011/07/24/beberapa-karakter-pesertadidik/
http://elektrohalima206.blogspot.com/2013/02/karakteristik-pesertadidik.html
http://maratulibha.blogspot.com/2012/06/perkembangan-peserta-didikindividu-
dan.html
http://akromislamiccenter.blogspot.com/2011/05/peserta-didik-
pengertiankewajiban-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik

http://sugondopratikto.blogspot.com/2011/11/karakteristik-personality.html

http://mecc-unindra.blogspot.com/2011/07/blog-post.html

15

Anda mungkin juga menyukai