Anda di halaman 1dari 11

KEPRIBADIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIOLOGIS,

PSIKOLOGIS, DAN SOSIAL BUDAYA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Culture Behaviour

Dosen pengampu : Turini Erawati, M. Pd.

Disusun oleh:

Anissya Putri Gantika, 117060086

Nur Adnindya, 117060071

Widie Maulidyawati, 117060059

Ratu Dinda Nurul Ayu, 115060052

Kelas 4C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................2

2.1 Pengertian Manusia......................................................................................2


2.2 Manusia Sebagai Sistem..............................................................................2
a. Manusia Sebagai Sistem Adaptif.............................................................2
b. Manusia Sebagai Sistem Personal............................................................3
c. Manusia Sebagai Sistem Interpersonal.....................................................3
d. Manusia Sebagai Sistem Sosial................................................................3
2.3 Manusia Sebagai Makhluk Holistik.............................................................4
a. Manusia Sebagai Makhluk Biologis.........................................................4
b. Manusia Sebagai Makhluk Psikologis.....................................................4
c. Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Budaya........................................4
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................6

3.2 Saran.............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah mahkluk BIOPSIKOSOSIAL (biologis, psikologis, dan sosial
budaya) yang unik dan menerapkan sitem terbuka serta saling berinteraksi.
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya.
Kesimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, keadaan ini disebut sehat. Manusia memiliki kebutuhan
yang secara terus menerus untuk dipenuhinya. Manusia dibekali cipta (cognitive),
rasa (affective) dan karsa (psychomotor), serta dapat mengatur dunia untuk
kepentingan hidupnya sehingga timbullah kebudayaan dengan segala macam
corak dan bentuknya, yang membedakan dengan makhluk lainnya di bumi. Proses
perkembangan perilaku manusia sebagian ditentukan olehbkehendaknya sendiri
dan sebagian bergantung pada alam.
Manusia sebagai makhluk biopsikososial merupakan model umum atau
pendekatan yang berpendapat bahwa biologis, psikologis (yang mencakup pikiran,
emosi, dan perilaku), dan sosial faktor, semua memainkan peran penting dalam
fungsi manusia dalam konteks penyakit atau penyakit. Memang, kesehatan paling
baik dipahami dalam hal kombinasi, psikologis, sosial dan spiritual faktor biologi
daripada murni dalam istilah biologi.
Sebagai makhluk biologi manusia terdiri dari susunan sistem organ tubuh
yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya, mulai dari proses kelahiran,
perkembangan, dan proses kematian. Sebagai makhluk psikologi manusia
mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku, sebagai manifestasi dari kejiwaan,
mempunyai daya pikir dan kecerdasan. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu
hidup bersama orang lain, saling kerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kehidupan, serta dituntut untuk beringkah laku
sesuai dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk spiritual, manusia
mempunyai keyakinan, mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan, dengan sifat religius yang
dianutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini akan membahas rumusan masalah mengenai kepribadian manusia


sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial budaya, antara lain:

1. Apa pengertian manusia?


2. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk biologis?
3. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk psikologis?
4. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk sosial budaya?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manusia
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk
biologis
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk
psikologis
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk
sosial budaya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manusia


Menurut Abineno, J.I, Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan
bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang
fana”. sedangkan menurut Omar Mohammadal-Toumy Al Syaibany,
Manusia adalah mahkluk yang paling mulia, manusia adalah mahkluk
yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi
(badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor
keturunan dan lingkungan.
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk
yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban
tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan,
serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul
multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
Berdasarkan pengertian manusia menurut para ahli, dapat
disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi satu
dengan yang lain dan mempunyai tujuan dalam hidupnya.
2.2 Manusia Sebagai Sistem

Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari


beberapa unsur/sistem yang membentuk suatu totalitas; yakni sistem
adaptif, sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial.

a. Manusia sebagai sistem adaptif

Sistem adaptif merupakan proses perubahan individu sebagai


respons terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi
integritas atau keutuhan.
Menurut Roy (1976) Perilaku adaptif merupakan perilaku
individu secara utuh untuk beradaptasi dan menangani rangsang
lingkungan.

Manusia sebagai sistem adaptif disebabkan karena:

● Setiap individu dapat berubah


● Setiap individu merespon terhadap perubahan
b. Manusia sebagai sistem personal

Sebagai sistem personal manusia memiliki proses persepsi dan


bertumbuh kembang. Sistem personal disebut juga sebagai
individu.

Manusia sebagai sistem personal disebabkan karena:


● Setiap manusia memiliki proses persepsi
● Setiap manusia bertumbuh kembang
c. Manusia sebagai sistem interpersonal

Sebagai sistem interpersonal manusia dapat berinteraksi,


berperan, dan berkomunikasi terhadap orang lain. Menurut King
(1976) sistem interpersonal disebut juga kelompok.

Interaksi adalah proses dimana terdapat suatu hubungan timbal


balik antara manusia yang satu dengan manusia lainnya untuk
mencapai suatu tujuan. Sedangkan peran adalah suatu keinginan
yang ingin dimiliki oleh seseorang untuk mendapatkan suatu
tanggapan dari orang lain. Dan komunikasi adalah suatu cara untuk
berinteraksi dalam menyampaikan informasi antara manusia satu
dengan manusia lainnya.

d. Manusia sebagai sistem sosial

Sebagai sistem sosial, manusia memiliki kekuatan dan


wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya, baik
dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkungan pekerjaan.
Menurut King (1976) sistem sosial disebut juga masyarakat.
Manusia membutuhkan manusia lain untuk mencari bantuan dan
kebutuhan lainnya, maka dari itu manusia disebut dengan makhluk
sosial.

2.3 Manusia Sebagai Makhluk Holistik

Manusia sebagai makhluk holistik artinya manusia adalah makhluk yang


terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut
juga sebagai makhluk biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak
dapat terpisahkan, gangguan terhadap salah satu aspek merupakan ancaman
terhadap aspek atau unsur yang lain.

a. Manusia sebagai makhluk biologis


1) Manusia tersusun atas system organ tubuh yang digunakan
untuk mempertahankan hidupnya.
2) Mempunyai kebutuhan yang berguna untuk mempertahankan
hidupnya.
3) Tidak terlepas dari hokum alam:dilahirkan-berkembang-mati.
4) Manusia memerlukan oksigen untuk bernapas.
5) Manusia memerlukan nutrisi untuk menambah energi dalam
tubuh.
6) Manusia memerlukan cairan tubuh agar tidak dehidrasi
b. Manusia sebagai makhluk psikologis
1) Manusia mempunyai struktur kepribadian.
2) Tingkah laku sebagai manispestasi kejiwaan.
3) Mempunyai daya fikir serta kecerdasan.
4) Mempunyai kebutuhan psikologi agar pribadi dapat
berkembang.
c. Manusia sebagai makhluk sosial dan budaya
1) Manusia perlu hidup bersama orang lain, saling bekerjasama
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup.
2) Kebudayaan mempengaruhi komponen sosial manusia.
3) Dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial.
4) Dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan
norma yang ada.
5) Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk
jati dirinya.
6) Sebagai pembeda dan pembatas dalam hidup sosial.
7) Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah
tergantung lingkungan manusia hidup.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia adalah makhluk hidup yang unik. la mendapat karunia dari Tuhan
Yang Maha Esa kelengkapan rohani dan jasmani. Manusia yang hidup adalah
manusia yang sebenarnya. Ia merupakan kesatuan vital.
Dalam alam ini manusia merupakan sesuatu yang sentral. Dalam
menghadapi alam ini ia bertindak tidak secara langsung, justru berdasarkan
kemampuannya mengobyektivikasikan apa yang dihadapinya.Tidak seperti halnya
dunia hewan, dunia manusia bersifat terbuka, tempat
ia dapat membuat pilihan.
Dalam hidup kemasyarakatan manusia dituntut untuk menentukan sikap.
Penentuan sikap ini didukung oleh sumber kekuasaan jiwanya, yaitu akal,
rasa, kehendak dan intuisi. Ia mampu bersikap mandiri. Jiwa dan raga manusia
bekerja sama menuju ke kesempumaan setiap saat ia mampu memperbaiki taraf
hidupnya, karena keadaannya seimbang. Ia memiliki keluwesan di dalam meng-
hadapi keseluruhan alam ini. Dalam Pancasila, manusia Indonesia mendapatkan
tuntutan untuk hidup secara baik, dalam artian berkepribadian yang tangguh.

3.2 Saran
Setelah melalui proses penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran,
baik bagi Subjek maupun bagi penelitian selanjutnya.
Hendaknya, subjek semakin memperdalam keimanan dan spiritualitas
demi menemukan kekuatan dan damai sejahtera dalam menghadapi dan
mengarungi amuk-badai kehidupan hingga akhir maut menjemput. Dalam proses
dan situasi kehidupan yang terus berubah dan tidak dapat diprediksi, iman dan
spiritualitas akan memegang peranan penting, terutama bagi Subjek yang
memiliki kepercayaan pada Tuhan, Sang Pribadi Transenden Yang Mahakuasa.
Dengan bersandar pada Sang Pribadi Transenden Yang Tak Tergoyahkan dalam
kepercayaannya, Subjek akan memiliki kekuatan yang semakin teguh dalam
menghadapi dan menjalani kehidupan yang penuh dengan guncangan dan
perubahan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37693790/KDM_SERIES_KONSEP_MANUSIA_BY
_LILIN_ROSYANTI_INDRIONO_HADI

https://www.informasibidan.com/2015/10/manusia-sebagai-makhluk-
biopsikososial.html

Anda mungkin juga menyukai