Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH IKM (ILMU KESEHATAN MASYARAKAT)

Manusia Sebagai Insan Biopsikososial

Disusun oleh :

Muhammad Irsal Qadri

(PO714203191056)

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PRODI DIV

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah_Nya
berupa islam, iman, ilmu, dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah “Manusia Sebagai Insan Biopsikososial” ini.

Penulis telah maksimal dalam menyempurnakan makalah ini, namun sebagai manusia
yang tidak luput dari kesalahan, penulis menerima setiap kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat menambah hasanah ilmu
pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Takalar, 7 Juni 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan spiritual yang unik dan menerapkan sitem
terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untukmempertahankan
keseimbangan hidupnya. Kesimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut sehat. Manusia memiliki
kebutuhan yang secara terus menerus untuk dipenuhinya. Manusia dibekali cipta (cognitive),
rasa (affective) dan karsa (psychomotor), serta dapat mengatur dunia untuk kepentingan
hidupnya sehingga timbullah kebudayaan dengan segala macam corak dan bentuknya, yang
membedakan dengan makhluk lainnya di bumi. Proses perkembangan perilaku manusia
sebagian ditentukan olehbkehendaknya sendiri dan sebagian bergantung pada alam.
Manusia sebagai makhluk biopsikososial merupakan model umum atau pendekatan yang
berpendapat bahwa biologis, psikologis (yang mencakup pikiran, emosi, dan perilaku), dan
sosial faktor, semua memainkan peran penting dalam fungsi manusia dalam konteks penyakit
atau penyakit. Memang, kesehatan paling baik dipahami dalam hal kombinasi, psikologis,
sosial dan spiritual faktor biologi daripada murni dalam istilah biologi.
Manusia sebagai Makhluk biopsikososial dan spiritual atau disebut juga sebagai makhluk
yang utuh atau keseluruhan didalamnya terdapat unsur biologis, psikologis, sosial dan
spiritual.
Sebagai makluk biologi manusia terdiri dari susunan sistem organ tubuh yang digunakan
untuk mempertahankan hidupnya, mulai dari proses kelahiran, perkembangan dan proses
kematian. Sebagai makhluk psikologi manusia mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku
sebagai manifestasi dari kejiwaan, mempunyai daya pikir dan kecerdasan. Sebgai makhluk
sosial manusia perlu hidup bersama orang lain, saling kerja sama untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kehidupan, serta dituntut untuk bertingkah laku
sesuai dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk spiritual manusia mempunyai
keyakinan, mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pandangan hidup, doronngan
hidup yang sejalan, dengan sifat religius yang dianutnya.

B. Rumusan masalah
Pada makalah ini akan di bahas mengenai konsep dari kesehatan Masyarakat,yaitu antara
lain:
 Apa pengertian manusia ?
 Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai sistem ?
 Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk biologis ?
 Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk psikologis ?
 Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk sosial ?
 Bagaimana pandangan tentang manusia sebagai makhluk spiritual ?
 Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam memilih pelayanan
kesehatan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia.
Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan spiritual yang unik dan menerapkan sitem
terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan
keseimbangan hidupnya. Kesimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut sehat. Manusia memiliki
kebutuhan yang secara terus menerus untuk dipenuhinya. Manusia dibekali cipta (cognitive),
rasa (affective) dan karsa (psychomotor), serta dapat mengatur dunia untuk kepentingan
hidupnya sehingga timbullah kebudayaan dengan segala macam corak dan bentuknya, yang
membedakan dengan makhluk lainnya di bumi. Proses perkembangan perilaku manusia
sebagian ditentukan oleh kehendaknya sendiri dan sebagian bergantung pada alam.

