Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL ADMINKES


JENJANG AHLI MUDA
DI BIDANG SDK SEKSI ALKES DAN PKRT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
TAHUN 2022

Oleh :

TELPA ABDI. SKM

PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL ADMINKES


UPT BAPELKES PROVINSI RIAU
02 S/D 18 MARET 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan merupakan salah satu upaya dalam Pembangunan


Nasional dalam rangka mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut
perlu adanya upaya dalam pengelolaan berbagai sumber daya pemerintah dan masyarakat
sehingga dapat disediakan pelayanan kesehatan yang efisien, bermutu dan terjangkau.
Dalam pelaksanaan upaya kesehatan diatas perlu mempersiapkan tenaga
kesehatan dari sisi kualitas maupun kuantitas sehingga bisa berkontribusi dalam
peningkatan pembangunan kesehatan, pelaksana kegiatan didukung oleh tenaga-tenaga
fungsional yang melakukan kegiatan secara spesifik sesuai dengan tugas pokoknya, salah
satu tenaga kesehatan dari rumpun jabatan fungsional sebagai salah satu pelaksana
pembangunan kesehatan adalah Administrator Kesehatan (Adminkes). Adminkes
berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang administrasi pelayanan,
perijinan, akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan program-program pembangunan
kesehatan, dimana jabatan karier nya hanya bisa diduduki oleh seseorang yang telah
berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Tugas pokok administrator kesehatan adalah melaksanakan analisis kebijakan
kebijakan dibidang administrasi pelayanan,perijinan,akreditasi dan sertifikasi
pelaksanaan program-program pembangunan kesehatan mengacu pada Keputusan Menteri
Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, Nomor : 42/KEP/M.PAN/12/2000 tentang
Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan dan Angka Kredit nya
.
Salah satu peraturan yang terdapat dalam surat keputusan tersebut adalah
ditetapkannya persyaratan bahwa setiap tenaga kesehatan yang akan diangkat menjadi
pejabat fungsional adminkes wajib mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
pengangkatan, yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga tersebut dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pemegang jabatan dan memahami cara penghitungan
angka kredit dari hasil pekerjaan nya.
Sebagai kelengkapan dari proses Diklat/Pelatihan diantaranya perlu menganalisa
dan mengkaji secara real di lapangan atau di institusi tempat bekerja, sejauh mana
peluang-
peluang yang ada untuk pencapaian kinerja sebagai tenaga fungsional Adminkes,
kegiatan tersebut dilakukan melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang seharusnya
dilakukan langsung dengan survey ke institusi kesehatan, namun karena situasi Pandemi
Covid-19 dan pelatihan dilakukan secara Online/ Pelatihan Jarak Jauh, maka kegiatan
PKL tetap dilakukan melalui Praktik Mandiri di tempat masing-masing dengan metoda
melakukan kajian kegiatan, telaahan dokumen, data dan informasi serta wawancara
dengan atasan atau evaluasi pencapaian kinerja melalui pelaksanaan butir-butir kegiatan
sebagai jabatan fungsional Adminkes di Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kota Depok.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah melakukan Praktik Mandiri melalui telaahan dokumen dan pengkajian
rencana kerja tahunan, peserta mampu memperoleh gambaran tentang tugas pokok
dan fungsi sebagai pejabat fungsional administrator kesehatan (Adminkes) di Bidang
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Depok.

2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data dan informasi terkait Tupoksi kegiatan di bidang Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Depok;
b. Mendapatkan data dan informasi peluang pencapaian butir-butir kegiatan sebagai
Administrator Kesehatan Madya sesuai peta jabatan fungsional Adminkes Madya
di Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Depok;
c. Mengetahui kendala dan hal-hal positif dalam melakukan praktik mandiri;
d. Mampu mengambil salah satu produk butir kegiatan yang dilaksanakan oleh
jenjang tenaga Adminkes Madya.
e. Mampu mempresentasikan hasil kegiatan PKL baik laporan maupun salah satu
produk yang dihasilkan sesuai dengan pelaksanaan butir kegiatan yang bisa
diambil untuk jenjang tenaga Adminkes Madya di Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Depok.
C. Sasaran
Telaahan dokumen untuk mendapatkan data dan Informasi tentang kegiatan di Bidang
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Depok.

D. Waktu/Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan PKL metoda praktik mandiri mengkaji/ menelaah kegiatan
dilakukan pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 20 Desember 2020
Jam : 7.30 sd 14.30
Lokasi : Bidang Kesmas Dina Kesehatan Kota Depok
BAB II
PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peserta mendapat arahan dari tim pelatih/MOT serta narasumber
dari Upelkes tentang teknis pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan
secara Praktik Mandiri, dimana pada pelaksanaan nya yang menjadi target pelaksanaan di
institusi masing-masing, dengan melakukan pengkajian atas kegiatan yang sudah
dilaksanakan, serta mengevaluasi sejauh mana kemungkinan pencapaian kinerja yang
bisa dilakukan untuk menyesuaikan dengan jabatan fungsional Adminkes sesuai dengan
jenjang masing- masing peserta pelatihan

B. Tahap Pelaksanaan

1. Metoda yang digunakan

Metoda yang dilakukan pada saat Praktik Mandiri yaitu melalui telaahan dokumen
dan menganalisa kembali uraian kegiatan sesuai tupoksi yang ada di Bidang
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Depok, sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan pencapaian kinerja sebagai tenaga Adminkes Madya.

2. Output Kegiatan
Target dalam melakukan Praktik Mandiri yaitu melakukan analisa dan kajian
terhadap butir-butir kegiatan Adminkes dengan output kegiatan Adminkes sesuai
dengan Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, Nomor
42/KEP/M.PAN/12/2000 tentang Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan dan
Angka Kreditnya, yaitu sebagai berikut :

a. Pelayanan Administrasi Kesehatan diantaranya :


- Melakukan Pesiapan Pelayanan Administrasi Kesehatan.
- Menyusun Kebijakan Program Kesehatan.
- Mengorganisasikan Pelaksanaan Kebijakan program-program Kesehatan.
- Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan program-program kesehatan.
- Memantau dan mengevalusi pelaksanaan kebijakan program-program
kesehatan.
- Melaksanakan perijinan institusi dan pemberi jasa dibidang kesehatan.
- Melaksanakan akreditasi institusi dan program-program kesehatan.
- Melaksanakan sertifikasi tenaga kesehatan dan produk-produk yang terkait
dengan bidang kesehatan.
- Menyusun Laporan.

b. Pengembangan Profesi :
- Membuat karya tulis/karya ilmiah dibidang kesehatan.
- Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya dibidang kesehatan.
- Membimbing Administrator kesehatan dibawah jenjang jabatannya.
- Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
kesehatan.
- Mengembangkan teknologi tepat guna dibidang kesehatan.

c. Penunjang Tugas Administrator Kesehatan :


- Mengajar/melatih berkaitan dengan bidang kesehatan.
- Mengikuti kegiatan seminar/lokakarya dalam bidang kesehatan.
- Menjadi anggota organisasi profesi.
- Menjadi anggota tim penilai Administrator Kesehatan.
- Memperoleh gelar kesarjaan lainnya.
- Mendapat penghargaan/tanda jasa.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Gambaran Umum Lokasi

Dinas Kesehatan Kota Depok dibawah kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan


dengan membawahi 4 (empat) bidang yaitu Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang
Kesehatan Masyarakat, Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P) sesuai dengan Peraturan Walikota Depok nomor 52 tahun
2019 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Depok.
Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi 3 Seksi yaitu; Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi, seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat dan seksi Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga. Masing-masing seksi di Bidang Kesehatan
Masyarakat sangat relevan dan membutuhkan tenaga fungsional Adminkes, baik jenjang
Pertama, Muda maupun jenjang Madya, dengan penghitungan Rencana Kebutuhan
Tenaga dan Formasi jabatan yang sudah ditentukan atau dihitung berdasarkan beban
kerja, dimana pada saat ini di bidang Kesehatan Masyarakat belum mempunyai tenaga
jafung Adminkes, dan pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh masing-masing kepala seksi
dan staf pelaksana yang sebagian besar masih bersatus Jabatan Fungsional Umum (JFU).

B. Identifikasi Butir-butir kegiatan

Berdasarkan hasil identifikasi butir butir kegiatan yang sesuai dengan jenjang Ahli
Madya dan pencapaian angka kredit yang dapat dilaksanakan di Bidang Kesehatan
Masyarakat, yaitu sebagai berikut :
1. Merumuskan Kerangka Acuan
2. Mengkaji Rancangan Metode :
a. Metode Perumusan diskripsi dan determinan masalah kesehatan
b. Metode Peramalan konsekuensi-konsekuensi penerapan kebijakan
c. Metode Penyusunan Rekomendasi Kebijakan
d. Metode Pemantauan Dampak dan Hasil Kebijakan
e. Metode Pengevaluasian/penilaian pelaksanaan kebijakan

3. Merumuskan Metode :
a. Metode Perumusan diskripsi dan determinan masalah kesehatan
b. Metode Peramalan konsekuensi-konsekuensi penerapan kebijakan
c. Metode Penyusunan Rekomendasi Kebijakan
d. Metode Pemantauan Dampak dan Hasil Kebijakan
e. Metode Pengevaluasian/penilaian pelaksanaan kebijakan
4. Mengkaji Rancangan diskripsi dan determinan masalah :
a. Program Lingkungan dan Perilaku Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Upaya Kesehatan
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Sumber Daya Kesehatan
5. Merumuskan diskripsi dan determinan masalah :
a. Program Lingkungan dan Perilaku Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Upaya Kesehatan
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Sumber Daya Kesehatan
6. Mengkaji hasil peramalan kebijakan :
a. Program Lingkungan dan Perilaku Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Upaya Kesehatan
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Sumber Daya Kesehatan
7. Mengkaji Rekomendasi Kebijakan :
a. Program Lingkungan dan Perilaku Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Upaya Kesehatan
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Sumber Daya Kesehatan
8. Mengkaji rancangan /hasil uji coba Rancangan Kebijakan :
a. Program Lingkungan dan Perilaku Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Upaya Kesehatan
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Sumber Daya Kesehatan
9. Merumuskan Rancangan Kebijakan :
a. Program Lingkungan dan Perilaku Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Upaya Kesehatan
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Sumber Daya Kesehatan
10. Merumuskan Rancangan, Wewenang dan Tanggung Jawab Pelaksana :
a. Program Lingkungan dan Perilaku Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Upaya Kesehatan
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Sumber Daya Kesehatan
11. Memantau Hasil dan Dampak Pelaksanaan Kebijakan :
a. Program Lingkungan dan Perilaku Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Upaya Kesehatan
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Sumber Daya Kesehatan
12. Mengevaluasi/menilai Pelaksanaan Kebijakan :
a. Program Lingkungan dan Perilaku Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Upaya Kesehatan
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Sumber Daya Kesehatan
13. Pengembangan Profesi :
a. Membuat Karya Tulis/Karya ilmiah di bidang kesehatan
b. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya dibidang kesehatan
c. Membimbing Adminkes dibawah jenjang jabatannya
d. Membuat Buku Pedoman/ Juknis/Juklak di bidang kesehatan
e. Mengembangkan Teknologi Tepat Guna di bidang Kesehatan
14. Penunjang Tugas Administrator Kesehatan :
a. Mengajar/melatih yang berkaitan dengan bidang kesehatan
b. Mengikuti kegiatan Seminar/lokakarya di bidang kesehatan
c. Menjadi anggota Organisasi Profesi
d. Menjadi anggota tim penilai Adminkes
e. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
f. Mendapat penghargaan/tanda jasa

C. Produk hasil pelaksanaan kegiatan

Sedangkan Produk/hasil yang ada di bidang Kesehatan Masyarakat, diantaranya yaitu :


1. Rencana Strategi Dinas Kesehatan, dimana didalam nya terdapat kegiatan-kegiatan
Bidang Kesehatan Masyarakat yang merupakan Program Prioritas dan Program
Pendukung.
2. Kerangka Acuan Kegiatan yang di breakdown menjadi Kerangka Acuan sub kegiatan
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran
yang sudah tersusun.
3. Data dan Laporan rutin kegiatan sesuai dengan Indikator Program, yang diolah baik
bulanan maupun tahunan.
4. Standar Operasiona Prosedur (SOP) sebagai acuan langkah pelaksanaan kegiatan di
setiap seksi.
5. Pedoman Juklak dan Juknis yang disusun oleh Kepala Seksi bersama sama dengan
staf pelaksana non jafung Adminkes.
6. Kebijakan-kebijakan terkait pelaksanaan kegiatan diantaranya Peraturan Daerah Kota
Depok (Perda), Peraturan Walikota Depok (Perwal), Surat Keputusan Walikota
Depok, Surat Keputusan Kepala Dinas Kota Depok maupun surat Edaran sesuai
dengan kepentingan program di Bidang Kesehatan Masyarakat.
7. Laporan- laporan kajian hasil evaluasi kegiatan sebagai bahan tindak lanjut serta
laporan kepada atasan, misalnya laporan Rekomendasi AMP, Laporan Evaluasi
Pembinaan Puskesmas, serta laporan analisa dampak pelaksanaan kebijakan
kesehatan.
D. Produk praktik mandiri

Sebagai salah satu produk yang diambil, sebagai gambaran dari kegiatan yang
bisa dilakukan oleh Tenaga Jafung Adminkes di Bidang Kesehatan Masyarakat adalah
pada butir-butir Pelayanan Administrasi Kesehatan dengan Kegiatan Memantau dan
Mengevaluasi Pelaksanaan Kebijakan Program-program Kesehatan, yaitu pada butir
Memantau Hasil dan Dampak Pelaksanaan Kebijakan, berupa Laporan tentang Program
Upaya Kesehatan dalam melakukan Pembinaan Puskesmas Ramah Anak di Kota Depok
Tahun 2020, adapun judul laporan tersebut adalah “Memantau Hasil dan Dampak
Implementasi Puskesmas Ramah Anak Tahun 2017 sd 2019 di Kota Depok” dimana
program Pembinaan Puskesmas Ramah Anak merupakan salah satu Program Prioritas
Dinas Kesehatan Tahun 2019-2021, diharapkan pada Tahun 2021 seluruh puskesmas di
Kota Depok mampu memberikan Pelayanan Ramah Anak sesuai dengan indikator yang
ditetapkan.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL

A. Analisa hasil identifikasi butir-butir kegiatan

Berdasarkan hasil penelaahan dan analisa kegiatan di Bidang Kesehatan


Masyarakat, sebagian besar butir-butir kegiatan bisa dilaksanakan dan memenuhi
indikator kinerja untuk Adminkes Madya, dari semua indikator yang ada pada butir-butir
kegiatan angka kredit, ada beberapa kegiatan yang tidak secara langsung ada dibawah
Bidang Kesehatan Masyarakat, namun ada keterkaitan dan bisa berkontribusi secara
koordinasi dan kolaborasi berdasarkan penugasan dari atasan, diantaranya yaitu :
1. Mengkaji rancangan, uji coba dan mengkaji rekomendasi terkait Program Obat,
makanan dan bahan berbahaya.
2. Melakukan Supervisi pelaksanaan Perijinan Institusi dan Tenaga Kesehatan
3. Rancangan Sistem Akreditas Program dan Insitusi
4. Supervisi Pelaksanaan Akreditasi Institusi dan Program
5. Mangkaji Rancangan hasil uji coba rancangan sistem sertifikasi Tenaga Kesehatan
dan Produk

B. Hal-hal Positif
1. Dukungan Kebijakan yang cukup lengkap sebagai bahan acuan dalam melaksanakan
kegiatan secara terarah, diantaranya Peraturan Daeran Tentang Kesehatan Ibu, Bayi
baru Lahir, Bayi dan Anak Balita (KIBBLA), Peraturan Daerah tentang Kawasan
Tanpa Rokok dll, serta kebijakan lain yang sesuai dengan pengembangan program
dan kegiatan yang prioritas.
2. Dukungan anggaran yang cukup dalam mendukung pelaksanaan kegiatan di Bidang
Kesehatan Masyarakat.
3. Dukungan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan secara terintegrasi.
C. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan

1. Terbatasnya jumlah tenaga, terutama tenaga sebagai jabatan fungsional di Bidang


Kesehatan Masyarakat
2. Belum semua kegiatan dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
3. Belum semua kegiatan teknis dilengkapi dengan juknis dan juklak, acuan masih
menggunakan kebijakan pusat.
4. Ketersediaan anggaran yang cukup belum sebanding dengan jumlah tenaga sebagai
pelaksana kegiatan, sehingga pelaksanaan kegiatan kadang dilakukan tidak sesuai
dengan rencana.
5. Hambatan lain dalam proses Praktik Mandiri adalah terbatasnya metoda pengumpulan
data dan wawancara dengan atasan atau pihak terkait, karena PKL tidak dilakukan
secara langsung di tempat PKL, yaitu Bidang Kesehatan Masyarakat.

D. Upaya/Solusi yang bisa dilakukan


1. Melakukan konsultasi, koordinasi dan kolaborasi antar bidang dalam pembahasan
masalah ketenagaan serta peluang untuk pengajuan pelantikan tenaga Jafung
Adminkes.
2. Melengkapi Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai dengan Kegiatan yang akan
dilakukan, untuk memudahkan arah dan langkah dalam pencapaian tujuan
3. Merancang, merumuskan dan membuat Juknis/Juklak sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan kegiatan di Bidang Kesehatan Masyakakat
4. Menyampaikan mapping tenaga berdasarkan indikator kinerja dan beban kerja kepada
Kasubbag Umum , serta berdasarkan kompetensi dan kemampuan dalam
melaksanakan tugas-tugas di Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota
Depok.
5. Melakukan komunikasi dengan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan pelaksana
program, terkait informasi kegiatan yang dilakukan serta menggali hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Praktik Mandiri di Bidang Kesehatan Masyarakat dapat


disimpulkan bahwa :
1. Sebagain besar kegiatan Adminkes Madya bisa dilakukan dan bisa mencapai
kebutuhan angka kredit sesuai dengan butir-butir kinerja Jafung adminkes.
2. Kegiatan yang tidak biasa dilaksanakan di Bidang Kesehatan Masyarakat, bisa
dikomunikasikan dengan atasan, untuk dibuatkan surat tugas mengikuti kegiatan yang
tidak ada di Bidang Kesehatan masyarakat, seperti kegiatan Perijinan Tenaga dan
Institusi, serta Akreditasi Program dan Institusi.
3. Belum ada tenaga Adminkes di Bidang Kesehatan Masyarakat, kegiatan
Administrator Kesehatan masih dikerjakan oleh Kepala Seksi dengan dibantu oleh
pelaksana kegiatan non jafung Adminkes.
4. Kegiatan yang sudah ada juga produk yang dihasilkan masih perlu dilengkapi dan
dikembangkan sesuai dengan tujuan pencapaian kinerja institusi, setelah Jafung
Adminkes dilantik dan dikukuhkan bisa melaksanakan tugas-tugas secara lebih
terarah dan terstruktur sesuai dengan formasi jabatan adminkes semua jenjang di
Bidang Kesehatan Masyarakat.

B. Rekomendasi

1. Dinas Kesehatan

Atasan perlu lebih memahami tugas dan fungsi sebagai Administrator Kesehatan,
sebagai Pembina Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas Kesehatan, yang
melakukan pendampingan dan mengarahkan terhadap pencapaian target kinerja
untuk meningkatkan kualitas institusi Dinas Kesehatan, perlu adanya dukungan
pimpinan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif agar pejabat fungsional
Admnikes bisa bekerja secara optimal, antara lain dukungan sarana dan prasarana,
anggaran dan peningkatan kapasitas yang dilakukan secara berkelanjutan.
2. Tempat Pelatihan

a. Perlu dilakukan evaluasi pasca pelatihan untuk meningkatkan kualitas


pelatihan yang menggunakan metoda PJJ, sehingga adanya perbaikan-
perbaikan dimasa yang akan datang.
b. Perlu adanya pendampingan pasca pelatihan sebagai media konsultasi para
peserta latih apabila menghadapi kendala dalam pelaksanaan tugas dilapangan
yang terkait dengan teori dan konsep peaksanaan jabatan fungsional
Adminkes.
c. Perlu dilakukan peningkatan kapasitas pimpinan institusi terkait dengan
Jabatan Fungsional Adminkes, sehingga pimpinan institusi bisa melakukan
pembinaan secara optimal.
BAB VI
PENUTUP

Demikian laporan hasil Praktik Mandiri yang dilakukan di Bidang Kesehatan


Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Depok, sebagai acuan dan gambaran bagi penulis
dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai Tenaga Jabatan Fungsional Madya. Semoga
apa yang disampaikan bermanfaat untuk diri saya sendiri, juga untuk pembaca dalam
upaya mengoptimalkan peran-peran sebagan Jafung Adminkes dalam melaksanakan
tugasnya.
Terima Kasih kepada Upelkes Provinsi Jawa Barat, MOT, tim panitia dan seluruh
Narasumber/fasilitator yang sudah memberikan ilmu dan wawasan tentang Jafung
Adminkes, sangat bermanfaat bagi kami dalam melaksanakan tugas di masing-masing
tempat.

Anda mungkin juga menyukai