KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah ilmu sosial dan budaya.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan karena usaha dari
kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami baik itu dosen kami dan
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami selaku penulis
makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas kami
selanjutnya.
Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini
ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuhan menciptakan manusia yang terdiri dari triliunan sel, kemudian dai sel tersebut
membentuk jaringan dan jaringan tersebut membentuk organ. Manusia juga diberi otak untuk
selalu berpikir selain otakmanusia juga diberi hati (qolbu) inilah yang membedakan dengan
mahluk lainnya dan menyandang predikat mahluk yang paling sempurna. Setiap mahluk apapun
macamnya, hanya dapat hidup dalam suatu lingkungan dengan kondisi yang baik, atau paling
tidak masih dalam rentanang kisaran toleransinya. Selain faktor kondisi, mahluk hidup juga
harus berada dalam lingkungan yang dapat menyediakn segala sumber daya yang dibutuhkannya.
Menurut undang-undang No. 23 tentang pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup
adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan segenap pengada (entity) baik
pengada ragawi abioti atau benda (materi) , maupaun pengada insani, abiotik atau mahluk hidup
termasuk manusia dengan perilakunya, keadaan (tatanan alma baca kosmologi), daya (peluang
tatanan dan harapan) yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kejateraan manusia
serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang hubungan antara manusia dan
lingkungannya.
1.2 Rumusan masalah
1. bagaimana peranan manusia sebagai objek lingkungan?
2. bagaimana peranan manusia sebagai subjek lingkungan?
3. bagaimana hubungan antara manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya?
4. apakah pengaruh timbal balik antara lingkungan alam dan sosial budaya?
5. bagaimana kependudukan di indonesia dan apa saja problematikanya?
6. bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat ?
7. bagaimana 8 program pokok PKK dapat mensejahterakan masyarakat?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui peranan manusia sebagai objek dan subjek lingkungan.
Untuk mengetahui hubungan antara manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya.
Untuk mengetahui kependudukan di Indonesia beserta problematikanya.
Untuk mengetahui cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk memnuhi tugas ilmu sosial budaya dasar
Untuk mengetahui gambaran demografiyang terjadi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANUSIA SEBAGAI OBJEK DAN SUBJEK LINGKUNGAN
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding
makhluk-makhluk hidup lainya karena manusia secara kodrati diberi akal budi yang
memungkinkan adanya kebudayaan. Lingkungan dapat dibagi 3 yaitu lingkungan biotik, abiotik
dan lingkungan buatan. Manusia menjadi objek dan sekaligus subjek dan lingkungan karena
manusia hidup dan berkembang dilingkungan masing-masing, mengolah sumber-sumber alam
dan sosial yang ada dilingkungan tersebut serta memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan
hidupnya.
Berbeda denngan makhluk hidup lainya, bukan dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya
melainkan perilaku manusia dalam memanfaatkan kebutuhan itulah yang berbeda dengan
makhluk hidup lainya, misalnya hewan. Selain butuh makan dan minum, manusia butuh tempat
tinggal yang layak bila tidak berarti tidak manusiawi, butuh pendidikan butuh pakaian dan butuh
berfilsafat tentang hakekat dirinya sebagai pribadi dalam hubungannya dengan manusia lain dan
martabatnya alam dan Tuhan sang Pencipta segalanya yang ada di Jagad Raya yang termuat
dalam ajaran agama. Dari filsafat pula manusia dapat menciptakan ilmu seni dan budaya.
Kehidupan yang manusiawi tentunya dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku.
Perilaku manusia satu dengan yang lain tidak dapat disamakan. Hal yang cukup mempengaruhi
perilaku manusia tersebut karena faktor lingkungan dimana dia tinggal. Dengan demikian
manusia menjadi objek sekaligus subjek dari lingkungan.
Pengertian penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
Orang yang tinggal di daerah tersebut
Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan buktikewarganegaraan, tetapi memilih
tinggal di daerah lain.
Masalah kependudukan di Indonesia
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Di Indonesia masalah-
masalah kependudukan yang terjadi antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah
penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk,
rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.
Negara Indonesia adalah suatu negara yang memiliki wilayah yang luas. Namun
persebaran penduduknya tidak merata. Ada wilayah yang sangat padat penduduknya, dan ada
pula wilayah yang sangat jarang penduduknya. Sebagai contoh wilayah yang sangat padat
penduduknya adalah di Ibukota Negara Indonesia, yaitu di Jakarta. Jumlah penduduknya
sangatlah banyak dan berdasarkan sensus tahun 2000, setiap satu kilometer persegi di Jakarta,
didiami lebih dari dua belas ribu orang. Hal ini sangatlah berbeda dengan daerah-daerah lain
seperti di Kalimantan. Di Kalimantan, hanya ada 27 orang yang mendiami wilayah seluas satu
kilometer persegi.
Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk
Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang.
Jumlah penduduk yang sangat tinggi ini, pasti akan terus berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Hal ini di karenakan tingginya angka pertumbuhan penduduk. Dengan kata
lain angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematian. Angka kelahiran yang tinggi biasanya
disebabkan beberapa faktor, salah satunya kurangnya pengetahuan tentang dampak memiliki
banyak anak. Hal ini disebabkan di kalangan masyarakat khususnya masyarakat menengah ke
bawah, ada anggapan yang dipercaya secara turun-temurun yaitu anggapan yang mengatakan
“Banyak Anak, Banyak Rejeki”. Selain itu Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
Hal ini sangat mempengaruhi kualitas atau mutu penduduk Indonesia. Di Indonesia,
masyarakatnya kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Akibatnya,
masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus. Hal inilah yang akan
memicu rendahnya pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita artinya rata-rata pendapatan
penduduk setiap tahun. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia sendiri masih tergolong
rendah. Rendahnya pendapatan per kapita sangat berkaitan dengan banyaknya masyarakat
miskin. Kemiskinan yang terjadi akan memicu beberapa hal salah satunya kelaparan, dan
kelaparan akan memicu tingginya angka kriminalitas dan tindak kejahatan.
Ditambah lagi dengan tingginya tingkat ketergantungan. Penduduk yang tidak bekerja
atau yang tidak memiliki penghasilan merupakan penduduk yang tidak produktif. Biasanya
penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih anak-anak dan remaja.
Mereka ini disebut usia nonproduktif. Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya kepada
penduduk produktif (bekerja). Karena usia nonproduktif tinggi, maka menyebabkan tingkat
ketergantungan di Indonesia cukup tinggi.
Beberapa kota besar lainnya di Indonesia juga memiliki kepadatan penduduk yang sangat
padat. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti
pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan,
terciptanya pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan masih banyak
lagi. Seperti contoh di Surabaya banyak sekali ditemukan perkampungan-perkampungan kumuh
baik itu di sepanjang aliran sungai maupun disepanjang rel kereta api.
Pemerintah sendiri terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan di atas.
Upaya yang sudah dijalankan pemerintah antara lain : dengan menekan laju pertumbuhan
penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB) yang dilakukan melalui penyuluhan-
penyuluhan di permukiman warga maupun dengan penyuluhan pada pasangan-pasangan yang
akan menikah, melaksanakan program transmigrasi, meningkatkan kualitas pendidikan dan
pelayanan kesehatan, membuka lapangan kerja sebanyak mungkin salah satunya dengan cara
memberikan keterampilan-keterampilan berwirausaha kepada masyarakat, dan lain sebagainya.
Dalam mengatasi pengangguran, pemerintah telah berupaya menciptakan lapangan kerja
di daerah-daerah pedesaan. Selain itu, pemerintah juga memberi bekal keterampilan kerja berupa
pelatihan-pelatihan di daerah-daerah yang tinggi angka penganggurannya.
Dalam mengatasi persebaran penduduk, pemerintah mengadakan program transmigrasi.
Program transmigrasi adalah program perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain,
dalam hal ini dari daerah yang berkepadatan tinggi, ke daerah berkepadatan rendah.
Dalam mengatasi pertumbuhan penduduk, pemerintah mengadakan program KB
( Keluarga Berencana ). Program KB ini merupakan program bagi pasangan suami-istri
khususnya yang baru atau yang akan menikah. Pada program ini dijelaskan dan disarankan
tentang aturan dari pemerintah yang menyarankan jumlah anak dengan melihat dan
mempertimbangkan hal-hal seperti pendidikan, pendapatan keluarga, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
· Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung
kepada kita sendiri
· Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang
disengaja maupun yang tidak di sengaja
· Macam-macam tanggung jawab dibedakan menjadi 5 macam diantaranya:
1. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
4. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
· Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia
· Gambaran Transisi demografi:
a. Tahap 1: Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan
angka pertumbuhan nol (zero).
b. Tahap 2: Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran,
maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus.
c. Tahap 3: Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka
kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.
d. Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah
pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero)
B. Saran
Diharapkan dalam ketidakseimbangan demografi di Indonesia dapat teratasi agar seimbang
antara kelahiran dan kematian sehingga tidak ada agi yang namanya kemiskinan
REFERENSI