Manusia adalah makhluk misterius dan banyak hal tentang manusia yg belum terungkap
mengapa manusia berbuat sesuatu untuk sesuatu.Manusia adalah makhluk unik dan
merupakan individu yang identik (sama) kendati dibesarkan dalam suatu kondisi lingkungan
yang sama pula.Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dalam
mencapai kebutuhannya tersebut, manusia mencoba belajar menggali dan menggunakan
sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi dengan segala keterbatasannya.Manusia
secara terus menerus menghadapi berbagai perubahan lingkungan dan selalu berusaha
menyesuaikan diri agar tercapai keseimbangan à interaksi dengan lingkungan dan
menciptakan hubungan antar manusia secara serasi. Dalam teori keperawatan sering
memandang manusia sebagai manusia holistik yaitu Bio-Psiko-Sosial-Spiritual.

B. Manusia Sebagai Sistem


Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif, personal, interpersonal dan sosial.
Sebagai sistem adaptif manusia mengalami proses perubahan individu dalam berespon
terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan. Sebagai
sistem interpersonal manusia dapat beribteraksi, berperan dan berkomunikasi dan sebagai
sistem sosial manusia memiliki kekuatan, otoritas dan pengambilan keputusan.
Menurut teori adaptasi Roy memandang bahwa manusia sebagai sebuah sistem yang
dapat menyesuaikan diri atau dikenal sebagai adaptive system. Sebagai sistem yang dapat
menyesuaikan diri manusia dapat digambarkan secara holistik ( bio, psicho, sosial ) sebagai
satu kesatuan yang mempunyai input ( masukan ), kontrol dan feed back proses dan output.
Input atau masukan yang dapat berupa stimulus selanjutnya akan dilakukan proses
kontrol dalam hal ini adalah mekanisme koping yang di manifestasikan melalui cara cara
penyesuaian diri. Menurut Roy manusia dapat menyesuaikan diri dengan aktifitas kognator
dan regulator. Untuk itu dalam mempertahankan adaptasi ada empat cara cara penyesuaian,
yakni melalui funsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdependentsi.
Penyesuain fungsi fisiologis, memiliki arti perubahan fisik yang akan menimbulkan
adaptasi fisiologis dalam mempertahankan keseimbangan, contohnya keseimbangan cairan,
elektrolit, dan fungsi endoktrin. Perubahan konsep diri merupakan keyakinan perasaan diri
sendiri yang menyangkut persepsi, perilaku dan respon. Adanya perubahan fisik akan
mempengaruhi pandangan dan persepsi terhadap dirinya, sebagai contoh gangguan citra diri.
Perubahan fungsi peran, karena adanya ketidakseimbangan akan mempengaruhi fungsi dan
peran seseorang, sebagai contoh adanya konflik peran. Dan terakhir adalah perubahan
interdependentsi, yakni ketidakmampuan seseorang untuk mengintegrasikan masing masing
komponen menjadi satu kesatuan yang utuh, seperti adanya kecemasan berpisah.

C. Manusia Sebagai Makhluk Biologis


Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk
manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara
alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak
muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda
perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan
lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik,
pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri
fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama
(penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan
kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga
asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di
muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta
ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia
diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa
dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya
spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya
penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk
menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek
menggunakan jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata
berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172
pound). Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi,
tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi
faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat mempengaruhinya, seperti
gizi makanan.
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada
umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak
berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai
kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh
selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur
sekitar 18 tahun.
Sebuah kerangka manusia.
Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara
umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit
lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya
mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang
yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-
orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata,
wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria.
Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara
makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang
yang berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah sekitar 50,000 pada
tahun 2003. Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.
Sementara banyak spesies lain yang punah, Manusia dapat tetap eksis dan berkembang
sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi,
tetapi mereka juga mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas
lebih dari primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu
memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia
merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah
pinggul dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam
bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan melahirkan anak
yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-
20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di
beberapa lokasi terpencil atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.
Manusia sebagai makhluk biologis maksudnya manusia membutuhkan makan,minum
dan seks layaknya makhluk ciptaan tuhan lainnya. Akan tetapi, disamping itu juga manusia
dibekali akal untuk mengontrol hidupnya, sehingga selain sebagai makhluk biologis manusia
juga sebagai makhluk ekonomi, politik,hukum,sosial dan psikologi.
Manusia adalah mahluk hidup yang lahir, tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan. Sebagai mahluk biologi manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Manusia merupakan susunan sel-sel yang hidup yang membentuk satu jaringan dan
jaringan akan bersatu membentuk organ dan system organ. Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya manusia dipengaruhi oleh berbagai macam faktor meliputi :
a. Faktor lingkunganmeliputi :idiologi, politik, ekonomi, budaya, agama.
b. Faktor social : sosialisasi dengan orang lain
c. Faktor fisik : geografis, iklim/cuaca.
d. Faktor fisiologis : sistem tubuh manusia
e. Faktor psikodinamik : kepribadian, konsep diri, cita-cita.
f. Spiritual : pandangan, motivasi, nilai-nilai.

D. Manusia Sebagai Makhluk Psikologis


Mengenai sifat makhluk yang bernama manusia itu sendiri yakni bahwa makhluk itu
memiliki potensi lupa atau memiliki kemampuan bergerak yang melahirkan dinamisme, atau
makhluk yang selalu atau sewajarnya melahirkan rasa senang, humanisme dan kebahagiaan
pada pihak-pihak lain. Dan juga manusia itu pada hakikatnya merupakan makhluk yang
berfikir, berbicara, berjalan, menangis, merasa, bersikap dan bertindak serta bergerak.
Psikologi itu merupakan ilmu mengenai jiwa. Menurut Plato, manusia adalah jiwanya
dan tubuhnya hanya sekadar alat saja. Sedangkan aristoteles mengatakan bahwa jiwa adalah
fungsi dari badan sebagaimana penglihatan adalah fungsi dari mata. Walaupun jiwa itu tidak
nampak, tetapi dapat dilihat keadaan-keadaan yang dapat dipandang sebagai gejala-gejala
kehidupan kejiwaan, misalnya orang yang sedang menggerutu, suatu pertanda bahwa orang
ini sedang tidak senang dalam hatinya.
Dalam literatur psikologi pada umumnya para ahli ilmu ini berpendapat bahwa penentu
perilaku utama manusia dan corak kepribadian adalah keadaan jasmani, kualitas kejiwaan,
dan situasi lingkungan. Selain itu psikologi apapun alirannya menunjukkan bahwa filsafat
yang mendasarinya bercorak antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat
segala pengalaman dan relasi-relasinya serta penentu utama segala peristiwa yang
menyangkut masalah manusia. Aliran psikologis ini , yakni:
1. Psikoanalisis
Pendiri psikoanalisis adalah Sigmund Freud (1856-1839), seorang neurolog
berasal dari Austria, keturunan Yahudi. Freud memandang manusia sebagai homo
volens, yakni makhluk yang perilakunya dikendalikan oleh alam bawah sadarnya.
Menurut freud kepribadian manusia terdiri dari 3 sistem yaitu ide (dorongan
biologis), Ego (kesadaran terhadap realitas kehidupan), dan Superego (kesadaran
normatif) yang berinteraksi satu sama lain. Id merupakan potensi yang terbawa sejak
lahir yang berorientasi pada kenikmatan (pleasure principle), menghindari hal-hal
yang tidak menyenangkan, dan menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi. Ego
berusaha memenuhi keinginan dari id berdasarkan kenyataan yang ada (Reality
principle). Sedangkan superego menuntut adanya kesempurnaan dalam diri dan
tuntutan yang bersifat idealitas.
2. Behaviorisme
Aliran ini menganggap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruk dari
perilakunya ditentukan oleh situasi dan perlakuan yang dialami oleh manusia
tersebut. Aliran ini memandang perilaku manusia bukan dikendalikan oleh factor
dalam (alam bawah sadar) tetapi sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut
aliran ini manusia disebut sebagai homo machanicus, manusia mesin.
Manusia sebagai makhluk psikologi adalah manusia sebagai makhluk yang bisa
berpikir, berperasaan, dan berkehendak.Prilakunya ditentukan dan dipengaruhi oleh pikiran
dan perasaannya. Dalam mengambil keputusan, manusia tentu melalui serangkaian proses
berpikir yang selanjutnya dipertimbangkan dengan perasaannya yang hasilnya akan
ditentukan oleh pola piker dan landasan perasaan yang dimilikinya.
Semua kedudukan manusia ini, dihasilkan dari AKAL yang dianugerahkan kepada
manusia sebagai suatu nilai lebih yang menghasilkan berbagai keistimewaan pada diri
manusia itu sendiri.Pada dasarnya, akal inilah yang menyebabkan manusia memilikiaspek
kehidupan yang kompleks yang pada akhirnya menyebabkan manusia memiliki berbagai
kedudukan dalam hidup dan kehidupannya.
Hal ini membuktikan bahwa manusia tidak hanya berkedudukan sebagai makhluk
biologis saja yang makan, minum, bernafas, berkembangbiak, tetapi juga sebagai makhluk
EKOPOLHUKSOS-PSIKOL yang merupakan pembeda antara manusia dengan makhluk
lainya.
Manusia dikatakan sebagai makhluk psikologis karena memiliki kepribadian yang unik,
memiliki tingkah laku yang merupakan manifestasi dari kejiwaan, memiliki kecerdasan dan
daya pikir, serta memiliki kebutuhan psikologis untuk mengembangkan kepribadian.
Ciri-ciri manusia sebagai makhluk psikologi adalah :
1. Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari Id (aspek bio), Ego (aspek psikologi ) dan
super ego ( aspek social ).
2. Dipengaruhi perasaan dan kata hati.
3. Memiliki daya pikir dan kecerdasan.
4. Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang.
5. Kebutuhan psikologis terdiri dari pengurangan ketegangan, kemesraan dan cinta, kepuasan
alturistik, kehormatan dan kepuasan ego.
6. Memiliki kepribadian yang unik.
E. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain
itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama
dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan
selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga
karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan
orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-
tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
1. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan
timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh
mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam
kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai:
pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan
mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari
interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut
a. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b. Sugesti adalah suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara
penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dikritik terlebih
dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari
dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya
kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha
hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu
dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari
dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan
orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain.
Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain
perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan
(competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk
keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu
merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama
yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya
sampai pada akomodasi.
Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut
mereka ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial,
yaitu:
a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi.
b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan
pertentangan pertikain.
Manusia dikatakan makhluk social yaitu makhluk yang di dalam hidupnya tidak bisa
melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan makhluk sosial, juga
dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang
lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain.
Seringkli didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing.Misalnya, orang kaya
cenderung berteman dengan orang kaya.Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung
mencari teman sesama artis.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan
lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti
membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia
saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun
berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
lingkungan dan tempat tinggalnya. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan
alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya
demi kelangsungan hidup sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya
mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa
berjalan saja manusia harus belajar dari manusia lainnya.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaanya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditengah-tengah manusia.
Manusia membutuhkan manusia lain didalam menjalani kehidupannya. Ciri-ciri
manusia sebagai makhluk sosial adalah :
1. Sebagai makhluk yang tidak dapat lepas dari orang lain manusia memiliki cipta
(kemampuan untuk melakun sesuatu), rasa (perasaan), dan karsa (tujuan).
2. Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga,masyarakat).
3. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungan, menyesuaikan diri, saling mencintai,
menghormati, dan slaing menghargai manusia lain dari masa kanak-kanak sampai dengan
meninggal dunia.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang
menitikberatkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana
memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan.
2. Dorongan untuk mempertahankan diri.
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis.
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dan perkembangannya,
sebagai makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling
ketergantungan dan membutuhkan.Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh
peran manusia sebagai makhluk sosial. Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai
kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan
masyarakat yang terdiri dari:
1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk
pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah
pengetahuan.
2. Penghematan tenaga dimana ini merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu
menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja manusia dalam masyarakat
bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi
juga terjadi di dalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas
bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk
membentuk dirinya sendiri melalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu
sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu
bentuk interaksi sosial didalam hubungannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud
adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor
personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal :
1. Tekanan emosional, ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama
lain.
2. Harga diri yang rendah, ketika kondisi seseorang berada di dalam kondisi yang
direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang
lainkarena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang
dari orang lain atau dukungan moral untuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial, orang yang terisolasi harus berinteraksi dengan orang yang sepaham atau
sepemikiran agar terbentuk situasi yang harmonis.
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian.Manusia memiliki
keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia
adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.

F. Pandangan Tentang Manusia Sebagai Makhluk Spiritual


Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di
mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup, dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Manusia
adalah satu kata yang sangat bermakna dimana makhluk yang sangat sempurna dari makhluk
makhluk lainya ,makhluk yang sangat spesial dan berbeda dari makhluk yang ada
sebelumnya , makhluk yang bersifat nyata dan mempunyai akal fikiran dan nafsu yang
diberikan Tuhan untuk berfikir, mecari kebenaran, mencari Ilmu Pengetahuan, membedakan
mana yang baik atau buruk, dan hal lainya. Karena begitu banyak kesempurnaan yang di
miliki manusia tidak terlepas dari tugas mereka sebagai khalifah di Bumi ini. Karena itu,
kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk
di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus
diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-
dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses
perjuangan yang amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam
hidup manusia selalu dihadapkan pada tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama
lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu
sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas.
Secara fitrah manusia menginginkan “kesatuan dirinya” dengan Tuhan, karena itulah
pergerakan dan perjalanan hidup manusia adalah sebuah evolusi spiritual menuju dan
mendekat kepada Sang Pencipta. Tujuan mulia itulah yang akhirnya akan mengarahkan dan
mengaktualkan potensi dan fitrah tersembunyi manusia untuk digunakan sebagai sarana
untuk mencapai “spirituality progress”.
Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk
tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak
penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia
sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. Kebutuhan maslow harus
memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu
penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu
kebutuhan yang berada di bawahnya.
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan yang paling
penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis. Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan /
rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain
sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas
dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta
dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi
lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati
sesuai dengan bakat dan minatnya.

G. Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Masyarakat Dalam Memilih Pelayanan Kesehatan


1. Kualitas Pelayanan
Menurut Pohan (2006), layanan kesehatan yang berkualitas adalah suatu layanan
kesehatan yang dibutuhkan dan ditentukan oleh profesi layanan kesehatan, sekaligus
diinginkan baik oleh pasien ataupun masyarakat serta terjangkau oleh daya beli
masyarakat.
Brown mengemukakan bahwa terdapat sepuluh dimensi mutu pelayanan
kesehatan meliputi antara lain: kompetensi teknis, keterjangkauan, efektifitas,
efisiensi, kesinambungan, keamanan, kenyamanan, informasi, ketepatan waktu dan
hubungan antar manusia (Mamik, 2010).
Sedangkan menurut Zeithaml, dkk dalam Bustami(2011) menyatakan bahwa ada
5 dimensi kualitas pelayanan yang perlu diperhatikan yaitu :
1) Reliability (Keandalan)
2) Responsiveness (Daya tanggap)
3) Assurance (Jaminan)
4) Empathy (Empati)
5) Tangibles ( Penampilan fisik)
2. Fasilitas
Mamik (2010) menyatakan fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Pendapat Mamik tersebut
dikaitkan dengan fasilitas di rumah sakit adalah kelengkapan peralatan yang dimiliki
rumah sakit untuk menunjang kelancaran pemeriksaan, pengobatan dan perawatan bagi
pasien. Perlengkapan fasilitas di rumah sakit seperti pemeriksaan laboratorium, adanya
mobil untuk merujuk pasien.
3. Biaya pengobatan
Menurut Kozier (2010) membayar biaya layanan perawatan kesehatan menjadi
masalah besar. Sistem pemberian pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi total negara. Alasan peningkatan biaya disebabkan antara lain :
perlengkapan dan fasilitas yang semakin modern, inflasi meningkatkan semua biaya,
jumlah orang yang tidak mempunyai asuransi meningkat, biaya resep obat terus
merangkak naik. Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh seorang pasien yang berobat
dapatmenimbulkan persepsi, artinya biaya yang dikeluarkan menimbulkan persepsi
yaitu biaya mahal atau biaya yang murah. Persepsi klien terhadap biaya yang telah
dikeluarkan dan membandingkan dari hasil pelayanan kesehatan menjadikan rasa puas
atau kurang puas. Rasa puas timbul apabila biaya yang telah dikeluarkan sebanding
dengan pemeriksaan yang diterimanya, sebaliknya klien merasa kurang puas apabila
biaya yang telah dikeluarkan tidak berbanding lurus dengan apa yang dirasakan dari
pemeriksaan kesehatan tesebut (Tjiptono,2005).
Tujuan pelayanan kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan dan
mencegah penyakit yang sasaran utamanya adalah masyarakat. Karena ruang lingkupnya
masyarakat maka peran serta pemerintah besar dan juga peran serta dari masyarakat
berupa penggalangan potensi masyarakat sangat berpengaruh terhadap pelayanan
kesehatan masyarakat.
4. Syarat pokok pelayanan kesehatan adalah :
a. Available and continous
Tersedia di masyarakat dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tidak sulit
ditemukan dan keberadaannya ada pada setiap saat dibutuhkan.
b. Acceptable and appropriate
Dapat diterima dan wajar. dapat diterima dilihat dari sudut pandang bahwa
pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan
masyarakat.
c. Accesible : sudut pandang lokasi yang mudah dicapai.
d. Affordable : sudut pandang biaya.
e. Quality : memuaskan customer dan tidak melanggar kode etik dan sop yang
ditetapkan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik dan mempunyai
kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Dalam hal ini manusia dipandang secara menyeluruh
dan holistik.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A.Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan
Homeoatatis, Kozier, 2000.
La Ode Jumadi, 1999 :40.
Litbangkes, 1997.
Notoatmodjo, Soekidjo. 1986. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta,
2007.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 2010.
Walgito, Bimo. (2002). Pengantar Psiklogi Umum. Yogyakarta: Andi Offset
www.google.com (manusia sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual)
SOAL PILIHAN GANDA

1. Seorang tokoh mengemukakan bahwa “manusia adalah jiwanya dan tubuhnya hanya sekadar
alat saja”. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh…..
a. Plato
b. Aristosteles
c. Abraham Maslow
d. Hipocrates
e. Abraham Lincoln
Jawaban : A

2. Freud memandang manusia sebagai homo volens, yakni makhluk yang perilakunya
dikendalikan oleh alam bawah sadarnya. Menurut freud kepribadian manusia terdiri dari 3
istem yaitu….
a. ide, Ego , dan Superego
b. Dorongan biologis, Ego dan Emosional
c. kesadaran terhadap realitas kehidupan, kerja sama dan sugesti
d. kesadaran normatif, ide dan sugesti
e. Ego , superego dan kerja sama
Jawaban : A

3. Kebutuhan psikologis terdiri dari……


a. pengurangan ketegangan
b. kemesraan dan  cinta
c. kepuasan alturistik
d. kehormatan dan kepuasan ego
e. Semua jawaban benar

4. Menurut Jean Waston, membagi kebutuhan dasar manusia menjadi 4 cabang, diantaranya
adalah…..
a. Kebutuhan dasar biofisikial(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makan dan
cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan fentilasi.
b. Kebutuhan psikofisikal(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan
istirahat, kebutuhan seksual.
c. Kebutuhan psikososial(kebutuhan untuk integrasi) meliputi kebutuhan berprestasi dan
kebutuhan berorganisasi.
d. Kebutuhan intra dan interpersonal(kebutuhan untuk pengembangan) termasuk kebutuhan
aktualisasi diri
e. Semua jawaban benar

5. Sebagai makluk biologi manusia terdiri dari susunan sistem organ tubuh yang digunakan
untuk mempertahankan…..
a. Keluarganya
b. Hidupnya
c. Egois
d. Suami dan anak
e. Kecantikan

Anda mungkin juga menyukai