Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Interaksi Individu dengan Lingkunganya


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah psikologi
Dosen Pengampu :
Devi Eryanti M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 1 BKI- II B
Anggun Nazhara Sadida 1234010083
Ghoziyah Lailatun Najah 1234010080
Hana Pertiwi 1234010067
Hana Qasimah Nuraini 1234010087
Jihan Ierene 1234010068
Putri Aulia Agustiani 1234010070
Syaila Nur Azizah 1234010082

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAM KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini dengan judul
“ Interaksi Individu dengan Lingkunganya”
Tidak lupa juga, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini khusunya kepada inu Devi
Eryanti M. Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kami, sehingga kami bisa menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan. Tentunya tanpa dukungan dari berbagai pihak
penyusunan makalah ini tidak mungkin maksimal.
Sebagai penyusun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan baik dalam isi, maupun tata bahasa
penyampaianya. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik
dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Bandung, 15 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Selain itu, manusia juga tergolong kedalam individu. Individu atau perorangan
merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. 1 Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, individu adalah organisme tunggal yang hidup dan berdiri sendiri 2 serta
memiliki akal dan pikiran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan
satu-satunya makhluk yang tergolong kedalam individu. Sebagai makhluk individu,
manusia pasti berinteraksi dengan lingkunganya. Hal itu sudah menjadi bagian
penting dari kehidupan manusia. Apabila manusia tidak berinteraksi dengan
lingkunganya, maka sudah dipastikan manusia tidak akan bisa berkembang dan
tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini membuktikan bahwa proses
interaksi antar individu (manusia) dengan lingkunganya merupakan hal yang sangat
penting untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan individu itu sendiri. Namun,
pada kenyataanya banyak diantara kita yang belum memahami bagaimana konsep
dan maksud dari interaksi itu sendiri. Sehingga ketika proses interaksi itu
berlangsung, kita mengalami kesulitan untuk menganalisa dan menyesuaikan proses
interaksi yang terjadi. Oleh karena itu, untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai interaksi individu dengan lingkunganya, kami akan membahas masalah
ini dari sisi psikologi dalam makalah yang berjudul “Interaksi Individu dengan
Lingkunganya”.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Interaksi Individu dengan Lingkunganya ?
b. Apa saja bentuk-bentuk Interaksi Individu dengan Lingkunganya ?
c. Faktor-Faktor apa saja yang Mempengaruhi Proses Interaksi Individu dengan
Lingkunganya ?

2
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui maksud arti dari interaksi individu dengan lingkunganya
b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari interaksi individu dengan
lingkunganya
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses interaksi
individu dengan lingkunganya
BAB II

PEMBAHASAN

1. Interaksi

a. Pengertian Interaksi

Secara umum interaksi adalah suatu tindakan yang terjadi ketika dua atau
lebih objek mempengaruhi satu sama lain.3 Adapun pengertian interaksi menurut
para ahli, yaitu :
 Selo Soemardjan
Interaksi adalah hubungan tibal balik antar manusia atau individu, dengan
berbagai kehidupan bersama.4
 Shaw
Interaksi adalah pertukaran perilaku antar pribadi yang saling
mempengaruhi satu sama lain.5
 Tribut dan Kelley
Interaksi adalah suatu kejadian yang melibatkan dua orang atau lebih dan
terjalin hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Sehingga dapat disimpulkan interaksi adalah suatu tindakan atau perilaku
yang melibatkan satu individu dengan individu lain atau satu individu dengan
lingkunganya yang saling mempengaruhi satu sama lain.

2. Individu

a. Pengertian Individu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Individu adalah seseorang yang


terpisah dari yang lain atau organisme yang hidupnya berdiri sendiri, dan secara
fisiologi bersifat bebas. Selain itu, individu dapat didefinisikan sebagai
organisme tunggal yang memiliki identitas, karakteristik, dan keberadaan yang
independen berdasarkan pengertian diatas bahwa individu itu merupakan
3

5
manusia perseorangan yang hidupnya berdiri sendiri serta memiliki sikap, sifat,
tingkah laku, dan kepribadian yang berbeda-beda antar sesama. 6

b. Ciri-Ciri Individu
 Memiliki akal, pikiran, hasrat, dan keinginan sebagai acuan dalam
bertindak
 memiliki ciri khas bentuk tubuh yang membedakan antara individu satu
dengan lainya
 memiliki naluri untuk bertahan hidup dan keinginan mencapai suatu
kepuasan

3. Lingkungan
a. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya,
energi, keadaan dan makluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi alam itu sendiri. Menurut KBBI, lingkungan adalah sebuah
daerah atau kawasan dan seluruh bagian yang terdapat di dalamnya yang ada
di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Sehingga, dapat dismpulkan lingkungan adalah sebuah kesatuan ruang yang
memuat semua benda, keadaan, energi, dan sumber daya alam didalamnya
yang mempengaruhi kehidupan manusia.

