Anda di halaman 1dari 13

MANUSIA SEBAGAI OBJEK DAN SUBJEK LINGKUNGAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah ilmu sosial dan budaya.

            Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan karena usaha dari
kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami baik itu dosen kami dan
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

            Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami selaku penulis
makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas kami
selanjutnya.

            Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini
ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak.

                                                                                  

  Surabaya, 3 Oktober 2013

                                                                                                      Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Tuhan menciptakan manusia yang terdiri dari triliunan sel, kemudian dai sel tersebut
membentuk jaringan dan jaringan tersebut membentuk organ. Manusia juga diberi otak untuk
selalu berpikir selain otakmanusia juga diberi hati (qolbu) inilah yang membedakan dengan
mahluk lainnya dan menyandang predikat mahluk yang paling sempurna. Setiap mahluk apapun
macamnya, hanya dapat hidup dalam suatu lingkungan dengan kondisi yang baik, atau paling
tidak masih dalam rentanang kisaran toleransinya. Selain faktor kondisi, mahluk hidup juga
harus berada dalam lingkungan yang dapat menyediakn segala sumber daya yang dibutuhkannya.
Menurut undang-undang No. 23 tentang pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup
adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan segenap pengada (entity) baik
pengada ragawi abioti atau benda (materi) , maupaun pengada insani, abiotik atau mahluk hidup
termasuk manusia dengan perilakunya, keadaan (tatanan alma baca kosmologi), daya (peluang
tatanan dan harapan) yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kejateraan manusia
serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang hubungan antara manusia dan
lingkungannya.

1.2  Rumusan masalah
1.      bagaimana peranan manusia sebagai objek lingkungan?
2.      bagaimana peranan manusia sebagai subjek lingkungan?
3.   bagaimana hubungan antara manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya?
4.   apakah pengaruh timbal balik antara lingkungan alam dan sosial budaya?
5.   bagaimana kependudukan di indonesia dan apa saja problematikanya?
6.   bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat ?
7.   bagaimana 8 program pokok PKK dapat mensejahterakan masyarakat?

1.3 Tujuan
         Untuk mengetahui peranan manusia sebagai objek dan subjek lingkungan.
         Untuk mengetahui hubungan antara manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya.
         Untuk  mengetahui kependudukan di Indonesia beserta problematikanya.
         Untuk mengetahui cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
         Untuk memnuhi tugas ilmu sosial budaya dasar
         Untuk mengetahui gambaran demografiyang terjadi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.      MANUSIA SEBAGAI OBJEK DAN SUBJEK LINGKUNGAN
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding
makhluk-makhluk hidup lainya karena manusia secara kodrati diberi akal budi yang
memungkinkan adanya kebudayaan. Lingkungan dapat dibagi 3 yaitu lingkungan biotik, abiotik
dan lingkungan buatan. Manusia menjadi objek dan sekaligus subjek dan lingkungan karena
manusia hidup dan berkembang dilingkungan masing-masing, mengolah sumber-sumber alam
dan sosial yang ada dilingkungan tersebut serta memanfaatkannya sesuai  dengan kebutuhan
hidupnya.
Berbeda denngan makhluk hidup lainya, bukan dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya
melainkan perilaku manusia dalam memanfaatkan kebutuhan itulah yang berbeda dengan
makhluk hidup lainya, misalnya hewan. Selain butuh makan dan minum, manusia butuh tempat
tinggal yang layak bila tidak berarti tidak manusiawi, butuh pendidikan butuh pakaian dan butuh
berfilsafat tentang hakekat dirinya sebagai pribadi dalam hubungannya dengan manusia lain dan
martabatnya alam dan Tuhan sang Pencipta segalanya yang ada di Jagad Raya yang termuat
dalam ajaran agama.  Dari filsafat pula manusia dapat menciptakan ilmu seni dan budaya.
Kehidupan yang manusiawi tentunya dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku.
Perilaku manusia satu dengan yang lain tidak dapat disamakan. Hal yang cukup mempengaruhi
perilaku manusia tersebut karena faktor lingkungan dimana dia tinggal. Dengan demikian
manusia menjadi objek sekaligus subjek dari lingkungan.

1.      Manusia, Lingkungan, dan Lingkungan Sosial Budaya


1. Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi danpotensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,pertumbuhan, perkembangan dan mati
dan seterusnya. Serta terkait sertaberinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah
hubungan timbalebalik itu positif maupun negative. Manusia di samping berakal budi ternyata
mempunyai kebutuhan, dorongan dan kemauan yang pemenuhan serta perwujudannya
menimbulkan variasi budaya. Tanpa interaksi dengan lingkungan maka perkembangannya akan
terlambat. Dengan demikian ternyata peran linkungan sangat mempengaruhi perkembangan
manusia lebih – lebih lingkungan sosial.
2. Pengertian lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhuk hidup tinggal,
mencaripenghidupannya,dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara
timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill.Lingkungan dibagi 3, yaitu lingkungan Biotik,
Abiotik dan lingkungan pembutan. Diantara ketiga jenis lingkungan ini harus ada keseimbangan,
keselarasan dan keserasian satu dengan yang lainnya. Bila tidak akanterjadi gangguan yang
memungkinan munculnya masalah – masalah lingkungan.ngkah-langkah konkret dalam
menanggulangi masalah lingkungan hidup menurut B.N.Marbun:
         Menciptakan peraturan standar yang mengatur segala seluk-beluk persyaratan pendirian pabrik
atau industri.
         Adanya perencanaan lokasi industri yang tepat
         Memilih proses industri yang minim polusi dilihat dari bahan baku, reaksi kimia, penggunaan
air, asap, penyimpanan bahan baku dan barang jadi, serta transportasi dan penyuluhan buangan.
         Pengelolaan sumber air secara berebcana disertai pengamatan terhadap segala aspek yang
berhubungan dengan pengolahan air tersebut.
         Pembuatan sistem pengelolaan air limbah secara kolektif dari seluruh industri yang berada
dilokasi tertentu.
         Penanaman pohon secara merata dan berencana diseluruh kota.
         Peraturan dan penataan dan penggunaan tanah dasar rencana induk pembangunan kota sesuai
dengan peruntukannya secara seimbang.
         Perbaikan lingkungan sosial ekonomi msyarakat hingga mencapai tarf hidup yang memenuhi
pendidikan komunikasi dan kebutuhan sehari-hari.
Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
(1997) dinyatakan bahwa pendidikan Lingkungan hidup menyandang karakteristik sebagai
pendidikan seumur hidup (long life education), baik melalui jalur formal (sekolah) maupun
informasi luar sekolah).Lingkungan sosial merupakan hubungan interaksi antar manusia dengan
manusia lain yang terjalin harmonis.
Menyadari pentingnya mengenal pendidikan tentang lingkungan hidup, maka penanaman
konsep lingkungan hidup harus diawali sedini mungkin. Itu emnjadi tanggung jawab bersama
antara setiap warga negara indonesia harus mengerti dan menyadari betapa penting menjaga
kelestarian lingkungan hidup. Berbicara tentang manusia dan lingkungan tidak sekedar terbatas
pada lingkungan fisis saja, melainkan juga bagaimana hubungan manusia dengan
lingkungansosial budayanya. Lingkunagan sosial yang dimaksud adalah hubungan intersksi
antara manusia dengan manusia lain yang terjalin harmonis secxara kodrat manusia diciptakan
oleh Tuhan dengan kelebihan akal, pikir dan budi dengan makhluk hidup yang lain dari
kodratnya manusia diciptakan sebagai individu, pribadi, berbeda anatara satu dengan yang lain
bail fisik mauoun psikis, dan sebagai makhluk sosial yaitu manusia tidak dapat berkembang utuh
tanpa manusia lain, karena aspek perkembangan kepribadiannya terlambat.
Dengan demikian hubungan antara amnusia, lingkungan alam dengan dan lingkungan
sosila budaya saling kait mengai kerna tinggi rendahnya kualitas lingkungan bergantung pada
manusia sendiri. Oleh karena itu sepatutnya manusia dapat menjaga lingkungan alam dan
lingkungan sosial budaya tersebut tetap berkembang sesuai dengan kodratnya, harkat dan
martabat manusia sebagai mkhluk sosial budaya.

2.    Pengaruh timbal balik antara lingkungan alam dan sosial budaya


Studi lingkungan adalah suatu studi tentang gejala dan masalah kehidupan manusia yang
ditinjau antar hubungannya dengan lingkungan tempat kehidupan tadi. Studi lingkungan
merupakan pengkajian praktis tentang masalah kehidupan dan masalah lingkungan, yang
menerapkan konsep dan prinsip ekologi serta prinsip dan konsep ilmu sosial. Oleh karna itu,
studi lingkungan ini dapat dikatakan sebagai okologi manusia yang diterapkan.
Karena yang dibahas adalah linkungan terhadap kehidupan manusia, maka konsep yang
kita gunakan uharus konsep ekologi manusia dan lingkungannya juga harus lingkungan hidup
manusia. Hubungan populasi manusia dengan lingkungannya sepanjang adanya jalinan hidup
diantara keduanya yang saling pengaruh mempengaruhi. Jalinan hidup pada tempet tertentu
inilah yang disebut ekosistem. Selanjutnya bagaimanakah kita bedakan linkungan – lingkungan
itu ? pada tinjauan biologi kita membedakan antara lingkungan biotik dengan lingkungan abiotik,
sedangkan berdasarkan tinjauan ekologi manusia kita membedakan antara lingkungan alam
dengan lingkungan sosial dan lingkungan budaya.
Berdasarkan tinjauan ekologi, lingkungan biotik terdiri dari organisasi baik yang
makro,maupun mikro. Sedangkan lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri dari
makhluk hidup, melaikan terdiri dari batuan, tanah, air, udara, proses dan kekuatan alam, mineral
dan lain sebagainya. Yang dimaksud dengan lingkungan alam (natural environmen) pada
tinjauan ekologi manusia yaitu segala kondisi alamiah baik yang terdiri dari alam arorganik
(abiotik), maupun yang terdiri dari alam organik (biotik) yang masih belum sepenuhnya sosial
yaitu manusia baik perorangan maupun kelompok. Sedangkan yang dimaksud dengan
lingkungan budaya yaitu segala kondisi hasil cipta karya manusia baik yang berupa benda
materi, maupun yang tidak berupa benda. Bangunan, pakaian, benda hasil karya seni, praturan,
gagasan, sistim nilai dan sebangsanya termasuk lingkungan budaya.
Masalah lingkungan yang mengancam umat manusia, sebagian besar di sebabkan oleh
komponen manusia  juga. Kemiskinan, keterbelakangan, keserakahan, penerapan teknologi yang
tidak tepat, merupakan sebagian dari sebab-sebab terjadinya lingkungan ketidak mapuan
manusia mengatur keseimbangan antara kebutuhan hidupnya dengan kemampuan lingkungan
inilah yang telah menimbulkan masalah lingkungan yang mengancam kehidupanya.         
Untuk mengungkapkan faktor-faktor terjadinya masalah lingkungan dan untuk
membangun lingkungan yang berkualitas tinggi, kita harus melakukan studi lingkungan. Melalui
studi lingkungan ini kita akan dapat mengungkapkan lingkungan mana yang menjadi penyebab
masalah, dan lingkungan mana yang menjadi penopang atau penunjang utama bagi
pembangunan. Seperti telah kita ketauhi bahwa komponen-komponen lingkungan itu sangat luas
mencakup segala aspek kehidupan .

B. Demografi dan problematikanya dalam meningkatkan kesejahtraan hidup manusia  


1. Pengertian demografi
               Demografi adalah suatu kata pindahan dari bahasa yunani yang terdiri dari dua
kata, demos yang artinya penduduk, graphein artinya menulis. Jadi demografi menurut kata-kata
asalnya berati tulisan-tulisan atau karangan-karangan tentang penduduk suatu negara atau suatu
wilayah.
               Demografi adalah suatu studi tentang studi statistik dan matematika tentang jumlah,
komposisi dan persebaran penduduk, serta perubahan faktor-faktor ini setelah melewati kurun
waktu yang disebabkan oleh lima proses, yaitu : fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan
mobilitas sosial. Meskipun analisis arah perkembangan masing-masing proses dan hasil akhir
dari kelima proses ini masih bersifat descriptif dan komparatif, tetapi tujuan jangka panjangnya
adalah mengembangkan suatu kerangka teori yang akan menerangkan apa yang digambarkan
dan diperbandingkan (Kurnia, 2012).
  Menurut Mastiur (2012), Demografi (demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata
Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar
atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang
penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi.
  Menurut Rijal (2013), Demografi adalah ilmu statistik dan matematika yang mempelajari ukuran,
komposisi dan persebaran penduduk serta perubahannya pada suatu kurun waktu melalui proses
fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi serta perubahan penduduk.
  Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.
Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah
penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis
kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang
didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu (Ayu,
2012).
  Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi
ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap
waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk
masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti
pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu (Willi, 2012).
  Menurut Setyo (2012), pengertian tentang demografi berkembang dengan seiring dengan
perkembangan keadaan penduduk serta penggunaan statistic kependudukan pada zamannya.
Berikut beberapa contoh tentang perkembangan definisi demografi :
  Johan Sussmilch (1762) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum
tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlibat dari
jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.
  Achille Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala
sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan secara
umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga Iskandar,
1994).
  David v. Glass (1953) menekankan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat
pengaruh dari proses demografi ,yaitu fertilitas,mortalitas,dan migrasi.
  United Nations (1958) dan International Union for the Scientific Study of Population/IUSSP
(1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan
jumlah, struktur, serta pertumbuhannya
  Philip m. Hauser dan Otis Dudley Duncan (1959) berpendapat bahwa demografi merupakan ilmu
yang mempelajari jumlah, persebaran territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan
sebab-sebab perubahan tersebut.
  Donald j. Bougue (1969) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara
statistik dsan matematik jumlah,komposisi,distribusi penduduk,dan perubahan- perubahannya
sebagai akibat bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian(mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas social.
  George w. Brclay (1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran
secara statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk secara menyeluruh
bukan perorangan. Dengan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu demografi
merupakan suatu ilmu untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan
memanfaatkan data dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah,
persebaran pada kommponen-komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu = fertilitas,
mortalitas, migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan
persebaran penduduk

 Pengertian penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
       Orang yang tinggal di daerah tersebut
       Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan buktikewarganegaraan, tetapi memilih
tinggal di daerah lain.
 Masalah kependudukan di Indonesia
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Di Indonesia masalah-
masalah kependudukan yang terjadi antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah
penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk,
rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.
Negara Indonesia adalah suatu negara yang memiliki wilayah yang luas. Namun
persebaran penduduknya tidak merata. Ada wilayah yang sangat padat penduduknya, dan ada
pula wilayah yang sangat jarang penduduknya. Sebagai contoh wilayah yang sangat padat
penduduknya adalah di Ibukota Negara Indonesia, yaitu di Jakarta. Jumlah penduduknya
sangatlah banyak dan berdasarkan sensus tahun 2000, setiap satu kilometer persegi di Jakarta,
didiami lebih dari dua belas ribu orang. Hal ini sangatlah berbeda dengan daerah-daerah lain
seperti di Kalimantan. Di Kalimantan, hanya ada 27 orang yang mendiami wilayah seluas satu
kilometer persegi.
                        Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk
Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang.
                        Jumlah penduduk yang sangat tinggi ini, pasti akan terus berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Hal ini di karenakan tingginya angka pertumbuhan penduduk. Dengan kata
lain angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematian. Angka kelahiran yang tinggi biasanya
disebabkan beberapa faktor, salah satunya kurangnya pengetahuan tentang dampak memiliki
banyak anak. Hal ini disebabkan di kalangan masyarakat khususnya masyarakat menengah ke
bawah, ada anggapan yang dipercaya secara turun-temurun yaitu anggapan yang mengatakan
“Banyak Anak, Banyak Rejeki”. Selain itu Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
Hal ini sangat mempengaruhi kualitas atau mutu penduduk Indonesia. Di Indonesia,
masyarakatnya kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Akibatnya,
masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus. Hal inilah yang akan
memicu rendahnya pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita artinya rata-rata pendapatan
penduduk setiap tahun. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia sendiri masih tergolong
rendah. Rendahnya pendapatan per kapita sangat berkaitan dengan banyaknya masyarakat
miskin. Kemiskinan yang terjadi akan memicu beberapa hal salah satunya kelaparan, dan
kelaparan akan memicu tingginya angka kriminalitas dan tindak kejahatan.
Ditambah lagi dengan tingginya tingkat ketergantungan. Penduduk yang tidak bekerja
atau yang tidak memiliki penghasilan merupakan penduduk yang tidak produktif. Biasanya
penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih anak-anak dan remaja.
Mereka ini disebut usia nonproduktif. Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya kepada
penduduk produktif (bekerja). Karena usia nonproduktif tinggi, maka menyebabkan tingkat
ketergantungan di Indonesia cukup tinggi.
Beberapa kota besar lainnya di Indonesia juga memiliki kepadatan penduduk yang sangat
padat.  Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti
pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan,
terciptanya pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan masih banyak
lagi. Seperti contoh di Surabaya banyak sekali ditemukan perkampungan-perkampungan kumuh
baik itu di sepanjang aliran sungai maupun disepanjang rel kereta api.
Pemerintah sendiri terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan di atas.
Upaya yang sudah dijalankan pemerintah antara lain : dengan  menekan laju pertumbuhan
penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB) yang dilakukan melalui penyuluhan-
penyuluhan di permukiman warga maupun dengan penyuluhan pada pasangan-pasangan yang
akan menikah, melaksanakan program transmigrasi, meningkatkan kualitas pendidikan dan
pelayanan kesehatan, membuka lapangan kerja sebanyak mungkin salah satunya dengan cara
memberikan keterampilan-keterampilan berwirausaha kepada masyarakat, dan lain sebagainya.
Dalam mengatasi pengangguran, pemerintah telah berupaya menciptakan lapangan kerja
di daerah-daerah pedesaan. Selain itu, pemerintah juga memberi bekal keterampilan kerja berupa
pelatihan-pelatihan di daerah-daerah yang tinggi angka penganggurannya.
            Dalam mengatasi persebaran penduduk, pemerintah mengadakan program transmigrasi.
Program transmigrasi adalah program perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain,
dalam hal ini dari daerah yang berkepadatan tinggi, ke daerah berkepadatan rendah. 
            Dalam mengatasi pertumbuhan penduduk, pemerintah mengadakan program KB
( Keluarga Berencana ). Program KB ini merupakan program bagi pasangan suami-istri
khususnya yang baru atau yang akan menikah. Pada program ini dijelaskan dan disarankan
tentang aturan dari pemerintah yang menyarankan jumlah anak dengan melihat dan
mempertimbangkan hal-hal seperti pendidikan, pendapatan keluarga, dan lain sebagainya.

