Anda di halaman 1dari 16

Tugas Individu

Ilmu Kesehatan Masyarakat

MANUSIA SEBAGAI INSAN


BIOPSIKOSOSIAL

Dosen Pengampu:
Syahida Djasang, SKM.M.M.Kes

OLEH :

ALIFA NURUL FITRAH


PO714203211006
D-IV / TINGKAT II

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI


LABORATORIUM MEDIS
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2023
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

makalah ini yang berjudul “MAKALAH MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK

BIOPSIKOSOSIAL” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Syahida Djasang, SKM.M.M.Kes pada mata Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwasanya makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi

kesempurnaan makalahh ini.

Makassar, April 2023

Penulis
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
BAB I ....................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
Latar Belakang ...................................................................................................... 4
Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
Tujuan Penulisan ................................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 6
Pengertian Manusia ............................................................................................... 6
Manusia Sebagai Sistem ........................................................................................ 7
Manusia Sebagai Makhluk Biologis ...................................................................... 8
Manusia Sebagai Makhluk Psikologi ..................................................................... 9
Manusia Sebagai Makhluk Sosial ........................................................................ 10
Pandangan Tentang Manusia sebagai Makhluk Spiritual ..................................... 12
BAB III................................................................................................................... 14
PENUTUP .............................................................................................................. 14
Kesimpulan ......................................................................................................... 14
Saran ................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 15
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan spiritual yang unik dan


menerapkan sitem terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha
untukmempertahankan keseimbangan hidupnya. Kesimbangan yang dipertahankan
oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini
disebut sehat. Manusia memiliki kebutuhan yang secara terus menerus untuk
dipenuhinya. Manusia dibekali cipta (cognitive), rasa (affective) dan karsa
(psychomotor), serta dapat mengatur dunia untuk kepentingan hidupnya sehingga
timbullah kebudayaan dengan segala macam corak dan bentuknya, yang
membedakan dengan makhluk lainnya di bumi. Proses perkembangan perilaku
manusia sebagian ditentukan oleh kehendaknya sendiri dan sebagian bergantung pada
alam.

Manusia sebagai makhluk biopsikososial merupakan model umum atau


pendekatan yang berpendapat bahwa biologis, psikologis (yang mencakup pikiran,
emosi, dan perilaku), dan sosial faktor, semua memainkan peran penting dalam fungsi
manusia dalam konteks penyakit atau penyakit. Memang, kesehatan paling baik
dipahami dalam hal kombinasi, psikologis, sosial dan spiritual faktor biologi daripada
murni dalam istilah biologi

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai sistem?
3. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk biologis?
4. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk psikologis?
5. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk sosial?
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

6. Bagaimana pandangan tentang manusia sebagai makhluk spiritual?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian manusia
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia sebagai sistem
3. Untuk mengetahu apa yang dimaksud dengan manusia sebagai
makhluk biologis
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia sebagai
makhluk psikologis
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia sebagai
makhluk sosial
6. Untuk mengetahui bagaimana pandangan tentang manusia sebagai
makhluk spiritual
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia
Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan spiritual yang unik dan
menerapkan sitem terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha
untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Kesimbangan yang
dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, keadaan ini disebut sehat. Manusia memiliki kebutuhan yang
secara terus menerus untuk dipenuhinya. Manusia dibekali cipta (cognitive),
rasa (affective) dan karsa (psychomotor), serta dapat mengatur dunia untuk
kepentingan hidupnya sehingga timbullah kebudayaan dengan segala macam
corak dan bentuknya, yang membedakan dengan makhluk lainnya di bumi.
Proses perkembangan perilaku manusia sebagian ditentukan oleh
kehendaknya sendiri dan sebagian bergantung pada alam.
Manusia adalah makhluk biopsikososial dan spiritual yang utuh dalam
arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik
karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat
perkembangannya. (Pratiwi, 2011). Menurut Leininger (1984) manusia
memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat
dimanapun dia berada.

Manusia adalah makhluk misterius dan banyak hal tentang manusia yg


belum terungkap mengapa manusia berbuat sesuatu untuk sesuatu.Manusia
adalah makhluk unik dan merupakan individu yang identik (sama) kendati
dibesarkan dalam suatu kondisi lingkungan yang sama pula.Manusia selalu
berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dalam mencapai
kebutuhannya tersebut, manusia mencoba belajar menggali dan menggunakan
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi dengan segala


keterbatasannya.Manusia secara terus menerus menghadapi berbagai
perubahan lingkungan dan selalu berusaha menyesuaikan diri agar tercapai
keseimbangan interaksi dengan lingkungan dan menciptakan hubungan antar
manusia secara serasi. Dalam teori keperawatan sering memandang manusia
sebagai manusia holistik yaitu Bio-Psiko-Sosial-Spiritual.

B. Manusia Sebagai Sistem


Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif, personal,
interpersonal dan sosial. Sebagai sistem adaptif manusia mengalami proses
perubahan individu dalam berespon terhadap perubahan lingkungan yang
dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan. Sebagai sistem interpersonal
manusia dapat beribteraksi, berperan dan berkomunikasi dan sebagai sistem
sosial manusia memiliki kekuatan, otoritas dan pengambilan keputusan.
Menurut teori adaptasi Roy memandang bahwa manusia sebagai sebuah
sistem yang dapat menyesuaikan diri atau dikenal sebagai adaptive system.
Sebagai sistem yang dapat menyesuaikan diri manusia dapat digambarkan
secara holistik ( bio, psicho, sosial ) sebagai satu kesatuan yang mempunyai
input ( masukan ), kontrol dan feed back proses dan output.
Input atau masukan yang dapat berupa stimulus selanjutnya akan
dilakukan proses kontrol dalam hal ini adalah mekanisme koping yang di
manifestasikan melalui cara cara penyesuaian diri. Menurut Roy manusia
dapat menyesuaikan diri dengan aktifitas kognator dan regulator. Untuk itu
dalam mempertahankan adaptasi ada empat cara cara penyesuaian, yakni
melalui funsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdependentsi.
Penyesuain fungsi fisiologis, memiliki arti perubahan fisik yang akan
menimbulkan adaptasi fisiologis dalam mempertahankan keseimbangan,
contohnya keseimbangan cairan, elektrolit, dan fungsi endoktrin. Perubahan
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

konsep diri merupakan keyakinan perasaan diri sendiri yang menyangkut


persepsi, perilaku dan respon. Adanya perubahan fisik akan mempengaruhi
pandangan dan persepsi terhadap dirinya, sebagai contoh gangguan citra diri.
Perubahan fungsi peran, karena adanya ketidakseimbangan akan
mempengaruhi fungsi dan peran seseorang, sebagai contoh adanya konflik
peran. Dan terakhir adalah perubahan interdependentsi, yakni
ketidakmampuan seseorang untuk mengintegrasikan masing masing
komponen menjadi satu kesatuan yang utuh, seperti adanya kecemasan
berpisah.

C. Manusia Sebagai Makhluk Biologis


Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Penggolongan manusia yang
paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis
kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak
muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak
muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai
wanita.
Manusia adalah mahluk hidup yang lahir, tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Sebagai mahluk biologi manusia
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Manusia merupakan susunan sel-sel yang hidup yang membentuk satu
jaringan dan jaringan akan bersatu membentuk organ dan system organ.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya manusia dipengaruhi oleh
berbagai macam factor meliputi :
1) Faktor lingkungan, meliputi idiologi, politik, ekonomi, budaya, agama.
2) Faktor social, sosialisasi dengan orang lain
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

3) Faktor fisik : geografis, iklim/cuaca.


4) Factor fisiologis : system tubuh manusia
5) Faktor psikodinamik : kepribadian, konsep diri, cita-cita.
6) Spiritual : pandangan, motivasi, nilai-nilai.

D. Manusia Sebagai Makhluk Psikologi


Mengenai sifat makhluk yang bernama manusia itu sendiri yakni bahwa
makhluk itu memiliki potensi lupa atau memiliki kemampuan bergerak yang
melahirkan dinamisme, atau makhluk yang selalu atau sewajarnya melahirkan
rasa senang, humanisme dan kebahagiaan pada pihak-pihak lain. Dan juga
manusia itu pada hakikatnya merupakan makhluk yang berfikir, berbicara,
berjalan, menangis, merasa, bersikap dan bertindak serta bergerak.

Psikologi itu merupakan ilmu mengenai jiwa. Menurut Plato, manusia


adalah jiwanya dan tubuhnya hanya sekadar alat saja. Sedangkan aristoteles
mengatakan bahwa jiwa adalah fungsi dari badan sebagaimana penglihatan
adalah fungsi dari mata. Walaupun jiwa itu tidak nampak, tetapi dapat dilihat
keadaan-keadaan yang dapat dipandang sebagai gejala-gejala kehidupan
kejiwaan, misalnya orang yang sedang menggerutu, suatu pertanda bahwa
orang ini sedang tidak senang dalam hatinya.

Dalam literatur psikologi pada umumnya para ahli ilmu ini berpendapat
bahwa penentu perilaku utama manusia dan corak kepribadian adalah keadaan
jasmani, kualitas kejiwaan, dan situasi lingkungan. Selain itu psikologi apapun
alirannya menunjukkan bahwa filsafat yang mendasarinya bercorak
antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat segala pengalaman
dan relasi-relasinya serta penentu utama segala peristiwa yang menyangkut
masalah manusia. Aliran psikologis ini , yakni:

1. Psikoanalisis

Pendiri psikoanalisis adalah Sigmund Freud (1856-1839), seorang


neurolog berasal dari Austria, keturunan Yahudi. Freud memandang
manusia sebagai homo volens, yakni makhluk yang perilakunya
dikendalikan oleh alam bawah sadarnya. Menurut freud kepribadian
manusia terdiri dari 3 sistem yaitu ide (dorongan biologis), Ego
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

(kesadaran terhadap realitas kehidupan), dan Superego (kesadaran


normatif) yang berinteraksi satu sama lain. Id merupakan potensi yang
terbawa sejak lahir yang berorientasi pada kenikmatan (pleasure
principle), menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan, dan menuntut
kenikmatan untuk segera dipenuhi. Ego berusaha memenuhi keinginan
dari id berdasarkan kenyataan yang ada (Reality principle). Sedangkan
superego menuntut adanya kesempurnaan dalam diri dan tuntutan yang
bersifat idealitas.

2. Behaviorisme

Aliran ini menganggap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruk
dari perilakunya ditentukan oleh situasi dan perlakuan yang dialami oleh
manusia tersebut. Aliran ini memandang perilaku manusia bukan
dikendalikan oleh factor dalam (alam bawah sadar) tetapi sepenuhnya
dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut aliran ini manusia disebut sebagai
homo machanicus, manusia mesin.

E. Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya
manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan
dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan,
bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
karena beberapa alasan, yaitu:
a. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
b. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia
e. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial

Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah
hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial,
dan masyarakat.Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi
saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita
ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari
hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu,
interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan,
saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam
itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut
a. Mitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b. Sugesti adalah suatu proses di mana seorang individu menerima suatu
cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa
dikritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh
pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain,
yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan
imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu
dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau
sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi
(sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang
yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan
berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat
dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari
interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa
interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi
persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada
akomodasi.
Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi.
Menurut mereka ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial, yaitu:
a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi,
asimilasi, dan akulturasi.
b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention”
dan pertentangan pertikain.

F. Pandangan Tentang Manusia sebagai Makhluk Spiritual


Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang
bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup, dalam mitos, mereka juga seringkali
dibandingkan dengan ras lain. Manusia adalah satu kata yang sangat bermakna
dimana makhluk yang sangat sempurna dari makhluk makhluk lainya ,makhluk
yang sangat spesial dan berbeda dari makhluk yang ada sebelumnya , makhluk
yang bersifat nyata dan mempunyai akal fikiran dan nafsu yang diberikan Tuhan
untuk berfikir, mecari kebenaran, mencari Ilmu Pengetahuan, membedakan mana
yang baik atau buruk, dan hal lainya. Karena begitu banyak kesempurnaan yang
di miliki manusia tidak terlepas dari tugas mereka sebagai khalifah di Bumi ini.
Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan
indah.
Secara fitrah manusia menginginkan “kesatuan dirinya” dengan Tuhan,
karena itulah pergerakan dan perjalanan hidup manusia adalah sebuah evolusi
spiritual menuju dan mendekat kepada Sang Pencipta. Tujuan mulia itulah yang
akhirnya akan mengarahkan dan mengaktualkan potensi dan fitrah tersembunyi
manusia untuk digunakan sebagai sarana untuk mencapai “spirituality progress”.

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang


membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting
hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai
atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar
yang perlu dipenuhi. Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling
penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat
merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan
yang berada di bawahnya .
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan yang
paling penting hingga yang tidak terlalu krusial
a. Kebutuhan Fisiologis. Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan /
makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air
besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

b. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari


penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dll
c. Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga,
kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
d. Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dll
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Adalah kebutuhan dan keinginan untuk
bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik dan
mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Dalam hal ini manusia
dipandang secara menyeluruh dan holistik
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

B. Saran
Promosi kesehatan akan mudah dilakukan apabila kita memahami
manusia secara holistik bukan secara partikular.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A.Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba


Medika
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.
Jakarta: Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Tugas Individu
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Walgito, Bimo. (2002). Pengantar Psiklogi Umum. Yogyakarta: Andi Offse

Anda mungkin juga menyukai