RUMAH SAKIT
(PERMENKES No. 147/MENKES/PER/I/2010
Tanggal 27 Januari 2010)
I. DASAR :
1. Undang-Undang Nomor. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Bab. VII
Pasal 25 dan Pasal 26.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 147/MENKES/PER/I/2010
Tentang Perizinan Rumah Sakit.
II.
III.
b.
c.
PERSAYARATAN KETENAGAAN :
1. Direktur Rumah Sakit adalah seorang Dokter ( Dokter Umum atau
Spesialis ) Non PNS atau Pensiunan yang mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan manajemen Rumah Sakit, bekerja PURNA WAKTU, warga
negara Indonesia, umur maksimal 70 Tahun .
2. Direktur Rumah Sakit diangkat dan diberhentikan oleh Badan Hukum
Pemilik Rumah Sakit dengan satu surat keputusan, sepengetahuan serta
tidak ada keberatan dari Kepala Dinas Kesehatan setempat ,
3. Jumlah tenaga medis, para medis dan non medis yang dipekerjakan
disesuaikan dengan kebutuhan dan berpedoman pada kelas Rumah Sakit
dan peraturan ketenagaan Rumah Sakit yang berlaku ,
4. Jumlah tenaga Medis PURNA WAKTU sesuai dengan kelas Rumah Sakit
minimal 2 (dua) orang ,
5. Tenaga Medis, Para Medis dan Non Medis PURNA WAKTU, mempunyai
surat pengangkatan dari Direktur Rumah Sakit ,
6. Semua tenaga medis harus mempunyai Surat Penugasan ( SP ) yang
dikeluarkan oleh Depkes dan Surat Ijin Praktek ( SIP ) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku ,
7. Penggunaan tenaga medis Asing, hanya diperbolehkan sebagai
Konsultan dan memenuhi persyaratan yang berlaku bagi tenaga medis
Asing yang bekerja di Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku,
8. Penggunaan tenaga medis asing dalam rangka pelayanan yang bersifat
social, harus bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran dan Ikatan
Profesi/organisasi profesi setempat dan mendapat ijin dari Direjen Bina
Pelayanan Medik,
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Direktur RS harus Dokter yang Non PNS atau yang sudah Pensiun
Salinan / foto copy yang sah lolos butuh / surat penempatan dari
Depkes, atau SK pensiun ( bagi Dokter yang sudah Pensiun ) ;
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.