Makalah Tatalaksana Manajemen Kel 7

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KAJIAN ILMU PENDIDIKAN

MAKALAH KELOMPOK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tatalaksana
ManajemenPendidikan
Pada Semester IV (Empat) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Dosen Pengampu: Ulil Azmi M. Pd.I

Disusun Oleh :
Kelompok 1 (Satu)

Anggi Selvi Tania : 1211030256


Khoirul Anam Marjuki : 1211030263

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


SYAMSUL ‘ULUM GUNUNG PUYUH SUKABUMI
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya. Sholawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada pahlawan revusional Islam Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa risalah kepada kita semua.
Berkat rahmat dan inayah-Nya yang selalu tercurahkan kepada kita selaku hambanya,
dan senantiasa memberikan kelancaran dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah ini pada Mata Kuliah Tatalaksana Manajemen
Pendidikan yang berjudul "PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN"
Dalam kesempatan ini, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Ulil Azmi
M.Pd.I sebagai Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas dan pengalaman, dan
bantuan rekan mahasiswa sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami selaku penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah
ini, dan kami sepenuhnya menyadari manusia tidak luput dari kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kami ucapkan maaf kepada pembaca atas kesalahan
penulisan ataupun pembahasan makalah ini.
Semoga kita semua selalu mendapat Rahmat dan inayah-Nya agar dapat menyusun
makalah lebih baik lagi.

Sukabumi, 19 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................. 2
A. Pengertian Pengelolaan Pembiayaan....................................................... 2
B. Fungsi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan .......................................... 3
C. Sumber-sumber Pembiayaan Pendidikan ............................................... 5
BAB III : PENUTUP .......................................................................................... 8
Kesmipulan ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam
melaksanakan aktivitas yang ada disekolah, karena biaya pendidikan
merupakan instrumental input. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan
pendidikan baik tujuan yang bersifat khusus maupun umum, dan kuantitatif
maupun kualitatif, biaya Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting.
Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dihasilkan tanpa biaya pendidikan.
Sekolah sebagai insitusi (lembaga) Pendidikan merupakan wadah
tempat proses pendidikan dilakukan, memiliki system yang kompleks dan
dinamis. Dalam kegiatannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya
sekedar tempat berkumpul guru dan murid, melainkan berada dalam satu
tatanan system yang rumit dan saling berkaitan, oleh karena itu sekolah
dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan.
Sekolah merupakan lingkungan yang sangat kompleks. Pertama,
karena konsep sekolah itu sendiri sukar untuk dipahami jika menggunakan
perspektif tunggal. Kedua,karena terdapat beberapa perbedaan acuan
yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam mendefinisikan sekolah.
Ketiga,karena sekolah selalu berkaitan dengan unsur manusia, yaitu guru
dan siswa. Karena faktor manusia itulah maka sekolah sukar untuk dikelola
secara efektif dan efisien.
Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen adalah
manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Sedikitnya
ada tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam
rangka manajemen berbasis sekolah, yaitu Manajemen Kurikulum dan
program Pengajaran, Manajemen Tenaga Kependidikan, Manajemen
Kesiswaan, Manajemen Keuangan, Manajemen Sarana Prasarana
pendidikan, Manajemen Pengelolaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
(Humas), Manajemen Pelayanan Khusus Lembaga Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengelolaan pembiayaan ?
2. Apa saja fungsi pengelolaan pembiayaan Pendidikan ?
3. Dari mana saja sumber-sumber pembiayaan Pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami pengertian pengelolaan pembiayaan
2. Mengetahui fungsi pengelolaan pembiayaan.
3. Mengtahui sumber-sumber pembiayaan pendidikan

-1-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Pembiayaan


Pengelolaan berasal dari kata manajemen (administrasi). Manajemen
berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola.
Banyak definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli. Yang keseluruhannya
mengarah pada pengertian bahwa manajemen merupakan sebuah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan. Manajemen
menurut Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa manajemen yaitu: Proses
untuk mencapai tujuan tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari
empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi
(organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan
demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan.
Manajemen pendidikan merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses
pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan pada
lingkungan tertentu, terutama dalam bentuk lembaga pendidikan yang bersifat
formal.
Sedangkan pembiayaan dapat di definisikan sebagai kemampuan
interval system pendidikaan untuk mengelola dana Pendidikan dengan efisien.
Pembiayaan muncul sebagai input yang digunakan untuk setiap kegiatan
pendidikan. Tidak hanya terkait dengan mengetahui ataupun menganalisa
sumber dana, melainkan juga bagaimana cara penggunaan dana yang efektif
dan efisien.
Maka dapat didefinisikan bahwa pengelolaan pembiayaan pendidikan
adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan penataan sumber,
penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau
Lembaga pendidikan. Keungan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber
daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan
pendidikan. Dalam peng implementasiannya sangat menuntut kemampuan
untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada
masyarakat dan pemerintah. Keuangan dan pembiayaaan sangat menentukan
ketercapaian tujuan pendidikan yang memerlukan sejumlah investasi dari
anggaran pemerintah dan dana masyarakat. Investasi tersebut harus dikelola
secara efektif dan efisien serta diarahkan langsung terhadap pencapaian tujuan.

-2-
Hal ini merupakan kegiatan manajemen keuangan yang mengatur penerimaan,
pengalokasian, dan pertanggungjawaban keuangan untuk menunjang
pelaksanaan program pengajaran. Karena dalam penyelenggaraan
pendidikannya tidak terlepas dari penggunaan dana atau biaya sehingga
lembaga pendidikan harus memprioritaskan perhatian dalam pengelolaan biaya
ini, sehingga biaya yang dimiliki berdasarkan penerimaan dapat dialokasikan
dengan sebaik-baiknya.1
Beberapa kegiatan yang ada dalam pengelolaan biaya pendidikan
mencakup tiga hal, yakni: Perencanaan biaya pendidikan, Pelaksanaan
pengelolaan biaya pendidikan, dan evaluasi pengelolaan biaya pendidikan.

B. Fungsi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan


Menurut (Anwar, 1991) Pengelolaan pembiayaan pendidikan sama
dengan manajemen pembiayaan, dan pengelolaan mempunyai tiga fungsi yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam penelitian ini yang akan
dibahas yaitu perencanaan pembiayaan pendidikan, pelaksanaan pembiayaan
pendidikan dan evaluasi pembiayaan Pendidikan
a) Perencanaan Pembiayaan Pendidikan
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian
keputusan untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang
diarahkan untuk tercapainya tujuan- tujuan dengan sarana yang
optimal. Pada sebuah organisasi atau Lembaga apapun bentuk dan
namanya, sebelum melangkah untuk mencapai tujuan, maka
terlebih dahulu ada perencanaan. Perencanaan pada sebuah
Lembaga sangat esensial, karena pada kenyataannya, perencanaan
memegang pevranan yang lebih penting dibandingkan dengan
fungsi- fungsi lain Tanpa ada perencanaan, maka akan
sulitmencapai tujuan..
Perencanaan diartikan sebagai suatu proses penentuan tujuan
atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber-
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan
seefektif mungkin. Perencanaan Pembiayaan Pendidikan ini
mencakup kegiatan penting yaitu penyusunan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) dan pengembangan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
Perencanaan keuangan sekolah sedikitnya mencakup dua kegiatan
yakni penyusunan anggaran dan pengembangan rencana anggaran