2. Problematika dalam Kesejahteraan Hidup Manusia


Permasalahan kependudukan yang berkaitan dengan pembahasan diatas antara lain :
         Perubahan sosial dalam aspek kependudukan.
         Tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat
         Persebaran penduduk yang tidak merata
         Pendidikan
         Kesehatan
         Perumahan
         Masalah transportasi
         Peneyediaan air bersih dan pembuangan sampah
Gerakan PKK adalah gerakan Nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat
menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan
gender serta kesadaran hukum dan lingkungan dengan melaksanakan 10 Program Pokok PKK
yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK di semua jenjang pemerintahan dalam mewujudkan
visi dan misinya PKK.
VISI PKK adalah Terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang
maha esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju-mandiri, kesetaraan dan
keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
MISI PKK antara lain :
  Meningkatkan mental spiritual, perilaku hidup dengan menghayati dan mengamalkan pancasila
serta meningkatkan pelaksanaan hak dan kewajiban sesuai dengan hak azasi manusia (HAM),
demokrasi,meningkatkan kesetiakawanan sosial dan kegotong royongan serta pembentukan
watak bangsa yang selaras, serasi dan seimbang.
  Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang diperlukan, dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa serta  pendapatan keluarga.
  Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga, serta upaya peningkatan pemanfaatan
pekarangan melalui halaman asri, teratur, indah dan nyaman (hatinya) PKK, sandang dan
perumahan serta tata laksana rumah tangga yang sehat.
  Meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian lingkungan hidup serta membiasakan hidup
berencana dalam semua aspek kehidupan dan perencanaan ekonomi keluarga dengan
membiasakan menabung.
  Meningkatkan pengelolaan gerakan PKK baik kegiatan pengorganisasian maupun pelaksanaan
program-programnya yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat.
Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan
menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan
gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
Tim Penggerak PKK berada di tingkat pusat sampai dengan desa/kelurahan, PKK dikelola
dan digerakkan oleh Tim Penggerak PKK yang diketuai oleh isteri Pimpinan Daerah (Gubernur,
Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah), secara fungsional. Dapat dikemukakan bahwa
kunci berkembangnya program dan kegiatan PKK, justru ada peran nyata diwujudkan oleh istri
Pimpinan Daerah.
Strategi PKK dalam upaya menjangkau sebanyak mungkin keluarga, dilaksanakan melalui
“Kelompok Dasawisma”, yaitu kelompok 10 – 20 KK yang berdekatan. Ketua Kelompok
Dasawisma dipilih dari dan oleh anggota kelompok. Ketua Kelompok Dasawisma membina 10
rumah dan mempunyai tugas menyuluh, menggerakkan dan mencatat kondisi keluarga yang ada
dalam kelompoknya, seperti adanya ibu hamil, ibu menyusui, balita, orang sakit, orang yang buta
huruf dan sebagainya. Informasi dari semuanya ini harus disampaikan kepada kelompok PKK
setingkat diatasnya, yang akhirnya sampai di Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan.
Anggota Tim Penggerak PKK adalah para relawan, yang tidak menerima gaji, baik
perempuan maupun laki-laki, yang menyediakan sebagian dari waktunya untuk PKK.  Walaupun
Sasaran PKK adalah keluarga, khususnya ibu rumahtangga, perempuan, sebagai sosok sentral
dalam keluarga. Ia tidak hanya mengurus soal kehidupan rumahtangganya dan mengasuh anak
saja. Banyak diantara ibu rumahtangga yang membantu suami disawah, bahkan berusaha
menambah pendapatan keluarga dengan berjualan.
Tim Penggerak PKK berperan sebagai motivator, fasilitator, perencana, pelaksana,
pengendali dan penggerak. Pembinaan tehnis kepada keluarga dan masyarakat dilaksanakan
dalam kerjasama dengan unsur dinas instansi pemerintah terkait.

10 PROGRAM POKOK PKK


      

1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila


Pancasila  adalah  landasan  ideologi  negara  Indonesia,  dan  terdiri  dari  5 prinsip yang tidak
terpisahkan, meliputi : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila
digali dari nilai budaya Indonesia, yang mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, lebih mementingkan
kepentingan nasional dari pada kepentingan diri sendiri atau keluarga. Mengembangkan rasa
kebersamaan, taat pada peraturan dan hukum yang berlaku, berbudi pekerti luhur serta berwatak
mulia.
2. Gotong Royong
Ini adalah sikap kebersamaan, saling membantu. Sikap gotong royong sudah ada dalam tradisi,
budaya hidup masyarakat, seperti :
- Arisan, Tengelan, Selapanan, Sambatan, Patungan, Lebotan, Jimpitan (Jawa Tengah dan Jawa
Timur)
- Resaya, Tabur (Jawa Timur)
- Rereyongan Sarumpi (Jawa Barat)
- Subak, Sekaha (Bali)
- Basuri, Matag, Siru (Nusa Tenggara Barat)
- Arong, Engko, Gemoking (Nusa Tenggara Timur)
- Sakai-sembahyangan (Lampung)
- Marsi-dapara (Sumatera Utara)
- Pela, Masori (Maluku)
- Mapalus (Sulawesi Utara)
- Puludow, Pongerih (Kalimantan).
3. Pangan 
Dalam hal pangan, PKK menggalakkan penyuluhan untuk pemanfaatan pekarangan, antara lain
dengan menanam tanaman yang bermanfaat, seperti sayuran, ubi-ubian, buah-buahan dan
bumbu-bumbuan. Bahkan juga dianjurkan memelihara unggas dan ikan serta cara
pemeliharaannya di lahan pekarangan mereka sendiri. Hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan
keluarga, dan selebihnya dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan
penganekaragaman pangan lokal. Pembinaan teknis diadakan dalam kerjasama dengan dinas
pertanian setempat.
4. Sandang
Sebagai salah satu kebutuhan dasar, pakaian sangat berpengaruh terhadap pembentukan
kepribadian, sikap, perilaku dan kesehatan. Di berbagai daerah, PKK menggalakkan upaya untuk
dapat memanfaatkan produk bahan dan corak pakaian setempat, dengan mencintai produksi
dalam negeri.
5. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
Rumah bukan sekedar tempat untuk berteduh saja. Rumah adalah tempat dimana keluarga dapat
hidup bersama dan meningkatkan kualitas hidupnya, dalam lingkungan yang nyaman, damai,
bersih dan apik.
Orang perlu mengetahui bagaimana menata rumah sehat, menarik dan nyaman. Selain itu, perlu
pula mengetahui bagaimana menjaga kebersihan rumah dan memanfaatkan pekarangan.
6. Pendidikan dan Keterampilan
Dalam hal ini PKK memanfaatkan jalur pendidikan non-formal. Dengan adanya Program “Wajib
Belajar”, maka PKK menganjurkan keluarga untuk dapat memberikan pendidikan yang baik bagi
putera-puterinya. Anak laki-laki maupun perempuan, perlu mendapat kesempatan belajar yang
sama. Sebagai mitra pemerintah, maka dewasa ini PKK juga berperan dalam melaksanakan
program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB).
Dalam rangka Pemberantasan Buta Aksara, PKK melaksanakan “Paket A, B dan C”, yang dapat
disejajarkan dengan SD, SMP dan SMU. PKK percaya bahwa pendidikan adalah proses seumur
hidup. PKK juga melaksanakan program Keaksaraan Fungsional. Proses belajar program ini
berdasarkan jenis pekerjaanya.
Selesai kursus kelompok belajar diikutkan dalam kursus keterampilan kerja, dan selanjutnya
kelompok diberi modal usaha. Selain dari itu, PKK juga menggalakkan pelatihan atau kursus
untuk membuat berbagai kerajinan tangan, produk-produk makanan dan minuman yang hasilnya
dapat dijual. Ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
7. Kesehatan
Kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia. Orang harus belajar bagaimana cara menjaga,
memelihara kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya. Memelihara kesehatan diri sendiri,
keluarga dan lingkungannya sangat erat kaitannya dengan persoalan kemiskinan dan ketidak
tahuan, serta pendidikan yang rendah.
Setiap orang mempunyai tugas kewajiban dan bertanggung-jawab untuk memelihara kesehatan
diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Orang harus tahu dan mewujudkannya dalam sikap
hidup sehari-hari untuk hidup bersih dan sehat, menjaga lingkungan yang sehat, baik di dalam,
maupun diluar rumah. Perhatian khusus ditujukan pada kesehatan ibu dan anak, pasangan usia
subur, ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk mendekatkan sistem pelayanan kesehatan kepada
golongan ini, dibentuk Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), dengan kader Posyandu yang
terlatih.
Ada 5 Pelayanan Dasar di Posyandu, yaitu : Imunisasi, Gizi, Keluarga Berencana, Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), dan Penanggulangan Diare. Secara teratur ibu hamil memeriksakan diri di
Posyandu, dan membawa anak balitanya untuk pemeriksaan kesehatan (penimbangan anak dan
imunisasi). Penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan keluarga berencana diadakan di Posyandu,
bahkan diadakan pula pemberian maknan tambahan serta demonstrasi tentang makanan bergizi.
Kader Posyandu mendapat pelatihan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kesehatan
yang menjadi program Posyandu. Untuk menjaga semangat kerja Kader Posyandu, PKK
menyelenggarakan  Jambore Nasional Kader Posyandu yang diadakan sekali dalam lima tahun.
Pengalaman menyatakan bahwa hal ini sangat membantu dalam upaya memotivasi semangat
kerja kader bahkan juga Tim Penggerak PKK setempat. Untuk meningkatkan kepedulian kepada
para lanjut usia (Lansia), diadakan juga Posyandu Lansia.
8.    Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
PKK menganjurkan pembentukan koperasi sebagai upaya pemberdayaan keluarga dengan
meningkatkan pendapatan. Koperasi juga merupakan jalur yang baik dalam melatih mewujudkan
prinsip kehidupan demokratis dan kerjasama antar-manusia. Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) di beberapa daerah ditingkatkan menjadi koperasi.
Selain manfaat bagi peningkatan ekonomi keluarga, koperasi juga dapat menjadi jalur
menciptakan lapangan kerja setempat.
9.    Kelestarian Lingkungan Hidup
Program ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan lingkungan secara ekologis. 
Menjaga kelestarian lingkungan menjadi faktor yang sangat penting dewasa ini. Banyak bencana
alam yang disebabkan karena lingkungan yang rusak. PKK memberikan penyuluhan sederhana
agar lingkungan tidak dirusak dan mencegah pencemaran sumber air, antara lain tidak
membuang sampah di sungai atau selokan, serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk
dan penyuluhan – penyuluhan kesehatan lingkungan.
10.   Perencanaan sehat
Perencanaan sehat mencakup antara lain upaya meningkatkan kemampuan keluarga untuk
mengelola keuangan keluarga secara efektif, efisien dengan memperhatikan kepentingan masa
depan.
Anjuran untuk meyimpan uang di Bank, melaksanakan Keluarga Berencana, adalah anjuran
kongkrit yang digalakkan dalam program ini. Dalam hal keuangan dianjurkan agar hidup
keluarga tidak “besar pasak dari tiang”. Mampu untuk membagi waktu dengan baik, yaitu waktu
untuk mengelola rumahtangga, untuk bekerja, beristirahat, santai bersama keluarga, membagi
pekerjaan dikalangan anggota keluarga yang didasarkan kemampuan masing-masing. Semua ini
dapat membantu dalam upaya membangun kehidupan keluarga yang lebih teratur, terarah,
efektif, efisien dan membawa bahagia bagi setiap anggota.

