Anda di halaman 1dari 7

35

BAB IV

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4. Hasil Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan

Kabupaten Garut mulai dari tanggal 25 Mei sampai dengan 12 Juni 2015, dari Jam

07.30 – 16.00 WIB. Selama Pelaksanaan kegiatan praktik kami ditugaskan pada

Bidang Regulasi Kebijakan Kesehatan. Berikut hasil kegiatan selama pelaksanaan

kegiatan Praktikum.

4.1. Melaksanakan proses pembuatan surat izin tenaga kesehatan antara lain :

1) Surat Izin Praktek Dokter Umum, Dokter Gigi, dan Dokter Spesialis

2) Surat Izin Kerja dan Surat Izin Praktik Bidan

3) Surat Izin Kerja dan Surat Izin Praktik Perawat

4) Surat Izin Kerja Perawat Gigi

5) Surat Izin Kerja Tenaga Kesehatan Masyarakat

6) Surat Izin Kerja Tenaga Gizi

7) Surat Izin Tenaga Teknik Laboratorium Kesehatan

8) Surat Izin Tenaga Sanitarian

9) Surat Izin Kerja Radiografer

10) Surat Izin Praktik Apoteker

11) Surat Izin Tenaga Teknis Kefarmasian

12) Surat Izin Kerja Fisioterapis

13) Surat Izin Praktik Tukang Gigi


36

14) Surat Terdaftar Pengobat Tradisonal

4.2. Melaksanakan proses pembuatan surat izin sarana kesehatan antara lain :

1) Membuat Surat Rekomendasi Izin Mendirikan dan Izin Operasional

Klinik

2) Membuaut surat Izin Apotek

3) Membuat surat izin Toko Obat

4.3. Melaksanakan kegiatan lapangan dalam rangka :

1) Visitasi Klinik untuk melakukan kajian teknis sebagai salah satu

syarat dalam penerbitan rekomendasi izin mendirikan dan izin

operasional Klinik dalam upaya kerjasama lintas sektor dengan

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT)

Kabupaten Garut sebagai pemberi izin Klinik.

2) Visitasi Apotek, Instalasi Farmasi Klinik, dan Toko Obat untuk

melakukan kajian teknis penerbitan izin bekerjasama Lintas Program

dengan seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehtan Bidang

Pelayanan Kesehatan

3) Melakukan Koordinasi dengan Kantor BPJS Cabang Tasikmalaya

dalam rangka melakukan perubahan norma kapitasi Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama Puskesmas.

4) Melakukan pertemuan perizinan Rumah Sakit, sarana Radiologi,

Haemodialisis, Unit Transfusi darah dan Bank Darah Rumah Sakit,


37

5. Pembahasan Hasil Kegiatan

Berdasarkan hasil kegiatan diatas maka dapat diuraikan Pelaksanaan kegiatan

Praktikum Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut adalah

sebagai berikut :

5.1. Proses pembuatan Surat Izin Tenaga Kesehatan meliputi langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Pemohon mendaftarkan diri dengan cara mengisi formulir

pendaftaran yang telah disediakan

2) Pemohon menyerahkan berkas persyaratan

3) Berkas pemohon diverifikasi

4) Setelah berkas dinyatakan lengkap maka pemohon diberi tanda

terima berkas beserta jadwal pengambilan surat izin dimaksud yang

aturannya maksimal 7 hari kerja.

5) Proses input data ke database perizinan tenaga kesehatan

6) Pencetakan surat izin

7) Penandatanganan Surat izin oleh Kepala Dinas Kesehatan setelah

sebelumnya diberi paraf oleh Kepala Seksi Akreditasi dan

Pendayagunaan Tenaga Kesehatan

8) Pemberian nomor surat izin

9) Penerbitan surat izin

10) Pembuatan pelaporan disertai pengarsipan

5.2. Proses pembuatan Surat Izin Sarana Kesehatan meliputi langkah-langkah

sebagai berikut :
38

1) Pemohon terlebih dahulu harus mengajukan Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP), Surat Izin Tempat-tempat Umum (SITU), Izin

Gangguan ke BPMPT

2) Setelah semua persyaratan diatas terpenuhi, pemohon baru bisa

mengajukan Izin Sarana Kesehatan Ke Dinas Kesehatan

3) Pemohon mendaftarkan diri dengan cara mengisi formulir

pendaftaran yang telah disediakan

4) Pemohon menyerahkan berkas persyaratan

5) Berkas pemohon diverifikasi

6) Setelah berkas dinyatakan lengkap maka pemohon diberi tanda

terima berkas beserta jadwal visitasi untuk kajian teknis lapangan

maksimal 14 hari kerja setelah berkas diterima dan dilakukan kajian

teknis lapangan

7) Visitasi untuk kajian teknis lapangan

8) Proses analisis kelayakan dengan menggunakan format Berita Acara

Pemeriksaan sesuai dengan pengajuan izin sarana kesehatan

dimaksud

9) Penerbitan izin atau penolakan izin sesuai hasil analisis kajian teknis

lapangan kurang lebih dalam 14 hari kerja

5.3. Proses perubahan norma kapitasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Puskesmas ke Kantor Cabang Tasikmalaya :

1) Puskesmas yang mendapat tambahan tenaga medis baik PNS, PTT,

maupun magang melaporkan ke Dinas Kesehatan melalui Subbagian


39

Kepegawaian untuk diterbitkan Surat Penugasan dari Kepala DInas

Kesehatan

2) Setelah mendapat Surat Penugasan dari Kepala Dinas Kesehatan

melalui Kasubbagian Kepegawaian, kemudian mengajukan

permohonan unuk dibuatkan Surat Izin Praktek Tenaga Medis/Dokter

3) Proses pengajuan Surat Izin Praktek Tenaga Medis dilakukan sesuai

dengan aturan proses pengajuan Surat Izin Praktek Tenaga Kesehatan

lainnya

4) Setelah proses pembuatan Surat Izin tenaga medis selesai kemudian

dilaporkan ke Kantor Cabang BPJS disertai dengan foto copy Surat

Izin Praktek dengan dilengkapi pengajuan dari Dinas Kesehatan

5.4. Pertemuan perizinan Rumah Sakit, sarana Radiologi, Unit Tranfusi Darah

dan Bank Darah Rumah sakit dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi

selama dua hari kerja dengan hasil sebagai berikut :

1) Peraturan perizinan Rumah Sakit

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014,

kecuali Rumah Sakit Khusus seperti Rumah Sakit Ibu dan Anak,

Rumah Sakit Paru dll, masih menggunakan Permenkes No. 147

Tahun 2010

2) Perizinan Pelayanan Radiologi

a) Sarana Kesehatan yang melakukan pelayanan Radiologi harus

memiliki izin dari BAPPETEN (Badan Pengkajian dan

Pengawasan Tenaga Nuklir)


40

b) Semua peralatan Radiologi harus melakukan pengamanan baik

sarana ruangan pelayanan maupun peralatan melalui uji

paparan yang dilakukan oleh tenaga ahli

c) Semua peralatan Radiologi harus dilakukan Kaliberasi minimal

3 Tahun sekali tergantung jenis dan kekuatan daya pancar

radiasi

3) Unit Tranfusi Darah

a) Unit Tranfusi Darah berada dibawah naungan Palang Merah

Indonesia

b) Semua Kabupaten Mulai Tahun 2015 harus memiliki dan

memmbentuk Unit Tranfusi Darah

c) Fungsi dari Unit Tranfusi Darah adalah sebagai penerima darah

dari pendonor, penyalur darah ke sarana Kesehatan yang

memerlukan darah untuk penderita yang memerlukan darah

d) Pengolah dan penyimpan darah dari pendonor

e) Pengujian darah melalui laboratoriun

4) Bank Darah :

a) Semua Rumah Sakit mulai tahun 2015 diharapkan membuat

bank darah yang fungsinya sebagai penyimpan cadangan darah

Rumah Sakit agar bilamana dibutukan segera oleh pasien yang

sangat membutuhkan tidak terjadi keterlambatan.


41

b) Perizinan penyelenggaraan Bank Darah dikeluarkan oleh

direktur Rumah Sakit dengan rekomendasi dari Dinas

Kesehatan setempat.

Anda mungkin juga menyukai