9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Bidang Perumahsakitan;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik
Perawat;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1363 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktek
Fisioterapi;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1392 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Izin Kerja
Perawat Gigi;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 04 Tahun 2002 tentang Laboratorium Kesehatan
Swasta;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 544 Tahun 2002 tentang Registrasi dan Izin Kerja
Refraksionis Optisien;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1332 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menkes Nomor 922 Tahun 1993
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1424 Tahun 2002 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Optikal;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 867 Tahun 2004 tentang Registrasi dan Praktik Terapis
Wicara;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 357 Tahun 2006 tentang Registrasi dan Izin Kerja
Radiografer;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktek dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 548 Tahun 2007 tentang Registrasi dan Izin Praktik
Okupasi Terapis;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat;
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/149/I/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan;
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1190 tahun 2010 tentang Izin Edar Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052 tahun 2011 Tentang Praktik Kedokteran;
25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 006 tahun 2012 Tentang Industri dan Usaha Obat
Tradisional;
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 tahun 2012 Tentang Pekerjaan Tukang Gigi;
27. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Perawat Gigi;
28. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 22 tahun 2013 Tentang Pekerjaan dan Praktik Ortotis
Prostetis;
29. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 tahun 2013 Tentang Pekerjaan dan Praktik Okupasi
Terapis;
30. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Tenaga Sanitarian;
31. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Tenaga Sanitarian;
32. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tantang Klinik;
33. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan
34. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Standar
Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
35. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit;
36. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 tahun 2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Penata Anestesi;
37. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2016 Tentang Apotek;
38. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 tahun 2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Terapis Gigi dan Mulut;
39. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan
dan Prasarana Rumah Sakit;
40. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Permenkes
889 Tahun 2011 tentang Registrasi, Izin Praktek, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian;
41. Surat Edaran HK. 02.02 /MENKES /24 / 2017 tentang petunjuk pelaksanaan dari Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 31 tahun 2016 tentang perubahan atas PMK Nomor 889 Tahun 2011
tentang registrasi, izin praktik, dan izin kerja tenaga kefarmasian;
42. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2016 Tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional Empiris;
43. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Apotek;
44. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan;
45. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 tahun 2017 Tentang Perubahan atas Permenkes
1148 tahun 2011 Tentang Pedagang Besar Farmasi;
46. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Psikolog Klinis;
47. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 tahun 2018 Tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu;
48. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2018 Tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Akupuntur Terapis;
49. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit;
50. Peraturan Daerah Nomor 01 tahun 2016 tentang Izin Tenaga Kesehatan dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
51. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 11 Tahun 2018 tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;
DAFTAR TILIK IZIN MENDIRIKAN RS
Nama Pemilik :
Alamat Pemilik :
Telp./Fax :
Nama Rumah Sakit :
Alamat Rumah Sakit :
Telp./Fax :
Hasil
No. Persyaratan Keterangan
Evaluasi
1. Surat Permohonan Izin Mendirikan RS yang diajukan oleh Calon Pemilik
RS (pakai materai)
2. Study Kelayakan
Study Kelayakan meliputi :
- Nama, Jenis & Klasifikasi
- Kajian terhadap :
* Kebutuhan akan layanan RS
* Kebutuhan Sarana/Fasilitas
* Tenaga yang dibutuhkan
* Kemampuan Pembiayaan
3 Maste Plan
Master Plan meliputi :
- Identifikasi Proyek Perencanaan
- Demografis
- Tren Masa Depan
- Fasilitas yang ada
- Modal & Pembiayaan berulang
- Pelaksanaan Strategis
4 Detail Engineering Design
Detail Engineering Design, meliputi :
Gambar Arsitektur
Struktur dan Mekanikal Elektrikal
3. Surat Pernyataan Sanggup mentaati peraturan yang berlaku di bidang
Kesehatan dari Pemohon (Materai Rp. 6.000,-)
4. Fotocopy Akte Notaris Pendirian Badan Hukum di Bidang Usaha harus
memuat pelayanan kesehatan (RS)
5. Fotocopy sertifikat tanah & IMB untuk RS a/n Pemohon
7 UPL/UKL
- Dokumen UPL/UKL
- Rekomendasi / Hasil Penelitian UPL/UKL dari Pejabat yang berwenang
Catatan :
- IJIN MENDIRIKAN RS dikeluarkan oleh BPPT Kab. Kuningan
- Rumah Sakit dibangun paling lambat 1 (Satu) tahun setelah mendapatkan IJIN MENDIRIKAN RS
- IJIN MENDIRIKAN RS berlaku 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang 1 (Satu) kali selama 1 (Satu) tahun
Kuningan,
Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Persyaratan Klinik:
1. Administrasi
a. Surat permohonan dari pelaku usaha perseorangan dan nonperseorangan (pimpinan PT/Yayasan/Koperasi (untuk nonperseor
b. Surat perjanjian kerjasama dengan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang dilengkapi materai (untuk pelaku usaha Toko Oba
c. Dokumen SPPL (didownload dari OSS setelah daftar NIB di OSS)
d. Seluruh dokumen yang mengalami perubahan (untuk permohonan perubahan izin)
e. dokumen izin yang masih berlaku (untuk perpanjangan izin)
f. Self-assessment penyelenggaraan Toko Obat melalui aplikasi SIMONA (simona.kemkes.go.id) (untuk perpanjangan dan perub
g. Pelaporan terakhir (untuk perpanjangan dan perubahan izin)
h. Surat pernyataan komitmen untuk melaksanakan registrasi toko obat melalui aplikasi SIMONA (simona.kemkes.go.id)
2. Lokasi
a. informasi geotag Toko Obat
b. Informasi terkait lokasi Toko Obat (misalnya di pusat perbelanjaan, apartemen, perumahan).
3. Bangunan :
IMB dan Denah bangunan yang menginformasikan pembagian ruang dan ukuran ruang apotek
4. Sarana, prasarana dan peralatan (diberi KOP dan di TTD oleh TTK)
a. Data sarana, prasarana dan peralatan.
b. Foto Papan nama Toko Obat dan posisi pemasangannya.
5. SDM (diberi KOP dan di TTD oleh TTK)
a. Struktur Organisasi SDM yang ditetapkan oleh penanggung jawab Toko Obat memuat paling sedikit terdiri dari:
1) Informasi tentang SDM Toko Obat, meliputi:
a) TTK penanggung jawab
b) Direktur (untuk pelaku usaha non perseorangan)
c) TTK, TTK lain dan/atau tenaga administrasi jika ada
2) Tugas pokok dan fungsi masing-masing SDM Toko Obat.
b. Data Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) penanggung jawab WNI (KTP, STR TTK, dan SIP TTK)
c. Jumlah TTK dan tenaga lain disesuaikan dengan jam operasional
d. Seluruh TTK harus memiliki Surat Izin Praktik
6. Memiliki dan mengisi akun SISDMK
operasi (untuk nonperseorangan)
uk pelaku usaha Toko Obat nonperseorangan)
ona.kemkes.go.id)
Persyaratan Apotik :
1. Administrasi
a. Surat permohonan dari pelaku usaha Apoteker (untuk perseorangan) atau pimpinan PT/Yayasan/Koperasi (untuk nonperseorangan)
b. Surat perjanjian kerjasama dengan Apoteker yang disahkan oleh notaris (untuk pelaku usaha Apotek nonperseorangan)
f. Self-assessment penyelenggaraan Apotek melalui aplikasi SIMONA (simona.kemkes.go.id) (untuk perpanjangan dan perubahan izin)
h. Surat pernyataan komitmen untuk melaksanakan registrasi apotek di aplikasi SIPNAP (sipnap.kemkes.go.id)
2. Lokasi
c. Surat Keterangan bahwa Apotek tidak berada di dalam lingkungan Rumah Sakit.
3. Bangunan
Denah bangunan yang menginformasikan pembagian ruang dan ukuran ruang apotek
4. Sarana, prasarana dan peralatan (diberi Kop dan di Tandatangan Apoteker PJ)
a. Struktur Organisasi SDM yang ditetapkan oleh penanggung jawab Apotek, memuat paling sedikit terdiri dari:
c) Apoteker lain dan/atau TTK, asisten tenaga kefarmasian dan/atau tenaga administrasi jika ada
c. informasi paling sedikit 2 (dua) orang Apoteker untuk Apotek yang membuka layanan 24 jam d. Surat Izin Praktik untuk seluruh Seluruh Apote
perseorangan)
Praktik untuk seluruh Seluruh Apoteker dan/atau TTK yang bekerja di Apotek.
Pedagang Besar Farmasi :
1. Surat permohonan harus ditandatangani oleh direktur utama atau pengurus dan calon apoteker penanggung jawab
5. Pernyataan Komisaris/dewan pengawas dan direktur/pengurus tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak langsung dalam
pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi
6. Akta Pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
8. Memiliki secara tetap apoteker Warga Negara Indonesia sebagai penanggung jawab
1 » Scan e-KTP Pemohon atau Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS) di Kab.Kuningan
2
» Scan surat pengantar/rekomendasi dari Dinas Kesehatan setempat yg menyatakan belum / sudah berpraktik di wila
dengan KTP luar Kota Bandung)
3 » Scan Surat Permohonan
4 » Scan Surat pernyataan mengenai metode atau teknik pelayanan yang diberikan
5 » Pas Photo Berwarna (FORMAT : JPG/PNG) latar merah
6 » Scan Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik
7 » Scan Surat keterangan dari Kelurahan tempat melakukan pekerjaan sebagai Penyehat Tradisional
8 » Scan Surat rekomendasi dari Asosiasi sejenis
9 » Scan Pengesahan Dinas Kesehatan atas pemenuhan dokumen: a.Surat keterangan magang dari tempat kegiatan ma
memberikan pelayanan kesehatan tradisional empiris secara aman dan bermanfaat paling sedikit 5 Tahun (bagi yang
yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang menjadi mitra dan diakui oleh Instansi Pembinaan K
yang mengikuti pendidikan non formal), c.Rekomendasi dari Puskesmas setempat
belum / sudah berpraktik di wilayah tersebut (bagi Tenaga Penyehat
at Tradisional
/BUMN/Badan Hukum
Pelaksana
Aplikasi Petugas verifikasi Pengelola Subkoor dan Sekretaris Kepala Dinas Aplikasi
No Aktivitas administrasi Perizinan Kepala Bidang Dinas
1 Mendaftar akun ke
https://sicantik.go.id dan
mengupload file data data
yang dperlukan
2 Memeriksa, memferivikasi
file berkas permohonan
dan memberikan Nomor Tidak Ya
Rekomendasi di aplikasi
https://sicantik.go.id
3 Ferivikasi
4 Ferivikasi
5 Menandatangani secara
Elektronik Rekomendasi
Izin Bidang Kesehatan
yang telah di Ferivikasi
6 Menerima Rekomendasi
Izin Bidang Kesehatan
yang sudah di Tanda
tangan secara Elektronik
N ( NON VISITASI)
Rekomendasi Izin
Bidang Kesehatan yang
sudah di sah kan
SOP REKOMENDASI IZIN TENAGA DAN SARANA KESEHATAN (VISI
Pelaksana
Aplikasi Petugas verifikasi Petugas verifikasi Subkoor dan Sekretaris Kepala Dinas Aplikasi
administrasi lapangan,penjadw Kepala Bidang Dinas
No Aktivitas alan dan tim
teknis
1 Mendaftar akun ke
https://oss.go.id dan
mengupload file data data
yang dperlukan
2 Memeriksa, memferivikasi
file berkas permohonan di
aplikasi https://oss.go.id Tidak Ya
3 Melakukan penjadwalan
lapangan, pengecekan Ya
lapangan, membuat berita Tidak
acara dan penyusunan
BAP
4 membuat draft
Rekomendasi Izin Sarana
Kesehatan apabila
memenuhi syarat teknis
6 Menandatangani secara
Elektronik Rekomendasi
Izin Sarana Kesehatan
yang telah di Verifikasi
7 Menerima Rekomendasi
Izin Bidang Kesehatan
ESEHATAN (VISITASI)
Rekomendasi Izin
Bidang Kesehatan yang
sudah di Tanda tangan
secara elektronik