Anda di halaman 1dari 46

INFO SEPUTAR

PELAYANAN PRIMER BPJS KESEHATAN


Januari 2015
DEMI NKRI
UNTUK INDONESIA YANG LEBIH SEHAT
UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK
MODEL TRIPARTID
( S3  )
PESERTA
“SEHAT”
Premi
Kartu

Administrasi
Peserta

Pelayanan
Kesehatan

Klaim

BPJS Kesehatan FASKES


“SUSTAIN” “SEJAHTERA”
Perjanjian Kerja Sama &
Pembayaran Kapitasi/Klaim
JUMLAH FKTP BPJS KESEHATAN
CABANG DENPASAR 2015

JENIS FASKES DENPASAR BADUNG TABANAN TOTAL


PKM 11 13 20 44
KLINIK SWASTA 13 18 0 31
KLINIK TNI 4 1 2 7
KLINIK POLRI 3 1 1 5
DU 55 37 33 125
GIGI 15 12 12 39
TOTAL 101 82 68 251
Peningkatan Mutu Pelayanan Primer
KUALITAS
KUANTITAS Mutu
Mutu 1. Indikator Kinerja FKTP
Dokum Medik 2. Pelaksanaan Prolanis
PERLUASAN en
3. Optimalisasi fungsi utama
KERJASAMA FKTP pelayanan primer oleh FKTP
Penambahan FKTP Mutu Layanan
Non Medik

PEMERATAAN DISTRIBUSI FUNGSI


GATE KEEPER
INDIKATOR PENILAIAN KUALITAS MUTU
PELAYANAN PRIMER (QI – 9)
PESERTA TERDAFTAR Kontak Pertama 1. Angka kontak komunikasi (Rate kontak
Rasio dokter:peserta ideal = (entitas utama
pemenuhan
komunikasi RJTP)
2. Rasio peserta berkunjung ke FKTP lain
1:5.000 kebutuhan
kesehatan
(RPBFL)

peserta)

Kontinuitas 1. Angka perpindahan peserta ke faskes lain


(pemeliharaan (APPFL)
kesehatan 2. Ratio ketersediaan family folder dalam
FKTP berkelanjutan) bentuk tersedianya data riwayat
pengobatan peserta dalam P-Care (Rasio
JAMBORE
FASILITAS
UNGGUL Family Folder)
3. Rasio jumlah peserta PROLANIS yang rutin
berkunjung ke FKTP (RPPB)
1. Puskesmas
KESEHATAN 2. DPP Koordinasi
(pelayanan
1. Rasio Rujukan Kasus Non Spesialistik (RRNS)
dari FKTP ke Faskes Tingkat Lanjutan
3. Klinik terkoordinasi 2. Tingkat keaktifan dalam forum komunikasi
dengan faskes antar FKTP (TKFKTP)
4. Faskes TNI terkait)
5. Faskes POLRI Komprehensifitas 1. Frequensi Edukasi FKTP pada kegiatan
(pelayanan kelompok RISTI per tahun (Frekuensi
menyeluruh) Edukasi)
2. Angka kesakitan peserta terdaftar di FKTP
(AKPT)
3. Rekredensialing FKTP
Penguatan Sistem Gate Keeper

First Contact (Kontak pertama)


Faskes Tk. I merupakan tempat pertama yang dikunjungi peserta setiap
kali mendapat masalah kesehatan

Continuity (Kontinuitas pelayanan)


Hubungan Faskes Tk. I dengan peserta dapat berlangsung dengan
kontinyu sehingga penanganan penyakit dapat berjalan optimal

Comprehensiveness (Komprehensif)
Faskes Tk. I memberikan pelayanan yang komprehensif terutama untuk
pelayanan promotif dan preventif

Coordination (Koordinasi) / Dokkel sebagai “Care Manager”


Faskes Tk. I berperan sebagai koordinator pelayanan bagi peserta untuk
mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhannya

Faskes Tk Pertama sebagai


GateKeeper (Starfield B, 1998)
N BOBO
CREDENTIALING BOBOT RECREDENTIALING
o T
1 SDM 35% SDM 20%
SARANA &
2 PRASARANA 15% SARANA & PRASARANA 15%
PERALATAN MEDIS PERALATAN MEDIS
3 &OBAT-OBATAN 15% &OBAT-OBATAN 15%
LINGKUP
4 PELAYANAN 20% LINGKUP PELAYANAN 15%
KOMITMEN REALISASI KOMITMEN
5 PELAYANAN 15% PELAYANAN 15%
6 PENILAIAN KINERJA 20%
100% 100%
E. REALISASI KOMITMEN PELAYANAN
1.Memenuhi Jam Praktek
2.Menggunakan Aplikasi SIM BPJS
Memberikan Pelayanan sesuai panduan klinis pelayanan primer yang
3.
berlaku (155 Diagnosa)
4.Mengelola peserta penderita penyakit kronis (1 FKTP 1 Club Prolanis)
Mendukung aktifitas kesehatan masyarakat yang diselenggarakan oleh
5.
BPJS

F. PENILAIAN KINERJA
1.Contact Rate
2.Perpindahan peserta ke FKTP lain
3.Rasio Rujukan Kasus Non Spesialistik
4.Angka Keberkunjungan Ulang Prolanis
5. Jumlah Keluhan Peserta
NILAI
No. FUNGSI INDIKATOR PENILAIAN PERHITUNGAN SUMBER DATA
OPTIMAL

Jumlah Peserta Terdaftar yang melakukan kontak P Care & Laporan


1.Angka kontak komunikasi (Rate kontak
komunikasi x 1000 Manual Kunjungan- 150 ‰
komunikasi RJTP)
Jumlah peserta terdaftar di FKTP Rujukan
Kontak
I
Pertama
P Care & Laporan
Jumlah Peserta berkunjung ke FKTP Lain
2.Rasio peserta berkunjung ke FKTP lain (RPBFL) x 100 Manual Kunjungan- 5%
Jumlah peserta berkunjung sesuai FKTP terdaftar
Rujukan

Asumsi 5%
1.Angka perpindahan peserta ke faskes lain Jumlah Peserta Pindah peserta
x 1000 Aplikasi Kepesertaan
(APPFL) Jumlah peserta terdaftar di FKTP mutasi ke luar
wilayah

2.Ratio ketersediaan family folder dalam bentuk Jumlah data riwayat pengobatan Peserta dalam P Kesesuaian
II Kontinuitas tersedianya data riwayat pengobatan peserta Care x 100 P Care dengan Rate
dalam P-Care (Rasio Family Folder) Jumlah peserta terdaftar di FKTP RJTP

3.Rasio jumlah peserta PROLANIS yang rutin Jumlah Peserta Prolanis yang rutin berkunjung Laporan Manual
x 100 50%
berkunjung ke FKTP (RPPB) Jumlah peserta Prolanis di FKTP Kunjungan Prolanis

1.Rasio Rujukan Kasus Non Spesialistik (RRNS) dari Jumlah Rujukan kasus Non-Spesialistik Integrasi P Care -
x 100 Toleransi 15%
FKTP ke Faskes Tingkat Lanjutan Jumlah Rujukan FKTP Aplikasi SEP di RS
III Koordinasi
2.Tingkat keaktifan dalam forum komunikasi antar Jumlah Kehadiran FKTP Daftar Hadir
x 100 75%
FKTP (TKFKTP) Jumlah Seluruh Pertemuan Pertemuan FKTP

1.Frequensi Edukasi FKTP pada kegiatan kelompok Laporan Kegiatan Minimal 4x


Jumlah Kegiatan Edukasi Kelompok RISTI per tahun
RISTI per tahun (Frekuensi Edukasi) Prolanis setahun

P Care & Laporan Semakin


Komprehensifi Jumlah Peserta Sakit
IV 2.Angka kesakitan peserta terdaftar di FKTP (AKPT) x 1000 Manual Kunjungan- minimal,
tas Jumlah peserta terdaftar di FKTP
Rujukan semakin
optimal
Laporan Hasil
3.Rekredensialing FKTP Hasil Rekredentialing ≥ 60
Rekredentialing
10
PIC Petugas BPJS Center di RS Rujukan (terlampir) Jadwal Poli RS Rujukan (terlampir)
SISTEM RUJUKAN MEDIK DI LAYANAN PRIMER

Dokter dapat merujuk pasien pada kasus penyakit


dengan tingkat kemampuan 4A pada kondisi :
T :Time lama perjalanan penyakit
A : Age umur pasien
C : Complication komplikasi dari penyakitnya,
tingkatan kesulitan
C : Comorbidity ada/tidaknya penyakit penyerta
C : Condition melihat kondisi fasilitas pelayanan
BEDAH
1 Abses cerebri 27 Hernia incarcerata
2 Abses sub mandibula 28 Hidrochepalus dengan TIK meningkat
3 Amputasi penis 29 Hirschprung disease
4 Anuria 30 Ileus Obstruksi
5 Apendicitis acute 31 Internal Bleeding
6 Atresia ani (tidak bisa BAB sama sekali) 32 Luka Bakar
7 BPH dengan retensio urin 33 Luka terbuka daerah abdomen
8 Cedera kepala berat 34 Luka terbuka daerah kepala
9 Cedera kepala sedang 35 Luka terbuka daerah thorax
10 Cedera tulang belakang (vertebral) 36 Meningokel / myelokel pecah
11 Cedera wajah dengan gangguan jalan nafas 37 Multiple trauma
12 Cedera wajah tanpa gangguan jalan nafas, antara lain : 38 Omfalokel pecah
a. Patah tulang hidung / nasal terbuka dan tertutup 39 Pankreatitis akut
b. Patah tulang pipi (zygoma) terbuka dan tertutup 40 Patah tulang dengan dugaan cedera pembuluh darah
c. Patah tulang rahang (maxilla dan mandibula) terbuka dan tertutup 41 Patah tulang iga multiple
d. Luka terbuka daerah wajah 42 Patah tulang leher
13 Cellulitis 43 Patah tulang terbuka
14 Cholesistitis akut 44 Patah tulang tertutup
15 Corpus alienum pada : 45 Periappendicullata infiltrat
a. Intra cranial 46 Peritonitis generalisata
b. Leher 47 Phlegmon dasar mulut
c. Thorax 48 Priapismus
d. Abdomen 49 Prolaps rekti
e. Anggota gerak 50 Rectal bleeding
f. Genetalia 51 Ruptur otot dan tendon
16 CVA bleeding 52 Strangulasi penis
17 Dislokasi persendian 53 Tension pneumothoraks
18 Drowning 54 Tetanus generalisata
19 Flail chest 55 Torsio testis
20 Fraktur tulang kepala 56 Tracheo esophagus fistel
21 Gastrokikis 57 Trauma tajam dan tumpul daerah leher
22 Gigitan binatang / manusia 58 Trauma tumpul abdomen
23 Hanging 59 Traumatik amputasi
24 Hematothorax dan pneumothorax 60 Tumor otak dengan penurunan kesadaran
25 Hematuria 61 Unstable pelvis
26 Hemoroid grade IV (dengan tanda strangulasi) 62 Urosepsi
MEKANISME PROGRAM RUJUK BALIK

PENDAFTARA
IDENTIFIKASI PELAYANAN
N PESERTA
PESERTA PRB PRB
PRB

 PENDAFTARAN PRB  DILAKUKAN DI FASKES


• PESERTA YANG TINGKAT PERTAMA
DILAKUKAN DI BPJS CENTER
MENDERITA DGN MENUNJUKKAN: TEMPAT PESETA
PENYAKIT KRONIS a. KARTU IDENTITAS TERDAFTAR
 DOKTER LAYANAN PRIMER
(9 PENYAKIT PESERTA
b. SRB MELAKUKAN
CAKUPAN PRB) a. PEMERIKSAAN
c. SEP
• KONDISI TELAH d. LEMBAR /SALINAN RESEP b. MEMBERIKAN RESEP
DITETAPKAN STABIL  PESERTA MENGISI FORMULIR c. MENCATAT PADA
OLEH DOKTER PENDAFTARAN PESERTA PRB BUKU KONTROL PRB
 PESERTA MENERIMA BUKU  OBAT DIAMBIL DI FKTP
SPESIALIS/SUB DELIVERY oleh APOTEK /
SPESIALIS KONTROL PESERTA PRB
DEPO FARMASI PRB YANG
• MENUNJUKKAN BEKERJA SAMA DENGAN
SURAT RUJUKAN BPJS KESEHATAN
BALIK (SRB)
MEKANISME PELAYANAN PROGRAM RUJUK BALIK
FAKES TINGKAT BPJS CENTER FASKES TINGKAT IFRS/APOTEK
PERTAMA LANJUTAN

PELAYANAN
PESERTA SEP SPESIALIS/
(SURAT
ELIGIBILITAS
SUB SPESIALIS
PESERTA)
DIAGNOSA
SURAT PENYAKIT KRONIS
RUJUKAN
KONDI
PENDAFTARA
SI
N PESERTA TIDAK
STABIL
?

• VERIFIKASI DATA YA
• LEGALISASI
RESEP OBAT PENERIMAAN
• SURAT RUJUKAN
KRONIS OBAT KRONIS
BALIK
• DOKUMENTASI
• RESEP OBAT
KRONIS
BUKU KONTROL • SEP
PRB • INDENTITAS
A PESERTA
ALUR PELAYANAN OBAT PROGRAM RUJUK BALIK
PESERTA FASKES TINGKAT APOTEK / DEPO BPJS KESEHATAN
PERTAMA FARMASI PRB
PELAYANAN
A RUJUK PEMERIKSAAN
BALIK/MONIT RESEP VERIFIKASI KLAIM
ORING
OBAT KRONIS
PENYAKIT
HABIS

KUNJUNGA
PENYERAHAN
N>3
• INDENTITAS OBAT PRB +
PESERTA BULAN PEMBAYARAN
PEMBERIAN
• SURAT INFORMASI
RUJUKAN OBAT
BALIK YA TIDAK
• BUKU
KONTROL PENGAJUAN
RESEP KLAIM +
PRB SELESAI
OBAT PRB DOKUMEN
RUJUKAN KE RS PENDUKUNG
UNTUK
DILAKUKAN
EVALUASI
PERTANGGUNGJAWABAN DANA KAPITASI

 1. Entry P Care (Real Time) Kuantitas , Kualitas


 Tata Cara Entry P Care (terlampir)
 2. Laporan Pelayanan RJTP (tanda tangan pasien)
* Sms ke No 081353354129 (Yanthi) @tanggal 1 bulan berikutnya
 Angka kunjungan…?
 Angka rujukan…?
 Home Visit..?

* Hard Copy (laporan RJTP ttd pasien)


 ke kantor BPJS terdekat (Denpasar/Badung/Tabanan)
 Maksimal @tanggal 5 bulan berikutnya
KEBIDANAN,MATERNAL-NEONATAL

 BIDAN = JEJARING FKTP


(1 Bidan 1 FKTP; 1 FKTP bisa > 1 bidan)

PKS 2015 :
 Klaim melalui FKTP :
Kolektif @ bulan (Maks tgl 10 bulan berikutnya)
* Permenkes 59 / 2014 
SE Diryan BPJS Kesehatan No 143 / 2014
(Implementasi Permenkes 59/2014)

