Anda di halaman 1dari 4

PERSYARATAN PERIZINAN MENDIRIKAN

RUMAH SAKIT
(PERMENKES No. 147/MENKES/PER/I/2010
Tanggal 27 Januari 2010)
I. DASAR :
1. Undang-Undang Nomor. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Bab. VII
Pasal 25 dan Pasal 26.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 147/MENKES/PER/I/2010
Tentang Perizinan Rumah Sakit.
II.

PERSYARATAN MEMPEROLEH IZIN MENDIRIKAN, RUMAH SAKIT :


1. Studi Kelayakan;
2. Master Plan;
3. Status Kepemilikan
4. Rekomendasi Izin Mendirikan;
5. Izin Undang-Undang Gangguan (HO);
6. Persyaratan Pengolahan Limbah;
7. Luas Tanah dan Sertifikatnya;
8. Penamaan;
9. Izin Mendirikan bangunan (IMB);
10. Izin Penggunaan Bangunan (IPB);
11. Surat Izin Tempat Usaha (SITU).

III.

PENJELASAN PERSYARATAN IZIN MENDIRIKAN RUMAH SAKIT :


1. Studi Kelayakan Rumah Sakit merupakan awal kegiatan Perencanaan
rumah sakit secara fisik dan non fisik, meliputi :
a. Kajian kebutuhan pelayanan rumah sakit (Demografi, Sosio-ekonomi,
Morbiditas dan Mortalitas, Sarana dan prasarana kesehatan dan
Peraturan perundang-undangan).
b. Kajian kebutuhan sarana/fasilitas fisik dan peralatan medik/non medik,
pendanaan dan tenaga (SDM) yang dibutuhkan untuk pelayanan.
c. Kajian kemampuan pembiayaan (Prakiraan pendapatan, Prakiraan
biaya, Proyeksi arus kas dan proyeksi laba/rugi).
2. Master plan, startegi pengembangan asset dalam pemberian pelayanan
kesehatan secara optimal.
3. Status Kepemilikan rumah sakit :
a.

Pemerintah, harus berbentuk unit pelaksana teknis dari


instansi yang bertugas di bidang kesehatan dan instansi tertentu
dengan pengelolaan Badan Pelayanan Umum.

b.

Pemerintah Daerah, harus berbentuk Lembaga Teknis


Daerah dengan pengelolaan Badan layanan Umum Daerah.

c.

Swasta, harus berbentuk badan hukum yang kegiatan


usahanya hanya bergerak dibidang perumahsakitan.

4. Persyaratan pengolahan Limbah meliputi Upaya Kesehatan Lingkungan


(UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan atau Analisis Dampak
Lingkungan (AMDAL) yang dilaksanakan sesuai jenis dan Klasifikasi
Rumah Sakit sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
5. Luas tanah untuk rumah sakit dengan bangunan tidak bertingkat, minimal
11/2 (satu setengah) kali luas bangunan dan untuk bangunan bertingkat
minimal 2 (dua) kali luas bangunan lantai dasar. (Luas tanah dibuktikan
dengan akta kepemilikan tanah).
6. Penamaan rumah Sakit, harus menggunakan Bahasa Indonesia dan tidak
boleh menambahkan kata Internasional.
7. Memiliki Izin Undang-Undang Gangguan (HO), Izin mendirikan bangunan
(IMB), Izin penggunaan Bangunan (IPB) dan Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) yang dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang.
IV.

PERSAYARATAN KETENAGAAN :
1. Direktur Rumah Sakit adalah seorang Dokter ( Dokter Umum atau
Spesialis ) Non PNS atau Pensiunan yang mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan manajemen Rumah Sakit, bekerja PURNA WAKTU, warga
negara Indonesia, umur maksimal 70 Tahun .
2. Direktur Rumah Sakit diangkat dan diberhentikan oleh Badan Hukum
Pemilik Rumah Sakit dengan satu surat keputusan, sepengetahuan serta
tidak ada keberatan dari Kepala Dinas Kesehatan setempat ,
3. Jumlah tenaga medis, para medis dan non medis yang dipekerjakan
disesuaikan dengan kebutuhan dan berpedoman pada kelas Rumah Sakit
dan peraturan ketenagaan Rumah Sakit yang berlaku ,
4. Jumlah tenaga Medis PURNA WAKTU sesuai dengan kelas Rumah Sakit
minimal 2 (dua) orang ,
5. Tenaga Medis, Para Medis dan Non Medis PURNA WAKTU, mempunyai
surat pengangkatan dari Direktur Rumah Sakit ,
6. Semua tenaga medis harus mempunyai Surat Penugasan ( SP ) yang
dikeluarkan oleh Depkes dan Surat Ijin Praktek ( SIP ) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku ,
7. Penggunaan tenaga medis Asing, hanya diperbolehkan sebagai
Konsultan dan memenuhi persyaratan yang berlaku bagi tenaga medis
Asing yang bekerja di Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku,
8. Penggunaan tenaga medis asing dalam rangka pelayanan yang bersifat
social, harus bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran dan Ikatan
Profesi/organisasi profesi setempat dan mendapat ijin dari Direjen Bina
Pelayanan Medik,

V. PERSYARATAN UNTUK MENDAPATKAN IZIN PENYELENGGARAAN :


1. Permohonan ijin penyelenggaraan diajukan oleh Pemilik Rumah Sakit
ditujukan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya Dinas
Kesehatan Provinsi
membuat surat persetujuan / rekomendasi
penyelenggaraan Rumah sakit ke Dirjen Bina Pelayanan Medik ,
2. Berkas / Data-data yang harus dilampirkan sbb :
a.

Daftar Isian Rumah Sakit dan Profil Rumah Sakit

b.
c.

Daftar Ketenagaan Rumah Sakit ,


Surat pernyataan bermeterai 6000 dari pemohon bahwa
pemohon akan tunduk serta patuh pada peraturan perundangundangan yang berlaku dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit,

d.

Salinan yang sah Akte pendirian Yayasan atau Badan


Hukum,

e.

Salinan / Fotocopy yang sah sertfikat tanah atau surat


penunjukan penggunaan lokasi atas nama pemohon dari instansi yang
berwenang atau Akte Notaris penggunaan tanah dan bangunan
diatasnya dari pemiliknya,

f.

Struktrur Organisasi Rumah Sakit,

g.

Data Ketenagaan Direktur Rumah Sakit :


-

Direktur RS harus Dokter yang Non PNS atau yang sudah Pensiun

Salinan / foto copy yang sah Surat Penugasan dan


SIP,

Salinan / foto copy yang sah lolos butuh / surat penempatan dari
Depkes, atau SK pensiun ( bagi Dokter yang sudah Pensiun ) ;

Surat pengangkatan sebagai Direktur Rumah Sakit dari Pemilik


Rumah Sakit,

Surat Pernyataan kesediaan yang bersangkutan menjadi Ditrektur


Rumah Sakit diatas meterai 6000 .

h.

i.
j.
k.
l.
m.

n.

Data Tenaga Medis :


-

Salinan / foto copy yang sah Surat Penugasan ( SP )


dan SIP

Surat Ijin dari atasan langsung bagi tenaga PARUH


WAKTU ,

Untuk Dokter tetap ( purna waktu ) ada SK penempatan dari


Depkes, atau lolos butuh, atau SK Pensiun ( bagi yang sudah
Pensiun )

Surat pengangkatan dari Direktur Rumah Sakit bagi Dokter yang


bekerja PURNA WAKTU .

Surat Ikatan Kerjasama antara Dokter yang bekerja PARUH


WAKTU dengan Direktur Rumah Sakit .

Data ketenagaan Para Medis : Foto copy ijasah yang sah


dan Foto copy surat izin keprofesian ( SIB, SIAA, SIF, SIP ),
Data Peralatan medis, Penunjang medis, dan non medis ,
Denah Bangunan, Jaringan listrik, air dan limbah dengan
skala 1 : 200
Hasil pemeriksaan air minum 6 bulan terakhir,
Daftar Tarif Rumah Sakit yang berlaku yang ditanda
tangani oleh direktur Rumah Sakit dan Badan Hukum Pemiliknya serta
diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota,
Surat Keterangan AMDAL dari instansi yang berwenang .Kendari,
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara,

Drs. Amin Yohannis, Apt.,DMM.,M.Kes.

Pembina Utama Muda, Gol. IV/c


Nip. 19550511 198003 1 024

Anda mungkin juga menyukai