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
·           Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung
kepada kita sendiri
·           Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang
disengaja maupun yang tidak di sengaja
·           Macam-macam tanggung jawab dibedakan menjadi 5 macam diantaranya:
1.      Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
2.      Tanggung jawab terhadap keluarga
3.      Tanggung jawab terhadap masyarakat
4.      Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara
5.      Tanggung jawab terhadap Tuhan
·           Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia
·           Gambaran Transisi demografi:
a.      Tahap 1: Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan
angka pertumbuhan nol (zero).
b.      Tahap 2: Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran,
maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus.
c.       Tahap 3: Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka
kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.
d.      Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah
pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero)

B.    Saran
Diharapkan dalam ketidakseimbangan demografi di Indonesia dapat teratasi agar seimbang
antara kelahiran dan kematian sehingga tidak ada agi yang namanya kemiskinan

REFERENSI

Wijayanti, Cicik. 2012. Manusia dan Lingkungan. http://cicikwijayanti.blogspot.com


Damara, Chika . 2012.Ilmu Sosial Budaya Dasar. http://damarachika.blogspot.com
Alfarisi. 2012. Ilmu Sosial Budaya. http://dadi1234.blogspot.com
Sudarmono, Teguh. 2011. Informasi Kebudayaan Masyarakat
Indonesia. http://sosialdasar.blogspot.com
Leo. 2013. Gambaran Transisi Demografi. http://senda-ronyrama.blogspot.com
Rijal, Seventh. 2013. Makalah Demografi. http://rijalseventh.blogspot.com
Willi, Andrea. 2012. Demografi atau Ilmu Kependudukan. http://kesmas-fkm.blogspot.com
Setyo, Budi. 2012. Pengertian Demografi. http://setyo-budi.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai