Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SDM/APARATUR KESEHATAN
Dalam

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI


SDM KESEHATAN

UPT. BPKKTK DIKES PROVINSI BALI


2017
VISI & MISI PEMERINTAH PUSAT
UU 25 TAHUN 2004 SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

 Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen


bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. (Analog diatas Pembangunan
Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam
rangka mencapai tujuan kesehatan)
 Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
 Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat /Daerah untuk
mencapai tujuan.
 Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan
serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan
oleh instansi pemerintah.
3
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. (Pasal 2 UU 36/2009)

Pasal 46 : Untuk mewujudkan derajat Pasal 47 : Upaya kesehatan


kesehatan yang setinggi-tingginya bagi diselenggarakan dalam bentuk
masyarakat, diselenggarakan upaya kegiatan dengan pendekatan
kesehatan yang terpadu dan promotif, preventif, kuratif, dan
menyeluruh dalam bentuk upaya rehabilitatif yang dilaksanakan secara
kesehatan perseorangan dan upaya terpadu, menyeluruh, dan
kesehatan masyarakat berkesinambungan.
4
VISI DAN MISI PRESIDEN

3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR


TRISAKTI:

UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN


Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Berkepribadian dlm budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia

PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA KERJA


PINTAR INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA

RENSTRA
2015-2019

PARADIGMA PENGUATAN
YANKES JKN
SEHAT

D
T
PENDEKATAN KELUARGA SEHAT P
KELUARGA K 7
SEHAT – KESEHATAN

a. Hak atas kesehatan. a. Ikut mewujudkan, mempertahankan, dan


b. Hak yang sama memperoleh akses sumber daya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
kesehatan. setinggi-tingginya (pelaksanaannya meliputi UKP,
c. Hak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, UKM, dan pembangunan berwawasan kesehatan)
bermutu, dan terjangkau. b. Menghormati hak orang lain dalam upaya
d. Hak secara mandiri dan bertanggung jawab memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik,
menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang biologi, maupun sosial.
diperlukan bagi dirinya. c. Berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
e. Hak mendapatkan lingkungan yang sehat mempertahankan, dan memajukan kesehatan
f. Hak mendapatkan informasi dan edukasi tentang yang setinggi-tingginya.
kesehatan d. Menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan
g. Hak memperoleh informasi tentang data kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang e. Turut serta dalam program jaminan kesehatan
telah maupun yang akan diterimanya sosial.
6
SEHAT – KESEHATAN
a. Merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau
b. Tersedianya lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
c. Tersedianya sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh
masyarakat
d. Tersedianya akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan.
e. Memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya
kesehatan.
f. Tersedianya segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan
terjangkau.
g. Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui sistem jaminan sosial nasional bagi
upaya kesehatan perorangan. 7
VISI & MISI PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI BALI
PEMBANGUNAN KESEHATAN PROV. BALI
(RENSTRA DINKES 2014-2018)

TUJUAN VISI MISI


1. Memelihara, meningkatkan dan
mengembangkan upaya kesehatan
Meningkatnya yang merata, bermutu dan
terjangkau bagi seluruh masyarakat
derajat kesehatan “ BALI SEHAT
Bali

masyarakat MENUJU BALI 2. Menjamin ketersediaan dan


pemerataan sumberdaya Kesehatan
MANDARA”
3. Meningkatkan kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat.
ISSU STRATEGIS

o Integrasi JKBM ke JKN Belum Optimal


o Kualitas Pelayanan Kesehatan Belum Optimal
o AKI dan AKB masih tinggi
o Meningkatnya Kasus Penyakit Infeksi (Emerging dan Re Emerging Disieases)
o Masih ditemukan masalah gizi masyarakat
o Meningkatnya penyakit2 non infeksi/tdk menular (degeneratif)
o Jumlah, Distribusi dan Mutu SDK belum merata
SASARAN STRATEGIS

o Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan


o Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita
o Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
o Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular
o Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
o Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan.
4 (EMPAT) PILAR STRATEGI UTAMA
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Menuju BALI MANDARA
1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat.
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3. Meningkatkan sistem survaillance, monitoring dan informasi
kesehatan.
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
PROGRAM PRIORITAS BALI MANDARA JILID II

1. Menambah 20 unit Puskesmas Rawat Inap di seluruh Bali s/d


Tahun 2018
2. Membangun 2 (3) RS Pratama
3. Membangun RS Provinsi
4. Perluas RSUD dg Tempat Tidur Klas III
5. Menambah mobil ambulance
6. Menambah dokter, dr spesialis, tenaga paramedis
7. Meningkatkan kualitas layanan JKBM
KEBIJAKAN

• Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan


terutama kepada penduduk miskin dan daerah terpencil
• Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk
menurunkan AKB, Angka Kematian Balita dan AKI
• Seluruh Kab/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
standar
• Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan obat
terutama obat esensial generik
• Penguatan sistem regulatori pengawasan obat dan makanan, sistem
laboratorium obat dan makanan serta peningkatan kemampuan
pengujian mutu obat dan makanan
• Mengembangkan Sistem Surveilans Terpadu PTM di Kab/kota
• Mengembangkan kesehatan wisata (travel health) dalam hal
pencegahan penyakit pada wisatawan dan pelayanan kesehatan bagi
wisatawan
• Meningkatkan perencanaan, pengadaan dan
pendayagunaan serta pembinaan dan
pengawasan SDM Kesehatan.
PROGRAM POKOK

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.


2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
5. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.
6. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
7. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Masyarakat
8. Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara
DASAR HUKUM
UU No. 5 TAHUN 2014 ttg ASN
Pasal 3
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut:
 Nilai dasar;
 Kode etik dan kode perilaku;
 Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
 Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
 Kualifikasi akademik; dan seterusnya.

Pasal 68
Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu ditentukan berdasarkan perbandingan objektif
antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan
kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai.
Pasal 69
Pengembangan karier ASN (struktural/ fungsional) dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,
penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah.

 Pasal 70
(1) Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
(2) Pengembangan kompetensi antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan
penataran;
(3) Dalam mengembangkan kompetensi setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana
pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan
instansi masing-masing;
UU 23 TAHUN 2014

Pembagian Kewenangan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota

Wajib & Pilihan


Urusan Pemerintahan Urusan Wajib : Bidang Kesehatan

Pelaksana Urusan Dinas Kesehatan Provinsi &


Pemerintahan Kabupaten/ Kota

Kedudukan & Tugas Persyaratan Kompetensi


Dasar Pendidikan & Jenjang Karir
SKPD Dinas
Pemerintahan  Kemen DAGRI

Manajerial  Kemen PAN & BKN

Teknis Kementerian Kesehatan


UU 23 thn 2014 :
Pemerintahan Daerah
Pemenuhan
Pasal 233 menjelaskan bahwa: Persyaratan
1. Pegawai ASN yang menduduki Kompetensi
jabatan kepala Perangkat Daerah, Teknis
harus memenuhi persyaratan
kompetensi:
a). Teknis
b). Manajerial dan
c). Sosial kultural

2. Kompetensi teknis ditetapkan


oleh menteri/kepala lembaga PELATIHAN
pemerintah non kementerian
setelah dikoordinasikan dengan
menteri.
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan

Pasal 30, Ayat 2


Pengembangan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan serta kesinambungan dalam menjalankan praktik

Pasal 31
Ayat 1
Pelatihan tenaga kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat.
Ayat 2
Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi program pelatihan dan tenaga pelatih yang sesuai dengan
standar profesi dan standar kompetensi serta diselenggarakan oleh institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
8 SDM Kesehatan Aparatur Sipil Negara di Daerah

 Pejabat Pimpinan Tinggi dan Administrasi Bidang Kesehatan


 Standar Kompetensi Kerja Khusus Aparatur Pemerintahan dalam Negeri
 Kualifikasi Jabatan Struktural/Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrasi serta Peta
Jabatan Fungsional dan Ppelaksana pada Dinas Kesehatan tercantum dalam
Permenkes 49 tahun 2016

 Jabatan Fungsional Kesehatan


 28 Jenis Jabatan Fungsional Kesehatan
9 28 JABFUNG KESEHATAN 21 JABFUNG NON KESEHATAN
ADMINKES PKM AUDITOR PRANATAKOMPUTER
APOTEKER PEREKAM MEDIS AUDITOR KEPEGAWAIAN STASTISI

ASST.APOTEKER PERAWAT PENELITI PUSTAKAWAN


BIDAN PERAWAT GIGI PEREKAYASA PRANATAHUMAS
DOKTER PRANATALABKS TEKNISI LITKAYASA ANALIS KEBIJAKAN
DOKTER GIGI PSIKOLOG KLINS DOSEN PEKSOS
DOKDIKNIS RADIOGRAFER WIDYAISWARA PENGEMBANG TEK
PEMBELAJARAN
ENTOMOLOG REFRAKSIONIS PRANATALAB PEND
EPIDEMIOLOG SANITARIAN ASSESOR SDM
APARATUR
FISIKAWAN MED TEKNISI ELEKT PERENCANA
FISIOTERAPIS TEKNISI GIGI ANALIS KEPEGAWAIAN
NUTRISIONIS TEKNISI TRANFSI PENGELOLABARJAS
OKUPASI TERAPI TERAPIS WICARA ARSIPARIS
ORTOTIS PROSTETIS PEMBIMBING KESJA PERANCANG PER UU
STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS
APARATUR PEMERINTAH DALAM NEGERI
(SK3APDN)
KEPALA DINAS KESEHATAN

Ringkasan Tugas Memimpin dan menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
Jabatan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Pangkat Pembina Utama Muda/Golongan IVc, atau Pembina Tingkat Sekurang-kurangnya Sarjana Strata-1 Kesehatan/Diploma IV
Golongan dan I/Golongan IVb dengan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun masa Kesehatan dengan Sarjana Strata-2 bidang Kesehatan, lebih
Pendidikan kerja golongan diutamakan dengan peminatan Epidemiologi Kesehatan

1. Pernah/sedang menduduki jabatan administrator paling singkat 2 (dua) tahun, atau sedang menduduki jabatan fungsional jenjang ahli
Pengalaman madya bidang kesehatan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; dan
Kerja 2. Memiliki pengalaman kerja di bidang kesehatan secara kumulatif sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

Pelatihan
telah mengikuti dan lulus Diklat Kepemimpinan III, atau sederajat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
penjenjangan

1. telah mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya tentang Sistem Pelayanan Kesehatan, sistem manajemen informasi kesehatan,
Pelatihan Teknis pengembangan komunitas, surveilans epidemiologi, manajemen bencana yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan.
2. pelatihan pada butir 1 dipenuhi paling lama 1 (satu) tahun setelah menduduki jabatan.
Sekretaris Dinas Kesehatan

Ringkasan Tugas Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Jabatan undangan

Pangkat
Golongan dan Pembina/Golongan IVa, atau Penata tingkat I/Golongan IIId dengan sekurang-kurangnya masa sekurang-kurangnya Sarjana
kerja golongan 2 (dua) tahun. Strata-1/Diploma IV.
Pendidikan

1. Pernah/sedang menduduki Jabatan Pengawas sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, atau sedang menduduki jabatan fungsional yang
Pengalaman setingkat dengan Jabatan Pengawas sesuai dengan bidang tugas jabatan yang akan diduduki; dan
Kerja 2. Memiliki pengalaman kerja di bidang administrasi secara kumulatif sekurang-kurangnya selama 4 (empat) tahun.

Pelatihan
Telah mengikuti dan lulus Diklat Kepemimpinan IV, atau sederajat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
penjenjangan

1. Telah mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya tentang Rencana Strategis, Sistem Manajemen Informasi Kesehatan, Manajemen
Pelatihan Teknis Bencana, Pengelolaan Anggaran, Manajemen SDM, dan Administrasi Perkantoran yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan.
2. Pelatihan pada butir 1 dipenuhi paling lama 1 (satu) tahun setelah menduduki jabatan
Kepala Bidang

Ringkasan Tugas Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanan kebijakan operasional, monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang yang
Jabatan menjadi lingkup tugasnya

Pangkat
Golongan dan Pembina/Golongan IVa, atau Penata Tingkat I/Golongan IIId dengan minimal 2 (dua) tahun masa Sarjana Strata-1 Kesehatan/
kerja golongan. Diploma IV Kesehatan.
Pendidikan

1. Pernah/sedang menduduki jabatan Pengawas sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, atau sedang menduduki jabatan fungsional yang
Pengalaman setingkat atau lebih tinggi dari jabatan Pengawas sesuai dengan bidang tugas jabatan yang akan diduduki; dan
Kerja
2. Memiliki pengalaman jabatan dalam bidang kesehatan secara kumulatif sekurang-kurangnya selama 4 (empat) tahun.

Pelatihan
Lulus Diklat Kepemimpinan IV
penjenjangan

Telah mengikuti pelatihan dengan sekurang-kurangnya substansi: Rencana program kesehatan dan teknis lainnya sesuai dengan
Pelatihan Teknis
bidang tugas, yang dipenuhi paling lama 1 (satu) tahun setelah menduduki jabatan.
Kepala Seksi

Ringkasan Tugas Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan operasional, pelaksanan kebijakan operasional, monitoring, evaluasi, dan
Jabatan pelaporan di bidang yang menjadi lingkup tugas di Dinas Kesehatan

Pangkat Sarjana Strata 1 Kesehatan/D


Golongan dan Penata Tingkat I/Golongan IIIb, atau Penata/Gol. IIIa dengan sekurang-kurangnya 2 tahun masa
IV Kesehatan yang sesuai
kerja golongan
Pendidikan dengan bidang tugas

Pengalaman 1. Memiliki pengalaman Jabatan pelaksana dalam bidang kesehatan secara kumulatif sekurang-kurangnya selama 4 (empat) tahun;
Kerja 2. Menduduki Jabatan Fungsional yang setingkat dengan Jabatan Pelaksana sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki.

Pelatihan
Telah mengikuti dan lulus Diklat Kepemimpinan IV atau paling lambat harus dipenuhi 1 (satu) tahun setelah menduduki jabatan
penjenjangan

1. telah mengikuti pelatihan teknis sesuai dengan bidang tugas; dan


Pelatihan Teknis
2. substansi pelatihan sebagaimana dimaksud butir 1) harus dipenuhi paling lama 1 (satu) tahun setelah menduduki jabatan.
Kepala SubBagian

Ringkasan Tugas Penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada unit organisasi Dinas Kesehatan
Jabatan Daerah

Pangkat
Golongan dan Penata Tingkat I/Golongan IIIb, atau Penata/Golongan IIIa dengan minimal 2 tahun masa kerja
Sarjana Strata-1/D IV
golongan
Pendidikan

1. memiliki pengalaman Jabatan pelaksana dalam bidang administrasi secara kumulatif sekurang-kurangnya selama 4 (empat) tahun;
Pengalaman dan
Kerja
2. memangku jabatan Fungsional yang setingkat dengan Jabatan pelaksana sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki.

Pelatihan
Telah mengikuti Diklat Kepemimpinan IV atau paling lambat harus dipenuhi 1 (satu) tahun setelah menduduki jabatan
penjenjangan

1. Telah mengikuti pelatihan Perencanaan, Pengelolaan Anggaran, Manajemen SDM Aparatur, dan Administrasi perkantoran;
2. Khusus untuk kepala sub bagian yang memiliki fungsi penyusunan program, wajib mengikuti pelatihan dengan substansi penyusunan
Pelatihan Teknis
program kesehatan; dan
3. Substansi pelatihan sebagaimana dimaksud butir 1) dan 2) harus dipenuhi paling lama 1 (satu) tahun setelah menduduki jabatan.
• PNS
Jabatan • Teknis
• Manajerial UU
• PPPK
• Administrasi ASN
• Sosial Kultural
• Pimpinan Tinggi
• Pemerintahan (UU
• Fungsional Pemda)

ASN Kompetensi

Pengembangan Gap
Kompetensi Kompetensi
SKKPDN
Pelatihan
Non Pelatihan Assessment Kompetensi
Analisis Kebutuhan
Pengembangan Kompetensi
PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
PERENCANAAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL
No JFT Perencanaan pelatihan tahun :

2016 2017 2018 2019


1 Administrator Kesehatan (Prasyarat) √ √ √ √
2 Apoteker - - - -
3 Asisten Apoteker - - - -
4 Bidan √ √ √ √
5 Dokter - - - -
6 Dokter Gigi - - - -
7 Dokter Pendidik Klinis - - - -
8 Entomolog Kesehatan (Prasyarat) √ √ √ √
9 Epidemiolog Kesehatan (Prasyarat) √ √ √ √
10 Fisikawan Medik - √ - √
11 Fisioterapis - - √ -
12 Nutrisionis - √ - √
13 Okupasi terapis - √ - -
14 Ortotis Prostetis - - - -
15 Penyuluh Kesehatan Masyarakat √ √ √ √
(Prasyarat)
16 Perekam Medis - - √ -
PERENCANAAN PELATIHAN FUNGSIONAL
No JFT Pelatihan Perencanaan pelatihan tahun :
2016 2017 2018 2019

17 Perawat √ - - -

18 Perawat Gigi √ - √ -

19 Pranata Laboratorium - - - √

20 Psikologi Klinis - √ - -

21 Radiografer - √ - √

22 Refraksionis Optisien - - - √

23 Sanitarian √ √ - -

24 Teknisi Elektromedik - - √ -

25 Terapis Wicara - - √ -

26 Teknisi Tranfusi Darah - - √ -

27 Teknisi Gigi - - √ -

28 Pembimbing Kesehatan Kerja √ √ - -

Target Peserta 960 900 750 750


PENGENDALIAN MUTU DALAM MANAJEMEN
PELATIHAN
PROSES PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN
PELATIHAN
PELATIHAN

EVALUASI PENGENDALIAN PERUMUSAN


PROGRAM MUTU TUJUAN
PELATIHAN PELATIHAN PELATIHAN

PELAKSANAAN MERANCANG
PROGRAM PROGRAM
PELATIHAN PELATIHAN
PENGENDALIAN MUTU • Kurikulum
PROGRAM • Peserta
DALAM PELATIHAN PELATIHAN
TERAKREDITASI
• Pelatih
(5 KOMPONEN) • Penyelenggara
• Tempat penyelenggaan
UU NO. 36 THN 2014
Tentang
TENAGA KESEHATAN

PASAL 31

• Administrasi dan
DILAKSANAKAN
OLEH INSTITUSI manajemen
PELATIHAN
TERAKREDITASI
• Pelayanan Pelatihan
(3 KOMPONEN) • Pelayanan penunjang
pelatihan
AKREDITASI PELATIHAN

komponen
tempat
kurikulum penyelengg
araan
Tempat
tujuan (1P) Penyelenggaraan (1P)
materi (3P) peserta penyelengg
metode (1P) ara
alat bantu (1P)
evaluasi (1P) kriteria (1P) pelatih landasan hukum (1P)
efektifitas penyelenggara (1P)
peserta (1P)

kriteria (1P)
profesionalisme (1P)
MEKANISME PENGAJUAN, PENILAIAN AKREDITASI PELATIHAN DAN SERTIFIKASI

PENYELENGGARA TIM PENILAI PENGELOLA SERTIFIKAT

Penerbitan
surat keterangan terakreditasi yg di
tt Ka Pusdiklat/ Ka.Dinkes
Sesuai
Penerbitan
Inventarisasi blanko
dokumen sertifikat
Pengajuan akreditasi Sesuai
pelt
1 dilengkapi dg Penilaian
Penyelenggara dokumen yg terhadap
dipersyaratkan dokumen Feedback/
pelatihan
hasil
Pengelola
Penomoran dan
sertifikat
1 bln- Penulisan
2 mgg Belum sertifikat
sbm
sesuai
pelt
Lengkapi
Dokumen yg Belum
dipersyaratkan Feedback 2 mgg sbm pelt sesuai
Penandatangan
Sertifikat o/ Ka.
2
Pengajuan penerbitan
Pusdiklat/ Ka.Dinkes
sertifikat dg melengkapi
dokumen yang
dipersyaratkan Pengajuan 1 hari setelah pembukaan
Penerbitan
sertifikat

Lengkapi
Dokumen yg Melengkapi dokumen minimal 2 hari sebelum penutupan
dipersyaratkan

Kurang 1 hr sebelum penutupan s/d 1 bln setelah pelatihan

33
AKREDITASI INSTITUSI PELATIHAN
Suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah kepada institusi yang
telah memenuhi standar yang telah ditetapkan

Administrasi dan
Manajemen
Hasil Penilaian Masa Berlaku
A - Istimewa 5 tahun
Manajemen Pelatihan B – Penuh 3 tahun
C – Bersyarat 1 tahun
Tidak Terakreditasi

Pelayanan Penunjang
Diklat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai