I. Tujuan
1. Dapat mengetahui model bisnis labolatorium klinik hingga membandingkan
labolatorium klinik.
2. Membuat rencana kerja proses di laboratoium klinik
II. Prinsip
Prinsip praktikum melalakukan diskusi dari hasil modul 1 dan pembuatan rencana kerja
praktikum kimia klinik.
III. Dasar Teori
Bisnis di bidang kesehatan termasuk salah satu bisnis yang tidak pernah mati. Semua
manusia normal pasti pernah jatuh sakit. Karena itu, bisnis yang berhubungan dengan
kesehatan terutama Laboratorium kesehatan sebagai penunjang diagnosa penyakit akan
selalu dibutuhkan. Berikut cara – cara pendirian laboratorium kesehatan yaitu :
a. Tahapan Awal Mendirikan Laboratorium Kesehatan
1. memilih lokasi dan bangunan yang strategis untuk didirikan Laboratorium Kesehatan.
Lokasi dapat mempengaruhi keberlangsungan sebuah laboratorium, jumlah pasien/
konsumen yang datang, besar keuntungan yang didapat, hingga mempengaruhi posisi
perusahaan terhadap perusahaan pesaing. Berikut beberapa faktor yang sebaiknya
perhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi memilih lokasi usaha. :
1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi.
2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi,
3. Dekat dengan target pasar, Pastikan siapa target pasar produk Anda (Pasien
pribadi, dokter, rujukan dan perusahaan), apakah untuk kalangan tertentu (umur
tertentu,atau mungkin lebih spesifik.
4. Mudah terlihat, Lokasi yang strategis dan mudah dilihat, akan sangat
memudahkan menarik pelanggan dan meminimalisir biaya promosi.
5. Banyaknya usaha yang mendukung lokasi tersebut, Semakin banyak usaha yang
ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin
ramai.
6. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih.
7. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah.
8. Akses menuju lokasi usaha.
9. Tingkat keamanan yang mendukung.
10. Kebersihan lokasi usaha. Kesehatan berhubungan dengan kebersihan.
2. Cek dokumen tanah dan bangunan lokasi ke Dinas Tata Kota, Surat Ukur/ Gambar
Lokasi, Keterangan Rencana Kota (KRK).
3. Cek kompetisi dan peluang pasar. Kegiatan analisa pasar terdiri dari :
a. Memperkirakan dan mengukur besarnya pasar; untuk mengetahui besarnya pasar
(market size) pada waktu sekarang maupun yang akan datang kaitannya dengan
produk dan layanan laboratorium.
b. Segmentasi pasar; mempelajari grup – grup yang menentukan pasar dalam rangka
menentukan grup sasaran yang terbaik.
c. Analisis konsumen; untuk mengetahui karakteristik, kebutuhan yang spesifik,
tingkah laku, persepsi guna membantu wirausahawan Laboratorium dalam
menentukan jenis produk dan layanan yang ditawarkan.
4. Penuhi syarat ijin pelengkap. Sebelum membuka usaha sebaiknya Anda harus
mengetahui apakah bangunan yang disewa atau yang Anda dirikan semua
perijinannya sudah beres, seperti ijin mengenai analisa dampak lingkungan
(AMDAL), ijin mendirikan bangunan (IMB), serta ijin gangguan (HO). Agar tidak
terjadi kejadian tidak terduga, yang akan merugikan usaha yang Anda jalankan.
Banyaknya peristiwa tempat usaha yang dihancurkan hanya karena tidak memiliki
ijin.
5. Penuhi syarat ijin tenaga kesehatan. Menurut Undang-undang No. 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan dijelaskan mengenai beberapa persyaratan sebagai berikut:
a. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan dalam dunia Laboratorium Kesehatan
adalah dokter, perawat pengambil sampel, tenaga analis kesehatan, dan tenaga
kesehatan lainnya sebagai penunjang seperti tenaga radiografer/ radiologi.
b. Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan
wajib memiliki izin yaitu Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku;
Rekomendasi dari Organisasi Profesi; Surat Izin Praktek (SIP), Surat Izin Kerja (SIK)
dan sertifikat kompetensi.
6. Renovasi – Perlengkapan Ijin Laboratorium Kesehatan. Melakukan renovasi
bangunan disesuaikan dengan persyaratan minimal suatu laboratorium, melengkapi
syarat peralatan laboratorium dan menata perlengkapan sesuai tata letak/ layout yang
dipersyaratkan.
7. Pengajuan ijin Laboratorium Kesehatan Swasta
a. BPPT (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu)/ Dinas Penanaman Modal dan
Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Kota setempat untuk Ijin
Usaha.
b. Dinas Kesehatan setempat.
8. Survei lapangan oleh tim perijinan. Setelah menerima surat permohonan, instansi
pemberi izin melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan persyaratan perizinan ke
laboratorium klinik yang bersangkutan.Pemeriksaan dilakukan oleh tim yang
dibentuk oleh instansi pemberi izin dengan melibatkan tenaga teknis laboratorium
kesehatan dari institusi dan organisasi profesi terkait. Hasil pemeriksaan yang
dilaksanakan oleh tim disampaikan kepada instansi pemberi izin selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari kerja dengan melampirkan berita acara pemeriksaan.
9. Perijinan Laboratorium dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan. Izin penyelenggaraan
diberikan kepada laboratorium klinik yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
yang tercantum dalam Peraturan. Persyaratan untuk memperoleh izin telah dipenuhi,
instansi pemberi izin menerbitkan surat izin.
10. Laboratorium dapat beroperasi dan melayani pasien. Dari 10 (sepuluh) tahapan
pendirian Laboratorium diatas, tahap pertama memilih lokasi dan tahap ketiga cek
kompetisi/ peluang pasar boleh saja tidak dilakukan karena usaha laboratorium
kesehatan tetap dapat beroperasi tetapi setelah memiliki surat izin penyelenggaraan
laboratorium.