4. Interaksi Individu dengan Lingkunganya


a. Pengertian Interaksi Individu dengan Lingkunganya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Individu adalah seseorang yang terpisah
dari yang lain atau organisme yang hidupnya berdiri sendiri, dan secara fisiologi
bersifat bebas. Dan lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sum
ber daya, energi, keadaan dan makluk hidup termasuk manusia dan perilakunya y
ang mempengaruhi alam itu sendiri.
Maka bisa kita ambil bahwa interaksi individu dengan lingkungan adalah proses
saling memengaruhi antara sesorang atau suatu organisme yang hidup sendiri

6
dengan segala macam sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya baik secara
langsung maupun tidak langsung.
 Interaksi individu dengan linkungan secara langsung

 Memanfaatkan sumber daya alam: Individu dapat menggunakan sumber daya alam
seperti air, tanah, dan mineral untuk memenuhi kebutuhannya.
 Mengubah lingkungan: Individu melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengubah
lingkungan, seperti membangun rumah, menebang pohon, dan mencemari lingkungan.
 Beradaptasi dengan lingkungan: Individu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungannya, seperti memakai pakaian yang sesuai dengan cuaca dan belajar
berenang di daerah yang memiliki banyak air.

 Interaksi individu dengan linkungan secara tidak langsung

 Memproduksi barang dan jasa: Individu memproduksi barang dan jasa yang dapat
memengaruhi lingkungan, seperti menghasilkan emisi gas rumah kaca dan membuang
limbah.
 Mengkonsumsi barang dan jasa: Individu mengkonsumsi barang dan jasa yang dapat
memengaruhi lingkungan, seperti menggunakan kendaraan bermotor dan membeli
produk yang dikemas dengan plastik.
 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial: Individu berpartisipasi dalam kegiatan sosial
yang dapat memengaruhi lingkungan, seperti melakukan kegiatan reboisasi dan
membersihkan sungai.

5. Bentuk-Bentuk Interaksi Individu dengan Lingkunganya


Interaksi individu dengan lingkungannya mempunyai pengertian yang luas, ar
tinya individu tidak hanya berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan luar yang tampa
k (jasmaniah), akan tetapi juga dalam kegiatan-kegiatan yang tidak tampak (bers
ifat rokhaniah). Contohnya: orang yang sedang melamun pada hakekatnya ia sed
ang berinteraksi dengan lingkungannya, hanya tidak tampak karena melamun me
rupakan kegiatan yang bersifat rokhaniah. Contoh lain: Seorang pengarang roma
n atau ceritera-ceritera menggunakan pengalamannya dalam kejadian-kejadian y
ang nyata untuk menyusun ceritera-ceritera khayalnya. Begitu juga orang gila mi
salnya ia berhubungan dengan lingkungan dalam kehidupan yang tidak nyata ata
u khayal.
Persoalan selanjutnya adalah, bagaimanakah bentuk insteraksi tersebut? Atau
apa yang diperbuat individu dalam interaksinya?Secara umum dapat dikelompok
kan ada empat jenis bentuk kegiatan individu dalam interaksinya dengan lingkun
gan, yaitu:
a. Individu menggunakan lingkungan (use the invironment)
Dalam kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakannya Individu membutuh
kan sesuatu yang ada di lingkungannya. Untuk kelangsungan hidupnya indivi
du menggunakan oxsigen untuk bernafas, individu menggunakan makanan da
n minuman untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Para mahasiswa menggu
nakan kecakapan-kecakapan yang telah diperolehnya untuk dapat mengikuti
kuliah dengan baik. Para petani menggunakan cangkul, pupuk, bibit-bibit, da
n sebagainya agar usahanya dalam pertanian dapat berhasil baik. Contoh lain
misalnya untuk dapat mengadakan komunikasi yang lebih baik dengan orang
asing, maka kita harus dapat menggunakan bahasa asing (bahasa Inggris misa
lnya) dengan sebaik-baiknya sebagai alat komunikasi.
Kiranya masih banyak lagi contoh-contoh yang dapat dikemukakan di sini,
pada pokoknya untuk terwujudnya suatu kegiatan, individu mempergunakan
sesuatu yang ada dalam lingkungannya. Sementara Allah Swt jelaskan dalam
Alquran mengenai pemanfaatan lingkungan hidup sebagai wujud individu me
nggunakan lingkungan sebagai berikut:
1) “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Al
lah) memperbaikinya” (QS. Al-A’raf: 56).
2) “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gun
ung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut uk
uran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperlu
an hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu
sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya. Dan tidak ada sesuatupun
melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurun
kannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. Dan Kami telah meni
upkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turun
kan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan
sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya” (QS: Al-Hijr [15]:9-
22).
3) “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit s
ebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia men
ghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu;
karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Pa
dahal kamu mengetahui”(QS:al-Baqarah [2]:22).

Esensi pada ayat tersebut ialah individu menggunakan lingkungan dengan


cara merawat agat tidak rusak, Allah Swt memfasilitasi manusia dengan hamp
aran alam yang ditumbuhi buah-buahan serta larangan menyekutukan Allah.
Berikut beberapa contoh bentuk interaksi individu dengan lingkungan:

1) Petani: Petani menggunakan lahan, air, dan pupuk untuk menanam tan
aman. Mereka juga memelihara hewan ternak untuk mendapatkan dag
ing, susu, dan telur.
2) Nelayan: Nelayan menangkap ikan di laut untuk mendapatkan makana
n. Mereka menggunakan perahu dan alat pancing untuk menangkap ik
an.
3) Industri: Industri menggunakan berbagai sumber daya alam, seperti air,
mineral, dan bahan bakar fosil, untuk memproduksi barang dan jasa.
4) Konsumen: Konsumen membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh
industri. Mereka juga menggunakan berbagai sumber daya alam, seper
ti air, energi, dan bahan bakar, dalam kehidupan sehari-hari.

Penting bagi setiap individu untuk menyadari bagaimana mereka berintera


ksi dengan lingkungan dan bagaimana mereka dapat menggunakannya secara
berkelanjutan. Dengan melakukan berbagai tindakan kecil, seperti menghema
t air, energi, dan bahan bakar, dan mendaur ulang sampah, individu dapat berk
ontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

b. Individu menentang lingkungan (resist the environment)


Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, individu harus menentang atau
melawan atau menghindari lingkungan. Individu harus mempertahankan diri t
erhadap lingkungan-lingkungan yang mengganggu hidupnya atau berbahaya.
Misalnya, kadang- kadang hari terlalu panas, atau dingin, terlalu gelap atau te
rang, dan sebagainya, maka terhadap hal yang demikian individu harus meng
atasinya dengan melawan keadaan tersebut, dengan memakai payung, baju te
bal, pakai kaca mata, dan sebagainya. Cara-cara individu mempertahankan di
rinya terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk perlawanan (resistance) atau da
lam bentuk penghindaran (avoidance).
Beberapa contoh dari bentuk interaksi ini adalah, misalnya jika hari huja
n kita memakai payung atau jas hujan; memakai baju tebal dan hangat pada w
aktu cuaca dingin. Seorang mahasiswa mengundurkan diri dari fakultasnya se
telah merasa tidak mampu dan tidak sesuai dalam kuliahnya, adalah salah sat
u contoh bentuk penghindaran (avoidance) terhadap lingkungannya.
Pada binatang biasanya terdapat alat-alat yang bersifat alamiah untuk me
mpertahankan diri terhadap lingkungannya. Demikian pula bayi yang baru la
hir memiliki refleks-refleks tertentu yang berfungsi untuk mempertahankan di
ri terhadap lingkungannya. Penentangan atau penghindaran terhadap lingkung
an ini tidak hanya kepada lingkungan fisik, tetapi juga kepada lingkungan sos
ial / kultural.
c. Individu menyesuaikan diri dengan lingkungan (adjusment)
Agar interaksi yang sudah berlangsung menjadi lebih baik lagi, maka ind
ividu berusaha untuk mengubah interaksi tersebut, sehingga menjadi lebih bai
k, lebih sempurna, dan lebih efisien. Usaha untuk mengubah ini disebut peny
esuaian diri atau adjusment. Bentuk penyesuaian diri ini ada dua kemungkina
n, yaitu individu mengubah dirinya sendiri agar interaksi dengan lingkungann
ya lebih baik atau disebut penyesuaian autoplastis dan lingkungannya diubah
agar interaksinya lebih baik atau disebut penyesuaian alloplastis.
Adapun contoh dari bentuk penyesuaian alloplastis misalnya seorang ma
hasiswa yang akan menempati kamarnya yang baru, berusaha untuk menguba
h, mengatur, dan menyusun segala sesuatu isi kamarnya agar ia merasa betah
dalam kamarnya, dan dapat belajar dengan baik. Dipasangnya hiasan-hiasan p
ada dinding dengan warna-warna yang cocok. Kemudian adapun contoh bent
uk penyesuaian autoplastis misalnya Petani beradaptasi dengan perubahan mu
sim dengan menanam tanaman yang berbeda pada waktu yang berbeda. Mere
ka juga beradaptasi dengan perubahan iklim dengan menggunakan teknik irig
asi dan drainase yang lebih efisien. Sudah tentu pada kenyataannya penyesuai
an akan sukar untuk dibedakan dengan tegas mana alloplastis dan mana auto
plastis.
Penyesuaian yang baik adalah kombinasi dari kedua bentuk tersebut. Seb
agai contoh, misalnya dua orang teman yang bertentangan faham mengenai s
uatu masalah, mungkin akan terdapat penyesuaian dengan jalan salah seorang
mengalah dan mencocokkan maksudnya dengan pendapat temannya yang sat
u. Atau menentangnya dan membujuk agar kawannya mau mengikuti pendap
atnya. Tidak semua usaha penyesuaian ini berhasil baik, kadang-kadang indiv
idu mengalami kegagalan dalam memperoleh penyesuaian. Kegagalan dalam
penyesuaian diri disebut maladjusment.
d. Individu turut serta dengan kegiatan yang sedang berlangsung (participation)
Lingkungan tidak selalu berada dalam keadaan diam (statis), akan tetapi j
uga dalam bentuk suatu proses yang dinamis atau bergerak. Terhadap lingkun
gan yang berupa proses yang sedang berlangsung ini, kadang-kadang individ
u turut mengambil bagian atau turut serta dengan kegiatan tersebut. Misalnya
jika pada suatu pagi seorang mahasiswa datang terlambat pada suatu kuliah,
maka ia dapat mengikuti dan turut serta dengan kegiatan yang telah berjalan.
Dalam kegiatan percakapan-percakapan, permainan- permainan, nyanyian-ny
anyian, dan sebagainya, individu harus turut ambil bagian atau turut serta den
gan kegiatan-kegiatan itu yang telah berlangsung lebih dahulu dalam pergaula
n pergaulan sosial, kegiatan partisipasi ini merupakan salah satu syarat untuk
tercapainya interaksi sosial yang efisien.

Demikianlah empat jenis bentuk interaksi antara individu dengan lingkungannya.


Dalam prakteknya, keempat bentuk tersebut tidak dapat dipisahkan karena setia
p kegiatan merupakan suatu keseluruhan yang komplek dan dinamis. Setiap kegi
atan individu merupakan keseluruhan dari keempat jenis bentuk tersebut.

Selain itu bentuk-bentuk partisipasi individu dalam kegiatan yang sedang berlan
gsung dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:

1. Partisipasi aktif
- Keterlibatan langsung: Individu secara langsung terlibat dalam pelaksana
an kegiatan. Contohnya, individu yang mengikuti kegiatan kerja bakti me
mbersihkan lingkungan.
- Pengambilan keputusan: Individu memberikan masukan dan saran dalam
proses pengambilan keputusan terkait kegiatan. Contohnya, individu yan
g mengikuti rapat musyawarah desa untuk membahas program pembang
unan desa.
- Kepemimpinan: Individu memimpin atau mengorganisir kegiatan. Conto
hnya, individu yang menjadi ketua panitia acara.
2. Partisipasi pasif
- Kehadiran: Individu hadir dan mengamati kegiatan. Contohnya, individu
yang menonton pertandingan sepak bola.
- Mendukung: Individu memberikan dukungan moral atau finansial terhad
ap kegiatan. Contohnya, individu yang menyumbang dana untuk kegiata
n amal.
- Konsumsi: Individu menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan dari
kegiatan. Contohnya, individu yang membeli makanan yang dijual di baz
ar.

6. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Interaksi Individu dengan


Lingkunganya
Dalam proses berlangsungnya interaksi ada dua pihak atau unsur yang
berperanan yaitu individu di satu pihak dan lingkungan di pihak lain. Lingkungan
memberikan stimulus (rangsangan) kepada individu, kemudian individu
memberikan respons (jawaban) atau reaksi kepada lingkungan. Dengan demikian
individu dapat menerima stimulus dan memberikan reaksi atau respons kepada
lingkungan. Akan tetapi, ternyata bahwa setiap individu memberikan respon yang
berbeda beda terhadap situasi perangsang yang sama. Tentu saja yang
menyebabkannya terletak pada perangsang dari lingkungan atau pada individu
sendiri.
Sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial, sudah tentu individu dapat
memengaruhi dan juga dipengaruhi oleh orang lain. Pengaruh ini dapat
membawa individu kearah perubahan baik dalam sikap maupun perilaku, baik
kearah yang positif maupun negatif. Berikut ini diuraikan diantara faktor-faktor
perangsang yang dapat memengaruhi dan dipengaruhi:
a. Structure changeless characteristic
Structure changeless characteristic adalah seluruh kecakapan dan
karakteristik individu yang telah tetap sebagai hasil interaksi antara
pembawaan dan lingkungan. Yang termasuk kedalam faktor ini antara
lain:
umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, struktur masyarakat,
falsafah hidup, agama dan sebagainya.
Contohnya : orang yang beragama Islam akan berlainan reaksinya dengan
yang beragama lain ketika mendengar bunyi adzan pada waktu sholat
wajib.
b. Transitory state
Transitory state adalah suatu situasi dalam diri individu yang bersifat
sementara. Jadi hanya berlangsung pada waktu waktu atau saat saat
tertentu saja, yang pada waktu lain mungkin tidak ada atau berubah.
Misalnya: sakit, marah, sedih, gembira, lapar, lelah dan sebagainya. Dapat
dipahami bahwa tingkah laku individu akan berubah atau berlainan dari
keadaan biasa apabila berada dalam situasi keadaan sementara, tergantung
kepada keadaan sementara apa yang dialaminya.
Contohnya : seseorang yang kehausan akan beda reaksinya dengan orang
yang tidak haus, kalau kepada mereka dihidangkan minuman yang
menyegarkan.
c. Action in prepare
Action in prepare adalah kegiatan yang sedang dilakukan individu saat itu
akan memengaruhi responnya terhadap rangsangan yang sampai
kepadanya. Sebab, ketika individu sedang melakukan kegiatan kegiatan
tertentu, ia akan mengerahkan segalanya ( pikiran, tenaga, kemauan,
tindakan tindakan dan sebagainya ) untuk mencapai tujuan nya. Setiap
rangsangan dari luar yang mengahalangi kegiatan nya akan dihindarkan
dan sebaliknya perangsang yang membantu kegiatannya akan didekati atau
dipergunakan.
Contohnya : seseorang yang sedang asyik bermain game di dalam kamar
akan memusatkan segala kegiatannya untuk dapat menyelesaikan dan
memenangkan game itu. Jika sedang asyik asyiknya bermain tiba tiba adik
datang kedalam kamar dan mengganggu ada kemungkinan orang tersebut
menolak kehadiran adiknya atau menerimanya sebentar. Responnya akan
lain jika orang tersebut tidak sedang bermain.
d. Konformitas
Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial dimana individu mengubah
sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada
(Baron & Byrne 2005). Sementara itu, pengertian yang lebih sederhana
disebutkan oleh Cialdini dan Goldstein (2004) yang menyebutkan bahwa
konformitas adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu untuk
mengubah perilakunya agar sesuai dengan respon orang lain. Konformitas
dan norma sosial memiliki keterkaitan, menurut Brown (2006) tekanan
dari lingkungan agar individu melakukan konformitas pada dasarnya
berasal dari kenyataan bahwa di beberapa konteks terdapat aturan aturan,
baik yang sifatnya eksplisit maupun implisit yang kemudian
mengindikasikan bagaimana individu seharusnya dan sebaiknya
bertingkah laku, hal ini disebut dengan norma sosial.
Contohnya : tidak bersuara berisik saat menonton bioskop.
Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, faktor itu terletak pada perangsang
nya atau dalam diri individu sendiri dan hal itu sudah tentu akan lebih menonjol
atau kuat intensitasnya daripada faktor faktor lainnya.
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai