Anda di halaman 1dari 32

TUJUAN PEMBELAJARAN

A. UMUM
Setelah selesai pembelajaran ini, peserta
mampu menerapkan prosedur perizinan
pemberi jasa bidang kesehatan
B. KHUSUS
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian perizinan
pemberi jasa di bidang kesehatan
2. Mensimulasikan penilaian dlm rangka
perizinan pemberi jasa kesehatan
3. Menyajikan hasil penilaian pemberi jasa
kesehatan
PERIZINAN :
 Keterangan atau surat yang dikeluarkan
oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan suatu institusi atau
pemberi jasa di bidang kesehatan,
setelah dinilai dan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan
CONTOH INSTITUSI & PEMBERI
JASA DI BID.KESEHATAN
 INSTITUSI :
- Pendidikan Diploma bidang Kesehatan
- Apotik
- Rumah sakit
- Dsb

 PEMBERI JASA
- Praktik Dokter
- Praktik Bidan
- Apoteker
- Dsb
 Setiap Dr & Dr Gigi yg melakukan praktik
kedokteran di Indonesia Wajib memiliki
surat izin praktik
 Surat izin praktik dari pejabat berwenang di
kab/Kota t4 praktik
 Surat izin praktik hanya berlaku utk satu t4
SYARAT UTK DPT IZIN
PRAKTIK

1. Memiliki surat tanda registrasi


kedokteran atau kedokteran gigi dari
Konsil Kedokteran Indonesia yg
masih berlaku
2. Mempunyai tempat praktik
3. Memiliki rekomendasi dari org. profesi
Persyaratan utk Memperoleh
Tanda Registrasi :
 Memilki ijasah dr, dr spesialis, drg
 Mempunyai surat pernyataan tlh
mengucapkan sumpah/janji dr / drg
 Memilki surat ket. Sehat fisik & mental
 Memilki sertifikat kompetensi
 Membuat pernyataan akan memenuhi dan
melaksanakan ketentuan etika profesi
 SETELAH MEMPUNYAI SURAT IZIN
PRAKTIK DAN MENYELENGGARAKAN
PRAKTIK KEDOKTERAN, WAJIB
MEMASANG PAPAN NAMA PRAKTIK
KEDOKTERAN

 DR & Drg yg berpraktik di sarana yankes,


pimpinan sarana yankes wajib membuat
daftar dr atau drg yg melakukan praktik
kedokteran
Surat Izin Praktik Tetap
Berlaku Sepanjang :

 Surat tanda registrasi dokter atau surat


tanda registrasi dokter gigi masih berlaklu

 Tempat praktik masih sesuai dengan


yang tercantum dalam surat izin praktik
• Bidan yg menjalankan praktik harus
memiliki surat izin praktik bidan (SIPB)
• Bidan dpt menjalankan praktik pd sarana
kesehatan dan/atau perorangan
• Utk mendapat SIPB, Bidan mengajukan
permohonan kpd Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat
• SIB adalah bukti tertulis pemberian
kewenangan untuk menjalankan
pelayanan asuhan kebidanan di seluruh
wilayah RI, yg dikeluarkan oleh Dinas
Kesehatan Propinsi dimana institusi
pendidikan berada
PERSYARATAN UTK
MENDAPATKAN SIPB
BERMOHON KPD KADINKES KAB/KOTA
SETEMPAT DG MELAMPIRKAN :
• Fotocopy Surat Izin Bidan yg msh berlaku
• Fotocopy ijasah bidan
• Surat persetujuan atasan,bila bidan dlm
pelaksanaan masa bakti atau sbg PN
• Surat Keterangan sehat dari dokter
• Rekomendasi dari organisasi profesi
• Pas foto 4 x 6 sebanyak 2 lembar
• Rekomendasi dari org. profesi diberikan
setelah dilakukan penilaian kemampuan
keilmuan dan keterampilan, kepatutan
kode etik profesi serta kesanggupan
melakukan praktik bidan
PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN
1. Bidan dlm menjalankan praktiknya harus:
- memiliki tempat dan ruangan praktik yg
memenuhi syarat kesehatan
- menyediakan tempat tidur utk
persalinansatu, maksimal 5 tempat tidur
- memiliki peralatan minimal sesuai dg
ketentuan dan melaksanakan prosedur
tetap yg berlaku
- menyediakan obat-obatan sesuai dg
peraturan yg berlaku
2. Bidan yg menjalankan praktik harus
mencantumkan surat izin praktik bidan
atau fotocopy izin praktiknya di ruang
praktik, atau tempat yg mudah dilihat

3. Bidan yg dalam praktiknya menyediakan


lebih dari 5 tempat tidur, harus
mempekerjakan tenaga bidan yg lain yg
memiliki SIPB utk membantu tugas
pelayananya
4. Dalam melaksanakan pelayanan
kebidanan,bidan hrs pencatatan hasil
pelayanan, baik berupa rekam medis
kebidanan utk setiap pasien maupun
rekapitulasi hasilpelayanan dasar utk
pembuatan laporan
5. Pelaporan yg dilakukan denmgan
mengikuti ketentuan program pemerintah,
khususnya dlm yan KIA/KB, pelaporan
ditujukan kpd Puskesmassetempat
REGISTRASI & PRAKTIK BIDAN
• REGISTRASI: Proses pendaftaran,
pendokumentasian dan pengakuan
terhadap bidan, setelah dinyatakan
memenuhi kompetensi inti atau standar
penampilan minimal yg ditetapkan,
sehingga secara fisik dan mental
mampu melaksanakan praktik
profesinya.
• Pemimpin penyelengara pendidikan
Bidan wajib menyampaikan laporan
secara tertulis kepada Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi mengenai peserta
didik yg lulus, selambat-lambatnya
satu bulan setelah dinyatakan lulus.
Contoh Laporan sbb.
Nomor :
Lampiran :
Perihal : Laporan Lulusan Pendidikan Bidan

Kepada Yth;
Kepala Dinas Kesehatan Prop………………….
Di
……………………………………………………...
Bersama ini lami laporkan lulusan pendidikan bidan tahun ajaran …… semester
…. sebagai berikut :

N Nama Lulusan L/P Tempat,tgl Lulus Alamat Ket


o lahir

……………………….200….
Pimpinan

(……………………)
Tembusan :
1. Kepala Badan pengembangan dan pemberdayaan SDKes Depkes RI
2. Kepala Biro Kepegawaian Setjen Depkes RI
3. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
• BIDAN yg baru lulus mengajukan
permohonan dan mengirimkan
kelengkapan registrasi kepada Kepala
Dinas kesehatan Propinsi diamana
institusi pendidikan berada, guna
memperoleh SIB selambat-lambatnya
satu bulan setelah menerima ijasah
bidan.
Contoh bentuk surat sbb:
Perihal : Permohonan Surat Izin Bidan

Kepada Yth;
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi ……………………..
Di ………………………………….

Dengan hormat
Yang bertanda tangan dibawah ini;
Nama :…………………………………….
Alamat :…………………………………….
Tempat tanggal lahir :…………………………………….
Tahun Lulus :…………………………………….
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Bidan
(SIB)

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :


1. Fotocopy ijazah Bidan
2. Fotocopy Transkrip Nialai Akademik
3. Surat Keterangan sehat dari dokter
4. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar

Demikian atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasi


…………… 200…….
Yang bermohon

(……………………)
 Peserta dibagi kedalam 4 kelompok
 SIMULASIKAN :
 Kelompok 1 sebagai dr minta izin praktik
 Kelompok 2 sbg Adminkes (penilai)
 Kelompok 3 sbg Bidan baru lulus, minta
izin praktik
 Kelompok 4 sbg Adminkes (penilai)
PELATIHAN
PERIZINAN BIDANG
KESEHATAN

Arwita Irawati N.
 Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang
DASAR HUKUM
Kesehatan
 Undang-undang no. 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran
 Undang-undang no. 32 tahun 2004
Pemerintah Daerah diubah dengan UU No.
8 tahun 2005
 PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga
Kesehatan
 Peraturan dan Keputusan Menteri
Kesehatan
JENIS PELAYANAN
KESEHATAN DAN
ATURAN
PELAKSANAAN
PERIZINAN
MEDIK DASAR
Dasar Pelaksanaan
Dokter umum/dokter  Permenkes No. 512/
Menkes/Per/IV/2007
gigi tentang Penyelenggaraan
Praktik dokter dan dokter
gigi
Izin Perawat  Kepmenkes No. 1239/
Menkes/SK/XI/2001
tentang registrasi dan
Praktek Perawat

Bidan  Kepmenkes No. 920/


Menkes/SK/VII/2002
tentang registrasi dan
Praktek Bidan
MEDIK SPESIALISTIK
Dasar Pelaksanaan
Dokter Spesialistis /  Permenkes No. 512/
Menkes/Per/IV/2007
dokter gigi Spesialistis tentang Penyelenggaraan
Praktik dokter dan dokter
gigi

 Permenkes No. 920/


Rumah Sakit Umum/ Menkes/Per/XII/1986
Rumah Sakit Khusus tentang Upaya Pelayanan
Kesehatan Swasta di
bidang medik
PENUNJANG MEDIK
Dasar Pelaksanaan
Toko Obat  Keputusan Menteri Kesehatan No. 1331/
Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan
atas PerMenKes No. 167/Kab./ B.VII/1972
tentang perdagang Eceran Obat

Apotik  Keputusan Menteri Kesehatan No. 1332/


Menkes/Per/SK/X/2002 tentang
Perubahan atas Permenkes No.922/
Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan
dan tatacara pemberian izin apotek

Laboratorium Klinik  Keputusan Menteri Kesehatan No. 04/


Menkes/SK/II/2002 tentang Laboratorium
Kesehatan
SALON KECANTIKAN

Dasar Pelaksanaan
Tata Kecantikan Depkes RI Tahun
rambut 1992 tentang
Tata kecantikan kulit Pedoman Bagi
Pengelola Salon
Gabungan tata Kecantikan di
kecantikan kulit & Bidang Kesehatan
rambut
PENGOBATAN TRADISIONAL
Dasar Pelaksanaan :
 Kepmenkes No 1076/Menkes/
SK/VII/2003 tentang
Penyelenggaraan Pengobat
Tradisional

Anda mungkin juga menyukai