1
Anwar. Biaya Pendidikan dan Metode Penetapan Biaya Pendidikan. Mimbar Pendidikan, No.1
Tahun x, 1991: 28-33

-3-
belanja sekolah. Penganggaran merupakan proses kegiatan atau
proses penyusunan anggaran (budget)
b) Pelaksanaan Pembiayaan Pendidikan
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci,
implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah
dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan
penerapan. Majone dan Wildavsky mengemukakan pelaksanaan
sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky mengemukakan bahwa
Pelaksanaan adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan.
Setelah perencanaan pembiayaan Pendidikan selesai dan
disetujui oleh semua komponen yang terlibat, dan menghasilkan
sebuah Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
(RAPBS), tahapan manajemen selanjutnya yaitu pelaksanaan
pembiayaan pendidikan. Kegiatan pelaksanaan pembiayaan
madrasah meliputi dua kegiatan besar yakni penerimaan dan
pengeluaran keuangan madrasah/sekolah. Kegiatan kedua dari
manajemen pembiayaan adalah pembukuan atau kegiatan
pengurusan keuangan. Hal-hal yang perlu dibukukan dalam
keuangan sekolah adalah menyangkut penerimaan dan pengeluaran.
Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah dari sumber-sumber
dana perlu dibukukan berdasarkan prosedur pengelolaan yang
selaras dengan
kesepakatan yang telah disepakati, baik berupa
konsep teoritis maupun peraturan pemerintah.
Kegiatan yang di lakukan berupa :
1. Penerimaan Biaya Pendidikan
2. Pengeluaran Biaya Pendidikan
c) Evaluasi Pembiayaan Pendidikan
Evaluasi pendidikan juga diartikan dengan proses untuk
memberikan kualitas yaitu nilai dari kegiatan pendidikan yang telah
dilaksanakan, yang mana proses tersebut berlangsung secara
sistematis, berkelanjutan, terencana, dan dilaksanakan sesuai
dengan prosedur.
Proses melakukan evaluasi mungkin saja berbeda sesuai
persepsi teori yang dianut, ada bermacam-macam cara. Namun
evaluasi harus memasukkan ketentuan dan tindakan sejalan dengan
fungsi evaluasi, yaitu:
1. Memfokuskan evaluasi

-4-
2. Mendesain evaluasi
3. Mengumpulkan informasi
4. Menganalisis informasi
5. Melaporkan hasil evaluasi
6. Mengelola evaluasi dan mengevaluasi evaluasi
Evaluasi pembiayaan Pendidikan merupakan alat untuk
mengukur dari melihat hasil rencana yang dicanangkan pada
planning.
Memberikan imbalan kepada staff sesuai kinerja yang
ditunjukkan, dan merancang serta merencanakan kembali sambil
memperbaiki hal-hal yang belum sempurna. Evaluasi pada
administrasi berarti kegiatan mengukur tingkat efektivitas kerja
personal dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat bantu
tertentu dalam usaha mencapai tujuan. Mengamati tingkat
efektivitas maksudnya menilai tindakan Tindakan atau kegiatan-
kegiatan yang telah dilakukan, apakah telah menghasilkan sesuatu
seperti direncanakan atau sekurang- kurangnya, apakah kegiatan itu
telah berjalan di atas rel yang sebenarnya dan tidak menyimpang
dari perencanaan atau tujuan yang telah ditetapkan. Sedang
mengamati tingkat efisiensi maksudnya menilai tindakan tindakan/
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan itu apakah merupakan cara
yang terbaik atau paling tidak untuk mencapai hasil yang sebesar
besarnya dengan resiko yang sekecil-kecilnya, yang berarti apakah
cara kerja tertentu yang sudah dipergunakan mampu memberi hasil
yang maksimal. terus digali dari berbagai sumber, dipelihara,
dikonsolidasikan, dan ditata secara administratif.
C. Sumber-sumber Pembiayaan Pendidikan
Dalam menyelenggarakan pendidikan memerlukan biaya,Biaya
dipergunakan untuk menyediakan gedung sekolah atau kampus dan fasilitas
lainnya, untuk membayar guru atau dosen, menyediakan kurikulum dan
pelayanan lainnya2. Dalam hal menghimpun dana (raising funds), pada
dasarnya dapat digali dari dua sumber, yaitu dari dalam lembaga sendiri (intern)
dan melalui pihak luar (ekstern). Di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah dan masyarakat

2
Dedi Supriadi. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah,(Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004)hal.55

-5-
sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 11 Ayat 2, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya
pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima
belas tahun. Lebih lanjut pada Pasal 12, Ayat (1) disebutkan bahwa
setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya dan mendapatkan biaya
pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya. Di samping itu disebutkan pula bahwa setiap peserta
didik berkewajiban ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari
kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku (Arwildayanto, 2017: 54).
b. Wakaf
Wakaf berasal dari amal dengan cara memanfaatkan harta, dan
harus dikekalkan, atau yang digunakan adalah hasil harta itu, tetapi
asalnya tetap. Wakaf merupakan sumbangan yang digunakan untuk
membangun dan merawat tempat ibadah, mendirikan sekolah dan
rumah sakit,m enafkahi para ulama dan da’i, mempersiapkan
kebutuhan kaum muslimin dan memasok senjata bagi para pejuang
yang berperang di jalan Allah (Romayulis, 2008: 293).
c. Zakat
Zakat, harus dikelola secara profesional dan transparan agar
sebagiannya dapat dipergunakan untuk membiayai lembaga
pendidikan islam. Selain zakat ada pula saluran infak yang berarti
mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan sesuatu. Menurut
terminology syariat infak berarti mengeluarkan sebagian harta atau
pendapatan/ penghasilan untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan islam. Infak dikeluarkan setiap orang beriman, baik
yang berpenghasilan tinggi maupun rendah. (Hidayat dan Candra
Wijaya, 2017: 127).
d. Sumber dana lain
sumber dana lain yang tidak mengikat. Dalam Undang-undang
Nomor 44 Tahun 2012 tentang pengutan dan Sumbangan Biaya
Pendidikan pada Satuan Pendidian Dasar Pasal 12 ayat (1)
masyarakat diluar penyelenggara dan satuan pendidikan dasar yang
didirikan masyarakat, serta peserta didik atau orang tua/walinya
dapat memberikan sumbangan pendidikan kepada satuan pendidikan

-6-
dasar, (2) Satuan pendidikan dasar dapat menerima sumbangan, (3)
Sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)digunakan untuk
memenuhi kekurangan biaya satuan pendidikan (Mastitou, 2017:2).
Menurut Ramayulis sumber dana bagi lembaga pendidikan islam
bisa berasal dari sumber lainnya, baik sumber intern maupun sumber
ekstern. Sumber dana yang bersifat intern ini bisa diperoleh dari
pembentukan badan usaha atau wirausaha, membentuk lembaga
Badan Amil Zakat (BAZ) maupun dengan melakukan promosi dan
kerjasama dengan berbagai pihak yang bisa menunjang dana
kegiatan. Sedangkan sumber dana yang bersifat internal bisa
diperoleh dari donatur tetap ataupun bantuan.

-7-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengelolaan pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yang
berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban
dana pendidikan di sekolah atau Lembaga pendidikan. Keungan dan
pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung
menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.
Pengelolaan pembiayaan pendidikan sama dengan manajemen
pembiayaan, dan pengelolaan mempunyai tiga fungsi yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam penelitian ini yang akan dibahas yaitu
perencanaan pembiayaan pendidikan, pelaksanaan pembiayaan pendidikan dan
evaluasi pembiayaan Pendidikan.
Sedangkan untuk sumber-sumber pembiayaan Pendidikan dapat
diperoleh dari tiga sumber diantaraya: masyarakat dan pemerintah, zakat dan
wakaf.

-8-
DAFTAR RUJUKAN

Anwar, M. . (1991). Biaya Pendidikan dan Metode Penetapan


Biaya Pendidikan. Mimbar Pendidikan.
Dedi Supriadi. (2004). Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan
Menengah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Domai, T. (2010). Manajemen Keuangan Publik. Malang:
Universitas Barawijaya Press.
Fattah, N. (2000). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Horngren, P. (1993). Pengantar Akutansi Manajemen Edisi 6.
Jakarta: Erlangga.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia. (2012). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

-9-

Anda mungkin juga menyukai