Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP MANUSIA

DOSEN PEMBIMBING
Firmina Th. Kora., S. Kep., M.P.H

DISUSUN OLEH
Amalia Irba Meilanfaiza (211100495)
Hana Sajida (211100472)
Johanis Reinchart Narayaman (2111004980
Nikken Puzi Lestari (211100510)
Oktiana Laelyatun Atika (211100508)
Rona Zulfa Lutfiyanti (211100478)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINNGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah AWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Kami berharap makalah ini dapat memenuhi tugas mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan dengan dosen pembimbing Dina Putri Utami Lubis,
S.Kep, Ns, M.Kep. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca. Kami sebagai penyusun makalah ini merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................3
BAB 1 .............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................4
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................4
BAB 2 .............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN .............................................................................................................................5
2.1 Manusia Sebagai Makhluk Adaptif ..............................................................................5
2.2 Manusia Sebagai Makhluk Holistik ..............................................................................6
2.3 Manusia Sebagai Sistem ...............................................................................................6
KESIMPULAN ...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah satu sisi dari sekian banyak makhluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak
kelebihan dari makhluk yang lain. Manusia adalah makhluk yang utuh dan unik. Sebagai
makhluk yang utuh, manusia terdiri dari bio, psiko, social, dan spiritual.
Manusia terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karateristik dan berakal, memiliki sifat-
sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam kebudayaan. Dikatakan unik karena
manusia memiliki berbagai macam perbedaan dengan setiap manusia lain, mempunyai cara
yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
Manusia sebagai makhluk individu, dimana manusia memiliki perbedaan dengan manusia
lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio, psiko, sosio, dan spiritual.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang mendasari konsep manusia?
2. Apa saja kebutuhan dasar manusia?
3. Bagaimana konsep sehat-sakit dalam keperawatan?

1.3 Tujuam
1. Mengetahui konsep manusia
2. Mengetahui konsep kebutuhan dasar manusia
3. Mengetahui konsep sehat-sakit

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Manusia Sebagai Makhluk Adaptif


Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai dalam berespon terhadap lingkungan.
Manusia sebagai makhluk yang paling cepat beradaptasi maka akan cepat menemukan
rasa aman dan nyaman.
Dalam berdaptasi setiap orang memiliki cara dan respon yang berbeda-beda, namun
dalam kehidupan kebanyakan manusia ketika mereka tidak dapat berinteraki dengan
lingkungan akan mengalami stress dan hal itu akan mengganggu manusia. Namun, hal
tersebut tidak berlangsung lama karena pada dasarnya mereka memiliki kepribadian dan
cara yang berbeda ketika mereka berinteraksi dengan lingkungannya. Model konsep
adaptasi di kemukakan oleh Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep
individu dan proses adaptasi seperti:

Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah:


1. Manusia adalah keseluruhan dari bio, psiko, sosio, spiritual yang terus menerus
berinteraksi dengan lingkungan.
2. Setiap manusia memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk
beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan
baik positif maupun negative.
3. Kemampuan adaptasi manusia bereda-beda antara satu dengan yang lainnya. Jika
seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai
kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negative.
Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy, diantaranya:
1. Focal Stimulus yaitu stimulus yang berlangsung beradaptasi dengan seseorang dan
akan mempunyai pengaruh kuat terhadap srorang individu.
Contoh: kuman penyebab terjadinya infeksi
2. Kontekstual Stimulus yaitu stimulus lain yang dialami oleh seseorang, baik stimulus
internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan
observasi diukur secara objektif.
Contoh: daya tahan tubuh yang menurun, lingkungan yang tidak sehat
3. Residual Stimulus yaitu stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar
dilakukan observasi.
Contoh: sikap atau keyakinan dan pemahaman klien terhadap penyakit, persepsi klien
tentang penyakit dan gaya hidup.

System adaptasi memiliki 4 mode adaptasi diantaranya:


1. Fungsi fisiologis, komponen system adaptasi fisiologis diantaranya oksigen, nutrisi,
eliminasi, cairan, dan elektrolit, aktivitas dan istirahat, fungsi neurologis dan fungsi
endokrin.
2. Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.

5
3. Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana
peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan
dengan orang lain.
4. Interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih
sayang dan cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat
individu maupun kelompok. Dalam proses penyesuaian diri setiap individu harus
meningkatkan energy agar mampu melaksanakan tujuan untuk melangsungkan
kehidupan, perkembangan, reproduksi sehingga proses ini memiliki tujuan untuk
meningkatkan respon adaptif

2.2 Manusia Sebagai Makhluk Holistik


Manusia sebagai makhluk holistic artinya manusia merupakan satu kesatuan yang utuh
yang tidak dapat dipisahkan yang terdiri dari unsur biologis, psikologis, social, dan
spiritual. Keempat unsur tersebut tidak dapat dipisahkan, bila ada gangguan terhadap
salah satu aspek tersebut maka akan terjadi ancaman terhadap unsur tersebut.
1. Manusia sebagai makhluk biologis
Manusia dipandang sebagai makhluk hidup biologis karena manusia memiliki
kebutuhan seperti nutrisi, oksigen, eliminasi, cairan dan elektrolit sehingga manusia
tidak dapat lepas dari lingkungan, manusia disediakan lingkungan oleh Tuhan YME
untuk dimanfaatkan dan dipelihara dalam jumlah yang tidak berlebihan untuk
melangsungkan dan mempertahankan hidupnya.
2. Manusia sebagai makhluk psikologis
Manusia dipandang sebagai makhluk psikologis karena manusia merupakan makhluk
yang memiliki perasaan, pikiran, dan interaksi. Dalam kehidupan aspek psikologis
diperlukan untuk manusia karena setiap individu memiliki kebutuhan psikologis
untuk mengembangkan kepribadiannya. Dengan adanya aspek psikologis setiap
individu memiliki kecerdasan dan kepribadian yang berbeda-beda, kepribadian
tersebut seperti melankolis, sanguine, koleris, dll.
3. Manusia sebagai makhluk social
Manusia dipandang sebagai makhluk social karena manusia perlu hidup bersama
dengan orang lain dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
hidupnya karena manusia tidak dapat melakukannya sendiri sehingga manusia harus
saling menolong satu sama lain, dalam aspek social manusia dituntut untuk
bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang berlaku di masyarakat, setiap
manusia itu berbeda-beda dalam pergaulan karena setiap manusia dipengaruhi oleh
lingkungan social dan beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
4. Manusia sebagai makhluk spiritual
Manusia dipandang sebagai makhluk spiritual karena manusia merupakan makhluk
ciptaan Tuhan YME dan setiap manusia memiliki keyakinan yang berbeda terhadap
Tuhan, dengan adanya aspek spiritual manusia mempunyai semangat hidup yang
sejalan dengan keyakinan yang dianutnya dan tidak melupakan yang menciptakannya.

2.3 Manusia Sebagai Sistem


Manusia sebagai system terdiri atas system adaptif, personal, interpersonal dan social.
Sebagai system adaptif manusia mengalami proses perubahan individu dalam berespon
terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan.

6
Sebagai sistem interpersonal manusia dapat berinteraksi, berperan dan berkomunikasi dan
sebagai system social manusia memiliki kekutan, otoritas dan pengambilan keputusan.
Menurut teori adaptasi Roy memandang bahwa manusia sebagai sebuah system yang
dapat menyesuaikan diri atau dikenal sebagai adaptif system. Sebagai system yang dapat
menyesuaikan diri manusia dapat digambarkan secara holistic (bio, psiko, social) sebagai
satu kesatuan yang mempunyai input (masukan) control dan feed back proses dan output.
Input atau masukan yang dapat berupa stimulus selanjutnya akan dilakukan proses
control dalam hal ini adalah mekanisme koping yang di manifestasikan.

KESIMPULAN

Manusia sebagai makhluk adaptif dan holistis yang terdiri dari unsur bio, psiko, sosio
dan spiritual, keempat unsur tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Hal
itu berarti sebagai perawat harus memperhatikan unsur tersebut dalam memberikan
asuhan keperawatan serta berusaha untuk dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya dan terus menerus menghadapi perubahan lingkungan serta berusaha untuk
beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan memahami konsep manusia sebagai

7
makhluk adaptif dan holistis maka akan membantu perawat untuk memahami dirinya
sendiri sehingga mereka dapat mencapai kebutuhan personal di luar situasi klien dan
membantunya untuk tumbuh dan berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/400788425/MANUSIA-SEBAGAI-MAKHLUK-ADAPTIF-
DAN-HOLISTIK-docx
https://rozaliaapriani.wordpress.com/2012/01/11/konsep-manusia/

Anda mungkin juga menyukai