PO714203191056
D.III Teknologi Laboratorium Medis
Sumber berasal dari persyaratan perizinan dari Dinas Kesehatan setempat, Peraturan Menteri
Kesehatan No. 411/MENKES/PER/III/2010 Tentang Laboratorium Klinik dan buku yang
disusun oleh Kian Goenawan (2008).
Pertama, Lokasi.
• yang perlu Anda lakukan adalah memilih lokasi dan bangunan yang strategis untuk
didirikan Laboratorium Kesehatan.
4. Mudah terlihat,
Tanah dan bangunan lokasi ke Dinas Tata Kota, Surat Ukur/Gambar Lokasi, Keterangan
Rencana Kota (KRK).
b. Segmentasi pasar; mempelajari grup – grup yang menentukan pasar dalam rangka
menentukan grup sasaran yang terbaik.
Sebelum membuka usaha sebaiknya Anda harus mengetahui apakah bangunan yang
disewa atau yang Anda dirikan semua perijinannya sudah beres, seperti ijin mengenai analisa
dampak lingkungan (AMDAL), ijin mendirikan bangunan (IMB), serta ijin gangguan (HO).
Agar tidak terjadi kejadian tidak terduga, yang akan merugikan usaha yang Anda jalankan.
Banyaknya peristiwa tempat usaha yang dihancurkan hanya karena tidak memiliki ijin.
• Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan wajib
memiliki izin yaitu Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku; Rekomendasi dari
Organisasi Profesi; Surat Izin Praktek (SIP), Surat Izin Kerja (SIK) dan sertifikat
kompetensi.
• BPPT (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu)/ Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Kota setempat untuk Ijin Usaha.
• ketentuan yang tercantum dalam Peraturan. Persyaratan untuk memperoleh izin telah
Dari 10 (sepuluh) tahapan pendirian Laboratorium diatas, tahap pertama memilih lokasi
dan tahap ketiga cek kompetisi/ peluang pasar boleh saja tidak dilakukan karena usaha
laboratorium kesehatan tetap dapat beroperasi tetapi setelah memiliki surat izin
penyelenggaraan laboratorium.
• lzin penyelenggaraan laboratorium klinik umum pratama diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota.
• lzin penyelenggaraan laboratorium klinik umum madya diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi atas rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
• izin penyelenggaraan laboratorium klinik umum utama diberikan oleh Direktur Jenderal
Bina Pelayanan Medik atas rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
• Salinan/ fotocopy Akte notaris (bila Pemohon Badan hukum) dan fotocopy KTP yang
masih berlaku (bila perorangan)
• Gambar denah tindakan (termasuk ruang tindakan)/ tata letak ruangan laboratorium,
beserta Data Kelengkapan Banguanan dan Prasarana, yang bisa Anda lihat pada tabel
• Daftar ketenagaan
• Tenaga Laboratorium termasuk Penanggung Jawab Teknis dan tenaga yang ada baik
bagian teknis dan administrasi. Laboratorium klinik harus memenuhi ketentuan
ketenagaan meliputi:
• Salinan/ fotocopy ijasah dokter, Surat Ijin Praktek dokter penanggung jawab
• Surat Ijin atasan langsung jika penanggung jawab berstatus Pegawai Negeri Sipil.
• Data kelengkapan peralatan. Lihat Tabel Persyaratan Minimal Peralatan. Jika ada
peralatan laboratorium selain dalam tabel bisa ditambah pada kolom realisasi
Perbedaan PT dan CV
dan keduanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), namun dalam aturan
Penanaman Modal Asing (PMA), Warga Negara Asing (WNA) diperbolehkan
sebagai pendiri.
o CV: Tidak membolehkan WNA sebagai pendirinya dan mengharuskan
dengan “Perseroan Terbatas” atau PT dan nama PT tidak boleh sama atau mirip
dengan nama PT yang sudah ada dan berdiri di wilayah Republik Indonesia
sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998
tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
o CV: Tidak memiliki aturan khusus mengenai penamaan, jadi bisa saja sebuah
modal dapat ditentukan dan dicatat secara mandiri. CV juga tidak memiliki sistem
kepemilikan saham.
5. Dilihat dari kepengurusan.
o PT: Minimal memiliki 2 (dua) orang pengurus yang bertindak sebagai Direksi dan
_TERIMAKASIH_