* Kebidanan, persalinan : Non Kapitasi


PKS dengan RS

1. Ketentuan persalinan :
a. Pada kondisi kehamilan normal ANC harus dilakukan di Faskes tingkat pertama.
ANC di tingkat lanjutan hanya dapat dilakukan sesuai indikasi medis berdasarkan
rujukan dari Faskes tingkat pertama.
b. Penjaminan persalinan adalah benefit bagi peserta dan tidak ada batasan jumlah
persalinan yang ditanggung
c. Persalinan normal diutamakan dilakukan di Faskes tingkat pertama
d. Penjaminan persalinan normal di Faskes rujukan tingkat lanjutan hanya dapat
dilakukan dalam kondisi gawat darurat
e. Yang dimaksud kondisi gawat darurat pada poin (4) di atas adalah pembukaan
lengkap (8-10cm ) pada saat tiba di IGD, perdarahan, kejang pada kehamilan,
ketuban pecah dini, gawat janin dan kondisi lain yang mengancam jiwa ibu dan
bayinya
RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA
(RJTP)

3 Jasa Kebidanan,
Neonatal dan KB
- Paket ANC Rp. 200.000,- (dua ratus - diberikan dalam bentuk paket paling
ribu rupiah) sedikit 4 (empat) kali pemeriksaan
- jenis pemeriksaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

- Pemeriksaan PNC Rp. 25.000,- (dua puluh - diberikan dalam kurun waktu
lima ribu kunjungan dengan ketentuan 2 (dua) kali
rupiah)/kunjungan kunjungan ibu nifas dan neonatus
pertama dan kedua (KF1-KN1 dan KF2-
KN2), 1 (satu) kali kunjungan neonatus
ketiga (KN3), serta 1 (satu) kali
kunjungan ibu nifas ketiga (KF3).

- Pemasangan atau Rp. 100.000 (seratus -


pencabutan ribu rupiah)
IUD/implant
- Pelayanan suntik Rp. 15.000,- (lima belas - Per kali suntik
KB ribu rupiah)
RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA (RITP)
Dibayarkan berdasarkan Tarif Non Kapitasi

No Jenis Pelayanan Tarif (Rp)

1 Paket Persalinan pervaginam normal 600.000


Penanganan perdarahan paska keguguran,
2 persalinan pervaginam dengan tindakan 750.000
emergensi dasar
Pelayanan tindakan paska persalinan (mis.
3 175.000
placenta manual) Puskesmas PONED
Pelayanan pra rujukan pada komplikasi
4 125.000
kebidanan dan neonatal
5 Penanganan komplikasi KB paska persalinan 125.000
6 Pelayanan KB MOP/Vasektomi 350.000
N Tarif
Pemeriksaan Keterangan
o
1 Pelayanan Rujuk Balik
- Pemeriksaan GDS Sesuai indikasi medis
Rp. 20.000,-
- Pemeriksaan GDP
Rp. 20.000,- 1 bulan 1 kali
- Pemeriksaan GDPP
Rp. 20.000,- 1 bulan 1 kali
2 Pelayanan Skrining
Kesehatan
- Pemeriksaan IVA
Rp. 25.000,-
- Pemeriksaan papsmear
Rp. 125.000,-
- Pemeriksaan GDS, GDP Per Jenis Pemeriksaan
dan GDPP Rp. 20.000,-

- Terapi Krio Untuk kasus IVA Positif


Rp. 150.000,- (serratus
lima puluh ribu rupiah)
BERKAS PENGAJUAN KLAIM KOLEKTIF :
PENGAJUAN KLAIM RAWAT INAP :
a) Kuitansi asli rangkap 3 (tiga), bermaterai secukupnya.
b) FPK rangkap 3 (tiga)
c) Rekapitulasi pelayanan
- Nama penderita;
- Nomor Identitas;
- Alamat dan nomor telepon pasien;
- Diagnosa penyakit;
- Tanggal masuk perawatan dan tanggal keluar perawatan;
- Jumlah hari rawat;
- Jumlah darah per kantong (jika diperlukan)
- Besaran tarif paket;
- Jumlah tagihan paket Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)
(besaran tarip paket dikalikan jumlah hari rawat);
- Jumlah seluruh tagihan
d) Berkas pendukung masing-masing pasien
- Salinan/fotocopy kartu identitas yang ditetapkan PIHAK
PERTAMA;
- Surat perintah rawat inap dari Dokter;
- Lembar permohonan darah (untuk penagihan klaim pelayanan
darah)
- Partograf yang ditandatangani oleh dokter/tenaga kesehatan
yang menolong persalinan (untuk penagihan klaim persalinan)
- Surat keterangan lahir (untuk penagihan klaim persalinan)
- Bukti pelayanan yang sudah ditandatangani oleh peserta atau
anggota keluarga
BERKAS
KLAIM
SKRINING PREVENTIF PRIMER :
SKRINING RIWAYAT KESEHATAN
 Deteksi Dini DM,HT, Jantung Koroner, Ginjal Kronik
 Biaya Entry @Rp500,-
 Seluruh Peserta BPJS > 30 tahun
 Didistribusikan, kumpul  entry pada Aplikasi Lupis
 Hasil Skrining (+) : DM resiko tinggi
 Skrining Lanjutan DM type 2 : GDP – GDPP
 Pengajuan Klaim : Aplikasi Lupis, Rekap FPK, Kwitansi
(Rangkap 3) & Berkas
SKRINING PREVENTIF SEKUNDER
 IVA (Inspeksi Visual Asetat)
* Peserta BPJS Kesehatan
* Wanita > 30 thn
* Mengisi kesediaan Form permohonan Deteksi Kanker
* Klaim : Aplikasi LUPIS & Berkas
- FPK (luaran Lupis)
- Form kesediaan ttd Peserta
- Hasil pemeriksaan
- Rekap Pelayanan
- Kuitansi
 PAP SMEAR
 KLAIM KOLEKTIF @BULAN ,
PALING LAMBAT TGL 10 BLN BERIKUTNYA (N-1)
HOME VISIT

PKS (Lampiran Ruang Lingkup)


Recredentialing
Konsep Kedokteran Keluarga
Melaporkan maks tgl 5 bulan berikutnya
(dengan evident 
Form Home Visit, foto dokumentasi 1lbr)
PROLANIS : (PKS  Lampiran Ruang Lingkup )
1 FKTP minimal memiliki 1Club Prolanis
 1. Bentuk Club Prolanis (30 – 50 peserta DM/HT)
 2. Senam Prolanis :
* 1x seminggu
* @ Rp 500.000,- (Instruktur senam, Konsumsi)
* Berkas Klaim :
- Nota Kuitansi : pembelian konsumsi, honor instruktur senam
- Daftar Hadir (ttd Peserta Prolanis)
- Laporan Kegiatan
- Dokumentasi ( 3 Foto)
 3. Edukasi Kelompok Risti (Edukasi + Pemeriksaan Kesehatan)
* 1x sebulan
* @ Rp 1.300.000 – 1.500.000,- (Honor pembicara, BMHP, Konsumsi)
* Berkas Klaim :
- Nota Kuitansi pembelian, honor
- Daftar Hadir
- Laporan Kegiatan & Materi edukasi
- Dokumentasi ( 3 Foto)
PAJAK
 BPJS Kesehatan sbagai Wajib Pungut
Pajak (WAPU)
 NPWP Perorangan
 50% x Total Kapitasi x Prosentase Pajak
* < 50 juta = 5%
* 51juta - 250juta = 15%
* 251juta – 500juta = 25%
 Progresif (Akumulasi per tahun)
PELAYANAN DI FASKES TINGKAT PERTAMA
PROSEDUR PELAYANAN TINGKAT PERTAMA

PESERTA FASKES TINGKAT PERTAMA

Mulai Pemeriksaan Penjaminan


Peserta BPJS Tidak
eligibilitas peserta Pribadi

Ya
Identitas Peserta
BPJS
Lihat Bispro
Peserta pelayanan RJTP
terdaftar tidak peserta tidak
terdaftar

Pemeriksaan

Perlu
Mendapatkan resep Ya
Perlu pemeriksaan pemeriksaan Perlu rawat inap
obat penunjang dasar/ lanjutan/
pratama? spesialis?
Ya
Ya Ya
Diterbitkan surat
rujukan Pasien dirawat
Pasien mengambil Pasien mendapatkan inap
resep di apotek pelayanan penunjang
jaringan PPK
Tidak

Konsultasi hasil
Tidak Pasien
penunjang Pelayanan Tingkat
Sembuh
Lanjutan

Tidak

Pasien Pulang

Butuh dukungan IT APLIKASI P-


CARE
Bagaimana
cara
penjaminan

PELAYANAN DI FASKES TINGKAT PERTAMA


PROSEDUR PELAYANAN TINGKAT PERTAMA DI FASKES BUKAN TEMPAT PESERTA TERDAFTAR

PESERTA BPJS Kesehatan FASKES TINGKAT PERTAMA

Alternatif 1
Peserta berada di
Kedatangan pertama

luar wilayah faskes Pemeriksaan eligibilitas


tk. I terdaftar Identitas Peserta Pemeriksaan
peserta
BPJS dan surat sebagaimana Faskes mengentri pelayanan
pengantar dari KC proses pelayanan ke aplikasi pelayanan tk. 1
di faskes tk. 1
Identitas Peserta Penerbitan surat pengantar
BPJS pelayanan di faskes tk 1

Alternatif 2

Peserta langsung Pemeriksaan


Peserta BPJS Tidak
datang ke Faskes Tk.1 eligibilitas peserta

ya
Penjaminan
Pemeriksaan eligibilitas Peserta Pribadi
Berkas / nomor peserta dan penerbitan terdaftar
Kedatangan Pertama

penjaminan Faskes menghubungi KC


penjaminan/ nomor tidak
setempat / Call center untuk
penjaminan
konfirmasi kepesertaan dan
penjaminan pelayanan
Pemeriksaan
Faskes mengentri
sebagaimana
Pemberitahuan berkas/nomor pelayanan ke aplikasi
proses pelayanan
penjaminan kepada faskes pelayanan tk. 1
di faskes tk. 1
melalui fax/email/telepon

Pemeriksaan Pemeriksaan
Peserta berobat untuk Muncul “warning”
eligibilitas dan sebagaimana
ke 2 kalinya di faskes riwayat pelayanan
riwayat pelayanan proses pelayanan
tidak terdaftar Konfirmasi dan peserta tidak terdaftar
peserta di faskes tk. 1
pemberitahuan
Kedatangan Kedua, dst

kepada peserta dan


faskes perihal
Penggantian faskes perubahan faskes
Informasi Perubahan tingkat 1 terdaftar tk.1 terdaftar
Faskes tk. 1 terdaftar Konfirmasi ke KC
BPJS Kesehatan

Informasi Perubahan
Faskes tk. 1 terdaftar
Update data Perubahan perhitungan
kepesertaan kapitasi
SE MENKES No 32 Tahun 2014

1. SURAT RUJUKAN :
a. Kedaruratan medik tidak
membutuhkan surat rujukan
b. Surat rujukan dibutuhkan untuk pertama kali
pengobatan ke

Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan, dan


selanjutnya selama

masih dalam perawatan dan belum di rujuk balik


ke Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama tidak dibutuhkan lagi


surat

rujukan. Dokter yang menangani memberi surat


keterangan
masih dalam perawatan.
Informasi Per 1 November 2014
(untuk peserta PBPU/mandiri)

 Peserta wajib mendaftarkan seluruh anggota


keluarganya yang terdapat dalam Kartu Keluarga
 Memilki NIK atau E-KTP
 Memiliki nomor rekening pada Bank Pemerintah (BNI /
BRI / Mandiri)
 Aktivasi peserta 7 hari terhitung sejak pertama kali
membayar
KENDALA PELAYANAN KESEHATAN DI ERA JKN

Jenis Faskes Kendala Pelayanan Solusi

* Kunjungan 1x dilayani, dengan KIE : pelayanan sesuai faskes


* Penolakan peserta tidak terdaftar
terdaftar (Perpres 12 / 2013 pasal 29 (2); advokasi mutasi faskes

* Penolakan Pasien Luar wilayah, * Tetap dilayani, bagian dari komponen kapitasi, kejadian < 1%,
emergency Perpres 12 thn 2013 pasal 29 (4)

* PIC Dokter untuk konsultasi 24 jam (via telpon):


* Peserta terdaftar tidak terlayani karena
*Sosialisasi peserta untuk memilih faskes dgn bijak (faskes : pilihan
berobat di luar jam kerja FKTP
Faskes tingkat peserta dengan segala konsekuensinya)
pertama :
1. Puskesmas * Koordinasi dengan Pemda, Dinkes untuk pemenuhan sarana-
* Keterbatasan sarana prasarana, SDM
2. Klinik prasarana, SDM di Puskesmas
untuk cover 155 diagnosa pelayanan
3. Dokter Praktek * Percepatan implementasi regulasi pemanfaatan dan pengelolaan
Primer; ANC, Imunisasi, KB
Perorangan dana kapitasi pada FKTP milik Pemda

* Kurang tertib administrasi


pertanggungjawaban dana Kapitasi : * Monitoring indikator penilaian kinerja (QI-9 & Recredentialing)
Laporan RJTP dan implementasi P Care

* Service Excelent FKTP ;


* Pelayanan kurang ramah, kurang * Peserta bisa mutasi Faskes min @3 bulan : Perpres 12/2013 pasal 29
informatif, antrian panjang (2)
* Monitoring indikator penilaian kualitas mutu layanan

* Pengendalian Rasio Rujukan : Kendali Mutu Kendali Biaya;


155 Diagnosa (Panduan Praktek Klinis Permenkes 5/2014), kec
* Temuan Auditor : Rasio Rujukan > 15% : TACCC
* Surat rujukan > 1 (multi diagnosa) * Surat Rujukan hanya 1 ke poli dx/ utama
* Prosedur yg terbalik (False emergency, (diagnosa : utama + sekunder)
Rujukan berulang untuk Diagnosa Sub * Dibantu 1x dengan KIE (kembali ke prosedur pelayanan yg berlaku)
Spesialistik) * Bila belum stabil, RS memberikan Srt Ket Masih dalam perawatan
(SE Menkes 32/2014)
* Info : bila ada kendala di RS, hub petugas BPJS Center di RS tsb
HARAPAN TERHADAP FKTP
OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Perlu dukungan dan komitmen yang


tinggi dari seluruh FKTP untuk
menjadikan pelayanan primer
berkualitas, sehingga menjadi fasilitas
kesehatan yang dipercaya dan
memberikan pelayanan terbaik bagi
peserta BPJS Kesehatan.

KOMPETENSI KOMITMEN KUALITAS


Pertarungan bebas
Kompetisi Sehat
Yang terbaik akan maju…..
“Aku Bangga
Selalu Sehat
Bersama
Dokter
Pelayanan
Primer”
44

MARI BERJUANG BERSAMA


MENJADI FASKES BPJS YANG BERKUALITAS,
BERSINERGI MELAYANI PESERTA,
UNTUK INDONESIA YANG LEBIH SEHAT
PIC UNIT MANAJEMEN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (MPKP) :

1. dr Mirah : Kanit MPKP 081338646990


2. Ngakan : Administrasi MPKP (P Care,Kepesertaan) 082147245169
3. Yanthi : Verifikator Klaim, UR, QI-9 081353354129
4. Netry : Promotif Preventif (Prolanis, IVA/Pap Smear, Skrening)08113890629
5. Egy : Manajemen FKTP (PKS, Cre/ReCredentialing) 08113888457
MEDIA KOMUNIKASI
FKTP BPJS KESEHATAN CABANG DENPASAR

 Efektif – efisien Koordinasi komunikasi antar FKTP – BPJS Kesehatan

Persamaan persepsi regulasi JKN – Implementasi

Peningkatan Pelayanan Primer

(Tahun 2015 : Tahun peningkatan Kualitas Pelayanan Primer)

1. EMAIL
2. SMS GATEWAY
3. CATFIZ
a. Download : Android Messenger
www.catfiz.com/download  instal
b. Add my NIC : F11CD77811

Anda mungkin juga menyukai