Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

PRAKTEK LAPANGAN
PESERTA DIKLAT JABFUNG ADMINKES
DI DINAS KESEHATAN KOTA
PEKANBARU
Selasa, 29 Januari 2019
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pengkayaan ilmu dan
wawasan serta untuk mendapatkan
gambaran nyata tentang proses
administerasi pelayanan dibidang
kesehatan selain proses belajar
mengajar di dalam kelas sangat
diperlukan Praktek Lapangan ( PL )
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah selesai melakukan Praktek Lapangan ( PL ),
peserta latih mampu dan memahami prosedur secara
teknis pekerjaan dengan berpedoman kepada
peraturan yang berlaku.
2. Tujuan Khusus
Peserta mampu mencari, mengumpulkan, mengamati,
menganalisa dan mengevaluasi tentang proses
perizinan, akreditasi, dan sertifikasi dibidang kesehatan
di wilayah kerja dinas kesehatan kota pekanbaru
C. SASARAN
PL dilakukan di Dinkes Kota Pekanbaru dengan
target:
1. Mendapatkan informasi dan gambaran tentang
pengurusan perizinan institusi dan pemberi jasa
dibidang kesehatan, antara lain : perizinan
pendidikan dibidang kesehatan, Apotek, praktik
kedokteran dan praktik bidan
2. mendapatkan informasi dan gambaran proses
akreditasi institusi kesehatan, meliputi akreditasi
Rumah Sakit, akreditasi Institusi Diklat kesehatan,
Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan,
dan Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan.
3. mendapatkan informasi dan gambaran proses
sertifikasi dibidang kesehatan, meliputi ;
sertifikasi pelatihan di bidang kesehatan, dan
sertifikasi produk alat kesehatan.
4. Waktu Dan Tempat
Kegiatan Prektek Lapangan ( PL ) dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2019,
bertempat di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
Propinsi Riau.
BAB. II. PROSES KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN ( PL )
A. GAMBARAN UMUM INSTITUSI
1. Keadaan Demografi dan Geografi Wilayah Kerja
Dinkes Pekanbaru
Luas Wilayah : 632,26 Km2
terdiri dari 12 Kecamatan dan 58 Kelurahan
Jumlah Penduduk : ± 1.038.118 Jiwa.
Pendidikan : 99,90% melek huruf
B. Sarana Kesehatan Dan Keadaan tenaga Kesehatan
Sarana Kesehatan
 Puskesmas : 21
 Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta: 19
 Rumah Sakit Khusus : 9
 Rumah Bersalin : 64
 Klinik : 137
 Laboratorium Swasta : 10
 Apotek : 303
 Toko Obat : 73
 Batra : 173
 Klinik Kecantikan : 16
Tenaga Kesehatan
 Dokter Umum : 334 orang
 Dokter Gigi : 89 Orang
 Bidan : 562 Orang
 Perawat : 1885 Orang
 Perawat Gigi : 49 Orang
 Tenaga Kesmas : 102 Orang
 Fisioterapis : 53 Orang
 Sanitarian : 28 Orang
BAB. III PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Kegiatan Adminkes Di Lapangan
1. Perizinan Institusi dan pemberi jasa dibidang
kesehatan
 Perizinan adalah keterangan atau surat yang
dikeluarkan oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan suatu institusi atau pemberi jasa
dibidang kesehatan, setelah dinilai dan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Seperti ; perizinan
pendidikan diploma bidang kesehatan, apotek,
praktek dokter dan praktek bidan.
a. Perizinan Pendidikan Diploma dibidang kesehatan
Standar tahapan pemberian rekomendasi :
 Permohonan rekomendasi penyelenggaraan oleh
pemrakasa kepada Menteri Kesehatan melalui Kepala
Dinas Propinsi
 Penilaian lapangan oleh tim penilai propinsi yang terdiri
dari unsur Dinas Kesehatan dan Organisasi Profesi
terkait (selambat – lambatnya 3 bulan permohonan
diterima)
 Pemberian pertimbangan (berdasarkan kelengkapan
persyaratan yang ditetapkan)
 Penetapan nilai (selambat – lambatnya 3 bulan setelah
pertimbangan diterima)
 Penetapan rekomendasi penyelenggaraan
berdasarkan hasil penilaian
Proses pemberian perizinan pendidikan Diploma
dibidang kesehatan di Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru :
Dinas kesehatan Kota pekanbaru tidak mempunyai
wewenang dalam pemberian perizinan pendidikan
dibidang kesehatan
Permasalahan dan hambatan penyelenggaraan proses
perizinan pendidikan dibidang kesehatan :
Tidak dilibatkannya Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota dalam penerbitan perizinan pendidikan
dibidang kesehatan
b. Perizinan Apotek
Tata Cara Pemberian Izin Apotek :
 Permohonan izin Apotek diajukan kepada Kepala
dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
 Selambat – lambatnya 6 hari setelah menerima
permohan, Kepala Dinas Kabupaten/ Kota melakukan
pemeriksaan terhadap kesiapan apotek. Dan dapat
meminta bantuan Kepala Balai POM
 Selambat – lambatnya 6 hari setelah permintaan
bantuan teknis, tim dinas kesehatan Kabupaten/ Kota
atau Kepala Balai POM melaporkan hasil pemeriksaan
 Dalam waktu 12 hari kerja setelah menerima laporan
hasil pemeriksaan, kadinkes mengeluarkan izin
Apotek.
Proses pemberian perizinan Apotek di Dinas Kesehatan
Kota Pekanbaru :
 Dinkes kota pekanbaru hanya mengeluarkan
rekomendasi teknis perizinan apotek, untuk diteruskan
ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP)
 Sebelum menerbitkan surat rekomendasi, dinkes kota
pekanbaru melakukan pemeriksaan kelengkapan
dokumen persyaratan dan survey kelayakan apotek
 Rata – rata 1 minggu setelah survey lapangan surat
rekomendasi diterbitkan, Dan sampai akhir tahun 2018
lalu sudah diterbitkan sebanyak 256 izin apotek.
Permasalahan dan hambatan penyelenggaraan proses
perizinan Apotek :
SDM kurang, saat ini hanya terdapat 4 orang
tenaga yang bertugas untuk pengurusan perizinan
sarana prasarana kesehatan
Tidak dialokasikannya dana khusus untuk survey
kelapangan (tidak diperbolehkan oleh peraturan)
Pemecahan Masalah :
Di sediakannya transfortasi khusus untuk tim survey.
c. Perizinan Pemberi Jasa Di Bidang Kesehatan
Praktik Kedokteran
 Setiap dokter/ dokter gigi yang melakukan praktik
kedokteran wajib memiliki Surat Izin Praktik yang
dikeluarkan oleh Pejabat berwenang Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota.
 Persyaratan :
Memiliki surat tanda registrasi kedokteran
Mempunyai tempat praktik
Memiliki rekomendasi dari organisasi profesi
 Surat izin praktik dikeluarkan oleh pejabat kesehatan
yang berwenang di Kabupaten/ Kota. Dan berlaku
untuk 1 (satu) tempat.
Praktik Bidan
 Bidan yang menyelenggarakan praktik harus memiliki Surat Izin
Praktik Bidan (SIPB) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatn/ Kota
sesuai dengan persyaratan.
 Penyelenggaraan Praktik Bidan ;
 Memiliki tempat dan ruangan praktik yang memenuhi syarat
 Menyediakan tempat tidur persalian 1 (satu), maksimal 5
(lima) tempat tidur
 Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan protap yang berlaku
 Menyediakan obat – obatan sesuai peraturan yang berlaku
 Melakukan Pencatatan hasil pelayanan mengikuti ketentuan
program pemerintah
 Proses pemberian perizinan Pemberi Jasa dibidang
kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru :
 Dinkes kota pekanbaru hanya mengeluarkan
rekomendasi teknis perizinan Praktik Kedokteran dan
Praktik Bidan, untuk diteruskan ke Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
 Surat rekomendasi akan diterbitkan apabila
kelengkapan dokumen persyaratan sudah lengkap,
terutama rekomendasi dari organisasi profesi.
 Apabila berkas sudah lengkap, paling lama 7 hari kerja
surat rekomendasi akan diterbitkan. Apabila 6 bulan
berkas tidak juga dilengkapi pemberian rekomendasi
diulangi dari awal.
Permasalahan dan hambatan penyelenggaraan proses
perizinan Pemberi Jasa dibidang kesehatan
Rata – rata dokter/ bidan yang mengurus izin
praktik tidak melampirkan jam kerja. Sehingga
menyebabkan tidak terkontrolnya jam kerja wajib
dan praktek swasta.
Pemecahan Masalah :
Diwajibkannya kepada setiap dokter/ bidan yang
mengurus izin praktik untuk melampirkan jam kerja.
Apabila tidak melampirkan jam kerja penerbitan
rekomendasi di tunda/ tidak dapat diteruskan.
2. Akreditasi
Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan
formal oleh lembaga akreditasi, yang menyatakan
bahwa suatulembaga/ kegiatan telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan sertifikasi.
Jenis – jenis akreditasi Instirtusi Kesehatan :
 Akreditasi Rumah Sakit
 Akreditasi Institusi diklat kesehatan
 Akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan
 Akreditasi pelatihan bidang kesehatan
1) Prosedur Akreditasi Rumah Sakit
 Bimbingan Pra akreditasi/ Pra Survey Akreditasi
 Survey Akreditasi
 Pasca Survey Akreditasi

2 ) Akreditasi Institusi Diklat Kesehatan


 Merupakan akreditasi institusi diklat kesehatan yang
terdiri dari 3 komponen yaitu ; administrasi dan
manajemen, pelayanan diklat, pelayanan penunjang
diklat.
3. Akreditasi Institusi Pendidikan tenaga kesehatan
 Adalah upaya pemerintah bersama masyarkat yang
dilakukan secara sistematis, berkesinambungan,
terencana dan terarah guna menetapkan strata yang
menggambarkan mutu penyelenggaraan institusi
pendidikan, sehingga dapat digunakan sebagai
salah satu dasar upaya pembinaan dan pengawasan
pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu
penyelenggaraan institusi pendidikan tenaga
kesehatan.
4. Akreditasi Pelatihan Bidang Kesehatan
 Adalah pengakuan yang diberikan oleh pemerintah
atau badan akreditasi yang berwenag kepada suatu
pelatihan yang telah memenuhi standar yang telah
ditetapkan berdasarkan hasil penilaian terhadap
komponen yang diakreditasi, standar yang harus
dipenuhi meliputi 4 komponen, yaitu ; komponen
kurikulum, komponen pelatih, komponen peserta,
komponen penyelenggara.
Kegiatan Akreditasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kota Pekanbaru :
 Dinas Kesehatan Kota melakukan pendampingan
akreditasi Puskesmas
 Pada tahun 2019 DKK mensosialisasikan akreditasi
klinik swasta
Permasalahan dan hambatan penyelenggaraan proses
akreditasi :
 SDM di Puskesmas kurang berkomitmen dalam
akreditasi
 Sarana prasarana masih kurang/ minimnya
pendanaan
Solusi Pemecahan Masalah :
- Melaporkan hasil capaian persiapan akreditasi
kepada kepala bidang dan meneruskan ke
puskesmas untuk ditindak lanjuti
- Mengevaluasi persiapan akreditasi untuk menyusun
dokumen.
- Pendamping akreditasi menyampaikan kepada
puskesmas untuk melengkapi sarana prasarana dan
alkes minimal 1 tahun sebelum akreditasi
- Kepala Puskesmas harus mengikuti pelatihan
Manajemen Puskesmas sebelum Puskesmas
diakreditasi
3. Sertifikasi
 Sertifikasi adalah suatu tanda bukti yang dikeluarkan suatu
instansi tertentu dan atau independen yang menerangkan
kualitas tertentu sesuai dengan keadaan dan sifatnya.
Jenis – jenis sertifikasi dibidang kesehatan :
a. Sertifikat yang menjelaskan bahwa tenaga/SDM kesehatan
telah mengikuti suatu program pelatihan
Mekanisme :
 Penyelenggara mengajukan permohonan akreditasi peltihan
ke Pusdiklat SDM Kes atau Dinas Kesehatan Propinsi, 1 bulan
sebelum pelatihan dilaksanakan
 Penomoran dan penerbitan Sertifikasi pelatihan untuk standar
nasional di terbitkan oleh Pusdiklat Kes, sedangkan untuk
pelatihan standar lokal diterbitkan oleh dinas kesehatan
Propinsi
b. Sertifikat yang menjelaskan suatu produk alat
kesehatan yang berkualitas dan sesuai dengan
standar
Mekanisme :
Perusahaan pemohon mengajukan permohonan
tertulis kepada Menteri melalui Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi setempat
12 hari setelah menerima permohonan, Kadinkes
Propinsi berkoordinasi dengan Kadinkes
Kabupaten/ Kota membentuk Tim pemeriksaan
bersama
Kegiatan Sertifikasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru :
 Sertifikasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
yaitu :
 A. Sertifikasi tenaga kesehatan
Yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru adalah :
A. Ujian Kompetensi
 Diberikan kepada nakes PNS dilingkungan Dinkes Kota
Pekanbaru utk kenaikan pangkat
 Waktunya 2 kali setahun
 Tahapannya :
 1.
Tahapannya :
1.Dinkes menyurati Puskesmas utk meminta data
nakes yang akan mengikuti Ujian Kompotensi
2.proses pengiriman data nakes yg akan ikut
kompetensi
3. verifikasi berkas
4. jika memenuhi syarat maka diususlkan ke
Kemenkes RI utk mendapatkan rekomendasi
Waktunya lbh kurang sebulan
 Melaksanakan ujian kompetensi. Saat ini Ukom yang
ada baru jenjang profesi perawat dan perawat gigi
karena profesi itu yang baru mempunyai TIM Penilai di
Dinkes Kota.
 Jika Tim Penilai Profesi tsb tidak ada maka diusulkan ke
Tim Penilai Dinkes Provinsi
 Untuk kenaikan bln oktober pengusulan berkas pada bln
maret, lalu kenaikan bln april diusulkan pada bln
November
 Untuk kenaikan pangkat melalui ujian kompetensi tdk
melihat formasi peta jabatan
B. Inpassing
Ditujukan kepada nakes PNS di lingkunagn Dinkes
Kota P. Baru yang akan alih fungsi
Caranya : membuat peta jabatan tentang formasi
JFT yang akan dilakukan inpassing
Kemudian membuat pengusulan ke Kemenkes RI
dan ke BKD Kota Pekanbaru
Jika disetujui maka akan dilakukan pengujian
dengan Tim Penilai yg ada di Kota P.Baru /
berjenjang
 Waktu pelaksanaan inpassing tergantung usulan yang ada pada
formasi yang ada di peta jabatan
 Seleksinya melalui pengujian portofolio yang kita kerjakan oleh
tim penguji masing-masing profesi
 Tim penguji terdiri dari
1. perwakilan profesi masing-masing
2. kepegawaian Dinkes Kota Pekanbaru
3. Seksi SDK Dinkes Pekanbaru
Saat ini yang sudah dpt balasan rekom dari kemenkes RI adalah
Inpassing Tenaga Apoteker. Dimana setelah mendapat rekom dari
Kemenkes maka diterbitkan Juknis dan peserta hrs melengkapi
berkas-berkasnya dlm waktu 2 minggu. Komunikasi yg dilakukan
Dinkes kota ke Kemenkes RI melalui Via email, WA, dan Telepon.
 C. Rekom Perizinan Nakes
Ditujukan kpd seluruh Nakes dikota Pekanbaru
Tahapannya : Nakes meminta Rekom ke Organisasi Profesi
selanjutnya melengkapi berkas-berkas persyaratan sesuai
Permenkes Profesi masing-masing.
Verifkasi sampai keluarnya rekom dr Dinkes Kota selama 1
minggu
 B. Sertifikasi alat kesehatan

Permasalahan dan hambatan penyelenggaraan proses sertifikasi :


B. Analisis
Pada umumnya dalam proses perizinan,
akreditasi dan sertifikasi di bidang kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota berperan
sebagai instansi yang mengeluarkan surat
rekomendasi dan yang melakukan
pendampingan. Keterbatasan SDM dan
pembiayaan merupakan hambatan paling sering
ditemukan di DKK dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya.
Oleh karena itu dibutuhkan perhatian yang serius dari
pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Keberadan Administrator Kesehatan sangat dibutuhkan
dalam semua lini pelayanan kesehatan terutama di
Dinas Kesehatan.
Dengan keberadaan tenaga Adminkes diharapkan
dapat meningkatkan profesionalisme, efektif dan
efesiensi pelayanan
BAB. IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
 Berdasarkan hasil Praktek Lapangan ( PL ) yang
dilakukan oleh peserta Diklat Jabatan Fungsional
Adimistrator Kesehatan yang dilakukan dengan
melakukan pengamatan langsung ke Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru, dapat disimpulkan :
 Proses penerbitan perizinan pendidikan diploma
bidang kesehatan, apotik, dan pemberi jasa dibidang
kesehatan tidak spenuhnya sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Salah satunya disebabkan
keterbatasann SDM dan minimnya pembiayaan di
Dinkes Kota Pekanbaru untuk kegiatan tersebut
 Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tidak mempunyai
wewenang untuk melakukan akreditasi terhadap
rumah sakit, institusi diklat kesehatan, institusi
pendidikan tenaga kesehatan, dan institusi pelatihan
bidang kesehatan. Kewenangan tersebut di berada
di Dinas Kesehatan Propinsi ke atas.
 Demikian
pula dalam hal sertifikasi, dinas kesehatan
kabupaten/ kota tidak mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan sertifikat.
B. SARAN
- Dalam rangka memastikan fungsi manajemen
berjalan sebagai mana mestinya, dan juga
meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelayanan
administrasi dibidang kesehatan, sangat dibutuhkan
peran dari tenaga fungsional adminkes.
- Perhatian Pemerintah terutama dalam hal
pemenuhan SDM Kesehatan dan penyediaan biaya
harus lebih ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai